Kurikulum Operasional Madrasah (KOM)
Disampaikan Oleh;
Dr. Irma Yuliantina,M.Pd
Tim Pengembang Kurikulum Pendis
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti materi ini, peserta pelatihan diharapkan dapat:
Latar Belakang
Kurikulum Operasional Madrasah (KOM) dikembangkan dan dikelola dengan mengacu kepada struktur kurikulum dan standar yang ditetapkan oleh Pemerintah, dengan menyesuaikan karakteristik dan kebutuhan peserta didik, madrasah dan daerah. Menyusunnya madrasah diberikan kewenangan dalam menentukan format dan sistematikanya.
01
02
03
Sebelum mengembangkan KOM perlu melakukan analisis karakteristik dan lingkungan belajar dengan menampung aspirasi stakeholder madrasah untuk mendapatkan gambaran utuh kondisi dan kebutuhan madrasah dan seluruh warganya.
Hasil analisis karakteristik akan menjadi landasan dalam proses perumusan visi, misi, tujuan dan kekhasan madrasah.
Pelaku pendidikan harus memahami alur berpikir dalam
pengembangan KOM supaya tidak terjebak pada
pemenuhan kebutuhan adminitratif, namun secara
kepentingan lebih besar, bahwa pengembangan KOM
dimaksudkan untuk menjawab substansi diferensiasi
setiap madrasah.
K onsep Penyusunan
Kurikulum Operasional Madrasah
(KOM)
Kurikulum Operasional Madrasah (KOM)?
1. Rencana proses belajar yang
diselenggarakan di madrasah, sebagai pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran.
2. Dikembangkan dan dikelola dengan
mengacu kepada struktur kurikulum dan standar yang ditetapkan oleh Pemerintah dan menyelaraskannya dengan
karakteristik dan kebutuhan peserta didik,
Madrasah, dan daerah.
Prinsip Pengembangan KOM
Kurikulum Merdeka memberikan otonomi, kebebasan dan keluwesan kepada madrasah dalam mengatur praktik pendidikan, agar berani melakukan kreasi, inovasi dan terobosan dalam memajukan madrasah.
Madrasah diberi keleluasaan untuk melakukan kreasi dan inovasi
kurikululum untuk mengakomodir karakteristik, kekhasan,
kebutuhan dan visi-misi madrasah.
Komponen KOM
Komponen 1:
Analisis Karakteristik
Madrasah
Komponen 2: Visi, Misi, dan Tujuan
Komponen 3:
Pengorganisasian Pembelajaran
Komponen 4:
Perencanaan Pembelajaran
Komponen 5:
Pendampingan dan
Evaluasi
Analisis Karakteristik/
Kekhasan Madrasah
Prinsip Analisis Lingkungan Belajar
Analisis lingkungan belajar di madrasah, dapat dengan cara:
Mari kita buat analisis karakteristik sesuai dengan madrasah masing-masing melalui:
1.
2.
3 / 1 / 2 0 X X S A M P L E F O O T E R T E X T 1 1
Perumusan Visi, Misi, dan Tujuan
Madrasah
Komponen 2:
Visi, Misi, dan
Tujuan madrasah
VISI
Apakah visi menggambarkan harapan seluruh warga madrasah?
Apakah visi menyatakan tujuan besar yang ingin dicapai madrasah?
Apakah visi sudah berpusat pada peserta didik?
MISI
Apakah misi jelas menyatakan hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi? Apakah semua warga madrasah memahami hal-hal yang menjadi prioritas untuk mencapai visi?
TUJUAN madrasah
Apakah tujuan sudah secara jelas menyatakan hasil aksi yang perlu dilakukan untuk mencapai misi?
Apakah cara/strategi untuk mencapai misi realistis untuk dijalankan?
Tujuan Pendidikan Nasional
• Visi adalah cita-cita bersama pada masa mendatang dari warga satuan pendidikan, yang dirumuskan berdasarkan masukan dari seluruh warga madrasah.
• Misi adalah pernyataan bagaimana satuan pendidikan mencapai visi yang ditetapkan untuk menjadi rujukan bagi penyusunan program jangka pendek,
menengah, dan jangka panjang, dengan berdasarkan masukan dari seluruh warga madrasah.
• Tujuan adalah gambaran hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu oleh setiap satuan pendidikan dengan mengacu pada karakteristik dan/atau keunikan
setiap satuan pendidikan sesuai dengan prinsip yang sudah ditetapkan
Pengertian Visi, Misi, dan Tujuan
Pilihan 1 Pilihan 2
Menggunakan visi, misi, dantujuan madrasah yang sudah ada.
Meninjau ulang visi, misi, dan tujuan madrasah serta melakukan penyesuaiansederhana terhadap
tujuan yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan internal
madrasah
Pilihan 3 Pilihan 4
Meninjau ulang visi, misi, dan tujuan madrasah, serta menyesuaikannya berdasarkan
hasil evaluasi dan disesuaikan dengan kondisi lingkungan internal
dan eksternal madrasah, karakteristik peserta didik, dan
aspirasi orangtua.
Mempertimbangkan sudut pandang/masukan dari berbagai pemangku kepentingan madrasah
dalam meninjau ulang secara menyeluruh dan merumuskan
kembali visi, misi, dan tujuan berdasarkan analisis
karakteristik/kekhasan madrasah.
Komponen 2: Pilihan Visi, Misi, dan Tujuan
Prinsip penting dalam membuat tujuan
Pengorganisasian Pembelajaran
Komponen 3: Pengorganisasian Pembelajaran
Madrasah menyusun pembelajaran yang meliputi:
Intrakurikuler
Pembelajaran berisi muatan mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya jika ada (mulok), penetapan
konsentrasi dan Praktik Kerja Lapangan untuk MAK, Program
Kebutuhan Khusus dan Pasca Madrasah untuk madrasa yang
memiliki PDBK .
Kokurikuler
Projek penguatan profil pelajar
Proyek Penguatan Profil pelajar Pancasila dan Profil pelajar Rahmatan
lil Alamin dirancang dalam bentuk kokurikuler atau dapat juga dirancang
secara terpadu dengan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.
Ekstrakurikuler
Kegiatan kurikuler yang dilakukan di luar jam belajar di bawah
bimbingan dan pengawasan
madrasah.
PROGRAM INTRA- KURIKULER
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA DAN PROFIL PELAJAR RAHMATAN LIL ALAMIN
PROGRAM EKSTRAKURIKULER
Tujuan Mengembangkan
kompetensi pelajar sesuai CP
Menguatkan Profil Pelajar dan membangun
pemahaman mengenai isu-isu penting dan melatih kemampuan penyelesaian masalah dalam tema atau isu penting terkait Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (Sustainable Development Goals, SDGs)
Sarana bagi peserta didik untuk
mengeksplorasi dan melatih keterampilan sesuai minat dan bakat peserta didik
Metode ● Menggunakan berbagai metode pengajaran/pendekata n belajar
● Menggunakan berbagai instrumen asesmen dalam menilai progress dan capaian peserta didik
● Melibatkan guru dalam proses desain asesmen dan moderasi hasil asesmen
● mengasah kepekaan dan mengeksplorasi isu riil dan kontekstual dalam bentuk projek
● Memberikan ruang lebih banyak bagi peserta didik untuk bekerja mandiri dan fleksibel
● Melibatkan seluruh komunitas madrasah (peserta didik, guru, staf, orangtua) serta narasumber/profesional
● Bersifat individual dan merupakan pilihan peserta didik
● Melibatkan guru dan narasumber profesional dalam melatih
keterampilan tertentu
Hasil ● Bukti pencapaian CP berupa portfolio/kumpulan hasil pekerjaan peserta didik dari berbagai instrumen asesmen
● Dilaporkan melalui rapor
● Bukti berupa jurnal kerja yang fokus pada proses dan pencapaian tujuan proyek
● madrasah menyediakan waktu khusus untuk peserta didik menunjukkan hasil proyek melalui pameran/pertunjukan
● Dilaporkan melalui rapor pada bagian terpisah dengan intrakurikuler
● Bukti berupa testimoni atau cerita dari peserta didik
● madrasah bisa memilih bentuk pelaporan
Penjelasan Struktur Kurikulum di Satuan Pendidikan
Komponen 3: Pengorganisasian Pembelajaran Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan secara terintegrasi
03
● Konsep-konsep dan keterampilan tertentu dari mata pelajaran diajarkan secara kolaboratif (team teaching).
● Pendidik berkolaborasi sedemikian rupa untuk merencanakan, melaksanakan dan melakukan asesmen untuk suatu pembelajaran yang terpadu.
● Sebagai contoh mengajarkan muatan Ilmu Pengetahuan Alam atau Ilmu Pengetahuan Sosial secara terintegrasi.
Pendekatan tematik
02
● Pembelajaran disusun berdasarkan tema yang menaungi kompetensi- kompetensi dari berbagai mata pelajaran.
● Pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema.
● SD/MI dapat mengorganisasikan muatan pembelajaran menggunakan pendekatan mata pelajaran atau tematik.
Pendekatan mata pelajaran
01
● Setiap pembelajaran dilakukan terpisah antara satu mapel dengan mapel lainnya.
● Tatap muka dilakukan secara reguler setiap minggu, dengan jumlah jam tatap muka sesuai dengan yang ditetapkan oleh masing-masing madrasah berdasarkan ketentuan minimal dari pemerintah.
Pendekatan secara bergantian dalam blok waktu terpisah
04
● Pembelajaran dikelola dalam bentuk blok-blok waktu dengan berbagai macam pengelompokkan.
● Sebagai contoh, mata pelajaran IPS, Bahasa Indonesia dan IPAS akan diajarkan dari jam 07.00- 12.00 dalam semester 1. Contoh lain, mengajarkan muatan Ilmu Pengetahuan Alam atau Ilmu Pengetahuan Sosial secara bergantian dalam blok waktu yang terpisah.
Struktur Kurikulum
1. Pembelajaran intrakurikuler.
Kegiatan pembelajaran intrakurikuler untuk setiap mata pelajaran mengacu pada capaian pembelajaran.
2. Projek penguatan profil pelajar.
Kegiatan khusus yang ditujukan untuk memperkuat upaya pencapaian profil pelajar Pancasila dan profil pelajar Rahmatan Lil Alamin yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan.
Pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah
alokasi jam pelajaran projek dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu
pelaksanaan masing-masing projek tidak harus sama.
Alokasi waktu untuk setiap projek penguatan
profil pelajar tidak harus sama. Satu projek
dapat dilakukan dengan durasi waktu yang
lebih panjang dari pada projek yang lain.
Muatan Lokal
Madrasah menambahkan muatan lokal yang ditetapkan oleh pemerintah daerah sesuai dengan karakteristik daerah. madrasah dapat menambahkan muatan tambahan sesuai karakteristik madrasah secara fleksibel, melalui 3 (tiga) pilihan sebagai berikut:
1.
Mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain;
2.
Mengintegrasikan ke dalam tema projek penguatan profil pelajar; dan/atau
3.
Mengembangkan mata pelajaran yang berdiri sendiri.
Intrakurikuler Berdasarkan regulasi yang mengatur struktur kurikulum merdeka, kegiatan pembelajaran intrakurikuler dirancang agar anak dapat mencapai kemampuan yang tertuang di dalam capaian pembelajaran (CP) fase pondasi. Intisari kegiatan pembelajaran intrakurikuler adalah bermain bermakna sebagai perwujudan “Merdeka Belajar, Merdeka Bermain”. Kegiatan yang dipilih harus memberikan pengalaman yang menyenangkan dan bermakna bagi anak.
Kokurikuler Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamiin (PPRA) dirancang dalam bentuk kokurikuler, atau dapat juga dirancang secara terpadu dengan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Penguatan profil pelajar pada jenjang PAUD dilakukan dalam konteks perayaan tradisi lokal, hari besar nasional, dan internasional. Pelaksanaannya menggunakan alokasi waktu kegiatan di PAUD dengan ketentuan 1 sampai dengan 2 projek profil dengan tema berbeda dalam satu tahun. Dari 4 tema yang telah ditentukan : Aku Sayang Bumi, Aku Cinta Indonesia, Kita Semua Bersaudara, Imajinasi dan Kreativitasku. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dirancang agat anak mencapaian Dimensi, elemen dan sub elemen profil pelajar Pancasila, sedangkanPPRA yang dimaksudkan untuk menguatkan perwujudan sepuluh nilai profil pelajarrahmatan lil ‘alamiin,
Ekstrakurikuler Kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan diluar jam belajar di bawah bimbingan dan pengawasan satuan RA, sebagai wadah untuk mengembangkan potensi, bakat, minat kemampuan, kepribadian, Kerjasama dan kemandirian anak secara optimal.
Struktur Kurikulum SD/MI
Struktur kurikulum SD/MI dibagi menjadi 3 (tiga) Fase:
a. Fase A untuk Kelas I dan Kelas II;
b. Fase B untuk Kelas III dan Kelas IV; dan
c. Fase C untuk Kelas V dan Kelas VI.
Satuan pendidikan SD/MI dapat mengorganisasikan muatan pembelajaran menggunakan pendekatan mata pelajaran atau tematik. Proporsi beban belajar di SD/MI terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:
a. pembelajaran intrakurikuler; dan
b. projek penguatan profil pelajar Pancasila
dan profil pelajar Rahmatan Lil Alamin
, dialokasikan sekitar 20-30% beban belajar per- tahun.Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila
dan profil
pelajar Rahmatan Lil Alamin
dilakukan secara fleksibel, baik muatan maupun waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek harus mengacu pada capaian profil pelajar sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran. Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek penguatan profil pelajar dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing- masing projek tidak harus sama.Struktur Kurikulum SMP/MTs
Struktur kurikulum SMP/MTs terdiri atas 1 (satu) fase yaitu Fase D. Fase D yaitu untuk Kelas VII, Kelas VIII, dan Kelas IX.
Struktur kurikulum SMP/MTs terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:
a.
pembelajaran intrakurikuler; dan
b.
projek penguatan profil pelajar Pancasila dan profil pelajar Rahmatan Lil Alamin dialokasikan sekitar 20-30% total JP per-tahun.
Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dan profil pelajar Rahmatan Lil Alamin dilakukan secara fleksibel, baik secara muatan maupun secara waktu pelaksanaan.
Secara muatan, projek profil harus mengacu pada capaian profil pelajar sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran.
Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam
pelajaran projek dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing
projek tidak harus sama.
Struktur Kurikulum SMA/MA
Struktur kurikulum SMA/MA terdiri atas dua fase yaitu:
a. Fase E untuk Kelas X; dan
b. Fase F untuk Kelas XI dan Kelas XII.
Struktur kurikulum untuk SMA/MA terbagi menjadi dua, yaitu:
a. pembelajaran intrakurikuler; dan
b. projek penguatan profil pelajar Pancasila
dan profil pelajar Rahmatan Lil Alamin
dialokasikan sekitar 20-30 total JP per- tahun.Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila
dan profil pelajar Rahmatan Lil Alamin
dilakukan secara fleksibel, baik secara muatan maupun secara waktu pelaksanaan.Secara muatan, projek profil harus mengacu pada capaian profil pelajar sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran.
Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak harus sama.
Satuan pendidikan wajib membuka kelompok mata
pelajaran umum serta sekurang- kurangnya 3 (tiga) kelompok mata pelajaran pilihan. Setiap peserta didik wajib mengikuti:
seluruh mata pelajaran dalam kelompok mata pelajaran
umum; dan
memilih 4 (empat) sampai dengan 5 (lima) mata
pelajaran
Fase F Untuk Kelas XI dan Kelas XII
Di fase F, struktur mata pelajaran dibagi menjadi 5 (lima) kelompok utama, yaitu:
a.
kelompok mata pelajaran umum. Setiap SMA/MA wajib membuka atau mengajarkan seluruh mata pelajaran dalam kelompok ini dan wajib diikuti oleh semua peserta didik SMA/MA.
b.
kelompok mata pelajaran Pilihan
Khusus untuk madrasah/sekolah yang ditetapkan pemerintah sebagai
madrasah/sekolah keolahragaan atau seni, dapat dibuka kelompok mata
pelajaran Olahraga atau Seni, sesuai dengan sumber daya yang tersedia
di SMA/MA.
Struktur Kurikulum SMK/MAK
Struktur kurikulum SMK/MAK terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:
a.
pembelajaran intrakurikuler; dan
b.
projek penguatan profil pelajar Pancasila dan profil pelajar Rahmatan Lil Alamin yang dialokasikan sekitar 20-30% total JP per tahun.
Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dan profil pelajar Rahmatan Lil Alamin dilakukan
secara fleksibel, baik secara muatan maupun secara waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek profil harus
mengacu pada capaian profil pelajar sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan
capaian pembelajaran pada mata pelajaran. Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan
dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan
masing-masing projek tidak harus sama.
Pengorganisasian Muatan Pembelajaran sesuai dengan jenjang masing-masing
Pelajari alokasi waktu intrakurikuler pertahun (minggu)
Pelajari alokasi waktu P5 dan PPRA pertahun
Pelajari total JP pertahun
3 / 1 / 2 0 X X S A M P L E F O O T E R T E X T 2 8
Perencanaan Pembelajaran
Komponen 4: Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran meliputi:
ruang lingkup madrasah - penyusunan alur tujuan pembelajaran atau silabus. Dalam ruang lingkup madrasah, perumusan dan penyusunan alur dan tujuan pembelajaran atau silabus mata pelajaran
berfungsi mengarahkan madrasah dalam merencanakan, mengimplementasi, dan mengevaluasi
pembelajaran secara keseluruhan sehingga capaian pembelajaran diperoleh secara sistematis, konsisten, dan terukur.
ruang lingkup kelas -penyusunan modul ajar atau rencana pelaksanan pembelajaran. Untuk dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran pada ruang lingkup kelas, madrasah dapat menggunakan,
memodifikasi, atau mengadaptasi contoh modul ajar yang disediakan Pemerintah, dan cukup
melampirkan beberapa contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)/modul ajar atau bentuk rencana kegiatan yang mewakili inti dari rangkaian pembelajaran pada bagian Lampiran.
Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dan asesmen pada mata pelajaran Praktik Kerja Lapangan (PKL) di
MAK dilaksanakan secara kolaboratif oleh madrasah dan mitra dunia kerja.
Monitoring dan Evaluasi
Kurikulum Merdeka
PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL
REFLEKSI DAN UMPAN
BALIK
PERENCANAA N
Pemetaan kurikulum dan perencanaan pembelajaraan
PELAKSANAAN
pembelajaran
EVALUASI
pembelajaran
PENDAMPINGAN DAN PENGEMBANGAN
PROFESIONAL
Terimakasih
Semoga Bermanfaat
3 / 1 / 2 0 X X S A M P L E F O O T E R T E X T 3 3