• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kurniawati NIM. 15.1.07.4.095 - etheses UIN Mataram

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Kurniawati NIM. 15.1.07.4.095 - etheses UIN Mataram"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh pengelolaan kelas terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VIII MTs Nurul Hidayah Labulia tahun ajaran 2010/2011. Judul penelitian ini adalah “Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Prestasi Belajar Matematika Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Nurul Hidayah Labulia T.P.

Pengelolaan Kelas

Pengelolaan kelas merupakan hal yang sangat urgen atau sangat penting untuk diperhatikan oleh guru dalam mengajar. Karena keberhasilan mengajar sangat ditentukan oleh kemampuan guru dalam mengelola kelas, maka pengelolaan kelas merupakan suatu cara untuk menciptakan ketertiban di dalam kelas pada saat mengajar.

Tujuan pengelolaan kelas

Kondisi yang optimal dapat terjadi jika guru mampu mengelola dan mengendalikan siswa dan fasilitas pengajaran dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pengajaran. Untuk mencapai tujuan pengelolaan kelas yaitu terciptanya kondisi kelas yang efektif, maka guru harus melakukan berbagai kegiatan dalam pengelolaan kelas atau penataan ruang kelas.

Keterampilan dalam mengelola kelas

Memimpin kelas agar kelas tercapai membutuhkan beberapa keterampilan, keterampilan tersebut nantinya akan menjadi keterampilan dasar dalam memimpin kelas. Berdasarkan penjelasan pengelolaan kelas di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk melaksanakan pengelolaan kelas,

Komponen Dalam Pengelolaan Kelas

Dan ini merupakan konsekuensi sosial dari terciptanya sebuah kelas, sehingga guru harus dapat melihat perbedaan yang terjadi di lingkungan sosial siswa. Berdasarkan permasalahan manajemen tersebut, guru harus mampu menciptakan situasi belajar yang nyaman. 20 Ahmad Rohani, "Manajemen Pengajaran" (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hal. 176 . Guru harus mengurangi sebanyak mungkin masalah yang timbul dari siswa.

Guru adalah orang yang bertanggung jawab dalam mengajar di kelas, karena tugas utamanya adalah mengajar, guru sangat perlu memahami segala sesuatu yang berkaitan dengan tugas ini, terutama ketika guru masuk ke dalam kelas. Dalam proses perencanaan, guru harus merencanakan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, kemudian menyiapkan dan mengembangkan kerangka materi, merancang metode pengajaran (menganalisis uraian strategi), merencanakan sumber yang sesuai dan mencari sumber belajar, dan terakhir menentukan alat evaluasi. Untuk mendapatkan gambaran tentang proses perencanaan, guru sangat perlu memahami pedoman pengajaran sebagai salah satu perangkat kurikulum.

Dalam menyampaikan materi pembelajaran, guru harus menggunakan komunikasi yang tepat sehingga dapat dipahami oleh siswa.

Strategi Pengelolaan Kelas

Sebaiknya cahaya datang dari kiri dan bukan dari depan, sebaiknya tidak merokok dan mengatur cahaya agar cukup cahaya yang masuk. Pendekatan ini dilakukan dengan membuat daftar apa yang harus dan tidak boleh dilakukan guru ketika menanggapi permasalahan kelas. Pendekatan ini didasarkan pada asumsi bahwa perencanaan dan pelaksanaan mampu mencegah timbulnya masalah dalam perilaku guru dalam pendidikan.

Guru mengembangkan perilaku baik siswa dan mencegah perilaku buruk siswa. Guru harus menganalisis perilaku siswa yang mengalami kesulitan atau masalah dan mencoba mengubah perilaku tersebut melalui penguatan yang sistematis. Menggunakan berbagai metode untuk mengontrol perilaku buruk yang terjadi dengan mengetahui penyebab yang mendasari perilaku buruk tersebut dan mencari solusinya.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi pengelolaan kelas adalah upaya terencana untuk menciptakan situasi belajar yang efektif guna meningkatkan kinerja siswa.

Pengertian prestasi belajar

Penilaian pembelajaran bertujuan untuk mengetahui tingkat keaktifan belajar setiap siswa dalam melakukan aktivitas yang berbeda, serta kemampuan siswa dalam melakukan aktivitas yang berbeda, serta kemampuan siswa yang terlibat dalam melakukan aktivitas tersebut, sedangkan penilaian hasil belajar adalah hasil jangka pendek, dan ada hasil belajar jangka panjang. Keberhasilan pembelajaran jangka panjang dapat ditentukan melalui pelaksanaan penilaian formatif, sedangkan keberhasilan pembelajaran jangka panjang dapat ditentukan melalui penilaian sumatif40. Standar kompetensi direpresentasikan dalam bentuk proses atau hasil kegiatan yang didemonstrasikan oleh siswa sebagai penerapan pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari, sedangkan standar akademik mencerminkan pengetahuan dan keterampilan esensial dari setiap disiplin ilmu yang harus dipelajari oleh semua siswa41.

Kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga dapat menampilkan perilaku kognitif, afektif, dan psikomotor dengan sebaik-baiknya serta kemampuan seorang guru dalam melaksanakan tugasnya secara bertanggung jawab dan benar. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa untuk membentuk kinerja siswa harus dilakukan penilaian, dan tinjauan kurikulum 2004 mengacu pada penilaian kompetensi. Penilaian kinerja kompetensi harus dilakukan secara objektif, berdasarkan kinerja siswa, dengan bukti penguasaan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap mereka sebagai hasil belajar.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil penilaian pendidikan terhadap kemajuan siswa setelah melakukan kegiatan pembelajaran matematika, pembelajaran tidak dapat diakui tanpa adanya penilaian terhadap hasil kegiatan belajar siswa.

Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

Ketersediaan fasilitas belajar mengajar, gedung sekolah yang memadai merupakan faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar siswa Dalam bidang matematika, faktor-faktor di atas juga merupakan faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dalam bidang matematika. Mengingat pentingnya peranan matematika, maka pengetahuan dan pemahaman matematika harus ditanamkan sejak dini, karena pemahaman dan pemahaman matematika yang baik dan kuat secara alami diperoleh dari metode guru dalam mengajar dan mengelola kelas yang optimal, sehingga siswa belajar. prestasi khususnya dalam pembelajaran matematika meningkat sesuai dengan yang dipersyaratkan. Hipotesis penelitian ini adalah “Ada pengaruh pengelolaan kelas terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas II MTs Nurul Hidayah Labulia.

Jadi, desain penelitian adalah rancangan, pola, bentuk dan model penelitian yang akan digunakan dalam penelitian sebagai gambaran tentang apa yang diinginkan peneliti dan bagaimana penelitian itu akan dilakukan guna mengumpulkan data yang valid. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan ex post facto dengan analisis regresi linier sederhana. Serta pengaruh pengelolaan kelas terhadap prestasi belajar matematika yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa.

Alasan penggunaan desain kuantitatif dalam penelitian ini adalah untuk menguji teori secara deduktif berdasarkan pengetahuan yang ada dengan membandingkan data yang dikumpulkan dari penelitian dengan data prediksi yang seharusnya muncul jika teori tersebut benar.

Populasi dan Teknik Sampling

Berdasarkan pandangan di atas, observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi terstruktur dimana semua aspek yang akan diamati telah ditentukan sebelumnya dan peneliti mencatat semua indikator yang muncul dari aspek yang diamati. Instrumen pengujian dalam penelitian ini adalah tes prestasi, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur kinerja seseorang setelah mempelajari sesuatu58. Yang diterapkan dalam penelitian ini adalah observasi partisipan, di mana peneliti dilibatkan dalam menentukan rencana tindakan bagi subjek yang diteliti61.

Jenis data yang dikumpulkan melalui metode dokumentasi ini meliputi informasi nama siswa kelas 2 MT. Berdasarkan latar belakang masalah, tujuan dan hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini, maka teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis statistik dengan menggunakan rumus regresi linier sederhana. Setiap analisis disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan.Dalam penelitian ini diperoleh data kuantitatif yaitu data yang diwujudkan dalam bentuk angka.

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 10 April 2011 pada siswa kelas VIII MTs Nurul Hidayah Labulia tahun pelajaran 2010/2011.

Tabel 2.1  Kisi-kisi Wawancara
Tabel 2.1 Kisi-kisi Wawancara

Analisis Data

Data nilai angket terkait pengelolaan kelas dan rapor siswa kelas VIII MTs.

Hasil Analisis

  • Gambaran Umum Lokasi Penelitian
  • Letak Geografis MTs Nurul Hidayah Labulia
  • Keadaan Sarana dan Prasarana MTs Nurul Hidayah Labulia Keadaan sarana dan prasarana yag dikemukakan adalah keadaan
  • Keadaan Siswa MTs Nurul Hidayah Labulia
  • Keadaan Guru dan Pegawai MTs Nurul Hidayah Labulia

Adapun sejarah berdirinya dan berkembangnya Madrasah Tsanawiyah (MTs) Nurul Hidayah tidak lepas dari sejarah berdirinya Pesantren Nurul Hidayah yang merupakan bagian dari pendidikan formal di lingkungan pesantren. Lembaga pendidikan formal ini didirikan atas dasar pemikiran bahwa: Dengan perkembangan dunia ilmu pengetahuan yang semakin maju dan mencermati perkembangan yang terjadi di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Hidayah, semakin menantang untuk memikirkan bagaimana lembaga pendidikan tersebut terus mengalami peningkatan asupan seperti keluar. Dengan demikian, di lingkungan pesantren Nurul Hidayah yang sebelumnya menganut sistem pesantren, kini telah membuka sebuah lembaga.

Empat tahun kemudian, tepatnya tahun 1994, Pesantren Nurul Hidayah kembali mendirikan Madrasah Aliyah Nurul Hidayah untuk menampung lulusan MTs Nurul Hidayah sendiri dan madrasah tsanawiyah atau jenjang pendidikan yang sederajat. Dengan demikian, perkembangan Pesantren Nurul Hidayah secara umum dari awal berdirinya yang diawali dengan sekedar pengajian, kemudian mengalami kemajuan pesat. Keadaan sarana dan prasarana MTs Nurul Hidayah Labulia Keadaan sarana dan prasarana yang dinyatakan adalah keadaan sarana dan prasarana yang dinyatakan merupakan keadaan akhir berdasarkan catatan dan pengerjaan investasi administrasi MTs Nurul Hidayah Labulia .

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa MTs Nurul Hidayah Labulia memiliki sarana dan prasarana yang memadai untuk menunjang kelangsungan belajar mengajar, serta ruang yang cukup.

Pengujian Hipotesis

Dengan menolak hipotesis nol (Ho), peneliti menerima hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi: “Ada pengaruh yang signifikan pengelolaan kelas terhadap prestasi belajar Matematika Kelas VIII MTs Nurul Hidayah Labulia tahun pelajaran.

Pembahasan

Menolak hipotesis nol (Ho), peneliti menerima hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi: “Ada pengaruh yang signifikan pengelolaan kelas terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VIII MTs Nurul Hidayah Labulia tahun pelajaran 2010-2011.” Pengelolaan Kelas adalah upaya yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar atau pihak yang membantu dengan tujuan untuk mencapai kondisi yang optimal agar kegiatan pembelajaran yang diharapkan dapat terlaksana. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa pembelajaran memerlukan konsentrasi, oleh karena itu perlu diciptakan suasana yang dapat mendukung kegiatan pembelajaran yang efektif71.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa pengelolaan kelas guru yang baik dan optimal akan dapat mempengaruhi siswa terutama dalam nilai matematika yang mereka capai dan menciptakan kegiatan belajar yang diinginkan, karena hasil belajar bagaimanapun juga merupakan alat pendorong bagi siswa untuk belajar sendiri. lebih keras. Pengelolaan kelas diperlukan karena perilaku dan tindakan siswa selalu berubah dari hari ke hari bahkan dari waktu ke waktu. Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan kelas sangat bergantung pada hasil belajar matematika.

Hipotesis dengan demikian dapat diterima pada taraf signifikan 5% dengan derajat kebebasan penyebut n-2 dapat diterima pada taraf signifikan 5% dengan derajat kebebasan penyebut n-2 (db dan derajat kebebasan) untuk pembilang 1 .

Kesimpulan

Saran – Saran

Peneliti diharapkan lebih banyak melakukan penelitian tentang hasil belajar matematika dengan memasukkan variabel lain dan populasi yang lebih besar sehingga dapat mengetahui faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar matematika sehingga prestasi tersebut dapat ditinggalkan.

Gambar

Tabel 2.1  Kisi-kisi Wawancara
Tabel 2.2  Kisi-kisi Tes

Referensi

Dokumen terkait

Online learning juga bisa disebut electronic learning atau e-learning, merupakan pembelajaran yang disajikan secara elektronik dengan menggunakan komputer dan