• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMPIRAN-LAMPIRAN

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "LAMPIRAN-LAMPIRAN "

Copied!
119
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS SWOT GALERI INVESTASI SYARIAH (GIS) UIN MATARAM DALAM IMPLEMENTASI INVESTASI SAHAM SYARIAH

DI ERA DIGITAL

Oleh :

NURUL HIDAYAH NIM. 170501024

JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

MATARAM 2020

(2)

ANALISIS SWOT GALERI INVESTASI SYARIAH (GIS) UIN MATARAM DALAM IMPLEMENTASI INVESTASI SYARIAH DI ERA

DIGITAL Skripsi

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram Untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar

Sarjana Ekonomi

Oleh :

NURUL HIDAYAH NIM. 170501024

JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

MATARAM 2020

(3)

iii

(4)

iv

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi oleh Nurul Hidayah, NIM: 170501024 dengan judul “Analisis SWOT Galeri Investasi Syariah Universitas Islam Negeri Mataram dalam Implementasi Investasi Saham Syariah di Era Digital” telah memenuhi syarat dan disetujui untuk diuji.

Disetujui pada tanggal:

Pembimbing I

Dr. Muhammad Yusup, M.Si.

NIP. 197807012009011013

Pembimbing II

Any Tsalasatul Fitriyah, S.Si., M.Si NIP. 199006162015032007

(5)

v

Mataram, 2020

Hal : Ujian Skripsi Yang Terhormat

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Di Mataram

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi, kami berpendapat bahwa skripsi Saudara:

Nama Mahasiswa : Nurul Hidayah

NIM :170501024

Jurusan/Prodi : Ekonomi Syariah

Judul : Analisis SWOT Galeri Investasi Syariah (GIS) UIN Mataram dalam implementasi Investasi Saham Syariah

di

Era Digital

Telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mataram. Oleh karena itu, kami berharap agar skripsi ini dapat segera di-munaqasyah-kan.

Wassalmu’alaikum, Wr. Wb.

Pembimbing I

Dr. Muhammad Yusup, M.Si.

NIP. 197807012009011013

Pembimbing II

Any Tsalasatul Fitriyah, S.Si., M.Si.

NIP. 199006162015032007

(6)

vii

PENGESAHAN

Skripsi oleh: Nurul Hidayah, NIM: 170501024 dengan judul “Analisis SWOT Galeri Investasi Syariah (GIS) UIN Mataram dalam Implementasi Investasi Saham Syariah di Era Digital” telah dipertahankan di depan dewan penguji jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mataram pada tanggal ...

Dewan Penguji Dr. Muhammad Yusup, M.Si.

(Ketua Sidang/Pemb. I)

.

Any Tsalasatul Fitriyah, S.Si., M.Si

(Sekretaris Sidang/ Pemb. II) . .

Penguji I

.

. Penguji II

.

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Dr. H. Ahmad Amir Aziz, M.Ag.

NIP.197111041997031001

(7)

viii

Motto :

Dua musuh terbesar kesuksesan adalah

penundaan dan alasan !!!

(8)

ix

PERSEMBAHAN

Selama menyelesaikan penyusunan skripsi ini penulis telah banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang turut membantu, khususnya :

1. Ibu dan Bapakku tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, suport, doa yamg tiada henti serta dorongan moril maupun materil yang tak terhingga.

2. Untuk adik-adikku tersayang, Rizka, Tifani dan Imaniar terima kasih atas doa dan dukungannya.

3. Ibu Any Tsalasatul Fitriah, S.Si., M.Si dan bapak Dr. Muhammad Yusup, M.Si selaku pembibing 2 dan 1 yang telah meluangkan banyak waktu dan kesempatan untuk memberikan masukan kepada saya pribadi.

4. Untuk abangku tersayang Budi Pratama, S.E yang sangat berperan dalam penyelesaian tugas saya ini dari awal hingga akhir sebagai pembimbing 3 pribadi saya yang dengan penuh kesabaran.

5. Untuk umi, Bapak, Wisnu dan Ayu yang selalu memberikan suport dan doa untuk saya.

6. Untuk semua keluarga yang sudah memberikan doa buat saya.

7. Semua Teman-teman kelas EKONOMI SYARIAH angkatan 2017 khususnya kelas A terimakasih banyak buat kalian semua.

Semua tak bisa lagi kusebutkan satu persatu. Yang paling aku ingin ucapkan adalah aku SAYANG KALIAN SEMUA yang sudah mau terlibat dalam tugasku ini....

Sekali lagi kuucapkan terimakasih untuk kalian semua...

(9)

x

KATA PENGANTAR

Aalhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah, Tuhan semesta alam dan shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW., juga kepada keluarga, sahabat, dan semua pengikutnya, Amin.

Penulis menyadari bahwa proses penyelesaian skripsi ini tidak akan sukses tanpa bantuan dan keterlibatan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis memberikan penghargaan setinggi-tingginya dan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu, yaitu mereka antara lain adalah :

1. Dr. Muhammad Yusup, M.Si. sebagai pembimbing I dan Any Tsalasatul Fitriyah, S.Si., M.Si., sebagai pembimbing II yang memberikan bimbingan, motivasi dan koreksi mendetail, terus-menerus dan tanpa bosan di tengah kesibukannya dalam suasana keakraban menjadikan skripsi ini lebih matang dan cepat selsesai;

2. Sebagai penguji yang telah memberikan saran konstruktif bagi penyempurnaan skripsi ini.

3. H. Bahrur Rosyid, MM., sebagai ketua jurusan Ekonomi Syariah.

4. Dr. H. Ahmad Amir Aziz, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

5. Dr. H. Mutawali, M.Ag. selaku Rektor UIN Mataram yang telah memberi tempat bagi penulis untuk menuntut ilmu dan memberi bimbingan dan peringatan untuk tidak berlama-lama di kampus tanpa pernah selesai.

6. Dan seterusnya.

(10)

xi

Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat pahala yang berlipat-ganda dari Allah swt. dan semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi semesta. Amin.

Mataram, 30 Oktober 2020 Penulis,

Nurul Hidayah

(11)

xii

HALAMAN SAMPUL ...i

HALAMAN JUDUL ...ii

HALAMAN LOGO ...iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING...iv

NOTA DINAS PEMBIMBING ...v

PERNYATAAN KEASLIAN PEMBIMBING ...vi

PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ...vii

HALAMAN MOTTO ...viii

HALAMAN PERSEMBAHAN...ix

KATA PENGANTAR ...x

DAFTAR ISI ...xii

ABSTRAK ...xv

BAB I PENDAHULUAN ...1

A.Latar Belakang ...1

B.Rumusan Masalah ...4

C.Tujuan dan Manfaat Penelitian ...4

D.Ruang Lingkup dan Setting Penelitian ...5

E.Telaah Pustaka ...6

F. Kerangka Teori ...9

1. Galeri Investasi Syariah ...9

2. Fungsi manajemen ...14

3. Sumber Daya Manusia ...21

4. Analisis SWOT ...25

a. Pengertian Analisis SWOT ...25

b. Manfaat Analisis SWOT ...28

c. Tujuan Analisis SWOT ...28

d. Formula Analisis SWOT ...29

G.Metodologi Penelitian ...30

1. Metode Penelitian...30

2. Jenis dan Pendekatan Penelitian...30

3. Teknik Pengumpulan Data ...31

4. Jenis dan Sumber Data ...34

5. Analisis Data ...36

6. Waktu dan Tempat Penelitian ...37

7. Validitas Data ...37

8. Ketekunan Pengamatan ...40

9. Kecukupan Referensi ...40

H.Sistematika Pembahasan ...40

(12)

xiii

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN DATA ...42

A.Gambaran Umum Galeri Investasi Syariah (GIS) UIN Mataram ...42

1. Letak Geografis...43

2. Sejarah Galeri Investasi Syariah (GIS) UIN Mataram ...43

3. Visi dan Misi ...46

4. Dasar Hukum ...46

5. Struktur Organisasi ...48

6. Produk-produk ...51

B.Profil Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mataram ...53

1. Visi dan Misi ...54

2. Struktur Organisasi ...55

C.Analisis SWOT Galeri Investasi Syariah Universitas Islam Negeri Mataram. ...56

1. Faktor Kekuatan (Strengh)...57

2. Faktor Kelemahan (Weakness) ...60

3. Faktor Peluang (Opportunity) ...62

4. Faktor Ancaman (Threat) ...65

BAB III Analisis SWOT Galeri Investasi Syariah Universitas Islam Negeri Mataram. ...67

A. Analisis SWOT ...67

1. Faktor Kekuatan (Strengh) ...70

2. Faktor Kelemahan (Weakness) ...71

3. Faktor Peluang (Opportunity) ...73

4. Faktor Ancaman (Threat) ...74

B. Fungsi Manajemen (POAC) ...76

1. Planning (Perencanaan) ...76

2. Organizing (Pengorganisasian) ...77

3. Actuanting (Pergerakan) ...77

4. Controlling (Pengelolaan) ...78

C. Sumber Daya Manusia ...78

BAB IV PENUTUP ...80

A.Kesimpulan ...80

B.Saran ...83

(13)

xiv LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Laporan Bulanan Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia Universitas Islam Negeri Mataram.

2. Daftar Nama dan Jumlah Nasabah GIS BEI UIN Mataram 2019/2020.

3. Bagan Struktur Oragnisasi Kelompok Sekolah Pasar Modal (KSPM) UIN Mataram.

4. Bagan Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mataram.

5. Surat Izin Penelitian

6. Surat Balasan Izin Melaksanakan Penelitian 7. Kartu Konsultasi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(14)

xv

ANALISIS SWOT GALERI INVESTASI SYARIAH (GIS) UIN MATARAM DALAM IMPLEMENTASI INVESTASI SAHAM SYARIAH DI ERA DIGITAL

Oleh:

Nurul Hidayah NIM. 170501024

ABSTRAK

Galeri Investasi Syariah (GIS) adalah media mahasiswa untuk mengenal ilmu pasar modal yang berada di kampus, pasar modal di Indonesia dalam praktiknya pada tingkatan nasional kegiatannya berada di Bursa Efek. UIN Mataram memiliki Galeri Investasi yang berbasis syariah dan satu-satunya di Nusa Tenggara Barat (NTB). Galeri Investasi Syariah (GIS) UIN Mataram dibangun dengan bertujuan untuk dijadikan tempat bertransaksi dalam hal jual beli saham ataupun berinvestasi bagi masyarakat umum khususnya mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Mataram. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis deskriptif, sedangkan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam skripsi ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi, kemudian uji analisis data dilakukan secara analisis deskriptif.

Hasil dari penelitian ini adalah pihak dari Galeri Investasi Syariah (GIS) UIN Mataram dari analisis SWOT ini adalah untuk menemukan aspek-aspek penting dari kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman di dalam suatu perusahaan. Dengan mengetahui empat aspek tersebut, diharapkan dapat memaksimalkan kekuatan, meminimalkan kelemahan, mengurangi ancaman dan membangun peluang-peluang di masa depan. Setelah melakukan penelitian tentang Analisis SWOT Galeri Investasi Syariah Universitas Islam Negeri Mataram dalam Implementasi Investasi Saham Syariah di Era Digital

Kata Kunci: Analisis, SWOT, Implementasi, Investasi Saham Syariah.

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia ekonomi dalam Islam adalah dunia bisnis atau investasi. Hal ini bisa dicermati mulai dari tanda-tanda eksplisit untuk melakukan investasi (ajakan bisnis dalam Al-Qur’an dan Sunnah), sehingga tanda-tanda implisit untuk menciptakan sistem yang mendukung iklim investasi (adanya sistem zakat sebagai alat disinsentif atas penumpukan harta, larangan riba untuk mendorong optimalisasi investasi, serta larangan maysir atau judi dan spekulasi untuk mendorong produktivitas atas setiap investasi).1

Investasi sebagai bagian dari kehidupan bermuamalah memang tidak disebutkan secara eksplisit dalam al-Qur’an akan tetapi terdapat panduan untuk mempergunakan harta kita sebagai modal usaha dengan anjuran yang sesuai dengan tuntutan syariah. Dalam kamus istilah pasar modal dan keuangan, kata investasi diartikan sebagai penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan dan dalam kamus lengkap ekonomi, investasi didefinisikan sebagai penukaran uang dengan bentuk-bentuk kekayaan lain seperti saham atau harta tidak bergerak yang diharapkan dapat ditahan selama periode waktu tertentu supaya

1 Ascara, Akad & Produk Bank Syariah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008).

hlm. 10

(16)

menghasilkan pendapatan.2 Keberadaan pasar modal merupakan suatu realitas dan menjadi fenomena terkini di tengah-tengah kehidupan umat Islam di abad modern seperti saat ini. Bahkan hampir negara-negara di seluruh penjuru dunia, telah menggunakan pasar modal sebagai instrumen penting ekonomi.3

Berdasarkan arti katanya, investasi adalah memberikan sesuatu kepada orang lain untuk dikembangkan dan hasil dari sesuatu yang dikembangkan tersebut akan dibagi sesuai dengan yang diperjanjikan.4 Investasi secara umum diartikan sebagai keputusan mengeluarkan dana pada saat sekarang ini untuk membeli aktiva rill (tanah, rumah, mobil dan sebagainya) atau aktiva keuangan (saham, obligasi, reksadana wesel dan sebagainya) dengan tujuan untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar di masa yang akan datang.5 Keberadaan pasar modal merupakan suatu realitas dan menjadi fenomena terkini di tengah-tengah kehidupan umat Islam di abad modern seperti saat ini. Bahkan hampir negara-negara di seluruh penjuru dunia, telah menggunakan pasar modal sebagai instrumen penting ekonomi.6

Hukum investasi atau pasar modal di Indonesia, sudah diatur oleh Pemerintah melalui UU No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal. UU ini memiliki beberapa pasal yang secara jelas mengatur hukum atau aturan

2 Nurul Huda & Mustafa Edwin Nasution, Investasi pada Pasar Modal Syariah, (Kencana Prenada Media Grup 2007), Edisi Revisi Cet-2. hlm. 7

3 Burhanuddin Susanto, Pasar Modal Syariah (Tinjauan Hukum), (Yogyakarta: UII Press 2009), hlm. 1

4 Yoyo Sudaryo & Aditya Yudanegara, Investasi Bank dan Lembaga Keuangan, (Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2017), hlm. 1.

5 Murdifin Haming & Salim Basalamah, Studi Kelayakan Investasi Proyek dan Bisnis, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010), hlm.5.

6 Burhanuddin Susanto, Pasar Modal Syariah (Tinjauan Hukum), (Yogyakarta: UII Press 2009), hlm. 1

(17)

investasi di Indonesia salah satunya; Untuk percepatan pembangunan ekonomi, maka dilakukan peningkatan penanaman modal. Ini dilakukan untuk mengolah segala potensi ekonomi menjadi kinerja ekonomi yang riil atau nyata. Adapun modal tersebut bisa datang dari dalam atau luar negeri.7

Antusiasme dari mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Mataram bisa dibilang masih dalam titik semangat untuk medalami pasar modal. Terlebih lagi semangat Investasi yang dimilikinya juga memberikan peluang untuk memahami investasi di era digital seperti pada saat ini sampai masa yang akan mendatang, dengan berbagai kelemahan berinvestasi yang akan dihadapi sebagai seorang investor, baik berupa turun naiknya harga pembelian saham dan lain sebagainya.8

Universitas Islam Negeri Mataram merupakan sebuah perguruan tinggi di Nusa Tenggara Barat yang mengkaji berbagai macam ilmu pengetahuan dan khususnya ilmu di bidang agama Islam. Universitas Islam Negeri Mataram memiliki salah satu fakultas, diantaranya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang memiliki jurusan diantaranya Ekonomi Syariah, Perbankan syariah dan Pariwisata Syariah.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Mataram bergerak cepat merespon berbagai peluang untuk pengembangan mahasiswa, salah satunya adalah bekerjasama dengan Bursa Efek Indonesia untuk membuka Galeri Investasi Syariah yang diresmikan oleh Rektor Universitas

7 Hartana, Jurnal Komunikasi Hukum (Jkh), Vol.4, No.1,Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 2018,hal.27

8 Hasil Observasi awal , Wawancara, Mataram, 12 Maret 2020, Pukul 14.30 WITA.

(18)

Islam Negeri Mataram peneliti memilih Galeri Investasi Syariah Universitas Islam Negeri Mataram yang tidak hanya berfungsi sebagai salah satu pusat kajian teori ilmu ekonomi, tetapi juga menjadi salah satu pusat kajian yang mendalami ilmu pasar modal di Kota Mataram.

Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas maka penulis akan melakukan penelitian tentang “Analisis SWOT Galeri Investasi Syariah (GIS) Universitas Islam Negeri Mataram Dalam Implementasi Investasi Saham Syariah Di Era Digital“

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah; “Bagaimana Analisis SWOT Galeri Investasi Syariah Universitas Islam Negeri Mataram dalam berinvestasi saham syariah di era digital ?”

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan di atas, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam peneletian ini adalah sebagai berikut;

untuk mengetahui analisis SWOT dalam berinvestasi saham syariah di era digital melalui Galeri Investasi Syariah Universitas Islam Negeri Mataram.

(19)

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

a. Manfaat Teoritis

Agar penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam menambah pengetahuan pembaca dan menjadi motivasi bagi peneliti berikutnya untuk terus belajar dan mengembangkan wawasan agar menjadi lebih baik.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini dilakukan untuk menambah pengetahuan mengenai analisis SWOT dalam berinvestasi saham syariah di era digital melalui Galeri Investasi Syariah Universitas Islam Negeri

Mataram.

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

Ketika berbicara ruang lingkup dan setting penelitian, sangat erat kaitannya dengan batasan-batasan penelitian, tempat lokasi di mana peneliti bisa mendapatkan informasi yang dijadikan objek penelitiannya.

1. Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Galeri Investasi Syariah Universitas Islam Negeri Mataram. Adapun beberapa alasan peneliti melakukan penelitian di Investasi Syariah Universitas Islam Negeri Mataram, karena Galeri Investasi Syariah Universitas Islam Negeri Mataram yang tidak hanya berfungsi sebagai salah satu pusat kajian teori ilmu ekonomi, tetapi

(20)

juga menjadi salah satu pusat kajian yang mendalami ilmu pasar modal di Kota Mataram.

2. Batasan Masalah

Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini adalah tentang analisis SWOT investasi saham syariah di era digital pada Galeri Investasi Syariah Universitas Islam Negeri Mataram.

E. Telaah Pustaka

Telaah pustaka ini dibuat untuk mengetahui perbedaan dari penelitian yang akan dilakukan, maka sangatlah perlu disajikan hasil kajian atau penelitian yang sudah pernah dilakukan. Penelitian antara lain sebagai berikut:

Budi Pratama menulis skripsi tentang “Prospek Pengembangan Galeri Investasi Syariah dalam Meningkatkan Brand Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Mataram”,yang berfokus pada minat berinvestasi mahasiswa Universitas Islam Negeri Mataram setelah keberadaan Galeri Investasi Syariah.9

Dari hasil penelitiannya, Budi Pratama menyimpulkan bahwa minat berinvestasi mahasiswa Universitas Islam Negeri Mataram setelah keberadaan Galeri Investasi Syariah, adalah apa saja peran yang dilakukan oleh pihak Galeri Investasi Syariah dalam upayanya menambah minat mahasiswa dalam berinvestasi, Sedangkan yang akan diteliti oleh peneliti adalah Analisis SWOT Galeri Investasi Syariah Universitas Islam Negeri

9 Budi Pratama, “Prospek Pengembangan Galeri Investasi Syariah dalam Meningkatkan Brand Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Mataram”, (Skripsi, Universitas Islam Negeri Mataram, Mataram, 2018), h. 5.

(21)

Mataram dalam Implementasi Saham Syariah di Era Digital, namun sama- sama memilih lokasi peneitian di Galeri Investasi Syariah Universitas Islam Negeri Mataram.

M. Andika Yuda Pratama menulis skripsi tentang “Analisis Minat Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Mataram Berinvestasi di Galeri Investasi Syariah Universitas Islam Negeri Mataram” yang memfokuskan penelitiannya pada Minat berinvestasi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islamdi Galeri Investasi Syariah Universitas Islam Negeri Mataram dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat berinvestasi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam pada Galeri Investasi Syariah Universitas Islam Negeri Mataram, sedangkan yang diteliti oleh peneliti adalah analisis SWOT Galeri Investasi Syariah Universitas Islam Negeri Mataram dalam Implementasi Saham Syariah di Era Digital, namun sama-sama membahas tentang investasi.10

Siti Hamdiah Rojabi menulis skripsi tentang “Analisis SWOT Terhadap Pembiayaan Konsumtif di BNI Syariah Cabang Mataram”, yang memfokuskan penelitiannya pada pembiayaan konsumtif di BNI Syariah cabang Mataram, sedangakan yang diteliti oleh peneliti adalah analisis SWOT Galeri Investasi Syariah Universitas Islam Negeri Mataram dalam

10 M. Andika Yuda Pratama, “Analisis Minat Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri (Universitas Islam Negeri) Mataram Berinvestasi di Galeri Investasi Syariah Universitas Islam Negeri Mataram”, (Skripsi, Universitas Islam Negeri Mataram, Mataram, 2019), h. 67.

(22)

Implementasi Saham Syariah di Era Digital, namun sama-sama menggunakan metode analisis SWOT.11

Ali Ahmad Zahroni menulis skripsi tentang “Analisis Peluang dan Tantangan pada Strategi Pengembangan Koperasi Syariah Di Kpri’s Universitas Islam Negeri Mataram” yang berisi tentang peluang dan tantangan dalam pengembangan koperasi syariah Universitas Islam Negeri Mataram bisa dilakukan dengan cara membentuk hubungan relasi yang baik dengan lembaga rektorat Universitas Islam Negeri Mataram. Kemudian petugas koperasi syariah harus proaktif dalam mencari anggota pembiayaan pilihan dan sesuai kriteria yang layak untuk dibiayai yang harus memenuhi syarat 6 C yaitu character, conditionofeconomy, capacity, capital, collateral dan constrain, sedangkan yang diteliti oleh peneliti bukan hanya meneliti Peluang dan Tantangan tetapi lebih rinci yakni faktor kekuatan dan kelemahan sehingga menjadi Analisis SWOT. Adapun persamaan dari penelitian sebelumnya yaitu sama-sama meneliti di Universitas Islam Negeri Mataram.12

Siti Hadijah menulis Skripsi tentang “Analisis SWOT Terhadap Pengembangan Produk Simpanan Menuju Sejahtera Plus (Smess) Di BMT Al-Ikhwan Suralaga” yang berisi tentang analisis SWOT yang terdapat analisa lingkungan internal yaitu kekuatan (strenght) dan kelemahan

11 Siti Hamdiah Rojabi, “Analisis SWOT Terhadap Pembiayaan Konsumtif di BNI Syariah Cabang Mataram“(Pada Pt. Asuransi Jiwa Syariah Al-Amin Cabang Mataram)”, (Skripsi, Universitas Islam Negeri Mataram, Mataram, 2017), hlm.xii.

12 Ali Ahmad Zahroni, “Analisis Peluang dan Tantangan pada Strategi Pengembangan Koperasi Syariah Di Kpri’s Universitas Islam Negeri Mataram”, (Skripsi, Universitas Islam Negeri Mataram, Mataram, 2019), hlm. xii.

(23)

(weakness) serta analisa limgkungan eksternal yaitu peluang (Opportunity) dan ancaman (Threat) pada BMT Al-Ikhwan pada kuadran 2 yaitu, faktor kekuatan lebih besar meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal serta peluang dari segi eksternal dimana strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang diferensiasi, sedangkan yang diteliti oleh peneliti adalah Analisis SWOT Galeri Investasi Syariah Universitas Islam Negeri Mataram dalam Implementasi Saham Syariah di Era Digital. Disini peneliti sama-sama menggunakan Analisis SWOT tetapi berbeda lokasi penelitian.13

F. Kerangka Teori

1. Galeri Investasi syariah

Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah sarana untuk memperkenalkan Pasar Modal sejak dini kepada dunia akademisi. Galeri Investasi BEI berkonsep 3 in 1 yang merupakan kerjasama antara BEI, Perguruan Tinggi dan Perusahaan Sekuritas diharapkan tidak hanya memperkenalkan Pasar Modal dari sisi teori saja akan tetapi juga prakteknya. Kedepannya melalui Galeri Investasi BEI yang menyediakan real time information untuk belajar menganalisa aktivitas perdagangan

13 Siti Hadijah, Analisis SWOT Terhadap Pengembangan Produk Simpanan Menuju Sejahtera Plus (Smess) Di BMT Al-Ikhwan Suralaga, (Skripsi, Universitas Islam Negeri Mataram, Mataram, 2018), hlm. Xii.

(24)

saham, diharapkan dapat menjadi jembatan menuju penguasaan ilmu pengetahuan beserta prakteknya di pasar modal.14

Galeri Investasi BEI menyediakan semua publikasi dan bahan cetakan mengenai pasar modal yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia termasuk peraturan dan Undang-Undang Pasar Modal. Informasi dan data yang ada di Galeri Investasi BEI dapat digunakan oleh civitas akademika untuk tujuan akademik, bukan untuk tujuan komersial dalam hal transaksi jual dan beli saham.

Dengan adanya Galeri Investasi BEI diharapkan dapat saling memberikan manfaat bagi semua pihak sehingga penyebaran informasi pasar modal tepat sasaran serta dapat memberikan manfaat yang optimal bagi mahasiswa, praktisi ekonomi, investor, pengamat pasar modal maupun masyarakat umum di daerah dan sekitarnya baik untuk kepentingan sosialisasi dan pendidikan/edukasi pasar modal maupun untuk kepentingan ekonomis atau alternatif investasi.

a. Manfaat bagi para pihak

1) Bagi Bursa Efek Indonesia, sebagai sarana sosialisasi & edukasi di kalangan akademis agar dapat terlaksana dengan baik, sehingga diharapkan civitas akademika tidak hanya mengenal Pasar Modal dari sisi teori saja akan tetapi dapat langsung melakukan prakteknya.

14 PT. Bursa Efek Indonesia, “Galeri Investasi BEI Komunitas Pasar Modal”, dalam https://www.idx.co.id/produk/galeri-investasi-bei-komunitas-pasar-modal/. Diakses pada 23 November 2020 Pukul 15.34 Wita.

(25)

2) Bagi Perguruan tinggi, ada aliansi strategis dengan para pelaku Pasar Modal (BEI, AB, Data Vendor). Meningkatkan Brand Name dan Nilai Jual perguruan tinggi.

3) Bagi Perusahaan Efek Anggota Bursa, sebagai langkah media promosi dikalangan mahasiswa/akademisi dan sebagai media recruitment SDM Pasar Modal yang handal.

4) Bagi Data Vendor, sebagai langkah media promosi produk data dikalangan akademisi, tidak mengeluarkan investasi hardware untuk pojok BEI & Lab Pasar Modal dan sebagai media recruitment SDM Pasar Modal yang handal.

b. Kewajiban masing-masing pihak

1) Bursa Efek Indonesia: mengirimkan publikasi yang dikeluarkan oleh BEI, mendukung kegiatan yang berkaitan dengan sosialisasi edukasi Pasar Modal, menyediakan kesempatan untuk magang, memfasilitasi terbentuknya kelompok investasi.

2) Perguruan Tinggi: menyediakan space sekaligus infrastuktur untuk kebutuhan galery Pojok BEI dan Lab Pasar Modal. Menyediakan PC sesuai dengan kebutuhan minimal 3 PC (2 PC untuk Data Realtime, 1 PC untuk operasional Pojok BEI) dengan konfigurasi layak pakai.

3) Perusahaan Efek: memberikan layanan edukasi sekaligus sosialisasi Pasar Modal, sharing profit sesuai dengan perjanjian, menyediakan kesempatan magang.

(26)

4) Vendor Data Realtime: memberikan fasilitas berlangganan gratis minimal 1 terminal untuk Pojok BEI sebagai Lab Pasar Modal.

Melakukan layanan edukasi untuk perguruan tinggi, sekaligus sosialisasi penggunaan produk data realtime. Menyediakan tempat magang.

c. Prosedur Pendirian Galeri Investasi BEI 1) Penjajakan Pendirian Galeri Investasi BEI

Diawali dengan surat menyurat, penyampaian proposal &

profil Perguruan Tinggi yang dilanjutkan dengan pembahasan untuk mengetahui komitmen Perguruan Tinggi. Studi kelayakan mengenai potensial Perguruan Tinggi untuk mendirikan Galeri Investasi BEI, salah satunya adalah daya tampung dan kapasitas kampus. Penentuan Lokasi oleh pihak kampus yang memiliki lokasi Galeri Investasi BEI yang strategis, seperti mudah terjangkau mahasiswa, terletak diarea yang sering dilalui mahasiswa, mempunyai kesan ramah dan terbuka untuk dikunjungi siapa saja, luas ruangan yang dibutuhkan minimum 6 m x 5 m, desain ruangan yang menarik dan ramah dan penjajakan penentuan pihak Perusahaan Efek selaku Anggota Bursa dan data-data provider sebagai mitra pihak Perguruan Tinggi dalam pendirian Galeri Investasi BEI.

(27)

2) Pendirian Galeri Investasi BEI

Pembuatan MoU Galeri Investasi BEI. Dalam proses pendirian, persiapan awal pendirian adalah dengan menyiapkan sebuah MoU pendirian. Kesiapan ruang Galeri Investasi BEI beserta isinya, perlengkapan Galeri Investasi BEI (fasilitas ini disediakan pihak universitas atau dapat didiskusikan dengan Perusahaan Sekuritas Mitra Galeri Investasi BEI), kesiapan sistem trading dari Perusahaan Sekuritas, pembuatan rencana pengembangan edukasi dan sosialisasi, kesiapan buku-buku referensi dan data – data pasar modal di Galeri Investasi BEI serta kesiapan papan nama (Sign Board) Galeri Investasi BEI.

3) Peresmian Galeri Investasi BEI

Tahapan ini menggambarkan tentang proses persiapan acara peresmian beroperasinya Galeri Investasi BEI. Penentuan tanggal peresmian beroperasinya Galeri Investasi BEI akan disesuaikan dengan waktu semua pihak. Galeri Investasi BEI siap beroperasi setiap saat manakala perjanjian kerjasama dan segala persyaratan sudah dipenuhi. Agar kehadiran Galeri Investasi BEI di Universitas lebih terekspose ke masyarakat sekitar maka dalam acara peresmian tersebut agar dimanfaatkan sekaligus untuk mengadakan acara yang berkaitan dengan seminar Pasar Modal.

(28)

Di Indonesia sendiri, Program Studi Ekonomi Islam, Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia (UII) menggandeng PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) dan PT. Phintraco Securities untuk mendirikan Galeri Investasi Syariah (GIS) pertama di Indonesia sejak tahun 2013 dan baru di resmikan pada tahun 2015.15

Sedangkan hal yang sama dilakukan oleh Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Mataram dengan PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) dan PT. Phintraco Securities untuk mendirikan Galeri Investasi Syariah yang pertama di Mataram dengan tujuan mensosialisasikan Pasar Modal Syariah dan kegiatan ilmiah pada Civitas Akademika UIN Mataram pada khususnya dan lingkungan masyarakat pada umumnya.

Kegiatan pasar modal tersebut di atas dilakukan melalui Galeri Investasi Syariah antara lain berupa pelatihan pasar modal syariah seperti

pengenalan produk pasar modal syariah, mekanisme transaksi, analisa fundamental dan analisa teknikal.

2. Fungsi Manajemen

Dalam proses pelaksanaannya, manajemen mempunyai tugas-tugas khusus yang harus dilaksanakan. Tugas-tugas itulah yang biasa disebut sebagai fungsi-fungsi manajemen.

Menurut George R. Terry terdapat 4 fungsi manajemen, yang

15 Sri Handayani, “UII Luncurkan Galeri Investasi Syariah Pertama di Indonesia” dalam https://www.republika.co.id/berita/ekonomi/syariah-ekonomi/15/12/15/nzeatm219-uii-luncurkan- galeri-investasi-syariah-pertama-di-indonesia. Diakses pada 23 November 2020 Pukul 15.40 Wita.

(29)

dalam dunia manajemen dikenal sebagai POAC; Yaitu: planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating (penggerakan/pengarahan) dan controlling (pengendalian).16

a. Planning (perencanaan)

Perencanaan merupakan unsur yang sangat penting dan merupakan fungsi fundamental manajemen, karena organizing, actuating dan controlling harus terlebih dahulu direncanakan. Adapun pengertian perencanaan adalah kegiatan memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan membuat, serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang dalam hal memvisualisasikan serta merumuskan aktifitas-aktifitas yang diusulkan yang dianggap perlu untuk mencapai hasil-hasil yang diinginkan.17

Perencanaan ialah kegiatan yang akan dilakukan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan.18 Perencanaan adalah fungsi manajemen yang paling dasar karena manajemen meliputi penyeleksian di antara bagian pilihan dari tindakan).

Empat tujuan yang penting dari perencanaan:

1) Mengurangi atau mengimbangi ketidakpastian dan perubahan yang akan dating.

2) Memusatkan perhatian kepada sasaran.

16 Mulyono, Manajemen Administrasi & & organisasi pendidikan (Yogyakarta: Ar- Ruzz Media), hlm. 22-23

17 Siagan Sondang, Fungsi-fungsi manajemen (Jakarta: bumi aksara, 2012), hlm. 36.

18 Husaini Usman, Manajemen, Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), Cet. 1, hlm. 49

(30)

3) Menjamin atau mendapatkan proses pencapaian tujuan terlaksana secara efisien dan efektif.

4) Memudahkan pengendalian.

Dari definisi tersebut peneliti mengambil kesimpulan perencanaan adalah suatu kegiatan membuat urutan-uratan tentang tindakan yang akan dilaksanakan agar tujuannya dapat tercapai. Dalam perencanaan harus diusahakan untuk menjawabenam pertanyaan yaitu : apa yang harus dikerjakan, mengapa iaharus dikerjakan, bagaimana ia harus dikerjakan, di mana ia harus dikerjakan dan kapan ia harus dikerjakan. Karena perencanaan yang baik akan memperlancar proses visi dan misi perusahaan

b. Organizing (pengorganisasian)

Pengorganisasian merupakan serangkaian pekerjaan yang melibatkan banyak orang untuk menempati unit-unit tertentu, seperti kerja- kerja manajerial, teknis dan lain sebagainya.19

Istilah organisasi mempunyai dua pengertian umum. Pertama, organisasi diartikan sebagai suatu lembaga atau kelompok fungsional,misalnya, sebuah perusahaan, sebuah sekolah, sebuah perkumpulan, badan-badan pemerintahan. Kedua, merujuk pada proses pengorganisasian yaitu bagaimana pekerjaan diatur dan dialokasikan di antara para anggota, sehingga tujuan organisasi itu dapat tercapai secara efektif. Sedangkan organisasi itu sendiri diartikan sebagai kumpulan orang

19 Djati Juliatriasa dan Jhon Suprihanto, Manajemen Umum Sebuah Pengantar (Yogyakarta: BPFF, 1998), hlm 14.

(31)

dengan sistem kerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam sistem kerjasama secara jelas diatur siapa menjalankan apa, siapa bertanggung jawab atas siapa, arus komunikasi dan memfokuskan sumber daya pada tujuan.

Pengorganisasian sebagai proses membagi kerja ke dalam tugas- tugas yang lebih kecil, membebankan tugas-tugas itu kepada orang yang sesuai dengan kemampuannya, dan mengalokasikan sumber daya, serta mengkoordinasikannya dalam rangka efektivitas pencapaian tujuan organisasi.20

Jadi setelah melaksanakan perencanaan langkah selanjutnya adalah pengorganisasian, dalam hal ini harus jelas siapa yang menjalankan dan apa yang dijalankan, agar semuanya berjalan dengan lancar.

c. Actuating (penggerakan/pengarahan)

Fungsi penggerakan merupakan usaha untuk menciptakan iklim kerja sama di antara staf pelaksana program sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien.21 Fungsi penggerakan tidak terlepas dari fungsi manajemen lainnya. Fungsi penggerak dan pelaksanaan dalam istilah lainnya yaitu motivating (membangkitkan motivasi), directing (memberikan arah), influencing (mempengaruhi) dan commanding (memberikan komando atau perintah).22

20 Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008), Cet. IX, hlm. 71

21 Ibnu Syamsi, Pokok-Pokok Organisasi dan Manajemen (Jakarta: Bina Aksara , 1998), hlm. 96.

22 Siagan Sondang, Fungsi-fungsi manajemen (Jakarta: bumi aksara 2012), hlm. 36.

(32)

Fungsi Penggerakan (actuating) haruslah dimulai pada pimpinan organisasi. Seorang pemimpin harus mampu bersikap yaitu objektif dalam menghadapi berbagai persoalan organisasi melalui pengamatan, objektif dalam menghadapi perbedaan dan persamaan karakter stafnya baik sebagai individu maupun kelompok manusia. Pemimpin mempunyai tekad untuk mencapai kemajuan, peka terhadap lingkungan dan adanya kemampuan bekerja sama dengan orang lain secara harmonis.

Dengan kata lain, pemimpin harus peka dengan kodrat manusia yaitu mempunyai kekuatan dan kelemahan, tidak mungkin akan mampu bekerja sendiri dan pasti akan memerlukan bantuan orang lain, manusia mempunyai kebutuhan yang bersifat pribadi dan sosial, selain itu pada diri manusia kadang-kadang muncul juga sifat-sifat emosional.

Penggerakan/pengarahan adalah fungsi manajemen yang terpenting dan paling dominan dalam proses manajemen. Fungsi ini baru dapat diterapkan setelah rencana, organisasi,dan karyawan ada. Jika fungsi ini diterapkan, maka proses manajemen dalam merealisasi tujuan dimulai.

Penerapan fungsi ini sangat sulit, rumit dan kompleks, karena karyawan- karyawan tidak dapat dikuasai sepenuhnya. Hal ini disebabkan karyawan adalah makhluk hidup yang punya pikiran, perasaan, harga diri, cita-cita dan lainnya.

Pelaksanaan pekerjaan dan pemanfaatan alat-alat bagaimanapun canggihnya baru dapat dilakukan jika karyawan (manusia) ikut berperan aktif melaksanakannya. Fungsi pengarahan ini adalah ibarat starter mobil,

(33)

artinya mobil baru dapat berjalan jika kunci starternya telah melaksanakan fungsinya. Demikian juga proses manajemen, baru terlaksana setelah fungsi pengarahan diterapkan.23

Definisi pengarahan ini dikemukakan oleh Malayu S. P.Hasibuan sebagai berikut: pengarahan adalah mengarahkan semua bawahan agar mau bekerjasama dan bekerja efektif dalam mencapai tujuan.24

Oleh karena itu pengarahan perlu dijalankan dengan sebaik- baiknya dan perlu adanya kerjasama yang baik pula di antara semua pihak baik dari pihak atasan maupun bawahan.

d. Controlling (pengendalian/pengawasan)

Setelah melaksanakan perencanaan, pengorganisasian dan pengarahan, langkah selanjutnya adalah pengawasan.

Pengawasan/pengendalian adalah fungsi yang harus dilakukan manajer untuk memastikan, bahwa anggota melakukan aktivitas yang akan membawa organisasi ke arah tujuan yang ditetapkan. Pengawasan yang efektif membantu usaha-usaha kita untuk mengatur pekerjaan yang direncanakan dan memastikan bahwa pelaksanaan pekerjaan tersebut berlangsung sesuai dengan rencana. 25

Pengawasan diartikan sebagai usaha menentukan apa yang sedang dilaksanakan dengan cara menilai hasil atau prestasi yang dicapai dan kalau terdapat penyimpangan dari standar yang telah ditentukan, maka

23 Malayu SP. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: CV. Haji Masagung,1994), hlm. 183

24 Ibid. hlm. 41

25 Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2005), hlm. 3

(34)

segera diadakan usaha perbaikan, sehingga semua hasil atau prestasi yang dicapai sesuai dengan rencana.26 Dari definisi tersebut ada kemungkinan timbul anggapan bahwa kegiatan pengawasan itu bersifat negatif dan merupakan penghambat, karena pengawasan dilihat sebagai kegiatan mencari dan memperbaiki penyimpangan yang sedang atau telah terjadi.

Mengingat bahwa pada dasarnya dalam kegiatan apa pun sering terjadi kekeliruan, melemahnya usaha, ketidak efektifan petunjuk-petunjuk, sehingga terjadi penyimpangan yang tidak diinginkan, maka fungsi pengawasan mutlak diperlukan.

Pengawasan/pengendalian ini berkaitan erat sekali dengan fungsi perencanaan dan kedua fungsi ini merupakan hal yang saling mengisi, karena:

1) Pengendalian harus terlebih dahulu direncanakan.

2) Pengendalian baru dapat dilakukan jika ada rencana.

3) Pelaksanaan rencana akan baik, jika pengendalian dilakukan dengan baik.

4) Tujuan baru dapat diketahui tercapai dengan baik atau tidak setelah pengendalian atau penilaian dilakukan.

Tujuan pengendalian adalah sebagai berikut:

1) Supaya proses pelaksanaan dilakukan sesuai dengan ketentuan- ketentuan dari rencana.

26 Soewarno Handayaningrat, Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Management, (Jakarta: Bina Aksara, 2007), hlm. 26.

(35)

2) Melakukan tindakan perbaikan (corrective), jika terdapat penyimpangan-penyimpangan (deviasi).

3) Supaya tujuan yang dihasilkan sesuai dengan rencananya.

Maka inti dari pengawasan adalah untuk mengatur pekerjaan yang direncanakan dan memastikan bahwa pelaksanaan pekerjaan tersebut berlangsung sesuai rencana atau tidak. Kalau tidak sesuai dengan rencana maka perlu adanya perbaikan.

Oleh karena itu manajemen kepengurusan harus dikelola sesuai dengan fungsi-fungsi manajemen di atas, agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai. Khususnya dalam hal ini untuk meningkatkan potensi kinerja pengerus dalam mewujudkan visi dan misi Galeri Investasi Syariah.

3. Sumber Daya Manusia

Manusia merupakan komponen penting dalam organisasi yang akan bergerak dan melakukan aktifitas untuk mencapai tujuan. Keberhasilan suatu organisasi ditentukan dari kualitas orang-orang yang berada di dalamnya. SDM akan bekerja secara optimal jika organisasi dapat mendukung kemajuan karir mereka dengan melihat apa sebenarnya kompetensi mereka. Biasanya, pengembangan SDM berbasis kompetensi akan mempertinggi produktivitas karyawan sehingga kualitas kerja pun lebih tinggi pula dan berujung pada puasnya pelanggan dan organisasi akan diuntungkan. Sumber Daya Manusia dapat didefinisikan sebagai

(36)

semua manusia yang terlibat di dalam suatu organisasi dalam mengupayakan terwujudnya tujuan organisasi tersebut.27

Nawawi membagi pengertian SDM menjadi dua, yaitu pengertian secara makro dan mikro. Pengertian SDM secara makro adalah semua manusia sebagai penduduk atau warga negara suatu negara atau dalam batas wilayah tertentu yang sudah memasuki usia angkatan kerja, baik yang sudah maupun belum memperoleh pekerjaan (lapangan kerja).

Pengertian SDM dalam artimikro secara sederhana adalah manusia atau orang yang bekerja atau menjadi anggota suatu organisasi yang disebut personil, pegawai, karyawan, pekerja, tenaga kerja dan lain-lain.28

Menurut Veithzal Rivai Sumber Daya Manusia adalah seorang yang siap, mau dan mampu memberi sumbangan usaha pencapaian tujuan organisasi. Selain itu sumber daya manusia merupakan salah satu unsur masukan (input) yang bersama unsur lainnya seperti modal, bahan, mesin dan metode/teknologi diubah menjadi proses manajemen menjadi keluaran (output) berupa barang atau jasa dalam usaha mencapai tujuan perusahaan.29

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Sumber Daya Manusia adalah orang-orang yang terlibat dalam pelaksanaan organisasi di berbagai level, baik level pimpinan atau top manajer, midle manajer maupun staf atau karyawan termasuk di dalamnya investor atau pemodal.

27 Sayuti Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia : pendekatan non sekuler, (Surakarta: Muhammadiyah University Press, 2000), hlm. 3

28 Ibid. hlm. 37

29 Veithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, (Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada, 2004), h. 6

(37)

Dari definisi tersebut ada kemungkinan timbul anggapan bahwa kegiatan pengawasan itu bersifat negatif dan merupakan penghambat, karena pengawasan dilihat sebagai kegiatan mencari dan memperbaiki penyimpangan yang sedang atau telah terjadi. Mengingat bahwa pada dasarnya dalam kegiatan apa pun sering terjadi kekeliruan, melemahnya usaha, ketidak efektifan petunjuk-petunjuk, sehingga terjadi penyimpangan yang tidak diinginkan, maka fungsi pengawasan mutlak diperlukan.

Kapabilitas sumber daya manusia yang berorientasi pada pengetahuan (knowledge) dan keterampilan (skill) yang akan menentukan berhasilnya seseorang menyeiesaikan pekerjaan yang dibebankan kepadanya secara optimal. Masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan dan tumpuhan bagi perusahaan untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya manusia mempunyai peran utama dalam setiap kegiatan perusahaan. Walaupun didukung dengan sarana dan prasarana serta sumber dana yang beriebihan, tetapi tanpa dukungan sumber daya manusia yang andal kegiatan perusahaan tidak akan terselesaikan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia merupakan kunci pokok yang harus diperhatikan dengan segala kebutuhannya.

Secara umum SDM dalam organisasi terbagi kepada tiga kelompok yaitu sebagai berikut:

a. Investor, ialah setiap orang yang menginvestasikan modalnya untuk memperoleh pendapatan dan besarnya pendapatan itu tidak menentu tergantung pada laba yang dicapai perusahaan tersebut.

(38)

b. Karyawan, ialah penjual jasa (pikiran dan tenaganya) untuk mengerjakan pekerjaan yang diberikan dan berhak memperoleh kompensasi yang besarnya telah ditetapkan terlebih dahulu (sesuai perjanjian). Posisi karyawan dalam suatu perusahaan dibedakan menjadi:

1) Karyawan Operasional, ialah setiap orang yang secara langsung harus mengerjakan sendiri pekerjaannya sesuai dengan perintah atasan.

2) Karyawan Manajerial, ialah setiap orang yang berhak memerintah bawahannya untuk mengerjakan sebagian pekerjaannya dan dikerjakan sesuai dengan perintah.

c. Pemimpin, ialah seseorang yang mempergunakan wewenang dan kepemimpinannya untuk mengarahkan orang lain serta bertanggung jawab atas pekerjaan orang tersebut dalam mencapai suatu tujuan.30

30 Sayuti Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia : pendekatan non sekuler, (Surakarta: Muhammadiyah University Press, 2000), hlm. 12.

(39)

4. Analisis SWOT

a. Penegertian Analisis SWOT

Menurut Freddy Rangkuti Analisis SWOT adalah indifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahan.

Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (sterngths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats).31

Analisis SWOT menurut Sondang P. Siagian merupakan salah satu instrument analisis yang ampuh apabila digunakan dengan tepat telah diketahui pula secara luas bahwa “SWOT merupakan akronim untuk kata- kata strenghts (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman).32

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara systematis untuk merumuskan strategi perusahaan, analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat menimbulkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangang misi, tujuan, strategi dan kebijkan dari perusahaan.

Dengan demikian perecanaan strategi (strategic planner) harus

31 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama, 2004), hlm 17.

32 Sondang P.Siagian, Manajemen Strategik, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2000), hlm.

172

(40)

menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada disaat ini. Hal ini disebut dengan analisis situasi. Model yang paling popular untuk analisis situasi adalah analisi SWOT.33

Sedangkan menurut Sondang P. Sinagian ada pembagian faktor- faktor strategis dalam analisi SWOT yaitu:

1) Faktor Berupa Kekuatan

Yang dimaksud dengan faktor-faktor kekuatan yang dimiliki oleh suatu perusahaan termasuk satuan-satuan bisnis didalamnya adalah antara lain kompetisi khusus yang terdapat dalam organisasi yang berakibat pada pemilikan keunggulan komparatif oleh unit usaha dipasaran. Dikatan demikian karena satuan bisnis memilki sumber keterampilan, produk andalan dan sebagainya yang membuatnya lebih kuat dari pada pesaing dalam memuaskan kebutuhan pasar yang sudah dan direncanakan akan dilayani oleh satuan usaha yang bersangkutan.

2) Faktor Kelemahan

Yang dimaksud dengan kelemahan ialah keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber, keterampilan dan kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan.

33 Siti Hadijah, Analisis SWOT Terhadap Pengembangan Produk Simpanan Menuju Sejahtera Plus (SMESS) di BMT Al-Ikhwan Suralaga, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Mataram”, (Skripsi, Universitas Islam Negeri Mataram, Mataram, 2018), hlm. 12

(41)

3) Faktor Peluang

Definisi peluang secara sederhana peluang ialah berbagai situasi lingkuangan yang menguntungkan bagi suatu satuan bisnis.

4) Faktor Ancaman

Pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian peluang yaitu faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnis jika tidak diatasi ancaman akan menjadi bahaya bagi satuan bisnis yang bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun dimasa depan.34

Dengan menggunakan cara penelitian dengan metode analisis SWOT ini ingin menunjukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal, kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. Cara membuat analisis SWOT penelitian menunjukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkuangan internal strengths dan weaknesses serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi didunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunies) dan Ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses).35

34 Sondang P.Siagian, Manajemen Strategik, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2000), hlm.

173.

35 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, hlm. 18-19.

(42)

b. Manfaat Analisis SWOT

1) Mampu memberikan gambaran suatu organisasi dari empat sudut dimensi, yaitu strengths, weaknesses, opportunities dan threats.

sehingga pengambil keputusan dapat melihat dari empat dimensi ini secara lebih komprehensif.

2) Dapat dijadikan sebagai rujukan pembuatan rencana keputusan jangka panjang.

3) Mampu memberikan pemahaman kepada para stakeholders yang berkeinginan menaruh simpati bahkan bergabung dengan perusahaan dalam suatu ikatan kerjasama yang salling menguntungkan.

4) Dapat dijadikan penilai secara rutin dalam melihat progress report dari setiap keputusan yang telah dibuat selama ini.36

c. Tujuan Analisis SWOT

Penerapan SWOT pada perusahaan bertujuan untuk memberikan suatu panduan agar perusahaan menjadi lebih fokus, sehingga dengan penempatan analisis SWOT dapat dijadikan sebagai perbandingan pikir dari berbagai sudut pandang, baik dari segi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman. Tujuan lain diperlakukannya analisis SWOT adalah dimana setiap produk yang ditawarkan pasti akan mengalami pasang surut atau yang lebih dikenal dengan istilah daur hidup produk (life cycle product).37

36 Irham Fahmi, Manajemen Strategis, Bandung: CV Alfabeta, 2015, hlm. 253

37 Ibid, hlm. 254

(43)

d. Fomula Analisis SWOT

Untuk menganalisis secara lebih dalam tentang SWOT, maka perlu dilihat faktor eksternal dan internal sebagai bagian penting dalam analisis SWOT, yaitu:

1) Faktor eksternal

Faktor eksternal ini mempengaruhi terbentuknya opportunities and threats (O and T), dimana faktor ini menyangkut

dengan kondisi-kondisi yang terjadi di luar perusahaan yang mempengaruhi dalam pembuatan keputusan perusahaan. Faktor ini mencakup lingkungan industri (industry environment), ekonomi, politik, hukum, teknologi, kependudukan, dan sosial budaya.

2) Faktor internal

Faktor ini akan mempengaruhi terbentuknya strength and weaknesses (S dan W) dimana faktor ini menyangkut kondisi yang

terjadi dalam perusahaan, dimana hal ini turut mempengaruhi terbentuknya pembuatan keputusan (decision making) perusahaan.

Faktor internal ini meliputi semua manajemen fungsional:

pemasaran, keuangan, operasi, sumberdaya manusia, penelitian dan pengembangan, sistem informasi manajemen dan budaya perusahaan (corporate culture).

(44)

G. Metodologi Penelitian 1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan penelitian ini yaitu metode yang bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang ditunjukan untuk menggambarkan situasi atau kejadian yang terjadi. Tujuan utama dari penelitian deskriptif adalah untuk memberikan gambaran akurat dari sebuah data, menggambarkan suatu proses, mekanisme atau hubungan antar kejadian.38

2. Jenis dan Pendekatan Penelitan

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penilitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu peristiwa pada masa sekarang.39

Dalam penelitian ini peneliti mengunakan pendekatan kualitatif.

Dimana pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemah aman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada pendekatan ini, peneliti menekankan sifat realistis yang terbangun secara sosial, hubungan erat antara peneliti dan subjek yang diteliti.40

38 Suryani dan Hendryadi, Metode Riset Kuantitatif, (Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri, 2015), hlm. 109.

39 Muhammad Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indo: 2005), h. 54.

40 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Kencana Persada Media Group, 2011), h. 34.

(45)

3. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan bagian terpenting dalam suatu penelitian. Bahkan merupakan keharusan bagi seorang peneliti. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian, maka peneliti menggunakan beberapa teknik dalam pengumpulan data.

Sesuai dengan jenis penelitian yang dilakukan, penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, diantaranya:

a. Teknik Observasi

Teknik observasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan sengaja, dengan cara mendatangi langsung lokasi penelitian dan pengamatan langsung untuk dilakukan pencatatan.41

Dalam kaitannya dengan penelitian ini, peneliti langsung terjun ke lapangan (observasi partisipatif) untuk menemukan gejala-gejala yang terjadi.

Adapun objek yang diobservasi dalam penelitian ini adalah bangunan/gedung Galeri Investasi Syariah serta mahasiswa dan dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Mataram.

b. Teknik Wawancara

Wawancara adalah usaha mengumpulkan informasi dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara

41 Lexy j. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1994), hlm. 144.

(46)

lisan pula.42 Dalam hal ini peneliti akan mewawancarai mahasiswa dan dosen Universitas Islam Negeri Mataram.

Wawancara adalah sebuah percakapan antara dua orang atau lebih, yang pertanyaannya diajukan oleh peneliti kepada subyek atau sekelompok subyek untuk dijawab.43

Tujuan wawancara ialah untuk mengetahui apa yang terkandung dalam pikiran dan hati orang lain, bagaimana pandangan tentang dunia, yaitu hal-hal yang tidak dapat kita ketahui melalui observasi.44

Dilihat dari aspek pedoman wawancara dalam proses pengambilan data, wawancara dapat dibedakan menjadi tiga macam jenis yaitu terstruktur, bebas dan kombinasi.45

1) Wawancara terstruktur, yaitu wawancara di mana peneliti ketika melaksanakan tatap muka dengan responden menggunakan pedoman wawancara yang telah disiapkan lebih dahulu.

Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpul data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh.46

42 HB Sutopo, Metodologi Penelitian Kuantitatife, Kualitatife ,(Surakarta: UNS Press, 2006), h. 74.

43 Sudarwan Danim , Menjadi Peneliti Kualitatif, (Bandung: Pustaka Setia, 2002), hlm.

130.

44 H. Kaelen, Metide Penelitian kualitatif Interdispliner, Ed. Pertama (Yogyakarta:

Paradigma, 2012), hlm. 119.

45 Sukardi, Metodologi Penelitian, hlm. 180.

46 Sugiyono, Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D, (Bandung: CV.

Alfabeta, 2013), hlm. 138.

(47)

2) Wawancara tidak terstruktur atau bebas, yaitu wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah disusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang hanya digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.47

3) Dikatatakan sebagai wawancara kombinasi diantara kedua jenis diatas, jika peneliti menggabungkan kedua cara di atas dengan tujuan memperoleh informasi yang semaksimal mungkin dari responden.48

Dalam penelitian wawancara ini, peneliti menggunakan metode wawancara bebas atau dengan kata lain tidak terstruktur. Peneliti bebas menanyakan apa saja yang berkaitan dengan penelitian dan berpedoman pada pertanyaan yang telah disusun sebelumnya secara garis besar tentang hal-hal yang berkaitan dengan penelitian, agar pembahasan tidak membias dari rumusan masalah.

Adapun materi yang peneliti tanyakan kepada narasumber adalah seputar peluang dan tantangan investasi, jumlah anggota, banyaknya transaksi saham pada Galeri Investasi Syariah terkait peluang dan tantangan investasi, sedangkan yang menjadi narasumber pada penelitian ini adalah dosen dan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Mataram.

47 Ibid, hlm. 140.

48 Ibid, hlm. 141.

(48)

c. Teknik Dokumentasi

Dokumentasi adalah cara mencari data mengenai hal-hal variabel yang berupa data, catatan-catatan, surat kabar, transkrip, buku-buku, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya.49

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.50

Dalam penelitian ini peneliti mendokumentasikan dari hasil penelitian yang diteliti sebagai bukti dan memperkuat informasi yang digali pada penelitian ini. Adapun yang akan menjadi dokumentasi dalam penelitian ini adalah profil Universitas Islam Negeri Mataram dan Galeri Investasi Syariah Universitas Islam Negeri Mataram.

4. Jenis dan Sumber Data a. Jenis Data

Jika dilihat dari jenisnya, data dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:

1) Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata atau yang berwujud pernyataan variabel, bukan dalam bentuk angka.51 Data

49 P. Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm. 39.

50 Sugiyono, Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D, (Bandung: CV.

Alfabeta, 2013), hlm. 240.

51 Noen Muhajir, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Rakesarasin, 1996), hlm. 2.

(49)

kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus atau observasi yang telah dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip).

Yang termasuk data kualitatif dalam penelitian ini yaitu gambaran umum obyek penelitian, meliputi: Sejarah singkat berdirinya, letak geografis obyek, Visi dan Misi, struktur organisasi, keadaan pengurus, keadaan investor, keadaan sarana dan prasarana.

2) Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah jenis data yang dapat diukur atau dihitung secara langsung, beberapa informasi atau penjelasan yang dinyatakan dengan bilangan atau berbentuk angka.52 Dalam hal ini data kuantitatif yang diperlukan adalah: Jumlah karyawan, nasabah (investor), jumlah sarana dan prasarana.

b. Sumber Data 1) Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari obyek penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada obyek sebagai sumber informasi yang dicari.53 Data primer dari penelitian ini didapatkan dari hasil keterangan narasumber yang dihubungi pada waktu wawancara para sumber data.

52 Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 15.

53 Saifudin Azwar, Metode Penelitian, (Celaban Timur: Pustaka Pelajar, 2010), hlm.

91.

Referensi

Dokumen terkait

Theoretical Linguistics focuses on the examination of the structure of English in all its manifestations (phonetics, phonology, morphology, syntax, grammar at large). Other

Kesimpulan Dari hasil pembahasan dalam penelitian ini dapat disimpulkan mengenai persepsi dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu tentang asuransi prudential syariah