• Tidak ada hasil yang ditemukan

Korelasi Perhatian Guru dengan Kepribadian Siswa Kelas II MI Ma’arif Kadipaten Babadan Ponorogo Tahun Pelajaran 2014/2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Korelasi Perhatian Guru dengan Kepribadian Siswa Kelas II MI Ma’arif Kadipaten Babadan Ponorogo Tahun Pelajaran 2014/2015"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

Dalam proses pembelajaran di kelas, guru sering menjumpai siswa yang mengalami gangguan pemusatan perhatian sehingga siswa pun mengalaminya. Misalnya pada saat mengajar di kelas, ada siswa yang suka mengganggu orang lain, kurang memperhatikan pelajaran dan hiperaktif.16 Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu dilakukan pemecahan masalah tersebut melalui kegiatan penelitian yang bertajuk “KORELASI PERHATIAN GURU DENGAN KEPRIBADIAN SISWA KELAS II MI MA'ARIF KADIPATEN BABADAN Apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian guru dengan kepribadian siswa kelas II MI Ma'arif Kadipaten Babadan Ponorogo tahun pelajaran 2014/2015?

Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian guru dengan kepribadian siswa kelas II MI Ma'arif Kadipaten Babadan Ponorogo tahun ajaran 2014/2015. Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan teori dalam bidang pendidikan khususnya pada mata kuliah psikologi pendidikan. Hasil penelitian ini mampu memberikan gagasan pemecahan permasalahan pendidikan yang selanjutnya dikembangkan oleh para pemerhati pendidikan.

Bagi orang tua, hasil belajar akan semakin memantapkan kepribadian anaknya dan menjadi pribadi yang akhlakul kharimah. Bagi guru, hasil penelitian dapat dijadikan bahan informasi tentang perhatian guru terhadap kepribadian siswa. Dengan demikian diharapkan dapat memberikan bimbingan dan arahan kepada siswanya agar keberhasilan dapat tercapai. Bagi kepala sekolah, hasil penelitian dapat membawa pemikiran kepala sekolah menjadi perhatian guru sehingga dapat meningkatkan kepribadian siswa di sekolah.

Bagi peneliti, hasil penelitian dapat memberikan sumbangan dan mengembangkan wawasan pengetahuan dan cakrawala pengalaman untuk menulis tentang hal-hal yang berkaitan dengan kepedulian guru terhadap kepribadian siswa.

LANDASAN TEORI 1. Kajian Perhatian Guru

Kajian Kepribadian Siswa a. Pengertian Kepribadian

Allport (1937), kepribadian adalah organisasi sistem tubuh dinamis dalam diri individu yang menentukan adaptasi uniknya terhadap lingkungannya. Kepribadian juga berhubungan langsung dengan tingkah laku atau tingkah laku dipandang sebagai gambaran kepribadian seseorang dan orang pada umumnya. Perilaku pada hakikatnya merupakan aktivitas manusia itu sendiri.33 Personality merupakan terjemahan dari bahasa Inggris kepribadian.

Menurut Elizabeth Hurlock sebagaimana dikutip Syamsu Yusuf, ciri-ciri penyesuaian diri yang sehat atau kepribadian yang sehat ditandai dengan: 38. Individu yang mempunyai kepribadian yang sehat mampu menilai dirinya apa adanya, baik kelebihan maupun kekurangannya dalam kaitannya dengan fisik. (postur tubuh, wajah,. Individu dapat menangani situasi atau keadaan hidup yang dialaminya secara realistis dan siap menerimanya sebagai hal yang wajar.

Individu dinilai positif oleh orang lain, bersedia berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial, dan mempunyai sikap ramah dalam berhubungan dengan orang lain. Bersikaplah bermusuhan terhadap segala bentuk otoritas. i) Suka mengkritik/mencemooh orang lain. j) Kesulitan tidur. k) Kurangnya rasa tanggung jawab. l) Sering mengalami sakit kepala (walaupun penyebabnya bukan organik). M). Kurangnya kesadaran untuk menaati ajaran agama. n) Bersikap pesimis dalam menghadapi kehidupan. o) Kurangnya semangat (kesedihan) dalam hidup. C. Aspek kepribadian.

Para psikolog menekankan bahwa yang dipelajari psikologi bukanlah jiwa, melainkan tingkah laku manusia, baik tingkah laku yang terlihat maupun yang tidak terlihat. Menurut Hanna Djumhana Bastaman yang dikutip Iwan, beberapa fungsi kepribadian yang harus diketahui dan dipahami, antara lain: 40. Secara garis besar ada dua faktor utama yang mempengaruhi perkembangan kepribadian, yaitu faktor keturunan (genetika) dan faktor lingkungan (environmental).

Masa dalam kandungan dianggap sebagai masa (masa) kritis dalam perkembangan kepribadian, karena bukan hanya masa pembentukan pola kepribadian, tetapi juga masa pembentukan kemampuan yang menentukan cara adaptasi individu terhadap kehidupan. setelah melahirkan. Selain itu, keluarga juga dipandang sebagai lembaga yang dapat memenuhi kebutuhan manusia (man), terutama bagi perkembangan kepribadiannya dan perkembangan umat manusia. Budaya mempengaruhi kita untuk mengikuti pola perilaku tertentu yang diciptakan oleh orang lain untuk kita.

Pola perilaku yang dilembagakan (misalnya dalam bentuk adat istiadat) pada masyarakat (bangsa) tertentu. Siswa yang diterima oleh teman sebayanya akan mengembangkan sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain.

Hubungan Perhatian Guru dengan Kepribadian Siswa

Perolehan prestasi belajar atau pemeringkatan kelas dapat mempengaruhi peningkatan harga diri dan kepercayaan diri siswa. 43 Semakin banyak kesadaran yang menyertai suatu aktivitas atau pengalaman batin berarti semakin intens perhatiannya, namun tidak mungkin dilakukan dua aktivitas yang keduanya disertai dengan perhatian yang intens. Selain itu, ternyata semakin intens perhatian yang menyertai suatu kegiatan, maka semakin sukses pula kegiatan tersebut.44 Kenyataannya, sebagian besar pelajaran dari siswa diterima dengan perhatian yang disengaja; Oleh karena itu, guru atau pendidik hendaknya selalu berusaha menarik perhatian siswanya.

Untuk itu guru hendaknya lebih memperhatikan siswanya agar mereka merasa nyaman dan senang ketika mengikuti proses pembelajaran di kelas. Selain itu guru juga mempunyai tugas membentuk kepribadian yang sehat pada siswanya agar menjadi pribadi yang akhlakul kharimah.

TELAAH HASIL PENELITIAN TERDAHULU

Terdapat hubungan positif dan signifikan antara perhatian guru dengan kedisiplinan siswa kelas V MI Mamba’ul Huda Kecamatan Ngabar. Tesis Nadia Okta Rona Dilla dengan mata kuliah utama program studi Tarbiyah PGMI Tahun 2012 berjudul “KORELASI PERHATIAN GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III MATA PELAJARAN MI MA’ARIF SINGOSAREN PONOROGO TAHUN PELAJARAN/1032 TAHUN 20/1032”. Perhatian guru terhadap siswa di MI Ma'arif Singosaren Ponorogo Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013 sudah cukup.

Hasil belajar siswa MI Ma'arif Singosaren Ponorogo Semester 2012/2013 tergolong tinggi. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara perhatian guru dengan hasil belajar siswa kelas III MI Ma'arif Singosaren Ponorogo Tahun. Disertasi Niswatun Hasanah Jurusan Tarbiyah Program Studi PGMI Tahun 2013 berjudul “KORELASI ORANG TUA DENGAN KEPRIBADIAN SISWA/SISWA KELAS V MIN DOHO DOLOPO MADIUN TAHUN PELAJARAN 2012/2013”.

Diketahui gaya pengasuhan orang tua siswa MIN Doho Dolopo mempunyai gaya pengasuhan yang lebih dominan yaitu pola asuh permisif dengan frekuensi 13 responden (56,52%) dengan kategori cukup baik, pola asuh otoriter dengan frekuensi 6 responden. (26,08%) dalam kategori kurang, pola asuh demokratis dengan frekuensi 4 responden (17,39%) dalam kategori baik. Kepribadian siswa kelas V MIN Doho Dolopo Madiun tahun ajaran 2012/2013 dapat dikatakan cukup baik secara frekuensi. Terdapat hubungan positif yang signifikan dengan koefisien korelasi sebesar 0,985 antara pola asuh permisif dengan kepribadian siswa kelas V MIN Doho Dolopo Madiun tahun ajaran 2012/2013.

Tidak terdapat hubungan positif yang signifikan antara pola asuh demokratis dan pola asuh otoriter dengan kepribadian siswa kelas V MIN Doho Dolopo Madiun tahun pelajaran 2012/2013.

KERANGKA BERPIKIR

PENGAJUAN HIPOTESIS

Referensi

Dokumen terkait

Peran Kepala Madrasah sebagai motivator dalam meningkatkan Kreativitas Siswa Di MI Ma’arif Kadipaten Ponorogo Kepala madrasah harus memiliki strategi yang tepat untuk memberikan