• Tidak ada hasil yang ditemukan

kontribusi daya ledak otot lengan dan kelentukkan - ADOC.PUB

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "kontribusi daya ledak otot lengan dan kelentukkan - ADOC.PUB"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Melihat latar belakang permasalahan tersebut, banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan heading seorang pemain bulu tangkis. Dapatkah kekuatan otot lengan yang eksplosif dan kelenturan pinggang berkontribusi pada kemampuan memukul lob di atas kepala.

Pembatasan masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

  • Pukulan Lob Overhead backhand
  • Daya Ledak Otot Lengan
  • Kelentukan pinggang
  • Kerangka Konseptual
  • Hipotesis

Pernyataan ini menyatakan bahwa daya ledak merupakan unsur kondisi fisik yang digunakan dengan waktu yang sangat cepat, akurat dan tepat. Saat melakukan overhead lobe, daya ledak otot lengan sangat dibutuhkan, karena tanpa daya ledak otot yang baik maka akan terjadi gerakan yang tidak tepat saat melakukan overhead lobe. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa daya ledak otot lengan yang dimiliki oleh seorang pemain bulutangkis akan mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan pukulan lob.

Sama halnya dengan kekuatan ledakan otot lengan, kelenturan juga merupakan komponen kebugaran jasmani yang sangat penting dalam kegiatan olahraga. Kontribusi kekuatan otot lengan eksplosif dan fleksibilitas pinggang secara bersama-sama terhadap kemampuan lob di atas kepala. Dalam olahraga bulu tangkis, daya ledak dan mobilitas pinggang merupakan komponen kebugaran jasmani yang sangat diperlukan pada saat melakukan overhead lob.

Dengan memiliki daya ledak otot lengan dan kelenturan pinggang yang baik, Anda juga akan mendapatkan kesuksesan tubuh bagian atas yang baik. Dalam kemampuan pukulan uppercut, pemain harus memiliki daya ledak otot lengan dan kelenturan pinggang yang baik, sehingga memungkinkan pemain tersebut menghasilkan pukulan uppercut yang optimal.

Gambar 1.Otot-otot lengan bawah kanan, pandangan Anterior.
Gambar 1.Otot-otot lengan bawah kanan, pandangan Anterior.

METODOLOGI PENELITIAN

  • Tempat dan Waktu penelitian
  • Populasi dan Sampel
  • Definisi Operasional
  • Jenis dan Sumber Data
  • Instrument Penelitian
  • Teknik pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data

Adapun korelasi berganda digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel kekuatan ledak otot lengan (X1) dan kelenturan pinggang (X2) serta kemampuan memukul lobus overhand. Ry12 = Adapun korelasi berganda digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel daya ledak otot lengan (X1) dan kelentukan pinggang (X2) serta kemampuan memukul lobus overhead pemain bulutangkis UKO UNP . Hasil uji normalitas distribusi skor kekuatan eksplosif otot lengan (X1), kelenturan pinggang (X2), dan daya lobus overhead ditunjukkan pada tabel di bawah ini.

Artinya ada korelasi yang signifikan antara daya ledak otot lengan dengan kemampuan lobus atas. Sementara itu, penting untuk menguji koefisien korelasi antara kekuatan ledakan otot lengan dan kemampuan memukul di atas kepala. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Kontribusi Kekuatan Explosive Otot Lengan (X1) dan Fleksibilitas Pinggang (X2) Secara Bersama-sama Terhadap Kemampuan Overhead Lobe (Y).

Hasil tabel perhitungan di atas menunjukkan bahwa analisis korelasi berganda antara daya ledak otot lengan dan kelenturan pinggang serta kemampuan memukul kepala adalah positif. Hal ini berarti terdapat hubungan yang signifikan antara kekuatan otot lengan eksplosif dan fleksibilitas pinggang serta kemampuan melakukan lob overhead. Sedangkan rumus F digunakan untuk menguji signifikansi korelasi ganda antara kekuatan otot lengan eksplosif dan kelentukan pinggang terhadap kemampuan memukul di atas kepala.

Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat kontribusi yang signifikan daya ledak otot lengan terhadap kemampuan overhead lob pemain bulutangkis UKO UNP. Kontribusi gabungan daya ledak otot lengan dan kelentukan pinggang terhadap kemampuan overhead lob pemain UKO UNP. Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada kontribusi yang signifikan secara bersama antara daya ledak otot lengan dan kelentukan pinggang terhadap kemampuan lob overhead pada pemain bulutangkis UKO UNP.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kontribusi daya ledak otot lengan dan kelenturan pinggang terhadap kemampuan lob overhead dengan tingkat persentase = 55,65%. Artinya daya ledak otot lengan dan kelenturan pinggang secara bersama-sama memberikan kontribusi terhadap kemampuan pukulan overhead lob pemain bulutangkis UKO UNP. Daya ledak otot lengan dan kelenturan pinggang memberikan kontribusi gabungan sebesar 55,65% terhadap kemampuan lob di atas kepala.

Table 2. Sampel pemain bulutangkis UKO UNP
Table 2. Sampel pemain bulutangkis UKO UNP

HASIL PENELITIAN

Pengujian persyaratan Analisis

Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah daya ledak otot lengan (X1) terhadap kemampuan lobus atas (Y). Hasil perhitungan pada tabel di atas jika r skor > r tabel terdapat hubungan yang signifikan yang menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara daya ledak otot lengan dengan kemampuan lob overhead adalah positif. Untuk mengetahui besarnya koefisien determinasi daya ledak otot lengan terhadap kemampuan lob overhead, yaitu dengan mengkuadratkan nilai koefisien korelasi (r) dan dikalikan seratus (r2x 100%), dari hasil analisis statistik yang dilakukan, nilai (R) = 35,88 artinya daya ledak otot lengan memberikan kontribusi terhadap kemampuan lobe overhead sebesar 35,88%.

Sedangkan untuk menguji koefisien korelasi yang signifikan antara fleksibilitas pinggang dan kemampuan menggantung di atas kepala, menggunakan rumus t. Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini adalah kekuatan eksplosif otot lengan (X1) dan kelenturan pinggang (X2), serta kemampuan menggantung di atas kepala (Y). Untuk mengetahui besarnya kontribusi kekuatan ledak otot lengan dan kelenturan pinggang secara bersama-sama terhadap kemampuan lob overhead, mengkuadratkan nilai koefisien korelasi (r) dikalikan seratus (r2x 100%), dari hasil analisis statistik yang dilakukan diperoleh nilai (R) = 55,65 yang berarti bahwa kekuatan eksplosif otot lengan dan kelenturan pinggang secara bersama-sama memberikan kontribusi terhadap power lobus atas sebesar 55,65%.

Hasil perhitungan sederhana analisis korelasi untuk data menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara daya ledak otot lengan dan kemampuan memukul lobus atas adalah positif, hal ini terlihat dari analisis statistik yang dilakukan diperoleh bahwa r hitung adalah 0,599 dan r tabel berada pada taraf α = 0,05 sebesar 0,537, sehingga r hitung > r tabel. Untuk mencari besaran koefisien determinasi antara daya ledak otot lengan dengan kemampuan memukul pucuk palang atas dilakukan dengan mengkuadratkan nilai koefisien korelasi (r) dikalikan seratus (r2x 100%) , dari hasil analisis statistik yang dilakukan diperoleh nilai (r) = 35,88 artinya otot lengan dengan daya ledak mempunyai kontribusi terhadap kemampuan memukul bagian atas sebesar 35,88%. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa daya ledak otot lengan memberikan kontribusi terhadap kemampuan memukul tubuh bagian atas sebesar 35,88%, sehingga 64,22% merupakan kontribusi faktor lain yang mempengaruhi kemampuan memukul. lob di atas.

Dalam permainan bulu tangkis khususnya overhead lob diperlukan kekuatan eksplosif otot lengan karena tujuan utama overhead lob adalah agar atlet dapat memukul. Hipotesis lain yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat kontribusi yang signifikan kelenturan pinggang terhadap kemampuan overhead lobbing pemain UKO UNP. Tentukan besarnya koefisien determinasi antara kelenturan pinggang dan kemampuan menendang di atas kepala dengan mengkuadratkan nilai koefisien korelasi (r) dikalikan seratus (r2x 100%) berdasarkan hasil analisis statistik. dilakukan, nilai (r) = 29,81 yang berarti bahwa fleksibilitas berkontribusi terhadap kemampuan melobi.

Berdasarkan pembahasan tersebut, terlihat jelas bahwa daya ledak otot lengan dan kelentukan pinggang memberikan kontribusi pada pemain bulu tangkis sehingga atlet bulu tangkis tersebut mampu melakukan keterampilan overhead lob yang lebih baik. Sehubungan dengan hal tersebut, untuk mencapai kemampuan overhead lob yang sangat baik, seorang pemain bulutangkis selain harus melatih daya ledak otot lengan dan juga kelentukan pinggang. Selain faktor-faktor tersebut, sarana dan prasarana, program latihan juga dapat memberikan kontribusi pada kemampuan lobbing pemain bulutangkis.

Tabel  11.  Rangkuman  Hasil  Analisis  Korelasi  Kontribusi  daya  ledak otot lengan (X 1 ) Terhadap kemampuan lob overhead (Y)
Tabel 11. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Kontribusi daya ledak otot lengan (X 1 ) Terhadap kemampuan lob overhead (Y)

Pengujian Hipotensis

Pembahasan

Agar seorang pemain atau atlit bulu tangkis memiliki daya ledak lengan yang lebih besar lagi dan lebih berkontribusi pada kemampuan pukulan overhead lob, hal ini dapat dilakukan dengan latihan daya ledak lengan seperti : dengan melempar beban 1/5 kekuatan maksimal 10-20 kali, push up, latihan medicine ball dan berbagai macam latihan lainnya untuk meningkatkan daya ledak otot lengan, karena semakin baik daya ledak otot lengan seorang pemain bulu tangkis atau atlit maka akan semakin mudah untuk dia untuk melakukan lob overhead sehingga tubuhnya dapat melakukan lob overhead. Menurut PBSI, daya ledak otot lengan adalah sifat yang memungkinkan suatu otot atau kelompok otot dapat melakukan kerja fisik yang eksplosif. Kemudian daya ledak, menurut Asril, adalah kemampuan menggunakan daya pada momentum gerak tertentu dengan waktu secepat mungkin.

Berdasarkan pendapat kedua ahli tersebut disimpulkan bahwa daya ledak otot lengan merupakan kemampuan individu untuk menghasilkan kekuatan dalam waktu sesingkat mungkin. Jika kekuatan tidak dibarengi dengan kecepatan, daya ledak tidak dapat dicapai dengan baik. Hasil perhitungan analisis korelasi sederhana untuk data menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara fleksibilitas pinggang dan kemampuan memukul lobus atas adalah positif, hal ini dapat dilihat dari analisis statistik yang dilakukan, r hitung adalah 0,546 dan r tabel adalah pada taraf α = 0,05 sebesar 0,537, dengan demikian r hitung > r tabel.

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut terlihat bahwa unsur kelentukan pinggang memberikan kontribusi sebesar 29,81% terhadap kemampuan memukul lobus atas, sehingga 70,19% merupakan sumbangan faktor lain yang mempengaruhi kemampuan memukul lobus atas. . Kelenturan pinggang yang didapat dari olahraga adalah persendian dan otot di sekitarnya untuk memungkinkan gerakan maksimal. Bentuk-bentuk latihan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kelenturan pinggang antara lain adalah latihan seperti: back up, kayaking dan berbagai variasi latihan lainnya untuk meningkatkan kelenturan pinggang karena semakin baik kelenturan pinggang seorang pemain atau atlet bulu tangkis maka akan semakin mudah baginya. melakukan pukulan overhead lob agar tubuhnya terlihat lebih baik dalam melakukan pukulan overhead lob dibandingkan dengan pemain bulutangkis atau atlit yang tidak memiliki kelenturan pinggul yang baik.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin baik daya ledak dan kelenturan pinggang seorang pemain bulutangkis maka akan semakin mudah baginya untuk menghasilkan keterampilan overhead lob yang baik, begitu juga sebaliknya jika daya ledak otot lengan dan pinggangnya semakin baik. fleksibilitas yang tidak baik maka akan sulit dijangkau untuk mencapai kemampuan overhead lob. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai tingkat kemampuan lob overhead yang lebih baik, pemain bulu tangkis juga harus memperhatikan faktor-faktor tersebut. Dalam upaya melatih kekuatan bulutangkis khususnya lob overhead ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan yaitu kondisi fisik, teknik, sarana prasarana, motivasi dan program latihan yang akan dilakukan.

Oleh karena itu, kekuatan perlu dikuasai dan dikembangkan oleh pemain bulu tangkis, khususnya dalam penelitian ini yang berkaitan dengan kemampuan pukulan overhead. Untuk dapat meningkatkan daya ledak otot lengan dan kelenturan pinggang dalam melakukan pukulan lob overhead diperlukan latihan khusus untuk meningkatkan daya ledak otot lengan dan kelenturan pinggang.

Kesimpulan dan Saran

Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti dapat memberikan saran yang dapat membantu mengatasi masalah yang dihadapi dalam penerapan kapabilitas overhead lob yaitu. Bagi peneliti yang ingin melanjutkan penelitian ini agar dapat melakukan penelitian ini sebagai bahan informasi dan penelitian dengan populasi atau sampel yang lebih besar serta di daerah.

Foto Bersama Pemain UKO UNP
Foto Bersama Pemain UKO UNP

Gambar

Gambar 1.Otot-otot lengan bawah kanan, pandangan Anterior.
Gambar 2. Otot-otot lengan bawah kanan, pandangan Posterior  Sumber: Syaifuddin (2006: 99)
Gambar 3. : Kerangka Konseptual
Table 2. Sampel pemain bulutangkis UKO UNP
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bagi Pelatih Dapat mengetahui hubungan signifikan antara daya ledak otot tungkai, kekuatan otot perut dan kelentukan sendi panggul terhadap kecepatan tendangan mawashi geri, sehingga