LATAR BELAKANG Inspeksi Mutu (Quality Inspection)
– Pra Revolusi Industri. Produk dibuat oleh pengrajin, yang secara individual bertanggung jawab atas pengadaan material, produksi, inspeksi dan penjualan produk.
– Jika terjadi suatu masalah dengan mutu produk maka pelanggan langsung komplain pada produsen atau pengrajin tersebut.
– Setelah munculnya Revolusi Industri berkaitan dengan perkembangan manajemen dan teknologi serta produksi yang dilakukan secara massal, timbul tuntutan untuk melakukan peningkatan mutu secara kontinyu dan memiliki standar mutu,.
– Produk tidak lagi diinspeksi secara individu namun setiap proses produksi dipecah menjadi tahapan-tahapan proses yang lebih kecil → pekerja menjadi lebih terampil dalam setiap tahapan produksi yang ditanganinya..
– Akhirnya tanggung jawab mutu beralih dari Individu Pengrajin ke Manajemen.
– Inspeksi menjadi kegiatan rutin berupa pameriksaan, pengamatan, pengujian dan evaluasi hasil produk.
DEFINISI Inspeksi Mutu (Quality Inspection Definition)
.Inspeksi adalah pemeriksaan khusus, pengujian dan pelaksanaan evaluasi formal serta penilaian keseluruhan terhadap suatu proses, produk, atau layanan untuk memastikan apakah sudah sesuai dengan persyaratn yang ditetapkan
Inspeksi melingkupi pengukuran, pengujian, penggunaan alat ukur yang diterapkan pada karakteristik tertentu sehubungan dengan suatu obyek atau kegiatan yang ditinjau.
Hasil inspeksi biasanya dibandingkan dengan persyaratan dan standar yang ditetapkan untuk menentukan apakah obyek atau kegiatan tersebut masih berada pada koridor dan target yang diharapkan
METODE Inspeksi Mutu (Quality Inspection Methods) .Metode Inspeksi Mutu biasanya Nondestructive
Bebarapa metode inspeksi mutu nondestructive adalah:
• Secara visual
• Cairan pendeteksi warna (liquid dye penetrant)
• Uraian partikel secara magnetik (magnetic particle)
• Radiography
• Ultrasonic
• Pusaran arus (eddy current)
• Emisi akustik
• Thermography
FAKTOR KEAKURASIAN Inspeksi Mutu
.Kesuksesan kegiatan Inspeksi dibatasi oleh persyaratan-persyaratan yang ditetapkan
Keakurasian Inspeksi bergantung pada:
• Tingkat kesalahan manusia (level of human error)
• Tingkat akurasi alat uji
• Kesempurnaan Inspection Plan
Kesalahan manusia (human error) pada kegiatan inspeksi umumnya disebabkan oleh:
• Kesalahan teknis
• Kesalahan akibat Ketidakhati-hatian
• Kesalahan yang disengaja
• Kesalahan karena mis komunikasi
.Sebagian besar menetapkan bahwa semua pekerjaan yang dikontrakkan harus atau oleh Owner/ Konsultan/
Representasi Pemilik.
Output kegiatan inspeksi pada proyek konstruksi umumnya berupa temuan
Part of quality management focused on fulfilling quality requirements
Adalah proses pemantauan dan pencatatan hasil pelaksanaan kegiatan manajemen mutu untuk menilai kinerja dan memastikan keluaran proyek lengkap, benar, dan memenuhi harapan pelanggan.
Tentukan standar, kriteria dan
spesifikasi yang digunakan
Ukur dan analisis karakteristik
produk dan jasa
Bandingkan Langkah 1
dan 2
Simpulkan dan ambil keputusan
Buat catatan proses