MAKALAH
KONSEP SAKIT DAN PENYAKIT MENURUT AGAMA
Dosen Pengampu : H. SAHWAN, S.Sos., MM
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1 KELAS 24A2
1. RENI SILPIANI (IKYM0124016)
2. ROSA FEBRIANA (IKYM0124024)
3. WAHYUNI SARTIKA (IKYM0124039)
4. TASYA OLIVIA (IKYM0124051)
5. SANTI NANDASARI (IKYM0124071)
6. SANIA NURURL ILHA (IKYM0124027) 7. AHMAD HAEKAL MAULANA (IKYM0124101)
8. AFRIAN WIRAYUDA (IKYM0124027)
9. NARIS AMELIA (IKYM0124111)
10. NADIA SHALATUL ULYA (IKYM0124112) 11. JERINA DESRIYANTI (IKYM0124145) 12. IMAM SAKKAKI ABDILLAH (IKYM0124152)
YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT INSTITUT KESEHATAN YARSI MATARAM PROGRAM STUDI S1
KEPERAWATAN 2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul "Konsep Sakit danPenyakit Menurut Agama".
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memberikan pemahaman mengenai pentingnya aktivitas fisik dan latihan dalam kehidupan sehari-hari, serta bagaimana kebutuhan tersebut mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Dalam menyusun makalah ini, kami telah berusaha untuk mengumpulkan informasi dan data dari berbagai sumber yang relevan dan terpercaya.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan dan keterbatasan, baik dari segi isi maupun penyajiannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca guna perbaikan di masa yang akan datang.
Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan yang berharga bagi pembaca. Terima kasih.
Mataram, 7 November 2024
Penyusun, Kelompok 1
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 LATAR BELAKANG ... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ... 1
1.3 TUJUAN ... 1
BAB II PEMBAHASAN ... 2
2.1 DEFINISI KONSEP SAKIT DAN PENYAKIT MENURUT AGAMA... 2
2.2 DEFINISI KONSEP SAKIT DAN PENYAKIT MENURUT MEDIS ... 8
2.3 UPAYA MEMPERTAHANKAN KESEHATAHAN MENURUT AGAMA DAN MEDIS... 10
BAB II PENUTUP ... 14
4.1 KESIMPULAN ... 14
4.2 SARAN ... 14 DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Islam merupakan agama yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, untuk mengatur kemakmuran di bumi guna menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.
Salah satu penunjang kebahagian tersebut adalah dengan menliliki tubuh yang sehat, sehingga dengannya kita dapat beribadah dengan lebih baik kepada Allah. Agama Islam sangat mengutamakan kesehatan (lahir dan batin) dan menempatkannya sebagai kenikmatan kedua setelah Iman. Dalam perjalanan hidupnya didunia, manusia menjalani tiga keadaan penting: sehat, sakit atau mati.
Kehidupan itu sendiri selalu diwarnai oleh hal-hal yang saling bertentangan, yang saling berganti mengisi hidup ini tanpa pernah kosong sedikit pun. Sehat dan sakit merupakan warna dan rona abadi yang selalu melekat dalam diri manusia selama dia masih hidup
Kebanyakan mereka menganggap sehat itu saja yang mempunyai makna.
Scbaliknya sakit hanya dianggap sebagai beban dan penderitaan, yang tidak ada maknanya sama sekali. Orang yang beranggapan demikian jelas melakukan kesalahan besar, sebab Allah SWT selalu menciptakan sesuatu atau memberikan suatu ujian kepada hambanya pasti ada hikmah atau pelajaran dibalik itu semua. (Q.S. Shaad :27)
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud sakit dan penyakit menurut agama?
2. Bagaimana konsep sakit dan penyakit menurut agama?
3. Upaya apa yang di lakukan untuk mempertahankan kesehatan menurut agama?
1.3 Tujuan
Menjelaskan konsep sakit dan penyakit secara agama medis dan memberikan informasi tentang upaya-upaya mempertahankan Kesehatan secara agama maupun medis.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Konsep Sakit dan Penyakit Menurut Agama
A.Mukadimah
Sakit dan penyakit merupakan suatu peristiwa yang selalu menyertai hidup manusia sejak jaman Nabi Adam a.s.. Kita memahami apapun yang menimpa manusia adalah takdir, sakit pun merupakan takdir. Lantas kalau sakit merupakan takdir, kalau kita sakit kenapa harus mencari sehat/kesembuhan? Lantas buat apa dan apa manfaat berobat? Dari sinilah landasan kita berpijak dalam memahami sehat, sakit, obat dan upaya pengobatan.
Ketika Allah memutuskan kepada kita untuk sakit, hal tersebut pasti memiliki sebuah alasan serta makna. Allah tidak mungkin mentakdirkan sesutau tanpa sebab yang mendasarinya maupun tanpa hikmah atas semua itu.
Allah pasti memiliki tujuan mupun hikmah atas semuanya untuk kehidupan kita yang lebih baik. Sehingga, tidak baik apabila kita terlalu banyak untuk mengeluh, apalagi su’udzhan kepada kebesaran Allah SWT.
Lantas apa makna sakit dalam Islam dengan tujuan diturunkannya sebuah penyakit atau sakit yang melanda seseorang?.
Allah akan memberikan sakit maupun penyakit kepada semua golongan umatnya baik kaya maupun miskin, tua ataupun muda sehingga apabila sakit maka memintalah atau berdoalah kepada Allah SWT karena Allah sebagai Asy-Syafi yaitu maha penyembuh.
Namun pada dasarnya manusia memiliki sifat yang susah untuk bersyukur: innal insane lakarfurun mubin (seseungguhnya, manusia itu suka mengingkari tuhannya), Innal insan lakanud (sesungguhnya, manusia itu sangat mudah ingkar tidak mudah bersyukur kepada Allah).
Allah memberikan kita sebuah kesulitan seperti menurunnya kesehatan kita maupun ketahanan tubuh kita, lalu dengan kerendahan hati penuh dengan keikhlasan serta ketulusan pada saat kita memohon kebesaran Allah sebagai zat maha penyembuh (asy- syafi) maka Allah akan menyembuhkannya dengan kebesarannya. Namun tidak sedikit
3
umat-Nya yang sudah sembuh dari sakitnya lupa akan kebesaran Allah sebagai maha Aasy-Syafi.
B.Sakit dan Penyakit Menurut pandangan Al-Quran
۞ ۚۖ َن ۡيِم ِح ّٰرلا مَح ۡرَا َتۡنَا َو ُّرُّضلا َىِنَّسَم ۡىِ نَا هَّب َرىٰداَن ۡذِا َب ۡوُّيَا َو
“dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, "(Ya Tuhanku), sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang." (QS Al-Anbiya [21]:83)
اَنۡبَجَت ۡساَف هَل اَنۡفَشَكَف اَم هِب ۡن ِم ر ض هٰنۡيَتٰا َّو هَل ۡهَا ۡم هَلۡثِمو ۡم هَعَّم ةَم ۡح َر ۡن ِ م اَنِد ۡنِع ى ٰر ۡكِذ َو
۞َن ۡيِدِبٰعۡلِل
“Maka Kami kabulkan (doa)nya, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan (Kami lipat gandakan jumlah mereka), sebagai suatu rahmat dari Kami, dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Kami”. (QS Al-Anbiya [21]:84)
Ayat di atas mengisahkan bahwa Nabi Ayyub a.s. yang ditimpa penyakit, kehilangan harta dan anak-anaknya. Dari seluruh tubuhnya hanya hati dan lidahnya yang tidak tertimpa penyakit, karena dua organ inilah yang dibiarkan Allah tetap baik dan digunakan oleh Nabi Ayyub a.s. untuk berdzikir dan memohon keridhaan Allah, dan Allah pun mengabulkan doanya, hingga akhirnya Nabi Ayyub a.s. sembuh dan dikembalikan harta dan keluarganya.
Dari sini dapat diambil pelajaran besarnya rasa ketabahan dan kesabaran Nabi Ayyub a.s yang telah di banjiri berbagai banyak cobaan yaitu penyakit kulit yang tidak kunjung sembuh, harta dan kekayaannya hilang serta ditinggal ke surga oleh anak anaknya. Betapa sabarnya nabi ayyub a.s walaupun terkena begitu banyak musibah tetapi beliau masih senantiasa beribadah kepada Allah SWT agar manusia tidak berprasangka buruk kepada Allah SWT, tidak berputus asa akan rahmat Allah serta bersabar dalam menerima takdir Allah. Karena kita sebagai manusia perlu meyakini bahwa apabila Allah menakdirkan sakit maka kita akan sakit, begitu pula apabila Allah menakdirkan kesembuhan, tiada daya upaya kecuali dengan izin-Nya kita sembuh.
ۡم كَّن َو لۡبَنـَل َو ء ۡىَشِب
َن ِ م ِف ۡوـَخۡلا ِع ۡوـ جۡلا َو صۡقَن َو َن ِ م ِلا َو ۡمَ ۡلۡا ِس فۡنَ ۡلۡا َو ِت ٰرَمَّثلا َو ِرِ شَب َو
َن ۡي ِرِبّٰصلا ١٥٥
َن ۡيِذَّلا اَذِا ۡم هۡتَباَصَا ةَبۡي ِصُّم ا ۡو لاَق اَّنِا ِّٰ ِلِل اـَّنِا َو ِه ۡيَلِا َن ۡو ع ِج ٰر ١٥٦
4
ٰلو ا ٮ ۡمِهۡيَلَع َك ت ٰوَلَص ۡن ِ م ۡمِهِ ب َّر ةَم ۡح َر َو ٰلو ا َو ٮ م ه َك َت ۡه مۡلا َن ۡو د ١٥٧
“Kami pasti akan mengujimu dengan sedikit ketakutan dan kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Sampaikanlah [wahai Nabi Muhammad], kabar gembira kepada orang-orang sabar, [yaitu] orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan ‘Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji‘ūn’ [sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali]. Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk,”(QS. Al-Baqarah [2]:155-157).
ۡىِذَّلا ۡىِنَقَلَخ َو هَف ِنۡيِد ۡهَي ٧٨
“(yaitu Tuhan) Yang telah menciptakan aku, maka Dialah yang menunjuki aku”.
Yaitu Dialah Yang Menciptakan, Yang telah menentukan ukuran dan memberi petunjuk semua makhluk kepada-Nya. Maka tiap-tiap makhluk diciptakan berjalan menurut apa yang telah ditakdirkan baginya; Dialah Yang memberi petunjuk siapa yang dikehendaki-Nya, dan Yang menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya (Asy-Syu'ara': 78) َو ۡىِذَّلا َو ه ۡىِن مِع ۡط ي ِنۡيِق ۡسَي َو ٧٩
“dan Tuhanku, Yang Dia memberi makan dan minum kepadaku”.
Yakni Dialah Yang menciptakan aku dan memberiku rezeki dengan apa yang telah ditundukkan dan dimudahkan oleh-Nya dari sarana yang ada di langit dan di bumi. Dia menggiring awan dan menurunkan hujan, lalu menghidupkan bumi dan mengeluarkan darinya semua jenis buah-buahan sebagai rezeki buat hamba-hamba-Nya. Dia juga menurunkan air tawar yang mudah diminum untuk minum semua makhluk-Nya, yaitu berbagai macam hewan ternak dan manusia yang jumlahnya banyak sekali. . (Asy- Syu'ara': 79)
اَذِا َو ت ۡض ِرَم َو هَف ِنۡيِف ۡشَي ٨٠
“dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku”
5
sesungguhnya tiada seorang pun selain-Nya yang dapat menyembuhkanku dengan berbagai macam sarana pengobatan apa pun yang menjadi penyebab kesembuhan.”.
(Asy-Syu'ara': 80)
ۡىِذَّلا َو ۡىِن تۡيِم ي َّم ث ِنۡيِي ۡح ي ٨١
“dan Yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali)”.
Artinya, Dialah Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan; tiada seorang pun yang mampu melakukan hal tersebut, karena sesungguhnya Dialah Yang memulai penciptaan dan Yang mengulanginya. (Asy-Syu'ara': 81)
ۡىِذَّلا َو عَم ۡطَا ۡنَا َرِفۡغَّي ۡىِل ِطَخ ۡىِتـَٔــ ي َم ۡوَي ِنۡيِ دلا ٨٢
“dan Yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat”.
Yakni tiada seorang pun yang mampu mengampuni dosa-dosa di dunia dan di akhirat kecuali hanya Dia. Dan tiada seorang pun yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali hanya Allah, Dia Maha Berbuat terhadap apa yang dikehendaki-Nya. Asy- Syu'ara': 82)
C.Filosofi Sakit dan Penyakit Menurut Agama
Sakit merupakan bagian dari takdir kehidupan yang diatur oleh Allah SWT. Dalam Islam, sakit bukan sekadar kondisi fisik yang menyiksa, tetapi juga ujian dan kesempatan bagi seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada Allah sebagai bentuk pendidikan dan pembentukan karakter yang Islami.
Sakit bisa menjadi penebus dosa, sarana pengingat akan nikmat sehat, bukti kasih sayang Allah kepada hamba-Nya , untuk peningkatan ibadah dan persaudaraan,memupuk karakter dan sifat-sifat terpuji lainnya yang kesemuanya bertujuan terbentuknya karakter dan keperibadian yg positif konstruktif.
Islam memandang sakit sebagai anugerah dalam bentuk ujian yang harus dihadapi dengan sabar, tawakkal, dan usaha untuk mencari kesembuhan
6 A,.Makna Sakit sebagai Ujian dan Penebusan
Secara filosofis, sakit dipahami sebagai bagian dari takdir dan kehendak Allah SWT, yang merupakan bagian integral dari sunnatullah dalam kehidupan manusia.
Filosofi dasar dari sakit adalah bahwa dunia ini adalah tempat ujian dan cobaan, sementara kehidupan akhirat adalah tempat balasan. Dalam menghadapi segala bentuk ujian, termasuk sakit, manusia diajak untuk melakukan refleksi mendalam mengenai tujuan keberadaannya di dunia dan kesadarannya akan kuasa Allah yang mutlak.
Dalam pandangan Al-Qur’an, sakit bukan hanya fenomena fisik, tetapi juga sebuah proses spiritual yang mengantarkan manusia pada pengenalan lebih dalam terhadap dirinya dan Allah SWT. Sebagaimana firman Allah SWT:
م كو ل بَن َو ِ رَّشلاِب ِر يَخ لا َو ةَن تِف اَن يَلِإ َوۖ نو عَج ر ت ٣٥
Artinya: "Kami menguji kalian dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan, dan hanya kepada Kami kalian akan kembali." (QS. Al-Anbiya: 35)
Sakit, dari sisi filosofis, merupakan mekanisme pengingat dari Allah SWT terhadap keterbatasan manusia. Ini mengajarkan manusia akan kelemahannya dan mendorongnya untuk bergantung pada Sang Pencipta, serta membuka ruang introspeksi. Sakit juga menanamkan nilai bahwa dunia bukan tempat abadi, dan kehidupan akhirat yang sempurna adalah tujuan akhir manusia.
1. Hubungan Antara Sakit, Sabar, dan Tawakkal
Sistem pemahaman Islam terkait sakit mencakup empat komponen utama:
sabar, ikhtiar, Tawakkal dan do’a. Sabar, Sabar dalam menghadapi sakit adalah bentuk kepatuhan dan ketaatan kepada Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:
نَع ب يَه ص َلاَق
َلاَق لو س َر َِّاللّ
ىَّلَص َّاللّ
ِه يَلَع َمَّلَس َو : "
ا بَجَع ِر مَ ِلِ
ِنِم ؤ م لا َّنِإ
ه َر مَأ
هَّل ك هَل ر يَخ َس يَل َو َكاَذ دَحَ ِلِ
َّلِۡإ ِنِم ؤ م لِل نِإ
ه تَباَصَأ ءا َّرَس
َرَكَش َناَكَف ا ر يَخ هَل نِإ َو
ه تَباَصَأ ءا َّرَض
َرَبَص َناَكَف ا ر يَخ
هَل ".
7
Artinya: “Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Semua urusannya adalah kebaikan baginya, dan itu tidak dimiliki kecuali oleh orang mukmin. Jika ia mendapatkan kebaikan, maka ia bersyukur, dan itu baik baginya. Jika ia tertimpa keburukan, ia bersabar, dan itu pun baik baginya.” (HR. Muslim)
Tawakkal, Setelah berusaha, seorang Muslim wajib menyerahkan hasilnya kepada Allah SWT. Tawakkal dalam sakit adalah keyakinan bahwa apapun yang terjadi adalah yang terbaik yang telah Allah rencanakan untuknya. Ini tidak berarti menafikan usaha, tetapi mengintegrasikan usaha dengan kepercayaan penuh pada keputusan Allah.
Ikhtiar, Mencari pengobatan adalah bentuk usaha yang dianjurkan dalam Islam.
Rasulullah SAW bersabda:
َّنِإ ََّاللّ
مَل ل ِز ن ي ءاَد َّلِۡإ َل َز نَأ هَل
، ءاَفِش هَمِلَع نَم هَمِلَع هَلِهَج َو نَم
هَلِهَج
.
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak menurunkan penyakit kecuali Dia juga menurunkan penawarnya, ada yang mengetahui dan ada yang tidak mengetahuinya.”
(HR. Ahmad)
Maka, dalam sistem Islam, sakit mengharuskan seseorang untuk bersabar dan berusaha mencari kesembuhan, sekaligus bersandar kepada Allah atas hasilnya.
2. Keseimbangan Fisik, Mental, dan Spiritual
Islam memandang manusia sebagai makhluk yang holistik, di mana fisik, mental, dan spiritual saling berkaitan. Sakit fisik sering kali memengaruhi kondisi mental dan spiritual seseorang, dan sebaliknya. Oleh karena itu, Islam menekankan pentingnya menjaga kesehatan secara keseluruhan, baik fisik maupun spiritual. Rasulullah SAW bersabda:
ِنَم َحَبَط صا َّل ك م وَي َع بَس تا َرَمَت ة َو جَع مَل ه َّر ضَي يِف َكِلَذ ِم وَي لا م س َلۡ َو
ر حِس .
Artinya: “Barangsiapa yang setiap pagi makan tujuh butir kurma ‘ajwah, pada hari itu ia tidak akan terkena racun ataupun sihir.” (HR. Bukhari)
Penjagaan kesehatan bukan hanya terbatas pada usaha fisik seperti menjaga pola makan dan pengobatan, tetapi juga pada aspek mental dan spiritual. Kesehatan mental diperoleh melalui dzikir, doa, dan upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, sebagaimana doa yang diajarkan Rasulullah SAW untuk orang yang sakit:
8
َّم هَّللا َّب َر ِساَّنلا ِبِه ذَأ َس أَب لا ِف شا نَأ يِفاَّشلا َت َءاَفِش َلۡ
َّلِۡإ َك ؤاَفِش ءاَفِش رِداَغ ي َلۡ
ا مَقَس .
Artinya: “Ya Allah, Rabb seluruh manusia, hilangkanlah penyakit ini, sembuhkanlah, Engkaulah Yang Maha Menyembuhkan. Tidak ada kesembuhan kecuali dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan rasa sakit.” (HR. Bukhari dan Muslim)
3. Sakit sebagai Penghapus Dosa
Dalam Islam, sakit bukan hanya ujian tetapi juga berfungsi sebagai sarana penghapusan dosa. Hadits-hadits Rasulullah SAW menyebutkan bahwa seorang mukmin yang mengalami sakit, bahkan jika hanya tertusuk duri, akan dihapuskan dosanya oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:
اَم بي ِص ي َمِل س م لا ن ِم بَصَن َلۡ َو بَص َو َلۡ َو مَه َلۡ َو ن َزَح َلۡ َو ى ذَأ َلۡ َو مَغ ىَّتَح ةَك وَّشلا اَه كاَش ي َّلِۡإ َرَّفَك َّاللّ
اَهِب ِم هاَياَطَخ ن . Artinya: “Tidaklah seorang Muslim ditimpa rasa sakit, kelelahan, kesusahan, kesedihan, gangguan, atau bahkan tusukan duri, kecuali Allah akan menghapus dosa- dosanya karena itu.” (HR. Bukhari)
Secara analitis, sakit berfungsi sebagai mekanisme spiritual untuk membersihkan diri dari dosa, memurnikan jiwa, dan mempersiapkan seseorang untuk bertemu Allah dalam keadaan bersih. Ini menjelaskan bagaimana Islam menempatkan sakit sebagai anugerah tersembunyi yang berpotensi mengangkat derajat seseorang di hadapan Allah.
2.2 Definisi Sakit dan Penyakit Menurut Medis
A.Konsep Sakit
Kesehatan merupakan kondisi schat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial untuk memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi (Undang-Undang tentang kesehatan tahun 2009).
Illness but no disease menggambarkan kondisi penyakit yang tidak muncul atau terdapat pada seseorang tetapi seseorang tersebut merasakan bahwa dirinya sedang sakit.
Hal ini terjadi dimana seseorang merasakan sakit tetapi secara klinis dan pemeriksaan laboratorium tidak di temukan adanya penyakit yang diderita,ini mungkin terjadi akibat adanya gangguan psikis saja. Maka dari itu definisi sehat menurut WHO (1947) adalah suatu keadaan yang sempurna baik kondsi fisik, mental yang baik, dan kesejahteraan
9
sosial yang tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Sehat menurut pender (1982) adalah perwujudan individu yang memperoleh kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain (aktualisasi). Jika kondisi tubuh sehat itu sangat membantu bagi setiap orang untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal secara sosial dan ekonomi.
Sakit menurut Pemons (1972) adalah gangguan dalam fungi normal individu sebagai totalitas termasuk keadaan orgaisme sebagian system biologis dan penyesuaian sosialnya.
Sakit juga dapat diakibatkan oleh beberapa hal, baik itu yang berasal dari gaya hidup yang kurang sehat, lingkungan yang tidak bersih, maupun karena menurunnya metabolisme tubuh.
Konsep sakit adalah penilaian seseorang terhadap penyakit sehubungan dengan pengalaman yang langsung dialaminya (bersifat subyektif). Penyakit adalah bentuk reaksi biologis terhadap suatu organisme benda asing atau luka (bersifat objektif).
Seseorang yang menderita penyakit belum tentu merasa sakit dan sebaliknya orang mengeluh sakit padahal tidak ditemukan penyakit.
B. Menurut Medis
Menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh merupakan hal yang sangat penting.
Hal ini karena dengan memiliki tubuh yang sehat dan bugar dapat mencegah tubuh terserang penyakit sehingga kita dapat tetap menjalankan aktifitas sehari-hari.
Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan tubuh, salah satunya adalah dengan cara peningkatan gaya hidup sehat melalui perilaku CERDIK yaitu:
• Cek Kondisi Kesehatan Secara Berkala
Tujuan melakukan cek kesehatan secara berkala adalah untuk membandingkan status kesehatan kita sebelumnya, apakah terjadi penurunan atau peningkatan kondisi kesehatan. Gejala penyakit yang tidak terdeteksi dari dini dapat berakibat fatal pada kesehatan
• Enyahkan Asap Rokok
10
Bahaya asap rokok bagi kesehatan tubuh bukan menjadi rahasia umum lagi.
Salah satu cara untuk menjaga kesehatan adalah dengan menghindari asap rokok bagi perokok pasif, dan berhenti merokok bagi perokok aktif.
• Rajin Aktifitas Fisik
Rajin aktifitas fisik dapat dilakukan dengan cara olah raga secara teratur.
Seperti yang kita ketahui bahwa olahraga mempunyai banyak manfaat yang baik bagi kesehatan dan kebugaran tubuh. Olahraga yang dapat kita lakukan banyak jenisnya, contohnya: senam sehat, lari, bulutangkis, tennis, bersepeda, dll.
• Diet Sehat Dengan Kalori Seimbang
Makanan sehat adalah makanan yang mengandung gizi seimbang, kaya akan serat dan yang akan dibutuhkan untuk perkembangan tubuh. Dilihat dari kandungannya, makanan sehat adalah makanan yang mengandung karbohidrat, protein, mineral, vitamin, dan lemak tak jenuh.
• Istirahat Yang Cukup
Istirahat cukup merupakan bagian dari gaya hidup sehat. Istirahat atau tidur yang cukup dapat berdampak baik bagi kesehatan. Waktu istirahat atau tidur yang ideal bagi orang dewasa adalah 7-9 jam perhari.
• Kendalikan Stress
Stress telah menjadi bagian dari kehidupan kita sehingga mengendalikan stress menjadi bagian yang harus kita biasakan agar dampak buruk dari stress tidak mengganggu kita, terutama mengganggu kesehatan.
Dari beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh seperti yang tersebut diatas, rajin melakukan aktifitas fisik dengan olah raga teratur adalah salah satu cara yang dapat kita lakukan. Salah satu bentuk aktifitas fisik yang mudah dan menyenangkan untuk dilakukan adalah senam sehat 2.3
Upaya Mempertahankan Kesehatan Menurut Agama dan Medis
A. Menurut Agama
Bagaimana Menjaga Kesehatan dalam Islam?
11
Kesehatan adalah hal utama yang paling diinginkan oleh siapapun diantara kita. Tidak ada sesuatu yang berharga seperti kesehatan.
Sehat adalah kondisi fisik di mana semua fungsi berada dalam keadaan sehat.
Menjadi sembuh sesudah sakit adalah anugerah terbaik dari Allah kepada manusia.
Dalam Islam juga ada cara untuk menjaga kesehatan seperti halnya menjaga kebersihan dan melaksanakan syariat wudhu dan membersihkan diri secara rutin.
Maka jika kita dalam keadaan sehat, sebagai hamba Allah hendaklah bersyukur atas kesehatan yang kita miliki dan tidak bersikap kufur. Nabi saw.
bersabda, “Ada dua anugerah yang karenanya banyak manusia tertipu, yaitu kesehatan yang baik dan waktu luang.” (HR. Bukhari).
Abu Darda berkata, “Ya Rasulullah, jika saya sembuh da-ri sakit saya dan bersyukur karenanya, apakah itu lebih baik daripada saya sakit dan menanggungnya dengan sabar?” Nabi saw menjawab, “Sesungguhnya Rasul mencintai kesehatan sama seperti engkau juga menyenanginya.”
Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi bahwa Rasulullah saw bersabda: ‘Barangsiapa bangun di pagi hari dengan badan schat dan jiwa sehat pula, dan rezekinya dijamin, maka dia seperti orang yang memiliki dunia seluruhnya.”
Membahas masalah kesehatan, dalam islam juga ada konsep tentang bagaimana menjaga kesehatan.
Pasti kita semua pernah mendengar, lebih baik mencegah daripada mengobati.
Ini berlaku dalam menjaga kesehatan tubuh. Alangkah lebih baiknya kita mencegah segala sesuatu hal yang sekiranya dapat menurunkan imun kesehatan kita daripada akhirnya kita akan jatuh sakit dan wajib mengobatinya.
Seperti halnya nilai sehat dalam agama islam, menurut penelitian ‘Ali Mu’nis, dokter spesialis internal Fakultas Kedokteran Universitas ‘Ain Syams Cairo, menunjukan bahwa ilmu kedokteran modern menemukan kecocokan terhadap yang disyariatkan Nabi dalam praktek penbobatan yang berhubungan dengan spesialisasinya.
12
Sebagaimana pula yang disepakati oleh para ulama bahwa di balik pengsyariatan segala sesuatu termasuk ibadah dalam Islam terdapat hikmah dan manfaat fisik badan dan psikis kejiwaannya. Pada saat orang-orang Islam menunaikan kewajiban-kewajiban keagamannya, berbagai penyakit lahir dan batin pun ikut pula terjaga.
Lalu, apa upaya yang harus kita lakukan agar tetap sehat? Menurut para pakar kesehatan bisa dengan cara kita mengonsumsi gizi yang yang cukup. Perhatikan asupan makan dan minuman yang akan kita konsumsi. Multivitamin bisa menjadi pendorong agar tubuh tetap fit. Olahraga cukup, keseimbangan beraktivitas dan istirahat yang cukup juga sangat mempengaruhi.
Jangan lupakan dari tubuh yang sehat terdapat pula jiwa yang sehat.
Senantiasah melakukan tugas dan kewajibanmu sebagai hamba Allah, perbaiki shalatmu, perbanyak dzikir dan amalan baikmu dan berdoalah agar selalu diberi perlindungan dan jauh pula dan penyakit hati. Serta membiasakan lingkungan sekitar kita bersih juga pasti akan memberikan dampak baik yang akan menjaga kesehatan kita.
B. Menurut Medis
Menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh merupakan hal yang sangat penting.
Hal ini karena dengan memiliki tubuh yang sehat dan bugar dapat mencegah tubuh terserang penyakit sehingga kita dapat tetap menjalankan aktifitas sehari-hari.
Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan tubuh, salah satunya adalah dengan cara peningkatan gaya hidup sehat melalui perilaku CERDIK yaitu:
• Cek Kondisi Kesehatan Secara Berkala
Tujuan melakukan cek kesehatan secara berkala adalah untuk membandingkan status kesehatan kita sebelumnya, apakah terjadi penurunan atau peningkatan kondisi kesehatan. Gejala penyakit yang tidak terdeteksi dari dini dapat berakibat fatal pada kesehatan.
13
• Enyahkan Asap Rokok
Bahaya asap rokok bagi kesehatan tubuh bukan menjadi rahasia umum lagi.
Salah satu cara untuk menjaga kesehatan adalah dengan menghindari asap rokok bagi perokok pasif, dan berhenti merokok bagi perokok aktif.
• Rajin Aktifitas Fisik
Rajin aktifitas fisik dapat dilakukan dengan cara olah raga secara teratur.
Seperti yang kita ketahui bahwa olahraga mempunyai banyak manfaat yang baik bagi kesehatan dan kebugaran tubuh. Olahraga yang dapat kita lakukan banyak jenisnya, contohnya: senam sehat, lari, bulutangkis, tennis, bersepeda, dll.
• Diet Sehat Dengan Kalori Seimbang
Makanan sehat adalah makanan yang mengandung gizi seimbang, kaya akan serat dan yang akan dibutuhkan untuk perkembangan tubuh. Dilihat dari kandungannya, makanan sehat adalah makanan yang mengandung karbohidrat, protein, mineral, vitamin, dan lemak tak jenuh.
• Istirahat Yang Cukup
Istirahat cukup merupakan bagian dari gaya hidup sehat. Istirahat atau tidur yang cukup dapat berdampak baik bagi kesehatan. Waktu istirahat atau tidur yang ideal bagi orang dewasa adalah 7-9 jam perhari.
• Kendalikan Stress
Stress telah menjadi bagian dari kehidupan kita sehingga mengendalikan stress menjadi bagian yang harus kita biasakan agar dampak buruk dari stress tidak mengganggu kita, terutama mengganggu kesehatan.
Dari beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh seperti yang tersebut diatas, rajin melakukan aktifitas fisik dengan olah raga teratur adalah salah satu cara yang dapat kita lakukan. Salah satu bentuk aktifitas fisik yang mudah dan menyenangkan untuk dilakukan adalah senam sehat.
14 BAB III PENUTUP 4.1 Kesimpulan
Mengikuti jejak Rosulullah Muhanımad SAW, merupakan suatu keharusan bagi umat Islam. Termasuk mewarisi metodologi pengobatan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW. Pengobatan yang dilakukan Rosulullah menggunakan tiga cara, yaitu melalui do'a atau pengobatan dengan menggunakan wahyu-wahyu Ilahi yang lebih dikenal dengan istilah do'a- do'a ma-tsur yang datang dari Al Qur'an dan Sunnah Nabi SAW yang shahih. Kedua menggunakan obat-obat tradisional baik dari tanaman mau pun hewan. Dan ketiga adalah menggunakan kombinasi dari kedua metode tersebut.
Allah berfirman:
"Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh-penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk dan rahmat bagi orang-orangnya yang beriman" Kemudian dalam penegasan Rasullulah Shallallahu 'alaihi wa sallam: (QS:Yunus 57).
"Sesungguhnya Allah telah menurunkan penyakit dan obatnya, demikian pula Allah menjad ikan bagi setiap penyakit ada obatnya. Maka berobatlah kalian dan janganlah berobat dengan yang haram." (HR. Abu Dawud dari Abud Darda' radhiallahu 'anhu).
Dalam sebuah hadist disebutkan "Hendaknya kalian menggunakan dua macam obat yaitu madu dan Al Qur'an". Dari hadist tersebut madu merupakan lambang atau perwakilan dari obat-obat tradisional yang ada di bună dan kita sebagai manusia yang diberikan akal schat harus dapat menggali obat-obat tradisional yang banyak terdapat di muka buni ini, bahkan letaknya tidak jauh dari sekitar kehidupan kita.
4.2 Saran
"Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah" (Al Ahzab: 21)
15
Dalam sejarah Rasulullah dikenal sebagai pribadi yang sehat luar biasa, hampir tidak pernah terganggu sakit yang serius kecuali saat menjelang ajal beliau. Dengan bekal sehat irulah maka beliau lalu bisa maksimal pula melakukan kegiatan pribadi, berkeluarga, dan melakukan tugas sosial-kenegaraan, termasuk berjuang menyebarkan dan membela Agama Islam. Meneladani Kepribadian Rasullulah Shallallahu 'alaihi wa sallam berikut ini beberapa poin prinsip cara hidup Nabi yang secara rasional bisa menjelaskan mengapa beliau mentiliki kesehatan yang begitu luar biasa,
1. Memantapkan keimanan-ketaqwaan pada Allah swt. Hanya kepada Allah kita menyembah dan hanya kepadaNya kita memohon pertolongan. Umat harus bekerja keras namun ujung dari kerja itu adalah tawakkal pada kehendak Allah. Keimanan- ketaqwaan seperti ini akan membuat hati tenang-tenteram, tidak gelisah dan terlanda ketakutan. Di sinilah makna janji Allah yang banyak terkandung dalam al Qur'an:
'Barang siapa yang benar-benar beriman dan beramal shaleh maka akan memperoleh berkah dari Allah dan hatinya akan terhindarkan dari rasa ketakutan dan kekecewaan Hati menjadi nyaman dan bahagia. Dari sisi Ilmu Kedokteran sudah terbukti bahwa jiwa yang gelisah merupakan 'stessor' yang mengind uksi produksi melimpah berbagai hormon yang memberi efek negatif bila berlebilian seperti adrenalin
2. Dalam al Qur'an banyak sekali memberi petunjuk tentang cara makan-ninum.
Makanan manusia haruslah yang halal dan baik, juga dilarang minurn 'khamr' yang memabukkan. Makan ninu m juga tidak boleh berlebihan. Banyak makanan - nlinuman yang temyata menjadi sumber penyakit, apakah penyakit infeksi oleh kuman dan virus, maupun oleh bahan kandungan makanan minunlan itu sendiri yang ternyata berperan sebagai racun untuk tubuh manusia. Kajian terbaru juga menyebutkan bahwa protein babi memberi efek tidak baik pada perkembangan karakter manusia selain dalam daging babi sering mengandung telur cacing pita.
Darah yang diharanikan dalam Islam juga bisa banyak mengandung bahan berbahaya, dentikian pula untuk bangkai binatang.
16
3. Perilaku Rasulullah dalam kegiatan fisik sehari-hari juga jelas menunjukkan tauladan hidup sehat. Dalam al Qur'an ditegaskan bahwamalam hari itu untuk istirahat dan siang hari untuk bekerja. Rasulullah jugam eninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat sesuai perintah A
Al-Qur'an. Beliau selalu aktif bekerja tidak kenal lelah, tennasuk berbelanja di pasar atau menjahid baju sendiri yang robek. Beliau berperang, menlimpin rapat bermusyawarah. berku njung, men erima tamu dsb. Beliau jelas orang yang aktif, tidak mem buang waktu berharga seperti bermain, begadang, atau 'nyangkruk yang tidak produktif dan merusak kesehatan. Dari tinjauan Ilrnu Kedokteran aktifitas beliau bisa dikatakan terkait dengan melatih-menggerakkan semua organ tubuhnya, ibaratkan seperti berolahraga intensif saban hari. Hidup beliau juga senantiasa selalu terpapar matahari yang dalam ilmu kedokteran semakin disadari pentingnya untuk membantu proses metabolisme kiamiawi tubuhnya.
17
DAFTAR PUSTAKA
Agusnivianti, I. A. (2022). Ikhtiar Kesembuhan Sesuai Ajaran Islam. Fakultas Kedokteran Universitas
Gunawan, A. (2019, Desember 09). konsep sakit dan penyakit menurut agama.
Retrieved from scribd Web site: https://id.scribd.com/presentation/495501168/03- Pemahaman-Tentang-Konsep-Sakit-Dan-Penyakit-Menurut-Agama
Juwita, C. P. (2021). Modul konsep sehat dan sakit.
Suryanti, P. E. (2021). Konsep Sehat-Sakit: Sebuah Kajian Filsafat. Sanjiwani: Jurnal Filsafat, 12(1), 90-101.
Wicaksono, H. (2013). Dongke dalam Masyarakat Desa Tanggulangin: Pemahaman Konsep Sehat-Sakit dan Penyakit dalam Kajian Etnosains Terhadap Sistem Medis. Jurnal Sosiologi Agama, 5(2).