• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dokumen Tentang Laporan Tahunan 2021

N/A
N/A
Rafael R

Academic year: 2023

Membagikan "Dokumen Tentang Laporan Tahunan 2021"

Copied!
184
0
0

Teks penuh

Bank Indonesia melakukan seluruh instrumen bauran kebijakan untuk mendukung pemulihan perekonomian nasional dan menjaga stabilitas. Bank Indonesia melanjutkan kebijakan suku bunga rendah dan injeksi likuiditas untuk mendorong proses pemulihan ekonomi.

Foto Dewan Gubernur 1 22
Foto Dewan Gubernur 1 22

TENTANG BANK

INDONESIA

Main Gate, Kantor Pusat Bank IndonesiaDestry Damayanti

Bank Indonesia adalah bank sentral Republik Indonesia dan merupakan badan hukum yang berwenang melakukan perbuatan hukum. Bank Indonesia diberi wewenang untuk melaksanakan tugas (i) menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, (ii) mengatur dan memelihara kelancaran sistem pembayaran, dan (iii) mengatur dan mengawasi bank.

MISI

  • Program Strategis 01 adalah “Memperkuat efektivitas kebijakan moneter dan bauran
  • Program Strategis 02 adalah “Memperkuat sinergi kebijakan Bank Indonesia dengan
  • Program Strategis 03 adalah “Memperkuat kebijakan dan surveilans makroprudensial
  • Program Strategis 04 adalah “Memperkuat koordinasi dan sinergi kebijakan serta
  • Program Strategis 05 adalah “Memperkuat kebijakan Sistem Pembayaran-Pengelolaan
  • Program Strategis 06 adalah “Memperkuat sinergi kebijakan Bank Indonesia dengan
  • Program Strategis 07 adalah “Mengakselerasi pengembangan pasar uang untuk
  • Program Strategis 08 adalah
  • Program Strategis 09 adalah “Memperkuat efektivitas kerja sama internasional untuk
  • Program Strategis 10 adalah “Memperkuat efektivitas kebijakan kelembagaan guna
  • Program Strategis 11 adalah “Meningkatkan kinerja efisien melalui pengelolaan
  • Program Strategis 12 adalah “Meningkatkan kinerja efisien organisasi melalui Sistem

Program Strategis ini merupakan bagian dari sinergi kebijakan Bank Indonesia dengan Pemerintah (kementerian dan lembaga terkait, pusat dan daerah) serta mitra strategis lainnya untuk mewujudkan Visi. Melalui Program Strategis ini, Bank Indonesia memberikan respon kebijakan untuk menjawab tantangan era ekonomi dan keuangan digital.

Perry Warjiyo Gubernur

Sebelum menjabat Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti menjabat sebagai anggota Dewan Komisioner LPS periode 2015-2019. Destry Damayanti memulai karirnya sebagai peneliti dan dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia pada tahun 1987-1990.

Destry Damayanti Deputi Gubernur Senior

Sebelum Dody Budi Waluyo menjabat Wakil Gubernur, ia menjabat sebagai Asisten Gubernur Bidang Kebijakan Ekonomi dan Moneter. Saat ini, Dody Budi Waluyo juga merupakan salah satu pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) dan salah satu wakil presiden Pusat Ikatan Sarjana Ekonomi Islam (IAEI).

Dody Budi Waluyo Deputi Gubernur

Dody Budi Waluyo diangkat menjadi Deputi Gubernur Bank Indonesia melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 69/P Tahun 2018 dan dilantik pada tanggal 18 April 2018 untuk masa jabatan 2018-2023. Pada tahun Dody Budi Waluyo juga menjabat sebagai penasihat Direktur Eksekutif Southeast Asia Voting Group (SEAVG), IMF Washington DC, AS.

Doni Primanto Joewono Deputi Gubernur

Doni Primanto Joewono pernah menjabat sebagai Peneliti Ekonomi Senior (Wakil Direktur) di Kantor Perwakilan Bank Indonesia London. Sebelum menjabat Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni Primanto Joewono menjalankan tugasnya sebagai Kepala Departemen Sumber Daya Manusia pada tahun 2020.

Juda Agung Deputi Gubernur

Juda Agung juga melanjutkan pendidikannya di University of Birmingham, Inggris dan mendapatkan gelar Ph.D. di bidang Ekonomi pada tahun 1999. Memulai karir di Bank Indonesia pada tahun 1991 sebelum menjabat sebagai Deputi Direktur Bank Indonesia, Aida S.

Aida S. Budiman Deputi Gubernur

Setelah menempuh pendidikan di bidang sosial ekonomi pertanian, agribisnis, Institut Pertanian Bogor pada tahun 1987, Aida S. Budiman melanjutkan pendidikannya di University of Southern California Amerika Serikat dan memperoleh gelar master di bidang ekonomi pada tahun 1996.

Sugeng

Pada tahun 2013, Rosmaya Hadi ditunjuk sebagai Kepala Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran dan berperan dalam mendorong terciptanya Gerakan Nasional Non Tunai. Rosmaya Hadi lahir di Bandung pada tahun 1959 dan memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Padjadjaran pada tahun 1984.

Rosmaya Hadi Deputi Gubernur

Selain itu, Rosmaya Hadi pernah menjabat sebagai Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat pada periode 2014-2016. Pada tahun 2011, Rosmaya Hadi mengikuti Program Pendidikan Reguler Angkatan 46 Lemhannas dan berhasil menjadi salah satu peserta yang mendapatkan predikat terbaik.

KEWENANGAN BANK INDONESIA

Kantor Perwakilan Bank Indonesia New York 2. Kantor Perwakilan Bank Indonesia di London 3. Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Tokyo 4. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Singapura Komite1).

BADAN SUPERVISI BANK INDONESIA

BADAN SUPERVISI BANK INDONESIA PERIODE 2020-2023

Muhammad Edhie Purnawan

Muhammad Nawir Messi

Nunung Nuryartono

Nury Effendi

Dody Budi Waluyo

Kompleks Perkantoran Bank Indonesia

KINERJA

EKONOMI GLOBAL DAN DOMESTIK

SERTA RESPONS KEBIJAKAN

KINERJA EKONOMI GLOBAL DAN DOMESTIK SERTA

RESPONS KEBIJAKAN

Kinerja Ekonomi Global

Pemulihan ekonomi negara-negara maju (AE), khususnya Amerika, berjalan lebih cepat didukung oleh vaksinasi dan percepatan stimulus. Sejumlah langkah telah dilakukan untuk mengoordinasikan kebijakan internasional guna terus memperkuat pemulihan ekonomi global dan mengatasi berbagai permasalahan yang muncul.

Kinerja Ekonomi Domestik

Sementara itu, nilai transaksi pembayaran menggunakan uang elektronik (EU) dan digital banking tumbuh masing-masing sebesar 52,5% (year-on-year) dan 60,7% (year-on-year) pada kuartal III tahun 2021. Sejalan dengan NPI -akibatnya nilai tukar Rupiah pada triwulan IV tahun 2021 tercatat menguat rata-rata 0,80% dan secara point-to-point 0,42% dibandingkan level akhir triwulan III tahun 2021 .

Respons Kebijakan Bank Indonesia

Bank Indonesia melonggarkan Loan to Value (FTV) kredit properti dan angsuran Kredit Kendaraan Bermotor (MVL) menjadi 0%. Bank Indonesia terus mempercepat digitalisasi sistem pembayaran untuk mendorong integrasi ekonomi dan keuangan digital nasional.

Doni Primanto Joewono

Menara Sjafruddin Prawiranegara -

PENGELOLAAN KINERJA DAN

TRANSFORMASI BANK INDONESIA

KEBIJAKAN UTAMA

KEBIJAKAN UTAMA

Pencapaian Kinerja Bank Indonesia Tahun 2021

Di tengah tantangan perekonomian global dan lokal yang belum sepenuhnya pulih dari dampak pandemi Covid-19, kinerja Bank Indonesia pada tahun 2021 secara umum dapat dicapai dengan baik.

IKU 1 dan 2: Inflasi inti dan Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) terjaga dalam kisaran

IKU 3: Volatilitas nilai tukar yang terjaga Volatilitas nilai tukar Rupiah selama tahun

Kebijakan Bank Indonesia melalui triple intervensi, di pasar spot, DNDF dan pembelian SBN dari pasar sekunder, berperan penting dalam menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah.

IKU 4: Kecukupan cadangan devisa minimal 6 bulan impor dan kewajiban utang luar

IKU 5: Sinergi kebijakan dengan kementerian dan lembaga terkait, untuk mendukung

IKU 6: Intermediasi yang seimbang dengan indikator Credit to GDP gap sebesar

IKU 7: Kemajuan pengembangan UMKM yang diukur dari rasio kredit dan pembiayaan

IKU 8: Sinergi pengawasan makroprudensial- mikroprudensial dengan OJK dalam menjaga

IKU 9: Ketersediaan pengaturan, framework perizinan/persetujuan dan pengawasan

IKU 10: Rasio peningkatan akseptasi transaksi nontunai di masyarakat

IKU 11: Ketersediaan layanan jasa Sistem Pembayaran Bank Indonesia minimal sebesar

IKU 13: Peningkatan transaksi digital dalam masyarakat

Pencapaian tersebut juga sejalan dengan upaya Bank Indonesia dalam memperluas digitalisasi sistem pembayaran melalui peluncuran program 12 juta merchant QRIS yang hingga 31 Desember 2021 telah berhasil menjangkau 14,7 juta merchant. Selain itu, Bank Indonesia juga terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk meningkatkan transaksi ekonomi dan keuangan digital dengan didukung sistem pembayaran Bank Indonesia yang cepat, mudah, murah, aman dan terpercaya.

IKU 14: Kedalaman pasar uang Rupiah dan pasar valas

Hingga akhir tahun 2021, rasio transaksi digital terus meningkat yang dibuktikan dengan tercapainya pencapaian 2,95 x PDB (data November 2021) terhadap target 1,40 x PDB.

IKU 15: Pemenuhan Infrastruktur Pasar Keuangan (IPK) Bank Indonesia memenuhi

IKU 16: Peningkatan Pemahaman Masyarakat terhadap Ekonomi dan Keuangan Syariah

IKU 17: Efektivitas kebijakan internasional dalam mendukung stabilitas makroekonomi

Keputusan banyak lembaga pemeringkat untuk mempertahankan SCR Indonesia di tengah pandemi saat ini mencerminkan keyakinan terhadap kelayakan kredit dan fundamental ekonomi Indonesia. Selain itu, Bank Indonesia juga mencapai beberapa kesepakatan pada tahun 2021, antara lain (i) Perjanjian Sistem Pembayaran dan Industri Keuangan Digital (SP-IKD) tentang APU PPT antara Bank Indonesia dan Otoritas Moneter Brunei Darussalam (AMBD), (ii) Perjanjian penerapan penguatan kerangka LCS-ACCD antara Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan Jepang (JMOF) dan (iii) LCS ACCD antara Bank Indonesia dan Bank Negara Malaysia (BNM). 17) KPI 18: Meningkatnya persepsi positif internasional terhadap kredibilitas bank.

IKU 18: Peningkatan persepsi positif internasional terhadap kredibilitas Bank

Memperoleh akreditasi SCOPUS untuk BMEB (SCOPUS Tier 2). 18) IKU 19 : Sumber Daya Manusia (SDM) Bank Indonesia siap memasuki era ini.

IKU 19: Sumber Daya Manusia (SDM) Bank Indonesia memiliki kesiapan memasuki era

IKU 20: Peningkatan Kualitas SDM sebagai hasil dari pengembangan SDM yang

IKU 21: Implementasi digitalisasi business platform terhadap peta jalan Rencana Induk

IKU 22: Keberhasilan implementasi infrastruktur Omni XP dan kehandalan Data

IKU 23: Maturitas tata kelola Bank Indonesia pada level Progressive atau level 3 (skala 1-5)

IKU 24: Mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) terhadap Laporan

  • Pelaksanaan Tugas dan Wewenang untuk Mendukung
    • Pelaksanaan Operasi Moneter
    • Pendalaman Pasar Uang
    • Penguatan Kebijakan Internasional dan Hubungan
  • Pelaksanaan Tugas dan Wewenang untuk Mendukung
    • Surveilans dan Pengawasan
    • Pengembangan UMKM
    • Perlindungan Konsumen
  • Pelaksanaan Tugas dan Wewenang untuk Mendukung
    • Digitalisasi Sistem Pembayaran
    • Penyelenggaraan Sistem Pembayaran dan Infrastruktur
    • Pengelolaan Uang Rupiah
    • Layanan Kepada Pemerintah
  • Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Pendukung
    • Pengembangan Ekonomi Keuangan Syariah dan Ekonomi
    • Perizinan
    • Pengelolaan Statistik dan Data Collections

Bank Indonesia mendukung program Bantuan Sosial Non Tunai (BSNT) yang meliputi Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Sembako, terutama mengenai efektivitas kelancaran sistem pembayaran dalam penyaluran bantuan dengan tetap memenuhi prinsip 6T. (Tepat waktu, Tepat sasaran, Tepat kuantitas, Tepat kualitas, Tepat harga dan Tepat administrasi). Pada tahun 2021, Bank Indonesia mengimplementasikan aplikasi Core Banking System (CBS) yang terintegrasi dengan aplikasi di Kementerian Keuangan menggantikan Bank Indonesia Government Electronic Banking (BIG-eB).

Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan, yang merupakan

Bank Indonesia memperkuat sinergi dan inovasi pengelolaan dan pengembangan statistik secara komprehensif untuk mendukung pelaksanaan tugas dan perumusan kebijakan. Bank Indonesia melakukan penyesuaian pengelolaan data dengan menyesuaikan batas waktu pelaporan tertentu bagi bank umum pada Agustus 2021.

Survei Khusus Sektor Riil (SKSR) yang terdiri dari survei (i) Dampak Covid-19 terhadap

  • Riset dan Jurnal Bank Indonesia
  • Layanan Informasi Publik
  • Komunikasi Kebijakan
  • Koordinasi dengan Pemerintah, Otoritas, dan Lembaga Terkait
    • Koordinasi dalam upaya pengendalian inflasi melalui TPI
    • Koordinasi Kebijakan,

Bank Indonesia juga menerbitkan beberapa laporan hasil survei seperti (i) Survei Penjualan Eceran (SPE), (ii) Survei Konsumen (SK), (iv) Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU), (v) Survei Harga Properti Residensial (SHPR) , (vi) Survei Penawaran dan Permintaan Pembiayaan Bank, dan (vii) Indeks Prompt Invoicing (PMI). Bank Indonesia senantiasa hadir memberikan pelayanan prima (service excelence) kepada masyarakat melalui layanan Contact Center Bank Indonesia Talk (BI Talk).

Harmonisasi Ketentuan dan Edukasi Pendalaman Pasar Keuangan

Sehubungan dengan itu, Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2021 mengangkat tema “Mendorong peningkatan peran UMKM pangan dengan optimalisasi digitalisasi untuk mendukung pemulihan ekonomi dan stabilitas harga pangan.” Untuk menjaga stabilitas inflasi di daerah, Bank Indonesia melalui KPwDN berperan aktif dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).

Pada tahun 2021, koordinasi ditempuh diantaranya melalui Rapat Koordinasi

Koordinasi dan Kerja Sama dalam Pengembangan Ekonomi dan

Koordinasi dalam rangka

Pengembangan Ekonomi, Mempercepat Reformasi, dan Memperkuat Ketahanan

Sinergi dan Koordinasi dalam Memperkuat Ketahanan Sistem

Bank Indonesia bersama Pemerintah, serta kementerian/lembaga otoritas terkait, tetap berkomitmen menjaga ketahanan sistem keuangan. Bank Indonesia melakukan koordinasi rutin dengan otoritas keuangan lainnya dalam rangka (i) pengawasan makroprudensial khususnya terhadap perbankan yang memerlukan perhatian, (ii) Perizinan Pelayanan Terpadu Hubungan Operasional Bank Umum dengan Bank Indonesia (PPTBU), (iii) pengawasan terhadap aspek kepatuhan terhadap peraturan, dan (iv) efektivitas proses bagi Bank Indonesia dalam menjalankan fungsi Lender of Last Resort, jika diperlukan, dan mendukung resolusi bank, jika ada, dan (v) berkontribusi dalam penyusunan peraturan antar otoritas .

Koordinasi dalam

Pemerintah memperkuat kewenangan anggota KSSK untuk mengambil langkah dan kebijakan guna mendukung program pemulihan ekonomi nasional. Hal ini dilakukan untuk menjaga stabilitas perekonomian dan sistem keuangan Indonesia dari dampak pandemi Covid-19 melalui sinergi dan bauran kebijakan yang tepat dan terukur serta memiliki landasan hukum yang kuat.

Pengembangan Sistem Pembayaran

Koordinasi dalam Pelaksanaan Kerjasama Internasional

Keterlibatan Bank Indonesia dilakukan secara serentak pada seluruh tahapan kerja sama perdagangan internasional, mulai dari tahap pra-negosiasi (viability study), negosiasi, hingga pasca-negosiasi. Setelah proses perundingan, Bank Indonesia juga terlibat dalam (i) proses penyusunan dokumen pengesahan perjanjian yang memuat permasalahan jasa keuangan dan/atau berdampak pada jasa keuangan, (ii) pendistribusian manfaat kerja sama perdagangan internasional kepada dunia usaha. pelaku di sektor jasa keuangan, dan (iii) ) memfasilitasi kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh Pusat Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) Kementerian Perdagangan RI.

Koordinasi dengan Perguruan Tinggi dan Institusi

Bank Indonesia terus mendukung upaya pemerintah dalam menjalin dan melaksanakan kerja sama perdagangan internasional untuk meningkatkan keterkaitan perekonomian Indonesia dengan rantai pasok global dan menjaga daya saing dengan negara-negara peers. Secara umum, Bank Indonesia memastikan perjanjian perdagangan internasional yang disepakati tidak membatasi ruang kebijakan yang dimiliki Indonesia dalam mengelola stabilitas moneter, sistem keuangan, dan sistem pembayaran.

Gedung Kantor Perwakilan Bank Indonesia Juda Agung

KELEMBAGAAN

Transformasi Bank Indonesia

  • Transformasi Kebijakan
    • Transformasi di Bidang Moneter

Seiring dengan pengembangan dan implementasi model BIPOLMIX, Bank Indonesia juga memperkuat kerangka sistem model perumusan kebijakan. Pada tahun 2021, Bank Indonesia telah mengembangkan 11 indikator baru dan secara rutin menggunakan 17 indikator hasil big data analytic.

MODEL BIPOLMIX

Integrasi Kebijakan dalam BIPOLMIX

  • Transformasi di Bidang Makroprudensial
  • Transformasi di Bidang Sistem Pembayaran
  • Transformasi di Bidang Pendukung Kebijakan
  • Dalam rangka pendalaman pasar keuangan syariah, Bank Indonesia
  • Dalam rangka penguatan riset asesmen dan edukasi, Bank Indonesia
  • Dalam rangka pemberdayaan ekonomi syariah, Bank Indonesia
    • Transformasi Kelembagaan
  • Pemetaan Outcome, Output, dan Proses (OOP) Untuk memastikan bahwa Bank Indonesia
  • Framework Kinerja Unggul
  • Reformasi Regulasi Berbagai Ketentuan Tata Kelola

Hal ini didukung dengan penerapan pusat data Bank Indonesia berbasis metadata (omni data Intelligence) yang sejalan dengan best practice internasional yaitu Statistical Data and Metadata Exchange (SDMX). Bank Indonesia dan Bank Negara Malaysia (BNM) telah sepakat untuk memperluas cakupan transaksi dasar LCS dari yang awalnya hanya menjadi transaksi perdagangan, yang kini mencakup investasi langsung dan transfer pendapatan (termasuk pengiriman uang).

Kinerja Efektif

Berdasarkan hasil pemetaan OOP, Bank Indonesia meninjau kembali indikator keberhasilan jangka menengah atau Statement of Purpose (DS) dan indikator keberhasilan tahunan (IKU). 3) Kerangka kinerja yang sangat baik. Untuk menjamin kinerja yang unggul, Bank Indonesia menggunakan metode Baldrige Excellence Framework (BEF) yang menilai organisasi dari aspek proses dan hasil.

Kinerja Efisien

Bank Indonesia dinilai kuat terutama pada aspek (i) agility dan stabilitas pengelolaan organisasi di tengah tingginya volatilitas, ketidakpastian, kompleksitas dan ketidakpastian (VUCA), serta dampak pandemi, (ii) efektivitas pengelolaan keuangan. strategi organisasi, (iii) efektivitas dalam memastikan penyampaian produk Bank Indonesia dapat diterima oleh masyarakat, (iv) adaptif dalam penggunaan teknologi untuk mendukung efektivitas dan efisiensi operasional organisasi dan (v) efektivitas dalam menjaga pemenuhan kemampuan dan kapasitas pegawai, termasuk menjaga kualitas pembelajaran pegawai.

Kinerja Bertata

  • Pengelolaan Proyek Strategis (Major Projects)
  • Framework Manajemen Risiko Bank Indonesia (MRBI) dan Manajemen
  • Penguatan Fungsi Audit Intern
  • Manajemen Keuangan Bank Indonesia Transformasi manajemen keuangan Bank
    • Transformasi Sumber Daya Manusia dan Budaya Kerja
    • Transformasi Digital
  • Pada pilar 1, pengembangan platform SI untuk mendukung kebijakan dan
  • Pada pilar 2, pengembangan pusat data dilakukan melalui pengembangan Omni
  • Pada pilar 3, pembangunan infrastruktur SI dilakukan untuk mendukung
  • Pada pilar 4, penyelenggaraan operasional SI yang robust, Bank Indonesia
  • Pada pilar 5 organisasi dan SDM, Bank Indonesia mempersiapkan aspek
    • Maturitas dan Adopsi Best Practices dalam Tata Kelola
    • Pengelolaan Risiko dan Pengendalian Internal
    • Pengelolaan Organisasi dan Sumber Daya Manusia
    • Pengelolaan Sistem Informasi
    • Perencanaan, Pengadaan Barang dan/atau Jasa, dan

Bank Indonesia Ketiga, (iii) pelaksanaan transaksi repo dengan LPS, (iv) pelaksanaan JISDOR baru, (v) pelaksanaan pengalihan DNDF, (vi) pelaksanaan Debt Switching SBN dan (vii) pelaksanaan Panda Bond dan obligasi daerah. Pada tahun 2021, Bank Indonesia akan melakukan pengukuran Order Maturity Assessment (PMA) untuk mengukur tingkat jatuh tempo pesanan di Bank Indonesia.

Pembangunan Proyek SINERGI

  • Penguatan Kerangka Hukum
    • Penguatan Kepatuhan Hukum dan Peraturan Sebagai Bagian dari
    • Penerbitan Ketentuan
    • Kontribusi Bank Indonesia terhadap Perumusan Peraturan
  • Program Sosial Bank Indonesia untuk Negeri
  • Pengelolaan Keuangan yang Akuntabel
    • Anggaran Tahunan Bank Indonesia
    • Rasio Modal dan Neraca Singkat Mingguan
  • Desember 2021, rasio modal terhadap kewajiban moneter Bank Indonesia sebesar
    • Pencapaian Keuangan

Peraturan tersebut diterbitkan dalam bentuk Peraturan Bank Indonesia (PBI) dan Peraturan Anggota Dewan Gubernur (PADG). Bank Indonesia kembali memperoleh opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari BPK-RI atas Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia (LKTBI) 2020.

Aida S. Budiman

Komplek Perkantoran

ARAH

KEBIJAKAN TAHUN 2022

ARAH KEBIJAKAN BANK INDONESIA

P rospek ekonomi Indonesia pada tahun 2022 akan semakin membaik dan Bank Indonesia akan terus bersinergi menjaga

Kelembagaan Bank Indonesia akan terus diperkuat untuk memastikan Bank Indonesia selalu berkinerja unggul yang

Arah Kebijakan Utama Tahun 2022

Pada tahun 2022, kebijakan moneter Bank Indonesia akan lebih fokus pada menjaga stabilitas dengan tetap mendukung pemulihan perekonomian nasional. Kebijakan internasional Bank Indonesia Pada tahun 2022, Bank Indonesia akan terus berpartisipasi aktif dalam berbagai forum kerja sama internasional untuk mendukung pemulihan perekonomian nasional.

Arah Kebijakan

Kelembagaan Tahun 2022

  • Indikator Kinerja Utama (IKU) Bank Indonesia 2022
    • Penguatan Manajemen Risiko dan Manajemen Keberlangsungan
    • Penguatan Fungsi Audit Intern
  • Penguatan Kerangka dan Metodologi Kinerja Efektif, Efisien,
  • Penguatan Tata Kelola Bank Indonesia
    • Penguatan Good Governance
  • Penguatan Pengelolaan Organisasi dan Sumber Daya
    • Penguatan Pengelolaan Organisasi
    • Penguatan Pengelolaan Sumber Daya Manusia
  • Penguatan Pengelolaan Sistem Informasi
  • Penguatan Perencanaan, Pengadaan Barang dan/atau Jasa,
    • Pengadaan Bank Indonesia
    • Pengelolaan Aset Bank Indonesia
  • Komunikasi Kebijakan dan Program Dedikasi untuk Negeri

Efektivitas kebijakan Bank Indonesia dalam mendorong inklusi ekonomi dan keuangan diukur dengan mencapai: .. a) 50% bank memenuhi rasio RPIM yang disyaratkan Bank Indonesia;. Selain itu, Bank Indonesia juga akan memantau skor Opportunities for Improvement (OFI) dari Baldrige Excellence Framework (BEF).

Gedung Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Barat

Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dan meningkatkan kredit/pembiayaan kepada dunia usaha pada sektor-sektor prioritas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, ekspor, dan inklusi ekonomi dan keuangan. Penerapan kebijakan moneter oleh Bank Indonesia dalam rangka pengendalian moneter melalui operasi pasar terbuka dan koridor suku bunga (standing facility).

DAFTAR SINGKATAN

SSI Stakeholder Satisfaction Index SSK Stabilitas Sistem Keuangan SSKI Statistik Sistem Keuangan Indonesia SukBI Sukuk Bank Indonesia. Hal ini sejalan dengan semangat Bank Indonesia untuk bertransformasi dan bersinergi secara harmonis demi pemulihan perekonomian.

Foto bersama Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia ini  mengawali Bab Kinerja Ekonomi Global dan Domestik serta  Respons Kebijakan tahun 2021
Foto bersama Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia ini mengawali Bab Kinerja Ekonomi Global dan Domestik serta Respons Kebijakan tahun 2021

Gambar

Foto Dewan Gubernur 2 42
Foto Dewan Gubernur 1 22
Tabel 4.1. Indikator Kinerja Utama 2022
Foto bersama Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia ini  mengawali Bab Kinerja Ekonomi Global dan Domestik serta  Respons Kebijakan tahun 2021

Referensi

Dokumen terkait

Kebijakan makroprudensial adalah komponen utama untuk menjaga stabilitas sistem keuangan. Kebijakan Makroprudensial merupakan bagian dari Kebijakan Utama yang ditetapkan dan

Sementara itu, kebijakan yang akan ditempuh oleh Bank Indonesia akan diarahkan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan stabilitas sistem keuangan, serta mendorong

Sementara itu, kebijakan yang akan ditempuh oleh Bank Indonesia akan diarahkan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan stabilitas sistem keuangan, serta mendorong

Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan telah memantau dan menjaga kepatuhan bank terhadap seluruh komitmen yang dibuat oleh bank kepada Otoritas Jasa Keuangan termasuk

j. Guna menjaga sinergi antar PPID di lingkungan Kemenkeu, maka Koordinator PPID di lingkungan Kemenkeu mengadakan rapat koordinasi berkala dengan PPID unit eselon I..

Untuk memperkuat upaya pemulihan ekonomi domestik dan menjaga stabilitas makroekonomi, koordinasi antara Pemerintah dan Bank Indonesia perlu terus ditingkatkan. Salah satu

KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA DALAM NEGERI KELOMPOK B (JAKARTA) • Menjalankan kebijakan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai Rupiah, stabilitas sistem keuangan,

PERTANYAAN KELOMPOK 4 1 Mengapa bank sentral memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas sistem keuangan disuatu negara 2 Strategi apa saja yang digunakan oleh bank dalam