• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMPIRAN-LAMPIRAN

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "LAMPIRAN-LAMPIRAN "

Copied!
151
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pendidikan agama Islam diharapkan dapat membentuk peserta didik yang beriman kepada Allah SWT dan bertakwa kepada Allah, berakhlak mulia, berakhlak mulia, peduli terhadap makhluk pengasih dan lingkungan alam. Selain itu, akhlak, sikap dan kepribadian peserta didik yang seharusnya sesuai dengan tujuan pendidikan agama Islam tidak berjalan dengan baik. Implementasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Dengan Pemahaman Multikultural Dalam Membangun Sikap Sosial Siswa Di SMK Negeri 1 Bumi Agung Lampung Timur.

Pertanyaan Penelitian

Tujuan Penelitian

Mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Islam berperspektif multikultural dalam mengembangkan hubungan sosial siswa di SMK Negeri 1 Bumi Agung Lampung Timur.

Manfaat Penelitian

  • Pengertian Sikap Sosial
  • Ciri-Ciri Sikap Sosial
  • Jenis-Jenis Sikap Sosial
  • Fungsi Sikap Sosial
  • Faktor- Faktor Pembentukan Sikap Sosial
  • Penilaian Sikap Sosial

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa orientasi sosial mengacu pada kesadaran individu dalam diri individu, yang mempengaruhi lingkungan sosial. Fungsi ini berkaitan dengan teori Sigmund Freud yang menjelaskan bahwa “sikap adalah pertahanan individu terhadap informasi yang tidak menyenangkan atau mengancam, jika tidak maka ia harus menghadapinya. 27 Faktor yang mempengaruhi sikap sosial adalah pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang signifikan, pengaruh budaya, media massa, lembaga pendidikan dan keagamaan, dan pengaruh faktor emosional.

Pendidikan Agama Islam Berwawasan Multikultural

  • Pengertian Wawasan Multikultural
  • Pendidikan Agama Islam Berwawasan Multikultural
  • Tujuan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
  • Signifikansi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Artinya, pendidikan agama Islam yang berwawasan multikultural merupakan pendidikan yang membuka wawasan dan wawasan yang lebih luas. Oleh karena itu, sangat penting menanamkan perspektif multikultural dalam pendidikan agama Islam untuk menjadi solusi dari permasalahan tersebut. Implementasi pembelajaran pendidikan agama Islam berwawasan multikultural dalam mengembangkan hubungan sosial siswa di SMK Negeri 1.

Implementasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Pesan-pesan universal agama seperti keadilan, kewajaran dan toleransi merupakan nilai-nilai yang perlu dikembangkan dalam masyarakat multikultural. Pendidikan agama mencakup fungsi neo-konfesi, yang selain untuk meningkatkan keragaman peserta didik dengan keyakinannya masing-masing, juga berfungsi untuk memberikan kesempatan keterbukaan untuk mempelajari dan mempertanyakan agama lain sejauh yang ditoleransi secara ekstra, juga memiliki tempat yang sangat penting dan strategis untuk menanamkan sikap pluralistik tersebut.102 Dengan kata lain, pendidikan agama Islam berperspektif multikultural adalah proses pembelajaran pendidikan agama Islam di sekolah yang memperhatikan segala macam keragaman dalam agama Islam itu sendiri. Pendidikan Agama Islam sebagai suatu sistem tidak hanya bergantung pada bagaimana input dan proses dilaksanakan, tetapi juga seperti apa lingkungan pendidikan itu, apakah cukup mendukung pelaksanaan proses tersebut sehingga mampu melahirkan output yang diharapkan untuk dicapai. atau hasil.

Tanpa mengabaikan nilai-nilai teologis seperti iman, tauhid dan jihad, perlu ditekankan nilai-nilai yang dapat menciptakan lingkungan dengan perspektif multikultural. Untuk mendukung siswa saling mengenal dan pada gilirannya saling menghormati, bahkan bekerja sama, perlu diupayakan untuk menciptakan lingkungan yang berwawasan multikultural.

METODOLOGI PENELITIAN

Rancangan Penelitian

Penelitian ini berusaha mengumpulkan data deskriptif yang sebagian besar dituangkan dalam bentuk laporan dan deskripsi. Kajian ini tidak mengutamakan angka dan statistik.49 Berdasarkan pengertian tersebut, dapat diartikan bahwa kajian ini akan diuraikan secara deskriptif dan mendalam. Berdasarkan perspektif pendekatan dan jenis penelitian di atas, maka penelitian ini mencoba mendeskripsikan realitas pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Islam berperspektif multikultural dalam mengembangkan sikap sosial siswa di SMK Negeri 1 Bumi Agung, antara lain nilai-nilai multikultural yang dikembangkan, penerapan nilai-nilai multikultural dalam proses pembelajaran.

Sumber Data

Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan guru pendidikan agama Islam yaitu Bapak. Suwandi dan perwakilan siswa SMK Negeri 1 Bumi Agung yang diambil dari kelas XI yang memiliki perbedaan suku dan agama di kelasnya. Dengan mengumpulkan data dari persepsi yang berbeda antara pihak-pihak tersebut, nantinya kita dapat melihat lebih dalam sikap siswa dengan penerapan atau penerapan multikulturalisme dalam pembelajaran pendidikan agama Islam. Sumber sekunder adalah informasi yang diperoleh dari sumber lain yang mungkin tidak berhubungan langsung dengan peristiwa tersebut.53 Berdasarkan pengertian di atas, peneliti mengumpulkan data tidak hanya berdasarkan sumber primer.

Dalam hal ini yang diteliti adalah dengan melihat data yang ada di SMK Negeri 1 Bumi Agung.

Metode Pengumpulan Data

Sehingga peneliti hanya datang ke SMK Negeri 1 Bumi Agung kemudian melihat proses pelaksanaan pembelajaran yang sedang berlangsung dengan membawa lembar observasi yang telah peneliti susun sebelumnya. Wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan data yang lebih mendalam mengenai pelaksanaan pendidikan agama Islam berperspektif multikultural dalam mengembangkan sikap sosial siswa. Diantaranya: sejarah singkat berdirinya SMK Negeri 1 Bumi Agung, visi, misi dan tujuan SMK Negeri 1 Bumi Agung, kondisi tenaga pengajar SMK Negeri 1 Bumi Agung, keadaan siswa SMK Negeri 1 Bumi Agung, Rencana Pemukiman SMK Negeri 1 Bumi Agung, dan struktur organisasi SMK Negeri 1 Bumi Agung.

Untuk mengetahui apakah data yang terkumpul valid atau tidak, diperlukan teknik validasi data. Triangulasi sumber adalah menguji reliabilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber.”59 Peneliti menggunakan triangulasi sumber dengan membandingkan apa yang dikatakan guru PAI dengan siswa di SMK Negeri 1 Bumi Agung. Triangulasi teknik atau metode artinya menguji kehandalan data dilakukan dengan cara mengecek data pada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.”60 Peneliti menggunakan teknik triangulasi ini untuk membandingkan dan mengecek apakah hasil data yang diperoleh dari ketiga teknik tersebut Dari kumpulan data tersebut di atas ada yang sama atau berbeda, berbeda, jika sama maka data tersebut reliabel, jika berbeda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut dengan sumber data.

Data yang direduksi memberikan gambaran pengamatan yang lebih tajam dan memudahkan peneliti untuk mencari kapan pun dibutuhkan. Langkah terakhir adalah membuat keputusan dan memeriksa, mencoba membuat keputusan dari data yang diperoleh. Pada awalnya kesimpulannya tidak jelas, namun seiring waktu semakin jelas karena semakin banyak data pendukung yang diperoleh.

Untuk menarik kesimpulan berdasarkan data yang telah terkumpul secara keseluruhan, peneliti menggunakan metode induktif yaitu proses menarik kesimpulan dari kasus khusus ke kasus umum.

Temuan Umum Penelitian

  • Sejarah Berdirinya SMK Negeri 1 Bumi Agung
  • Visi dan Misi SMK Negeri 1 Bumi Agung
  • Letak Georgrafis SMK Negeri 1 Bumi Agung
  • Struktur Organisasi SMK Negeri 1 Bumi Agung
  • Keadaan Sarana dan Prasarana SMK Negeri 1 Bumi
  • Keadaan Guru dan Pegawai SMK Negeri 1 Bumi Agung
  • Keadaan Siswa SMK Negeri 1 Bumi Agung

April 2020 sampai sekarang di bawah pimpinan Bapak Muhlisun, S.P. Sejak berdiri hingga saat ini, SMK N 1 Bumi Agung telah lulus akreditasi satu kali dan akan tetap mempertahankan status akreditasinya sebagai sekolah terakreditasi. Pada tahun ajaran 2018/2019, tim Badan Akreditasi Sekolah/Madrasah Provinsi (BAN-SM) Provinsi Lampung melakukan penilaian terhadap SMK N 1 Bumi Agung. Program Profesi Akuntansi dan Keuangan Institusi, Teknik Komputer dan Jaringan serta Teknik Motor dan Bisnis dinyatakan terakreditasi dengan status akreditasi nilai/nilai B. 2. Visi dan Misi SMK Negeri 1 Bumi Agung Lampung Timur a.

SMK Negeri 1 Bumi Agung terletak di Desa Mulyo Asri, Kecamatan Bumi Agung, Kabupaten Lampung Timur. Latar belakang berdirinya SMK Negeri 1 Bumi Agung Lampung Timur karena adanya kebutuhan masyarakat setempat, mengingat banyak anak sekolah lulusan SMA yang jauh dari SMA/SMK/MA negeri maupun sekolah swasta. e. SMK Negeri 1 Bumi Agung merupakan lembaga pendidikan dengan jam belajar pada pagi hari dari pukul 07.30 sampai dengan 14.00 WIB, dengan bangunan gedung permanen yang letaknya strategis.

Seiring dengan perkembangan dan perubahan yang saya alami dari waktu ke waktu, berikut adalah daftar nama-nama tenaga pendidik dan kependidikan di SMK Negeri 1 Bumi Agung. 8 Leli Puspita Sari,S.Pd S.1 Pendidikan Bahasa Inggris 9 Lina Budiana, S.Pd S.1 Pendidikan Ekonomi 11 M.Yunus Sanjaya, S.Pd S.1 Sejarah Indonesia. Siswa disini berarti semua siswa yang berpartisipasi aktif dalam proses belajar mengajar di SMK N 1 Bumi Agung.

Menurut data yang ditemukan peneliti, populasi siswa SMK N 1 Bumi Agung tahun ajaran 2019/2020 berjumlah 115 siswa.

Gambar 4.1 Denah lokasi
Gambar 4.1 Denah lokasi

Temuan Khusus Penelitian

  • Implementasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
  • Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Implementasi

Untuk memastikan hal tersebut, peneliti menanyakan tentang pemahaman siswa dan guru tentang pembelajaran pendidikan agama Islam dari perspektif multikultural. Pembelajaran pendidikan agama Islam dengan perspektif multikultural, diharapkan dapat mengembangkan sikap sosial siswa menjadi lebih baik lagi. Peneliti juga mengkaji apakah guru dan siswa belajar bahwa pendidikan agama Islam dengan perspektif multikultural berdampak pada perkembangan sikap sosial siswa atau tidak.

Setelah menerima pendidikan agama Islam dengan perspektif multikultural, siswa dapat menerima perbedaan baik suku maupun agama. Selain itu, pembelajaran pendidikan agama Islam dengan perspektif multikultural juga mengubah pandangan siswa terhadap perbedaan. Faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pembelajaran pendidikan agama Islam berwawasan multikultural terhadap perkembangan sikap sosial siswa.

Menurut Guru Pendidikan Agama Islam, ketika peneliti menanyakan tentang faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam berperspektif multikultural dalam perkembangan sikap sosial siswa:. Faktor pendukung dan faktor penghambat pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Islam berperspektif multikultural dalam pengembangan sikap sosial siswa adalah diri sendiri dan lingkungan. Dengan demikian dapat diketahui faktor pendukung sekaligus faktor penghambat dalam penyelenggaraan pendidikan agama Islam dengan perspektif multikultural.

Selain itu, masih banyak pandangan siswa mengenai faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan Pendidikan Agama Islam berperspektif multikultural dalam perkembangan sikap sosial siswa.

Pembahasan Hasil Penelitian

Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Implementasi Pendidikan Agama Islam Berwawasan Multikultural Belajar pendidikan agama Islam berwawasan multikultural dalam pengembangan sikap sosial siswa. Selain itu, pandangan siswa mengenai faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan Pendidikan Agama Islam berperspektif multikultural terhadap perkembangan sikap sosial siswa. Pembelajaran pendidikan agama Islam berwawasan multikultural telah dilaksanakan dengan baik di SMK Negeri 1 Bumi Agung.

Kedua hal tersebut menjadi acuan utama dalam mengembangkan sikap sosial peserta didik ketika mempelajari pendidikan agama Islam dengan perspektif multikultural. Pembelajaran pendidikan agama Islam dengan perspektif multikultural berdampak pada sikap sosial siswa. Dapatkah Anda menggambarkan seperti apa sikap sosial siswa setelah menerima pendidikan agama Islam dengan perspektif multikultural?

Jawaban: Setelah mendapatkan pendidikan agama Islam yang berwawasan multikultural, siswa dapat menerima perbedaan baik suku maupun agama. Mendeskripsikan faktor pendukung dan faktor penghambat pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Islam berperspektif multikultural dalam mengembangkan sikap sosial siswa di kelas. Jawab: Faktor pendukung dan faktor penghambat pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Islam berperspektif multikultural dalam mengembangkan sikap sosial siswa adalah diri sendiri dan lingkungan.

Mendeskripsikan faktor pendukung dan faktor penghambat pelaksanaan Pendidikan Agama Islam berperspektif multikultural dalam pengembangan sikap sosial di kelas. Jawaban: belajar Pendidikan Agama Islam berwawasan multikultural, belajar menerima segala perbedaan, baik suku maupun agama. Jawaban: Pembelajaran pendidikan agama Islam dengan perspektif multikultural mengajarkan untuk menghargai teman yang berbeda agama dan suku.

Gambar

Gambar 4.1 Denah lokasi

Referensi

Dokumen terkait

Faktor penghambat Implementasi Nilai-nilai ASWAJA dalam pembelajaran Agama Islam di Madrasah Ibtidaiyyah Matholi‟ul Huda Desa Keling Kecamatan Keling Kabupaten Jepara;