• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan akhir tahun - SIMAKIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "laporan akhir tahun - SIMAKIP"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

Pada penelitian ini dilakukan penelitian olahan pangan fungsional dari rumput laut hijau Caulerpa lentilifera (anggur laut) sebagai imunomodulator. Hasil uji imunomodulator terhadap sel makrofag RAW 264.7 menunjukkan bahwa ekstrak air dan sedimen rumput laut hijau alami dan budidaya dapat meningkatkan kemampuan fagositik sel makrofag RAW 264.7 sehingga dapat digunakan sebagai imunomodulator. Sedimen rumput laut hijau yang berasal dari budidaya menunjukkan peningkatan kapasitas fagositik sel makrofag RAW 264.7 yang paling besar dibandingkan sampel uji lainnya.

Pengaruh perlakuan sampel uji terhadap viabilitas sel Raw 264.7 dalam β-glukan, LPS, ekstrak air rumput laut alami (RLA_M2), sedimen rumput laut alami (RLE_M2) dan sedimen rumput laut budidaya (RLME). Rumput laut atau dikenal juga dengan sebutan makroalga merupakan salah satu organisme akuatik yang menjadi sumber daya hayati laut. Rumput laut terdiri dari berbagai jenis, yaitu rumput laut merah (Rhodophyta), rumput laut coklat (Phaeophyceae), rumput laut hijau (Chlorophyceae), dan rumput laut biru hijau.

Produk pangan fungsional sebagai imunomodulator dari bahan laut khususnya dari rumput laut hijau belum banyak dikembangkan. Berdasarkan hal tersebut di atas, diperlukan penelitian untuk mengidentifikasi senyawa bioaktif sebagai imunomodulator dari rumput laut hijau C.

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN a. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut

Pemanfaatan rumput laut secara ekonomi di Indonesia masih terbatas pada beberapa spesies yaitu Gracillaria sp. Rumput laut hijau Caulerpa lentilifera mempunyai potensi besar sebagai sumber makanan dan minuman fungsional seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan. Keberadaan pangan fungsional tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat atau konsumen saja, namun juga bagi pemerintah dan industri pangan.

Bagi konsumen, pangan fungsional bermanfaat untuk mencegah penyakit, meningkatkan kekebalan tubuh, memperlambat proses penuaan dan memperbaiki penampilan fisik. Bagi industri pangan, pangan fungsional akan memberikan kesempatan yang tidak terbatas untuk secara bebas berinovasi dan memformulasi produk yang berbeda dari produk yang sudah ada dan memiliki nilai tambah bagi masyarakat. Lentilifera memiliki nilai tambah sebagai imunomodulator sehingga dapat dikembangkan menjadi produk komersial yang ketersediaannya banyak terdapat di air laut Indonesia.

METODE PENELITIAN

Tanam sel RAW 264,7 dalam pelat 96 lubang dengan ukuran 5×10 3 sel/sumur, lalu perlakukan sampel uji dengan berbagai konsentrasi dan LPS (10 ng/ml). Untuk memperoleh konsentrasi nitrit dalam sampel uji, plotkan absorbansi sampel uji menggunakan persamaan regresi dari kurva standar nitrit. Inkubasi selama 3 jam pada suhu 37°C dalam inkubator CO2, cuci perlahan dengan larutan buffer, fiksasi dengan paraformaldehyde 4% (dalam larutan buffer) selama 30 menit, cuci kembali 3x dengan larutan buffer.

Tanam sel mentah di piring 96 lubang berukuran 5 x 10 sel/sumur dan obati dengan sampel uji dan LPS (10 ng/ml). Inkubasi selama 3 jam pada suhu 37°C dalam inkubator CO2, cuci perlahan dengan larutan buffer.

HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI

Rumput laut hijau (Caulerpa lentilifera) berasal dari alam (Kepulauan Seribu)

Berdasarkan spektrum FTIR dan 1H-NMR, pada penyederhanaan awal, ekstrak air dan sedimen menunjukkan kemungkinan adanya senyawa β-1,3-glukan, sedangkan pada ekstrak etanol tidak terdapat kemungkinan adanya β-1,3-glukan. senyawa. Pada spektrum FTIR di atas, simplisia, ekstrak air dan endapan menunjukkan spektrum inframerah yang mirip dengan standar β-1,3-glukan (Wako). Daerah sidik jari pada panjang gelombang 895 cm-1 terdapat pada sampel awal, ekstrak air dan sedimen.

Analisis 1H-NMR memberikan hasil yang sesuai dengan hasil analisis FTIR, dimana nilai pergeseran kimia yang ditunjukkan oleh standar β-1,3-glukan berada pada kisaran 3-5 ppm yang merupakan daerah pergeseran kimia khas gula. senyawa (glukosa). Hasil analisis 1H-NMR ekstrak air dan sedimen menunjukkan puncak gugus proton untuk senyawa gula (β-1,3-glukan termasuk dalam golongan gula) pada rentang pergeseran kimia H 3-5 ppm yang merupakan tipikal daerah. untuk gugus ini.CH-OH dari gugus gula dalam spektrum β-1,3-glukan. Untuk ekstrak awal (simplisia awal) berdasarkan hasil 1H-NMR tidak menunjukkan secara jelas nilai pergeseran kimia khas senyawa gulanya, hal ini disebabkan karena komponen-komponen yang terdapat pada simplisia awal masih teragregasi dan tidak difraksinasi.

Namun ekstrak awal (kesederhanaan awal) secara otomatis dapat disimpulkan mengandung senyawa β-1,3-D-glukan dengan mengacu pada hasil analisis FTIR dan 1H-NMR terhadap fraksi air dan sedimen.

Gambar 2.  Overlay  spektrum  FTIR  dari  simplisia  awal  (atas)  dan  standar  β-1,3-glukan  (bawah)
Gambar 2. Overlay spektrum FTIR dari simplisia awal (atas) dan standar β-1,3-glukan (bawah)

Rumput laut hijau (Caulerpa lentillifera) berasal dari budidaya (Makassar) a. Proses ekstraksi rumput laut hijau Caulerpa lentilifera

Profiling senyawa β-glukan menggunakan FTIR dibandingkan dengan standar β-1,3-glukan terhadap simplicea awal, ekstrak etanol, ekstrak air dan endapan dari rumput laut hijau C. Berdasarkan spektrum FTIR di atas, maka daerah sidik jari penting untuk menunjukkan keberadaan senyawa β-1,3-glukan berada pada rentang bilangan gelombang ±895 cm-1, sebagaimana dijelaskan pada identifikasi β-1,3-glukan dari rumput laut hijau C. Pada spektrum FTIR air, ekstrak etanol dan sedimen yang diperoleh dari budidaya (Makasar), tidak menunjukkan adanya daerah sidik jari pada bilangan gelombang 891 cm-1 dibandingkan dengan standar β-1,3-glukan.

Fraksi endapan yang terbentuk selama fraksinasi selanjutnya dimurnikan menggunakan eluen Sepharose Cl-resin dan NaCl dengan konsentrasi berbeda yaitu 0,5 M; 1,0 M dan 1,5 M. Adanya ikatan β-1,3-glukan tidak tampak pada pita serapan pada 895 cm-1, namun terjadi serapan pada panjang gelombang 800-812 cm-1. Hasil uji imunomodulasi in vitro menggunakan sel makrofag RAW 264.7. Sel yang digunakan adalah sel makrofag RAW 264.7.

Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa ekstrak air dan ekstrak etanol rumput laut pada konsentrasi sampai dengan 50 µg/ml tidak menunjukkan aktivitas sitotoksik terhadap sel RAW 264.7.

Tabel 1. Hasil analisa proksimat dari bahan baku C. lentilifera  yang berasal dari Takalar,  Makassar
Tabel 1. Hasil analisa proksimat dari bahan baku C. lentilifera yang berasal dari Takalar, Makassar

RLE_M2

RLME

RLA-M2

Pengaruh perlakuan sampel terhadap fagositosis sel RAW 264.7 dapat dilihat pada Gambar 16 di bawah ini.

RLA_M2

RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

Pada tahun 2018, kegiatan penelitian terdiri dari penyiapan bahan baku, proses ekstraksi, fraksinasi dan uji aktivitas imunomodulator ekstrak dan fraksi rumput laut hijau Caulerpa lentilifera. Pada tahap ini Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT) masih berada pada level 3 dimana telah dilakukan studi literatur baik teoritis maupun empiris dari penelitian terdahulu mengenai prinsip dasar yang akan dikembangkan yaitu rumput laut hijau C. Pada tahun ke 2 Penelitian yang akan dilakukan terdiri dari formulasi sediaan makanan fungsional sebagai imunomodulator untuk menurunkan angka stunting pada balita dalam bentuk prototype dan uji toksisitas akut untuk mengetahui keamanan produk.

KESIMPULAN DAN SARAN

1.2.–6. April 2018 - Penimbangan rumput laut hijau Kepulauan Seribu (Metode 1) - Ekstraksi 10 g rumput laut hijau dengan air bersuhu 80°C selama 6 jam - Filtrasi. 2 9.–13. April 2018. Penimbangan Rumput Laut Hijau Kepulauan Seribu (Metode 2) - Ekstraksi 10g Rumput Laut Hijau dengan Etanol 96%.

Gambar

Gambar 1. Diagram alir proses tahapan penelitian tahun ke-1
Gambar 2.  Overlay  spektrum  FTIR  dari  simplisia  awal  (atas)  dan  standar  β-1,3-glukan  (bawah)
Gambar 3.  Overlay  spektrum  FTIR  dari  ekstrak  etanol  (bawah)  dan  standar  β-1,3-glukan  (atas)
Gambar 4. Overlay spektrum FTIR dari ekstrak air (atas) dan standar β-1,3-glukan (bawah)
+7

Referensi

Dokumen terkait

PENELITIAN DASAR UNGGULAN PERGURUAN TINGGI PDUPT Luaran Wajib/th • satu artikel di jurnal internasional yang terindeks pada database bereputasi; atau • satu buku hasil penelitian ber