• Tidak ada hasil yang ditemukan

2014.Korelasi pola asuh demokratis orang tua dan empati peserta didik dengan perilaku prososial peserta didik kelas XI SMAN 1 Ponorogo tahun pelajaran 2014/2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "2014.Korelasi pola asuh demokratis orang tua dan empati peserta didik dengan perilaku prososial peserta didik kelas XI SMAN 1 Ponorogo tahun pelajaran 2014/2015"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

Dari uraian di atas terlihat adanya hubungan antara pola asuh demokratis dan empati siswa dengan perilaku prososial siswa. Adakah hubungan pola asuh demokratis orang tua dan empati siswa dengan perilaku prososial siswa kelas XI SMAN 1 Ponorogo tahun ajaran 2014/2015.

Landasan Teori

Pola Asuh Demokratis Orang Tua a. Orang Tua

Orang tua berbeda dalam jenis pendidikannya. Sedangkan menurut Hurlock yang dikutip Chabib Thoha, ada tiga jenis pola asuh orang tua, yaitu: 22.

Empati

Empati adalah keselarasan (peka) terhadap apa, bagaimana dan latar belakang perasaan dan pikiran orang lain sebagaimana yang dirasakan dan dipikirkan orang tersebut. Dapat disimpulkan dari berbagai pendapat para ahli bahwa empati adalah kemampuan seseorang untuk memahami apa yang dialami orang lain dan mengambil tindakan untuk meringankan kesulitan orang lain.

Perilaku Prososial

Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa perilaku prososial bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan orang lain. Sebagaimana dikemukakan oleh Tri Dayaksini dan Hudaniah, perilaku prososial selanjutnya antara lain: 42.

Hubungan Pola Asuh Demokratis Orang Tua dengan Perilaku Prososial Peserta Didik

Tergantung pada bagaimana orang tua membesarkan anak-anak mereka, para ahli berbeda dalam jenis gaya pengasuhan, yang masing-masing memiliki karakteristiknya sendiri. Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Sarlito Sarwono dan Eko Meinarno bahwa “pola asuh demokratis sangat memudahkan kecenderungan anak untuk tumbuh menjadi orang yang mau membantu”. Pola asuh otoritatif (demokratis) merupakan pola asuh yang menanamkan pentingnya aturan, norma, dan nilai, namun siap mendengarkan, menjelaskan, dan bernegosiasi dengan anak.

Remaja yang tumbuh dengan pola asuh seperti ini akan merasakan suasana di rumah yang penuh dengan rasa saling menghormati, menghargai, hangat, menerima dan kehadiran. Dengan demikian, dapat diasumsikan bahwa siswa yang mendapat pola asuh demokratis dari orang tuanya dapat meningkatkan perilaku prososialnya karena merasa diperhatikan, dihargai dan selalu diberikan teladan dan bimbingan.

Hubungan Empati dengan Perilaku Prososial Peserta Didik

Empati menjadi faktor yang melatarbelakangi munculnya perilaku prososial karena ketika seseorang melihat penderitaan orang lain maka timbul perasaan empati yang mendorongnya untuk membantu. Dalam hipotesis empati dikatakan bahwa kepedulian empati yang dirasakan seseorang terhadap penderitaan orang lain akan menimbulkan motivasi untuk mengurangi penderitaan orang tersebut.58 Tujuan dari empati itu sendiri adalah untuk memperbaiki keadaan orang lain.59. Dengan demikian, dapat diasumsikan bahwa perilaku prososial siswa biasanya akan rendah, sedangkan empati siswa terhadap orang-orang di sekitarnya akan rendah.

Siswa yang memiliki rasa empati yang tinggi terhadap orang disekitarnya akan cenderung memiliki perilaku prososial yang tinggi karena dipengaruhi oleh rasa simpati, rasa kasihan, dan afek.

Telaah Hasil Penelitian Terdahulu

60Ida Agustin, Tesis : Hubungan Karakteristik Orang Tua dan Guru yang Otoritatif dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas X Tahun Pelajaran MAN Kembangsawit Kebonsari Madiun. Meida Dwi Ratnasari, tahun 2012, mahasiswa Jurusan Tarbiyah PGMI STAIN Ponorogo, dengan judul “Hubungan Pola Asuh Orang Tua Demokratis dengan Perilaku Siswa IV. kelas SDN Doho Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh beberapa kesimpulan antara lain: Gaya pengasuhan demokratis orang tua di SD Negeri Doho Dolopo Madiun tahun pelajaran 2012/2013 adalah (a) kategori tinggi b) kategori sedang c) kategori rendah (40 %), perilaku siswa kelas IV SD Negeri Doho Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun tahun ajaran 2012/2013 (a) kategori tinggi kategori baik (40%), kategori kurang baik (46,67%) Terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh demokratis orang tua dengan perilaku siswa IV. kelas SD Negeri Doho Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun tahun pelajaran 2012/2013 dengan koefisien korelasi atau (0,803). 61 Meida Dwi Ratnasari, Tesis: Kaitan Pola Asuh Demokratis Orang Tua dengan Perilaku Siswa IV. kelas SDN Doho Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun pada tahun ajaran.

Persamaan penelitian ini dengan keempat penelitian di atas adalah sama-sama mempunyai fokus penelitian pada pola asuh demokratis orang tua dan empati siswa. Sedangkan penelitian pertama fokus pada pola asuh orang tua yang otoritatif dan karakteristik guru dengan motivasi belajar, penelitian kedua fokus pada pola asuh behavioral demokratis, penelitian ketiga fokus pada upaya membangun empati remaja melalui kegiatan berorganisasi, penelitian keempat fokus pada upaya membangun empati remaja melalui kegiatan berorganisasi, penelitian keempat fokus pada upaya membangun empati remaja melalui kegiatan organisasi. meningkatkan sensitivitas. .

Kerangka Berfikir

Hasil pembentukan empati siswa di MA Ma’arif al-Mukarom Kauman Sumoroto Ponorogo memberikan dampak yang positif. Hal ini ditandai dengan semakin besarnya empati di kalangan pelajar melalui kegiatan kemanusiaan dan sosial. Apabila pola asuh orang tua yang demokratis dan empati siswa tidak diterapkan dengan baik, maka perilaku prososial siswa tidak baik D.

Ha : terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh demokratis orang tua dengan kepekaan siswa terhadap perilaku prososial siswa kelas XI SMAN 1 Ponorogo tahun pelajaran 2014/2015. Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh demokratis orang tua dan empati siswa dengan perilaku prososial siswa kelas XI SMAN 1 Ponorogo tahun ajaran 2014/2015.

Rancangan Penelitian

Teknik analisis data kuantitatif yaitu data berupa angka-angka yang diperoleh dari penjumlahan (count) atau bisa juga hasil pengukuran untuk melihat apakah ada hubungan antara pola asuh demokratis orang tua dengan empati siswa dengan prososial. perilaku siswa kelas XI SMAN 1 Ponorogo Tahun Pelajaran 2014/2015. Variabel bebas (variabel bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau menyebabkan perubahan atau munculnya variabel terikat (variabel terikat).66 Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas (X), yaitu: X1. Variabel terikat (dependent variabel) adalah variabel yang dipengaruhi atau diakibatkan oleh variabel bebas.67 Variabel terikat (Y) adalah perilaku prososial siswa kelas XI SMAN 1 Ponorogo.

Variabel bebasnya adalah pola asuh demokratis orang tua dan empati siswa, sedangkan variabel terikatnya adalah perilaku prososial siswa.

Populasi dan Sampel 1. Populasi

Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi, suatu populasi yang mempunyai ciri dan ciri yang sama sehingga benar-benar mewakili populasi tersebut. Menurut Suharsimi Arikunto, “jika subjeknya kurang dari 100 orang, sebaiknya diambil semuanya sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi. Penelitian ini menggunakan random sampling atau pengambilan sampel acak, yaitu teknik pengambilan sampel dimana subjek yang ada dalam populasi adalah dicampur sehingga semua mata pelajaran dianggap sama.

Dengan demikian, peneliti memberikan hak yang sama kepada setiap subjek untuk mempunyai kesempatan dipilih menjadi sampel. Jadi, sampel dalam penelitian ini berdasarkan ketentuan yang dikembangkan oleh Suharsimi Arikunto dengan mengambil sampel sebesar 15%.

Instrumen Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan Data

Angket

Skala yang digunakan adalah skala Likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok terhadap fenomena sosial.73 Dengan menggunakan skala Likert, variabel-variabel yang ingin diukur dijabarkan ke dalam indikator-indikator variabel.

Dokumentasi

Teknik Analisis Data

Uji Validitas Instrumen

Untuk hasil perhitungan validitas item pertanyaan mengenai variabel instrumen penelitian orang tua demokratis dapat dilihat pada Lampiran 9. Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid. Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Perilaku Valid.

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid. Dengan demikian, item instrumental dalam penelitian ini berjumlah 67 item, meliputi 23 item untuk variabel pola asuh demokratis orang tua, 21 item untuk variabel empati siswa, dan 23 item untuk variabel perilaku prososial siswa.

Uji Reliabilitas Instrumen

Dari hasil perhitungan reliabilitas variabel instrumen pola asuh demokratis terlihat nilai reliabilitasnya sebesar 0,855 kemudian mengacu pada r tabel pada taraf signifikansi 5. Dari hasil perhitungan reliabilitas instrumen diperoleh variabel empati siswa, terlihat nilai reliabilitas sebesar 0,917, kemudian mengacu pada r tabel pada taraf signifikansi 5%. Karena r hitung > r tabel yaitu 0,917 > 0,361 maka instrumen dikatakan reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian.

Dari hasil perhitungan reliabilitas instrumen variabel empati siswa terlihat nilai reliabilitasnya sebesar 0,901. Karena r hitung > r tabel yaitu 0,901 > 0,361 maka instrumen dikatakan reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian.

Analisis Data

Untuk menghitung korelasi ganda, Anda harus terlebih dahulu menghitung korelasi sederhana melalui korelasi product moment Pearson.

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

  • Sejarah Berdirinya SMAN 1 Ponorogo 85
  • Visi, Misi dan Tujuan SMAN 1 Ponorogo a. Visi
  • Kebijakan Mutu SMAN 1 Ponorogo
  • Keadaan Guru, Tenaga Pendukung dan Peserta Didik Sekolah : SMAN Negeri 1 Ponorogo
  • Sarana dan Prasarana
  • Struktur Organisasi

Namun hal tersebut tidak berlangsung lama karena kemudian SMA Negeri 1 Ponorogo mendapat pinjaman gedung baru milik koperasi bhakti di Jalan Bathoro Katong. Saat ini SMA Negeri 1 Ponorogo telah memiliki gedung yang luas lengkap dengan fasilitas yang memadai. Sampai saat ini SMA Negeri 1 Ponorogo telah mengalami beberapa kali pergantian kepemimpinan yaitu pejabat/kepala sekolah di SMA Negeri 1 Ponorogo :.

Dalam proses belajar mengajar di SMAN 1 Ponorogo memiliki sejumlah sarana dan prasarana, antara lain gedung sekolah yang terletak di atas tanah seluas 21.110 m2. Susunan organisasi SMAN 1 Ponorogo terdiri atas: Kepala Sekolah, Deputi Manajemen Mutu, Deputi Kurikulum, Deputi Bidang Kesiswaan, Deputi Sarana dan Prasarana, Deputi Humas, Kepala Tata Usaha, Guru dan Siswa.

Deskripsi Data

Deskripsi Data Tentang Skor Pola Asuh Demokratis Orang Tua Peserta Didik Kelas XI SMAN 1 Ponorogo

Gambaran data skor perilaku pengasuhan demokratis orang tua diperoleh dari nomor kuesioner yang dibagikan kepada responden (responden yang disebutkan dalam penelitian ini berjumlah 63 siswa). Skor jawaban pada angket berbentuk angka-angka yang ditafsirkan sedemikian rupa sehingga mudah dipahami.

Deskripsi Data Tentang Skor Empati Peserta Didik Kelas XI di SMAN 1 Ponorogo

Deskripsi Data Tentang Skor Perilaku Prososial Peserta Didik Kelas XI SMAN 1 Ponorogo

Distribusi variabel-variabel pada tabel di atas menjadi dasar pernyataan dalam kuesioner untuk variabel X2. Distribusi variabel-variabel pada tabel di atas menjadi dasar pernyataan dalam kuesioner untuk variabel Y.

Analisis Data

  • Analisis Data Pola Asuh Demokratis Orang Tua Peserta Didik Kelas XI SMAN 1 Ponorogo
  • Analisis Data Empati Peserta Didik Kelas XI di SMAN 1 Ponorogo Untuk mengetahui empati peserta didik, maka perlu ada
  • Analisis Data Perilaku Prososial Peserta Didik Kelas XI SMAN 1 Ponorogo
  • Hubungan antara Pola Asuh Demokratis Orang Tua dan Empati Peserta Didik dengan Perilaku Prososial Peserta Didik Kelas XI SMAN

Distribusi frekuensi dan perhitungan mean (rata-rata) pada data orang tua orang tua demokratis siswa kelas XI SMAN 1 Ponorogo. Distribusi frekuensi dan perhitungan mean (rata-rata) pada data perilaku prososial siswa kelas XI SMAN 1 Ponorogo. Jadi kesimpulannya terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh demokratis orang tua dengan perilaku prososial siswa kelas XI di SMAN 1 Ponorogo.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh demokratis orang tua dengan empati siswa kelas XI di SMAN 1 Ponorogo. Dengan kata lain terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh demokratis dan empati siswa dengan perilaku prososial siswa kelas XI di SMAN 1 Ponorogo.

Pembahasan dan Interpretasi 1. Interpretasi

Pembahasan

Berdasarkan tabel 4.13 terlihat bahwa analisis kategori empati siswa kelas XI SMAN 1 Ponorogo menunjukkan bahwa dari 63 responden menunjukkan memiliki empati siswa pada kategori benar. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa siswa kelas XI SMAN 1 Ponorogo mempunyai empati yang cukup. Berdasarkan Tabel 4.15 terlihat bahwa analisis perilaku prososial siswa kelas XI di SMAN 1 Ponorogo dengan kategori kategori baik menunjukkan bahwa 63 responden menunjukkan perilaku prososial dengan kategori baik.

Hubungan pola asuh demokratis orang tua dan empati siswa dengan perilaku prososial pada siswa kelas XI SMAN 1 Ponorogo. Dengan demikian terdapat hubungan yang kuat/tinggi antara pola asuh demokratis orang tua dan empati siswa dengan perilaku prososial siswa kelas XI SMAN 1 Ponorogo.

Kesimpulan

Oleh karena itu dapat dikatakan terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh demokratis orang tua dan empati siswa dengan perilaku prososial siswa kelas XI SMAN 1 Ponorogo tahun ajaran 2014/2015.

Saran

Sekolah

Orang Tua

Referensi

Dokumen terkait

Data daya tarik vlog pembelajaran didapatkan dari lembar respon peserta didik berupa angket yang diberikan pada tahap one-to-one, small group, dan field test. Pertanyaan