LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT DESA SUNDUL KECAMATAN PARANG MAGETAN
“PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA SUNDUL MAGETAN MELALUI PENGEMBANGAN DESA TERPADU MENUJU
MASYARAKAT MANDIRI ENERGI BERBASIS GREEN ENERGY DAN PENGOLAHAN PUKUK ORGANIK”
OLEH : TIM PENGMAS PPNS
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA SURABAYA
2019
RINGKASAN
Indonesia termasuk negara dengan pertumbuhan penduduk yang besar.
Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk akan berakibat meningkatnya kebutuhan akan pangan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut dilakukan berbagai usaha untuk meningkatkan hasil pertanian, salah satu usaha yang dilakukan dengan pemupukan. Pemupukan merupakan upaya penambahan nutrisi yang dapat mendukung kelangsungan hidup tanaman dan memperbaiki sifat fisik tanah. Desa sundul sendiri merupakan sebuah desa Di kabupaten magetan Jawa Timur yang memiliki 3.159 Warga yang mayoritasnya bermata pencaharian sebagai petani dan peternak yang rata-rata adalah golongan masyarakat berpenghasilan menengah kebawah. Para petani didesa sundul mengeluhkan prihal kelangkaan Pupuk dan mahalnya harga pupuk yang memberatkan masyarakat setempat. Padahal desa sundul sendiri menyimpan setidaknya 457 hewan ternak, dengan rincian 100 ekor sapi dan 357 ekor kambing. Yang setiap harinya menghasilkan sekitar dari 3,5 ton Kotoran. Selama ini kotoran yang menggunung sudut-sudut desa mengakibatkan bau yang tidak sedap dan pemandangan yang tidak elok yang mengubah estetika lingkungan sekitar, selama ini warga tidak memanfaatkan sebagai pupuk karena kotoran ternak yang langsung digunakan untuk pupuk tanpa melalui proses Fermentasi akan berdampak buruk bagi tanaman karena pupuk masih mengandung metana yang tinggi. Sehingga perlu proses fermentasi untuk limbah kotoran tersebut. Sehingga residu atau ampas yang berupa lumpur bisa dimanfaatkan sebagai pupuk siap pakai berkualitas tinggi.
Dibuatkannya Reaktor Biogas adalah solusi dari permasalahan tersebut, semua limbah kotoran yang dihasilkan akan difermentasikan didalam sebuah reaktor Biogas tersebut, sehingga Hasilnya bisa dimanfaatkan langsung oleh warga setempat. Yaitu Biogas dimanfaatkan untuk keperluan bahan bakar rumah tangga dan residu Biogas yang dihasilkan akan dimanfaatkan Sebagai Pupuk. Pupuk dari residu Biogas ini memiliki kualitas yang baik dan mengadung unsur hara yang tinggi karena telah melalui proses Fermentasi. Diharapkan dengan terealisasinya program ini dapat membantu meringankan beban masyarakat desa sundul dalam hal pengadaan Pupuk berkualitas dan pengganti PLG untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat, dan memaksimalkan potensi yang ada didesa tersebut.
Kata Kunci:
Biogas, Residu , Reaktor, limbah kotoran, Energi fosil, Masyarkat, , Pupuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Analisis Lokasi
Indonesia termasuk negara dengan pertumbuhan penduduk yang besar.
Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk akan berakibat meningkatnya kebutuhan akan pangan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut dilakukan berbagai usaha untuk meningkatkan hasil pertanian, salah satu usaha yang dilakukan dengan pemupukan. Pemupukan merupakan upaya penambahan nutrisi yang dapat mendukung kelangsungan hidup tanaman dan memperbaiki sifat fisik tanah.
Pupuk merupakan bahan yang mengandung nutrisi untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman, meningkatkan produksi dan kualitasnya.
Penggunaan pupuk terus meningkat untuk meningkatkan hasil produksi.
Selama ini petani lebih memilih pupuk kimia (anorganik) untuk asupan nutrisi tanaman dengan harapan mendapatkan hasil yang optimal. Penggunaan pupuk kimia secara berkelanjutan dapat mengakibatkan pengerasan tanah yang disebabkan oleh penumpukan sisa pupuk kimia sehingga tanah sulit terurai.
Semakin keras tanah dapat menyebabkan: 1). Tanaman semakin sulit menyerap unsur hara, 2). Pemakaian dosis pupuk yang lebih tinggi untuk mendapatkan hasil sama dengan hasil panen sebelumnya, 3). Sistem perakaran terganggu sehingga fungsi akar kurang optimal (Notohadiprawiro, 2006).
Desa sundul merupakan sebuah desa yang terletak di kaki gunung Bancak luas nya mencapai 310,435 Ha dengan jumlah penduduk 3.159 Jiwa, penduduk laki-laki 1.464, perempuan berjumlah berjumlah 1.695, dan untuk kepala keluarga berjumlah 666 (Laporan Kantor Camat Parang). Desa sundul terletak 10 Kilometer dari kota Magetan. Sekitar 50 Ha wilayah dari desa Sundul adalah di lereng gunung Bancak. Warga desa Sundul sebagian besar adalah petani, pekebun, dan peternak. yang rata-rata golongan masyarakat berpenghasilan menengah kebawah. Pertanian didesa sundul didominasi oleh perkebunan Jagung, Padi, Dan perkebunan Jati yang amat luas dan memanjang menyisiri Jalan utama menuju desa tersebut. Beradasarkan Kunjungan Kami dan Tim ke desa sundul, warga mengeluhkan prihal sulitnya memperoleh
Pupuk yang kualitasnya baik. Walaupun ada tentu Harganya tergolong mahal sehingga memberatkan para petani Untuk membelinya.
Terlepas dari permasalahan tersebut desa sundul sendiri menyimpan berbagai jenis ternak seperti sapi, kambing, dan ayam milik warga setempat.
jumlah yang paling besar yaitu sapi dan kambing yang berjumlah 457 ekor Dengan Rincian Jumlah 100 ekor Sapi Dan 357 ekor kambing (laporan kepala desa Sundul, 2012). Jika Satu ekor Sapi menghasilkan Kotoran sebanyak 20 Kg per hari (Bambang Suwignyo, UGM 2017). berarti dalam satu hari kotoran yang dihasilkan adalah 2000 Kg atau mencapai 2 Ton. Sementara satu Ekor kambing menghasilkan kotoran Mencapai 4 kg Perhari, hal ini berarti dalam satu hari desa sundul memproduksi hampir 1,5 Ton kotoran Kambing per harinya. Total 3,5 Ton limbah kotoran ternak setiap harinya.
Selama ini Limbah dari perternakan dimaksimal pemanfaatannya, Sehingga keberadaannya dapat mencemari lingkungan dan mengubah estetika desa setempat, seperti pemandangan yang kurang elok dan bau yang tak sedap kerap kali menjadi momok tersendiri bagi warga desa setempat. Kotoran sapi yang langsung digunakan tanpa melalui proses fermentasi akan berdampak buruk terhadap tanaman dan akan menyembabkan panas pada tanaman karena kandungan metana didalamnya. Oleh karenanya perlu upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Dibuatkannya Reaktor Biogas adalah solusi dari permasalahan tersebut, semua limbah kotoran yang dihasilkan akan difermentasikan didalam sebuah reaktor Biogas tersebut, sehingga Hasilnya bisa dimanfaatkan langsung oleh warga setempat.
Gambar 1. 1 Pertanian di Desa Sundul a) Pesawahan b) Hutan jati
Biogas dimanfaatkan untuk keperluan bahan bakar rumah tangga dan residu yang dihasilkan akan dimanfaatkan Sebagai Pupuk. Pupuk dari residu Biogas ini memiliki kualitas yang baik dan mengadung unsur hara yang tinggi karena telah melalui proses Fermentasi. Diharapkan dengan terealisasinya program ini dapat membantu meringankan beban masyarakat desa sundul dalam hal pengadaan Pupuk dan pengganti PLG untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat, dan memaksimalkan potensi yang ada didesa tersebut.
1.2 Permasalahan Pada Mitra
Warga Desa Sundul kecamatan parang kabupaten magetan mayoritas bermata pencaharian sebagai petani dan peternak. sehingga penghasilan mereka tidak sebesar penghasilan warga dikota. Masyarakat Desa sundul membutuhkan Pupuk berkualitas untuk keperluan Tani dengan harga yang terjangkau atau bahkan gratis. Dilatar belakangi oleh Naiknya harga bahan bakar minyak dan LPG sangat membebani masyarakat desa sundul. belum lagi tanggungan biaya pendidikan, bea Listrik dan keperluan lainnya yang dirasa jauh dari kata cukup,
Disisi lain desa sundul menyimpan setidaknya 457 ekor hewan ternak (estimasi penulis berdasarkan data yang didapat dari desa setempat). Yang mana limbah kotorannya menjadi masalah bagi lingkungan sekitar karena Pencemaran berupa bau yang tidak sedap dibeberapa titik dan pemandangan yang kurang elok disudut desa. Bahkan sebagaian masyarakat des membuang
Gambar 1. 2 Peternakan Sapi di Desa Sundul
kotoran sapi ke sungai, tentu hal ini akan mencemari lingkungan sekitar.
Masyarakat sundul berharap adanya terobosan untuk mengatasi masalah tersebut,
Berdasarkan survey awal, hasil analisis terhadap permasalahan mitra dapat dirangkum pada table 1.1.
Tabel 1. 1 Analisa kondisi mitra
Aspek Warga Desa Sundlu, parang
Keunggulan / potensi
Menyimpan 457 hewan ternak. 100 ekor sapi dan 357 sisanya adalah kambing. (Estimasi berdasarkan data penulis)
Memiliki warga yang mempunyai semangat tinggi untuk bekerja keras dalam penyediaan dan pengadaan reaktor Biogas dan Pupuk Organik
Mempunyai keinginan untuk meningkatkan taraf hidup.
Masalah Pada mitra
Kelangkaan dan mahalnya Harga pupuk.
Masalah pencemaran bau yang kurang sedap dan pemandangan kotoran yang tidak elok ditiap sudut desa
Membutuhkan Pupuk dengan kualitas yang baik untuk keperluan Bertani.
Harga BBM dan LPG kian hari kian meroket dan membebani masyarakat setempat
BAB II
TARGET DAN LUARAN 2.1 Solusi yang ditawarkan
Berdasarkan analisis masalah pada mitra yaitu desa Sundul kecamatan Parang magetan sangat perlu dibekali tentang :
1. Pengetahuan mengenai ilmu tentang Biogas serta pemanfaatannya.
2. Bagaimana Pengolahan Limbah agar menjadi Pupuk Yang siap pakai untuk pertanian
3. Bagaimana proses dan cara membuat reaktor dan instalasi Biogas, sebagai alternatif pengganti LPG
4. Dibangunnya reaktor Biogas Didesa Sundul dan bagaimana cara mengoperasikan dan memelihara instalasinya.
5. Bagaimana cara troubleshoot jika terjadi gangguan.
Gambar 2. 1 Solusi yang ditawarkan
2.2 Target Luaran
Target luaran dari kegiatan ini adalah :
1. Mengadakan sosialisasi tentang potensi biogas serta pemanfaatannya residu sebagai Pupuk untuk pertanian dan Biogas sebagai alternatif pengganti BBM dan LPG.
2. Mengadakan pelatihan teknis pembangunan instalasi dan reaktor Biogas.
3. Memberikan Panduan berupa buku yang berisi tentang cara instalasi, pengoperasian dan pemeliharaan.
4. Keterampilan warga desa sundul meningkat dalam hal menggunakan dan memanfaatkan teknologi .
5. Warga desa sundul dapat merasakan manfaat Biogas sebagai bahan bakar untuk keperluan memasak dan residunya untuk Sumber pupuk untuk para petani.
Dengan demikian kegiatan ini akan berdampak positif dan berdampak luas bagi masyarakat yaitu sebagai upaya pemerataan pembangunan daerah tertinggal serta pemenuhan kebutuhan energi yang bersih dan ramah lingkunga sebagai upaya untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat.
BAB III
METODE PELAKSANAAN 3.1 Alur Pelaksanaan
Kelompok masyarakat yang akan diberdayakan adalah kelompok masyarakat petani dan peternak yang kesehariannya bekerja disawah dan mencari pakan ternak.
Permasalahan dan fakta yang ada pada mitra diatas yang sangat komplek sehingga perlu dilakukan suatu perbaikan dengan cara memberikan solusi cerdas dan tepat bagi masyarakat. Solusi yang akan kami tawarkan kepada masyarakat untuk melaksanakan pengabdian ini diperlukan 3 (tiga) tahap yaitu:
1. Tahap persiapan meliputi kajian teoritis dan membuat perancangan desain Reaktor dan instalasi Biogas. Serta kajian kelayakan dan potensi yang ada di desa tersebut.
2. Tahap pra-pelaksanaan simulasi meliputi sosialisasi pembentukan kelompok masyarakat peternak didesa Sundul serta sosialisasi pemanfaatan Limbah Kotoran sebagai sumber pupuk dan LPG
3. Tahap pelaksanaan meliputi pelaksanaan workshop Pengenalan Teknologi Biogas, cara pembuatan isntalasi dan reaktornya hingga pada proses pengolahan Residu untuk bisa dimanfaatkan sebagai Pupuk oleh petani
Flow chart Program Pengabdian Masyarakat
Gambar 3. 1 Flow Chart Perencanaan Pengabdian Masyarakat
BAB 4.
KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya merupakan Perguruan Tinggi Negeri vokasi (terapan) yang menjunjung tinggi Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat dikelola oleh Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M). P3M memiliki visi “sebagai pusat unggulan dalam bidang pelatihan dan sertifikasi yang mengintegrasikan ilmu pengetahuan, teknologi dan ketrampilan teknikal, dan merangsang aktifitas penelitian”. Untuk mengimplementasikan visi tersebut, P3M memiliki misi:
1) Mengembangkan kemitraan yang saling menguntungkan dengan institusi negeri maupun swasta.
2) Mengembangkan dan menyebarluaskan teknologi - teknologi terkini.
3) Menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi berbasiskan standar nasional/internasional.
4) Merangsang perbaikan kompetensi sumber daya manusia sesuai dengan bidangnya.
Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) terdiri dari dua unit, yaitu:
1) Unit Penelitian dan HIKI
2) Unit Layanan dan Pengabdian Masyarakat
Salah satu program yang terus berjalan dan menjadi unggulan citra publik PPNS adalah pelatihan profesi dilaksanakan bekerja-sama dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI. Beberapa pelatihan yang telah dilaksanakan antara lain : Operator Boiler Kelas I, Operator Pesawat Angkat – Angkut Kelas I, Ahli K3 Umum, Ahli K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan, dll. Sejak tahun 1991 PPNS rutin mengadakan sertifikasi Welding Inspector, sertifikasi ini merupakan kerjasama PPNS dengan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI (saat ini berubah nama menjadi Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI) serta Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (saat ini berubah nama menjadi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral). Dalam perkembangannya, sejak tahun 2009 PPNS telah berhasil
memenuhi syarat sehingga ditunjuk oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Las sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK) Las baik las SMAW maupun Non SMAW, sehingga sejak tahun 2010 ini Diklat Welding Inspector dilaksanakan atas kerjasama antara TUK Las PPNS dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Masih dalam bidang pengelasan, PPNS juga bekerjasama dengan JWES (Japan Welding Engineer Society), IWS (Indonesian Welding Society) dalam menyelenggarakan sertifikasi personal sebagai Welding Engineer.
Selain itu, pada bulan Desember 2012, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) memberikan bantuan dua kapal wisata untuk Pemkot Surabaya.
Kapal ini direncanakan untuk mendukung wisata Kalimas, dan ini merupakan salah satu bentuk pengabdian masyarakat dari institusi.
Tabel 4. 1 Jenis Kepakaran Dan Kontribusi Anggota Tim
No Nama Kontribusi
1. M. Basuki Rahmat, ST., MT Memiliki latar belakang jurusan teknik. Pada pengabdian ini akan berkonsentrasi pada pembuatan alat penghancur kulit kerang dan pengelolaan menjadikan bahan pakan ternak 2. Ir. Joessianto Eko Poetro,MT Memiliki latar belakang jurusan teknik. Pada
pengabdian ini akan berkonsentrasi pada pembuatan alat penghancur kulit kerang dan pengelolaan menjadikan bahan pakan ternak 3. Hendro Agus Widodo,ST.,MT Memiliki latar belakang jurusan teknik. Pada
pengabdian ini akan berkonsentrasi pada pembuatan alat penghancur kulit kerang dan pengelolaan menjadikan bahan pakan ternak 4 Afif Zuhri Arfianto, ST., MT Memiliki latar belakang jurusan teknik. Pada
pengabdian ini akan berkonsentrasi pada pembuatan alat penghancur kulit kerang dan pengelolaan menjadikan bahan pakan ternak
BAB V
HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI
Hasil yang sudah dicapai dalam kegiatan Iptek untuk Masyarakat (IbM) ini antara lain adalah:
1. Sosialisasi kegiatan survey dan koordinasi menghasilkan kesepakatan tentang rencana teknis pelatihan dan edukasi kepada masyarakat tentang pembangunan dan pengelolaan reaktor Biogas untuk keperluan memasak menggantikan LPG. Dan pupuk organik.
Mayoritas penduduk desa sundul adalah petani dan peternak.
Kami melakukan koordinasi dengan kepala desa sundul, kepala desa menyambut dengan hangat kedatangan tim pengabdian masyarakat PPNS.
Gambar 5. 1 Survey lokasi Kondisi desa dundul.
Gambar 5. 2 Berdiskusi dan koordinasi dengan Kepala Desa Sundul
2. Melaksanakan Pelatihan dan edukasi kepada masyarakat setempat tentang teori bagaimana biogas bisa terbentuk, dan mengapa kita harus beralih kepada energi terbarukan? Meilihat kondisi kian hari produksi minyak dunia akan menurun. Serta melakukan pelatihan beserta praktek pembangunan reaktor biogas untuk LPG.
Tim IbM PPNS melaksanakan presentasi dan edukasi kepada mesyarakat terkait teknologi Biogas.
Pelatihan ini diikuti oleh sejumlah masyarakat yang antusias mengikuti sosialisasi pelatihan pembuatan biogas.
Gambar 5. 3 Penyampaian presentasi Biogas oleh tim PPNS
Gambar 5. 4 Pelatihan dan pembekalan ilmu Biogas.
3. Praktek Pembuatan Reaktor biogas bersama masyarakat desa sundul yang bertempat dikediaman bapak Sukarwo sesepuh dusun jambu desa Sundul parang magetan.
Setelah mendapatkan pemaparan teori tentang teknologi biogas, masyarakat langsung mempraktekannya dengan membuat langsung reaktor.
Pelatihan dan praktek pembuatan biogas dilaksanakan hingga pukul 17.30 WIB.
Gambar 5. 5 Pelatihan Pembuatan Reaktor Biogas
Gambar 5. 6 Pemasangan instalasi Biogas
4. Melaksanakan Pendampingan selama hampir 16 hari kepada masyarakat dengan mengisi setiap hari kepada reaktor.
Pengisian dilaksanakan setiap hari dengan komposisi 1 banding 1,5 1 ember kotoran 13 kg dicampur dengan satu setenag ember air.
Untuk mengetahui komposisi air dan kotoran dilakukan penimbangan.
Gambar 5. 7 Proses Pengisian Kotoran ke Reaktor
Gambar 5. 9 Proses Pengadukan kotoran
Gambar 5. 8 Penimbangan Kotoran
5. Penyerahan Unit Reaktor Biogas untuk masyarakat desa sundul sebagai pencontohan bagi masyarakat yang ingin membangun reaktor yang sama.
Pelaksanaan pembangunan reaktor biogas juga diliput dan diberikatan oleh media Nasional harian bangsa .
Gambar 5. 11 foto bersama warga desa sundul dan kepala desa
Gambar 5. 10 Peliputan oleh media Harian bangsa
DAFTAR PUSTAKA
Sudarmono, 1996. Pedoman Pemeliharaaan Ayam Ras Petelur. Jakarta : Agromedia Pustaka.
Sumarwoto, Peluang Bisnis beberapa macam produk hasil tanamanIles Kuning di DIY melalui Kemitraan dan Teknik Budidaya, Bussiness Conference (BC), Yogyakarta, 6 Desember 2012
https://www.bluepacificsolar.home-solar/home-solar-5.2kv.html diakses tgl 10 maret 2018 pukul 10.00 WIB
Pusat Data Informasi Energi Dan Sumber Daya Mineral Dan Kementrian Sumber Dan Energi Dan Mineral. Kajian supply demand energi 2012. Jakarta.
Kementerian Sumber Daya Energi dan Mineral Republik Indonesia.2016 Statistik Ketenagalistrikan 2015.Jakarta: KESDM
Yunus, M. 1995. Teknik membuat dan memanfaatkan unit gas bio. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Soeharsono. 2007. Pengolahan limbah ternak untuk menghasilkan sumber energi alternatif dalam bentuk biogas di pedesaan. Prosiding Lokakarya Pengembangan Agribisnis Berkelanjutan di Pedesaan. LPPM UGM bekerjasama dengan Bappeda Kabupaten Kulon Progo dan BPTP Yogyakarta.
Widodo, T. W dan A. Nurhasanah. 2004. Kajian teknis teknologi biogas dan potensi pengembangannya di Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Mekanisasi Pertanian, Bogor, 5 Agustus 2004. Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian. Serpong.