• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI JARINGAN HOTSPOT DAN BANDWIDTH MANAGEMENT DENGAN MENGGUNAKAN MIKROTIK ROUTERS PADA CAFÉ ROEMAH KEDUA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IMPLEMENTASI JARINGAN HOTSPOT DAN BANDWIDTH MANAGEMENT DENGAN MENGGUNAKAN MIKROTIK ROUTERS PADA CAFÉ ROEMAH KEDUA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI JARINGAN HOTSPOT DAN BANDWIDTH MANAGEMENT DENGAN MENGGUNAKAN MIKROTIK ROUTERS PADA CAFÉ ROEMAH KEDUA

Sufajar Butsianto1, Andri Firmansyah2, Anisah Purnamasari

Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Pelita Bangsa 1

[email protected], [email protected]

Disetujui, 05 Maret 2018

Abstraksi

Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis dan melakukan implementasi jaringan hotspot dan bandwidth management pada Café Rumah Kedua, sehingga Café dapat memberikan fasilitas hotspot berbasis mikrotik, membagi bandwidth pada jaringan hotspot secara merata kepada setiap pelanggan dan membatasi penggunaan bandwidth sesuai dengan waktu yang tertera pada paket voucher. Metode penelitian yang dilakukan meliputi metode analisis yaitu dengan melakukan survei terhadap sistem yang sedang berjalan dan studi literatur, metode perancangan topologi jaringan yaitu dengan memilih perangkat jaringan yang akan digunakan dan konfigurasi pada setiap perangkat jaringan yang digunakan, melakukan testing jaringan baru, dan kegiatan maintenance (monitoring traffic bandwidth). Hasil penelitian yang didapat adalah implementasi rancangan topologi jaringan hotspot dan bandwidth management dengan menggunakan Mikrotik RouterOS yang dapat mengoptimalkan kinerja jaringan hotspot dan memaksimalkan bandwidth pada jaringan hotspot. Simpulan dari penelitian ini adalah dengan digunakannya Mikrotik RouterOS pada jaringan hotspot, maka warnet dapat membatasi penggunaan bandwidth pelanggan berdasarkan paket voucher yang telah dibuat dan tidak terjadi tarik menarik bandwidth antar pelanggan karena pembagian bandwidth yang sama rata.

Kata Kunci: Mikrotik RouterOS, Hotspot, Bandwidth Management

Abstract

The The research objective was to analyze and implement network hotspots and bandwidth management at the Second Café House, so that the Café can provide microtic-based hotspot facilities, evenly distribute bandwidth on hotspot networks to each customer and limit bandwidth usage according to the time stated on the voucher package. The research methods included the analysis method, namely by conducting a survey of the system that is running and the study of literature, the design method of network topology by selecting network devices to be used and configuration on each network device used, testing new networks, and maintenance activities ( bandwidth traffic monitoring). The results of the research obtained are the implementation of the design of network hotspot topology and bandwidth management using RouterOS Microtics optimize the performance of hotspot networks and maximize bandwidth on hotspot networks. The conclusion of this study is that by using RouterOS Microtics on hotspot networks,

internet cafes can limit the bandwidth usage of customers based on the voucher package that has been made and there is no attraction in attracting bandwidth between customers due to equal bandwidth distribution

Keywords : RouterOS Microtics, Hotspot, Bandwidth Management.

1.

Pendahuluan

Semakin berkembangnya teknologi informasi sekarang ini membuat kebutuhan akan akses internet pun semakin meningkat. Agar pengguna dapat mengakses jaringan WLAN maka diperlukan sebuah titik akses hotspot. Menurut (Eko Purwanto, 2015) hotspot merupakan sebuah area dimana pada area tersebut tersedia koneksi internet wireless yang dapat diakses melalui perangkat yang memiliki teknologi Wi-Fi seperti laptop, komputer, smartphone, maupun perangkat lainnya yang mendukung teknologi tersebut. Permasalahan yang umum sering dialami dalam penyediaan layanan internet seperti hotspot café adalah masalah hak akses internet

(2)

dan bandwidth, seperti yang diketahui bukan tidak mungkin dalam suatu jaringan hotspot akan terdapat pengguna yang tidak diinginkan mencoba untuk mengakses koneksi hotspot café tersebut. Selain itu sering sekali muncul masalah bandwidth, pengguna pastinya mengingingkan akses internet yang cepat dan stabil, untuk itu diperlukan bandwidth yang besar. Akan tetapi kenyataan sekarang ini menggunakan kapasitas bandwidth yang besar akan membuat pengeluaran biaya menjadi sangat mahal, sehingga pengelolahan bandwidth akan menjadi solusi yang tepat.

Untuk memudahkan dalam pengelolaan bandwidth dan pengguna, perangkat yang digunakan adalah mikrotik, karena mikrotik lebih mudah dalam pengoperasiannya karena menggunakan winbox dengan tampilan GUI, selain itu dalam mikrotik terdapat user manager. Dimana dalam user manager dapat digunakan untuk mengatur hak akses user login agar hak akses internet tetap terbatas pada pengguna yang dikehendaki saja, dan juga dapat membatasi penggunaan bandwidth pada pengguna. Beberapa masalah yang dihadapi seperti kebutuhan internet, dalam menjalankan aktifitas kinerja bandwith dan ISP( Internet Service Provider) dibagi rata kepada setiap pengguna, padahal setiap pengguna membutuhkan tingkat kebutuhan koneksi internet yang berbeda-beda. Café roemah kedua ini belum menggunakan VLAN yang berfungsi untuk membagi jaringan mereka agar mengurangi resiko gangguan jaringan internet secara menyeluruh.

2.

Tinjauan Studi

2.1.

Mikrotik RouterOS

Mikrotik RouterOS adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer manjadi router network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk ip network dan jaringan wireless, cocok digunakan oleh ISP dan provider hotspot.(http://www.mikrotik.co.id/) Lisensi pada Mikrotik RouterOS adalah menggunakan level. Lisensi pada level disesuaikan dengan kebutuhan. Jika membutuhkan fitur yang lebih tinggi, maka level tersebut dapat ditingkatkan (Athailah, 2013:20-21).

2.2.

Bandwidth Management

ode bandwidth management pada Mikrotik RouterOS dibagi menjadi 2 yaitu Simple Queue dan Queue Tree. Simple Queue adalah cara termudah untuk melakukan limit bandwidth yang dapat digunakan untuk mambatasi bandwidth berdasarkan alamat ip

tertentu. Dengan fitur yang dimiliki antara lain : Peer-to-peer traffic queueing, Menerapkan aturan antrian pada interval waktu yang dipilih, Prioritas, Menggunakan multiple packet marks dari/ip firewall mangle, Membentuk lalu lintas dua arah yaitu download dan upload, Membatasi kecepatan maksimum upload dan download yang dapat dicapai oleh user. Queue Tree digunakan untuk melakukan alokasi bandwidth berdasarkan protokol, port, kelompok alamat IP, dan lain-lain. Sebelumnya buat mark packet dengan tanda di bawah/ip firewall mangle dan kemudian mark packet tersebut sebagai sebuah pengidentifikasi untuk arus paket pada queue tree

2.3.

Hotspot

Hotspot adalah lokasi dimana user dapat mengakses melalui mobile computer (seperti laptop atau PDA) tanpa menggunakan koneksi kabel dengan tujuan jaringan internet (http://noc.eepis-its.edu/hotspot.php). Sistem hotspot pada mikrotik digunakan untuk memberikan layanan akses jaringan (internet/intranet) di Publik Area dengan media kabel maupun wireless. Hotspot menggunakan autentikasi untuk menjaga jaringan tetap walaupun bersifat publik. Sistem hotspot ini merupakan gabungan atau kombinasi dari beberapa fungsi dan fitur RouterOS menjadi sebuah sistem yang sering disebut 'Plug-n-Play' Access. Jaringan hotspot pada mikrotik bersifat bridge network Menu interface yang terdapat pada hotspot mikrotik.

Hotspot Server Profile digunakan untuk menyimpan konfigurasi- konfigurasi umum dari hotspot server. Profile ini digunakan untuk grouping beberapa hotspot server dalam satu router. Pada server profile terdapat konfigurasi yang berpengaruh pada user hotspot seperti metode autentikasi. Hotspot User Profile digunakan untuk menyimpan konfigurasi-konfigurasi umum dari user hotspot. Profile ini digunakan untuk grouping beberapa user. User Profile mampu melakukan assign pool ip tertentu ke group user. Parameter Time-out juga bisa diaktifkan untuk mencegah monopoli oleh salah satu user. Hotspot User adalah halaman dimana parameter username, password dan profile dari user disimpan.

3.

Metode Penelitian

Dalam memperoleh data-data yang diperlukan untuk menunjang dan melengkapi kesempurnaan penelitian, penulis menggunankan metode observasi lapangan dan ruangan dengan melakukan monitoring

(3)

langsung di Café Rumah Kedua yang terhubung dengan jarngan internet. Berdasarkan referensi definisi sejumlah model pengembangan system yang ada, dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengembangan system Network Development Life Cycle (NDLC). Desain yang diusulkan adalah desain topologi jaringan topolgi tree karena jika node salah satu jaringan (LAN / wireless) mengalami gangguan, maka node yang lainnya tetap dapat berfungsi kecuali ketika router utama (Mikrotik Routerboard) yang mengalami gangguan.

Hal ini akan meminimalisir gangguan pada jaringan hotspot jika jaringan LAN yang mengalami gangguan. Kemudian membuat 3 macam paket voucher akses internet menggunakan fitur User Manager pada Mikrotik RouterOS, yakni paket voucher 1 jam, 2 jam, dan 3 jam akses internet. Paket voucher akses internet digunakan untuk melimitasi penggunaan bandwidth pelanggan dengan hitungan per jam. Kecepatan bandwidth untuk setiap paket voucher disamakan berdasarkan aturan limitasi bandwidth yang telah dibuat sebelumnya. Gambar di bawah ini merupakan desain rancangan sistem bandwidth management yang akan diterapkan pada hotspot.

Kebutuhan jaringan hardware dan software antara lain Tang crimping, Kabel UTP Konektor RJ45, Tester kabel jaringan, Router, dan Switch hub, kemudian untuk

perangkat lunak yang dgunakan adalah windows 7 dan winbox.

4.

Hasil Penelitia Dan Pengujian

4.1.

Implementasi Jaringan

Dalam proses ini di lakukan beberapa langkah dalam melakukan implementasi jaringan yang terdiri dari konfigurasi router Mikrotik RB750 R2 menggunakan aplikasi windox, membuat hotspot login untuk konsumen dan pemilik, serta membatasi hak akses internet yang telah di tentukan sebelumnya oleh pihak pemilik dengan menggunakan fitur dari mikrotik yaitu firewall. Langkah berikutnya melakukan tahap evaluasi terhadap jaringan internet hotspot berbasis router mikrotik pada café roemah kedua bandung yang meliputi pengujian terhadap penggunaan hotspot login, managemen bandwidth dan pengujian terhadap hak akses

a)

Konfigurasi awal Router Mikrotik

 menghubungkan Router Mikrotik RB750 R2 Ke Laptop atau PC, lalu jalankan winbox dan pilih MAC address router yang sudah terhubung.

 Menentukan IP address pada setiap port yang terhubung dengan router Mikrotik RB750. Port ether 2 adalah IP dari mikrotik yang terhubung ke router utama café roemah kedua. Port ether digunakan untuk access point

 Dilakukan penentuan gateway pada mikrotik agar dapat terhubung ke router utama

 Setting waktu server, guna mengetahui waktu login user ke hotspot login.

b)

Hotspot Login

Konfigurasi hotspot dilakukan untuk membuat IP address hotspot, address pool dan DNS Name

 Menentukan interface untuk hotspot yaitu ether 3, konfigurasi local address network yang berfungsi sebagai gateway hotspot login, menentukan pool address untuk access point café roemah kedua 192.168.50.2- 192.168.50.100 dan DNS Name.

 Untuk menggunakan fitur user manager harus mengaktifkan RADIUS server.

 Melakukan konfigurasi hotspot user profile yang bertujuan untuk melimitasi bandwidth trial user yang terhubung.

c)

Konfirgurasi User Manager

User manager merupakan fitur AAA server yang di miliki oleh mikrotik sesuai kepanjangan AAA (Authentication,, Authorization dan Accounting), user manager memiliki database yang bisa

(4)

digunakan untuk melakukan autentikasi user yang login kedalam network yang ada, memberikan kebijakan terhadap user tersebut. Misalnya limitasi Transfer rate, dan juga pembatasan hak akses yang akan dilakukan nantinya

 Melakukan konfigurasi Router Detail adar usermanager dapat digunakan oleh mikrotik. IP address yang digunakan harus sesuai dengan IP yang ada di RADIUS Server

 Melakukan konfigurasi Limitation Detail untuk limitasi bandwidth dan uptime user pada voucher

 Konfigurasi profil digunakan untuk membantu proses generate voucher agar voucher yang di buat sesuai dengan profile yang telah di tentukan

 Setelah selesai maka di lakukan proses generate voucher untuk membuat user yang akan di gunakan untuk login ke hotspot, dan menggunakan profile yang telah dibuat

d)

Pembatasan Hak Akses Internet dengan Web Proxy

Selanujutnya adalah dengan melakukan pembatasan hak akses dengan menggunakan fitur mikrotik yaitu web proxy, dengan membatasi user dalam mengakases situs-situs yang mengandung unsur pornografi, dan judi online. Pembatasan hak akses diilakukan terhadap kontenm setiap website yang mengandung konten yang masuk ke dalam table filter tidak bisa akses. Berikut adalah beberapa konten yang di blokir oleh router mikrotik.

4.2.

Evaluasi Sistem

Evaluasi system dilakukan dengan beberapa pengujian terhadap system, untuk mengetahui perubahan apa saja yang terjadi, dan seberapa besar manfaat perubbahan tersebut. Beberapa pengujian yang di lakukan, yaitu pengujian terhadap pengguanan hotspot login, managemen bandwidth, pengujian terhadap pembatasan hak akses serta dilakukan survey berupa kuisioner pada pengguna hotspot login untuk mengetahui tanggapan user terhadap fitur hotspot login yang ada.

a).

Pengujian terhadap Penggunaan Hospot Login

Pengujian terhadap hotspot login untuk para customer dilakukan untuk mengetahui apakah system hotspot login berjalan dengan baik, pengujian

dilakukan dengan cara melakukan hotspot login dengan salah satu username dan password customer yang telah terdaftar.

Gambar 1. Tampilan halaman Hotspot Login Ponsel

Gambar 4.16 Tampilan Succes Login

Setelah kita mengisi username dan password yang tertera pada voucher, otomatis halaman login akan terganti

dengan halaman yang

menginformasikkan tentang detail voucher tersebut seperti gambar berikut :

Gambar 4.17 Tampilan user aktif yang berhasil login

b).

Pengujian terhadap Trial Account Pengujian juga dilakukan terhadap fitur trial yang ada pada hotspot login, apakah trial dapat digunakan atau tidak. Fitur trial hanya aktif selama 10 menit dengan bandwidth yang sama dengan voucher customer yaitu

(5)

sebesar 512Kbps.

Gambar 4.18 Tampilan Succes login trial

c).

Pengujian terhadap Limitation Bandwidth

Pengujian selanjutnya yaitu pada limitation bandwidth yang telah dibuat untuk user profile penggunaan voucher, pembatasan bandwidth dilakukan secara merata sebesar 512Kbps untuk setiap pengguna dalam melakukan aktivitas upload dan download.

Gambar 4.19 Tampilan Limitation bandwidth per user

Setelah di lakukan pengujian bandwidth menggunakan salah satu akun hotspot dengan speedtest.net, untuk memastikan limitation bandwidth yang telah di terapkan dapat berjalan dengan baik dan benar.

Gambar 4.20 Tampilan hasil test bandwid

d).

Pengujian terhadap Pembatasan Hak

Akses

Pengujian terakhir dilakukan dengan pembatasna hak akses situs internet yang telah di blokir sesuai dengan kebijakan café, dimana pada pengujian kali ini dilakukan dengan mencoba mengakses situs yang telah masuk listing web proxy untuk di block.

Gambar 4.21 Tampilan saat membuka situs terblokir

5.

Kesimpulan

Dari penelitian diatas yang berjudul Implementasi Jaringan Hotspot menggunakan Mikrotik di Café Rumah Kedua, dapat disimpulkan bahwa dengan Mikrotik RouterOS dapat dibangun fasilitas hotspot berbasis mikrotik pada jaringan Café Rumah Kedua. Penggunaan fitur Mikrotik RouterOS dapat memberikan manfaat dalam membatasi user/pelanggan yang dapat melakukan koneksi internet melalui jaringan hotspot. Dengan menggunakan metode Simple Queue yang terdapat pada fitur MikroTik RouterOS, bandwidth terbagi secara merata pada setiap pelanggan sehingga tidak terjadi tarik menarik bandwidth antar pelanggan. Pembuatan paket voucher dengan menggunakan fitur User Manager pada Mikrotik RouterOS dapat secara efektif membatasi penggunaan bandwidth pelanggan berdasarkan waktu akses yang tertera pada paket voucher. Dengan menggunakan fitur Torch dan Graphing yang terdapat pada menu Tools, Kasir Café Rumah Kedua Kedua dapat me-monitoring trafik bandwidth sebagai bagian dari kegiatan maintenance pada jaringan hotspot.

Daftar Pustaka

Anwar, N. K. (2011). Analisis dan Perancangan Manajemen Jaringan dengan

Menggunakan Mikrotik RouterOS. Ilmiah, P., & Ginanjar, H. A. (2016). Analisis

dan perancangan jaringan hotspot server berbasis mikrotik di gedung sekolah smp negeri 21 semarang.

Analisa, Perancangan, Implementasi Jaringan Hotspot dan Bandwidth Management Dengan Menggunakan Mikrotik RouterOs Pada Warnet Cellvinet 2. Anwar, N. K. (2011). Analisis dan Perancangan

(6)

Manajemen Jaringan dengan Menggunakan Mikrotik RouterOS. Gelar, M., Komputer, S., Studi, P., Informatika,

T., Dhias, M., & Nugraha, A. (2015). Implementasi hotspot server mikrotik untuk cafe.

Ilmiah, P., & Ginanjar, H. A. (2016). Analisis dan perancangan jaringan hotspot server berbasis mikrotik di Gedung Sekolah SMP Negeri 21 Semarang.

Informatika, D. M., Teknik, F., Surabaya, U. N., Informatika, J. T., Teknik, F., &

Surabaya, U. N. (2018).

IMPLEMENTASI GENERATE VOUCHER HOTSPOT DENGAN BATASAN WAKTU ( TIME BASED) DAN KUOTA ( QUOTA BASED ) MENGGUNAKAN USER MANAGER DI MIKROTIK

Tiara Sukma Fitria Agus Prihanto Abstrak, 8, 18–24.

Yuliansyah, A., Elektro, T., Teknik, F., Indonesia, U. T., Teknik, F., Indonesia, U. T., … Pagaralam, A. (2018). Analisis Penerapan Mikrotik Router Sebagai User Manager Untuk Menciptakan Internet Sehat, 9, 62–66.

Gambar

Gambar  di  bawah  ini  merupakan  desain  rancangan sistem bandwidth management yang  akan diterapkan pada hotspot
Gambar 1. Tampilan halaman Hotspot Login  Ponsel
Gambar  4.21  Tampilan  saat  membuka  situs  terblokir

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai langkah awal untuk membangun sistem perancangan jaringan hotspot dengan sistem voucher. menggunakan mikrotik

Dari analisa dan pengamatan yang dilakukan dapat diketahui bahwa sistem Perancangan Jaringan Hotspot dengan Sistem Voucher Menggunakan Mikrotik pada Jaringan RT/RW

Dari hasil kesimpulan yang penulis utarakan diatas proxy server dan manajemen bandwidth pada jaringan komputer dengan winbox menggunakan router mikrotik memiliki

Konfigurasi pada loopbaack adapter, MikroTik Router dan Pc- Branch, Setelah melakukan eksperiman bahwa jaringan vpn dengan interface eoip tunnel dapat dilakukan lebih

Dwi Febrian Hadriyanto, 2009, Kajian Penggunaan Mikrotik Router Sebagai Router Pada Jaringan Komputer.. Fajar, 2007, Setup Mikrotik Sebagai Gateway

Setelah adanya penambahan perangkat router mikrotik dan penerapan manajemen user dan bandwidth maka client yang akan terhubung ke layanan hotspot diharuskan login

HASIL DAN PEMBAHASAN hasil dalam penelitian terhadap perancangan berdasarkan penerapan rancangan model konfigurasi hotspot server untuk akses internet menggunakan mikrotik router pada