PRAKTIKUM FISIKA DASAR I SEMESTER 117
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2022
Laporan Awal Laporan Akhir Total
Tanggal Percobaan : 3 Oktober 2022 Tanggal Pengumpulan : 10 Oktober 2022
jxkjkm
ASISTEN LABORATORIUM : Atika Marisa Diniyah (1306620002) Catur Anthony Hermanta (1306620077) Hanum Puji Pangesti (1306620011) Muhamad Rizki (1306620051)
NAMA : Nabillah Aisyah Putri
NIM : 1304622083
DOSEN PENGAMPU : Dr. Hadi Nasbey, S.Pd., M.Si INDEKS BIAS
A. TUJUAN
1. Menentukan indeks bias berbagai larutan dengan berbagai konsentrasi.
2. Menentukan sudut kritis larutan.
3. Menentukan faktor yang memengaruhi indeks bias
4. Menganalisis hubungan antara indeks bias dengan konsentrasi larutan 5. Menganalisis hubungan antara indeks bias mutlak dengan indeks bias relatif 6. Menganalisis hubungan antara sudut kritis dengan konsentrasi larutan
B. ALAT DAN BAHAN 1. Bejana pengukur indeks bias, 2. Refraktometer,
3. Berbagai larutan dengan konsentrasi yang berbeda
C. TEORI DASAR
Apabila seberkas cahaya mengenai bidang batas antara dua medium yang berbeda, maka berkas cahaya itu akan dipantulkan (refleksi) dan biaskan (refraksi).
Pada gejala refleksi maupun refraksi tersebut berlaku hukum Snellius :
a) Apabila seberkas cahaya datang pada bidang batas antara dua medium dengan indek bias masing-masing π dan πβ²maka cahaya tersebut akan dipantulkan dan dibiaskan.
b) Berkas cahaya pantul sebidang dengan berkas cahaya dating, dan memiliki sudut pantul sama dengan sudut datang atau dapat dituliskan (β π) = (β π), dimana (β π) adalah sudut datang dan (β π) adalah sudut pantul.
c) Sedangkan bila cahaya tersebut dibiaskan, maka berlaku:
Jika sudut bias r = 90Β°, sehingga sin r = 1, maka sudut datang i disebut sudut kritis (ic).
Sehingga, bila seluruh berkas cahaya yang datang pada bidang batas antara medium tersebut akan dipantulkan semuanya/sempurna.
sin π πβ²
sin π = π
ππ
disebut indeks bias relatif dari medium kedua terhadap medium pertama.
π
Gambar 1. Visualisasi fenomena pemantulan dan pembiasan\
Menghitung koefisien indeks bias relatif
Berdasarkan persamaan 1) maka diperoleh: n sin i = nβ sin r. Selanjutnya perhatikan gambar 1.
Berdasarkan gambar 1, maka kita akan dapatkan hubungan π =π₯
π₯, πβ² =π₯β²
π sehingga sehingga nx = nβxβatauπβ²
π = π₯
π₯β² ( πβ²
πsering disebut indeks bias relatif)
Refractometer
Jika berkas cahaya datang dari zat antara dengan indeks bias n dan mengenai sisi prisma (indeks bias n) dengan sudut hampir 90 maka diperoleh persamaan berikut:
1. Pada saat cahaya masuk prisma, berdasarkan persamaan 1) berlaku:
n = nβ sin r1 (2)
2. Pada saat cahaya masuk prisma, berdasarkan persamaan 1) berlaku:
n sin r2 = nβ sin i2 (3)
3. Sedangkan
π½ = π2+ π2 (4)
Substitusi persamaan 2), 3) dan 4) diperoleh:
sin π2 = πβ²
π sin(π½ β π1) (5)
Pada prisma, besaran-besaran seperti nο’, ο’ dan sudut kritis prisma (r1) merupakan besaran tertentu yang besarnya tergantung pada bahan dan jenis prisma, dan nο’sin(ο’-r1) merupakan suatu ketetapan (sebut saja k). Maka
sin π2 = π
π (6)
dengan k = nο’sin(ο’-r1) atau n= π
sin π2. Indeks bias n dapat dihitung jika r2 diketahui.
Teori Tambahan Indeks Bias
Indeks Bias adalah kemampuan medium untuk membelokkan arah rambat cahaya yang datang. Berkas cahaya yang melewati dua medium yang berbeda menyebabkan cahaya berbelok. Di dalam medium yang lebih rapat, kecepatan cahaya lebih kecil dibandingkan pada medium yang kurang rapat. Akibatnya, cahaya akan membelok. Perbandingan laju cahaya dari dua medium tersebut disebut dengan indeks bias dan dikenal dengan simbol (n).
Kelajuan cahaya di udara selalu lebih besar daripada di dalam zat lain. Oleh karena itu, indeks bias zat lain selain udara selalu lebih besar dari 1.
Semakin besar indeks bias suatu zat maka semakin besar cahaya dibelokkan oleh zat tersebut. Besarnya pembiasan juga bergantung pada panjang gelombang cahaya. Dalam spektrum cahaya tampak, panjang gelombang cahaya bervariasi dari gelombang merah yang terpanjang sampai gelombang ungu yang terpendek. Jika cahaya merambat dari udara atau hampa ke suatu medium, indeks biasnya disebut indeks bias mutlak. Cahaya yang bergerak dari vakum atau dari udara ke kaca memiliki nilai Indeks Bias 1,5. Nilai tersebut adalah nilai mutlak indeks bias kaca. Secara matematis dituliskan
π = πΆ π£ Dimana,
n = indeks bias mutlak
C = Laju cahaya (m/s) 3 Γ 108 m/s v = laju cahaya dalam medium (m/s)
Pembiasan terjadi apabila cahaya melewati batas dua medium. Seberkas cahaya (sinar) yang datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat akan dibiaskan mendekati garis normal. Ini berarti, sudut datang (ππ). lebih besar daripada sudut bias (ππ). Sudut datang adalah sudut yang dibentuk oleh sinar datang dengan garis normal permukaan. Sementara, sudut bias adalah sudut yang dibentuk oleh sinar bias dengan garis normal
Pengukuran indeks bias penting untuk :
a. Menilai sifat dan kemurnian suatu medium salah satunya berupa cairan.
b. Mengetahui konsentrasi larutan-larutan.
c. Mengetahui nilai perbandingan komponen dalam campuran dua zat cair.
d. Mengetahui kadar zat yang diekstrasikan dalam pelarut.
Dispersi Cahaya
Dispersi adalah gejala penguraian cahaya putih (polikromatik) menjadi cahaya berwarna-warni (monokromatik). Cahaya merupakan gelombang transversal yangtermasuk gelombang elektromagnetik. Sifat-sifat cahaya diantaranya adalah dapat mengalami pemantulan (refleksi), pembiasan (refraksi), pelenturan (difraksi), diserap arah getarnya (Polarisasi), dan di uraikan (dispersi). Cahaya putih merupakan cahaya polikromatik, yaitu cahaya yang mempunyai bermacam-macam panjang gelombang. Jika cahaya putih diarahkan
ke prisma, maka cahaya putihakan terurai menjadi cahaya merah,jingga,kuning,biru,nilai dan ungu. Dalam proses terbentuknya pelangi, sinar putih yang merupakan sinar polikromatis diuraikan menjadi cahaya-cahaya monokromatis (me, ji, ku, hi, bi, ni, u). Saat sinar putih dilewatkan pada prisma maka akan terurai menjadi komponen-komponen warnanya yaitu Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila, Ungu.
Semakin kecil panjang gelombangnya, maka semakin besar indeks biasnya. Dalam kehidupan sehari-hari, sebagian dari kita mungkin pernah melihat pelangi. Terbentuknya pelangi inilah yang menjadi salah satu contoh dispersi atau penguraian cahaya. Dimana ini muncul akibat penguraian titik-titik air di awan yang dialami oleh cahaya matahari yang menghasilkan berbagai variasi warna.
Bagian-bagian refaktometer
1) Day Light Plate
Day light plate terbuat dari bahan kaca. Fungsi komponen tersebut ialah mencegah prisma tergores oleh debu atau benda asing, dan agar sample yang diteteskan pada prisma tidak jatuh atau tumpah.
2) Prisma
Prisma merupakan komponen yang sensitive terhadap goresan. Prisma berfungsi untuk membaca skala atau indeks bias dari zat terlarut dan mengubah cahaya polikromatis menjadi monokromatis.
3) Knop Pengatur Skala
Knop pengatur skala berfungsi untuk mengkalibrasi alat dengan menggunakan aquades. Cara kalibrasi yaitu obeng minus diletakkan pada knop pengatur skala, lalu diputar-putar hingga specific grafity (rapatan jenis) menunjukkan hasil 1.000.
4) Lensa
Lensa pada refraktometer berfungsi untuk memfokuskan cahaya 5) Handle (pegangan)
Handle yaitu area genggaman pada saat memegang refractometer yang dilengkapi dengan grip (permukaan kasar) agar tidak licin saat memegang alat tersebut. Handle berfungsi untuk area memegang refraktometer dan menjaga suhu tetap stabil. Handle terbuat dari bahan karet karena karet merupakan bahan isolator yang tahan terhadap panas dan bahan karet dapat menjaga kestabilan suhu.
6) Biomaterial Skip
Komponen tersebut berfungsi untuk menstabilkan suhu (200C) dengan range suhu 150C β 280C dan berada di bagian dalam handle.
7) Lensa Pembesar
Lensa pembesar berfungsi untuk melihat atau mempermudah ketajaman skala, serta berada di bagian dalam handle.
8) Eye Pieces
berfungsi untuk melihat pembacaan skala dengan menggunakan detector mata.4 9) Skala
Skala berfungsi sebagai pembacaan specific grafity atau rapatan jenis (Sp G), indeks refraksi atau indeks bias (ND), dan konsentrasi suatu zat yang dianalisis.
Skala berada di bagian dalam handle.
Pengoperasian Refraktometer
1) Day light palte dibuka dengan menggunakan ibu jari.
2) Day light plate dan prisma dibersihkan dengan aquades. Kemudian dilakukan penyekaan secara satu arah dan bebas.
3) Apabila refraktometer sudah lebih dari 3 bulan tidak digunakan, bleaching (pemutihan 10%) digunakan untuk membersihkan plak-plak yang terbentuk.
4) Kalibrasi dilakukan dengan menggunakan aquades. Aquades diteteskan pada prisma dan jangan sampai ada gelembung. Apabila terdapat gelembung, maka akan mempengaruhi nilai indeks bias sehingga pengukuran tidak tepat.
5) Mata melihat hasil pengukuran dari eye pieces sehingga ada garis perbatasan antara biru dan putih yang menunjukan hasil pengukuran.
6) Setelah digunakan, prisma dan day light plate dibersihkan dengan
aquadest kemudian diseka secara satu ara dan bebas.
7) Refraktometer disimpan kembali didalam box atau wadah.(Anonim, 2015)5
Faktor-faktor yang memengaruhi indeks bias a. Suhu
Semakin tinggi suhu maka semakin renggang molekul zat/sampel sehingga indeks bias zat/sampel semakin kecil.
b. Tekanan
Semakin besar tekanan maka kerapatan molekul dalam zat/sampel semakin rapat sehingga indeks bias zat/sampel semakin besar .
c. Density (berat jenis)
Semakin besar density maka kerapatan molekul dalam zat/sampel semakin rapat sehingga indeks bias zat/sampel semakin besar .
D. CARA KERJA
1. Mengisi bejana dengan larutan dengan konsentrasi tertentu.
2. Menempatkan standar S didinding bagian belakang bejana.
3. Mengukur A dan X sebagai sudut datang.
4. Membuat S, O dan A terlihat jika diamati melalui larutan (A akan berpindah ke Aβ
jika diamati melalui larutan).
5. Mengukur x dan xβ yang menunjukkan kedudukan titik A dan Aβ.
6. Mengukur sudut bias sebagai Aβ dan Xβ.
7. Mengubah letak S dan catat kedudukan A dan Aβ serta X dan Xβ seperti langkah 6 dan 7 8. Melakukan percobaan diatas untuk bermacam-macam konsentrasi, misalnya 50%,
40%, 30%, 20% dan 10%.
E. PERTANYAAN AWAL
1. Jelaskan mengapa apabila seberkas cahaya sampai pada batas antara dua medium transparan akan terjadi refleksi dan refraksi!
Jawab :
Seberkas cahaya ketika melewati dua medium yang tansparan maka akan
dipantulkan (direfleksikan) karena cahaya merupakan suatu gelombang yang salah satu sifatnya adalah dipantulkan jika melewati suatu permukaan (jumlah cahaya yang dipantulkan dan diserap bergantung jernih keruh dan halus kasar nya permukaan) dan dibiaskan (direfraksikan) karena gelombang cahaya mngalami perubahan cepat rambat yang bergantug pada kerapatan medium kedua terhadap medium pertama, panjang glombang dan arah cahaya juga berubah sedangkan frekunsinya tetap.
2. Jika seberkas cahaya datang dari ruang hampa menuju zat antara, apa yang terjadi?
Jelaskan berdasarkan persamaan 1
Jawab: Bila seberkas cahaya datang dari ruang hampa dengan sudut tertentu menuju suatu medium maka, berkas cahaya tersebut akan dipantulkan dan dibiaskan, yaitu pembelokan gelombang cahaya menuju garis normal karena adanya perubahan cepat rambat cahya dari medium yang rapat masanya lebih rapat menjadi sedikit lebih lambat. Sudut bias (r) bergantung pada sudut datang (i), keduanya diukur dari garis normal, yaitu garis yang tegak lurus permukaan antara, dan πβ² adalah indeks bias
materi. Sehingga dapat dituliskan:
3. Bagaimana pendapat anda tentang hubungan antara indeks bias relatif dengan indeks bias mutlak dalam percobaan ini?
Jawab: setelah melakukan praktikum
4. Bagaimana pendapat anda pengukuran indeks bias dengan Refractometer Abbe?
Jawab: setelah melakukan praktikum
F. DATA PENGAMATAN Nst bejana indeks biaa A = 0,5Β°
X = 0,2 cm Nst larutan = 2 ml
Nst timbangan = 0,01 g S = 5 cm
1. S = 5 cm, larutan gula 5%
Sudut π΄ (udara) π (cm) Sudut π΄β (larutan) πβ
(cm)
30 8,2 48 12
32 9,1 48 11,8
31 8,2 47 11,9
31 8,3 48 11,9
31 8,4 48 12
2. S= 5 cm, larutan gula 10%
Sudut π΄ (udara) π (cm) Sudut π΄β (larutan) πβ
(cm)
31 8,3 48 11,9
47 12,3 48 12,1
31 7,8 47 11,2
31 7,8 47 11,2
47 12,3 47 11,3
3. S = 5 cm, larutan gula 15%
Sudut π΄ (udara) π (cm) Sudut π΄β (larutan) πβ
(cm)
31 8,3 47 11,2
32 8,2 47 10,4
31 9,1 46 10,5
32 8,3 47 10,5
31 8,4 47 10,6
G. PENGOLAHAN DATA 1. Data Tunggal
β’ S (jarak dari kedudukan Awal) Nst = 0,1 cm
π = 5 ππ
βs = 1
2Γ ππ π‘
= 1
2Γ 0,1 ππ
= 0,05 ππ
Kπ π = βπ
π Γ 100%
= 0,005
5 Γ 100%
= 1%(3π΄π)
π = (π Β± βs)ππ
= (5,00 Β± 0,05)ππ
ο· Volume larutan Nst = 2 ml
π = 200 ππ
βs = 1
2Γ ππ π‘
= 1
2Γ 2 ππ
= 1 ππ
Kπ π = βπ£
π£ Γ 100%
= 1
100Γ 100%
= 0,1%(4π΄π)
π£ = (π£ Β± βv)ππ
= (200,0 Β± 0,1)ππ
β’ Massa (Pada larutan glukosa 5%) Nst = 0,01 g
π = 5 ππππ
βm = 1
2Γ ππ π‘
= 1
2Γ 0,01 π
= 0,005 π
Kπ π = βπ
π Γ 100%
= 0,005
5 Γ 100%
= 0,1%(4π΄π)
π = (π Β± βm)π
= (5,000 Β± 0,005)π
2. Data Majemuk
a. Konsentrasi larutan 5%, πΊ = 5 ππ
No. A π΄2 π π2 π΄β² (π΄β²)2 πβ² (πβ²)2
1 30 900 8,2 67,24 48 2.304 12 144
2 32 1.024 9,1 82,81 48 2.304 11,8 139,24
3 31 961 8,2 67,24 47 2.209 11,9 141,61
4 31 961 8,3 68,89 48 2.304 11,9 141,61
5 31 961 8,4 70,56 48 2.304 12 144
ο₯ο 155 4.807 42,2 356,74 239 11.425 59,6 710,46
ο· Perhitungan A π΄ =βπ΄
π =155
5 = 31Β°
βA =1
πβπ(βπ΄2)β(βA)2 π β 1
=1
5β5(4.807) β 1552 5 β 1
=1
5β24035 β 24025 4
=1 5β10
4
= 0,158Β°
πΎπ π =βA
π΄ Γ 100%
=0,158
155 Γ 100%
= 0,001%(4π΄π) Maka π΄ = (π΄ Β± βA) = (31 Β± 0,158)Β°
ο· Perhitungan Aβ
π΄β² =βπ΄β²
π =239
5 = 47,8Β°
βA =1
πβπ(βπ΄β²2)β(βAβ²)2 π β 1
=1
5β5(11.425) β 2392 5 β 1
=1
5β57125 β 57121 4
=1 5β4
4
= 0,1Β°
πΎπ π =βAβ²
π΄β² Γ 100%
= 0,1
47,8Γ 100%
= 0,002%%(3π΄π) Maka π΄β² = (π΄β² Β± βAβ²) = (47,8 Β± 0,1)Β°
ο· Perhitungan X π =βπ
π =42,5
5 = 8,44 cm
βπ =1
πβπ(βπ2) β (βπ)2 π β 1
=1
5β5(356,74) β 42,22 5 β 1
=1
5β1783,7 β 1780,84 4
=1
5β2,86 4
= 0,084 ππ πΎπ π =βπ
π Γ 100%
=0,084
8,44 Γ 100%
= 0,009%(4π΄π) Maka π = (π Β± βπ)
= (8,44 Β± 0,084)ππ
ο· Perhitungan Xβ
πβ² =βπβ²
π =59,6
5 = 11,92 cm
βπβ² =1
πβπ(βπβ²2) β (βπβ²)2 π β 1
=1
5β5(710,46) β 59,62 5 β 1
=1
5β3552,3 β 3552,16 4
=1
5β0,14 4
= 0,018ππ πΎπ π =βπβ²
πβ² Γ 100%
=0,018
11,92Γ 100%
= 0,0015%(4π΄π) Maka πβ² = (πβ² Β± βπβ²)
= (11,92 Β± 0,018)ππ
b. Konsentrasi larutan 10%, πΊ = π ππ
No. A π΄2 π π2 π΄β² (π΄β²)2 πβ² (πβ²)2
1 31 961 8,3 68,89 48 2.304 11,9 141,61
2 47 2.209 12,3 151,29 48 2.304 12,1 146,41
3 31 961 7,8 60,84 47 2.209 11,2 125,44
4 31 961 7,8 60,84 47 2.209 11,2 125,44
5 47 2.209 12,3 151,29 47 2.209 11,3 127,69
ο₯ο 187 7.301 48,5 493,15 237 11.235 57,7 666,59
ο· Perhitungan A
π΄ =βπ΄
π =187
5 = 37,4Β°
βA =1
πβπ(βπ΄2) β (βA)2 π β 1
=1
5β5(7301) β 1872 5 β 1
=1
5β36.505 β 34.969 4
=1
5β1.536 4
= 1,95Β°
πΎπ π =βπ΄
π΄ Γ 100%
=1,95
37,4Γ 100%
= 0,052%(4π΄π) Maka π΄ = (π΄ Β± βπ΄) = (37,4 Β± 1,95)Β°
ο· Perhitungan Aβ
π΄β² =βπ΄β²
π =237
5 = 47,4Β°
βA =1
πβπ(βπ΄β²2)β(βAβ²)2 π β 1
=1
5β5(11.235) β 2372 5 β 1
=1
5β56.125 β 56.169 4
=1 5β6
4
= 0,122Β°
πΎπ π =βAβ²
π΄β² Γ 100%
=0,122
47,4 Γ 100%
= 0,0025%%(3π΄π) Maka π΄β² = (π΄β² Β± βAβ²) = (47,4 Β± 0,122)Β°
ο· Perhitungan X π =βπ
π =48,5
5 = 9,7 cm
βπ =1
πβπ(βπ2) β (βπ)2 π β 1
=1
5β5(493,15) β 48,52 5 β 1
=1
5β2.465,75 β 2.352,25 4
=1
5β113,5 4
= 0,532 ππ
πΎπ π =βπ
π Γ 100%
=0,532
9,7 Γ 100%
= 0,054%(4π΄π) Maka π = (π Β± βπ)
= (9,7 Β± 0,532)ππ
ο· Perhitungan Xβ
πβ² =βπβ²
π =57,7
5 = 11,54 cm
βπβ² =1
πβπ(βπβ²2) β (βπβ²)2 π β 1
= 1
5β5(666,59) β 57,72 5 β 1
= 1
5β332,95 β 3329,29 4
= 1
5β3,66 4
= 0,095ππ πΎπ π = βπβ²
πβ² Γ 100%
= 0,095
11,54Γ 100%
= 0,008%(4π΄π) Maka πβ² = (πβ² Β± βπβ²)
= (11,54 Β± 0,095)ππ
c. Konsentrasi larutan 15%, πΊ = 5 ππ
No. A π΄2 π π2 π΄β² (π΄β²)2 πβ² (πβ²)2
1 31 961 8,3 68,89 47 2.209 11,2 125,45
2 32 1.024 8,2 67,24 47 2.209 10,4 108,16
3 31 961 9,1 82,81 46 2.116 10,5 110,25
4 32 1.024 8,3 68,89 47 2.209 10,5 110,25
5 31 961 8,4 70,56 47 2.209 10,6 112,36
ο₯ο 157 4.931 42,3 358,39 234 10.952 53,2 566,46
ο· Perhitungan A π΄ =βπ΄
π =157
5 = 31,4Β°
βπ΄ =1
πβπ(βπ΄2) β (βA)2 π β 1
=1
5β5(4931) β 1572 5 β 1
=1
5β24.655 β 24.649 4
=1 5β6
4
= 0,122Β°
πΎπ π =βπ΄
π΄ Γ 100%
=0,122
31,4 Γ 100%
= 0,003%(4π΄π) Maka π΄ = (π΄ Β± βπ΄) = (31,4 Β± 0,122)Β°
ο· Perhitungan Aβ
π΄β² =βπ΄β²
π =234
5 = 46,8Β°
βA =1
πβπ(βπ΄β²2)β(βAβ²)2 π β 1
=1
5β5(10.952) β 2342 5 β 1
=1
5β54.760 β 54.756 4
=1 5β4
4
= 0,1Β°
πΎπ π =βAβ²
π΄β² Γ 100%
= 0,1
46,8Γ 100%
= 0,002%%(4π΄π) Maka π΄β² = (π΄β² Β± βAβ²) = (46,8 Β± 0,1)Β°
ο· Perhitungan X π =βπ
π =42,3
5 = 8,46 cm
βπ =1
πβπ(βπ2) β (βπ)2 π β 1
=1
5β5(358,39) β 42,32 5 β 1
=1
5β1.791,95 β 1.789,29 4
=1
5β2,66 4
= 0,08ππ
πΎπ π =βπ
π Γ 100%
=0,08
8,46Γ 100%
= 0,009%(4π΄π) Maka π = (π Β± βπ)
= (8,46 Β± 0,08)ππ
ο· Perhitungan Xβ
πβ²=βπβ²
π = 53,2
5 = 10,64 cm
βπβ²= 1
πβπ(βπβ²2) β (βπβ²)2 π β 1
= 1
5β5(566,46) β 53,22 5 β 1
= 1
5β2.832,3 β 2.830,24 4
= 1
5β2,06 4
= 0,07ππ πΎπ π = βπβ²
πβ² Γ 100%
= 0,07
10,64Γ 100%
= 0,006%(4π΄π) Maka πβ²= (πβ²Β± βπβ²)
= (10,64 Β± 0,07)ππ
H. PERHITUNGAN
1. Hitung indeks dan sudut kritis masing-masing larutan Indeks Bias Mutlak
1) Konsentrasi 5% S = 5 cm
β πβ² = πsin π
sin π= 1 β sin 14, 7β
sin 20, 1β= 0,738399
β Ξπβ² = β( βπβ²
βsin π)
2
(2
3Ξsin π)
2
+ ( βπβ²
βsin π)
2
(2
3Ξsin π)
2
= β( π sin π)
2
(2
3Ξsin π)
2
+ (βπ(sin π)(cos π) sin2π )
2
(2
3Ξsin π)
2
= β( 1 sin 20, 1β)
2
(2
3β sin 0, 122β)
2
+ (β1(sin 14, 7β)(cos 20, 1β) sin2 20, 1β )
2
(2
3β sin 0, 291β)
2
= β( 1 0,34366)
2
(0,00000201508) + (β1(0,253758)(0,939094)
0,118102 )
2
(0,000014645)
= β0,00388076 + 0,00000016544
= 0,00875716
β πΎππ = π₯πβ²
πβ² Γ 100% β ππππ, (πβ²Β± π₯πβ²) = (0,73 Β± 0,06)
= 0,0622791
0,738399 Γ 100%
= 8,436% (3π΄π)
2) Konsentrasi 10% S = 5 cm
β πβ² = πsin π
sin π= 1 β sin 23, 9β
sin 34, 2β= 0,720786
β Ξπβ² = β( βπβ²
βsin π)
2
(2
3Ξsin π)
2
+ ( βπβ²
βsin π)
2
(2
3Ξsin π)
2
= β( π sin π)
2
(2
3Ξsin π)
2
+ (βπ(sin π)(cos π) sin2π )
2
(2
3Ξsin π)
2
= β( 1 sin 20, 1β)
2
(2
3β sin 0, 122β)
2
+ (β1(sin 23, 9β)(cos 34, 2β) sin2 34, 2β )
2
(2
3β sin 0, 122β)
2
= β( 1 0,34366)
2
(0,00000201508) + (β1(0,253758)(0,939094)
0,118102 )
2
(0,000014645)
= β0,00000427 + 0,00000227
= 0,002557
β πΎππ = π₯πβ²
πβ² Γ 100% β ππππ, (πβ²Β± π₯πβ²) = (0,720 Β± 0,002)
= 0,00257
0,720786Γ 100%
= 0,3547% (4π΄π)
3) Konsentrasi 15% S = 5 cm
β πβ² = πsin π
sin π= 1 β sin 23, 9β
sin 36, 9β= 0,674763
β Ξπβ² = β( βπβ²
βsin π)
2
(2
3Ξsin π)
2
+ ( βπβ²
βsin π)
2
(2
3Ξsin π)
2
= β( π sin π)
2
(2
3Ξsin π)
2
+ (βπ(sin π)(cos π) sin2π )
2
(2
3Ξsin π)
2
= β( 1 sin 36, 9β)
2
(2
3β sin 0, 1β)
2
+ (β1(sin 23, 9β)(cos 36, 9β) sin2 36, 9β )
2
(2
3β sin 0, 122β)
2
= β( 1 0,60042)
2
(0,00000135385) + (β1 (0,390731)(0,799685
0,360504 )
2
(0,00000201508)
= β0,00000375543 + 0,00000151379
= 0,00229548
β πΎππ = π₯πβ²
πβ² Γ 100% β ππππ, (πβ²Β± π₯πβ²) = (0,6747 Β± 0,002)
= 0,00229548
0,674763 Γ 100% = 0,34% (3π΄π) Indeks Bias Relatif 1) Konsentrasi 5%
S = 5 cm πβ² = π
πβ²= 7,96
10,28= 0,774319
β Ξπβ²= β(1 πβ²)
2
(2 3β Ξπ)
2
+ (βπ πβ²2)
2
(2 3β Ξπβ²)
2
= β( 1 10,28)
2
(2
3β 0,04)
2
+ (β7,96 10, 282)
2
(2 3β 0,17)
2
= β(0,00946267)(0,0007) + (0,00567353)(0,0128444) = β(0,01016267) + (0,01851793)
= β0,0286806
= 0,169353
β πΎππ = π₯πβ²
πβ² Γ 100% β ππππ, (πβ²Β± π₯πβ²) = (0,774 Β± 0,169)
=0,169353
0,774319Γ 100% = 0,2187% (4π΄π)
2) Konsentrasi 10%
S = 5 cm πβ² = π
πβ²= 7,96
11,28= 0,705673
β Ξπβ²= β(1 πβ²)
2
(2 3β Ξπ)
2
+ (βπ πβ²2)
2
(2 3β Ξπβ²)
2
= β( 1 11,28)
2
(2
3β 0,04)
2
+ (β7,96 11, 282)
2
(2
3β 0,048)
2
= β(0,007859)(0,000676) + (0,003913)(0,001024) = β(0,00000531) + (0,00000401)
= β0,00000932 = 0,003052
β πΎππ = π₯πβ²
πβ² Γ 100% β ππππ, (πβ²Β± π₯πβ²) = (0,705 Β± 0,003)
=0,003052
0,705673Γ 100% = 0,4324% (4π΄π)
3) Konsentrasi 15%
S = 5 cm πβ² = π
πβ²= 7,96
11,72= 0,6791
β Ξπβ²= β(1 πβ²)
2
(2 3β Ξπ)
2
+ (βπ πβ²2)
2
(2 3β Ξπβ²)
2
= β( 1 11,72)
2
(2
3β 0,04)
2
+ (β7,96 11, 722)
2
(2
3β 0,049)
2
= β(0,00728022)(0,00071) + (0,00335827)(0,00106711) = β(0,0000051689562) + (0,0000035836435)
= β0,0000087525997
= 0,00295848
β πΎππ = π₯πβ²
πβ² Γ 100% β ππππ, (πβ²Β± π₯πβ²) = (0,6796 Β± 0,002)
=0,00295848
0,6791 Γ 100% = 0,436% (4π΄π) Sudut Kritis
π π ππ π = πβ π ππ π
dengan n (indeks bias udara) = 1 dan π ππ π = π ππ 90Β° = 1 maka π ππ π = πβ π = ππππ ππ πβ (π = sudut kritis)
ο· Konsentrasi 5%
π = 5 ππ π = ππππ ππ πβ
= ππππ ππ 0,77432
= 50,74Β°
ο· Konsentrasi 10/%
π = 5 ππ π = ππππ ππ πβ
= πππ π ππ 0,70567
= 44,88Β°
ο· Konsentrasi 15%
π = 5 ππ
π = ππππ ππ πβ
= ππππ ππ 0,6791
= 42,77
2. Berdasarkan data hasil percobaan yang telah anda lakukan, buatlah grafik hubungan antara indeks bias dengan konsentrasi larutan serta hubungan antara sudut kritis dengan konsentrasi larutan.
οΆ Indeks bias dengan konsentrasi larutanο
X=konsentrasi Y = Indeks Bias
ο· Pada S = 5 cm
No x y x2 xy
1. 0,05 0,756 0,0025 0,0378
2. 0,2 0,729 0,04 0,1458
3. 0,3 0,729885 0,09 0,2189655
β 0,55 2,214885 0,1325 0,3967655
π = β π¦ β π₯2 β β π₯ β π₯π¦
π β π₯2 β (β π₯)2 π = π β π₯π¦ β β π₯ β π¦ π β π₯2 β (β π₯)2 2,214885 . 0,1325 β 0,55 . 0,3967655
3 . 0,1325 β (0,55)2 = 0,792118
π¦ = ππ₯ + π = 0,792118π₯ β 0,293582
= 3.0,3967655 β 0,55 . 2,214885 3 . 0,1325 β (0,55)2 = β0,293582
No ππ₯ + π = π¦ (π₯, π¦)
1 0,792118(0,05) β 0,293582 = β0,2539761 (0,05 ;
β0,2539761) 2 0,792118(0,2) β 0,293582 = β0,1351584 (0,2 ;
β0,1351584) 3 0,792118(0,3) β 0,293582 = β0,0559466 (0,3 ;
β0,0559466)
Sudut kritis dengan konsentrasi larutan x = Konsentrasi
y = sudut kritis
ο· Pada S = 5 cm
No x y x2 xy
1. 0,05 49,11Β° 0,0025 2,4555
2. 0,2 46,80Β° 0,04 9,36
3. 0,3 46,88Β° 0,09 14,064
β 0,55 142,8 0,1326 25,88
β’ π = β π¦ β π₯2 β β π₯ β π₯π¦
π β π₯2 β (β π₯)2 β’ π = π β π₯π¦ β β π₯ β π¦ π β π₯2 β (β π₯)2 142,8 . 0,1326 β 0,55.25,88
= 3 .0,1326 β (0,55)2
= 48,989
β’ π¦ = ππ₯ + π = 48,989π₯ β 9,896
3 . 25,88 β 0,55. 142,8
= 3 . 0,1326 β (0,55)2 = β9,896
No ππ₯ + π = π¦ (π₯, π¦) 1 48,989(0,05) β 9,896 = β7,44655 ( 0,05; β7,44655) 2 48,989(0,2) β 9,896 = β0,0982 (0,2; β0,0982) 3 48,989(0,3) β 9,896 = 4,8007 (0,3 ; 4,8007 )
I. ANALISIS
Pada percobaan indeks bias kali ini menggunakan larutan gula. Percobaan ini berdasarkan prinsip bahwa penentuan konsentrasi larutan gula didasarkan indeks bias dengan menggunakan refraktomrter. Prinsip kerja alat tersebut adalah jika cahaya yang masuk melalui prisma cahaya hanya bisa melewati bidang batas antara cairan dan prisma kerja dengan sudut yang terletak di batas-batas tertentu yang ditentukan oleh sudut batas antara cairan dan alas.
Pada percobaan ini membuktikan bahwa semakin tinggi konsentrasi gula maka semakin tinggi indeks biasnya. Hal ini dipengaruhi oleh kekentalan zat cair, dimana semakin kental zat cair maka indeks biasnya semakin besar. Begitu pula sebaliknya, semakin encer zat cair maka indeks biasnya semakin kecil. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kadar gula yang terdapat dalam sampel berbanding lurus dengan indeks biasnya, sehingga semakin tinggi kadar gula maka semakin besar juga indeks biasnya.
J. PERTANYAAN AKHIR
3. Bagaimana pendapat anda tentang hubungan antara indeks bias relatif dengan indeks bias mutlak dalam percobaan ini?
Jawab: Indeks bias relatif suatu larutan adalah perbandingan nilai indeks bias mutlak dari dua medium yang berbeda. Medium pada praktikum ini adalah udara dan cairan (larutan glukosa).
4. Bagaimana pendapat anda pengukuran indeks bias dengan Refractometer Abbe?
Jawab: Refraktometer abbe adalah refraktometer untuk mengukur indeks cairan, padatan dalam cairan atau serbuk dengan indeks bias dari 1.300-1.700 dan persentase adalah 0-95%. Alat untuk menentukan indeks bias minyak, lemak, gelas optik, larutan gula dan sebagainya. Pengukuran indeks bias menggunakan refraktometer abbe lebih akurat di bandingkan dengan refraktometer sederhana karena refraktometer abbe dapat dibaca langsung dengan ketelitian sampai 0,001 dan 0,0002 dari gelas skala yang ada didalamnya.
K. KESIMPULAN
Indeks bias suatu larutan dipengaruhi oleh beberapa hal seperti konsentrasi larutan, kerapatan, kecepatan cahaya serta pengamatan skala yang kurang akurat.
Pada praktikum kali ini, mengamati pengaruh konsentrasi dengan indeks bias. Jika konsentrasi semakin besar, maka indeks bias sebuah larutan akan semakin besar pula. Hubungan indeks bias dengan sudut kritis adalah berbanding terbalik dengan arti jika semakin besar nilai indeks bias, maka semakin kecil sudut kritisnya.
Semakin jauh jarak benda pada dinding belakang bejana maka semakin besar pula indeks biasnya.
Pada percobaan ini terdapat sudut kritis yang mana sudut kritis disebut juga sudut deviasi, yaitu sudut yang dibentuk oleh perpanjangan sinar datang mula-mula dengan sinar yang meninggalkan bidang pembias.
Prinsip refraktometer :
ο· Prinsip kerja Refractometer adalah pembiasan, Dasar pembiasan adalah penyinaran yang menembus dua macam media dengan kerapatan yang berbeda, Karena perbedaan kerapatan tersebut akan terjadi perubahan arah sinar.
ο· Prinsip pengukuran dengan sinar yang ditransmisikan sinar kasa/sumber sinar prisma sampel telescope
ο· Prinsip Kerja refractometer terdapat 3 bagian yaitu : Sampel, Prisma dan Papan Skala. Refractive index prisma jauh lebih besar dibandingkan dengan sample.
ο· Jika sampel adalah larutan berkonsentrasi rendah, maka sudut refraksi akan lebar. Sehingga di papan skala sinar βaβ akan jatuh pada skala rendah.
ο· Jika larutan sampel pekat, maka sudut refraksi akan kecil. Sehingga di papan skala sinar βbβ jatuh pada skala besar.
faktor yang memengaruhi indeks bias :
ο· Pengaruh jenis zat
ο· Pengaruh suhu
ο· Pengaruh tekanan
ο· Ukuran partikel
DAFTAR PUSTAKA
Tim Dosen Fisika Dasar. 2018. βPanduan Praktikum Fisika Dasar IIβ. Jakarta: UNJ Yeri Suhartin, dkk. 2017. βAnalisis Pemahaman Konsep Spektrum Cahaya Pada Siswa Sma Kelas XIIβ, Seminar Nasional Pendidikan Fisika.
Haryono Aji, Dimar Ifan. 2016. βModul I : Refraktometerβ. Semarang:
Universitas Diponegoro.
Putri Parmitasari, EkoHidayanto. 2013. βAnalisis Korelasi Indeks Bias Dengan Konsentrasi Sukrosa Beberapa Jenis Madu Menggunakan Portable Brix Meterβ.
Youngster Physics Journal.
Regi Mahendra. 2014. βPenentuan Dan Pengukuran Indeks Bias Suatu Zat Di
Laboratorium Dengan Menggunakan Metode Refraktometriβ. Bali : Universitas Udayana.