LAPORAN PRAKTIKUM LATIHAN 8
MODUL 7: ROUTING STATIS DAN DINAMIS PART II
JARINGAN KOMPUTER
DISUSUN OLEH:
JOSSY RAYA GOPASDA SARAGIH; 120140073 RC
TEKNIK INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
LAMPUNG SELATAN 2022
BAB I
PEMBAHASAN DAN ANALISIS
Pada laporan kali ini berisi tentang percobaan routing dinamis dengan metode RIP, OSPF, dan EIGRP. Untuk IP Address Router dan PC sama semua pada setiap latihan hanya metode yang berbeda. IP Address pada PC dapat dilihat pada gambar berikut.
Latihan 1 Routing menggunakan RIP A. Pembahasan
Membuat konfigurasi jaringan routing statis dengan skema jaringan seperti berikut:
• 3 buah router PT Router
• 3 buah PC
Device Connected from Connected To IP Address
PC1 Fa0 Router0’s Fa0/0 192.168.1.6/24
PC2 Fa0 Router1’s Fa0/0 192.168.2.6/24
PC3 Fa0 Router2’s Fa0/0 192.168.3.6/24
Router 0 Fa0/0 PC1’s Fa0 192.168.1.1/24
Router 0 Se2/0 Router1’s Se2/0 10.1.1.1/24
Router 1 Se2/0 Router0’s Se2/0 10.1.1.2/24 Router 1 Fa0/0 Router2’s Se2/0 11.1.1.1/24
Router 2 Se2/0 PC3’s Fa0 192.168.3.1/24
Router 2 Se2/0 Router1’s Se2/0 11.1.1.2/24 Tabel 1.1 Tabel IP Address Latihan 1
Sehingga berdasarkan itu, maka skema jaringannya seperti di bawah ini:
Figure 1.1 Skema Jaringan
Langkah pertama yang dilakukan setelah membuat skema jaringannya adalah melakukan konfigurasi IP Address pada router dan jalurnya. Dapat dilihat pada gambar ini pada tiap-tiap router.
Figure 1.2. Melakukan Setting IP Address Router0
Figure 1.3. Melakukan Setting IP Address Router1
Figure 1.4. Melakukan Setting IP Address Router2
Setelah itu panah pada kabel akan berwarna hijau. Ini tandanya sudah terhubung namun belum bisa melakukan transfer data. Untuk dapat melakukan transfer data, yang kita lakukan adalah konfigurasi atau mengatur protocol router RIP agar router berjalan dinamis dan bisa melakukan transfer data.
Figure 1.5. Setting Network Router RIP pada Router0
Figure 1.6. Setting Network Router RIP pada Router1
Figure 1.7. Setting Network Router RIP pada Router2
Selanjutnya melakukan uji utilitas ping dan simulasi PDU untuk mengecek apakah antar device PC sudah terhubung atau belum. Hasilnya dapat dilihat pada gambar berikut.
Figure 1.8. Uji Utilitas Ping dan Simulasi PDU Latihan 1
Latihan 2 Routing menggunakan OSPF A. Pembahasan
Membuat konfigurasi jaringan routing statis dengan skema jaringan seperti berikut:
• 3 buah router PT Router
• 3 buah PC
Device Connected from Connected To IP Address
PC1 Fa0 Router1’s Fa0/0 192.168.1.6/24
PC2 Fa0 Router2’s Fa0/0 192.168.2.6/24
PC3 Fa0 Router3’s Fa0/0 192.168.3.6/24
Router 1 Fa0/0 PC1’s Fa0 192.168.1.1/24
Router 1 Se2/0 Router2’s Se2/0 10.1.1.1/24
Router 2 Fa0/0 PC2’s Fa0 192.168.2.1/24
Router 2 Se2/0 Router1’s Se2/0 10.1.1.2/24 Router 2 Fa0/0 Router3’s Se2/0 11.1.1.1/24
Router 3 Se2/0 PC3’s Fa0 192.168.3.1/24
Router 3 Se2/0 Router2’s Se2/0 11.1.1.2/24 Tabel 2.1 Tabel IP Address Latihan 2
Figure 2.1 Skema Jaringan
Langkah pertama yang dilakukan setelah membuat skema jaringannya adalah melakukan konfigurasi IP Address pada router dan jalurnya. Dapat dilihat pada gambar ini pada tiap-tiap router
Figure 2.2. Melakukan Setting IP Address Router0
Figure 2.3. Melakukan Setting IP Address Router1
Figure 2.4. Melakukan Setting IP Address Router2
Setelah itu panah pada kabel akan berwarna hijau. Ini tandanya sudah terhubung namun belum bisa melakukan transfer data. Untuk dapat melakukan transfer data, yang kita lakukan adalah konfigurasi atau mengatur protocol router OSPF agar router berjalan dinamis dan bisa melakukan transfer data.
Figure 2.5. Setting Network Router RIP pada Router0
Figure 2.6. Setting Network Router RIP pada Router1
Figure 2.6. Setting Network Router RIP pada Router2
Selanjutnya melakukan uji utilitas ping dan simulasi PDU untuk mengecek apakah antar device PC sudah terhubung atau belum. Hasilnya dapat dilihat pada gambar berikut
Figure 2.8. Uji Utilitas Ping dan Simulasi PDU Latihan 2
Latihan 3 Routing menggunakan EIGRP A. Pembahasan
Membuat konfigurasi jaringan routing statis dengan skema jaringan seperti berikut:
• 3 buah router PT Router
• 3 buah PC
Device Connected from Connected To IP Address
PC1 Fa0 Router1’s Fa0/0 192.168.1.6/24
PC2 Fa0 Router2’s Fa0/0 192.168.2.6/24
PC3 Fa0 Router3’s Fa0/0 192.168.3.6/24
Router 1 Fa0/0 PC1’s Fa0 192.168.1.1/24
Router 1 Se2/0 Router2’s Se2/0 10.1.1.1/24
Router 2 Fa0/0 PC2’s Fa0 192.168.2.1/24
Router 2 Se2/0 Router1’s Se2/0 10.1.1.2/24 Router 2 Fa0/0 Router3’s Se2/0 11.1.1.1/24
Router 3 Se2/0 PC3’s Fa0 192.168.3.1/24
Router 3 Se2/0 Router2’s Se2/0 11.1.1.2/24 Tabel 1.1 Tabel IP Address Latihan 1
Figure 3.1 Skema Jaringan
Langkah pertama yang dilakukan setelah membuat skema jaringannya adalah melakukan konfigurasi IP Address pada router dan jalurnya. Dapat dilihat pada gambar ini pada tiap-tiap router
Figure 3.2. Melakukan Setting IP Address Router0
Figure 3.3. Melakukan Setting IP Address Router1
Figure 3.4. Melakukan Setting IP Address Router2
Setelah itu panah pada kabel akan berwarna hijau. Ini tandanya sudah terhubung namun belum bisa melakukan transfer data. Untuk dapat melakukan transfer data, yang kita lakukan adalah konfigurasi atau mengatur protocol router EIGRP agar router berjalan dinamis dan bisa melakukan transfer data.
Figure 3.5 Setting Network Router RIP pada Router0
Figure 3.6 Setting Network Router RIP pada Router1
Figure 3.6 Setting Network Router RIP pada Router2
Selanjutnya melakukan uji utilitas ping dan simulasi PDU untuk mengecek apakah antar device PC sudah terhubung atau belum. Hasilnya dapat dilihat pada gambar berikut
Figure 3.8. Uji Utilitas Ping dan Simulasi PDU Latihan 3
Analisis Dari Seluruh Latihan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui cara menyetting routing dinamis menggunakan ketiga protocol yang ada yaitu, RIP (Routing Information Protocol), OSPF ( Open Shortest Path Firsr), dan EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol). Pada latihan 1 kita lihat bahwa uji utilitas ping dan simulasi PDU berhasil. Hal ini serupa juga dengan kedua protokol lainnya. Dengan protokol-protokol ini kita tidak harus memasukkan perintah ip routing karena otomatis dari protokolnya sudah ada.
Pada metode RIP, kita wajib memasukkan network dari masing-masing device yang ingin dituju atau dilalui. Cuman pada metode RIP ini router tidak memiliki subnet dari setiap route atau jalur.
Pada metode OSPF, waktu yang diperlukan cukup cepat. Namun OSPF routing ini cukup rumit untuk digunakan orang awam. OSPF ini membutuhkan wildcard atau kebalikan dari subnet mask. Juga OSPF membutuhkan area atau disebut backbone untuk konfigurasi ospf single area.
Juga pada protokol ini wajib memasukkan network juga.
Pada metode EIGRP, ini memerlukan ASN. ASN atau Auonomous System Number adalah sebuah identity dari router eigrp. Router eigrp hanya dapat berkomunikasi dengan router EIGRP lain apabila memiliki ASN yang sama.
BAB II KESIMPULAN
Kesimpulan yang diperoleh dari kedua latihan yang dicoba yaitu:
Pada metode RIP, kita wajib memasukkan network dari masing-masing device yang ingin dituju atau dilalui. Cuman pada metode RIP ini router tidak memiliki subnet dari setiap route atau jalur.
Pada metode OSPF, waktu yang diperlukan cukup cepat. Namun OSPF routing ini cukup rumit untuk digunakan orang awam. OSPF ini membutuhkan wildcard atau kebalikan dari subnet mask. Juga OSPF membutuhkan area atau disebut backbone untuk konfigurasi ospf single area.
Juga pada protokol ini wajib memasukkan network juga.
Pada metode EIGRP, ini memerlukan ASN. ASN atau Auonomous System Number adalah sebuah identity dari router eigrp. Router eigrp hanya dapat berkomunikasi dengan router EIGRP lain apabila memiliki ASN yang sama.
Jadi pada skema jaringan yang sama dan IP address yang sama kita dapat melakukan protokol atau metode yang berbeda-beda.