• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKHIR PENELITIAN CALON DOSEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN AKHIR PENELITIAN CALON DOSEN"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

Risiko HPP pada KEK Ibu Hamil di Kabupaten Kediri Tahun 2017, Program Studi Kebidanan Kediri, Poltekkes Kemenkes Malang, Tim Ahli : Dr. Hal ini erat kaitannya dengan prevalensi anemia pada ibu hamil dan kondisi sosial ekonomi. Hipotesis penelitian ini adalah: terdapat risiko HPP pada ibu hamil dengan KEK di Kabupaten Kediri pada tahun 2017.

Ibu hamil yang berisiko mengalami kekurangan energi kronik (KEK) akan menimbulkan lebih banyak masalah baik bagi ibu maupun janinnya. Program pemerintah di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) berupaya melakukan pemantauan status gizi ibu hamil dengan melakukan kunjungan antenatal minimal 4 kali selama kehamilan dan pengisian Kartu Kesehatan (KMS) ibu hamil.

Rumusan Masalah

12 SMS Gawe Way yaitu program SMS untuk mengirimkan informasi tentang ibu hamil beserta hasil pemeriksaannya ke Lebih Aman sehingga jalannya kehamilan dapat terpantau dan apabila terdapat resiko dapat segera dilanjutkan 2) MOU Kediri Raya merupakan kerjasama dengan seluruh Rumah Sakit PONEK di kabupaten/kota untuk menyediakan jaringan rujukan sasaran kesehatan ibu dan anak 3) Emergency Drill merupakan peningkatan keterampilan bagi tenaga kesehatan khususnya bidan dalam penanganan kegawatdaruratan 4) Penggunaan buku KIA sebagai buku wajib yang dilakukan di semua instansi kesehatan dan merupakan syarat masuk PAUD atau TK 5) Kunjungan tim RS PONEK di PONED untuk memberikan pembinaan. Upaya percepatan penurunan AKI dapat dilakukan dengan memastikan setiap ibu mempunyai akses terhadap pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, seperti pelayanan kesehatan ibu hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih di fasilitas kesehatan, pelayanan nifas bagi ibu dan bayi, pelayanan khusus. dan rujukan jika timbul komplikasi, kemudahan akses terhadap cuti hamil dan melahirkan, serta layanan keluarga berencana. Beberapa terobosan penurunan AKI dan AKB telah dilakukan di Indonesia, salah satunya adalah Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K). Program tersebut menekankan kepedulian dan peran keluarga dan masyarakat dalam melaksanakan upaya deteksi dini, menghindari risiko kesehatan bagi ibu hamil, dan memberikan akses dan layanan dasar kedaruratan obstetri dan neonatal di tingkat Pusat Kesehatan Masyarakat (PONED) serta layanan kedaruratan obstetri dan neonatal yang komprehensif. di rumah sakit (PONEK). .

Perlu dipastikan bahwa pelaksanaan P4K di desa-desa tersebut dapat membantu keluarga dalam mempersiapkan rencana persalinan yang baik dan meningkatkan kesiapsiagaan keluarga dalam menghadapi tanda-tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas sehingga dapat mengambil tindakan yang tepat. Fenomena diatas sangat penting untuk dikaji oleh bidan dan menarik perhatian peneliti pada tahun 2017 untuk mengkaji lebih lanjut mengenai risiko kegawatdaruratan ibu (perdarahan) pada ibu hamil dengan KEK di kabupaten Kediri.

Status Gizi Ibu hamil

Pengertian KEK, faktor-faktor yang mempengaruhi KEK, dampak ibu hamil KEK

Faktor yang mempengaruhi ibu hamil dengan KEK (kekurangan energi kronis) adalah faktor sosial ekonomi (FKM UI, 2007). Sebab pada ibu yang usianya terlalu muda (di bawah 20 tahun), dapat terjadi persaingan makanan antara janin dengan ibu itu sendiri yang masih dalam masa pertumbuhan, dan terjadi perubahan hormonal pada masa kehamilan (Soetjiningsih, 1995: 96). Gizi buruk pada ibu hamil dapat menimbulkan risiko dan komplikasi bagi ibu, antara lain: anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan tertular penyakit menular.

Status KEK pada ibu hamil sebaiknya dipantau sesaat sebelum usia kehamilan mencapai 16 minggu. 19 Pemberian makanan tambahan dan zat besi pada ibu hamil penderita KEK melalui Gakin dapat meningkatkan konsentrasi Hb, meskipun peningkatannya tidak sebesar pada ibu hamil dengan status gizi baik. Tingginya konsumsi makanan pada ibu hamil kelompok perlakuan termasuk zat besi dan dibarengi dengan peningkatan konsumsi serat diduga menjadi salah satu faktor pengganggu penyerapan zat besi.

Secara tradisional, perdarahan pasca melahirkan atau yang lebih mudah dikenal dengan HPP (Hemorrhage Post Partum) diartikan sebagai kehilangan darah sebanyak 500 ml atau lebih setelah selesainya kala III. Perdarahan pascapersalinan merupakan komplikasi yang berpotensi mengancam jiwa pada persalinan pervaginam dan operasi caesar. Hal ini menyebabkan diadopsinya definisi yang lebih luas untuk perdarahan postpartum yang didefinisikan sebagai perdarahan yang menimbulkan tanda dan gejala ketidakstabilan hemodinamik, atau perdarahan yang menyebabkan ketidakstabilan hemodinamik jika tidak ditangani.

Perdarahan pascapersalinan merupakan penyebab paling umum terjadinya perdarahan berlebihan selama kehamilan, dan hampir semua transfusi pada ibu hamil dilakukan untuk menggantikan darah yang hilang setelah melahirkan. 21 Sebagian besar penyebab perdarahan postpartum adalah atonia uteri, suatu kondisi dimana korpus uterus tidak berkontraksi dengan baik sehingga mengakibatkan perdarahan terus menerus dari plasenta. Fibrin pada plasenta dan bekuan darah pada pembuluh darah berperan pada awal masa nifas, meskipun kelainan ini dapat menyebabkan perdarahan postpartum tipe tertunda atau perdarahan yang memburuk karena sebab lain, paling sering karena trauma.

Selain menanyakan pertanyaan umum tentang masa perinatal, tanyakan juga tentang episode perdarahan postpartum sebelumnya, riwayat operasi caesar, paritas, dan riwayat janin kembar atau polihidramnion. a) Tentukan apakah pasien atau keluarganya mempunyai riwayat gangguan koagulasi atau perdarahan masif dengan prosedur pembedahan atau menstruasi. Tujuan utama perawatan pasien perdarahan postpartum adalah menemukan dan menghentikan penyebab perdarahan sesegera mungkin.

Tabel 2.1 Perdarahan Post Partum
Tabel 2.1 Perdarahan Post Partum

PENGARUH KEK

27 2) Residu plasenta Apabila kontraksi uterus melemah atau menjadi lunak kembali setelah penghentian kompresi atau pemijatan bimanual, bersamaan dengan pemberian uterotonika, lakukan eksplorasi. Hematoma jalan lahir bagian bawah biasanya terjadi bila ada pecahnya pembuluh darah di bawah mukosa, pengobatan dapat dilakukan dengan insisi dan drainase.Jika hematoma sangat besar, curigai sumber hematoma adalah pecahnya arteri, temukan dan lakukan ligasi untuk menghentikan pendarahan.

RESIKO KEK PADA IBU HAMIL

Mengetahui Resiko HPP pada Ibu Hamil Penderita KEK (Kekurangan Energi Kronis) di Kabupaten Kediri Tahun 2017.

Manfaat Penelitian

Desain Penelitian

Populasi dan Sampel .1 Populasi

Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian dari ciri-ciri yang dimiliki populasi tersebut (Hidayat, 2007).

Variabel Penelitian atau Fokus Studi

Definisi operasional adalah memberikan definisi operasional terhadap variabel sehingga peneliti mampu mengumpulkan informasi yang diperlukan terkait konsep tersebut (Swarjana, 2015).

Lokasi dan Waktu Penelitian .1 Lokasi

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah data rekam medis/KOHORT IBU, buku catatan, pulpen, stabilo, pensil, penghapus, lembar rekap, dan laptop.

Metode Pengumpulan Data

Metode Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, tahap selanjutnya adalah mengkodekan data yang telah dikumpulkan dan mengorganisasikannya berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Entri data adalah memasukkan data dengan cara dimasukkan ke dalam program komputer atau perangkat lunak (Notoatmojo, 2010). Setelah data dimasukkan ke dalam program komputer, data tersebut dicatat dan ditabulasi agar dapat dibaca, kemudian data tersebut dianalisis.

Analisis data bertujuan untuk memberikan makna dan makna pada data serta berguna dalam menyelesaikan permasalahan penelitian yang telah dirumuskan. 40 Analisis univariat yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui frekuensi dan persentase variabel KEK pada ibu hamil dan perdarahan. Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan dua variabel yaitu KEK pada ibu hamil dan kejadian HPP.

Tabel 3.2 Tabel Rekapitulasi Data Penelitian  No.
Tabel 3.2 Tabel Rekapitulasi Data Penelitian No.

Penyajian Hasil

Etika Penelitian

Hasil

Berikut tabulasi silang, hasil uji chi-square dan perhitungan nilai ganjil rasio: Tabel 5.4 Risiko HPP pada ibu KEK. Berdasarkan tabel 5.4 diatas terlihat bahwa dari 19 ibu KEK mayoritas mengalami HPP yaitu 11 orang (11%). Dengan menggunakan uji Chi-square diperoleh p-value sebesar 0,002 (p<0,05) yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara KEK dengan HE.

OR sebesar 4,813 berarti ibu dengan KEK mempunyai risiko 4,8 kali lebih tinggi terkena HPP dibandingkan ibu tanpa KEK. Tes ini secara empiris menunjukkan bahwa CED merupakan faktor risiko HPP pada wanita hamil.

Pembahasan

Faktor risiko antenatal pada kasus HPP terdiri dari usia, ras, BMI, paritas, penyakit medis, kehamilan lewat waktu, janin besar, kehamilan ganda, fibroid, perdarahan antepartum, dan riwayat HPP pada persalinan sebelumnya. Di sisi lain, ibu yang berusia di atas 35 tahun mulai menunjukkan dampak proses penuaan, seperti seringnya menderita penyakit, termasuk hipertensi dan diabetes melitus, yang dapat menghambat akses nutrisi janin melalui plasenta. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori yang ada. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah variabel usia yang bukan merupakan penyebab langsung terjadinya perdarahan postpartum.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fika Nurul Hidayah mengenai faktor risiko yang mempengaruhi kejadian primer pasca melahirkan pada ibu yang melahirkan di RS Panembahan Senopati Bantu-DIY pada tahun 2012. Hal ini disebabkan karena lebih seringnya ibu melahirkan di Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantu-DIY pada tahun 2012. dilahirkan, fungsi reproduksinya semakin menurun, otot-otot rahim terlalu meregang dan tidak mampu berkontraksi secara normal, sehingga kemungkinan terjadinya perdarahan primer setelah melahirkan semakin besar (Manuaba, 2012). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Putri Noorizky Fajriah yang meneliti Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Perdarahan Pasca Persalinan di Rumah Bersalin Wijaya Kusuma Tahun 2014.

Kesimpulan

Saran

RISIKO HPP PADA IBU HAMIL DI KEK KABUPATEN KEDIRI 2017 Arika Indah Setyarini, Ira Titisari. Hipotesis penelitian yang diajukan adalah: adanya risiko akut ibu (perdarahan) pada ibu hamil dengan Kurang Energi Kronis di Kabupaten Kediri pada tahun 2017. Kondisi KEK pada ibu hamil dapat mengakibatkan berbagai komplikasi pada kehamilan itu sendiri, persalinan dan masa nifas. begitu pula pada anak yang dilahirkan. .

Manfaat yang dapat diberikan oleh penelitian ini adalah sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam pengambilan keputusan pengembangan program penurunan AKI di Kabupaten Kediri serta sebagai tambahan wawasan bagi peneliti untuk meningkatkan kemampuan menganalisis secara ilmiah khususnya mengenai HPP pada ibu hamil dengan CEK. Pengumpulan data dilakukan dari data sekunder tahun 2017 pada masing-masing Puskesmas PONED di Kabupaten Kediri yang berjumlah 8 Puskesmas. Romauli (2011) menyatakan bahwa perdarahan menyumbang persentase tertinggi penyebab kematian ibu (28%), anemia dan kekurangan energi kronik (KEK) pada ibu hamil merupakan penyebab utama perdarahan dan infeksi yang menjadi faktor utama kematian ibu.

Ibu hamil yang mengalami kekurangan asupan gizi akan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) (Waryana, 2010). Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang angka KEK ibu hamilnya berada di atas angka nasional yaitu 24,2 persen (Kementerian Kesehatan RI, 2013). Salah satu daerah di Provinsi Jawa Timur yang masih eksis KEK adalah Kabupaten Kediri.

Prevalensi KEK pada ibu hamil di Kabupaten Kediri meningkat dari 7,2% (2015) menjadi 7,4% (2016) (Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, 2017). Diawali dengan data HPP di Kabupaten Kediri kemudian dianalisis siapa yang menderita KEK dan yang tidak menderita KEK saat hamil. Ciri-ciri ibu yang mengalami HPP. Tabel usia ibu yang mengalami HPP di wilayah Kediri tahun 2017.

Tabel ini menunjukkan bahwa hampir
Tabel ini menunjukkan bahwa hampir

Gambar

Tabel 2.1 Perdarahan Post Partum
Gambar 2.1 Kerangka konsep Resiko HPP pada ibu hamil KEK di Kabupaten Kediri tahun 2017 Asupan gizi saat hamil kurang
Gambar  3.2  Kerangka  Operasional  Penelitian  Resiko  HPP  pada  ibu  hamil  KEK  di  Kabupaten Kediri tahun 2017
Tabel 3.1 Definisi Operasional
+5

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Tabel 3.5 Hubungan Antara Usia dengan Tingkat Kecemasan pada Ibu Bersalin Usia Tingkat Kecemasan Tidak Cemas Ringan Sedang Berat P value Berisiko Tidak Berisiko 1 1 0