LAPORAN AKSI
PERUBAHAN KINERJA ORGANISASI
CANDA LIDIA PENGAYAAN KUALITAS PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH MEMANFAATKAN ANALISIS MEDIA SOSIAL
DI KABUPATEN PURWOREJO
Disusun oleh:
Nama peserta : Anggit Wahyu Nugroho, SSi., MAcc.
NIP : 19740828 200312 1 006 NDH/NIS : 39 / PKA-IV / 2020
Jabatan : Kepala Bidang Ekonomi dan Pengembangan Wilayah
Unit kerja : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Purworejo
Coach : Ir. Yatno Isworo, MP.
Mentor : Ir. Bambang Jati Asmara, MT., MA.
PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR ANGKATAN IV BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2020
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKSI PERUBAHAN KINERJA ORGANISASI PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR ANGKATAN IV BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2020
CANDA LIDIA PENGAYAAN KUALITAS PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH MEMANFAATKAN ANALISIS MEDIA SOSIAL
DI KABUPATEN PURWOREJO
Disusun oleh:
Nama peserta : Anggit Wahyu Nugroho, SSi., MAcc.
NIP : 19740828 200312 1 006 NDH/NIS : 39 / PKA-IV / 2020
Jabatan : Kepala Bidang Ekonomi dan Pengembangan Wilayah
Unit kerja : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Purworejo
Disetujui untuk diseminarkan pada :
Hari : Selasa
Tanggal : 1 Desember 2020
Tempat : Tempat Penyelenggaraan Pelatihan
Menyetujui Pembimbing, Coach
Ir. Yatno Isworo, MP Widyaiswara Ahli Utama NIP. 196410101999031002
Mentor
Ir. Bambang Jati Asmara, MT., MA.
Pembina Tk. I
NIP. 196410251997031003
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKSI PERUBAHAN KINERJA ORGANISASI PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR ANGKATAN IV BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2020
CANDA LIDIA PENGAYAAN KUALITAS PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH MEMANFAATKAN ANALISIS MEDIA SOSIAL
DI KABUPATEN PURWOREJO
Disusun oleh:
Nama Peserta : Anggit Wahyu Nugroho, SSi. MAcc.
NIP : 19740828 200312 1 006
NDH/NIS : 39 / PKA-IV / 2020
Jabatan : Kepala Bidang Ekonomi dan Pengembangan Wilayah
Unit Kerja : BAPPEDA Kabupaten Purworejo Telah diseminarkan pada:
Hari : Selasa
Tanggal : 1 Desember 2020
Tempat : BPSDMD Jawa Tengah di Semarang Mengesahkan,
Coach
Ir. Yatno Isworo, MP Widyaiswara Ahli Utama NIP. 196410101999031002
Mentor
Ir. Bambang Jati Asmara, MT., MA.
Pembina Tk. I
NIP. 196410251997031003
Penguji/ Narasumber
DR. Ir. SUTARWI, M.Sc Widyaiswara Ahli Utama 195610171980031003
PERNYATAAN
Kami yang bertandatangan dibawah ini : 1. Peserta Pelatihan
Nama : Anggit Wahyu Nugroho, SSI., MAcc.
NIP : 19740828 200312 1 006
Jabatan/Instansi : Kepala Bidang Ekonomi dan Pengembangan Wilayah/BAPPEDA Kabupaten Purworejo Adalah Peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan IV BPSDMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020;
2. Mentor/Atasan Langsung Peserta Pelatihan
Nama : Ir. Bambang Jati Asmara, MT., MA.
NIP : 196410251997031003
Jabatan : Kepala Badan/ BAPPEDA Kabupaten Purworejo
Dengan ini menyatakan bahwa laporan aksi perubahan ini merupakan produk pembelajaran individual peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan IV BPSDMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020.
Saya menyatakan bersedia untuk melaksanakan target sasaran jangka menengah dan jangka panjang sesuai dengan Laporan Aksi Perubahan yang telah saya susun, menjadi bagian tidak terpisahkan dengan Sasaran Kinerja Pegawai.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan segala konsekuensinya.
Purworejo, 1 Desember 2020 Mentor
Ir. Bambang Jati Asmara, MT., MA.
Pembina Tk. I
NIP. 196410251997031003
Peserta
Anggit Wahyu Nugroho, SSi., MAcc.
Pembina
NIP. 19740828 200312 1 006
RINGKASAN
CANDA LIDIA PENGAYAAN KUALITAS PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH MEMANFAATKAN ANALISIS MEDIA SOSIAL
DI KABUPATEN PURWOREJO*
Oleh :
Anggit Wahyu Nugroho, SSi., MAcc.,
Aksi Perubahan Kinerja Publik ini disusun berdasarkan hasil diagnose organisasi 7’S Model Mc Kinsey. Aksi perubahan disusun dengan merumuskan tujuh tahapan utama, yaitu mendiagnosa organisasi, mengkomunikasikan permasalahan dengan stakeholder, sintesa pengalaman stula dan konsep perubahan, menyusun rancangan aksi dan membangun tiim, menyajikan rancangan aksi perubahan, melaksanakan aksi perubahan, menyajikan laporan hasil implementasi aksi perubahan pada seminar aksi perubahan.
Pelaksanaan Aksi Perubahan di jangka pendek dimulai pada tanggal 30 September 2020 s.d 27 November 2020 selanjutnya akan dilaksanakan Aksi Perubahan jangka menengah 4 bulan ke depan dan jangka panjang 10-15 bulan selanjutnya yang merupakan kegiatan berkesinambungan.
Hasil pelaksanaan aksi perubahan jangka pendek menunjukkan bahwa Canda Lidia Pengayaan Kualitas Perencanaan Pembangunan Daerah Memanfaatkan Analisis Media Sosial di Kabupaten Purworejo dapat terlaksana dan aksi ini sangat bermanfaat bagi pengayaan kualitas Perencanaan Pembanguan Daerah di BAPPEDA Kabupaten Purworejo, Pemerintah Kabupaten Purworejo dan masyarakat Kabupaten Purworejo maupun bagi stakeholder yang lain. Manfaat yang bisa dirasakan antara lain : masyarakat mendapatkan kanal untuk berpartisipasi dalam perencanaan pembangunan daerah melalui media sosial pada tagar
#purworejo2025; meningkatnya partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan daerah, masyarakat mendapatkan respon atas aspirasi yang disampaikan, sosialisasi program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah dapat dilaksanakan secara periodik, mempercepat proses layanan kepada masyarakat dalam hal penyampaian aspirasi disertai dengan foto lokasi dan kejadian, meningkatkan keterbukaan Pemerintah Kabupaten Purworejo dalam, membantu monitoring dan evaluasi kondisi layanan urusan Pemerintah Kabupaten Purworjeo yang ada di lapangan.
Dalam pelaksanaan Aksi Perubahan ini masih terdapat permasalahan atau potensi kendala, diantaranya : belum intensifnya partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan kanal #purworejo2025.
Kata kunci : analisis media sosial, canda lidia, #purworejo2025 Link Video : https://bit.ly/3fLW2aK
_________
*) Peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator, dibawah bimbingan Mentor Ir. Bambang Jati Asmara, MT., MA. Selaku Kepala Badan
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Aksi Perubahan Kinerja Organisasi dengan judul “Canda Lidia Pengayaan Kualitas Perencanaan Pembangunan Daerah Memanfaatkan Analisis Sosial Media Di Kabupaten Purworejo”.
Penulisan Laporan Aksi Perubahan Kinerja Organisasi ini disusun sebagai salah satu penugasan yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan IV Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020.
Penulis menyadari dalam penyusunan Laporan Aksi Perubahan Kinerja Organisasi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.
Karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ibu Ir. Yuni Astuti, M.A., selaku Pjs. Bupati Purworejo yang telah memberikan arahan dan kesempatan kepada kami untuk menjadi peserta PKA Angkatan IV BPSDMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020;
2. Bapak Drs. Mohammad Arief Irwanto, M.Si., selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa Tengah yang telah berkenan memberikan kesempatan kepada kami untuk meningkatkan kompetensi dengan menjadi peserta PKA Angkatan IV BPSDMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020;
3. Bapak Ir. Bambang Jati Asmara, MT., MA., Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Purworejo sebagai mentor atas bimbingan teknis substantif dan arahan dalam perancangan, implementasi hingga penyusunan laporan Aksi Perubahan ini;
4. Bapak DR. Ir. Sutarwi, M.Sc selaku Penguji/Narasumber yang telah mengarahkan dalam penyusunan Laporan Aksi Perubahan ini;
5. Bapak Ir. Yatno Isworo, MP. selaku Coach yang telah membimbing dan mengarahkan dalam penyusunan Laporan Aksi Perubahan ini;
6. Keluarga saya yang selalu memberi semangat pada saya dalam menyelesaikan Laporan Aksi Perubahan ini;
7. Segenap Widyaiswara selaku Tenaga Pengajar;
8. Seluruh rekan-rekan peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan IV BPSDMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020.
Penulis menyadari Laporan Aksi Perubahan ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikan Laporan Aksi Perubahan ini sehingga nantinya dapat memberi manfaat bagi bidang pekerjaan dan penerapan di lapangan serta bisa dikembangkan lebih lanjut. Aamiin.
Semarang, 1 Desember 2020 Peserta,
Anggit Wahyu Nugroho, SSi., MAcc.
NIP. 19740828 200312 1 006
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ………. 1
A. Latar Belakang ………. 1
B. Tujuan dan Manfaat ….……… 6
BAB II DESKRIPSI PROSES KEPEMIMPINAN KINERJA ORGANISASI ……… 8
A. Membangun Integritas dan Akuntabilitas Kinerja Organisasi sesuai Visi, Misi, Tupoksi dan Kewenangan Jabatan Kepemimpinan Transformasional ……… 8
B. Deskripsi Umum Best Practices dan Kinerja Organisasi Lokus Studi Lapangan ……… 17
C. Pengelolaan Budaya Kerja, dan Nilai-nilai Organisasi …… 23
D. Membangun Jejaring dan Kolaborasi (Perubahan Kedudukan dan Peran Stakeholder) ……… 25
BAB III HASIL PELAKSANAAN AKSI PERUBAHAN KINERJA ORGANISASI ……… 62
A. Capaian Kegiatan Aksi Perubahan dalam Perbaikan Kinerja Organisasi ……… B. Lesson Learnt Kepemimpinan Transformasional Kinerja 62 Organisasi ……… 88
BAB IV KONTRIBUSI AKSI PERUBAHAN DALAM PENGEMBANGAN ORGANISASI DIGITAL ……… 91
A. Aksi Perubahan Kinerja Organisasi dan Pengembangan Organisasi Digital ……… 91
B. Kendala dan Manajemen Resiko Aksi Perubahan Kinerja Organisasi ……… 93
BAB V PENUTUP ……… 95
A. Simpulan ……… 95
B. Rekomendasi ……… 96
REFERENSI ……… 98
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ……… 99
LAMPIRAN ……… 100
DAFTAR TABEL
Hal Tabel 1.1. Data Jumlah Usulan Dalam Musrenbang Kecamatan
Se-Kabupaten Purworejo ……….. 3 Tabel 1.2. Analisa Isu Strategis ……… 4 Tabel 2.1. Jumlah Jabatan Struktural dan Fungsional di
BAPPEDA Kabupaten Purworejo ……… 10 Tabel 2.2. Kondisi SDM di BAPPEDA Kabupaten Purworejo
Menurut Tingkat Pendidikan ……… 11 Tabel 2.3. Capaian Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Kabupaten Purworejo Tahun 2017-2019 …… 16 Tabel 2.4. Perubahan Budaya Kerja ……… 24 Tabel 2.5. Perubahan Nilai-nilai Organisasi ……… 24 Tabel 2.6. Identifikasi Internal Stakeholder Sebelum Perubahan.. 25 Tabel 2.7. Identifikasi Internal Stakeholder Setelah Perubahan … 27 Tabel 2.8. Pemetaan Stakeholder ……….. 32 Tabel 2.9. Perbandingan Jenis Stakeholder ………. 33 Tabel 2.10. Pemetaan Pengaruh dan Kepentingan Stakeholder … 38 Tabel 2.11. Strategi Mobilisasi Stakeholder ……… 54 Tabel 3.1. Matriks Persandingan Antara Rencana dan Realisasi
Aksi Perubahan ……….. 63 Tabel 3.2. Laporan Hasil Pelaksanaan Kegiatan ……… 72 Tabel 3.3. Capaian Aksi Perubahan ………. 88 Tabel 4.1. Rencana Pengembangan Transformasi Digital ……… 92 Tabel 4.2. Potensi Kendala/Hambatan, Analisis Risiko, dan
Alternatif Strategi Mengatasi Masalah ……… 93
DAFTAR GAMBAR
Hal Gambar 1.1. Salah satu akun media sosial yang menyampaikan
kondisi kerusakan jalan ………. 2 Gambar 2.1. Struktur Organisasi Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Purworejo ………... 15 Gambar 2.2. Struktur Organisasi Dinas KUKM Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kota Yogyakarta ………. 21 Gambar 2.3. Peta Jaringan Stakeholder (Net Map) Sebelum Aksi
Perubahan ……… 30
Gambar 2.4. Peta Jaringan Stakeholder (Net Map) Setelah Aksi
Perubahan ……… 31
Gambar 2.5. Strategi Mobilisasi Stakeholder ……… 42 Gambar 2.6. Kuadran Stakeholder Sebelum Aksi Perubahan …….. 44 Gambar 2.7. Kuadran Stakeholder Setelah Aksi Perubahan ……… 45 Gambar 2.8. Struktur Organisasi Pelaksana Aksi Perubahan ……… 57
DAFTAR LAMPIRAN
Milestone 1 Pembentukan Tim Efektif
Milestone 2 Rapat Koordinasi (FGD) dengan Stakeholder/Tim Efektif Milestone 3 Pembuatan Dan Pengembangan Kanal Media Sosial Khusus
Sebagai Sensor Aspirasi Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
Milestone 4 Penyusunan Surat Edaran Sekretaris Daerah
Milestone 5 Penyusunan Konsep Peraturan Bupati Purworejo Tentang Pemanfaatan Sosial Media Oleh Perangkat Daerah Dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
Milestone 6 Pelaksanaan Analisis Media Sosial Melalui Kompilasi Data Teknis Bersama Dinas Teknis Terkait
Milestone 7 Monitoring dan Evaluasi
Milestone 8 Penyelenggaraan Webinar Membranding Kopi Purworejo Milestone 9 Penyelenggaraan Sayembara Logo dan Branding Kopi
Purworejo bersama Komunitas Pecinta Kopi Purworejo Krema
Milestone 10 Penyelenggaraan Benchmarking ke MPIG JAC Sindoro Sumbing Temanggung
Milestone 11 Penyelenggaraan Launching Canda Lidia #purworejo2025 Milestone 12 Menerima Benchmarking Pasca Launching Branding Kopi
Purworejo dan Canda Lidia #purworejo2025 dari Kabupaten Brebes dan Karanganyar
Dokumentasi Kegiatan
Penayangan pada Media Elektronik Kegiatan Launching Logo dan Branding
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perencanaan pembangunan daerah dilaksanakan dengan lima pendekatan yaitu teknokratis, politis, top-down, bottom up dan partisipatif. Keempat pendekatan tersebut menjadi ketentuan yang harus dipenuhi sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 Tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah.
Dalam proses perencanaan pembangunan daerah, pendekatan partisipatif diwadahi dalam kanal-kanal Musyawarah Perencanaan Pembangunan pada berbagai jenjang dan Penjaringan Aspirasi Masyarakat (Jaring Asmara) yang dilaksanakan oleh lembaga legislatif.
Pendekatan partisipatif menjadi pendekatan yang perlu didorong dengan melibatkan sebanyak mungkin pemangku kepentingan dalam proses perencanaan pembangunan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Disebutkan secara eksplisit dalam Rencana Strategis BAPPEDA Kabupaten Purworejo tahun 2016-2021 bahwa:
“Keterpaduan proses perencanaan ini diharapkan akan lebih banyak dapat menampung aspirasi masyarakat yang selama ini seolah-olah hanya sebagai pelengkap dalam proses perencanaan.”
Dewasa ini penggunaan media sosial diakui menjadi kanal yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk menyalurkan aspirasinya seperti contoh pada gambar 1.1. mengenai kondisi jalan yang buruk menuju TPA Jetis. Namun demikian hingga saat ini pemanfaatannya belum optimal dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Purworejo meskipun data yang tersedia di media sosial cukup berlimpah. Untuk itu perlu didesain sebuah sistem yang mampu mengoptimalkan peran serta masyarakat dalam perencanaan pembangunan daerah dengan memanfaatkan analisis sosial media.
Gambar 1.1.
Salah satu akun media sosial yang menyampaikan kondisi kerusakan jalan yang dimanfaatkan untuk pengangkutan sampah menuju Tempat
Pemrosesan Akhir di Jetis, Gebang, Purworejo
Dari aspek partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan daerah telah diidentifikasi beberapa permasalahan yang terus terjadi antara lain:
1. Musrenbang yang diselenggarakan belum sepenuhnya mampu mewadahi aspirasi masyarakat;
2. Keterlibatan masyarakat masih sebatas pada penyelenggaraan Musrenbang dan penjaringan aspirasi masyarakat yang dilakukan oleh anggota DPRD;
3. Masyarakat mempunyai kanal-kanal dalam penyampaian aspirasi yang belum dimanfaatkan yaitu di sosial media;
4. BAPPEDA sebagai lembaga yang menjalankan urusan perencanaan pembangundan daerah belum memanfaatkan media sosial secara optimal dalam konteks perencanaan pembangunan di daerah;
Tabel 1.1.
Jumlah Usulan Dalam Musrenbang Kecamatan Se- Kabupaten Purworejo Tahun 2020 Untuk Penyusunan RKPD Tahun 2021
No Kecamatan Jumlah Usulan Kegiatan Keterangan
1 Purworejo 122
2 Kutoarjo 84
3 Purwodadi 98
4 Grabag 99
5 Kemiri 157
6 Bayan 92
7 Banyuurip 38
8 Kaligesing 76
9 Bruno 109
10 Bener 101
11 Bagelen 54
12 Ngombol 451
13 Butuh 107
14 Pituruh 28
15 Gebang 195
16 Loano 188
Total 1,999
Sumber : Bidang Renlitbangda BAPPEDA, 2020
Dari data penyelenggaraan Musrenbang Kecamatan tahun 2020 yang dihimpun oleh Bidang Perencanaan Litbang dan Pengendalian
BAPPEDA tertera di tabel 1.1. terdapat 1.999 kegiatan yang usulkan oleh 16 Kecamatan. Usulan tersebut masih harus bersaing untuk dapat masuk dalam RKPD dan pada akhirnya didanai dalam RKPD.
Mencermati dinamika pelaksanaan tugas dan kinerja organisasi pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Purworejo serta memperhatikan kinerja penyelenggaraan perencanaan pembangunan daerah di Kabupaten Purworejo, dapat diidentifikasi beberapa isu dalam tahapan proses, penyelenggaraan perencanaan pembangunan daerah sampai evaluasi kinerja saat ini sebagaimana disajikan pada analisis isu strategis melalui pendekatan ASTRID:
tingkat Aktual, Spesifik, Transformasi, Relevansi, Inovatif, dan dapat dilakukan intervensi sebagaimana tertuang dalam Tabel 1.2.
Tabel 1.2.
Analisa Isu Strategis dengan Analisis ASTRID (Aktual, Spesifik, Transformatif, Relevan, Inovatif dan Dapat Dilaksanakan pada masa
Pelatihan Kepemimpinan Administratif
No. Isu Strategis Masalah
KRITERIA
Total Rank A
15 S 10
T 10
R 15
I 20
D 30 1. Belum tersedia kebijakan teknis
dalam perencanaan pembangunan daerah, misal:
tentang kebijakan pembangunan jalan non status namun prioritas
15 10 10 30 20 60 145 IV
2. Belum terwadahinya aspirasi masyarakat melalui sosial media dalam perencanaan
pembangunan
30 20 30 45 60 60 245 I
3. Masih ditemui perangkat daerah yang tidak mengikuti kaidah- kaidah perencanaan dalam penyusunan rencana kerjanya
30 10 20 45 20 30 155 III
4. Masih dijumpai permasalahan- permasalahan dalam
pengusulan kegiatan ke tingkat provinsi atau pusat, misal: belum terpenuhinya readiness criteria
15 10 10 15 20 30 100 V
5. Belum tersedia aplikasi yang memudahkan proses monitoring, evaluasi dan pelaporan
15 10 20 45 60 30 180 II
Sumber : Elaborasi pada persiapan RAPKO, 2020
Dari analisis isu pada Tabel 1 di atas, dapat disimpulkan bahwa isu strategis yang dapat diangkat sebagai dasar pemikiran pelaksanaan Aksi Perubahan ini adalah: Belum terwadahinya partisipasi masyarakat melalui sosial media dalam perencanaan pembangunan di Kabupaten Purworejo.
Beberapa permasalahan penyebab isu dan alternatif penyelesaiannya dilakukan identifikasi menggunakan diagnosa organisasi Model 7S Mc. Kinsey (Gambar 3.1).
Gambar. 3.1.
Diagnosa Organisasi Model 7S Mc.Kinsey
Diagnosa Organisasi Model 7S Mc. Kinsey menggunakan pendekatan proses analisis kinerja organisasi yang saling ada keterkaiannya dalam kelompok hard element (structure, sistem dan strategy) dan kelompok soft element (shared values, style, staff dan skills) sebagaimana disajikan pada Tabel 3.1 dan Tabel 3.2.
Tabel 3.1.
Diagnosa Dengan Model 7-S Mc Kinsey Diagnosa Soft Elements 7-S
Soft Elements Kondisi Soft Elements
Dukungan Antar Soft Elements
Dukungan Soft Element Terhadap
Hard Element
Soft Element Yang Paling
Perlu Diintervensi
Inovasi
1. Nilai-nilai Bersama Pencapaian Perencaan pembangunan daerah yang berkualitas dari proses hingga produk
BAPPEDA Kabupaten Purworejo menerapkan budaya kerja Fokus, Inovatif dan Rasional
NB – K
Nilai budaya inovatif akan diwujudkan dalam peningkatan keterampilan staf NB – G Nilai-nilai budaya yang dijadikan pedoman akan membentuk karakter kepemimpinan NB – S Nilai budaya Fontain akan menuntut staf untuk meningkatkan kualitas pribadinya
Nilai-nilai budaya akan menjadi pedoman bersama dalam struktur organisasi BAPPEDA, strategi dan sistem yang akan dijalankan
Menetapkan nilai- nilai budaya menjadi keputusan Kepala BAPPEDA dan mensosialisasikan kepada seluruh stakeholders internal
Menyusun Sistem Nilai Budaya Kerja
2.Ketrampi lan Keahlian yang
mendukung dalam bidang perencanaan pembangunan daerah, pengendalian dan penelitian dan pengembangan
- Fungsional teknis perencana belum diangkat secara penuh sebagai perencana - Tidak banyak
staf yang mempunyai keahlian dalam bidang perencanaan pembangunan daerah
K – G
Keterampilan dari masing-masing pejabat dalam Renbangda akan membentuk gaya kepemimpinannya
Keterampilan yang baik akan menjalankan sistem dan strategi yang dipilih
Mensetarakan keterampilan Staff BAPPEDA dalam Renbangda
Menyelenggara kan inhouse trainning bagi seluruh karyawan
3. Gaya Gaya kepemimpinan yang sesuai dalam
penyelenggaraan perencanaan pembangunan daerah
Diterapkan gaya Kepemimpinan demokratis dan Kepemimpinan Strategis
G – S Gaya
kepemimpinan yang diterapkan akan memotivasi staf untuk meningkatkan kapasitas
pribadinya
Gaya
kepemimpinan akan mendukung perbaikan sistem yang akan dikembangkan dan strategi yang akan dijalankan
Peralihan gaya kepemimpinan transformatif
Motivasi gaya kepemimpinan transformasion al
4. Staf Staf dengan kapasitas yang memadai untuk mendukung penyelenggaraan perencanaan pembangunan daerah
- 38 orang staf dengan pendidikan S2 9 orang, S1 14 orang dan lainnya SLTA dan SD - Tidak banyak
staf dengan latar belakang ilmu perencaan pembangunan daerah
Staf akan
mendukung struktur organisasi BAPPEDA dan mendukung berjalannya organisasi
Pertukaran staf antar Dinas sesuai kompetensi yang dibutuhkan BAPPEDA
Penerapan pemetaan kompetensi staf
(Sumber: dielaborasi saat persiapan RAPKO, 2020)
Tabel 3.2.
Diagnosa Dengan Model 7-S Mc Kinsey Diagnosa Hard Elements 7-S
Hard
Elements Kondisi Hard Elements Dukungan Antar Hard Elements
Dukungan Hard Element Terhadap Shared Value
Hard Element Yang Paling
Perlu Disesuaikan
Inovasi
Strategi Meningkatkan perencanaan yang partisipatif dan akuntabel melalui peningkatan kualitas proses penyusunan dokumen perencanaan daerah
Partisipasi masyarakat masih dinilai sebagai pelengkap dalam proses perencanaan dengan realisasi usulan yang rendah
Si – Sr Strategi yang dijalankan dijalankan oleh struktur organisasi yang saat ini ada Si – Sm Stragi yang dijalankan akan dilaksanakan dalam sistem Renbangda
Strategi yang diterapkan akan mendorong program dan kegiatan lebih fokus, menumbuhkan iklim inovasi dan budaya rasional
Memperkuat strategi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat
Pemanfaatan analisis sosial media sebagai upaya meningkatka n partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembanguda n daerah Struktur
Perangkat daerah yang menjalankan dua fungsi penunjang yaitu:
perencanaan pembangunan dan penelitian dan
pengembangan bertanggung jawab kepada Bupati
- Struktur Tipe B 3 Bidang dan 1 Sekretariat, - 2 bidang
mengkoordinasikan perangkat daerah dan 1 bidang supporting perencanaan daerah dan litbang.
Sr – Sm Struktur yang saat ini ada menjalankan sistem Renbangda
Struktur yang saat ini ada
mendukung budaya inovasi baik untuk Renbangda maupun kelitbangan
Memperbaiki struktur organisasi untuk
memperkuat budaya inovasi khususnya di urusan
Kelitbangan
Menyusun dokumen kajian perubahan struktur BAPPEDA
Sistem Menyelenggara kan proses perencanaan pembangunan daerah
Masih menggunakan dual system dalam perencanaan pembangunan daerah yaitu komputer manual dan aplikasi khusus
Sistem yang dijalankan merupakan bentuk inovasi dan fokus dalam pencapaian target serta pemilihan prioritas yang rasional
Memantapkan sistem
Renbangda yang ada
Pemantapan sistem Renbangda
(Sumber: dielaborasi saat persiapan RAPKO, 2020)
Dari hasil diagnosa organisasi model McKinsey & 7s di atas, dapat disimpulkan bahwa permasalahan organisasi pada hard elemen yang kurang saling mendukung dan kurang konsisten dengan nilai-nilai bersama yaitu system, dan soft elemen yang kurang saling mendukung serta kurang mendukung hard elemenya itu shared values dan staf, maka perlu dilakukan perubahan elemen tersebut dengan inovasi model penyediaan aplikasi melalui digitalisasi klaim yang efisien dan
Berdasarkan isu strategis, diagnosa organisasi dan adopsi- adaptasi hasil studi lapangan di atas perlu diintervensi dengan menyusun suatu Aksi Perubahan Kinerja Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Purworejo dengan judul “Canda Lidia Pengayaan Kualitas Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Memanfaatkan Analisis Sosial Media di Kabupaten Purworejo”. Di sini Canda Lidia merupakan ungkapan interaksi lembaga perencanaan pembangunan daerah untuk melibatkan partisipasi masyarakat lebih luas lagi dan merupakan sebuah sistem yang akan dikembangkan sebagai bentuk pemberdayaan cyber society untuk berpartisipasi dalam perencanaan pembangunan daerah. Canda merupakan akronim dari Perencanaan Pembangunan Daerah sementara Lidia yang akan diwujudkan sebagai karakter kartun seorang perempuan merupakan bentuk perhatian pada kesetaraan gender dalam perencanaan pembangunan daerah dan merupakan akronim dari Analisis Sosial Media.
B. Tujuan Dan Manfaat 1. Tujuan
Tujuan secara umum dari Aksi Perubahan ini adalah untuk memberikan ruang partisipasi yang lebih luas kepada masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan daerah sehingga menghasilkan dokumen perencanaan pembangunan daerah yang lebih berkualitas. Adapun tujuan dimaksud akan dicapai dalam 3 (tiga) tahapan, yaitu pertama menyediakan kanal alternatif bagi partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan di Kabupaten Purworejo, kedua internalisasi aspirasi masyarakat dalam dokumen- dokumen perencanaan pembangunan daerah (RPJMD/RKPD) dan ketiga tersedia perangkat lunak media intellegence guna menangkap aspirasi masyarakat untuk keperluan perencanaan pembangunan daerah.
2. Manfaat
Manfaat dari rancangan Aksi Perubahan adalah sebagai berikut:
a. Bagi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Purworejo adalah untuk meningkatkan kualitas proses perencanaan pembangunan daerah di Kabupaten Purworejo;
b. Bagi Stakeholders Pemerintah Kabupaten Purworejo:
1) Pemerintah dapat meningkatkan responsibilitasnya dalam menangkap aspirasi masyarakat di berbagai urusan sesuai kewenangan;
2) Dunia Usaha (Swasta) mengetahui trend pasar yang tengah dan akan berkembang di masyarakat;
3) Bagi Masyarakat (civil society) adalah tersedianya ruang partisipasi yang lebih luas dalam perencanaan pembangunan daerah;
4) Bagi Akademisi adalah dapat terlibat dalam pengembangan sistem pemanfaatan sosial media sebagai sensor aspirasi masyarakat.
5) Bagi Media adalah mendapatkan keterbukaan informasi dari masyarakat dalam menangkap isu yang tengah berkembang.
BAB II
DESKRIPSI PROSES
KEPEMIMPINAN KINERJA ORGANISASI
A. Membangun Integritas dan Akuntabilitas Kinerja Organisasi sesuai Visi, Misi, Tupoksi dan Kewenangan Jabatan Kepemimpinan Transformasional
1. Deskripsi Umum
Berdasarkan Peraturan Bupati Purworejo Nomor 84 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Purworejo, Bappeda mempunyai membantu Bupati dalam melaksanakan fungsi penunjang perencanaan, penelitian dan pengembangan sesuai dengan kewenangan Daerah, yang meliputi ekonomi dan pengembangan wilayah, pemerintahan dan sosial budaya, serta penelitian, pengembangan, dan pengendalian.
Struktur organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Purworejo sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Sedangkan fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah adalah sebagai berikut :
a. Perumusan kebijakan teknis bidang perencanaan pembangunan, penelitian, pengembangan, dan pengendalian;
b. Penyusunan dan pelaksanaan rencana dan program kerja bidang perencanaan pembangunan, penelitian, dan pengembangan yang meliputi ekonomi dan pengembangan wilayah, pemerintahan dan sosial budaya, serta penelitian, pengembangan, dan pengendalian;
c. Pembinaan dan pengendalian teknis bidang perencanaan pembangunan, ekonomi dan pengembangan wilayah, pemerintahan dan sosial budaya, serta penelitian, pengembangan, dan pengendalian;
pihak lain yang berhubungan dengan bidang perencanaan pembangunan, penelitian, dan pengembangan yang meliputi ekonomi dan pengembangan wilayah, pemerintahan dan sosial budaya, serta penelitian, pengembangan, dan pengendalian;
e. Penyelenggaraan monitoring, evaluasi, dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas-tugas bidang perencanaan pembangunan, penelitian, dan pengembangan yang meliputi ekonomi dan pengembangan wilayah, pemerintahan dan sosial budaya, serta penelitian, pengembangan, dan pengendalian;
f. Penyelenggaraan kesekretariatan Bappeda;
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.
Kepemerintahan yang baik (good governance) adalah prasyarat bagi terbentuknya pemerintahan yang efektif dan demokratis. Good Governance digerakkan oleh prinsip-prinsip partisipatif, penegakan hokum yang efektif, transparansi, responsive, kesetaraan, efektif dan efisien, professional, akuntabel dan pengawasan yang efektif.
Dengan kaitan tersebut, peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan khususnya sumber daya aparatur harus menjadi salah satu prioritas penting dan strategis dalam program saat ini dan di masa yang akan dating. Sumber daya aparatur pemerintah menempati posisi strategis yang bukan saja mewarnai melainkan juga menentukan arah kemana suatu daerah akan dibawa.Pemerintah Daerah adalah implementator kebijakan publik yang mengemban tugas dan fungsi-fungsi pelayanan, perlindungan dan pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu, pemerintahan di masa mendatang adalah pemerintahan yang cerdas, mampu menerjemahkan kebijakan publik ke dalam langkah-langkah operasional yang kreatif dan inovatif dengan orientasi pada kepentingan masyarakat. Pemerintahan yang cerdas hanya dapat diwujudkan jika aparaturnya cerdas.
Terkait dengan hal tersebut, jumlah PNS Badan Perencanaan
Komposisi jabatan dalam struktur organisasi Bappeda Kabupaten Purworejo dapat dilihat pada tabel 2.1. Berdasarkan data yang ditampilkan pada Tabel 2.1, dengan jenjang eselonering II, Bappeda bermitra dengan Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Purworejo dan secara intensif melaksanakan koordinasi sesuai tugas pokok dan fungsi masing- masing.
Tabel 2.1.
Jumlah Jabatan Struktural dan Fungsional di BAPPEDA Kabupaten Purworejo
No. Uraian
Eselon Fungsional
JUMLAH II III IV Teknis Umum
1. Kepala Bappeda 1 1
2. Sekretariat 1 2 2 7 12
3. Bidang Ekonomi dan
Pengembangan Wilayah
1 3 2 2 8
4. Bidang
Pemerintahan dan Sosial Budaya
1 3 1 2 7
5. Bidang
Perencanaan, Penelitian Pengembangan dan Pengendalian
1 3 4 2 10
6. JUMLAH 1 4 11 9 13 38
Sumber : Renstra BAPPEDA Kab. Purworejo Tahun 2016-2021
Fungsi koordinasi merupakan fungsi paling strategis yang dijalankan oleh Bappeda melalui 2 (dua) bidang perencanaan yaitu Bidang Ekonomi dan Pengembangan Wilayah dan Bidang Pemerintahan dan Sosial Budaya. Kedua bidang tersebut mengkoordinasikan seluruh Perangkat Daerah dalam kegiatan perencanaan pembangunan. Satu bidang lain dengan eselonering yang sama menjalankan fungsi supporting terhadap kedua bidang di atas, yaitu Bidang Perencanaan, Pengembangan, Penelitian dan Pengendalian memberikan dukungan berupa penyediaan data dan hasil kajian dan monitoring dalam penyusunan dokumen perencanaan. Sedangkan Sekretariat menjalankan peran untuk memberikan dukungan penyelenggaraan kegiatan secara keseluruhan.
Tabel 2.2.
Kondisi SDM di BAPPEDA Kabupaten Purworejo Menurut Tingkat Pendidikan
No. Uraian
Pendidikan
JUMLAH S2 S1/D4 D3 SLTA SMP SD
1. Kepala
Bappeda 1 - - - - - 1
2. Sekretariat 2 5 4 1 12
3.
Bidang
Ekonomi dan Pengembangan Wilayah
2 2 - 4 - - 8
4.
Bidang
Pemerintahan dan Sosial Budaya
3 1 1 2 - - 7
5. Bidang
Perencanaan, Penelitian Pengembangan dan
Pengendalian
1 6 2 1 - - 10
6. JUMLAH 9 14 3 11 1 38
Kapasitas dan kapabilitas karyawan berkaitan erat dengan tingkat pendidikannya. Berdasarkan data yang ditampilkan pada Tabel 2.2, tingkat pendidikan karyawan Bappeda yang paling banyak adalah S-1 sebayak 14 orang (38,89%). Tingkat pendidikan yang relatif tinggi merupakan modal dasar yang penting dalam peningkatan kinerja.
2. Visi dan Misi
Visi Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah Kabupaten Purworejo periode Tahun 2016-2021, yaitu: “TERWUJUDNYA KABUPATEN PURWOREJO YANG SEMAKIN SEJAHTERA BERBASIS PERTANIAN, PARIWISATA, INDUSTRI, DAN PERDAGANGAN YANG BERWAWASAN BUDAYA, LINGKUNGAN, DAN EKONOMI KERAKYATAN“.
Untuk mencapai visi sebagaimana tersebut diatas telah dirumuskan 7 (tujuh) misi sebagai berikut :
1. Mewujudkan Kabupaten Purworejo sebagai kabupaten yang religius dan demokratis.
2. Mewujudkan Kabupaten Purworejo sebagai gerbang ekonomi utama bagian selatan Provinsi Jawa Tengah yang berbasis pertanian, pariwisata, industri, dan perdagangan.
3. Mewujudkan Kabupaten Purworejo sebagai daerah tujuan wisata unggulan berbasis budaya dan kearifan lokal.
4. Mewujudkan Kabupaten Purworejo yang unggul di bidang seni, budaya, dan olahraga.
5. Mewujudkan Kabupaten Purworejo sebagai kabupaten yang unggul di bidang pendidikan dan pelayanan kesehatan.
6. Mewujudkan Kabupaten Purworejo menjadi kabupaten yang memiliki Aparatur pemerintahan yang mampu melaksanakan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, dan partisipatif yang berorientasi pada optimalisasi pelayanan publik.
7. Mewujudkan desa di Kabupaten Purworejo sebagai pusat pertumbuhan ekonomi melalui pemberdayaan masyarakat dalam berbagai bidang.
Bappeda sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya melaksanakan misi ke-VI, yaitu “Mewujudkan Kabupaten Purworejo menjadi kabupaten yang memiliki aparatur pemerintahan yang mampu melaksanakan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, dan partisipatif yang berorientasi pada optimalisasi pelayanan publik.”
3. Budaya Kerja
Sebagai perangkat daerah yang menjalankan urusan penunjang perencanaan pembangunan dan penelitian pengembangan, maka BAPPEDA Kabupaten Purworejo mempunyai tiga nilai Budaya Kerja yaitu Fokus, Inovatif dan Rasional sehingga dapat disingkat FONTAIN yang berarti mata air. Dalam hal ini mata air mengandung arti bahwa BAPPEDA Kabupaten Purworejo merupakan sumber dalam proses perencanaan pembangunan daerah hingga munculnya program dan kegiatan pembangunan di segala urusan pemerintah daerah yang akan dilaksanakan oleh seluruh perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Purworejo. Ketiga budaya kerja tersebut merupakan karakter lembaga perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Purworejo yang harus fokus dalam upaya mengarahkan pembangunan daerah kepada pencapaian tujuan daerah, inovatif bersifat mengarah kepada perubahan yang lebih baik dalam
segala aspek pelayanan publik, serta rasional yang merupakan kemampuan untuk menentukan pilihan-pilihan prioritas, dengan tindakan-tindakan kolektif yang terukur sebagai dasar pelaksanaan pembangunan.
4. Tugas Pokok dan Fungsi Kewenangan Jabatan Administrator Bidang Ekonomi dan Pengembangan Wilayah mempunyai tugas pokok menyiapkan perumusan kebijakan teknis, membina, melaksanakan, dan mengendalikan bidang ekonomi dan pengembangan wilayah, yang meliputi produksi, pengembangan dunia usaha, infrastruktur dan pengembangan wilayah. Sedangkan fungsi dari Bidang Ekonomi dan Pengembangan Wilayah adalah sebagai berikut:
1. perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan, penelitian, pengembangan, dan pengendalian dalam bidang ekonomi dan pengembangan wilayah;
2. penyusunan dan pelaksanaan rencana dan program kerja perencanaan pembangunan, penelitian, dan pengembangan bidang ekonomi dan pengembangan wilayah;
3. pembinaan dan pengendalian teknis perencanaan pembangunan bidang ekonomi dan pengembangan wilayah;
4. pelaksanaan koordinasi kegiatan dan kerjasama teknis dengan pihak lain yang berhubungan dengan perencanaan pembangunan, penelitian, dan pengembangan bidang ekonomi dan pengembangan wilayah;
5. penyelenggaraan monitoring, evaluasi, dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas-tugas perencanaan pembangunan, penelitian, dan pengembangan bidang ekonomi dan pengembangan wilayah;
6. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.
Gambar 2.1.
Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Purworejo
Adapun posisi jabatan Kepala Bidang Ekonomi dan Pengembangan Wilayah pada struktur organisasi BAPPEDA Kabupaten Purworejo sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 84 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Purworejo Tahun adalah sebagaimana terpampang dalam Gambar 2.1. di atas.
Kepala BAPPEDA
Sekretaris Kelompok Jabatan
Fungsional
Sub Bagian
Umum dan Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Perencanaan Evaluasi
dan Pelaporan
Kepala Bidang Ekonomi dan Pengembangan Wilayah
Bidang Pemerintahan dan
Sosial Budaya Bidang Perencanaan, Penellitian, Pengembangan dan Pengendalian
Sub Bidang Produksi Sub Bidang Pemerintahan Sub Bidang Penelitian, Pengembangan dan Analisis Data Sub Bidang Pengembangan
Dunia Usaha Sub Bidang Kependudukan dan Pemberdayaan
Masyarakat
Sub Bidang Penyusunan Perencanaan Daerah
Sub Bidang Infrastruktur dan Pengembangan
Wilayah Sub Bidang Kesejahteraan
Rakyat
Sub Bidang Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan
5. Kinerja Organisasi
Capaian Kinerja Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Purworejo selama kurun waktu tahun 2017-2019 sebagimana tertera pada Tabel 2.3. di bawah secara umum menunjukan capaian kinerja yang memuaskan dengan capaian kinerja fisik selalu 100 % untuk 4 program non urusan dan 1 program urusan perencanaan pembangunan dan 1 program urusan penelitian dan pengembangan.
Tabel 2.3.
Capaian Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Purworejo Tahun 2017-2019
NO PERANGKAT DAERAH
CAPAIAN REALISASI KINERJA 2017
CAPAIAN REALISASI KINERJA 2018
CAPAIAN REALISASI KINERJA 2019 FISIK KEU FISIK KEU FISIK KEU
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
26
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
100.00 92,95
100.00 95.93
100.00 93.35
1
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
100,00 88,02
100,00 86.80
100,00
84.72
2
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
100,00 91,68
100,00 94.81
100,00 99.17
3
Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
100,00 99,21
100,00 93.38
100,00 97.84
4
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
100,00 97,82
100,00 99.95
100,00 99.75
NO PERANGKAT DAERAH
CAPAIAN REALISASI KINERJA 2017
CAPAIAN REALISASI KINERJA 2018
CAPAIAN REALISASI KINERJA 2019 FISIK KEU FISIK KEU FISIK KEU
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
5
Program Perencanaan Pembangunan Daerah
100,00 93,64
100,00 97.10
100,00 93.73
6
Program Penelitian dan
Pengembangan 100,00 92,21
100,00 96.91
100,00 94.42
Sumber : Sub Bagian PEP, BAPPEDA Kabupaten Purworejo, 2020
Prestasi dan inovasi yang sudah diterapkan oleh BAPPEDA Kabupaten Purworejo adalah integrasi antara sistem Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah menjadi SIMDA Integrated yang mengintegrasikan sistem perencanaan dan penganggaran dalam satu sistem yang terpadu. Sistem tersebut dikembangkan bersama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Pusat. Meskipun masih dalam tahapan pengembangan, namun BAPPEDA Kabupaten Purworjeo telah menjadi lokus benchmarking dari seluruh wilayah Indonesia mulai dari Aceh hingga Papua atas prestasi pengembangan SIMDA Integrated tersebut.
Selain itu dari urusan penelitian dan pengembangan, BAPPEDA Kabupaten Purworejo selalu menyelenggaraan kegiatan lomba Kreativitas dan Inovasi Masyarakat setiap tahun untuk memacu iklim inovasi di masyarakat.
B. Pengelolaan Budaya Kerja dan Nilai-Nilai Organisasi 1. Budaya Kerja dan Nilai-nilai Organisasi
Sebagai perangkat daerah yang menjalankan urusan penunjang perencanaan pembangunan dan penelitian pengembangan, maka BAPPEDA Kabupaten Purworejo mempunyai tiga nilai Budaya Kerja yaitu Fokus, Inovatif dan Rasional sehingga dapat disingkat
arti bahwa BAPPEDA Kabupaten Purworejo merupakan sumber dalam proses perencanaan pembangunan daerah hingga munculnya program dan kegiatan pembangunan di segala urusan pemerintah daerah yang akan dilaksanakan oleh seluruh perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Purworejo. Ketiga budaya kerja tersebut merupakan karakter lembaga perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Purworejo yang harus fokus dalam upaya mengarahkan pembangunan daerah kepada pencapaian tujuan daerah, inovatif bersifat mengarah kepada perubahan yang lebih baik dalam segala aspek pelayanan publik, serta rasional yang merupakan kemampuan untuk menentukan pilihan-pilihan prioritas, dengan tindakan-tindakan kolektif yang terukur sebagai dasar pelaksanaan pembangunan.
Tabel 2.4.
Perubahan Budaya Kerja
NO BUDAYA KERJA PERUBAHAN BUDAYA KERJA
(1) (2) (3)
1 Kekurangfokusan dalam upaya mencapai target- target kinerja dalam rencana pembangunan daerah
Semakin fokus dalam upaya mengarahkan pembangunan daerah kepada pencapaian tujuan daerah
2 Terjadi kejenuhan dalam pelaksanaan kegiatan dari tahun-ketahun relatif miskin inovasi
Mengarah kepada perubahan yang lebih baik dalam segala aspek pelayanan publik
3 Kurang mampu
menentukan pilihan- pilihan prioritas kegiatan yang harus dilaksanakan
Semakin mampu untuk menentukan pilihan-pilihan prioritas, dengan tindakan- tindakan kolektif yang terukur sebagai dasar pelaksanaan pembangunan
Sumber : Hasil analisis dalam aksi perubahan, 2020
2. Perubahan Budaya Kerja dan Nilai-Nilai Organisasi
Perubahan Budaya Kerja pada BAPPEDA Kabupaten Purworejo dapat dilihat pada table 2.4. di atas.
Sedangkan perubahan Nilai-nilai Organisasi pada BAPPEDA Kabupaten Purworejo dapat dilihat pada table 2.5. sebagai berikut :
Tabel 2.5.
Perubahan Nilai-nilai Organisasi
NO NILAI ORGANISASI PERUBAHAN NILAI ORGANISASI
(1) (2) (3)
1 Bersih
Pegawai melaksanakan tugas secara jujur dan sesuai peraturan yang berlaku.
2 Ikhlas
Dalam melaksanakan tugas, setiap pegawai rela sepenuh hati, datang dari lubuk hati, tidak mengharapkan imbalan atau balas jasa
3 Melayani
Setiap Pegawai memberikan pelayanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, akurat, berdaya guna dan berhasil guna untuk
memenuhi kepuasan pengguna jalan
4 Akuntabel
Setiap Pegawai dalam
melaksanakan tugas dapat mempertanggungjawabkan baik segi proses maupun hasil
5 Profesional
Setiap Pegawai dalam
melaksanakan tugas selalu menyelesaikan secara baik, tuntas, dan sangat bertanggungjawab dalam
menjalankan profesinya
Sumber : Hasil analisis dalam aksi perubahan, 2020
C. Membangun Jejaring Kerja dan Kolaborasi (Perubahan Kedudukan dan Peran Stakeholders)
1. Jejaring Kerja dan Kolaborasi
a. Identifikasi dan Peran Stakeholder
Berdasarkan keberadaan dalam organisasi stakeholder dibedakan menjadi 5 (lima) kelompok Pentahelix yaitu kelompok stakeholder pemerintah internal dan eksternal, dunia usaha (swasta), masyarakat, akademisi, media. Stakeholder internal adalah stakeholder yang berasal dari dalam organisasi, sedangkan stakeholder eksternal adalah stakeholder yang berasal dari luar organisasi. Terdapat 23 (dua puluh tiga) stakeholder yang terlibat yang diidentifikasikan dalam Tabel 2.6.
Tabel 2.6.
Identifikasi Stakeholder Sebelum Perubahan
No STAKEHOLDER PERAN
A.1. Kelompok Stakeholder Pemerintah Internal
1 Kepala BAPPEDA Mentor
2 Sekretaris Bappeda Mitra perumusan ide
inovasi 3 Kepala Bidang Pemerintahan dan Sosial
Budaya
Mitra perumusan ide inovasi
4 Kepala Bidang Perencaaan Penelitian dan Pengembangan dan Pengendalian
Mitra perumusan ide inovasi
5 Seluruh Kasubbid di BAPPEDA Monitoring dan evaluasi pemanfaatan sistem oleh perangkat daerah
6 Seluruh Fungsional Perencana di BAPPEDA Pengolahan hasil analisis data oleh perangkat daerah 7. Seluruh Fungsional Pranata Komputer di
BAPPEDA
Monitoring pemanfaatan sistem oleh perangkat daerah
A.2. Kelompok Stakeholder Pemerintah Eksternal
1 Bupati Purworejo Pengarah
No STAKEHOLDER PERAN 2 Sekretaris Daerah Kabupaten Purworejo Pengarah
3 Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris
Pengarah
4 Kepala Bagian Hukum Koordinasi legal drafting rancangan peraturan Bupati Purworejo
5 Kepala Bagian Organisasi Koordinasi perencanaan kinerja organisasi
6 Plt. Kepala Dinas Kominfo Mitra perumusan ide inovasi
7 Kepala Bidang Statistik, Data dan Teknologi Informatika pada Dinas Kominfo
Mitra perumusan ide inovasi dan dukungan teknis pengembangan aplikasi 8 Para Kepala perangkat daerah di ligkungan
Pemerintah Kabupaten Purworejo
Kebijakan pemanfaatan sosial media pada unit kerjanya
9 Para Kasubbag perencanaan, evaluasi dan pelaporan pada masing-masing perangkat daerah
Dukungan analisis sosial media pada masing-masing urusan
10 Para pejabat pranata komputer di masing- masing perangkat daerah
Dukungan updating lalulintas data pada kanal media sosial
11. DPRD Kabupaten Purworejo
A. Kelompok Stakeholder Dunia Usaha (Swasta) 1. Pelaku usaha mikro dan kecil di Kabupaten
Purworejo
Mitra sosialisasi kelompok masyarakat sasaran
2. Perusahaan TIK Mitra sosialisasi kelompok
masyarakat sasaran B. Kelompok Stakeholder Masyarakat
1 Para Influencer di media sosial Mitra sosialisasi ke Desa di wilayah satu Kecamatan 2 Administrator Group-Group komunitas pada
media sosial
Mitra sosialisasi kelompok masyarakat sasaran 3. Masyarakat pengguna Media Sosial masyarakat sasaran C. Kelompok Stakeholder Akademisi
1 Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Purworejo
Mitra dialog perumusan ide inovasi
2 STIE Rajawali Purworejo Mitra perumusan ide
No STAKEHOLDER PERAN inovasi
3. Politeknik Sawunggalih Aji Kutoarjo Mitra perumusan ide inovasi
D. Kelompok Media
1 Pewarta Media massa elektronik dan cetak Sosialisasi dan informasi ke masyarakat
Sumber : elaborasi dalam RAPKO
Pada implementasi aksi perubahan stakeholders menjadi 32 stakeholder sebagaimana tertera pada tabel 2.7. di bawah.
Tabel 2.7.
Identifikasi Stakeholder Internal dan Eksternal Setelah Perubahan
No STAKEHOLDER PERAN
(1) (2) (3)
A.1. Kelompok Stakeholder Pemerintah Internal
1. Kepala BAPPEDA Mentor
2. Sekretaris Bappeda Mitra perumusan ide inovasi 3. Kepala Bidang Pemerintahan dan
Sosial Budaya
Mitra perumusan ide inovasi 4. Kepala Bidang Perencaaan Penelitian
dan Pengembangan dan
Pengendalian
Mitra perumusan ide inovasi
5. Seluruh Kasubbid di BAPPEDA Monitoring dan evaluasi pemanfaatan sistem oleh perangkat daerah
6. Seluruh Fungsional Perencana di BAPPEDA
Pengolahan hasil analisis data oleh perangkat daerah
7. Seluruh Fungsional Pranata Komputer di BAPPEDA
Monitoring pemanfaatan sistem oleh perangkat daerah
A.2. Kelompok Stakeholder Pemerintah Eksternal
1. Bupati Purworejo Pengarah
2. Sekretaris Daerah Kabupaten Purworejo
Pengarah 3. Asisten Perekonomian dan
Pembangunan Sekretaris Daerah
Pengarah