• Tidak ada hasil yang ditemukan

Maturitas dan Adopsi Best Practices dalam Tata Kelola

Dalam dokumen Dokumen Tentang Laporan Tahunan 2021 (Halaman 118-123)

5) Pada pilar 5 organisasi dan SDM, Bank Indonesia mempersiapkan aspek

3.7. Maturitas dan Adopsi Best Practices dalam Tata Kelola

Bank Indonesia

3.7.1. Penguatan Tata Kelola yang Baik (Good Governance)

Pencapaian visi, misi, dan strategi Bank Indonesia didukung oleh tata kelola yang baik (good governance), untuk pelaksanaan tugas dan wewenang. Good governance menjadi pondasi utama Bank Indonesia dalam mengelola organisasi.

Pencapaian kinerja (performance) yang diraih Bank Indonesia didukung dengan komitmen untuk bertindak sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku (conformance) serta memenuhi harapan pemangku kepentingan.

Governance Bank Indonesia selalu dievaluasi secara berkala oleh asesor eksternal independen.

Pada tahun 2021, maturitas good governance Bank Indonesia dinilai baik dengan skor 88,97, meningkat dari tahun 2020 sebesar 87,85 atau tetap pada level Enhanced (level maturitas tertinggi). Pencapaian ini didukung oleh kepemimpinan yang unggul dalam penerapan praktik-praktik good governance dan perbaikan yang dilakukan secara berkelanjutan.

Penguatan tata kelola pada tahun 2021 juga tercermin pada (i) Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dan laporan gratifikasi kepada KPK yang seluruhnya telah dilaporkan (100%), (ii) tingkat kepatuhan penyampaian pernyataan tahunan yang mencapai 100%, (iii) penguatan mekanisme background check bagi seluruh pegawai, (iv) penguatan pengaturan terkait quality assurance pihak eksternal terhadap fungsi audit intern secara berkala, (v) penguatan SOP contact center terkait tindak lanjut untuk kategori informasi yang bersifat penting, dan (vi) penguatan pengaturan terkait review, monitoring dan perbaikan manajemen risiko, serta pelaporan rencana kerja tahunan ICO.

Pelaksanaan tata kelola Bank Indonesia yang baik telah memastikan terjaganya integritas pegawai. Hal ini tercemin dari nilai Survei Penilaian Integritas (SPI) yang diselenggarakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang mencapai 89,7.

Capaian ini merupakan nilai tertinggi untuk kategori nonkementerian.

3.7.2. Maturitas Manajemen Risiko Bank Indonesia (MRBI)

Governance di Bank Indonesia juga dijaga melalui peningkatan maturitas Manajemen Risiko Bank Indonesia (MRBI). Maturitas MRBI pada tahun 2021 dinilai baik oleh asesor eksternal independen dengan skor sebesar 3,98 (skala 1-5) atau pada level Managed. Nilai maturitas MRBI meningkat signifikan dibandingkan tahun 2020 sebesar 3,39. Pengelolaan risiko dinilai telah terintegrasi dengan tata kelola.

Pada sebagian besar area, pengelolaan organisasi telah menjadi budaya dengan dukungan kompetensi, kepemimpinan, dan komitmen manajemen risiko yang kuat, perilaku positif dalam mengelola risiko yang merata di sebagian besar lingkungan organisasi, serta evaluasi, perbaikan, dan peningkatan sesuai kebutuhan secara konsisten.

Di samping asesmen maturitas MRBI oleh asesor eksternal independen, khusus terkait dengan maturitas risiko operasional, dilakukan juga asesmen

Group (IOR-WG). Pada tahun 2021, hasil asesmen menunjukkan bahwa fungsi MRBI berada pada level Sound Practice, meningkat dibandingkan hasil penilaian tahun 2018 dan 2019. Kenaikan tersebut sejalan dengan transformasi MRBI, terutama didukung oleh integrasi empat fungsi strategis Bank Indonesia dan desain project risk management (major project).

Pencapaian visi, misi, dan strategi Bank Indonesia didukung oleh tata kelola yang baik dalam pelaksanaan tugas dan wewenang.

Pencapaian visi, misi, dan strategi Bank Indonesia didukung oleh tata kelola yang baik dalam pelaksanaan tugas dan wewenang.

Doni P. Joewono Deputi Gubernur

3.7.3. Maturitas Manajemen Keberlangsungan Tugas Bank Indonesia (MKTBI)

Peningkatan maturitas MKTBI turut berkontribusi dalam penguatan governance di Bank Indonesia. Maturitas MKTBI pada tahun 2021 memperoleh penilaian sebesar 4,06 (skala 1-5) atau pada level terkuantifikasi menuju teroptimasi.

Penerapan Business Continuity Management (BCM) di Bank Indonesia secara umum telah terpola, terdefinisi, serta terimplementasi dengan baik. Nilai maturitas MKTBI meningkat signifikan dibandingkan hasil penilaian tahun 2016 sebesar 3,31.

Tingkat maturitas MKTBI tersebut sejalan dengan perolehan sertifikasi ISO 22301: 2019 BCMS pada tiga tugas kritikal, yaitu (i) pengelolaan devisa, (ii) pengelolaan moneter, dan (iii) pengelolaan sistem pembayaran.

3.7.4. Maturitas Audit Intern

Bank Indonesia terus melaksanakan penguatan fungsi audit intern dalam rangka mendukung peningkatan pencapaian tingkat kapabilitas audit intern. Pada tahun 2021, maturitas audit intern Bank Indonesia mencapai kapabilitas level 3-integrated berdasarkan Internal Audit Capability Model (IACM).

Hasil review intern menunjukkan bahwa 13 dari 15 key process area (KPA) yang dipersyaratkan untuk kapabilitas level 3 telah terpenuhi sampai dengan akhir tahun 2021. Pencapaian tersebut didukung oleh penguatan fungsi audit intern yang meliputi (i) pengembangan metodologi dan infrastruktur audit intern, (ii) pengembangan sumber daya auditor, (iii) pelaksanaan kerja sama profesi audit intern, (iv) pelaksanaan quality assurance audit intern, serta (v) berbagai kegiatan lainnya untuk mendukung pelaksanaan pengembangan audit intern.

3.7.5. Maturitas Pengadaan

Pada tahun 2021, Bank Indonesia melakukan pengukuran Procurement Maturity Assessment (PMA) untuk mengukur tingkat maturitas pengadaan di Bank Indonesia. Hal ini dilakukan dalam rangka memperkuat tata kelola pengadaan yang selaras dengan arah strategis Bank Indonesia.

PMA tahun 2021 merupakan asesmen maturitas pengadaan untuk pertama kalinya di Bank Indonesia.

Penilaian PMA dilakukan oleh external expert dengan menerapkan model maturitas pengadaan sesuai best practice yaitu model Procurement Excellent Plus. Sesuai model ini, maturitas pengadaan suatu organisasi terbagi dalam empat level, yaitu level 1 (transactional), level 2 (proactive), level 3 (strategic), dan level 4 (leading). Atas dasar PMA pada tahun 2021, tingkat maturitas pengadaan Bank Indonesia mencapai level 2 (proactive). Pencapaian pada level 2 menunjukkan bahwa fungsi pengadaan di Bank Indonesia dinilai sudah fokus dalam pemenuhan kebutuhan stakeholders internal dan eksternal melalui standardisasi proses dan tata kelola, serta penguatan fungsi strategi dan perencanaan.

3.7.6. Penerapan Praktik Terbaik di Bank Indonesia

Dalam menjaga tata kelola, Bank Indonesia menerapkan praktik terbaik yang berlaku secara internasional. Pada tahun 2021, Bank Indonesia berhasil memperoleh dan mempertahankan International Organization for Standardization (ISO) serta memperoleh sejumlah pengakuan internasional dalam berbagai area, yaitu:

a. Moneter, Stabilitas Sistem Keuangan, dan Inklusi Keuangan

Tata kelola dalam pengelolaan  moneter, stabilitas sistem keuangan, dan inklusi keuangan  diimplementasikan sesuai standar internasional yang berlaku dan tercermin dari capaian beberapa  international  best practice, antara lain:

1) ISO 9001:2015 Sistem Manajemen Mutu Layanan Tresuri dan Non-Tresuri Pada tahun 2021, Bank Indonesia meraih sertifikasi untuk tujuh proses bisnis penyelesaian transaksi tresuri dan non- tresuri, sehingga perolehan sertifikasi untuk penyelesaian transaksi tresuri dan non- tresuri mencapai 25 proses bisnis;

2) ISO 9001:2015 Sistem Manajemen Mutu pada Layanan Jasa Perbankan; 

3) Pemenuhan G20-Data Gap Initiative (G20-DGI);

4) Kelompok peringkat 1 Investor Relation Unit (IRU) dari IIF; serta

5) Audit SWIFT  Customer Security  Program  (CSP) 2020.

Sementara itu, pengakuan terhadap kemampuan Bank Indonesia oleh komunitas global tercermin antara lain dari:

1) Reserves Manager of the Year 2021 dari Central Banking Publication seiring dengan keberhasilan Bank Indonesia mendukung stabilitas ekonomi selama periode krisis Covid-19 dan tetap mampu menjaga kecukupan cadangan devisa; dan

2) The Best Systemic and Prudential Regulator in Asia Pacific Award 2021 yang mencerminkan keberhasilan dalam melakukan sinergi nasional untuk mendorong pemulihan ekonomi. Penghargaan tersebut merupakan penghargaan kedua yang diberikan The Asian Banker kepada Bank Indonesia, setelah pada tahun 2020 Bank Indonesia ditetapkan sebagai The Best Macroeconomic Regulator in Asia Pacific.

b. Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah

Tata kelola dalam pengelolaan sistem pembayaran dan pengelolaan uang Rupiah diimplementasikan sesuai standar internasional yang berlaku dan tercermin dari capaian beberapa international best practice, antara lain:

1) ISO 9001:2015 Quality Management pada layanan Sistem BI-RTGS, BI-SSSS, BI-ETP, SKNBI, PWD Jakarta dan SIDHN;

2) ISO/IEC 27001 Information Security Management pada Penyelenggaraan BI- RTGS, BI-SSSS, SKNBI; dan

3) ISO/IEC 20000-1 untuk aplikasi BI-RTGS, BI-SSSS, BI-ETP, SKNBI, SWIFT, Sistem Monitoring Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah (SISMONTAVAR), dan email Bank Indonesia.

c. Institusi dan Kepemimpinan

Bank Indonesia memperoleh pengakuan penerapan standar internasional untuk area institusi dan kepemimpinan, antara lain:

1) Bulletin of Monetary, Economics and Banking (BMEB) masuk dalam kuartil II jurnal SCOPUS;

2) Penghargaan Engage Awards 2021 Kategori Best Use of Training.

Bank Indonesia pada tahun 2021 juga menyelenggarakan sejumlah event strategis internasional, antara lain (i) Annual Investment Forum, (ii) co-hosting ASEAN Working Committee on Financial Inclusion (WC-FINC), (iii) Financial Reporting for Central Bank Transactions, (iv) the 15th BMEB International Conference and Call For Paper, (v) Current Issue in Financial Market and Reserve Management, dan (vi) Enhancing Payment Systems for the Digital Age and the Role of Fintech.

Sementara itu, pimpinan dan pejabat Bank Indonesia juga menjadi narasumber pada berbagai event internasional pada tahun 2021, termasuk (i) G20 DGI-2 Workshop, (ii) MAS-BIS Conference on Macro-Financial Stability, (iii) SEACEN Policy Summit, (iv) diskusi panel Central Bank of Sri Lanka (CBSL) on Policy Mix, dan (v) Fintech and Cybersecurity at the London Tech Week.

d. Komunikasi

Tata kelola dalam pengelolaan komunikasi diimplementasikan sesuai standar internasional yang berlaku dan tercermin dari capaian beberapa international best practice, yaitu ISO 9001: 2015 Contact Center BI (BICARA 131). BI Bicara berhasil meraih:

1) 3 Gold, 2 Silver, 1 Bronze dalam ajang Contact Center World 2020 Global Top Ranking Performers 15th Annual Next Generation Contact Center and Customer Engagement Conference; dan

2) Pencapaian Stakeholder Satisfaction Index (SSI) BI Bicara sebesar 86,36% dari target 83%.

Adapun wujud implementasi keterbukaan informasi publik tercermin dari pencapaian Bank Indonesia sebagai “Badan Publik Informatif” dari Komisi Informasi Pusat (KIP) Republik Indonesia.

e. Organisasi dan Tata Kelola

Pengelolaan organisasi dan tata kelola diimplementasikan sesuai standar internasional yang berlaku dan tercermin dari capaian beberapa international best practice yaitu:

1) ISO 9001:2015 kembali dipertahankan untuk Perpustakaan Kantor Pusat;

2) ISO 15489:2016 Records Management pada 57 Satuan Kerja;

3) ISO 30301:2011 Management System for Record untuk kearsipan;

4) ISO 9001:2015 Quality Management System untuk kearsipan;

5) ISO 9001:2015 Sistem Manajemen Mutu di bidang pengadaan barang dan/atau jasa;

6) ISO 9001:2015 untuk Museum Bank Indonesia;

7) ISO 41001:2018 Facility Management System untuk fasilitas Sentral Khazanah Arsip;

8) ISO 22301:2019 Business Continuity Management System (BCMS);

9) Pemenuhan Opportunity for Improvement (OFI) dari CLIP EFMD untuk corporate university Bank Indonesia Institute; dan 10) LTBI 2020 memperoleh (i) Gold Winner

2021 International Business Awards (IBA) Stevie Winner, kategori Best Annual Report, Government Agency meningkat dari perolehan Silver Winner untuk LTBI 2019 di kategori yang sama, serta (ii) Gold Winner 2021 ARC Awards International XXXIV, kategori NonTraditional Annual Report, Banks: National mempertahankan dari pencapaian Gold Winner sebelumnya di kategori yang sama.

Sementara itu, pengakuan dan pencapaian terhadap pengelolaan organisasi dan tata kelola Bank Indonesia secara nasional juga tercermin dari:

1) Akreditasi arsip “Sangat Baik” dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI);

2) Perolehan Ranking 1 dengan skor 89,69 pada Survei Penilaian lntegritas (SPl) untuk kategori Non-Kementerian yang diadakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK);

3) Perpustakaan Bank Indonesia memperoleh penghargaan dari Perpustakaan Nasional

“Anugerah Pelaksana Karya Rekam dan Karya Cetak” untuk kepatuhan pelaporan publikasi; dan

4) Perpustakaan di Kantor Perwakilan juga terus diperkuat dengan mengacu pada standar akreditasi nasional dari Perpustakaan Nasional. Pada tahun 2021, telah dilakukan 6 akreditasi nasional KPwDN Provinsi Sulawesi Utara dengan predikat akreditasi B dan 5 KPwDN yaitu Provinsi Kepulauan Riau, Balikpapan, Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Jawa Tengah, dan KPw Prov Lampung dengan predikat A.

f. Pengelolaan Sistem Informasi

Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas layanan SI, penerapan best practice dalam berbagai area pengelolaan SI telah dilakukan sejak tahun 2018. Implementasi best practice dalam pengelolaan SI meliputi area:

1) Manajemen layanan SI (ISO 20000 – IT Service Management) dan pengamanan SI (ISO 27001 – Information Security Management System), yang difokuskan pada aplikasi pendukung kegiatan kritikal Bank Indonesia khususnya terkait dengan layanan FMI dan SPBI, SWIFT, dan layanan email;

2) Pengelolaan Data Center (TIA-942) diterapkan pada fasilitas DC dan DRC;

3) Pengelolaan aset SI (ISO 9000 – Quality Management System) diterapkan pada pengelolaan aset SI; dan

4) Pengelolaan proyek pengembangan SI (CMMI – Capability Maturity Model Integration) diterapkan pada berbagai proyek SI yang tengah dikembangkan.

3.8. Pengelolaan Risiko dan

Dalam dokumen Dokumen Tentang Laporan Tahunan 2021 (Halaman 118-123)