Konsep pendidikan menurut Ki hajar Dewantara
Pendidikan merupakan proses menjadikan manusia sebagai manusia yang merdeka baik secara fisik, mental dan kerohanian dengan tujuan untuk memajukan bangsa secara keseluruhan tanpa membeda-bedakan agama, etnis, suku, budaya, adat, kebiasaan, status ekonomi, status sosial yang didasarkan kepada nilai-nilai kemerdekaan yang asas. Pendidikan juga merupakan upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek) dan tubuh anak, dalam rangka kesempurnaan hidup dan keselarasan dengan dunianya. Maka dari itu, Ki Hajar Dewantara menerapkan konsep pendidikan yaitu, Tripusat pendidikan yang artinya lingkungan pendidikan meliputi pendidikan di lingkungan keluarga, pendidikan di lingkungan perguruan atau sekolah dan pendidikan di lingkungan masyarakat. Ki Hajar Dewantara juga berpendapat bahwa mendidik artinya proses memanusiakan manusia, yang berarti mengangkat manusia ke taraf insani yang diungkapkan dalam semboyan trilogi pendidikan.
Kelebihan Konsep pendidikan Ki hajar Dewantara
Kelebihan yang terdapat pada konsep pendidikan Ki Hajar antara lain, mengarahkan pendidikan dalam empat dimensi, mempunyai lima asas pendidikan, mempunyai tiga semboyan dan fatwa pendidikan. Selain itu pada konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara guru berperan untuk mengajarkan akhlak yg mulia dan sebagai fasilitator serta mitra belajar bagi para siswa.
Pendidikan diharapkan dapat menciptakan generasi bangsa yang unggul, cerdas, berpikir positif, memiliki kemampuan sensorik dan motorik serta karakter budi pekerti . Konsep pendidikan yang tidak mencontoh bangsa barat dinilai sesuai dengan kondisi dan keperluan anak-anak Indonesia yang sebenarnya. Pada konsep tersebut juga menjelaskan bahwa pendidikan juga bertujuan mengembalikan dan mengangkat eksistensi bangsa Indonesia menjadi bangsa yang bermartabat.
Kekurangan konsep pendidikan Ki hajar Dewantara
Konsep yang dikemukakan oleh Ki hajar juga memiliki kekuarangan contohnya pada bagian tripusat pendidikan, seperti tidak semua lingkungan masyarakat baik untuk anak dan faktor ekonomi yang mengakibatkan anak harus tinggal di lingkungan yang memiliki kontrol sosial yang kurang baik. Orang tua juga harus berperan ekstra untuk melakukan pengawasan sekaligus memberikan edukasi yang positif serta pendalaman ilmu agama bagi anaknya supaya tidak terjerumus oleh lingkungan yang memiliki kontrol sosial yang kurang baik. Selain itu terdapat kekurangan dalam pendidikan di lingkungan sekolah misalnya, masih terdapat tenaga pendidik yang belum menjadi teladan yang baik bagi siswa-siswanya baik di dalam maupun di luar sekolah hal ini dapat mengakibatkan anak didik meniru perilaku” kurang baik tersebut
Implikasi konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara
Implikasi atau implementasi dari konsep pendidikan tersebut dapat dilihat melalui semboyan Ki Hajar Dewantara. Semboyan Ing Ngarso Sung Tuladha terlihat dari keteladanan pamong di instansi
pendidikan yang memiliki sikap bertanggung jawab. Lalu semboyan Ing Madya Mangun Karsa terlihat dari guru memberikan motivasi belajar kepada siswa, memberikan apresiasi dan bersikap sabar serta kekeluargaan dan yang terakhir semboyan Tut Wuri Handayani terlihat dari pamong yang mendorong dan mengembangkan kemampuan siswanya untuk berprestasi.