• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kendala dan Manajemen Resiko Aksi Perubahan Kinerja

Dalam dokumen LAPORAN AKSI PERUBAHAN KINERJA ORGANISASI (Halaman 98-101)

BAB IV KONTRIBUSI AKSI PERUBAHAN DALAM

B. Kendala dan Manajemen Resiko Aksi Perubahan Kinerja

Dalam pelaksanaan Aksi Perubahan, Project Leader menemui berbagai kendala terkait dengan milestone yang telah disusun. Hal ini memerlukan suatu strategi untuk pemecahan permasalahan tersebut atau yang dapat disebut dengan manajemen risiko. Penerapan

manajemen risiko di sektor publik diharapkan akan mampu mengendalikan risiko organisasi sektor publik sehingga perannya dapat berjalan maksimal. Salah satu upaya dalam manajemen resiko antara lain adalah upaya sinergi antarsektor publik dalam penerapan manajemen risiko guna meminimalisir resiko yang ada.

Dalam Aksi Perubahan yang dilaksanakan, Project Leader akan menerapkan pendekatan manajemen risiko yang lengkap guna memperkecil gap antara permasalahan dan tujuan yang dimulai dari penetapan konteks, identifikasi, analisis, evaluasi, dan penanganan risiko. Selain itu, proses tersebut dilengkapi dengan adanya monitoring dan evaluasi, serta konsultasi dan komunikasi risiko. Berikut adalah tabel kendala/hambatan dan strategi mengatasi masalah.

Tabel 4.2.

Kendala/Hambatan, Analisis Risiko, dan Alternatif Strategi Mengatasi Masalah

No. Kendala/Hambatan Analisis Risiko Alternatif Strategi

(1) (2) (3) (4)

1 Adanya resistensi dari stakeholder internal terkait substansi aksi perubahan karena dianggap terlalu rumit dan akan menambah beban dalam bekerja

Pelaksanaan dan kualitas aksi perubahan tidak sesuai target

1. Meyakinkan

stakeholder akan pentingnya aksi perubahan melalui diskusi dan sosialisasi sejak awal hingga akhir pelaksanaan Akper 2. Meminta bantuan

atasan untuk secara hirarki kepada pelaksana (staf) agar mendukung aksi perubahan

No. Kendala/Hambatan Analisis Risiko Alternatif Strategi

(1) (2) (3) (4)

2 Kendala waktu dan kebijakan :

1. Sinkronisasi waktu pelaksanaan koor- dinasi dan sosialisasi terkait dengan kebijakan adaptasi kebiasaan baru;

2. Kebijakan dari pim- pinan baik Pusat/

Provinsi dan daerah terkait dengan Covid- 19 yang membatasi pengumpulan massa;

3. Rentang waktu pelaksanaan kegiat- an dalam waktu 2 (bulan) efektif

1. Koordinasi dan sosialisasi yang dilaksanakan tidak maksimal;

2. Waktu

pelaksanaan yang kurang;

3. Sinkronisasi antar OPD kurang maksimal;

4. Pemenuhan data berjalan lambat.

1. Membuat komitmen dengan seluruh anggota tim;

2. Pengendalian efektif terhadap setiap tahapan perubahan;

3. Komunikasi yang intensif terhadap stakeholder secara online;

4. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan aksi perubahan;

5. Koordinasi secara kontinue dengan Kasubbag

Perencanaan Evaluasi Pelaporan.

3 Adanya resistensi dari stakeholder eksternal, dalam hal ini masyarakat tentang adanya penggunaan ini yang dianggap menambah beban kerja Perangkat Daerah

Kanal aspirasi yang disediakan tidak dimanfaatkan oleh stakeholder eksternal khususnya pengguna media sosial

1. Melaksanakan

koordinasi dan diskusi sejak awal aksi perubahan dengan para influencer

2. Melaksanakan

sosialisasi terkait keterbukaan informasi publik

4 Data aspirasi dalam penyampaian aspirasi oleh masyarakat yang kurang valid

Masyarakat tidak melengkapi data yang cukup dalam

menyampaikan

Melakukan koordinasi dengan perangkat daerah akan data yang diberikan dan saling kroscek data 5 Tidak ada aspirasi yang

masuk dalam kanal yang sudah disediakan

sistem yang disediakan akan terancam gagal

Menggandeng relawan/kader-kader aspirasi yang bisa diajak kerjasama tanpa

pembiayaan

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Pelaksanaan Aksi Perubahan menggunakan salah satu pola pendekatan yaitu penerapan pola kerja perubahan yang merupakan suatu metode untuk menemukan masalah atau penyebab timbulnya masalah dan sekaligus cara pemecahannya, serta akibat yang ditimbulkan setelah pemecahan masalah tersebut dengan inovasi Aksi perubahan sehingga terwujud pemimpin perubahan.

Sedangkan jalan pemecahan masalah diupayakan optimalisasi pelaksanaan pembinaan dan koordinasi antar unit kerja terkait dan stakeholder. Pelaksanaan sosialisasi dan pengarahan tugas yang diembannya sekaligus pemanfaatan staf yang ada sebagai satu penunjang kelancaran kinerja dalam optimalisasi pelayanan di bidang lalu lintas.

Dari pelaksanaan aksi perubahan ini dapat disimpulkan bahwa : 1. Tahapan dalam pelaksanaan proyek perubahan ini telah

dilaksanakan semua dengan terbentuknya fanpage Canda Lidia dan tagar #purworejo2025;

2. Hasil mobilisasi stakelholder telah berhasil menggeser posisi 11 stakeholders lintas kuadran sehingga tidak lagi meninggalkan stakeholders pada posisi apathetic;

3. Terdapat penambahan stakeholder dalam melaksanakan aksi perubahan yaitu: DPRD Kabupaten Purworejo, Direksi BOB, Direktur BUMD, Kepala SMAN 1 Purworejo, Komunitas berbasis hobby;

4. Kendala dan permasalahan dalam pelaksanaan aksi perubahan ini adalah adanya keterbatasan waktu dan pekerjaan-pekerjaan rutin di kantor yang juga harus segera diselesaikan. Tetapi dengan kerjasama yang baik dengan anggota Tim Efektif proyek perubahan ini dapat terselesaikan dengan baik.

5. Implementasi aksi perubahan ini sangat didukung oleh stakeholder yang ada baik internal maupun eksternal. Hal ini terbukti dengan terlaksananya semua tahapan (milestone) pada proyek perubahan ini.

6. Bagian dari Implementasi aksi perubahan ini telah menjadi best practice yang dapat menjadi acuan bagi daerah lain yaitu kegiatan benchmarking yang telah dilakukan oleh Bappeda Kabupaten Brebes dan Bappeda Kabupaten Karanganyar ke Kabupaten Purworejo.

B. Rekomendasi

Berdasarkan pengalaman melaksanakan laboratorium kepemimpinan selama 2 (dua) bulan, ada beberapa rekomendasi yang dapat disampaikan :

1. Peningkatan komitmen adalah upaya terlaksananya optimalisasi pelayanan di bidang perencanaan pembangunan daerah di masa yang akan datang, perlu peningkatan kemampuan dengan pembinaan kualitas sumber daya manusia dalam pelaksanaan tugas disertai perbaikan sistem kerja (ketatalaksanaan), sehingga mampu memberikan kontribusi yang cukup besar dalam Aksi Perubahan yang telah ditetapkan.

2. Tujuan jangka menengah dan jangka panjang akan berhasil dengan adanya dukungan dari instansi terkait misalnya :

a. Dinas Komunikasi dan Infromatika melakukan pengembangan aplikasi media intelligence;

b. Sekretaris Daerah berkaitan dengan pemegang kebijakan program kegiatan dan sebagai TAPD di Kabupaten Purworejo.

c. Bappeda Kabupaten Purworejo berkaitan dengan perencanaan penganggaran.

REFERENSI

Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Tenaga Kerja dan Transmigrasi , Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2019. Yogyakarta: Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Laporan Hasil Studi Lapangan Kelompok 2, Inovasi Kinerja Organisasi Dalam Pelayanan Publik Di Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta.

Tim Coach Widya Iswara BPSDMD Provinsi Jawa Tengah, 2020.

Penjelasan Studi Lapangan Pelatihan Kepemimpinan Administrator PKA Angkatan 4 BPSDMD Prov. Jateng.

Semarang : Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa Tengah.

Tim Coach Widya Iswara BPSDMD Provinsi Jawa Tengah, 2020.

Materi Studi Lapangan. Semarang : Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa Tengah.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 16 Tahun 2019 tentang Pelatihan Kepemimpinan Administrator.

Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor 16 Tahun 2019, Surat Keputusan Kepala LAN Nomor 1007 dan

1008 /K.1/PDP.07/2019 tentang Pedoman Penyelenggaraan dan Kurikulum Pelatihan Kepemimpinan Administrator.

Peraturan Menteri PAN RB Republik Indonesia. Nomor 83 Tahun 2012 tentang Pedoman Pemanfaatan Media Sosial Instansi Pemerintah. Kementerian PAN RB.

Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 39 Tahun 2013 tentang Pedoman Pengembangan Budaya Kerja.

BIODATA PROJECT LEADER

Anggit Wahyu Nugroho lahir di kota kecil Purworejo 46 tahun silam tepatnya 28 Agustus 1974 dari pasangan Edy Subroto seorang Guru sebuah SMP di Purworejo dan Sri Mulyati. Menjalani masa kecilnya di Purworejo, penulis menempuh pendidikan dari jenjang SD sampai SMA di Purworejo, lulus tingkat SD pada tahun 1987, SMP tahun 1990 dan SMA tahun 1993. Pada jenjang perguruan tinggi penulis hijrah ke Kota Pendidikan Yogyakarta dan mengambil jurusan Perencanaan Pengembangan Wilayah di Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada dan menyelesaikannya pada tahun 1999.

Usai menempuh studinya di Kampus Rakyat, penulis langsung mengabdikan diri kepada kampung halamannya yaitu di Pemerintah Kabupaten Purworejo mengawali dengan status Tenaga Kontrak pada tahun 2000 dan berpindah ke Perum Perhutani pada tahun 2001 dan bertemu dengan Novita Dini Rahmwati seorang karyawati Perum Perhutani yang menjadi pendamping hidupnya hingga dikarunia dua orang anak. Berkah dari Allah SWT pada tahun 2003 penulis berhasil mengikuti seleksi terbuka CPNS di Kabupaten Purworejo dan mengisi formasi Perencanaan yang memang menjadi basic keilmuannya.

Menjalani proses menjadi PNS di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Purworejo selama 2 tahun, penulis berkesempatan untuk melanjutkan pendidikan pada program Magister Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada melalui Program Beasiswa Unggulan Kementerian Pendidikan Nasional pada tahun 2006-2008 dan berhasil menyelesaikannya dengan predikat cumlaude.

Promosi jabatan pertama diperoleh pada tahun 2008 sepulang dari bangku kuliah dan menduduki jabatan Kepala Sub Bidang Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang pada Bappeda Kabupaten Purworejo selama 8 tahun. Perubahan regulasi Pemerintahan Daerah memaksa penulis berpindah tugas di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang selama setahun pada bidang urusan yang sama namun ditarik kembali ke Bappeda pada tahun 2017 untuk dipromosikan sebagai Kepala Bidang Ekonomi dan Pengembangan Wilayah hingga saat ini, meski sempat bergeser di Bidang Perencanaan, Penelitian Pengembangan dan Pengendalian pada lembaga yang sama selama 4 bulan.

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

Pembentukan Tim Efektif

Undangan Rapat Pembentukan Tim Efektif

Daftar Hadir Rapat Pembentukan Tim Efektif

LAMPIRAN 2

Rapat Koordinasi (FGD) dengan Stakeholder/Tim Efektif

Lampiran 3

Pembuatan Kanal Sosial Media

Lampiran 4

Lampiran 5

LAMPIRAN 5

Penyusunan Rancangan Peraturan Bupati Purworejo Tentang Pemanfaatan Media Sosial untuk Perencanaan Pembangunan Daerah

LAMPIRAN 6

Pelaksanaan Analisis Media Sosial

HASIL ANALISIS MEDIA SOSIAL

PEMANFAATAN TAGAR/HASHTAG #PURWOREJO2025

SEBAGAI BAHAN PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

No Sub Urusan/

Kewenangan Aspirasi di Media Sosial Nama Akun

Medsos Rencana Tindak Lanjut Rencana Program Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

#purworejo2025

Karena maraknya demam bersepeda pada pandemi ini, pemerintah bisa menyediakan free bicycle di pusat kota atau tempat wisata di Purworejo. Cara itu bisa menyalurkan para wisatawan yang datang ke Purworejo bisa mengeksplor lebih lanjut tentang pariwisata di Pwr.

@im_starry_

night (twitter)

- Mengidentifikasi lokasi yang akan disediakan tempat parkir sepeda, - alternatif lokasi di alun-

alun Purworejo dan Alun- Alun Kutoarjo

Program

Penyelenggaraan Lalu Lintas

- Kementerian Perhubungan RI sementara ini telah mengalokasikan lajur sepeda untuk

kawasan perkotaan Purworejo pasca kegiatan.

- Dinas Pariwisata telah menyediakan sepeda untuk patroli kawasan alun-alun yang juga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat - Penanggungjawab

Dinas Perhubungan 2. Urusan

Pemerintahan Bidang Energi Dan Sumber Daya Mineral

Ikut usul supaya Energi Baru Terbarukan (EBT) mulai digencarkan. Bisa studi referensi di Blora (kincir angin sumbu vertikal) dan Kalibawang, Kulon Progo (mikro hidro).

Bisa juga untuk perkantoran dg solar rooftop, jd tidak perlu genset. #purworejo2025

@fikrintizharr (twitter)

- Melakukan studi kelayakan potensi EBT yang dapat

dikembangkan di Kabupaten Purworejo - Mensosialisasikan

kepada masyarakat mengenai potensi pemanfaatan EBT

Program Pengelolaan Energi Baru Terbarukan

Penanggungjawab - Dinas PMPTSP - Din PMPTSP

memberikan layanan perizinan investasi EBT

3. Sarana Distribusi Perdagangan

#Purworejo2025

Bappeda Purworejo saat ini sedang meluncurkan

Dwi Nanto (FB)

- Mendorong desa untuk melakukan penanganan kemiskinan dengan

Program Peningkatan Sarana Distribusi

Penanggung jawab:

- Dinas Permasdes, - BAPPEDA,

No Sub Urusan/

Kewenangan Aspirasi di Media Sosial Nama Akun

Medsos Rencana Tindak Lanjut Rencana Program Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Sumber Daya Air (SDA)

Pemberdayaan Sosial

Perlindungan dan Jaminan Sosial Pelatihan Kerja dan Produktivitas Tenaga Kerja Kualitas Hidup Perempuan Perlindungan Perempuan Sistem Data Gender dan Anak Pemenuhan Hak Anak (PHA) Penyelenggaraan Pangan

Berdasarkan Kedaulatan Dan Kemandirian Penyelenggaraan Ketahanan Pangan Penanganan Kerawanan Pangan

tagar #Purworejo2025 untuk menjaring masukan dari masyarakat dalam penyusunan RPJMD 2021 - 2025.

Sebagai bagian dari masyarakat, sekaligus pemerintahan terbawah, Saya mohon ijin untuk ikut memberikan masukan terkait desa, dimana setiap hari Saya bergelut dalam persoalannya.

Salah satu masalah besar yang dihadapi pemerintah saat ini adalah cukup tingginya angka kemiskinan, yang mayoritas terkonsentrasi di desa, baik kemiskinan struktural maupun

kemiskinan kultural. Untuk mengikis angka

kemiskinan di desa, strategi yang harus dilakukan diantaranya adalah sebagai berikut : Pertama :

memaksimalkan dana desa untuk kegiatan yang terkait langsung dengan target penurunan angka kemiskinan :

pembangunan fasilitas produksi, jalur distribusi,

memanfaatkan dana desa untuk

pembangunan yang secara langsung dapat berkontribusi dalam penurunan angka kemiskinan, antar lain:

fasilitas produksi, jalur distribusi, pemberdayaan masyarakat,

pengembangan pasar, dan sejenisnya;

- Mengidentifikasi peluang sumber-sumber dana CSR untuk

pembangunan di daerah;

- Mensosialisasikan gerakan community care dengan bersumber dari zakat, infak dan sedekah.

Bekerjasama dengan lembaga BAZNAS.

- Mengidentifikasi BUMDES di Kabupaten Purworejo yang telah mampu memberikan kontribusi nyata kepada Desanya untuk dijadikan best practice dan direplikasi ke desa-desa lainnya.

Program Pemberdayaan MasyarakatDesa Dan Kelurahan

- Bag. Perekonomian - Bagian Kesra - Dinas PPKP

No Sub Urusan/

Kewenangan Aspirasi di Media Sosial Nama Akun

Medsos Rencana Tindak Lanjut Rencana Program Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Keamanan Pangan Informasi dan Komunikasi Publik

masyarakat,

pengembangan pasar, dan sejenisnya. Selama ini banyak desa yang menggunakan dana desa untuk membangun infrastruktur yang tidak terkait secara signifikan dengan pengentasan kemiskinan.

Kedua : menggandeng pihak ketiga, misal swasta melalui program CSR. Di Desa Krandegan, misalnya, ada program irigasi gratis yang 100 persen didanai pihak ketiga sejak 2013. Ini sangat membantu petani mengurangi biaya produksi. Bahkan bisa meningkatkan produksi panen menjadi tiga kali dalam setahun.

Ketiga: mengoptimalkan pengelolaan zakat, infak, sedekah sebagai bagian dari upaya pengentasan kemiskinan. Di tempat Kami, strategi ini terwujud dalam program Telu Nulung Siji, Bantuan Cair Langsung, Dapur Umum, dan program

pemberdayaan. Saat idul Adha yang lalu, misalkan,

- Pemberdayaan Petani dan UMKM melalui kegiatan-kegiatan produktif dengan dikaitkan pemanfaatan teknologi teknologi informasi

No Sub Urusan/

Kewenangan Aspirasi di Media Sosial Nama Akun

Medsos Rencana Tindak Lanjut Rencana Program Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Alhamdulillah terkumpul 25 ekor sapi. Sementara saat bulan Romadlon lalu, terkumpul dana ZISWAF sampai 120 juta rupiah.

Keempat:

memaksimalkan peran BUMDES sebagai

penopang utama PAD. Ke depan, desa harus kuat dan mandiri secara ekonomi agar bisa menjalankan program secara maksimal. Desa juga harus bersiap jika suatu saat dana desa dihentikan. Dan untuk menjawab semua permasalahan itu, BUMDES solusinya. Di sisi ini, Kami masih merintis.

Kelima : fokus kepada petani dan para pelaku UMKM sebagai bagian terbesar masyarakat desa. Kelompok ini sering termarjinalkan dalam pengambilan kebijakan publik. Termasuk hal yang harus dilakukan adalah membantu digitalisasi sektor UMM agar mereka memiliki daya saing di era Revolusi industri 4.0.

No Sub Urusan/

Kewenangan Aspirasi di Media Sosial Nama Akun

Medsos Rencana Tindak Lanjut Rencana Program Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

#Purworejo2025

🙏🙏🙏

4. Ketenteraman dan Ketertiban Umum

Aspirasi #1

Rencana Tata Ruang Wilayah itu memang penting sebagai panduan dalam menjalankan pembangunan daerah agar nantinya tertata, jelas prioritasnya,tata aturan, serta

pertimbangan lingkungan hidup dan ketahanan pangan.

terkait dengan penjaringan aspirasi masyarakat untuk RPJM2025 Kab Purworejo, saya mengusulkan jika ada revisi perda Rencana Tata Ruang Wilayah mohon kiranya untuk bisa lebih berkeadilan.

kenapa? setahu saya Sampat detik ini, untuk RTRW pengembangan industri terkonsentrasi di kec. Butuh KTA Grabag Bayan Purwodadi dan sebagain bagelen.

Sementara kec Gebang, Loano, Bener, Kemiri, Bruno, ditetapkan sebagai zona Hijau penyangga

Agus Porjo Pracaya (fb)

- Revisi RTR perlu memperhatikan aspirasi masyarakat melalui penyelenggaraan konsultasi publik.

Demikian pula saat pembahasan di DPRD perlu didukung dengan pelaksanaan hearing dengan publik.

- Studi penyusunan dokumen rencana tata ruang umum dan rinci harus benar-benar memperhatikan potensi wilayah.

Program

Penyelenggaraan Penataan

Ruang

Program Perencanaan Dan Pembangunan

Penanggungjawab:

- BAPPEDA - Dinas PUPR

- Dinas Perinakertrans

No Sub Urusan/

Kewenangan Aspirasi di Media Sosial Nama Akun

Medsos Rencana Tindak Lanjut Rencana Program Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Ketahanan pangan dan Konservasi Lingkungan Hidup. Pada dasarnya bagus, namun saya rasa kurang berkeadilan karena Zona Hijau tidak diberi kesempatan sedikit pun untuk berindustri.

Usul saya, Zona Hijau diberikan kesempatan berindustri dengan pembatasan, misalkan hanya diperbolehkan di jalan kabupaten atau propinsi dengan maksimal 500 meter dari bahu jalan misalnya. aturan

pembatasan ini biarkan legislatif yang

meraciknya. Jika tidak membuka sedikit aspek keadilan berindustri, maka Zona Hijau selamanya akan menjadi Zona Miskin dan Tertinggal.

#purworejo2025

#aspirasiRPJM2025 5. Sumber Daya

Manusia

(SDM) Kesehatan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan

Sedikit unek unek, pikiran , saran melihat

perkembangan di masyarakat, stikma yang ada tentang gangguan jiwa, ODGJ baik yang gejala atau sudah harus di tangani secara kusus,

Prema Bahtiar (fb)

- Menyediakan perawat jiwa khusus di

Puskesmas

- Kegiatan deteksi dini gangguan jiwa dan pemantau rutin pasien gangguan jiwa

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Kesehatan

Penanggungjawab:

- Dinas Kesehatan - Dinas

SosialNakertrans

No Sub Urusan/

Kewenangan Aspirasi di Media Sosial Nama Akun

Medsos Rencana Tindak Lanjut Rencana Program Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

setiap puskesmas di kab purworejo / sebagian mempunyai perawat jiwa kusus dan pesikolog. Dan juga program tentang deteksi dini ganggan jiwa serta pemantauan yang teratur. #purworejo2025

#kabpurworejo

#jawatengah #sehatjiwa 6. Permukiman

Penataan Bangunan

dan Lingkungannya

aspirasi #3 Jika kemarin saya menyampaikan aspirasi yang bersifat kebijakan, maka edisi kali ini aspirasi terkait infrastruktur.

Ada baiknya perencanaan wajah kota agar ada publik hearing terlebih dahulu, karena Purworejo tidak hanya milik eksekutif atau legislatif saja,

melainkan menjadi milik seluruh warga Purworejo.

Terkait tata wajah alun alun, saya mengusulkan tugu kembar ini motifnya diubah. meskipun 2017 aspirasi saya ini sudah ditanggapi, namun simbol bintang David masih tergambar dengan samar.

sejujurnya saya pribadi tidak suka adanya simbol itu. jika hanya waton saja, mungkin saya akan ganti

Agus Porjo Pracaya (Facebook)

- Menyelenggarakan publik hearing untuk pembangunan kawasan perkotaan

- Membentuk Forum komunitas kota

- Perbaikan tugu gerbang alun-alun Purworejo

Program Penataan Bangunan Dan Lingkungannya

Penanggungjawab:

- BAPPEDA - Dinas LH - Dinas PUPR - Dinas Perkimtan - Dinas Perhubungan

No Sub Urusan/

Kewenangan Aspirasi di Media Sosial Nama Akun

Medsos Rencana Tindak Lanjut Rencana Program Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

dengan bintang 9 saja.

biarpun mewakili mayoritas, namun saya yakin pasti ada yang tidak puas. kenapa tidak diganti saja dengan motif batik khas Purworejo? itu jauh lebih mewakili budaya lokal dan diterima semua kalangan.

Colek mas Anggit Wahyu Nugroho Dyah Wahyu

#purworejo2025 7. Permukiman

Penataan Bangunan

dan Lingkungannya Pengendalian dan Penanggulangan bencana pertanian

Aspirasi #2

Dari pemberitaan media bahwa pembangunan Bendung Bener direncanakan selesai 2023. Artinya, ada infrastruktur besar yang akan mengubah situasi kondisi Purworejo. Masih berkaitan dengan

penjarinangan aspirasi RPJM 2025, terkait hadirnya bendung Bener yang tidak hanya

mengubah potensi pertanian, namun juga ada potensi pariwisata yang bisa digarap. Desa desa sekitar bendungan pasti punya potensi pengembangan wisata alam, perikanan,

Agus Porjo Pracaya (fb)

- Melakukan kajian

pengembangan kawasan pasca pembangunan bendungan bener - Kajian dilakukan dengan

memperhatikan saran dan masukan masyarakat dari pemangku

kepentingan terkait

Program Penelitian Dan PengembanganDaerah

Penanggungjawab:

- BAPPEDA - Dinas PUPR - Dinas Permasdes - BPBD

- Dinas Pertanian - Dinas Perkimtan

No Sub Urusan/

Kewenangan Aspirasi di Media Sosial Nama Akun

Medsos Rencana Tindak Lanjut Rencana Program Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

baiknya, dibuatkan panja lintas sektoral, misal eksekutif, yudikatif, Pokdarwis, karang taruna, biro wisata, komunitas Jeep dll, komunitas fotografer, seniman, dsb, untuk pengembangan tersebut.

Jangan lupa, RTRW juga harus revisi.

#purworejo2025 Legislator dapil 6, apa kabar? semoga anda anda mendengar suara konstituen...

colek kang mas Anggit Wahyu Nugroho 8. Pengembangan

Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Anggrek asal Bruno bisa menjadi brand Anggrek Purworejo. Baik jika segera mendapatkan 'wadah' bagi

perkembangannya, syukur-syukur bisa menjadi embrio Purworejo Cinta Anggrek, Purworejo Kota Anggrek atau apapun bentuknya.

Saya mengundang rekan Kejora 86, Achmad Gozali untuk menampilkan edukasi, harapan dan cita-cita untuk Purworejo tercinta dengan hastag

#purworejo2025

Maria Dini Handajani (fb)

- Optimallisasi kegiatan keanekaragaman hayati di Dinas LH

- Melakukan kajian untuk identifikasi anggrek spesies lokal - Memberdayakan

masyarakat pecinta tumbuhan anggrek - Menyelenggarakan kontes anggrek lokal Purworejo

Program Pengelolaan Keanekaragaman Hayati (Kehati)

Penanggung jawab:

- Dinas LH - Dinas PPKP

No Sub Urusan/

Kewenangan Aspirasi di Media Sosial Nama Akun

Medsos Rencana Tindak Lanjut Rencana Program Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

9. Sarana Pertanian Prasarana Pertanian Perizinan Usaha Pertanian

Lagi pulang kampung, ngobrol sama Bapak, bercerita kalau semenjak pandemi ini saya banyak menjumpai banyak wirausaha baru, dari budidaya ikan, makanan, pengrajin pisau, dan lain- lain. Lalu saya bertanya, disini (di kampung), sumber daya air

berlimpah, lahan luas, tapi kenapa jarang pemuda yang berwirausaha seperti misalnya budidaya ikan. Cerita panjang lebar, ujungnya adalah kesulitan di pemasaran.

Lanjut ngobrol sama tetangga yang seorang wirausaha, hampir sama jawabannya.

Berikan dukungan pemasaran kepada masyarakat yang ingin melakukan wirausaha, tentunya juga dengan bimbingan teknis lainnya.

Biarkan masyarakat yang berwirausaha, pemerintah bantu memasarkan.

#purworejo2025

Panoet Tralala (fb)

- Menumbuhkan semangat enterpreneur muda - Mengoptimalkan

pengolahan sumberdaya lokal untuk mendapatkan nilai tambah dalam rantai nilai produksi

- Memberikan dukungan pelatihan, mentoring dan link pasar kepada startup

Program

Pengembangan Umkm Program Pemberdayaan Lembaga

Kemasyarakatan, Lembaga Adat, Dan Masyarakat Hukum Adat Program

Pengembangan Kapasitas Daya Saing Kepemudaan

Penanggung jabab:

1. Dinas KUKMP 2. Dinas Dikpora 3. Dinas Perinakertrans 4. Dinas Permasdes

10. Kualitas Keluarga Sistem Data

Kelompok Belajar Kartini di de Komis Memorial House, hari ini mereka

Anggit Wahyu Nugroho

- Melakukan realisasi penganggaran berbasis gender di Kabupaten

Program Pengarus Utamaan Gender Dan Pemberdayaan

Penanggung jawab:

Dinas Permasdes Dinas DaldukKBPPPA

Dalam dokumen LAPORAN AKSI PERUBAHAN KINERJA ORGANISASI (Halaman 98-101)

Dokumen terkait