Laporan sebagai salah satu syarat penyelesaian Komponen Nilai Praktek Kerja Lapangan di Fakultas Ilmu Komputer Mcdan University, RCA. Selama melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) kami banyak mendapat bimbingan dari Asisten Divisi II Perkebunan Nusantara 4 Kebun Bah Jambi sesuai dengan silabus praktek umum dan penulisan laporan akhir, yang telah bersabar selama lebih dari sebulan dalam membimbing kami di lapangan mengajarkan kami tentang perkebunan kelapa sawit. Akhir kata, semoga laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi diri kita sendiri pada khususnya.
Praktek kerja lapangan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang yang mendapat pelatihan dalam mempraktekkan segala sesuatunya. Kerja lapangan dilaksanakan agar mahasiswa pertanian memperoleh pengalaman dan mengetahui tentang kondisi nyata, hasil dan sistem pengelolaan pertanian serta kemampuan komunikasi, ketrampilan di lapangan, membentuk jiwa kepemimpinan, serta melatih mereka untuk memiliki jiwa wirausaha. dan mempermudah mendapatkan lapangan kerja khususnya di sektor pertanian (Andi, 2013). Simalungun Provinsi Sumatera Utara, untuk menyempurnakan kegiatan praktek kerja lapangan ini, kami akan melengkapi laporan praktek kerja lapangan.
Tujuan dan Manfaat Praktek Kerja Lapangan
Perkebunan Nusantara IV Kebun Bah Jambi berfokus pada mengetahui rangkaian proses budidaya tanaman kelapa sawit secara praktik langsung sehingga dapat menambah ilmu pengetahuan, pemahaman, pengalaman dan keterampilan yang bermanfaat.
SEJARAH PERKEBUNAN 2.I Sejarah Perusahaan Perkebunan Di Indonesia
Sejarah Perkebunan Nusantara IV Kebun Bah Jambi .1 Sejarah Kebun
- Letak Geografis
Perkebunan Nusantara IV terletak di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara dan berkantor di Jl. Letjend Suprapto Medan. Awalnya unit usaha Bah Jambi milik swasta asing NV, HVA (Handle Veroniging Amsterdam) asal Belanda, yang komoditasnya adalah budidaya sisal (Agave Sisalana). Pada tahun 1963, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 27 dari 7.963 perusahaan perkebunan negara dibagi berdasarkan luas PPN atas aneka tanaman (Antan) I sampai XIII, dan unit usaha Bah Jambi termasuk dalam PPN Sumut.
Pada tahun 1968, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1968, dilakukan pengelompokan kembali perkebunan dari PPN Aneka Tanaman III, IV, PPN Karet VI dan PPN Serat Sumut menjadi Perusahaan Negara Perkebunan VIII (PN. Perkebunan VII). Lokasi Unit Usaha Bah Jambi berada di kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi dan kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun. Jarak dari kota Medan sebagai ibu kota provinsi Sumatera Utara sekitar 147 km, dan dari kota Pematang Siantar +19 km.
Unit Usaha Bah Jambi memiliki HGU seluas 8.127 Ha yang terdiri dari 9 areal perkebunan kelapa sawit, pemukiman, pembibitan, pabrik dan kolam tailing.
URAIAN KEGIATAN 3.1 Kegiatan Tatalaksana Perusahaan
PTPN IV Kebun Bah jambi memiliki berbagai kegiatan sosial dengan masyarakat dengan cara memberikan berbagai kebutuhan secara langsung kepada
Perkebunan Bah Jambi memberikan perhatian yang besar secara teknis dalam menjamin kualitas hasil perkebunan dan meningkatkan keselamatan setiap karyawan yang berada di perkebunan, hal ini terlihat dari tingkat kedisiplinan karyawan dalam memahami dan melaksanakan tugas sesuai dengan instruksi kerja.(IK) dan juga kesadaran akan pentingnya penggunaan alat pelindung diri (APD) itu sendiri. Keqla teknis yang dilakukan di perkebunan Bahjambi adalah sebagai berikut: .. kegiatan ini dimulai setiap hari pukul WIB di setiap bagian kebun yang dipimpin dilanjutkan oleh asisten tanaman bagian tersebut. UNIVERSITAS MEDAN DAERAH 19 . ^ -,.J. i 5atu.dan mandor lainnya untuk melaksanakan perencanaan kerja -: r :m suatu hari nanti.. mandor dan staf pimpinan memberikan arahan kepada para pekerja. . - r).:eksekusi tugas.
1.] KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Kegiatan PKL pada tanaman konversi terdiri dari pembersihan lahan (penyiraman rumput), persiapan penanaman (pemeliharaan jalan dan parit, pemancangan, lubang tanam mekanis), penanaman dan pemeliharaan (penyiangan, pemupukan, penyemaian mucuna dan penanaman LCC serta konsolidasi tanaman).
BAB IV
IIASIL DAN PEMBAIIASAN
Pemtribitan
PPKS
SOCF ADO
PPKS SOCFINDO
ADOLINA
Muin Nursery
Bibit dipindahkan ke persemaian utama pada saat berumur 3 bulan dan tetap berada di persemaian utama sampai berumur 12-15 bulan. Penyiraman dilakukan dengan gembor dan dilakukan dua kali sehari (pagi dan sore). Penyiangan antar polibag dilakukan secara manual yaitu dengan membersihkan gulma yang tumbuh di sela-sela polibag dengan alat penggaruk.
Penyiangan kimiawi digunakan pada kondisi kekurangan energi, sebelum dilakukan penyemprotan herbisida, lahan harus kering atau tidak boleh ada permukaan tanah yang tergenang air atau berlumpur. Untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan bibit di Persemaian Induk, pemberian pupuk harus sesuai dengan anjuran Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) yaitu. Di Nursery Induk seleksi/pemusnahan dilakukan sebanyak 3 kali yaitu pada umur 6, 9 dan 12 bulan serta sebelum tanam setelah penanaman kembali atau tanaman baru.
Seleksi benih dilakukan untuk membuang benih yang bentuk dan pertumbuhannya tidak normal, serta benih yang terserang hama dan penyakit.
Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
Replanting
- Meluku I
- Membongkar BoIe Eks Kelapa Sawit Tumbang
- Meluku-Il
- Harrow
Pengolahan lahan dalam satuan per ha dari meluku-I tidak termasuk jalan dan parit. Pilar yang dipamerkan merupakan pilar peninggalan tanaman kelapa sawit yang tumbang sebelum dibuldoser. Caranya dengan mencangkul dan membalik tanah sedalam meluku-I, bergantian antara meluku-I dan meluku-II selama 2 hari (3 minggu).
Tipe Implement : Bajak Cakram 30" yang Ditarik Alat Berat Traktor Roda Ban 2 (TRB gerdang z). Dalam hal ini alat TRR dapat digunakan sebagai pengganti dengan menyisakan kedalaman pengerjaan minimal 20 cm. Tidak ada gumpalan Pada permukaan tanah yang telah dibaca, akan ditemukan tanah dan tanah siap untuk ditanami kenari.
Jenis alat yang digunakan Discharrow adalah piringan 1g yang ditarik menggunakan traktor roda dua (Two-wheel TRB). Pengolahan tanah dalam satuan per Ha sebagaimana dimaksud dalam harrou.I tidak termasuk jalan parit dan potongan tanah tebangan.
- Pembuatan Lubang Tanam
- Pemeliharaan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)
- Penyemprotan Pasar Pikul dan Piringan
- Penyemprotan Hama Apogonict
- Penyemprotan Hama Oryctes rhinoceros
- Pemupukan
- Kastrasi
- Herbisida Penyemprotan Pasar Pikul dan Piringan Alat
- Pemanenan
Penanaman benih Mucuna bracteara dilakukan secara bertahap sesuai dengan perkembangan penggarukan atau penggarukan pada areal peremajaan (TU), tanaman baru (TB) dan tanaman kecil (TK). Kebiri adalah kegiatan menghilangkan seluruh pohon generatif yaitu bunga jantan/betina dalam keadaan masih berbentuk o'wall untuk mendukung pertumbuhan vegetatif tanaman kelapa sawit. Sensus yang efektif dilakukan apabila sensus global telah melampaui batas minimal ( 3-5 individu per helai daun) meskipun sebarannya belum diketahui secara jelas.
Sebelum dilakukan penyuntikan, pestisida dicampurkan terlebih dahulu. dengan insektisida Manthene 75 SP. a.) injeksi batang (b.) injeksi insektisida). Secara umum, perjanjian jual beli listrik pada blok-blok dengan tahun pembangkitan yang sama cenderung sama. Penghitungan dilakukan dengan cara mengambil sampel sebanyak 205 pohon dari 4 baris tanaman atau 2 lahan dengan jalur panen dalam satu blok, buah masak pada masing-masing pohon dicatat dan ditulis pada lembar persentase kepadatan panen.
Dalam memperkirakan bagian-bagian yang diperlukan, jumlah blok yang akan dipanen, luas blok, SPH (Tegakan Per Hektar), Jumlah induk, AKP (Angka Kepadatan Panen), Janjang, BJR (Rata-rata Berat Jatuh), jumlah Kilogram, produksi per I {K. Kriteria tanaman matang ada 2 yaitu KMP 1 yaitu umur kelapa sawit <10 tahun, 5 pucuk yang rontok secara alami di piring dan KMP 2 yaitu. Tujuan dari kriteria kematangan adalah untuk mencegah pemanenan buah yang masih mentah dan memungkinkan pemanenan buah pada tahap kematangan yang memenuhi kriteria.
Buah disusun di TPH dengan pola 10 baris per kolom untuk memudahkan derek menghitung buah, dan biji buncis disusun pada kantong biji buncis dengan jumlah 5 kg per tumpukan. Jika Brondolan hidup di areal panen, baik lempengan, daun maupun semak mati atau hidup bersama di kawasan UNIVERSITAS MEDAN AREA. Pasar Pickup dan TPH dikenakan denda sebesar Rp. 60/brondolan. Selepas pemanenan dilakukan pengecekan langsung oleh mandor panen, mandor 1 dan asisten, pada hari yang sama dimana mandor panen akan melakukan pemeriksaan.
ゝ }
Inventarisasi Hama Dan Penyakit (Global Telling, Efektif Telling' Pemberantasan Dan Menghitung Mortalitas)
Pelaporan global merupakan kegiatan survei sampel pohon dari seluruh blok pada seluruh tahun tanam di perkebunan kelapa sawit, dengan mengambil satu sampel pohon per 1 Ha lahan tanam. Nomor pohon dan baris harus dicatat ketika semua pohon sampel telah mendapat giliran untuk diamati, yaitu rotasi. Apabila dari hasil sensus global diketahui kepadatan populasi hama telah mencapai atau melampaui batas.
Berdasarkan pengamatan kami di lapangan, pengendalian hama ulat kantung yang digunakan adalah injeksi batang atau sensus; jika serangan terhadap blok telah melampaui ambang batas, penindasan harus dilakukan. Untuk mengendalikan hama ulat kantung, batang disuntik dengan insektisida Manthene 75 SP dengan bahan aktif acephate 75.
Traksi (Transportasi dan Akomodasi)
Setelah truk penuh TBS, dibuatkan surat pengantar oleh mandor sebagai syarat masuk ke truk untuk mengangkut TBS ke pabrik.
Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit
Saat membongkar TBS dan buah yang lepas, sortir buah yang masih mentah atau busuk lalu masukkan ke dalam truk. Setelah itu truk ditimbang kembali pada saat truk meninggalkan pabrik setelah buah dibongkar dan disortir. Tujuan dari proses perebusan ini adalah untuk memudahkan pengupasan dan pelunakan daging buah karena pada proses perebusan ini buah akan terlepas akibat adanya tekanan uap air dan suhu yang tinggi dengan suhu 50"C setelah beberapa waktu menit.
Setelah TBS selesai proses pemasakan, truk beserta TBS dikeluarkan dari tempat pemasakan dan diteruskan ke tempat perontokan, dimana TBS kemudian dituangkan ke dalam mesin perontok dengan menggunakan keran rumah. Pada bagian alat penembakan terdapat batang-batang besi perantara yang membentuk kisi-kisi yang memungkinkan buah lepas keluar dari alat penembakan dan diambil oleh konveyor ulir yang dikirim ke bagian pembusukan dan pengepresan. Dengan menggunakan alat pengangkat buah, buah yang lepas diangkut menuju perajang dan kemudian buah yang lepas tersebut dicacah menggunakan perajang berbentuk tangki vertikal yang dilengkapi dengan lengan perajang yang dapat dikontrol suhunya di dalamnya.
Setelah ampas dicacah menjadi serat, hasil cincangan dimasukkan ke dalam alat press yang berada tepat di bawah alat perajang. Sehingga serabut buah yang dipres akan mengeluarkan minyak dari lubang-lubangnya, sedangkan lumpurnya berasal dari celah-celah kedua alat tersebut. Biji sawit ukuran kecil dikeringkan dengan biji kering selama 14 jam dengan sirkulasi udara kering pada suhu 50'C.
Akibat proses pengeringan ini, inti sawit akan menyusut sehingga memudahkan pemisahan inti sawit dari cangkangnya. Biji dan cangkang sawit yang berukuran besar dipisahkan dengan Hydrocyclone Separator, kemudian dengan biji basah biji dan cangkang dipisahkan dengan aliran air yang berputar di dalam tabung atau bisa juga dengan mengapungkan biji yang pecah ke dalam larutan tanah liat yang mempunyai berat jenis. 1.16. Minyak inti sawit yang berasal dari biji kering dan biji basah digabungkan dalam silo kernel dan dipanaskan kembali hingga suhu 80oC sehingga matang hingga memenuhi standar kadar air dalam kernel sebesar 13o/o dan dilakukan filtrasi akhir untuk memisahkan minyak inti sawit. pengotor yang tersisa.
Setelah dikeringkan, inti sawit diolah dengan cara ekstraksi menjadi minyak inti sawit (Palm Karnel OiyPKO) dan inti sawit disimpan dalam bulker.
BAB IV
KESIMPULA}I DAN SARAN Kesimpulan
Pemrryutm rtrycto kegiatan melengkapi unsur harayang dapat
DAFTAR PUSTAKA