• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN HASIL PENELITIAN - SIMAKIP

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN HASIL PENELITIAN - SIMAKIP"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

Diharapkan dengan terus meningkatkan kualitas pelayanan, akreditasi BAN PT prodi farmasi semakin meningkat. Dalam konteks ini, program Apotek secara berkesinambungan melakukan kegiatan yang dapat mendukung peningkatan mutu pelayanan. Salah satunya adalah melakukan penelitian untuk mengukur kepuasan siswa di antara pimpinan, guru, dan karyawan. Penilaian ini berguna untuk mengetahui sejauh mana mahasiswa program sarjana Farmasi dapat merasa nyaman dan puas dengan semua kegiatan program sarjana Farmasi FFS UHAMKA.

Dalam kegiatan ini, instrumen berupa kuesioner penelitian dibagikan kepada mahasiswa Prodi Farmasi FFS UHAMKA. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat khususnya untuk peningkatan kualitas pelayanan kepada mahasiswa di Program Studi Farmasi FFS UHAMKA kedepannya. Berdasarkan kondisi ideal suatu program studi di perguruan tinggi farmasi, angka tersebut melebihi batas ideal, sehingga perlu dikaji dan diteliti apakah pelayanan dalam proses belajar mengajar di program studi tersebut memberikan kepuasan kepada mahasiswa atau tidak. .

Hal ini dikarenakan tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan mahasiswa FFS UHAMKA dalam proses belajar mengajar. Untuk ruang lingkup penelitian pada penelitian ini kepuasan hanya didasarkan pada pelayanan kepada mahasiswa dan populasi yang diambil oleh seluruh mahasiswa FFS UHAMKA yang terdiri dari Program Studi Apoteker, Program Studi Profesi Apoteker dan Program Studi D4 Analis Kesehatan.

Profesionalisme Pelayanan

Kewibawaan Kepemimpinan

Garry Yuki Leadershi [adalah proses mempengaruhi orang lain untuk memahami dan menyepakati apa yang perlu dilakukan dan bagaimana hal itu dapat dilakukan secara efektif, dan proses memungkinkan upaya individu dan bersama untuk mencapai tujuan bersama” (Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain). orang untuk memahami dan menyepakati apa yang perlu dilakukan dan upaya individu dan kelompok untuk mencapai tujuan bersama). Gibson (1997) mengatakan bahwa kepemimpinan adalah “usaha yang menggunakan gaya kepemimpinan untuk dapat mempengaruhi daripada memaksa individu untuk memotivasi diri untuk mencapai tujuan”. Hasibuan (2010: 32) menyatakan bahwa kepemimpinan adalah “suatu proses pengaruh sosial di mana seorang pemimpin mencari kerja sama sukarela dari bawahannya dalam upaya mencapai tujuan organisasi”. Robbins dalam Nawawa mengatakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk mencapai tujuan.

Dalam buku yang sama, Owen berpendapat bahwa kepemimpinan adalah interaksi antara klien yang memimpin dan klien yang dipimpin. Ada juga yang menjelaskan bahwa “kepemimpinan adalah kemampuan untuk menggugah orang lain agar mau dan bertanggung jawab penuh atas usaha mencapai atau melebihi tujuan organisasi” (Yuki. Sedangkan Thoha merumuskan bahwa kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang lain, atau seni yang mempengaruhi tingkah laku manusia baik individu maupun kelompok”.

Dengan demikian, kepemimpinan adalah perilaku seseorang yang menggunakan gaya kepemimpinan yang dirancang untuk mempengaruhi aktivitas anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama dan menguntungkan individu dan organisasi. Berdasarkan pengertian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa konsep kepemimpinan adalah (1) seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerja dengan sukarela dan antusias untuk mencapai tujuan kelompok, untuk itu diperlukan kualitas seorang pemimpin yang bercirikan kepribadian yang kuat, memiliki wibawa dan mampu menggunakan perilaku dan gaya kepemimpinan secara tepat untuk mempengaruhi orang lain; (2) hubungan interaksional antara dua orang atau lebih yang melibatkan adanya pemimpin dengan orang yang dipimpin. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus memiliki jiwa dan keterampilan kepemimpinan sehingga mampu menjalankan fungsi dan tugasnya menggerakkan, meyakinkan dan memotivasi bawahan untuk mencapai tujuan Kemampuan kepemimpinan untuk mempengaruhi dan menggerakkan orang-orang yang dipimpin (para guru) untuk mencapai sekolah. sasaran. .

Integritas

Integritas disajikan sebagai karakter yang baik hati sebagai cita-cita, dan dikreditkan sebagai sikap moral yang positif. Integritas sebagai bentuk loyalitas; Integritas didefinisikan sebagai kesetiaan pada prinsip dan nilai rasional Peikoff (1991). Integritas sebagai bentuk loyalitas; Yang pertama adalah kesediaan seseorang untuk menjunjung tinggi prinsip dan nilai moral universal.

Prinsip moral adalah norma, yaitu aturan moral yang menganjurkan atau melarang seseorang untuk melakukan sesuatu. Landasan prinsip moral tersebut adalah nilai moral, prinsip moral tidak membunuh orang lain atau diri sendiri dengan landasan bahwa hidup adalah sesuatu yang memiliki nilai moral universal. Kedua, integritas bukan tentang kata-kata, tetapi mencerminkan tindakan yang sejalan dengan prinsip dan nilai moral universal dan rasional Becker (1998).

Oleh karena itu, integritas membutuhkan lebih dari sekadar kesetiaan terhadap prinsip dan nilai moral yang diyakini oleh individu atau disetujui oleh kelompok orang atau organisasi tertentu. Integritas juga tidak hanya bertindak sesuai dengan nilai-nilai yang diterima oleh individu, komunitas atau organisasi (Mayer, Davis, & Schoorman, 1995; Trevino-Rodrigues, 2007), tetapi mengacu pada prinsip moral universal yang dapat dipertanggung jawabkan secara rasional. kriteria pembenaran. objektif. Di dalamnya terdapat proses penafsiran seorang individu yang mengakui bahwa suatu masalah moral ada dalam situasi yang relevan atau suatu prinsip moral menjadi relevan di dalamnya.

Jika integritas dikatakan sebagai sikap kesetiaan terhadap prinsip moral tertentu yang diwujudkan dalam tindakan, maka contoh dari prinsip moral tersebut adalah bertindak jujur ​​dalam setiap situasi. Prinsip moral untuk bertindak jujur ​​harus bersumber dari nilai kejujuran dan nilai moral universal, bukan dari nilai lain. Pemahaman tentang integritas tidak cukup hanya membahas derajat perilaku yang ditunjukkan oleh individu atau prinsip-prinsip moral yang dianut oleh individu.

Integritas mencakup keduanya, oleh karena itu penyelidikan atau penilaian integritas harus mencakup baik pemahaman tentang prinsip-prinsip moral yang dianut individu maupun perilaku yang diperlihatkan. Prinsip moral itu sendiri harus dibangun di atas nilai moral universal, sehingga tindakan yang dilakukan sesuai dengan prinsip moral yang benar-benar memiliki nilai etis. Integritas bukan hanya istilah yang merujuk pada perilaku etis, tetapi integritas bersandar pada tingkat pemahaman moral universal yang dapat dijelaskan secara rasional.

Kualitas

TUJUAN PENELITIAN

  • Tempat dan Waktu Penelitian
  • Jenis dan Sumber Data
    • Metode Pengambilan Sampel
    • Desain Penelitian
    • Teknik Analisis Data
    • Prioritas Utama I Pertahankan Prestasi
    • Prioritas Rendah IV. Berlebihan
  • Aspek penilaian dosen
  • Aspek penilaian tenaga kependidikan
  • Aspek penilaian pimpinan
  • Aspek penilaian sarana dan prasarana
  • Saran

Penelitian tentang kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan Fakultas Farmasi dan Ilmu Pengetahuan Alam UHAMKA dilakukan di kampus Klender. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui survey kuesioner yang terdiri dari pertanyaan tertutup pada saat mahasiswa menyelesaikan pendaftarannya di FFS UHAMKA Prodi Farmasi secara online. Data yang dilacak dalam penelitian ini adalah data yang berkaitan langsung dengan kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan yang diberikan oleh seluruh departemen pelayanan Prodi Farmasi FFS UHAMKA selama ini.

Sampel yang diambil adalah seluruh mahasiswa Prodi Farmasi FFS UHAMKA yang melakukan pendaftaran ulang secara online melalui ON LINE ACADEMIC. Selain itu, pendekatan deskriptif kuantitatif ini juga dilakukan untuk menjelaskan karakteristik mahasiswa Prodi Farmasi FFS UHAMKA dalam merasakan kualitas pelayanan selama proses belajar mengajar. Selain itu penggunaan metode survey bertujuan untuk memperoleh gambaran tingkat kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan di FFS UHAMKA prodi Farmasi.

Hasil survei kepuasan mahasiswa Prodi Farmasi FFS UHAMKA dilakukan terhadap mahasiswa yang akan mendaftar secara online. Dalam penelitian ini pertanyaan yang diajukan meliputi pertanyaan tentang dosen, tenaga kependidikan/pegawai, kepala sekolah serta sarana dan prasarana. Untuk dosen awalnya terdiri dari 9 soal dari semester genap 13-14 menjadi 10 soal, untuk pegawai 4 soal, untuk pengelola 4 soal dan untuk sarana dan prasarana awalnya 8 soal dari 13-14 jadi 9 soal.

Peningkatan kualitas spritual melalui sosialisasi Al-Islam Kemuhammadiyahan juga harus terus dilakukan serta pembinaan bagi dosen dan seluruh sivitas akademika di FFS UHAMKA. Mengenai sarana dan prasarana, mahasiswa juga menilai cukup puas dengan rentang persentase kepuasan yang diperoleh dari 64,5% hingga 73,8%. Penilaian tersebut menunjukkan bahwa Fakultas Farmasi dan Sains UHAMKA saat ini sudah memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai untuk segala kegiatan kemahasiswaan, terutama untuk kegiatan yang bersifat primer atau primer.

Untuk menjaga kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana, pemeliharaan merupakan hal yang penting. Kepuasan mahasiswa FFS UHAMKA dari hasil survei semester 9 berturut-turut semuanya menunjukkan peningkatan, semua aspek pada tahun pelajaran 2016-2017 mendapatkan skor yang hampir sama yaitu 73,8 menjadi 74,2. Melihat keseluruhan data tersebut, dapat dikatakan bahwa FFS UHAMKA cukup memberikan kepuasan kepada mahasiswa Fakultas Farmasi dan Sains UHAMKA.

Mahasiswa Fakultas Farmasi dan Sains UHAMKA merasa puas dengan kondisi di FFS UHAMKA, hal ini terlihat dari skor rata-rata untuk semua aspek yang ditanyakan sebesar 73,9%. Pimpinan, dosen, tenaga kependidikan dan sarana prasarana di FFS UHAMKA semuanya mendapat nilai di atas 73,8%.

Gambar 1. Diagram Kartesius (Sumber : Supranto, 2006) Keterangan:
Gambar 1. Diagram Kartesius (Sumber : Supranto, 2006) Keterangan:

DAFTAR PUSTAKA

Peneliti

Peneliti

Stabilitas fisik Tablet kunyah Ekstrak etanol 95% rimpang kencur (Kaempfria lengkuas L) dengan konsentrasi metilselulosa sebagai bahan pengikat yang berbeda. Pengaruh peningkatan konsentrasi polivinil alkohol, karbomer 980 dan karboksinatrium metilselulosa sebagai agen pembentuk gel terhadap stabilitas fisik masker gel jus nanas. Optimasi perbandingan hidroksipropilmetilselulosa dengan Eudragit RS 30 D sebagai pelapis larutan propil mikrokapsul Diltiazem HCl dengan metode pengeringan semprot.

Comparison of Optimization of Ethyl Cellulose and Eudragit RS 30D as Spray-Drying Diltiazem HCl Microcapsule Profile Layer Dissolution.

Peneliti A. Identitas Diri

  • Riwayat Pendidikan
  • Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)
  • Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
  • Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir
  • Pertemuan Ilmiah Dalam 5 Tahun Terakhir (seminar, lokakarya, workshop, dll)
  • Pengalaman Organisasi
  • Riwayat Kerja

Pengalaman penelitian dalam 5 tahun terakhir (bukan disertasi, disertasi, atau disertasi) (bukan disertasi, disertasi, atau disertasi).

Gambar

Gambar 1. Diagram Kartesius (Sumber : Supranto, 2006) Keterangan:
Tabel I. Jadwal penelitian
Tabel 2. Jumlah Mahasiswa Yang Disurvei Per Semester Dalam 6 Kali Survei
Tabel 3. Persentase Kepuasan Mahasiswa FFS dalam 9 Kali Survei
+2

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

단위 : 천 원 Uint: thousand yen 미맥류 기타곡류 육류 어패류 소채과실 장류1 주류담배 기호품2 기타 가공식3 합계4 Rice and barley Other cereals Meat Fishes Vegetables and fruits Soy sauce Liquors, tobacco, etc.. 4