RINGKASAN
ORGANISASI KERUANGAN AKTIVITAS MANUSIA
Konsep Pusat
Geometri yang tetap/tegar = pusat. Setiap benda punya pusat. Pusat menyiptakan keseimbangan.
Pusat = titik keseimbangan, berada di tengah atau center. Tidak selalu ditengah.
Berperan sebagai sumbu utamanya yang akan menentukan kecepatan, kekuatan, serta kestabilan lingkaran
Pusat = kekuatan untuk mengatur.
Hadirnya suatu entitas tungal yang paling esensial, paling penting, paling menentukan dan paling utama di antara entitas lainnya.
Harus dinyatakan oleh pengakuan dari entitas lain. Pusat dapat digantikan, bertambah, dan berpindah.
Penggunaan kata ‘pusat’ agar tempat atau wilayah tersebut menjadi titik perhatian.
‘Pusat’ atau center sering disetarakan dengan capital, core, dan heart.
Capital = Ibukota, tempat kedudukan kekuasaan tertinggi pada suatu wilayah Core = dikenal adanya istilah core region adalah peripheral region atau wilayah inti.
Antonym dari core region adalah peripheral region atau wilayah pinggiran.
Wilayah inti = wilayah yang paling esensial. Wilayah pinggiran = wilayah yang dipengaruihi oleh wilayah inti.
Wujud wilayah pinggiran = hinterland (wilayah belakang- wilayah pemasok), wilayah pelayanan, wilayah jangkauan Heart = organ terpenting pada tubuh manusia. Dalam politik mundul dalam
bentuk heartland area yang menjadi penentu bagi kelangsungan hidup suatu kekuasaan.
Konsep “heartland vs rimland”
Pusat dianggap sebagai tempat yang akan mendapatkan keuntungan, kesempatan, kemajuan, lebih hebat, dan lainnya.
Pusat dan Organisasi Keruangan Pusat adalah entitas yang memiliki massa terbesar sehingga menghasilkan gaya tarik yang terkuat.
Menciptakan kecenderungan untuk meminalisirkan friksi jarak antara suatu tempat dengan pusat sekaligus memperbesar daya tariknya tersebut di mata pusat. Mendorong semua tempat untuk terus mendekatkan diri pada pusat.
Gaya tarik yang begitu kuat dari pusat memungkinkan terbentuknya suatu struktur ruang yang stabil; yang mana pusat bertindak sebagai poros utamanya.
Bagaimana ‘pusat’ timbul
- Karena mendapatkan kesempatan kemudian memunculkan aktivitas lain yang menciptakan keterkaitan dan kepadatan
- Karena mampu mengambil keuntungan/ manfaat lebih besar.
Memiliki unsur internal yang lebih baik, menciptakan ketergantungan bagi pihak lain, pembagian manfaat yang tidak berimbang.
- Karena mampu menawarkan pelayanan yang lebih baik. kualitas
dan fungsi lebih baik, menciptakan persaingan dengan tempat lain.
Keputusan Lokasi: Teori Lokasi Tiga aliran :
1. Mencari keuntungan terbesar (neo- klasik)
2. Mengikuti selera/ preferensi (behavioral)
3. Menyesuaikan dengan aturan/
kebijakan (structural)
Spasial Flows: Konektivitas antar lokasi
Konsep “origin-destination”
Keterhubungan antar lokasi (migrasi, transportasi, rantai pemasaran, dll)
Perbedaan fungsi lokasi (spesialisasi)
Simpul besar vs simpul kecil
Jalur ramai vs jalur sepi Efisiensi atau Inefiseinsi spasial Spesialisasi Fungsi Lokasi Difusi Keruangan
Titik awal = pusat
Material terdifusi
Jalur difusi
Kecepatan difusi
Cara
a) Expansion Diffusion merespons dengan cara yang sama
b) Relocation Diffusion tidak semua tempat dapat menerima, tahan lama atau tidak di satu tempat
c) Contagious Diffusion hanya yang dekat saja untuk merespons
d) Hierarchical Diffusion yang terhubung saja yang merespons
Mengapa?
Terjadi adanya “ketidakmampuan” tempat untuk mensuplai seluruh kebutuhan
Berbelanja, berwisata, bersekolah, dsb
Konsep “spesialisasi wilayah”
Terjadi karena adanya “permintaan” dari tempat lain
Pengiriman bahan mentah ke pabrik, migrasi tenaga kerja, penjual produk,dsb
Difasilitasi oleh saran, prasarana, dan aktivitas transportasi.
Sarana dan prasana -> faktor yang membantu pembatasa atau hambatan Jarak dan pengalaman -> jaraknya berapa dan pengalamannya (macet)
“Pusat” dalam konteks mobilitas penduduk Minimal ada dua titik yang menjadi tempat asal pergerakan dan tempat tujuan
Pusat sebagai tempat dengan penawaran terbaik
Fasilitas lengkap
Kesempatan kerja banyak
Upah tinggi
Pusat sebagai sumber/ pembangkit mobilitas
Jumlah/ konsentrasi penduduk:
Pegawai/pekerja/pencari kerja
Anak sekolah
Konsumen
Pusat sebagai titik pelayanan mobilitas
Simpul-simpul pergerakan:
Halte, terminal, stasiun, bandara, Pelabuhan
Pola Mobilitas
Internal-internal -> tidak keluar dari batas-batas tempat tinggal
Internal-eksternal (out-flow) ->
tempat kita tidak banyak pilihan
Eksternal-internal (in-flow) ->
pergerakan masuk, orang melihat tempat kita menarik
Eksternal-eksternal -> hanya lewat saja -> tidak menjanjikan banyak hal, cth: Pelabuhan Sabang
Jenis mobilitas Migrasi
Perpindahan penduduk
Kelompok penduduk, motivasi, tujuan, jarak, cara
Permanen atau non permanen (musiman)
Sukarela atau rekayasa
Migrasi desa-kota -> khusus membahas perpindahan penduduk dari desa dan kota, terkait dengan urbanisasi. Gejala deurbanisasi ->
penduduk sebagian pindah dari pusat kota ke pinggiran kota, kota ke desa
Komuter
Pergerakan penduduk pergi-pulang secara rutin dalam satu hari
Interaksi antara kota dan pinggirannya
Perjalanan
Berwisata, berbelanja, dinas, dll
Jika menginap di tempat lain, sering disebut dengan “sirkulasi”
Model Gravitasi Asumsi dasar:
- Besaran mobilitas (interaksi antar- tempat) merupakan proporsi tempat)
Besaran dan arah mobilitas
Dua dimensi penting: pendukung dan penghambat
Menentukan besarnya biaya mobilitas - Bukan hanya dipengaruhi oleh
jarak, ekonomi, waktu, tenaga, emosi
- Semakin tinggi biaya, semakin…
Faktor kunci
- Kondisi alam - Kondisi sosial
- Prasarana (infrastruktur) - Sarana (alat transportasi) - Motivasi (kesediaan/Hasrat) - Faktor budaya
Menciptakan hasrat untuk bergerak (marginal propensity to migrate/move)