PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kawasan Desa Kalipucang terbagi menjadi beberapa kegunaan yaitu untuk fasilitas umum, pemukiman, pertanian, perkebunan, peternakan, kegiatan ekonomi dan lain-lain. Secara umum wilayah Desa Kalipucang mempunyai ciri geologi berupa tanah hitam yang sangat cocok dijadikan lahan pertanian dan perkebunan. Begitu pula pada sektor peternakan, susu sapi perah merupakan salah satu sumber pendapatan utama masyarakat desa.
Peternak sapi perah di Desa Kalipucang memiliki pendapatan yang bergantung pada beberapa faktor seperti lahan, kualitas pakan ternak, peralatan. Selain itu, kurangnya keterampilan masyarakat dalam menangani sampah menimbulkan bau tidak sedap dan pencemaran di beberapa tempat di Desa Kalipucang. Beberapa kendala tersebut mengakibatkan kurang optimalnya pendapatan atau pendapatan yang diperoleh masyarakat lokal di Desa Kalipucang, sehingga dapat menyebabkan rendahnya kesejahteraan masyarakat, sehingga diperlukan pelatihan dan pembinaan secara bertahap.
Peran perguruan tinggi sebagai sumber tenaga ahli melalui program pengembangan desa Program Studi Teknik Kimia diharapkan mampu meningkatkan hasil pengolahan limbah dan inovasi produk perkebunan di Desa Kalipucang. Beberapa upaya dirancang mahasiswa dan dosen pembimbing lapangan (DPL) untuk mengatasi kendala pada sektor rumah tangga, perkebunan, peternakan dan pertanian desa Kalipucang guna meningkatkan pemanfaatan limbah olahan ternak dan hasil perkebunan.
Tujuan
Setelah dilakukan survey pada sektor peternakan desa Kalipucang, terdapat beberapa kendala yang dialami para peternak dalam pengolahan limbah peternakan dan perkebunan. Kendala pertama adalah kurangnya pengetahuan mengenai pemanfaatan limbah rumah tangga, peternakan, dan perkebunan untuk diolah menjadi cairan pencuci piring, pupuk organik cair, dan briket. Rancangan upaya ini dapat berupa penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG), yaitu oven sederhana yang digunakan untuk mengeringkan bahan-bahan, baik untuk keperluan rumah tangga maupun pupuk untuk lahan pertanian.
Bahan produk rumah tangga yang akan digunakan adalah minyak jelantah yang digunakan sebagai cairan pencuci. Mengikuti kegiatan penyelesaian permasalahan masyarakat dan meningkatkan kemampuan peserta didik untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi masyarakat Desa Kalipucang khususnya untuk pengembangan kewirausahaan dan ekonomi kreatif Desa Kalipucang. Menjadi sarana bagi mahasiswa untuk mengasah soft skill, kerjasama tim dan kepemimpinan dalam pengelolaan program pembangunan wilayah Desa Kalipucang melalui kegiatan Bina Desa.
Manfaat
Mempertahankan nama UPN “Veteran” Jawa Timur sebagai lembaga pendidikan yang menaruh perhatian terhadap permasalahan yang ada di masyarakat dengan melakukan kegiatan pembangunan desa untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Mendapatkan pendidikan dan bantuan ide serta tenaga untuk memecahkan dan mengelola berbagai permasalahan khususnya dalam pengembangan kewirausahaan dan ekonomi kreatif di desa Kalipucang.
RANCANGAN KEGIATAN
Rencana Kegiatan
Limbah batang pisang dikumpulkan dan dengan mudah diolah menjadi briket dan pupuk organik cair (POC) yang bermanfaat bagi masyarakat Desa Kalipucang dalam hal energi dan pupuk. Sasaran kegiatan pembangunan desa ini adalah memanfaatkan potensi produk pisang dan olahan kopi untuk meningkatkan nilai ekonomi UMKM di Desa Kalipucang. 2 Anfai Syifa Muttaqin https://framemedia.com/pembuatan-penggunaan-pupuk-organik-cair-dari-akar-tree-pisang-dengan-penambahan-urine-sapi-as-katalis-di-desa-kalipucang-.
Desa Kalipucang merupakan desa wisata yang terkenal dengan produksi susu dan olahan tanaman kopi. Bahan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah daun pandan yang berasal dari pekarangan rumah warga di Desa Kalipucang. Minyak goreng bekas Desa Kalipucang dapat diolah menjadi produk sabun cuci piring sehingga tidak menimbulkan masalah dan menghemat pengeluaran rumah tangga masyarakat Desa Kalipucang.
Diharapkan limbah pisang dapat diolah di beberapa dusun di Desa Kalipucang di Nata De Banana untuk mengurangi jumlah limbah batang. Diharapkan limbah pisang dapat diolah menjadi permen di beberapa dusun di Desa Kalipucang untuk mengurangi sampah.
Metode Pelaksanaan
Menciptakan inovasi dan pelatihan produksi briket dan pupuk organik cair (POC) disertai produksi kompor sederhana sebagai salah satu bentuk teknologi tepat guna (TTG). Perkebunan kopi yang hanya menghasilkan produk kopi unggulan untuk diminum ditambah dengan penumpukan limbah tanaman kopi seperti daun kopi yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Daun kopi mengandung senyawa antioksidan seperti flavonoid, alkaloid, saponin, kafein dan polifenol yang bermanfaat sebagai anti inflamasi dan anti kanker sehingga berpotensi sebagai bahan alami fortifikasi pangan.
Terciptalah inovasi pembuatan pupuk organik cair dari urin sapi ditambah pgpr dari batang pisang sebagai pengganti EM4. Pemasaran produk olahan kopi pada UMKM Kopi belum memanfaatkan media sosial dan platform lainnya sehingga pemasaran belum terlaksana secara maksimal. Membantu memperkenalkan dan memasarkan produk olahan kopi oleh UMKM melalui media sosial dan platform lainnya sehingga diharapkan produk olahan kopi khas Desa Kalipucang dapat diperjualbelikan lebih luas di seluruh Indonesia khususnya Jawa Timur.
Luaran
2 Media Sociale TikTok https://www.tiktok.com/@binadesa.kalipuca 3 Media promovuese https://instagram.com/binadesa_kalipucang04. 1 Nilam Putri Widyaningrum https://wartabengawan.news/pendidikan-dan-religi/mahasiswa-bina-desa-teknik-kimia-upn-veteran-jawa-timur-ekstraction-. 7 Feri Ardiansyah https://didiknews.com/warta- campus/mahasiswa-bina-desa-teknik-kimia-upn-veteran-jawa-timur-memhelp-.
Jadwal Kegiatan
Peta Potensi Unggulan Desa
Berdasarkan hal tersebut, warga Desa Kalipucang dapat memanfaatkan daun pandan yang ada sebagai minyak atsiri dengan metode penyulingan uap menggunakan alat penyulingan sederhana. Desa Kalipucang yang terletak di Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan Jawa Timur merupakan salah satu desa dengan potensi pisang terbaik dan memiliki salah satu UMKM dengan produksi keripik pisangnya yang terkenal. Namun produksi keripik pisang menghasilkan limbah kulit pisang yang umumnya dianggap sampah organik biasa.
Program MBKM ini mempertemukan UPN Veteran Jawa Timur dan UMKM penghasil keripik pisang untuk mengubah visi tersebut dan menciptakan produk komplementer yaitu semir sepatu kulit pisang. Kulit pisang mengandung kalium yang biasanya digunakan sebagai bahan utama pembuatan semir sepatu yang beredar di pasaran. Dalam pembuatan semir sepatu dari limbah kulit pisang terdapat beberapa bahan pendukung seperti cuka yang berfungsi melunakkan kulit pisang, alkohol sebagai pelarut senyawa organik dan dapat mengeraskan kulit pisang yang telah dihaluskan, soda api untuk mengubah warna kulit pisang hingga mengental dan berwarna hitam, serta Vaseline untuk mengawetkan semir sepatu agar tidak berjamur.
Desa Kalipucang sendiri selain terkenal dengan produksi susu dan olahan tanaman kopinya juga terkenal dengan olahan tanaman pisangnya, sebagian besar warga Kalipucang mengolah pisang tersebut menjadi makanan seperti keripik pisang dan penjualan pisang. Hasnindah A., dkk 2019, 'Pengembangan Produk Sepatu Poles Menggunakan Kulit Pisang Kapok (Musaparatisiaca L.)', Jurnal Iltek, Vol.
Teknologi Tepat Guna Pembuatan Minyak Atisiri Dari Daun Pandan
Produk yang termasuk dalam kategori teknologi relevan bukan sekedar teknologi baru yang tidak bermanfaat. Teknologi baru ini diciptakan khusus untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan teknologi, namun lebih mudah dan efisien. Para siswa memanfaatkannya untuk membuat daun pandan yang bernilai ekonomis dengan cara diambil minyaknya.
Daun pandan merupakan tanaman yang memiliki aroma khas dan biasa digunakan sebagai pewarna dan penyedap kue. Selain aromanya, minyak daun pandan juga memiliki sifat antibakteri dan antioksidan yang praktis berkhasiat dalam pengobatan berbagai penyakit (Lingling, 2022). Bagian kondensor terdiri dari kaleng yang didalamnya ada selang berputar, serta kaleng yang berlubang untuk keluar masuk air pendingin.
Sebanyak 250 gram daun pandan kering, dimasukkan ke dalam kukusan dengan kapasitas maksimal 3 liter air. Setelah selesai, minyak atsiri daun pandan dipisahkan dari hidrosol (air sulingan) menggunakan pipet.
Semir Sepatu dari Kulit Pisang
Sabun Cuci Piring dari Minyak Jelantah
Akar pohon pisang dapat dijadikan pupuk organik cair karena kaya akan Serotonin, Norepinefrin, Tanin, Hidroksitriptamin, Dopamin, Vitamin A, B dan C, hal ini cocok untuk pembuatan PGPR bagi tanaman yang membutuhkan sumber nutrisi yang besar seperti tanaman kopi. Pembuatan pupuk dari akar pisang dibantu dengan katalis berupa urin sapi untuk mempercepat proses fermentasi pembuatan pupuk organik cair. Urine juga dapat digunakan sebagai bahan pelengkap dalam pembuatan kompos, baik secara anaerobik maupun aerobik (Malwani, 2014).
Di berbagai negara medianya dibuat dengan menyiapkan 500 gram dedak, 100 gram terasi, 200 gram gula merah, 1 sendok makan cuka dan 5 liter air.Campurkan dedak, terasi, gula merah, putih telur dan air dalam drum sampai larut.
Pemasaran Produk UMKM Lokal Olahan Kopi dari Bapak Iswanto
Teh Celup Herbal dari Daun Kopi
Pengurangan ukuran ini untuk mendapatkan ukuran yang seragam dan memudahkan nantinya saat pengepakan. Setelah mendapat ukuran yang seragam, daun tersebut dipanggang di atas tungku gerabah kecil selama kurang lebih 15 menit. Setelah diperoleh daun kopi yang diperlukan, kemudian dikemas dalam bentuk teh celup sehingga menghasilkan seduhan yang berkualitas.
Briket dari Batang Pisang
Anggaran Dana Kegiatan Bina Desa
Ashfia F., dkk 2019, 'Formulasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Foot Spray Anti Bau Yang Mengandung Ekstrak Kulit Jeruk Nipis Dan Ampas Kopi', Jurnal Kimia dan Aplikasi Indonesia, Vol. Damayanti AP 2013, 'Kandungan Kimia Pupuk Organik Cair dari Urine Sapi Menggunakan Strain Pisang PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) Sebagai Pengganti EM4', Jurnal Muhammadiyah Surakarta, Vol. Lazuardina A B., dkk 2022, 'Pemanfaatan limbah daun kopi sebagai minuman kesehatan di Desa Sumberrejo Jawa Timur', Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknik Mesin, Vol.
Lukitasari N., dkk 2022, 'Pengolahan Minyak Jelantah Menjadi Sabun Cuci Piring di Desa Kaligoro Kota Madiun', Jurnal Abdhimas, vol. Mandasari J D., dkk 2019, 'Strategi Pemasaran Bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Batik Magenda Tamanan Kabupaten Bondowoso', Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol.