BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada waktu dan daerah tertentu di Indonesia. Pelaksanaan kegiatan KKN biasanya berlangsung antara satu sampai dua bulan dan bertempat di daerah setingkat desa.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi di Indonesia telah mewajibkan setiap perguruan tinggi untuk melaksanakan KKN sebagai kegiatan intrakurikuler yang memadukan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu: Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan mata kuliah yang wajib diikuti oleh para mahasiswa Program Sarjana (Strata/S1) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mulawarman (Unmul) setelah menempuh Satuan Kredit Semester (SKS) total 110. Oleh karenanya, posisi KKN dalam kurikulum suatu program studi di lingkungan FKIP, secara umum diprogramkan pada semester tujuh yang merupakan semester akhir sebelum penyusunan skripsi sebagai syarat kelulusan sarjana dan diberi bobot 3 SKS (Peraturan Akademik;
Peraturan Rektor Unmul No.08 Tahun 2018). KKN ini diwajibkan karena mahasiswa digembleng untuk merasakan kompleksitas masalah atau persoalan yang dihadapi di masyarakat pada skala luas maupun terbatas, baik dalam hal ekonomi, sosial, lingkungan, budaya, hingga politik. Bagaimana ilmu yang diperoleh di kampus (ideal atmosphere) mampu disinergikan guna membantu memecahkan persoalan dimaksud (problem solving), adalah tugas pelaksaaan kuliah dengan cara belajar sambil memecahkan (learning by doing) pada dunia nyata (real world). Pengamalan mengintegrasikan teori dan praktiknya di lapangan adalah satu bekal yang sangat dibutuhkan para mahasiswa saat selesai kuliah atau lulus dari Unmul nantinya.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan harus memenuhi empat prinsip, yaitu dapat dilaksanakan (feasible), dapat diterima (acceptable), berkesinambungan (sustainable) dan partisipatif. Secara garis besar tahap pelaksanaan KKN terbagi atas 3 tahap yakni tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut. Pada tahap pelaporan, laporan yang dibuat terdiri atas dua jenis laporan yaitu, laporan kelompok yang disusun oleh kelompok mahasiswa dan laporan individu yang disusun oleh satu orang mahasiswa. Observasi dilakukan dengan metode: (1) tanya jawab, (2) dokumentasi, dan (3) melihat ke lapangan secara langsung. Berdasarkan hasil observasi maka ditentukan program 2 kerja KKN yang akan dilaksanakan meliputi program fisik, dan program non fisik.
KKN Dilaksanakan pada satuan Pendidikan Non Formal, Pendidikan Non Formal merupakan Corps (2004) menyatakan bahwa dalam pandangan para praktisi, pendidikan nonformal dipandang sebagai aktivitas belajar dan sebagai pendekatan. Sebagai aktivitas belajar, pendidikan nonformal merupakan kegiatan pembelajaran yang menekankan pada pembelajaran yang fokus pada kebutuhan warga belajar, menggunakan warga belajar sebagai sumber belajar, dan menekankan pada aktivitas yang relevan atau penting dan berbasis manfaat praktis. Sebagai pendekatan bagi pendidikan, Pendiidkan Non Formal menunjukkan sebagai aktivitas pendidikan baik bagi orang tua, pemuda, dan lainnya yang tidak terpisahkan dari aktivitas pendidikan formal dan informal.
Satuan Pendidikan Non Formal terdiri atas Lembaga Kursus dan Pelatihan, Kelompok Belajar, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Majelias Taklim dan lain- lain. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) merupakan wadah/fasilitator pertemuan antara kebutuhan dan sumber daya belajar, fasilitator pertemuan antara masyarakat yang berkebutuhan belajar dengan sumber daya belajar sehingga terjadi sebanyak mungkin peritiwa pembelajaran. Tempat dimana kegiatan belajar masyarakat dalam rangka peningkatan pengetahuan, keterampilan/keahlian, hobi, atau bakatnya yang dikelola dan diselenggarakan sendiri oleh masyarakat.
PKBM sebagai institusi pendidikan untuk semua warga masyarakat agar bisa lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, termasuk dalam hal meningkakan pendapatannya melalui pembelajaran, sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta masalah-masalah pendidikan masyarakat serta kebutuhan akan pendidikan masyarakat. Berbeda dengan Pendidikan Formal kegiatan KKN/PLP Tematik Terintegrasi dan Asistensi Mengajar yang penulis laksanakan berfokus pada sekolah Pendidikan Non Formal yaitu di PKBM Bunda yang terletak pada Jalan belimau Gg.7 No. 07 Lempake Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda Kalimantan Timur. mulai Tanggal 1 Agustus 2023 sampai 31 Oktober 2023.
B. Tujuan KKN
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah kegiatan intrakurikuler dengan tujuan utama untuk memberikan pendidikan dan pengalaman kepada mahasiswa sebagai bentuk pengabdiannya kepada sekolah. Oleh karena itu pelaksanaannya membutuhkan lokasi yang tepat dan pelaksanaannya memerlukan keterlibatan warga belajar, sehingga realisasi yang diharapkan di lapangan nantinya dapat memberikan manfaat bagi warga belajar.
Pada dasarnya tujuan dari pelaksanaan KKN yaitu:
1. Meningkatkan kompetensi mahasiswa, berkolaborasi mengidentifikasi permasalahan pendidikan yang ada di sekolah dan masyarakat, merancang program penyelesaian dan memberikan solusi dengan memanfaatkan berbagai potensi yang ada khususnya yang berkaitan dengan literasi digital dan melaporkannya dalam bentuk tertulis.
2. Meningkatkan kompetensi mahasiswa memetakan praktik- praktik kegiatan di luar kelas melalui pengamatan langsung atau metode lainnya, dari berbagai segi dan melaporkannya dalam bentuk tertulis.
3. Mahasiswa memiliki pengalaman langsung terkait praktik pembelajaran di sekolah dengan pendampingan guru di sekolah dan membuat laporannya secara tertulis.
4. Membantu sekolah dalam peningkatan mutu yang terkait dengan administrasi sekolah.
C. Sasaran KKN
Sasaran utama kegiatan KKN PLP Tematik Terintegritas dan Asistensi Mengajar yaitu :
1. Siswa PAUD/TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK, Kelompok Belajar dan orang tua siswa atau masyarakat.
2. Sekolah PAUD/TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK, Kelompok Belajar