• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan hasil penelitian perbandingan sekolah ... - SIMAKIP

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "laporan hasil penelitian perbandingan sekolah ... - SIMAKIP"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sekolah adalah lembaga pendidikan yang menyelenggarakan jenjang pendidikan formal yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan kepemudaan, dan pendidikan tinggi. Sekolah unggulan adalah satuan pendidikan yang diselenggarakan dengan menggunakan Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan diperkaya dengan standar salah satu negara anggota Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) dan/atau negara maju lainnya. Secara umum, sekolah umum dan nonsekolah dapat dilihat dari segi kualitas siswa, kualitas guru, efektivitas proses belajar mengajar, serta sarana dan prasarana sekolah.

Muhammadiyah dapat dilihat dari besarnya lembaga pendidikan yang diselenggarakannya mulai dari tingkat taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Muhammadiyah Regional Kota Depok merupakan organisasi kemasyarakatan amar ma'ruf nahi munkar yang telah beroperasi di Kota Depok sejak tahun 1960. Hal itu ditandai dengan gerakan Muhammadiyah di Kukusan (Kecamatan Beji), Rawadenok (Kecamatan Pancoranmas) dan Sawangan Utara (Kecamatan Sawangan). Dalam bidang pendidikan Muhammadiyah, Kota Depok telah mendirikan sekolah/madrasah Muhammadiyah sejak tahun 1958 dengan jumlah sekolah/madrasah saat ini mencapai 30 sekolah.

Sebagian besar sekolah dapat dikategorikan unggul, namun tidak sedikit lembaga pendidikan di kota Depok juga memiliki kualitas yang terbatas. Berangkat dari hal tersebut, peneliti melakukan studi banding terhadap sekolah Muhammadiyah unggulan dan non unggulan di Kota Depok.

Rumusan Permasalahan Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

  • Pendidikan Sebagai Human Investment
  • Mutu dalam Konteks Pendidikan
  • Pengertian Sekolah Unggulan
  • Karakteristik Sekolah Unggulan
  • Pengembangan Pendidikan Melalui Sekolah Unggulan

Secara ontologis, sekolah unggulan dalam perspektif Kemendiknas adalah sekolah yang dikembangkan untuk mencapai keunggulan dalam output pendidikannya. Sekolah unggulan dapat diartikan sebagai sekolah yang dikembangkan dan dikelola sebaik-baiknya dengan mengarahkan seluruh komponennya untuk mencapai lulusan yang lebih baik dan berkemampuan dibandingkan lulusan sekolah lainnya. Metode pembelajaran, sekolah unggulan sebaiknya menggunakan metode pembelajaran yang membuat siswa aktif dan kreatif, disertai dengan kebebasan untuk mengungkapkan pemikirannya.

Program Ekstrakurikuler Sekolah unggulan harus memiliki seperangkat kegiatan ekstrakurikuler yang mampu mengakomodir seluruh kemampuan, minat, dan bakat siswa. Sekolah yang memiliki keunggulan kompetitif akan terus mengejar prestasinya agar mampu bersaing dengan sekolah lain, meskipun telah mendapat bantuan dari pemerintah. Sekolah unggulan merupakan kegiatan yang kompleks karena terkait dengan pengembangan organisasi sebagai wadah untuk mempertemukan masyarakat dengan latar belakang yang beragam.

Salah satunya menjaga kepercayaan stakeholders terhadap keunggulan sekolah dengan cara menjaga dan meningkatkan citra dan kinerja organisasi sekolah unggulan. Dengan mewujudkan berbagai bentuk pendekatan pengembangan pendidikan Islam melalui sekolah unggulan diharapkan lulusan mampu menampilkan citra diri sebagai makhluk Tuhan yang di dalamnya terdapat potensi rasional (nalar), emosional dan spiritual.

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui perbandingan sekolah Muhammadiyah unggulan dan non unggulan di Kota Depok. Untuk mengetahui perbandingan motivasi belajar siswa antara sekolah Muhammadiyah unggulan dan non unggulan di Kota Depok. Untuk mengetahui perbandingan kinerja guru antara sekolah Muhammadiyah unggulan dan non unggulan di Kota Depok.

Untuk mengetahui perbandingan sarana dan prasarana sekolah Muhammadiyah unggulan dan non unggulan di Kota Depok. Untuk mengetahui perbandingan prestasi siswa sekolah Muhammadiyah unggulan dan non unggulan di Kota Depok. Untuk mengetahui perbandingan program ekstrakurikuler sekolah Muhammadiyah unggulan dan non unggulan di Kota Depok.

Manfaat Penelitian

Berdasarkan grafik di atas secara umum dapat dilihat bahwa motivasi belajar siswa SMA Muhammadiyah 4 Depok lebih tinggi 75,3% dibandingkan siswa SMA Muhammadiyah 1 Depok yaitu 74,8%. Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa SMA Muhammadiyah 1 Depok memiliki persentase poin yang lebih tinggi pada 5 indikatornya, yaitu indikator perencanaan (68,2%), mencoba mengevaluasi hasil strategi yang berbeda (77,1%), kemampuan menolak strategi yang tidak menjanjikan (73,0%), keberanian menghadapi kegagalan (80,7%) dan kegigihan dalam mencoba jika upaya pertama gagal. (84,0%). Sedangkan ŠMA Muhammadiyah 4 Depok memiliki persentase poin lebih tinggi pada 6 indikator yaitu minat pada mata pelajaran tertentu (75,4%), rajin mencari informasi tentang mata pelajaran tertentu (68,5%), gambaran kinerja (77,3%), kemandirian dalam bertindak (75,9%).

Berdasarkan grafik di atas terlihat secara umum kinerja guru SMA Muhammadiyah 4 Depok sebesar 84,9%, nilai tersebut lebih tinggi dari SMA Muhammadiyah 1 Depok sebesar 73,9%. Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa kinerja guru SMA Muhammadiyah 4 Depok memiliki persentase poin yang lebih tinggi untuk semua indikator yaitu indikator penyusunan program tahunan dan program semester (85%), kurikulum dan RPP (85,5%), pembukaan pelajaran (92,5%), proses pembelajaran (27,6%) (hasil belajar 27,6, penutup 84%). %), dan penilaian pembelajaran (KBM) sebesar 68,3%. Berdasarkan hasil perhitungan angket kinerja terlihat bahwa kinerja guru di SMA Muhammadiyah 4 Depok lebih baik dari SMA Muhammadiyah 1 Depok.

Dari segi pelaksanaan pembelajaran juga menunjukkan bahwa guru di SMA Muhammadiyah 4 Depok melaksanakan pembelajaran dengan lebih baik. Guru di SMA Muhammadiyah 4 Depok telah melaksanakan kegiatan pembukaan, proses pembelajaran dan penutup pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun. Mempersiapkan siswa SMA Muhammadiyah 1 Depok untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dengan mengadakan ujian UN.

SMA Muhammadiyah 4 Depok memiliki program terobosan yang belum dimiliki SMA Muhammadiyah 1 Depok yaitu program tahfiz Al-Quran. Berdasarkan data sarana dan prasarana dapat dilihat bahwa dari segi gedung SMA Muhammadiyah 1 Depok lebih baik dari SMA Muhammadiyah 4 Depok. Berdasarkan data prestasi siswa terlihat bahwa siswa SMA Muhammadiyah 1 Depok lebih banyak berprestasi dibandingkan siswa SMA Muhammadiyah 4 Depok.

SMA Muhammadiyah 1 Depok berdiri sejak tahun 1989 (kurang lebih 27 tahun), sedangkan SMA Muhammadiyah 4 Depok baru berdiri pada tahun 2012 (kurang lebih 4 tahun). Berdasarkan analisis data dan pembahasan dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa SMA Muhammadiyah 4 Depok lebih unggul dari SMA Muhammadiyah 1 Depok. Kinerja guru SMA Muhammadiyah 4 Depok sebesar 84,9%, skor ini lebih tinggi dari SMA Muhammadiyah 1 Depok sebesar 73,9%.

METODE PENELITIAN

Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan keadaan fenomena yang ditemukan dan dideskripsikan sebagaimana adanya, tidak dimodifikasi atau diperlakukan, (Arikunto, 2000).

Lokasi dan Subjek Penelitian

Para guru di SMA Muhammadiyah 4 Depok sudah membuat kurikulum yang baik seperti membuat program tahunan dan program semester, menyusun kurikulum dan RPP. Sedangkan SMA Muhammadiyah 1 Depok memiliki ruang kelas yang baik namun tidak ada fasilitas penunjang kegiatan pembelajaran seperti LCD dan Infocus. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah dan siswa kedua sekolah tersebut dapat diketahui bahwa GŠM Muhammadiyah 4 Depok memiliki program ekstrakurikuler yang berbeda dengan GŠM Muhammadiyah 1 Depok.

Beberapa program ekstrakurikuler yang aktif dan dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 4 Depok antara lain Hizbut Wathon, Tapak Suci, dan Qiyamullail.

Tabel 4.2. Kisi-Kisi Angket Kinerja Guru
Tabel 4.2. Kisi-Kisi Angket Kinerja Guru

Insrumen Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Observasi dilakukan untuk mengamati dan merekam berbagai kejadian, tingkah laku, benda, dan hal-hal di sekitar lingkungan lokasi penelitian.

Prosedur Penelitian

Analisis Data

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar yang inovatif, efektif dan efisien untuk mengembangkan potensi siswa secara optimal baik akademik maupun non akademik (..meningkatkan rata-rata perolehan ujian nasional dari tahun sebelumnya).

Tabel 5.1. Kriteria Penghargaan Motivasi Belajar Siswa
Tabel 5.1. Kriteria Penghargaan Motivasi Belajar Siswa

Pembahasan

Selanjutnya pada aspek evaluasi pembelajaran juga terlihat bahwa guru di SMA Muhammadiyah 4 Depok telah melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran dengan baik dibandingkan dengan SMA Muhammadiyah 1 Depok. Pada saat penelitian dilakukan juga terlihat bahwa guru-guru di SMA Muhammadiyah 4 Depok mengajar menggunakan media pembelajaran yang berbeda seperti infocus dan laptop, alat peraga dan sebagainya. Berdasarkan data visi dan misi serta program sekolah terlihat bahwa SMA Muhammadiyah 4 Depok memiliki visi, misi dan program yang lebih baik dibandingkan dengan SMA Muhammadiyah 1 Depok.

Mahasiswa Muhammadiyah 1 Depok diharapkan mampu mengembangkan minat, bakat, kepribadian, kemandirian dan kreativitas mahasiswa melalui kegiatan pengembangan diri dengan kegiatan ekstrakurikuler bidang kader, bidang KDI, bidang PIP, bidang advokasi, bidang ASBO, tetapi bidang vokasional belum ada. Mahasiswa Muhammadiyah 4 Depok diharapkan mampu mengembangkan minat, bakat, kepribadian, kemandirian dan kreativitas mahasiswa melalui kegiatan pengembangan diri dengan kegiatan ekstrakurikuler kader, KDI, PIP, advokasi, ASBO dan keperawatan. Program SMA Muhammadiyah 4 Depok diharapkan mampu mempersiapkan siswa SMA Muhammadiyah 4 Depok untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dengan melakukan kegiatan mata pelajaran tambahan untuk kelas XII mulai semester gasal, meningkatkan pengayaan mata pelajaran khusus UNAS mulai jam 0 atau x selama 5 hari (Senin s/d Jumat) sampai dengan hari H Model Diskusi Ujian Terbimbing Nasional Pembentukan Model Ujian Nasional Terbimbing.

Pasalnya, SMA Muhammadiyah 4 Depok baru berdiri, sehingga gedung yang dimiliki masih berbagi dengan sekolah Muhammadiyah lainnya seperti TK Aisyiyah. Namun, meski memiliki ruang kelas yang terbatas, SMA Muhammadiyah 4 Depok memiliki fasilitas belajar yang lebih lengkap seperti infokus dan LCD.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Hal ini terlihat pada kelengkapan media pembelajaran seperti LCD dan proyektor, tablet serta fasilitas pendukung lainnya.

Saran

Jika saya tidak menyelesaikan tugas dari guru, saya mengabaikan tugas tersebut dan melakukan aktivitas lain. 34 Jika saya tidak mengerti apa yang dijelaskan guru, saya bertanya. 5 Saya merumuskan materi sesuai dengan kompetensi dasar 6 Materi pelajaran yang dimuat dalam RPP biasanya sudah ada.

16 Saya biasanya mengajak siswa untuk belajar di luar ruangan 17 Saya menyampaikan materi sesuai langkah-langkah prosesnya. 21 Saya menggunakan media sesuai dengan tujuan pembelajaran 22 Saya memperoleh berbagai media pembelajaran 23 Saya biasanya menggunakan sumber belajar dari internet 24 Saya biasanya menggunakan sumber belajar sesuai dengan kebutuhan. 31 Saya menggunakan waktu sesuai rencana dalam RPP 32 Saya memberikan kesimpulan materi pada setiap akhir pembelajaran 33 Saya menginformasikan materi ajar selanjutnya.

Foto bersama Pengurus IPM SMA  Muhammadiyah 1 Depok
Foto bersama Pengurus IPM SMA Muhammadiyah 1 Depok

Gambar

Tabel 4.2. Kisi-Kisi Angket Kinerja Guru
Tabel 4.4. Kriteria Penghargaan Skala Likert  Tingkat Persentase  Penghargaan
Tabel 4.3. Gradasi Jawaban Model Skala Likert  No  Pernyataan
Gambar 5.1. Perbandingan motivasi belajar siswa
+7

Referensi

Dokumen terkait

Evaluasi Kepuasan Kegiatan PkM No Pertanyaan Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 1 Saya merasa puas dengan kegiatan pelatihan ini 81% 19% - - 2 Saya