• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKHIR KEGIATAN MAGANG FANIA AULIA 6020210132 (REVISI)

N/A
N/A
Fania Aulia

Academic year: 2024

Membagikan "LAPORAN AKHIR KEGIATAN MAGANG FANIA AULIA 6020210132 (REVISI)"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKHIR KEGIATAN MAGANG SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK

2023/2024

Fania Aulia 6020210132

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PANCASILA

2023

(2)

i

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN MAGANG

Judul Laporan : Laporan Program Magang Mahasiswa Pelaksanaan Kegiatan

a. Nama Lengkap : Fania Aulia

b. NPM 6020210132

c. Program Studi : Psikologi

d. Perguruan Tinggi : Universitas Pancasila

e. Alamat Rumah : Jl. Kemanggisan Raya No.7 Rt.005/Rw.010

f. No. Telp/HP 085880298992

g. E-mail : faniaauliagofur@gmail.com Dosen Pembimbing Magang

a. Nama Lengkap : Vinaya,M.Si.

b. No. Telp/HP 08161331809

Pembimbing Magang dari Instansi Tempat Melaksanakan Magang a. Nama Lengkap : Eka Milasari

b. No. Telp/HP 08128219172

c. Jabatan pada Instansi : Manager pada Divisi Unit Manajemen Intern Jangka Waktu Magang : 3 Bulan

Jakarta, 25 Desember 2023 Menyetujui,

Dosen Pembimbing Magang Pembimbing Magang Instansi

Vinaya, M.Si. Eka Milasari

Mengetahui,

Ketua Program Studi Psikologi Universitas Pancasila

Anindya Dewi Paramita, M.Psi., Psi

(3)

ii

FORM PERSETUJUAN MAGANG DARI DOSEN PEMBIMBING

AKADEMIK

(4)

iii

SURAT KETERANGAN TELAH KETERIMA MAGANG

(5)

iv

FORM VISITASI MAGANG

OLEH DOSEN PENDAMPING MAGANG

Nama Mahasiswa yang Divisitasi : Fania Aulia

NPM : 6020210132

Semester : 7

Periode Magang : 12 September 2023 s.d. 5 Desember 2023 Instansi Penerima Magang : Bank Indonesia Kantor Pusat

Dosen Pendamping Magang

yang Melakukan Visitasi : Vinaya,M.Si., Psi

Hari dan Tanggal Visitasi : Selasa, 12 Desember 2023

Dosen Pendamping Magang Penanggung Jawab di Instansi

Vinaya, M.Si. Eka Milasari

(6)

v

FORMULIR BIMBINGAN KEGIATAN MAGANG

Skema Magang : 3 Bulan Nama Mahasiswa : Fania Aulia

institusi Mitra : Bank Indonesia NPM : 6020210132

Kantor Pusat Divisi/Bidang : Unit Management

Intern

Waktu Pelaksanaan : 12 September s.d 5 Desember 2023

No Tanggal Pembahasan Paraf Dosen

1. 22 November 2023 Menanyakan bagaimana terkait visitasi magang

2. 12 Desember 2023 Mengabarkan bahwa sudah melakukan Visitasi

3. 26 Desember 2023 Bertanya tentang pengisian laporan akhir

4. 28 Desember 2023 Konsultasi mengenai teori yang akan dikaitkan dengan ilmu Psikologi

5. 2 Januari 2024 Konsultasi terkait Format Laporan, isi setiap sub bab, Teori yang akan digunakan, dan paraf dospem

(7)

vi

Kata Pengantar

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya sehingga dari program magang berlangsung hingga pembuatan laporan magang bisa terselesaikan dengan baik. Adapun, tujuan dari penulisan laporan ini agar mahasiswa dapat melaporkan keseluruhan dari kegiatan magang. Laporan ini tidak terlepas dari bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bank Indonesia selaku instansi yang mewadahi dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa/i untuk memupuk pengalaman dunia kerja.

2. Bapak Andar Mulyana selaku yang membantu proses nya kegiatan magang mandiri hingga bisa diterima.

3. Ibu Nurbaeningsih selaku dari Departemen Sumber Daya Manusia yang menerima kegiatan magang ini berlangsung.

4. Bapak Yudi Harymukti selaku Kepala Unit Khusus Pembangunan SPU, DC dan BRS Bank Indonesia yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti kegiatan magang di Satuan Kerja Unit Khusus Pembangunan SPU, DC dan BRS, Bank Indonesia.

5. Ibu Eka Milasari selaku mentor dalam Departemen Unit Khusus Pembangunan SPU, DC, dan BRS yang telah membimbing saya dengan baik selama program magang ini berlangsung.

6. Ibu Leanda selaku buddy atau yang membantu mentor dalam memberikan pengetahuan dan ilmu kepada saya

7. Bapak Fahrul dan Bapak Riki selaku tim bantuan dari Departemen Pengelolaan Logistik dan Fasilitas Divisi Arsip yang sudah memberikan arahan dan pengetahuan lebih lanjut selama program magang berlangsung.

8. Zuana, dan Hakim selaku rekan magang satu tim di Departemen Unit Khusus Pembangunan SPU, DC, dan BRS atas kerja sama dan bantuan yang diberikan selama program magang berlangsung.

9. Ibu Vinaya,M.Si., Psi selaku dosen pembimbing magang yang sudah membimbing saya selama menjalani program magang mandiri di Bank Indonesia.

Dalam penulisan laporan ini, penulis menyadari banyak kekurangan yang perlu untuk diperbaiki. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang membangun akan menyempurnakan penulisan laporan ini, dan bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Jakarta, 25 Desember 2023

Fania Aulia

(8)

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN MAGANG ... i

FORM PERSETUJUAN MAGANG DARI DOSEN PEMBIMBING AKADEMIK ... ii

SURAT KETERANGAN TELAH KETERIMA MAGANG ... iii

FORM VISITASI MAGANG OLEH DOSEN PENDAMPING MAGANG ... iv

FORMULIR BIMBINGAN KEGIATAN MAGANG ... v

Kata Pengantar ... vi

DAFTAR ISI... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Profil Perusahaan ... 3

1.2.1 Visi dan Misi Perusahaan ... 4

1.2 Struktur Organisasi ... 5

1.3 Strategi Bisnis ... 6

1.4 Proses Bisnis ... 7

1.5 Lingkup Satuan Kerja ... 9

1.5.1 Satuan Kerja Unit Khusus Pembangunan SPU, DC, dan BRS (UKPS) ... 9

1.5.2 Visi, Misi dan Tugas Pokok ... 10

1.5.3 Lokasi Satuan Kerja ... 10

1.5.4 Lingkup Penugasan ... 10

1.5.5 Rencana dan Penjadwalan Kerja ... 11

BAB II KAJIAN TEORITIS ... 12

2.1 Teori Motivasi ... 12

(9)

viii

2.1.1 Teori Motivasi Kerja ... 12

2.1.2 Teori Kebutuhan Maslow ... 12

2.2 Teori Kognitif ... 13

2.3 Teori Struktur Organisasi... 13

2.4 Teori Managemen Stres Kerja ... 13

BAB III ... 15

3.1 Realisasi Kegiatan Magang ... 15

3.2 Gambaran Peningkatan Kompetensi ... 17

3.3 Relevansi Teori dan Praktik ... 20

3.3.1 Teori Kognitif ... 20

3.3.2 Teori Motivasi Kerja ... 20

3.3.3 Teori Struktur Organisasi ... 20

3.3.4 Teori Stres Kerja ... 21

3.4 Permasalahan ... 21

BAB IV REKOMENDASI ... 22

DAFTAR PUSTAKA ... 23

LAMPIRAN ... 24

(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kedatangan bangsa Eropa ke Asia Tenggara pada abad ke-16 atau tahun 1600 dengan misi mencari rempah-rempah. Berdirinya kerajaan-kerajaan di Nusantara yang telah memiliki mata uangnya sendiri. Selain itu, beredar pula mata uang asing seperti Picis dari Tiongkok yang mendominasi peredaran uang. Tahun 1602 pembentukan maskapai dagang Vereenigde Oost- Indische Compagnie yang dikenal dengan nama VOC (Persekutuan Dagang Hindia Timur).

Mata uang Real Spanyol masuk ke Nusantara. Tahun 1603 tugas Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC). VOC bertujuan untuk membuka perdagangan di Nusantara sekaligus menghancurkan dominasi Portugis (namun gagal).

Berdirinya Bank Indonesia pada tahun 1953. Pada tahun 1951, muncul desakan kuat untuk mendirikan bank sentral sebagai wujud kedaulatan ekonomi Republik Indonesia. Oleh karena itu, Pemerintah memutuskan untuk membentuk Panitia Nasionalisasi DJB. Proses nasionalisasi dilakukan melalui pembelian saham DJB oleh Pemerintah RI, dengan besaran mencapai 97%. Pemerintah RI pada tanggal 1 Juli 1953 menerbitkan UU No.11 Tahun 1953 tentang Pokok Bank Indonesia, yang menggantikan DJB Wet Tahun 1922. Sejak 1 Juli 1953 Bank Indonesia secara resmi berdiri sebagai Bank Sentral Republik Indonesia. UU No.11 Tahun 1953 merupakan ketentuan pertama yang mengatur BI sebagai bank sentral. Tugas BI tidak hanya sebagai bank sirkulasi, melainkan sebagai bank komersial melalui pemberian kredit. Pada masa ini, terdapat Dewan Moneter (DM) yang bertugas menetapkan kebijakan moneter. DM diketuai Menteri Keuangan dengan anggota Gubernur BI dan Menteri Perdagangan. Selanjutnya, BI bertugas menyelenggarakan kebijakan moneter yang telah ditetapkan oleh DM.

Masa Ekonomi Terpimpin. Pada masa Demokrasi Terpimpin, Presiden Soekarno memperkenalkan konsep Ekonomi Terpimpin. Pada masa ini, Gubernur BI ditetapkan sebagai anggota kabinet dengan sebutan Menteri Urusan Bank Sentral dan Dewan Moneter tidak berfungsi lagi. Dalam bidang perbankan, terdapat doktrin “Bank Berdjoang” berupa penyatuan seluruh bank-bank negara menjadi Bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia (BNI) yang pendiriannya lewat Perpres No.17 Tahun 1965. Dalam masa implementasi “Bank Berdjoang”, Bank Indonesia diubah menjadi BNI Unit I, sedangkan bank-bank milik

(11)

2

pemerintah lainnya dibagi menjadi BNI Unit II-V. Pada tahun 2004 pengesahan Bank Indonesia sebagai bank sentral yang Independen DPR mengesahkan UU No.3 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas UU No.23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia. UU ini berisi tentang penegasan terhadap kedudukan bank sentral yang independen, penyempurnaan pengaturan tugas dan wewenang, dan penataan fungsi pengawasan BI. Penegasan Bank Indonesia sebagai lender of the last resort pada tahun 2009. DPR mengesahkan UU No.6 Tahun 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU No.2 Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua atas UU No.23/1999 Tentang Bank Indonesia menjadi Undang-Undang. UU ini memperjelas dan mempertegas peran BI dalam fungsinya sebagai lender of the last resort.

Tahun 2011 Fungsi pengaturan dan pengawasan perbankan berpindah ke OJK DPR mengesahkan UU No.21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mengalihkan fungsi pengaturan dan pengawasan perbankan dari Bank Indonesia ke OJK. Undang-Undang ini membagi ruang lingkup pengaturan dan pengawasan mikroprudensial lembaga keuangan sebagai kewenangan OJK, sementara pengaturan dan pengawasan makroprudensial menjadi tanggung jawab BI dengan sasaran stabilitas sistem keuangan.

Ketatnya persaingan di lingkungan profesional mendorong individu untuk berpartisipasi dalam dunia kerja, bukan hanya sebagai upaya untuk memperoleh pengalaman, tetapi terutama untuk memenuhi kebutuhan finansial dan kehidupan sehari-hari. Mendapatkan pekerjaan tidaklah mudah, sebagaimana banyak faktor yang dapat membuat pekerjaan yang diperoleh tidak sejalan dengan latar belakang pendidikan seseorang. Oleh karena itu, banyak individu melakukan perencanaan dan persiapan yang matang untuk mendapatkan pekerjaan yang tidak hanya sesuai dengan kualifikasi mereka, tetapi juga mencerminkan minat dan bakat yang dimiliki. Keselarasan antara minat dan bakat bukan hanya hasil dari pengetahuan yang telah diperoleh, melainkan juga dari pengalaman praktis yang telah dilibatkan oleh individu tersebut. Perguruan Tinggi berfungsi sebagai saluran penghubung antara perusahaan yang sedang mencari tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan mereka dan lulusan yang tengah mencari pekerjaan yang sesuai dengan minat, bakat, serta latar belakang pendidikan mereka. Melalui peranannya, Perguruan Tinggi memberikan gambaran yang konkret mengenai realitas dunia kerja kepada para mahasiswa. Mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti kegiatan magang atau Praktek Kerja Lapangan (PKL) di berbagai instansi pemerintahan maupun perusahaan yang terkait dengan bidang studi yang diambil mahasiswa tersebut.

Penerapan program PKL di Program Studi Psikologi dilakukan untuk membekali mahasiswa agar mampu mengatasi berbagai masalah yang mungkin timbul dalam kegiatan administrasi termasuk beradaptasi dengan sistem teknologi dan informasi. Dengan mengikuti

(12)

3

Program PKL, mahasiswa dapat menambah wawasan dan keterampilan yang tidak mereka dapatkan di universitas serta mengembangkan potensi yang mereka miliki melalui pengalaman nyata yang penuh pembelajaran yang bermanfaat.

Setiap instansi atau perusahaan dalam melakukan segala aktivitasnya tentunya menangani urusan mengenai administrasi, sehingga Departemen Unit Khusus Pembangunan SPU, DC, dan BRS Bank Indonesia merupakan salah satu instansi pemerintah yang membawahi beberapa bagian yang masing-masing juga mempunyai beberapa sub bagian dan memiliki tanggung jawab yang berbeda dalam mencapai tujuan Bank Indonesia dimana setiap bagian menjalankan proses administrasinya masing-masing. Oleh karena itu, instansi tersebut dapat dijadikan tempat PKL untuk mahasiswa Program Studi Psikologi.

1.2 Profil Perusahaan

Babak baru dalam sejarah Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya dimulai ketika sebuah undang-undang baru, yaitu Undang-Undang Nomor 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan. Undang-undang ini memberikan status dan kedudukan sebagai suatu lembaga negara yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan Pemerintah dan/atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang ini. Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan melaksanakan setiap tugas dan wewenangnya sebagaimana ditentukan dalam undang-undang tersebut. Pihak luar tidak dibenarkan mencampuri pelaksanaan tugas Bank Indonesia, dan Bank Indonesia juga berkewajiban untuk menolak atau mengabaikan intervensi dalam bentuk apapun dari pihak manapun juga. Status dan kedudukan yang khusus tersebut diperlukan agar Bank Indonesia dapat melaksanakan peran dan fungsinya sebagai otoritas moneter secara lebih efektif dan efisien.

Sebagai badan hukum status Bank Indonesia baik sebagai badan hukum publik maupun badan hukum perdata ditetapkan dengan undang-undang. Sebagai badan hukum publik Bank Indonesia berwenang menetapkan peraturan-peraturan hukum yang merupakan pelaksanaan dari undang-undang yang mengikat seluruh masyarakat luas sesuai dengan tugas dan wewenangnya. Sebagai badan hukum perdata, Bank Indonesia dapat bertindak untuk dan atas nama sendiri di dalam maupun di luar pengadilan.

(13)

4

Untuk mencapai tujuan-tujuannya, Bank Indonesia didukung oleh Tiga Pilar yang merupakan 3 (tiga) jenis bidang tugas, di mana ketiga jenis tersebut perlu diintegrasi agar tujuan mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah dapat terjadi secara efektif dan efisien.

Berikut adalah gambaran Tiga Pilar Utama Bank Indonesia:

GAMBAR 1.1 Tiga Pilar Utama Bank Indonesia

1.2.1 Visi dan Misi Perusahaan

1.2.1.1 Visi

Menjadi bank sentral digital terdepan dengan tata kelola kuat yang berkontribusi nyata terhadap perekonomian nasional dan terbaik di antara negara emerging markets untuk Indonesia Maju.

1.2.1.2 Misi

• Mencapai stabilitas nilai rupiah melalui efektivitas penetapan dan pelaksanaan kebijakan moneter dan bauran kebijakan Bank Indonesia secara berkelanjutan, konsisten, dan transparan dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan;

• Memelihara stabilitas sistem pembayaran melalui penetapan kebijakan, pengaturan, perizinan, penyelenggaraan, pengawasan sistem pembayaran, dan pengelolaan uang rupiah, termasuk memfasilitasi percepatan ekonomi dan keuangan digital dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan;

(14)

5

• Turut menjaga stabilitas sistem keuangan melalui penetapan dan pelaksanaan kebijakan makroprudensial dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan;

• Turut mendukung stabilitas makro ekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui sinergi bauran kebijakan Bank Indonesia dengan Pemerintah pusat dan daerah, otoritas atau lembaga terkait, dan/atau mitra strategis lain, serta kerja sama internasional;

• Turut meningkatkan pendalaman pasar keuangan melalui pengaturan, pengawasan, dan pengembangan pasar uang dan pasar valas, termasuk infrastrukturnya, untuk memperkuat efektivitas kebijakan Bank Indonesia dan mendukung pembiayaan ekonomi nasional;

• Turut meningkatkan inklusi ekonomi-keuangan, dan keuangan berkelanjutan, baik secara konvensional maupun berdasarkan prinsip syariah, serta perlindungan konsumen melalui perumusan kebijakan dan pelaksanaan program kerja Bank Indonesia; dan

• Mewujudkan bank sentral berbasis digital dalam kebijakan dan kelembagaan, yang mengutamakan Sistem Tata Kelola Kebijakan dan Kelembagaan Bank Indonesia yang baik dan profesional, melalui pengelolaan organisasi dan sumber daya.

1.2 Struktur Organisasi

Terdapat struktur organisasi Bank Indonesia yang dikelompokan menjadi 4 (empat) sektor utama yaitu Sektor Moneter, Sektor Stabilitas Keuangan, Sektor Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah, serta Sektor Manajemen Internal. Berikut adalah gambarannya:

(15)

6

GAMBAR 1.2 Struktur Organisasi Bank Indonesia

Hal tersebut mengalami penyempurnaan dalam dinamika perekonomian nasional dan internasional di mana saat ini struktur organisasi Bank Indonesia diarahkan pada tugas utama yang menjadi fokusnya, yaitu Stabilitas Moneter dan Stabilitas Sistem Keuangan dengan 3 (tiga) bidang utama saat ini berupa Moneter, Makroprudensial dan Sistem Pembayaran.

1.3 Strategi Bisnis

Pada tahun 2023, strategi bisnis Bank Indonesia (BI) akan sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, keuangan, dan teknologi yang terus berubah. Berikut beberapa strategi yang mungkin diterapkan oleh BI:

a. Kebijakan Moneter

● Menetapkan kebijakan suku bunga yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang stabil.

● Menerapkan kebijakan likuiditas untuk menjaga stabilitas sektor keuangan.

b. Inklusi Keuangan

● Mendorong inklusi keuangan dengan memperluas akses ke layanan perbankan melalui penggunaan teknologi, seperti perbankan digital dan mobile banking.

c. Stabilitas Mata Uang

● Memantau dan mengelola stabilitas nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.

● Mengoptimalkan cadangan devisa untuk menghadapi ketidakpastian eksternal.

d. Digitalisasi dan Inovasi

● Mendorong inovasi dalam layanan keuangan dengan mendukung pengembangan financial technology (fintech) dan blockchain.

● Menyusun regulasi yang mendukung perkembangan teknologi keuangan dan keamanan transaksi elektronik.

e. Peningkatan Efisiensi Operasional

● Menerapkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi operasional BI.

● Mengevaluasi dan meningkatkan proses kerja agar lebih efisien.

f. Pemberdayaan Ekonomi Berkelanjutan

● Mendukung pengembangan sektor ekonomi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

● Mendorong pembiayaan yang mendukung proyek-proyek infrastruktur

(16)

7 berkelanjutan.

g. Keamanan Sistem Keuangan

● Memperkuat sistem pengawasan dan regulasi untuk melindungi stabilitas sistem keuangan.

● Melibatkan sektor swasta dalam upaya pencegahan kejahatan keuangan dan penipuan.

h. Keliberalan Pasar Keuangan

● Melanjutkan upaya untuk memperluas akses ke pasar keuangan dan mendorong persaingan yang sehat.

● Meninjau regulasi dan kebijakan untuk memastikan keberlanjutan perkembangan pasar modal.

i. Kolaborasi Internasional

● Berpartisipasi aktif dalam kerjasama internasional untuk menghadapi tantangan ekonomi global.

● Membangun hubungan dengan bank sentral dan lembaga keuangan internasional untuk pertukaran informasi dan koordinasi kebijakan.

j. Pendidikan dan Literasi Keuangan

● Mendorong program pendidikan dan literasi keuangan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap kebijakan ekonomi dan keuangan.

Strategi ini dapat berubah seiring dengan perkembangan kondisi ekonomi dan kebijakan global. Bank Indonesia akan terus memantau dan menyesuaikan strateginya agar tetap responsif terhadap dinamika pasar dan kebutuhan ekonomi nasional.

1.4 Proses Bisnis

Proses bisnis Bank Indonesia (BI) mencakup berbagai kegiatan yang dirancang untuk mencapai tujuan utama bank sentral, yaitu menjaga stabilitas nilai tukar, mengendalikan inflasi, dan memastikan kestabilan sistem keuangan. Berikut adalah gambaran umum tentang beberapa proses bisnis utama Bank Indonesia:

a. Kebijakan Moneter:

● Analisis Ekonomi: BI melakukan analisis menyeluruh terhadap kondisi ekonomi global dan nasional, termasuk pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, dan faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi kebijakan moneter.

● Penetapan Suku Bunga: BI menetapkan suku bunga acuan untuk

(17)

8

mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas nilai tukar.

b. Pengaturan dan Pengawasan Perbankan:

● Penerbitan Peraturan: BI mengeluarkan peraturan dan kebijakan untuk mengatur aktivitas perbankan dan keuangan.

● Supervisi dan Pengawasan: BI melakukan supervisi dan pengawasan terhadap bank-bank untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan kestabilan sistem keuangan.

c. Operasi dan Layanan Keuangan:

● Pengelolaan Cadangan Devisa: BI mengelola cadangan devisa untuk menjaga stabilitas nilai tukar dan keuangan negara.

● Layanan Keuangan untuk Pemerintah: BI menyediakan layanan keuangan untuk pemerintah, termasuk manajemen utang negara.

d. Penerbitan Mata Uang:

● Desain dan Produksi Mata Uang: BI bertanggung jawab atas desain, produksi, dan distribusi mata uang nasional.

● Pemalsuan dan Keamanan Mata Uang: BI melibatkan upaya untuk mencegah pemalsuan dan memastikan keamanan mata uang.

e. Pendidikan dan Literasi Keuangan:

● Program Literasi Keuangan: BI terlibat dalam program pendidikan dan literasi keuangan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kebijakan ekonomi dan keuangan.

f. Kolaborasi Internasional:

● Hubungan dengan Lembaga Keuangan Internasional: BI berpartisipasi dalam kerjasama internasional dengan bank sentral dan lembaga keuangan global untuk pertukaran informasi dan koordinasi kebijakan.

g. Pengembangan Sistem Pembayaran

● Pengembangan Sistem Pembayaran Elektronik: BI mempromosikan dan mengembangkan sistem pembayaran elektronik untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan transaksi keuangan.

h. Penelitian dan Pengembangan:

● Penelitian Ekonomi dan Keuangan: BI melakukan penelitian untuk mendukung pengambilan keputusan kebijakan dan memahami tren ekonomi global dan nasional.

Proses bisnis Bank Indonesia bersifat kompleks dan terus berkembang sesuai dengan perubahan

(18)

9

kondisi ekonomi dan keuangan. Penerapan teknologi informasi juga memainkan peran penting dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis BI.

1.5 Lingkup Satuan Kerja

1.5.1 Satuan Kerja Unit Khusus Pembangunan SPU, DC, dan BRS (UKPS) Bank Indonesia mempunyai berbagai macam Satuan Kerja, salah satunya Unit Khusus Pembangunan SPU, DC, dan BRS yang terletak di Kantor Pusat Bank Indonesia Jakarta Pusat.

Satuan Kerja tersebut merupakan Departemen di Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah Bank Indonesia.

Unit Khusus Pembangunan SPU, DC dan BRS memanifestasikan dan melaksanakan pembangunan Sentra Pengelolaan Uang, Depo Kas Utama Wilayah Timur, Data Center ke-2, Business Resumption Site dengan prinsip tata kelola dan pengendalian risiko sesuai praktik terbaik.

Selain itu, terdapat struktur organisasi Unit Khusus Pembangunan SPU, DC dan BRS yang terdiri atas:

a. Divisi Program Manajemen Kantor dan Manajemen Internal

b. Program Pembangunan SPU, DKUT, DC-2, dan BRS, yang meliputi:

1) Kelompok Perencanaan, Pengembangan Sistem dan Perangkat 2) Kelompok Perencanaan dan Pembangunan Gedung

3) Kelompok Perencanaan dan Pembangunan Kawasan c. Petugas Pengendalian Internal

d. Manajer Kinerja Struktur Organisasi Unit Khusus Pembangunan Sentra Pengelolaan Uang (SPU), Data Center (DC) dan Business Resumption Site (BRS) tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ADG Internal.

Struktur Organisasi Unit Khusus Pembangunan Sentra Pengelolaan Uang (SPU), Data Center (DC) dan Business Resumption Site (BRS) tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ADG Internal.

(19)

10

GAMBAR 1.3 Struktur OrganisasI Unit Khusus Pembangunan SPU, DC, dan BRS

1.5.2 Visi, Misi dan Tugas Pokok 1.5.2.1 Visi

Mewujudkan Sentra Pengelolaan Uang, Depo Kas Utama Wilayah Timur, Data Center ke-2, Business Resumption Site, dan Kawasannya.

1.5.2.2 Misi

Melaksanakan Pembangunan Sentra Pengelolaan Uang, Depo Kas Utama Wilayah Timur, Data Center ke-2, Business Resumption Site, dan Kawasannya dengan prinsip tata kelola dan pengendalian risiko Sesuai Praktik terbaik.

1.5.3 Lokasi Satuan Kerja

Di Gedung C Lantai 3, Unit Khusus Pembangunan SPU, DC, dan BRS (UKPS) Divisi Unit Management Intern (UMI), Jl. MH Thamrin, No. 2, Jakarta Pusat, DKI Jakarta.

1.5.4 Lingkup Penugasan

Pada Departemen Unit Khusus Pembangunan SPU, DC, dan BRS (UKPS) tepatnya pada divisi Unit Management Intern (UMI) pekerjaan yang diberikan sesuai dengan kesepakatan awal, dimana kami diminta untuk membantu selama diadakannya (The International Organization for Standardization) ISO 15489. Dimana tugas yang diberikan meliputi input data arsip, checking data arsip, audit data arsip, pengecekan berkas di ruang simpan arsip, dan tracking berkas pada aplikasi BI-RMS.

(20)

11

1.5.5 Rencana dan Penjadwalan Kerja

Waktu pelaksanaan proses magang dimulai Tanggal 12 September 2023 dan berakhir pada tanggal 5 Desember 2023. Pada hari Senin, Selasa, Rabu, dan Jum’at.

Mulai Jam 07.15 sampai 16.15 WIB. Mengambil Ijin di setiap hari Kamis untuk mengikuti perkuliahan di kampus.

Hari Kerja Senin-Jumat

Jam Kerja 07.15 s.d 16.15 WIB

Ijin Setiap hari Kamis untuk mengikuti perkuliahan di kampus

Tabel 1.1. Tabel Rencana dan Penjadwalan Kerja

(21)

12

BAB II

KAJIAN TEORITIS 2.1 Teori Motivasi

2.1.1 Teori Motivasi Kerja

Motivasi berasal dari bahasa Latin yaitu movore yang berarti gerak atau dorongan untuk bergerak (Prawira, 2014). Dalam bahasa Inggris, motivasi berasal dari kata motive, yaitu daya gerak atau alasan (Eschols & Shadily, 2003). Dalam Bahasa Indonesia, motivasi berasal dari kata “motif” yang berarti kekuatan dalam diri individu yang mendorong untuk melakukan sesuatu (Sardiman, 2016). Abraham Maslow menyatakan bahwa motivasi adalah suatu faktor yang tetap dan tak pernah berakhir, selalu mengalami fluktuasi, serta memiliki sifat kompleks. Hal ini sebagian besar merupakan ciri umum yang ditemukan dalam setiap kegiatan organisme secara universal (Prawira, 2014).

Penting sekali bagi setiap karyawan atau pegawai memiliki motivasi kerja untuk mencapai apa yang dituju dan semangat kerja. Dalam pemberkasan, dapat dirancang untuk merangsang motivasi dengan memberikan umpan balik positif atau hadiah saat tujuan tertentu dalam pemberkasan tercapai. Adanya motivasi kerja dapat membuat pengaturan berkas yang efisien meningkatkan segi lainnya seperti produktivitas dengan mengurangi hambatan psikologis seperti kebingungan atau rasa kehilangan.

2.1.2 Teori Kebutuhan Maslow

Maslow adalah seorang psikolog yang teori-teorinya digunakan dalam ilmu manajemen. Membaca pemikiran Maslow tentang teori kebutuhan, tidak bisa lepas dari teori motivasi yang menjadi landasannya (Muazaroh & Subaidi, 2019). Maslow menyatakan bahwa pada dasarnya terdapat berbagai macam kebutuhan dalam diri seseorang yang bisa dilihat secara berjenjang (hierarchical). Berbagai kebutuhan tersebut oleh Maslow dikelompokkan secara hierarki menjadi lima bentuk kebutuhan.

Semakin tinggi tingkat kebutuhan seseorang, atau semakin bergerak ke atas tingkat kebutuhan seseorang, maka semakin sedikit kebutuhannya, karena kebutuhan yang lain dianggap sudah terpenuhi, serta semakin sedikit juga orang yang memang mencapai level atas tersebut. Dalam pengaturan kearsipan, pemahaman tentang kebutuhan

(22)

13

individu untuk mengakses informasi tertentu atau menjaga kerahasiaan dapat mempengaruhi cara dokumen disusun dan diarsipkan.

2.2 Teori Kognitif

Teori belajar kognitif merupakan suatu teori belajar yang lebih mementingkan proses belajar daripada hasil belajar. Teori kognitif pada awalnya dikemukakan oleh Dewwy, dilanjutkan oleh Jean Piaget, Kohlberg, Damon, Mosher, Perry dan lain-lain, yang membicarakan tentang perkembangan kognitif dalam kaitannya dengan belajar. Kemudian dilanjutkan oleh Jerome Bruner, David Asubel, Chr. Von Ehrenfels Koffka, Kohler, Wertheimer dan sebagainya (Sutarto, 2017).

Teori kognitif adalah suatu pendekatan dalam psikologi yang menekankan pentingnya proses kognitif, yaitu pemrosesan informasi, persepsi, memori, pengambilan keputusan, dan pemecahan masalah dalam memahami perilaku manusia. Jerome Bruner (1915-2016):

menyumbangkan konsep penting tentang konstruktivisme kognitif, yang menekankan peran aktif individu dalam membangun pengetahuannya sendiri. Dia memperkenalkan konsep

"scaffolding" yang merujuk pada bantuan yang diberikan oleh orang dewasa atau teman sebaya untuk membantu seseorang belajar. Jean Piaget mengemukakan bahwa proses belajar akan terjadi apabila ada aktivitas individu berinteraksi dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisiknya (Sutarto, 2017).

2.3 Teori Struktur Organisasi

Teori ini fokus pada struktur organisasi dan cara manusia berinteraksi di dalamnya.

Dalam konteks kearsipan, pemahaman tentang struktur organisasi dapat membantu merancang sistem kearsipan yang sesuai dengan kebutuhan organisasi dan memudahkan kolaborasi antar anggota tim.

2.4 Teori Managemen Stres Kerja

Stres merupakan istilah yang berasal dari bahasa latin stingere yang berarti “keras”

(stricus). Istilah ini mengalami perubahan seiring dengan perkembangan penelaahan yang berlanjut dari waktu ke waktu dari straise, strest, stresce, dan stress (Nasrudin, 2010). Stres merupakan suatu keadaan dimana seseorang mengalami ketegangan karena adanya kondisi- kondisi yang mempengaruhi dirinya (Nasrudin, 2010). Surya (1994; Triatna, 2015), menyatakan bahwa stres merupakan suatu keadaan dimana seseorang mengalami ketegangan karena adanya kondisi-kondisi yang mempengaruhi dirinya. Hal senada juga disampaikan oleh

(23)

14

Handoko (1994 ; Triatna, 2015), yang mengatakan bahwa stres adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang. Adapun Gibson dkk (1993; Triatna, 2015), mengartikan stres adalah tanggapan yang dapat menyesuaikan diri yang dipengaruhi oleh perbedaan individual dan atau proses psikologis, yakni suatu konsekuensi dari setiap tindakan ekstern (lingkungan), situasi atau peristiwa yang terlalu banyak mengadakan tuntutan psikologis dan atau fisik seseorang.

(24)

15

BAB III

AKTIVITAS PENUGASAN MAGANG

3.1 Realisasi Kegiatan Magang

Kegiatan program magang yang ditetapkan oleh Bank Indnesia Pusat dilakukan secara tatap muka (Work Form Office). Selama melaksanakan kegiatan magang di Bank Indonesia tepatnya Satker UKPS, saya dibimbing oleh Ibu Eka Milasari selaku mentor dan Ibu Leandari selaku asisten mentor. Selama magang di satuan kerja UKPS Bank Indonesia, jenis aktivitas magang yang saya lakukan yaitu dalam lingkup management intern, yang mana pekerjaan utama yang dilakukan adalah terkait Organizing dan Controlling data arsip, yang dimana jenis aktivitasnya yaitu :

1. Input Data Arsip 2. Checking Data Arsip 3. Audit Data Arsip

4. Pengecekan Berkas di Ruang Simpan Arsip 5. Tracking Berkas Pada Aplikasi BI-RMS

selama melaksanakan kegiatan magang di Bank Indonesia tepatnya Satker UKPS, saya dibimbing oleh ibu Eka Milasari selaku mentor dan Ibu Leandari selaku asisten mentor.

No. Jenis Aktivitas Tugas yang diberikan Pencapaian Tugas 1. Input Data Arsip a. Input berkas ke dalam

aplikasi BI-RMS

b. Memberikan nomor urut sesuai daftar arsip pada berkas yang sudah diinput

c. Mengurut nomor berkas dari yang nomor kecil ke nomor besar

a. Berkas sudah masuk berada ke dalam aplikasi dengan rapih dan benar b. Berkas tersusun

sesuai nomor urut

c. Berkas terurut sesuai nomor yang dari kecil ke besar

(25)

16

2. Checking Data Arsip a. Memeriksa kembali apakah ada berkas yang belum ter-input

b. Memeriksa kembali nomor urut sesuai dengan daftar data arsip c. Memeriksa kode

klasifikasi berkas nya apa sudah sesuai dengan isi berkas

d. Memeriksa kembali tanggal, nomor, perihal, pengirim dan penerima pada daftar arsip apakah ada kesalahan penulisan atau tidak

a. Semua berkas sudah ter-input b. Nomor urut

sudah tersusun rapih dan sudah sesuai dengan daftar data arsip c. Kode klasifikasi

berkas sudah sesuai dengan isi berkas nya d. Isi daftar arsip sudah sesuai dengan berkas yang ada

3. Audit Data Arsip a. Mengevaluasi struktur keseluruhan dari sistem kearsipan, termasuk klasifikasi, penomoran, dan penyusunan arsip

b. Mengevaluasi kondisi fisik dari arsip, baik yang disimpan secara digital maupun fisik

c. Meninjau kebijakan retensi dokumen dan pemusnahan arsip yang

a. Tidak ada nya kekurangan atau kesalahan terhadap folder fisik arsip

b. Menghindari terjadinya folder yang tidak sesuai antara fisik dengan digital

c. Retensi yang seharusnya sudah abis

(26)

17

sudah tidak diperlukan segera dimusnahkan 4. Pengecekan Berkas di

Ruang Simpan Arsip

a. Memastikan folder berkas tersimpan sesuai nomor filling cabinet nya

b. Mengeluarkan folder berkas yang tidak sesuai tempat nya

c. Merapikan folder berkas sesuai urutannya

a. Folder Berkas tersimpan sesuai nomor dari filling cabinet nya

b. Tidak ada folder berkas yang salah

penempatan c. Folder berkas

tersusun rapih sesuai dengan urutan

5. Tracking berkas pada aplikasi BI-RMS

a. Memeriksa isi folder yang berada pada ruang simpan arsip apa sudah berada juga pada aplikasi BI-RMS nya b. Memeriksa kesamaan isi

folder antara aplikasi dengan fisik yang berada di ruang simpan arsip

a. Isi folder sudah berada berada di ruang simpan arsip dan juga pada aplikasi b. Kecocokan

antara di ruang simpan arsip dan pada aplikasi Tabel 3.1. Aktivitas Magang

3.2 Gambaran Peningkatan Kompetensi

No. Jenis Aktivitas Kompetensi yang Dibutuhkan

Peningkatan Kompetensi

1. Input Data Arsip a. Ketelitian dalam a. Kemampuan untuk

(27)

18

2. Checking Data Arsip membaca dan mengetik

b. Penguasaan dalam penggunaan aplikasi BI- RMS

c. Pengetahuan Tentang Kearsipan

d. Kerja sama tim

e. Kemampuan time management

f. Problem solving

menangkap detail dan mengidentifikasi kesalahan dalam data arsip

b. Kemampuan dalam penggunaan perangkat lunak atau sistem yang digunakan dalam mengelola dan

menyimpan data arsip c. Kemampuan dalam

memahami aturan- aturan kearsipan, standar dan pedoman terkait untuk

memastikan data diarsipkan dengan benar

d. Kemampuan dalam bekerja sama sesama rekan tim atau divisi lainnya yang terlibat dalam kearsipan agar mempermudah pekerjaan e. Mampu dalam

mengelola waktu dengan efisien untuk menyelesaikan

pekerjaan sesuai dengan tenggat waktu yang ditetapkan

f. Kemampuan dalam 3. Pengecekan Berkas di

Ruang Simpan Arsip 4. Tracking Berkas pada

Aplikasi BI-RMS

(28)

19

g. Komunikasi Efektif

mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang mungkin muncul dalam proses

pengarsipan

g. Kemampuan dalam berkomunikasi dengan jelas terkait temuan atau perbaikan yang mungkin diperlukan dalam data arsip

5. Audit Data Arsip a. Problem-solving

b. Pengolahan data

c. Pemahaman konsep dasar

d. Komunikasi

a. Mampu

mengidentifikasi masalah dan mencari solusi yang sesuai untuk meningkatkan kualitas audit dan pengelolaan data arsip b. Mampu untuk

mengolah dan mengelola data arsip dengan benar dan efisien.

c. Dapat memberikah hasil audit yang berkualitas

d. Mampu menyampaikan hasil penelitian dan rekomendasi kepada pihak yang

(29)

20

bersangkutan Tabel 3.2. Gambaran peningkatan Kompetensi

3.3 Relevansi Teori dan Praktik 3.3.1 Teori Kognitif

Teori kognitif adalah suatu pendekatan dalam psikologi yang menekankan pentingnya proses kognitif, yaitu pemrosesan informasi, persepsi, memori, pengambilan keputusan, dan pemecahan masalah dalam memahami perilaku manusia.

sesuai dengan aktivitas magang yang saya lakukan di bidang kearsipan atau pemberkasan dan input data hal tersebut melibatkan pemrosesan informasi. Kegiatan tersebut relevan dengan teori kognitif ini karena dapat membantu saya dalam memahami proses dan penyimpan informasi, yang dapat digunakan untuk pengelolaan pengarsipan dan input data yang lebih efisien. contohnya seperti bagaimana ketika saya mencari cara cepat, tepat dan efisien agar pekerjaan pengarsipan dan input data yang dapat diberikan selesai tepat waktu dan tidak ada yang harus dilanjutkan di keesokan harinya.

3.3.2 Teori Motivasi Kerja

Motivasi merupakan salah faktor penting yang memberikan dorongan kuat untuk melakukan suatu tindakan dan pekerjaan. Menurut Baron (1983), motivasi adalah akumulasi dari beberapa proses yang berbeda yang mempengaruhi dan mengarahkan perilaku kita untuk mencapai tujuan dan sasaran tertentu. Relevansinya adalah ketika saya memiliki tujuan utama selama magang, maka hal tersebutlah yang menjadi motivasi saya melakukan pekerjaan dengan sebaik mungkin. Dengan adanya motivasi kerja yang saya miliki selama kegiatan magang maka dapat mempengaruhi kinerja saya dalam melaksanakan pekerjaan. Berkas atau arsip tersusun dan terselesaikan dengan baik. Hingga pada akhirnya kontribusi saya menghasilkan hal yang menguntungkan untuk diri saya dan satuan kerja, yaitu lulus ISO 15489.

3.3.3 Teori Struktur Organisasi

Suatu bisnis yang bagus sangat membutuhkan struktur untuk tumbuh dan berkembang, sehingga struktur memerlukan sumber daya manusia yang cukup serta keterampilan yang baik untuk mencapai tujuan perusahaan. Relevansinya teori ini

(30)

21

dengan aktivitas magang saya adalah dengan adanya struktur organisasi pada satuan kerja UKPS, pemahaman tentang struktur organisasi sangat membantu saya dalam melaksanakan kegiatan magang dan mempermudah pekerjaan saya. karena dengan begitu saya dapat mudah meminta bantuan ataupun berkolaborasi sesama rekan kerja sesuai dengan kebutuhan kearsipan atau pemberkasan.

3.3.4 Teori Stres Kerja

Stres kerja adalah perasaan yang menekan atau merasa tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaan. Menurut Theorell (2001; Deniz dkk, 2015) stress kerja terbagi menjadi 3 dimensi yaitu, dukungan sosial, kontrol, dan beban kerja.

Teori ini relevan dengan pekerjaan yang saya lakukan pada dimensi beban kerja, karena ketika saya melaksanakan kegiatan magang bertepatan dengan akan dilaksanakannya ISO, menyebabkan beban kerja yang saya dapatkan lebih banyak sehingga saya harus meluangkan lebih banyak waktu saya di kantor dan bekerja lebih keras lagi.

3.4 Permasalahan

Adapun beberapa permasalahan yang muncul selama proses kegiatan magang berlangsung baik dari segi pekerjaan, relasi dengan rekan lain, maupun dari sisi saya sendiri.

Salah satu permasasalahan yang dihadapi yaitu stress kerja, dikarenakannya sedang banyaknya pekerjaan yang dimiliki oleh pegawai UKPS selama ISO berlangsung dan juga karena kesibukan rapat terkait pembangunan yang sedang berlangsung, dampaknya menyebabkan dimana komunikasi pegawai yang bekerja pada satker UKPS dengan mahasiswa magang masih terlihat kurang baik.

Jika dari sisi pekerjaan tidak terlalu banyak permasalahan, hanya saja sejak saya datang pertama kali ke Satker tersebut dari mentor saya sendiri saya kurang detail memberi penjelasan terkait bagaimana pekerjaan yang harus saya lakukan. Tidak dijelaskan secara formal terkait ruang lingkup dan bagaimana sistem pemberkasan atau kearsipan itu sendiri.

Sehingga pada akhirnya saya memahami dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Hal ini juga termasuk minim nya komunikasi sesama rekan kerja. Sedaangakn di dalam organisasi atau perusahaan komunikasi yang baik sesam rekan kerja sangat penting untuk kepentingan interaksi dan kepentingan pertukaran informasi terkait pekerjaan agar tidak terjadi miss comunication.

(31)

22

BAB IV REKOMENDASI

Rekomendasi ataupun saran yang dapat saya berikan kepadan instansi tempat saya melaksanakan magang berdasarkan berdasarkan dari permasalahan yang muncul pada bab III yang terutama dan terpenting adalah untuk membentuk satu divisi khusus pada UKPS yang tugasnya untuk mengkoordinasi siswa atau mahasiswa magang agar mahasiswa magang dapat terkoordinasi dan mendapatkan tugas dengan rapih. Kemudian rekomendasi berikutnya dapat diberi pelatihan atau seminar kepada pegawai terkait bagaimana komunikasi yang baik dan benar secara psikologi.

Kemudian saya merekomendasikan kepada Satuan Kerja UKPS untuk membuat program evaluasi setiap minggu kepada mahaasiswa magang agar kedepannya tidak ada lagi miss communication antara pegawai dan mahasiswa magang.

(32)

23

DAFTAR PUSTAKA

Agustin, J. V., & Triani, N. N. A. (2023). Pengaruh Audit Firm Size Audit Fee Audit Tenure Dan Kompetensi Auditor Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Ilmiah Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi (MEA), 7(2), 428–446. https://doi.org/10.31955/mea.v7i2.3017

Ananda, D. (2017). SEBUAH SURVEY TENTANG KOMPETENSI PENGOLAHAN DATA YANG DIBUTUHKAN DALAM JOB PROFILE JUNIOR AUDITOR.

Izzati, U. A., & Prabandini Mulyana, O. (2019). Psikologi Industri & Organisasi. Bintang, 324.

Muazaroh, S., & Subaidi. (2019). Dalam Pemikiran Abraham Maslow. Al-Mahazib, 7(1), 17–

33.

Pradipta, R. F., Dimas Arif Dewantoro, Abdul Huda, Ryadi, Abdul Huda Fadillah Ariani, &

Arkananta Dylan Maheswara. (2023). Pengelolaan Administrasi Pembelajaran Berbasis Digital dalam Meningkatkan Kemampuan Arsip Data Bagi Guru Sekolah Luar Biasa.

JURPIKAT (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat), 4(2), 59–72.

https://doi.org/10.37339/jurpikat.v4i2.1340

Sutarto, S. (2017). Teori Kognitif dan Implikasinya Dalam Pembelajaran. Islamic Counseling:

Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 1(2), 1. https://doi.org/10.29240/jbk.v1i2.331

Vina Andita Pratiwi. dkk. (2022). Perilaku Organisasi (Pendekatan Teoretis dan Praktis) (Issue August).

Yaumi, S. (2021). Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Integritas Terhadap Kualitas Audit Dalam Pengawasan Keuangan Daerah (Inspektorat Pemkab Lamongan). Jurnal Ekbis, 22(1), 88. https://doi.org/10.30736/je.v22i1.699

(33)

24

LAMPIRAN

Surat Permohonan Magang

(34)

25

Balasan Surat Permohonan Magang

(35)

26

(36)

27

Foto-Foto dokumentasi kegiatan magang

(37)

28

(38)

29

(39)

30

(40)

31

(41)

32

Gambar

GAMBAR 1.1 Tiga Pilar Utama Bank Indonesia
GAMBAR 1.3 Struktur OrganisasI Unit Khusus Pembangunan SPU, DC, dan BRS
Tabel 1.1. Tabel Rencana dan Penjadwalan Kerja

Referensi

Dokumen terkait

Peningkatan belanja modal dan efisiensi belanja barang untuk mendukung belanja produktif dalam rangka pembangunan infrastruktur untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan

Jika pada masa orde baru, orientasi kebijakan negara adalah mendukung terciptanya stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi dengan mengekang partisipasi

Di tengah tantangan yang cukup berat sepanjang 2009, walaupun perlambatan ekonomi turut menahan inflasi, upaya Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas nilai tukar tidak

Dalam rangka menjaga stabilitas politik dan keamanan regional ASEAN, meningkatkan daya saing kasawasan secara menyeluruh di pasar dunia, mendorong pertumbuhan ekonomi

Selanjutnya, BI, LPS dan OJK juga memiliki kewenangan baru dalam rangka mengoptimalkan gabungan kebijakan moneter dan menjaga stabilitas ekonomi nasional (Aria,

Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional Dalam Rangka Mendukung Kebijakan Keuangan Negara Untuk Penanganan Pandemi

Jika pada masa orde baru, orientasi kebijakan negara adalah mendukung terciptanya stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi dengan mengekang partisipasi

Dalam upaya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, Pemerintah mengeluarkan paket kebijakan jilid I dan II guna mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi