• Tidak ada hasil yang ditemukan

IDENTIFIKASI KONSEP SUKAR DAN KESALAHAN KONSEP STOIKIOMETRI PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 2 MALANG TAHUN AJARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IDENTIFIKASI KONSEP SUKAR DAN KESALAHAN KONSEP STOIKIOMETRI PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 2 MALANG TAHUN AJARAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

IDENTIFIKASI KONSEP SUKAR DAN KESALAHAN KONSEP STOIKIOMETRI PADA SISWA KELAS XI IPA

SMA NEGERI 2 MALANG TAHUN AJARAN 2012-2013

Putri Arum Nilawati, Fariati, dan Munzil Arief Universitas Negeri Malang

E-mail: putriarumnilawati@yahoo.com; f4riati@gmail.com; munzil@um.ac.id

ABSTRAK: Penelitian bertujuan untuk mengetahui konsep sukar dan kesalahan konsep stoikiometri yang dialami siswa. Penelitian menggunakan rancangan penelitian deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan tes diagnostik berupa tes objektif hasil revisi instrumen penelitian Anjarwati (2008) dan wawancara. Konsep sukar ditentukan berdasarkan persentase jawaban salah (PJS) sebesar lebih besar sama dengan 61%. Kesalahan konsep ditentukan berdasarkan persentase konsistensi (PK) jawaban salah siswa sebesar lebih besar sama dengan 10%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep paling sukar dipahami siswa adalah konsep massa rumus relatif dan kesalahan konsep yang paling banyak dialami adalah massa rumus relatif merupakan massa 1 molekul.

Kata Kunci: konsep sukar, kesalahan konsep, stoikiometri, tes diagnostik

Kean dan Gabel dalam Sidauruk (2007) menyatakan sebagian besar ilmu kimia dibangun oleh konsep-konsep abstrak. Ilmu kimia pada dasarnya terdiri atas konsep-konsep yang berkaitan satu dengan yang lain. Salah satu konsep abstrak dan saling berkaitan dengan konsep lain adalah stoikiometri. Stoikiometri merupakan salah satu konsep dasar dalam ilmu kimia mengenai perhitungan kimia. Sebelum mempelajari perhitungan kimia dalam stoikiometri, sangat penting bagi siswa untuk memahami konsep tentang massa atom relatif, massa molekul relatif, konsep mol, dan tetapan Avogadro. Konsep dasar stoikiometri seperti pengertian massa atom relatif dan massa molekul relatif bersifat abstrak karena tidak mudah memahami konsep massa atom dan molekul. Menurut Furio (2002) kesalahan siswa dalam tingkat makroskopik dari gambaran tentang suatu zat (struktur zat, konsep massa molar) dengan tingkat (sub)mikroskopik dari atom dan molekul (massa atom dan massa molekul). Konsep abstrak, berjenjang, dan berkaitan menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari konsep stoikiometri. Apabila siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari konsep stoikiometri akan muncul prediksi yang salah dari siswa dan menganggap konsep tersebut sukar sehingga menimbulkan kesalahan konsep.. Konsep sukar adalah persepsi konsep yang dianggap sukar oleh siswa, bukan dari konsepnya yang

(2)

sukar, dalam penelitian ditentukan dari persentase jawaban salah (PJS) lebih besar sama dengan 61% (Devinta, 2011). Kesalahan konsep adalah kekonsistenan kesalahan menjawab soal pada konsep yang sama (Berg dalam Effendy, 2002). Sidauruk (2007) yang meneliti tentang Kesalahan Siswa SMA Memahami Konsep

Mol menunjukkan salah satu penyebab kesalahan konsep adalah siswa memiliki algorithmic-dependent dalam menjelaskan konsep-konsep kimia. Hasil penelitian

konsep sukar dan kesalahan konsep stokiometri yang dialami siswa kelas X, XI, dan XII SMA Laboratorium Universitas Negeri Malang oleh Anjarwati (2008) menunjukkan bahwa konsep sukar yang diperoleh yaitu definisi massa atom relatif, massa 1 atom, satuan massa atom (sma). Kesalahan konsep yang terjadi yaitu (1) atom sama dengan unsur, (2) massa atom relatif ditentukan oleh massa 1 mol unsur, (3) massa atom relatif ditentukan oleh massa 1 molekul. Penelitian dilakukan pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 Malang menggunakan instrumen Anjarwati (2008) yang direvisi berdasarkan Rbisbutir soal untuk mengetahui konsep sukar, konsep yang paling sukar, kesalahan konsep dan kesalahan konsep yang paling banyak dialami siswa.

METODE

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 2 Malang pada siswa kelas XI-A1 dan XI-B1berturut-turut sebanyak 28 dan 32 siswa. Siswa kelas XI-A1 mengikuti sistem penjurusan IPA saat semester 2 sedangkan siswa kelas XI-B1 pada semester 3. Siswa kelas XI-A1 dan XI-B1 mempelajari konsep stoikiometri pada kimia-01. Siswa kelas XI-A1 mempelajari kimia pada tiap semester sedangkan kelas XI-B1 mempelajari kimia-02 dan kimia-03 pada semester 3. Pengumpulan data menggunakan tes diagnostik berupa tes objektif sebanyak 24 butir soal dengan 4 pilihan jawaban dan wawancara. Instrumen penelitian dirancang untuk menentukan konsep sukar dan kesalahan konsep yang dimiliki siswa sesuai dengan peta konsep, kisi-kisi, dan indikator soal hasil revisi dari instrumen Anjarwati (2008). Perhitungan validitas dan reliabilitas berturut-turut adalah 79% dan 0,641. Analisis data menggunakan korelasi biserial (Rbis). Pembuatan butir soal penelitian dibuat berdasarkan hasil perbandingan analisis butir soal uji coba dengan butir soal Anjarwati (2008). Jika hasil analisis butir soal uji coba memiliki

(3)

Rbis jelek digantikan dengan butir soal Anjarwati (2008) yang mempunyai Rbis lebih baik tetapi konsep tetap sama. Analisis data yang dilakukan yaitu pemberian skor, pengelompokkan butir soal dalam konsep berdasarkan kisi-kisi soal, menghitung persentase jumlah siswa yang menjawab salah untuk penentuan konsep sukar, menghitung persentase siswa yang memilih jawaban salah (pengecoh) siswa, penentuan kesalahan konsep siswa, pengecekkan keabsahan temuan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Konsep sukar hasil penelitian yang dialami siswa yaitu massa atom, massa molekul relatif, jenis partikel senyawa molekul, Mr, massa rumus relatif, jenis partikel senyawa ionik, serta hubungan mol, massa, massa molar, dan jumlah partikel.

Tabel 1.1. Konsep Sukar Siswa Kelas XI-A1 dan XI-B1pada Konsep Stoikiometri

No. Konsep Kelas XI-A1 Kelas XI-B1

PJS PJS

1. Massa atom 78,57

75,00

-2. Massa molekul relatif - 75,00 3. Jenis partikel senyawa

molekul 75,00 -78.13 71.88 4. Mr 64,29

-5. Massa rumus relatif 92,86 85,71

81,25 81,25 6. Jenis partikel senyawa

ionik 64,29

-7.

Hubungan mol, dengan massa, massa molar,dan jumlah partikel -64,29 71,88 96,88 Keterangan :

PJS = Persentase Jawaban Salah

Berdasarkan Tabel 1.1. konsep yang paling sukar dipahami siswa kelas XI-A1 dan XI-B1 adalah konsep massa rumus relatif dengan persantase jawaban salah siswa (PJS) berturut-turut sebesar 89,29% dan 81,25%. Konsep massa rumus relatif berhubungan dengan massa molekul relatif. Siswa dapat menentukan senyawa ionik tetapi siswa sukar menghubungkannya dengan konsep massa rumus relatif. Siswa hanya paham tentang massa molekul relatif karena lebih sering menggunakan massa molekul relatif dibandingkan massa rumus relatif.

(4)

Berdasarkan perhitungan mencari Mr dengan menjumlahkan Ar maka siswa menganggap Mr merupakan penjumlahan dari unsur-unsur penyusun. Hasil yang sama pada penelitian Anjarwati (2008) menemukan bahwa konsep massa rumus relatif merupakan konsep sukar yang dialami siswa kelas X, XI, dan XII.

Kesalahan konsep yang dialami siswa ditentukan berdasarkan kekonsistenan siswa menjawab salah pada soal berbeda dengan konsep sama.

Tabel 1.2 Kesalahan Konsep yang dialami Siswa Kelas XI-A2 dan XI-B2

No. Kesalahan Konsep XI-A1 XI-B1

PK Keterangan PK Keterangan 1. Massa atom sebesar Mm 32,14 Bukan

Konsep Skukar

-

-2. Mol sama dengan NA 35,71 Bukan Konsep Skukar

37,50 Bukan konsep sukar 3. Unsur merupakan partikel - - 18,75 Konseo

sukar 4. Jenis partikel senyawa molekul berupa kation dan

anion

32,14 Konsep sukar

25,00 Konsep sukar 5. Unsur adalah partikel senyawa ionik 28.57 Konsep

sukar

43,75 Konsep sukar 6. Massa rumus relatif merupakan massa 1 molekul 39,29 Konsep

sukar

15,63 Konsep sukar 7. Jenis partikel senyawa ionik berupa molekul 25,00 Konsep

sukar

28,13 Bukan konsep sukar 8. Jumlah massa zat sama dengan Ar - - 21,88 Konsep

sukar

Keterangan :

PK : Persentase kesalahan

Berdasarkan Tabel 1.2. kesalahan konsep yang paling banyak dialami siswa yaitu menganggap unsur adalah partikel senyawa ionik. Pada siswa kelas XI-A1 dan XI-B1 berturut-turut terdapat 8 dan 14 siswa yang mengalami kesalahan konsep dengan PK sebesar 28,57% dan 43,75%. Siswa menganggap unsur adalah partikel senyawa ionik dalam menentukan massa rumus relatif. Siswa tidak dapat menghubungkan jenis partikel suatu zat dalam menghitung massa rumus relatif. Kesalahan konsep ini berhubungan dengan konsep yang dipersepsi sukar oleh kedua kelas yaitu konsep massa rumus relatif. Siswa lebih mengetahui tentang massa molekul relatif sehingga kurang memahami massa rumus relatif. Pada penelitian sebelumnya belum ditemukan kesalahan konsep serupa.

Berdasarkan Tabel 1.2, kesalahan konsep yang dialami siswa kelas XI-A1 lebih sedikit dibanding kelas XI-B1. Kelas XI-A1 menerima pelajaran kimia setiap

(5)

semester tidak banyak mengalami kesalahan konsep stoikiometri yang diajarkan di semester 1. Siswa kelas XI-B1 mempelajari konsep stoikiometri pada semester 1 tetapi juga mempelajari kimia-02 dan kimia-03 pada semester 3. Siswa yang mempelajari ilmu kimia secara berkelanjutan lebih sedikit mengalami kesalahan konsep daripada siswa yang tidak berkelanjutan mempelajari kimia

PENUTUP Kesimpulan

Konsep sukar yang dialami siswa yaitu: massa atom sebesar, massa molekul relatif sejumlah, jenis partikel senyawa molekul, Mr, massa rumus relatif, jenis partikel senyawa ionik, serta hubungan mol, massa, massa molar, dan jumlah partikel. Konsep yang paling sukar dipahami siswa adalah konsep massa rumus relatif, Kesalahan konsep yang dialami siswa sebagai berikut: massa atom sebesar

Mm, mol sama dengan NA, massa molekul relatif merupakan massa 1 mol; unsur merupakan partikel, jenis partikel senyawa molekul berupa kation dan anion, massa molekul relatif bersatuan seperti massa molar sebanyak, unsur adalah partikel senyawa ionik, massa rumus relatif merupakan massa 1 molekul, jenis partikel senyawa ionik berupa molekul, jika jumlah mol sama memiliki massa molar yang sama, serta jumlah massa zat sama dengan Ar. Kesalahan konsep yang paling banyak dialami siswa adalah unsur adalah partikel senyawa ionik

Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai konsep sukar dan kesalahan konsep, guru harus lebih menjelaskan konsep jenis partikel suatu zat yang merupakan konsep dasar sehingga siswa tidak hanya bergantung pada penggunaan rumus dalam menyelasaikan permasalahan kimia. Guru dapat menggunakan model pembelajaran STAD (Student Teams - Achievement Divisions) dengan bantuan media sederhana dalam menjelaskan macam-macam jenis partikel suatu zat sehingga siswa dapat memahami secala langsung. Butir soal hasil penelitian diperbaiki kembali agar dapat mengukur persepsi konsep sukar dan kesalahan konsep lebih akurat pada penelitian selanjutnya.

(6)

DAFTAR RUJUKAN

Anjarwati, N. L. 2008. Identifikasi Konsep Sukar dan Kesalahan Konsep

Stoikiometri pada Siswa SMA Laboratorium Universitas Negeri Malang.

Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang.

Devinta, A., Fariati & Herunata. 2011. Identifikasi Konsep Sukar dan Salah Konsep Sifat Periodik Unsur pada Siswa SMA Negeri 5 Malang. Makalah disajikan dalam prosiding Seminar Nasional Lesson Study 4, Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang, Malang, 12 November 2011.

Effendy. 2002. Upaya untuk Mengatasi Kesalahan Konsep dalam Pengajaran Kimia dengan Menggunakan Strategi Konflik Kognitif. Media Komunikasi

Kimia, 6 (2): 1-22.

Furio, C. & Azcona, R. & Guisasola, J. 2002. The Learning and Teaching Of The Concepts ‘Amount of Substance’ and ‘Mole’: A Review of The Literature.

Chemistry Education: Research And Practice In Europe, 3 (3): 277-292.

Sidauruk, S. 2007. Kesulitan Siswa SMA Memahami Konsep Mol. Forum

Referensi

Dokumen terkait

After giving the treatment, the result of the post test indicated that most of the students were in good and fairly good classification. The percentage of post test as we

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan kuasanya penulis dapat menyelesaikan penulisan karya ilmiah yang berjudul analisis dan perancangan sistem

Dengan jumlah lansia terlantar yang banyak seperti yang bisa dilihat pada tabel 1, panti jompo merupakan solusi yang sesuai sebagai tempat bagi para lansia yang

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa pemberian pupuk organik dengan konsentrasi yang berbeda memberikan tinggi tanaman yang berbeda.Pada perlakuan P dan P dapat

langsung dan tidak langsung dan wawancara dengan tim atau crew yang terlibat pada proses produksi program Ngobrol Bareng Ustadz (Ngobraz) di TVRI Lampung.. yang diperoleh dari

Menurut Fadli M Nur, Gita Arenda, Risetia Anggraito, Rizal Fauzi Nurhadi dan Septiana Asti Buana Pertiwi,2014 memaparkan Peraturan yang menjadi landasan hukum sunset

Untuk CA DTA, layanan DTA harus menyetujui aplikasi untuk Sertifikat Digital DTA ketika Pelanggan memvalidasi elemen identitas yang ditentukan secara lokal yang disediakan oleh

Dalam prinsip pengawasan melekat pada hakikatnya pengawasan dilakukan oleh atasan karyawan itu sendiri atau oleh suatu bidang pengawasan yang telah ditunjuk