DINAMIKA UUD 1945
HUKUM DASAR
• Aturan-aturan dasar yang dipakai sebagai landasan dasar dan
sumber bagi berlakunya seluruh hukum/peraturan/perundang-
undangan dan penyelengaraan
pemerintahan negara pada suatu
negara
JENIS-JENIS HUKUM DASAR
HUKUM DASAR TERTULIS
• Aturan-aturan dasar yang mengatur
penyelenggaraan negara yang dituangkan dalam bentuk tertulis
HUKUM DASAR TIDAK TERTULIS
• Konvensi ketatanegaraan atau kebiasaan ketatanegaraan
• Konvensi: aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek
penyelenggaraan negara
SIFAT HUKUM DASAR TERTULIS
• Peraturan perundangan tertinggi dalam negara
• Memuat aturan-aturan pokok ketatanegaraan
• Mengikat; baik pemerintah, lembaga
kenegaraan, lembaga kemasyarakatan, warga negara
• Alat pengontrol dan pengecek (apakah
peraturan di bawah sesuai dengan UUD?)
• Menjadi dasar dan sumber hukum bagi
peraturan hukum
SIFAT HUKUM TIDAK TERTULIS
• Tidak bertentangan dengan isi, arti, dan maksud hukum dasar tertulis
• Melengkapi, mengisi kekosongan hukum tertulis
• Memantapkan pelaksanaan hukum dasar tertulis
• Terjadi berulangkali dan dapat diterima oleh masyarakat
• Hanya terjadi pada tingkat nasional
• Sebagai komplementasi bagi UUD
PENGERTIAN UUD 1945
• Suatu hukum dasar tertulis (konstitusi
negara) yang menjadi dasar dan sumber bagi peraturan-peraturan lain atau perundang-
undangan lain yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia
• UUD 1945:
❖ Pembukaan, batang tubuh, penjelasan
❖ Ditetapkan oleh PPKI, tgl. 18 Agustus 1945
❖ Diundangkan dalam berita RI Tahun II
Nomor 7 tanggal 15 Februari 1946
UUD YANG PERNAH BERLAKU DI INDONESIA
• UUD 1945
• UUD 1949
Disebut sebagai KRIS 1949
• UUD 1950
Disebut sebagai UUDS 1950
UUD 1945 sebagai HUKUM TERTULIS
• Mempunyai kekuatan mengikat bagi
pemerintah, lembaga pemerintah, lembaga masyarakat, warganegara.
• UUD berisikan norma-norma, aturan-aturan, dan ketentuan-ketentuan dasar.
• UUD 1945 merupakan hukum tertinggi.
• UUD 1945 merupakan sumber hukum dari semua peraturan/perundang-undangan
FUNGSI UUD 1945
• Sumber hukum tertinggi bagi produk hukum dan kebijaksanaan pemerintah
• Sarana/alat pengawasan (kontrol)
berlakunya semua peraturan-peraturan
dalam suatu negara
HAL-HAL YANG DIMUAT UUD 1945
• Tujuan Negara
• Bentuk Negara
• Bentuk Pemerintahan
• Pembagian Kekuasaan Negara
• Hak-hak dan Kewajiban Warga Negara
• Pertahanan, Keamanan, Politik, Ekonomi, Sosial, dan Budaya
ISI MATERI
• Pembukaan
• Batang Tubuh (16 bab, 37 pasal, aturan peralihan,aturan tambahan)
• Penjelasan
BATANG TUBUH
• Sistem pemerintahan negara
• Fungsi dan kedudukan lembaga negara
• Hubungan warga negara dan negara
• Ketentuan-ketentuan lain sebagai
pelengkap
DINAMIKA UUD RI
MASA AWAL KEMERDEKAAN
(18 Agustus – 27 Desember 1949)
• Belum dapat dilaksanakan sepenuhnya
• Masih ada gangguan (sekutu yang diboncengi Belanda, PKI Madiun 1948, PRRI Permesta, dan DI/TII)
• Lembaga tinggi negara belum terbentuk (aturan peralihan: dijalankan oleh KNIP)
• Maklumat Wakil Presiden No.X tanggal 16 Oktober 1945: KNIP sebagai pembantu presiden diberi tugas kekuasaan legislatif
Lanjutan ….
• Tgl. 3 November 1945 (Maklumat Wapres tentang pembentukan parpol)
• 14 November 1945 atas usul KNIP keluar
maklumat pemerintah yang berisi merubah kabinet presidensil menjadi parlementer
• Maklumat dikeluarkan sebagai strategi untuk menunjukkan pada dunia internasional
bahwa Indonesia adalah negara merdeka yang demokratis.
• Kekuasaan eksekutif dipegang oleh PM dan
kabinet bertanggungjawab kepada KNIP
Lanjutan …
• Perundingan dengan belanda dan sekutu pada tanggal 27 Desember 1949, mengakui Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.
• Pengakuan tersebut melalui beberapa syarat:
1. Negara RI dipecah-pecah menjadi negara bagian (RIS)
2. UUD 1945 diganti menjadi UUD KRIS
3. Sejak itu Indonesia menjadi negara serikat
MASA UUDS 1950
(17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959)
• Tgl. 17 Agustus 1950 negara KRIS sepenuhnya
menjadi negara RI dengan UUDS dan sistem pem.
Parlementer
• Untuk membentuk lembaga yang membuat UUD dilaksanakan pemilu pada tanggal 15 Desember 1955 berdasarkan UU. No. 7 Tahun 1953
• Konstituante dilantik presiden tgl. 10 November 1956
Lanjutan …
• Konstituante gagal membuat UUD, keluarlah Dekrit Presiden 5 Juli 1959
• Isi dekrit presiden:
1. Menetapkan pembubaran konstituante
2. Menetapkan UUD 1945 berlaku kembali dan menyatakan UUDS 1950 tidak berlaku lagi
3. Pembentukan MPRS
MASA ORDE LAMA
• Banyak terjadi penyimpangan, sistem pemerintahan tidak dijalankan sesuai dengan UUD 1945
• Hasil Pemilu 1955 ada 4 partai yang
berpengaruh: PNI, PKI, MASYUMI, dan NU.
• Ideologi NASAKOM dikukuhkan dan disamakan dengan Pancasila
• Demokrasi terpimpin yang mengarah
kepada kepemimpinan yang otoriter
Lanjutan …
Penyimpangan-penyimpangan lain ORLA:
1. Presiden mengeluarkan Peraturan
setingkat UU tanpa persetujuan DPR 2. Presiden membubarkan DPR hasil
Pemilu karena tidak menyetujui RAPBN 3. Presiden membentuk DPRGR
4. Pemimpin lembaga tertinggi negara dan lembaga tinggi negara dijadikan
menteri negara
Lanjutan …
• ORLA berakhir dengan adanya G.30 S PKI
• Lahir tritura (Tiga Tuntutan Rakyat):
1. Bubarkan PKI
2. Bersihkan Kabinet dari unsur PKI 3. Turunkan harga-harga
• Presiden Sukarno mengeluarkan Supersemar kepada Letjen Suharto
• Presiden Suharto mengeluarkan Kepres
No.I/3/1966 tanggal 12 Maret 1966 tentang
pembubaran PKI di seluruh wilayah Indonesia
MASA ORDE BARU
• Tekad ORBA melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
• Sidang MPRS mengeluarkan Tap. MPRS
No.XX/MPRS/1966 Tentang memorandum DPRGR mengenai sumber tertib hukum RI dan tata urutan perundangan RI yang
dikeluarkan pada tanggal 5 Juli 1966
• Februari 1967 DPRGR meminta MPRS
mengadakan sidang Istimewa pada bulan Maret 1967 untuk meminta
pertanggungjawaban Presiden Sukarno.
Lanjutan …
• Presiden Sukarno tidak dapat memenuhi
pertanggungjawaban secara konstitusional dan tidak dapat menjalankan haluan negara
• Sidang DPRGR juga memberlakukan Tap.MPRS
No.XV/MPRS/1966 tentang pemilihan/penunjukkan wakil presiden dan mengangkat suharto sebagai
presiden
• Tahun 1971 di adakan Pemilu berdasarkan UU No.15 Tahun 1969.
• Tahun 1997 terjadi krisis kepercayaan dan politik
membawa jatuhnya suharto pada Kamis, 21 Mei 1998
ORDE REFORMASI
• Setelah Suharto turun, Habibie naik menjadi Presiden.
• Desember 1998 dilaksanakan sidang istimewa menghasilkan keputusan memberikan mandat
kepada presiden untuk menyelenggarakan Pemilu pada 1999
• Pemilu 1999 diikuti oleh 48 partai dimenangkan oleh PDIP dengan 34% suara
• Sidang MPR memilih Gus Dur sebagai presiden dan Megawati sebagai Wapres
Lanjutan …
• Sidang MPR 1999 juga menyepakati untuk mengamandemen UUD 1945 secara
bertahap
• Amandemen UUD 1945:
1. 19 Oktober 1999
2. 18 Agustus 2000
3. 9 November 2001
4. 11 Agustus 2002
SISTEMATIKA UUD 1945
• Pembukaan UUD 1945
Terdiri atas 4 alinea/bagian
• Batang Tubuh (isi) UUD 1945 16 BAB
37 Pasal
4 Pasal aturan peralihan 2 ayat aturan tambahan
• Penjelasan UUD 1945 Penjelasan Umum
Penjelasan pasal demi pasal
BATANG TUBUH (ISI) UUD 1945
• Bab I : Bentuk dan Kedaulatan (Pasal 1)
• Bab II : MPR (Pasal 2-3)
• Bab III : Kekuasaan Pemerintahan Negara (Pasal 4- 16)
• Bab IV : DPP (Pasal 16)
• Bab V : Kementrian Negara (Pasal 17)
• Bab VI : Pemerintahan Daerah (Pasal 18)
• Bab VII : DPR (Pasal 19-22B)
• Bab VIIA : DPD (Pasal 22C-22D)
Lanjutan ….
• Bab VIIB : Pemilu (Pasal 22E)
• Bab VIII : Keuangan (Pasal 23-23D)
• Bab VIIIA : BPK (Pasal 23E-23G)
• Bab IX : Kekuasaan Kehakiman (Pasal 24)
• Bab IXA : Wilayah Negara (Pasal 25A)
• Bab X : Warga Negara dan Penduduk (Pasal 26- 28)
• Bab XA : HAM (Pasal 28A-28J)
• Bab XI : Agama (Pasal 29)
• Bab XII : Hankam Negara (Pasal 30)
Lanjutan …