LAPORAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) I
PEMELIHARAAN POMPA SENTRIFUGAL DI
BPP KALIASIN, DESA BUNAR, KECAMATAN SUKAMULYA, KABUPATEN TANGERANG, PROVINSI BANTEN
Disusun Oleh :
Ken Sanjaya NIM. 07.15.20.037
POLITEKNIK ENJINIRING PERTANIAN INDONESIA BADAN PENYULUH DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN 2022
ii
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PRATIK KERJA LAPANGAN (PKL) I
NAMA : KEN SANJAYA
NIM : 07.15.20.037
PROGRAM STUDI : TATA AIR PERTANIAN
JUDUL LAPORAN : PEMELIHARAAN POMPA SENTRIFUGAL DI BPP KALIASIN, DESA BUNAR, KECAMATAN SUKAMULYA, KABUPATEN TANGERANG, PROVINSI BANTEN
Menyetujui :
Pembimbing I
Dr. Andy Saryoko, S.P., M.P NIP. 198203092005011003
Pembimbing II
Dr. Ir. Rahmat H. Anasiru, M.Eng NIP. 196407251992031000
Mengetahui : Ketua Program Studi
Dr. Ir. Rahmat Hanif Anasiru, M.Eng.
NIP. 196407251992031000
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) I dengan judul “Pemeliharaan Pompa Sentrifugal di BPP Kaliasin” tepat pada waktunya. Terselesaikannya laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.
Dalam penyusunan laporan penulis banyak mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh sebab itu penulis ingin mengungkapkan rasa terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Muharfiza, S.TP., M.Si. selaku Direktur Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia
2. Bapak Dr. Ir. Rahmat Hanif Anasiru, M.Eng. selaku Ketua Program Studi Tata Air Pertanian
3. Balai Penyuluh Pertanian Kaliasin yang turut membantu dan memfasilitasi dalam kelancaran penyusunan laporan PKL I
4. Kedua orang tua yang selalu mendukung, baik moril maupun materil, dan 5. Semua pihak yang membantu penyelesaian laporan yang penulis tidak
dapat sebutkan satu per satu.
Dalam penyusunan laporan ini penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan baik dari penyusunan kalimat, data, maupun tata cara penulisan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi menghasilkan laporan yang lebih baik dikemudian hari.
Demikian laporan ini disusun semoga dapat bermanfaat dan dapat diperguakan sebagaimana mestinya.
Tangerang, 11 Agustus 2022
Ken Sanjaya
iv DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………i
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN...……….ii
KATA PENGANTAR………...……iiii
DAFTAR ISI………..iv
DAFTAR TABEL………..v
DAFTAR GAMBAR………...………...vi
DAFTAR LAMPIRAN……….vii
BAB I PENDAHULUAN……….………..…...1
1.1 Latar Belakang……….………...………..………1
1.2 Tujan……….………..………2
1.3 Manfaat……….………..……...3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA………4
2.1 Sistem Irigasi……….………...………..4
2.2 Jaringan Irigasi………..……….………....…..4
2.3 Pompa Air…..………..……….…….5
2.4 Pompa Air Sentrifugal………..…....…...6
2.5 Prinsip Kerja………..………....7
2.6 Klasifikasi Pompa Sentrifugal…………..……….……..7
2.7 Pemeliharaan dan Tujuan Pemeliharaan………...……..9
BAB III METODE PELAKSANAAN………..………..10
3.1 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan………...………10
3.2 Materi Kegiatan………..……….……10
3.3 Prosedur Pelaksanaan………..……….…...12
3.4 Rencana Kegiatan……….……….13
BAB IV HASIL PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN………...14
4.1 Profil Balai Penyuluh Pertanian Kaliasin……….14
4.2 Keadaan Umum Desa Bunar………16
4.3 Hasil Kegiatan……….19
4.4 Kegiatan Tambahan……….…………..27
BAB V PENUTUP………..…….……....…..35
5.1 Kesimpulan……….…….35
5.2 Saran……….…...35
DAFTAR PUSTAKA……….………37
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Materi Kegiatan PKL………...10
Tabel 2. Matrik Prosedur Pelaksanaan………..…12
Tabel 3. Matrik Rencana Kegiatan PKL………..13
Tabel 4. Klasifikasi Jenis dan Tataguna Lahan Desa Bunar………...……17
Tabel 5. Hasil pendataan curah hujan dalam waktu 10 tahun terakhir……….….18
Tabel 6. Alat dan Mesin Pertanian yang ada di Desa Bunar………...…19
Tabel 7. Spesifikasi Pompa GTR 6 dan GTR 8...………..…22
Tabel 8. Dimensi Pompa GTR 6 dan GTR 8………..22
Tabel 9. Dimensi Pompa GTR 6 dan GTR 8………..23
Tabel 10. Penyelesaian masalah Pompa………25
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Bagian-bagian pompa sentrifugal………6
Gambar 2. Mekanisme zar cair pada pompa sentrifugal………8
Gambar 3. Pintu Air……….……20
Gambar 4. Peta Lahan Pertanian Desa Bunar Tahun 2022……….……20
Gambar 5. Pompa 1,6 inch……….……21
Gambar 6. Pompa 1,8 inch……….……21
Gambar 7. Rumah Pompa Desa Bunar………...…….21
Gambar 8. Kegiatan menanam tanaman Padi……….28
Gambar 9. Kegiatan Penyuluhan Desa Bunar……….28
Gambar 10. Sosialisasi Pupuk Cair………...………28
Gambar 11. Kegiatan BinWil Desa Bunar………29
Gambar 12. Kegiatan Menanam………29
Gambar 13. Pembuatan Irigasi Tetes………...29
Gambar 14. Pembuatan Agens Hayati……….30
Gambar 15. Pembelajaran Agens Hayati……….30
Gambar 16. Penebaran Benih Padi………..33
Gambar 17. Penanaman Kacang………..33
Gambar 18. Penyemaian Benih Cabai……….34
Gambar 19. Pembuatan Umbul-Umbul………34
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Format cover laporan PKL 1 ………….………..……….i
Lampiran 2. Format outline laporan PKL 1………..……….…….………..iv
Lampiran 3. Format halaman pengesahan PKL1……….………..…….ii
Lampiran 4. JURNAL HARIAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) I………….38
Lampiran 5. PENILAIAN LAPORAN PKL I………...………..47
Lampiran 6. PENILAIAN PELAKSANAAN PKL I………...48
Lampiran 7. LEMBAR KONSULTASI PKL I………...49
Lampiran 8. PENILAIAN LAPORAN PKL I……….50
Lampiran 9. PENILAIAN UJIAN PKL I……….51
Lampiran 10. NILAI AKHIR PKL I……….52
Lampiran 11. BERITA ACARA UJIAN PKL I.……….53
Lampiran 12. DAFTAR HADIR PENGUJI PKL I………54
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sektor pertanian sebagai salah satu sektor ekonomi memiliki potensi untuk memberikan kontribusi bagi pertumbuhan dan perkembangan perekonomian nasional baik dari segi pendapatan maupun penyerapan tenaga kerja. Peranan sektor pertanian dalam pembangunan Indonesia tidak dapat disangkal. Apalagi selama manusia masih membutuhkan pangan untuk menopang kehidupannya dan manusia masih membutuhkan hasil pertanian sebagai bahan baku industrinya, maka usaha sektor pertanian akan tetap berjalan. Di Indonesia, pembangunan pertanian bertujuan untuk meningkatkan produksi pertanian untuk memenuhi kebutuhan pangan dan industri dalam negeri, meningkatkan ekspor dan pendapatan petani, memperluas kesempatan kerja dan mendorong pemerataan. Salah satu hasil pertanian Indonesia adalah Padi.
Padi merupakan tanaman pokok petani yang ditanam dalam kondisi basah (tergenang) sehingga memerlukan banyak air irigasi. Yanti dan Setiawan (2012) melaporkan bahwa kebutuhan air tanaman padi selama satu musim tanam (120 hari) mencapai 1133 mm yang terdiri dari kebutuhan air untuk pengolahan lahan selama 30 hari sebesar 293 mm dan kebutuhan air selama pertumbuhan sebesar 840 mm. Untuk tanah sawah baru atau tanah sawah yang digilir dengan tanaman palawija, kebutuhan air untuk tanaman padi bisa mencapai 1744 mm pada musim hujan dan 1940 pada musim kemarau (Notohadiprawiro, 2006). Besarnya kebutuhan air ini mengakibatkan sawah non irigasi tidak bisa ditanami padi pada musim kemarau.
Upaya peningkatan produksi pertanian dengan menggunakan lahan subur beririgasi seperti air sungai, danau, disinyalir telah mengalami kejenuhan (level off), luas dan kesuburan lahan pertanian terus menurun karena konversi lahan pertanian ke non-pertanian yang mencapai laju 100 ribu hektar per tahun pada dekade terakhir (Arifin, 2007) dan penggunaan lahan yang kurang mengindahkan aspek keseimbangan dan kelestarian lingkungan, termasuk penggunaan pupuk kimia yang kurang tepat (Priyanti, 2007). Masalah klasik pengelolaan lahan
2
kering adalah kelangkaan air untuk irigasi, hanya mengandalkan air hujan, dan intensitas pengolahan tanah yang rendah. Salah satu cara untuk mencapai tujuan pembangunan pertanian di suatu daerah adalah dengan membangun sarana air untuk tanaman. Selain itu, selama ini sebagian besar masih mengandalkan air permukaan untuk irigasi. Permasalahan yang muncul adalah irigasi permukaan tidak tersedia untuk semua lahan petani, karena jarak antara lahan pertanian dengan sumber air yang sangat jauh sehingga air untuk irigasi tidak optimal.
Salah satu pekerjaan yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan pompa untuk memompa air dari sumber air ke lahan pertanian. Selain itu, petani juga dapat menggunakan air tanah sebagai sumber air irigasi, di mana juga digunakan pompa. Pengelolaan irigasi dengan pompa dapat mendukung pertanian berkelanjutan.
Pompa air adalah salah satu mesin fluida yang termasuk dalam golongan mesin kerja. Pompa berfungsi untuk merubah energi mekanis (kerja putar poros) menjadi energi fluida dan tekanan (Wahyudi, 2007). Pompa air adalah suatu mesin yang memindahkan suatu zat (cairan) yang mengalir, termasuk air, dari suatu tempat ke tempat lain melalui suatu pipa dengan cara mensuplai energi mekanik ke pompa kemudian mengubah energi mekanik tersebut menjadi energi kinetik. Spesifikasi pompa menyatakan dengan jumlah fluida yang dapat dialirkan per satu-satuan waktu dan tinggi energi angkat. Dalam fungsinya tersebut pompa mengubah energi gerak poros untuk menggerakkan sudu-sudu menjadi energi gerak dan tekanan pada fluida (Munir, 2003).
1.2 Tujuan
Tujuan dari Praktik Kerja Lapangan (PKL) I ini antara lain :
1.
Mengidentifikasi potensi penggunaan pompa sentrifugal pada lahan pertanian di Desa Bunar.2.
Mengidentifikasi penerapan penggunaan pompa sentrifugal untuk irigasi lahan persawahan di Desa Bunar3.
Mengidentifikasi cara pemeliharaan pompa sentrifugal.4.
Mengimplementasikan dan Mengaplikasikan ilmu yang telah didapat selama berkuliah dikampus PEPI.3 1.3 Manfaat
Manfaat dari Praktik Kerja Lapangan (PKL) I ini antara lain :
1.
Mahasiswa mampu meningkatkan keterampilan serta menambah pengalaman dari berbagai aspek teknis yang berhubungan dengan pompa sentrifugal maupun lainnya.2.
Mahasiswa mampu bersosialisasi dengan para petani dan dapat menambah maupun berbagi wawasan.4 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Irigasi
Irigasi adalah kegiatan penyediaan air untuk lahan pertanian dengan tujuan menciptakan kondisi lembab di daerah perakaran tanaman untuk memenuhi kebutuhan air bagi pertumbuhan tanaman. Lebih lanjut, irigasi adalah pemberian air pada tanaman untuk memenuhi kebutuhan air bagi pertumbuhannya (Bambang, 2008). Irigasi merupakan kegiatan penyediaan dan pengaturan air untuk memenuhi kepentingan pertanian dengan memanfaatkan air yang berasal dari air permukaan dan tanah (Saputro, 2014). Menurut peraturan pemerintah No.
23/2008 tentang irigasi, bahwa irigasi ialah usaha untuk penyedian dan pengaturan air untuk menunjang pertanian. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008, dimaksudkan bahwa irigasi juga termasuk dalam pengertian drainase yaitu mengatur air terlebih dari media tumbuh tanaman atau petak agar tidak mengganggu pertumbuhan maupun produksi tanaman (Ruslin, 2010). Irigasi merupakan tindakan intervasi manusia untuk mengubah aliran air dari sumbernya menurut ruang dan waktu serta mengolah sebagian atau seluruh jumlah tersebut menaikkan produksi pertanian (Small dan Svendsen, 2008).
2.2 Jaringan Irigasi
Jaringan irigasi sebagai media untuk memenuhi kebutuhan air pertanian perlu dikelola secara efektif dan efisien, satu cara pengelolaan air bawah tanah dan dari sungai tersebut dimanfaatkan secara optimal perlu sistem yang tepat dalam penerapannya diantaranya air bawah tanah dengan pompa yang didistribusikan kearea persawahan sesuai kapasitas airnya, untuk aliran air dari sungai perlu diterapkan dengan membuat saluran terbuka baik lahan kering atau basah dibuatkan tampungan dengan sistem gravitasi yang mampu mengaliri lahan persawahan dengan teknik perhitungan debit dan kebutuan air pada tanaman sesuai musim tanam dan jenis tanaman yang di kembangkan secara optimum, dengan penerapan jaringan irigasi yang mempertimbangkan aspek ketersediaan air, penerapan sistem irigasi secara berkelanjutan (sustainable) untuk lebih efisien dengan metode gravitasi perlu peran yang besar para petani dalam mencapai teknologi tersebut dengan bantuan para Akademisi dan Instansi terkait. (M.Bisri, Titah Andalan N P, 2009). Jaringan irigasi diperlukan oleh petani
5
yang membutuhkan sumber daya (manusia, peralatan, bahan) yang tersedia.
Untuk menempatkan sumber daya, diperlukan suatu model yang mempengaruhi terlaksananya pemanfaatan irigasi secara rinci sistematis, sehingga dapat memprediksi berjalannya program tersebut. Berdasarkan cara pengaturan, pengukuran aliran air dan lengkapnya fasilitas, jaringan irigasi dapat dibedakan kedalam 3 (tiga) tingkatan yaitu :
1 Nonteknis 2 Semi Teknis 3 Teknis
Perbedaan dari klasifikasi jaringan irigasi diatas adalah berdasarkan bangunan utama, kemampuan dalam mengatur dan mengukur debit, bentuk jaringan saluran, pengembangan petak tersier, efisiensi secara keseluruhan, dan ukuran. (Dept.Pek.Umum, 2008). Dalam konteks standarisasi irigasi ini, hanya irigasi teknis yang ditinjau. Bentuk irigasi yang lebih maju ini cocok untuk sebagian besar proyek irigasi di Indonesia. Dalam suatu jaringan irigasi dapat dibedakan empat unsur fungsional utama, yaitu :
a. Bangunan-bangunan utama (head works) dimana air diambil dari sumbernya, umumnya sungai atau waduk
b. Jaringan pembawa, berupa saluran yang mengalirkan air irigasi ke petak- petak tersier
c. Petak-petak tersier dengan sistem pembagian air dan sistem pembuangan kolektif air irigasi dibagi-bagi dan dialirkan ke sawah-sawah dan kelebihan air ditampung di dalam suatu sistem pembuangan di dalam petak tersier.
d. Sistem pembuang yang ada di luar daerah irigasi untuk membuang kelebihan air lebih ke sungai atau saluran-saluran alamiah.
2.3 Pompa Air
Pompa merupakan salah satu mesin fluida yang termasuk dalam kategori mesin kerja. Peran pompa adalah mengubah energi mekanik (kerja rotasi poros) menjadi energi dan tekanan fluida. Pompa sentrifugal pada dasarnya terdiri dari satu atau lebih impeler yang dilengkapi dengan baling-baling, dipasang pada poros yang berputar dan tertutup oleh rumahan. Fluida memasuki impeler secara aksial di dekat poros dan mempunyai energi potensial, yang diberikan padanya oleh sudu-sudu. Begitu fluida meninggalkan impeler pada kecepatan yang relatif
6
tinggi , fluida itu dikumpulkan didalam ‘volute’ atau suatu seri lluan diffuser yang mentransformasikan energi kenetik menjadi tekanan. Ini tentu saja diikuti oleh pengurangan kecepatan. Sesudah konversi diselesaikan, fluida kemudian dikeluarkan dari mesin tersebut (Rey, dkk, 2016).
2.4 Pompa Air Sentrifugal
Pompa sentrifugal atau pompa sentrifugal adalah pompa yang memiliki elemen utama berupa motor penggerak dengan impeller yang berputar dengan kecepatan tinggi. Pompa bekerja dengan mengubah energi mekanik menjadi energi kinetik, dan kemudian menggunakan impeler yang berputar dalam wadah untuk mengarahkan fluida ke saluran pembuangan menggunakan tekanan (bagian dari energi kinetik fluida diubah menjadi energi tekanan). Casing dihubungkan dengan pipa suction dan discharge untuk menjaga agar casing tetap terisi cairan, sehingga pipa suction harus dilengkapi dengan foot valve.
Keunggulan pompa sentrifugal adalah efisiensi tinggi, pengoperasian mudah, struktur sederhana dan harga relatif murah. Pompa sentrifugal telah banyak digunakan dalam industri minyak dan gas, pertanian, kimia dan lainnya.
Umumnya pompa ini tersusun atas beberapa bagian penting yaitu:
1. Casing 2. Impeller 3. Shaft/Poros 4. Bearing/Bantalan 5. Kopling
6. Packing & Seal 7. Sistem Lubrikasi
Gambar 1. Bagian-bagian pompa sentrifugal
7 2.5 Prinsip Kerja
Prinsip kerja pompa air sentrifugal sangat sederhana, menggunakan mesin atau motor untuk memindahkan cairan dari satu tempat ke tempat lain melalui media pipa, dengan menambahkan energi pada cairan yang dipindahkan dan terus menerus maju. Pompa bekerja dengan menciptakan perbedaan tekanan antara saluran masuk (hisap) dan saluran keluar (pengosongan). Dengan kata lain, fungsi pompa adalah mengubah energi mekanik suatu sumber tenaga (penggerak) menjadi energi kinetik (kecepatan) yang berguna untuk mengalirkan zat cair dan mengatasi hambatan yang ada di sepanjang aliran tersebut.
Pompa digerakkan oleh motor listrik. Daya dari motor disuplai ke poros pompa untuk memutar impeller yang terpasang pada poros. Karena baling-baling baling- baling, cairan di dalam baling-baling juga berputar. Karena gaya sentrifugal, cairan yang mengalir dari pusat impeller akan mengalir keluar melalui saluran di antara sudu dan meninggalkan impeller dengan kecepatan tinggi. Cairan yang keluar dari impeller dengan kecepatan tinggi keluar melalui saluran (volute/diffuser) dengan penampang yang semakin besar, berubah dari kecepatan head ke head. Oleh karena itu, total head cairan yang keluar dari flens pompa lebih besar.
2.6 Klasifikasi Pompa Sentrifugal
Pompa sentrifugal dapat diklasifikasikan berdasarkan:
1. Kapasitas:
• Kapasitasrendah < 20 m3/jam
Gambar 2. Mekanisme zat cair dalam pompa sentrifugal
8
• Kapasitasmenengah 20-60 m3/jam
• Kapasitastinggi > 60 m3/jam 2. Tekanan Discharge:
• TekananRendah < 5 Kg/cm2
• Tekananmenengah 5 - 50 Kg/cm2
• Tekanantinggi > 50 Kg/cm2
3. Jumlah / Susunan Impeller dan Tingkat:
• Single stage: Terdiri dari satu impeller dan satu casing
• Multi stage: Terdiri dari beberapa impeller yang tersusun seri dalam satu casing.
• Multi Impeller: terdiri dari beberapa impeller yang tersusun parallel dalam satu casing.
• Multi Impeller “Multi stage”: Kombinasi multiimpeller dan multi stage.
4. Posisi Poros
• Poros tegak
• Poros mendatar 5. Jumlah Suction
• Single Suction
• Double Suction 6. Arah aliran keluar impeller
• Radial flow
• Axial flow
• Mixed fllow
9 2.7 Pemeliharaan dan Tujuan Pemeliharaan
Pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas atau peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian /penggantian yang diperlukan supaya terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan. (Sofjan Assauri, 2008,134) Menurut Suyadi Prawirosentono (2007, 329) “pemeliharaan adalah kegiatan untuk menunjang operasi produksi suatu perusahaan, baik perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa.” Tujuan dari pemeliharaan antara lain menurut Sofyan Assauri, 2004 :
1. Menjaga kualitas dalam taraf yang sempurna untuk memenuhi apa yang diperlukan produk itu sendiri dan aktifitas produksi yang tidak terganggu 2. Membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan di luar batas dan
menjaga modal yang di investasikan
3. Untuk mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin, dengan melaksanakan kegiatan pemeliharaan secara efektif dan efisien
4. Menghindari kegiatan pemeliharaan yang dapat membahayakan keselamatan para pekerja
10 BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) mahasiswa Program Studi Tata Air Pertanian Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia akan dilaksanakan di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP). Waktu pelaksanaan PKL dilaksanakan pada tanggal 11 Juli sampai dengan tanggal 05 Agustus 2022.
3.2 Materi Kegiatan
Tabel 1. Materi kegiatan PKL
No Materi Kegiatan Rincian Kegiatan Output 1 Keadaan dan
informasi umum yang ada di lokasi PKL I serta organisasi dan manajemen sumberdaya manusia
- Profil sejarah dan perkembangan - Posisi dan denah - Tata letak (lay out) - Struktur organisasi - Personalia, tenaga kerja
dan kualifikasi.
- Tata kerja pegawai (jam kerja, shift)
Gambaran dan informasi lokasi PKL I
2 Jumlah dan jenis Alsintan yang ada di lokasi PKL I
- Mengidentifikasi jenis alsintan yang ada
- Menghitung jumlah alsintan yang ada
- Menghitung jumlah alsintan yang layak pakai
- Identifikasi pemanfaatan alsintan di lapangan
Informasi data jumlah dan jenis alsintan serta pemanfaatannya
11 3 Proses
optimalisasi pemanfaatan alsintan di lapangan
- Mengidentifikasi potensi lahan yang bisa ditanam - Koordinasi dengan lokasi
PKL I untuk memobilisasi alsintan untuk mengolah lahan
- Mendorong pemanfaatan alsintan secara maksimal - Menetapkan target harian
pemanfaatan alsintan - Relokasi alsintan yang tidak
dimanfaatkan
Optimalisasi pemanfaatan alsintan di lapangan
4 Mengoperasikan alsintan di lokasi PKL I
- Mengoperasikan alsintan sesuai dengan SOP yang terstandar sesuai dengan program studi masing- masing
Pengalaman dalam
mengoperasikan alsintan
irigasi/prapanen/p ascapanen dan pengolahan pertanian.
5 Menerapkan prinsip keamanan, keselamatan, dan kesehatan kerja (K3) di lokasi PKL I
- Memeriksa kelengkapan alsintan irigasi/prapanen/
pascapanen dan pengolahan pertanian.
- Menerapkan prinsip K3 dalam mengoperasikan alsintan
irigasi/prapanen/pascapane n dan pengolahan
pertanian.
Pengalaman dalam penerapan prinsip K3 dalam mengoperasikan alsintan
irigasi/prapanen/p ascapanen dan pengolahan pertanian.
12 3.3 Prosedur Pelaksanaan
Tabel 2. Matrik Prosedur Pelaksanaan PKL
KEGIATAN
05/
07/
2022 15- 10/
07/
2022
Bulan Juli Bulan Agustus
Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7
Pembekalan
Penyusunan Proposal
Penerimaan di Lokasi
Penetapan tinggal
Perizinan kegiatan
Kegiatan di perusahaan
Pengolahan data
Penyusunan Laporan
Pelengkapan dan
penyelesaian Laporan
Pemulangan
13 3.4 Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan PKL yang akan dilakukan dalam waktu 4 minggu. Berikut rencana kegiatan PKL yang tercantum dalam tabel 3.
Tabel 3. Matrik Rencana Kegiatan PKL
No Materi Kegiatan
Waktu (Minggu)
I II III IV
1
Keadaan dan
Informasi umum BPP Kaliasin
2
Identifikasi dan pendataan alsintan yang ada di bawah naungan BPP Kaliasin
3
Pengecekan dan pemeliharaan Pompa sentrifugal
4
Proses optimalisasi pemanfaatan pompa sentrifugal di
lapangan
5
Proses optimalisasi penggunaan pompa sentrifugal di Desa Bunar
6
Identifikasi proses hasil pengolahan menggunakan alsintan
14 BAB IV
HASIL PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Profil Balai Penyuluhan Pertanian Kaliasin
Program pembangunan pertanian tahun 2022 merupakan kelanjutan dari program tahun 2021 yaitu Pencapaian Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan, Peningkatan Diversifikasi Pangan, Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing dan Ekspor Serta Peningkatan Kesejahteraan Petani, yang disebut dengan program "Empat Sukses Pembangunan Pertanian".
Dalam rangka mendukung program empat sukses pembangunan pertanian, telah disusun Program aksi pemantapan sistem penyelenggaraan penyuluhan yang merupakan kelanjutan dari revitalisasi penyuluhan pertanian tahun 2010.
agar tahap pemantapan sistem penyuluhan pertanian dapat berjalan secara produktif, efektif dan efisien, perlu dilakukan identifikasi sumberdaya dan program pembangunan pertanian baik yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Hal tersebut diperlukan dalam rangka penyusunan rencana penyelenggaraan penyuluhan pertanian di semua tingkatan. Rencana penyelenggaraan pertanian dikenal dengan istilah programa penyuluhan pertanian.
Programa penyuluhan pertanian adalah rencana tertulis yang disusun secara sistematis untuk memberikan arah dan pedoman serta sebagai alat pengendali pencapaian tujuan penyuluhan. Programa penyuluhan disusun setiap tahun yang memuat rencana penyuluhan tahun berikutnya dengan memperhatikan siklus anggaran pada masing-masing tingkatan, serta mencakup pengorganisasian dan pengelolaan sumberdaya sebagai dasar penyelenggaraan penyuluhan pertanian,
Programa penyuluhan terdiri atas programa penyuluhan desa/ kelurahan, kecamatan, kabupaten/ kota, provinsi dan programa penyuluhan nasional.
Programa penyuluhan ini harus dapat merespon aspirasi pelaku utama dan pelaku usaha di perdesaan dengan memperhatikan keterpaduan dan kesinergian programa penyuluhan pada setiap tingkatan.
15
Keterpaduan mengandung maksud bahwa programa penyuluhan pertanian tingkat desa/ kelurahan disusun dengan memperhatikan programa penyuluhan tingkat kecamatan, tingkat kabupaten/kota, tingkat provinsi dan tingkat nasional, dengan berdasarkan kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha, sedangkan yang dimaksud dengan kesinergian yaitu programa penyuluhan pertanian pada tap tingkatan mempunyai hubungan yang bersifat saling mendukung. Dengan demikian semua programa peyuluhan pertanian di semua tingkatan selaras dan tidak bertentangan satu sama lain.
Dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pembiayaan, Pembinaan, dan Pengawasan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan tanggal 8 Juni 2009, maka programa penyuluhan diharapkan dapat menghasilkan kegiatan penyuluhan pertanian spesifik Iokalita yang strategis.
Disamping itu dapat mempunyai daya ungkit yang tinggi terhadap peningkatan produktivitas komoditas unggulan daerah dan pendapatan petani sehingga kegiatan-kegiatan yang tercantum dalam programa penyuluhan pertanian ini harus mampu merespon kebutuhan para pelaku utama dan para pelaku usaha serta dapat memberikan dukungan terhadap program empat sukses pertanian.
Programa penyuluhan pertanian BPP Kaliasin Tahun 2022 disusun oleh kelompok Jabatan Fungsional di Wilayah BPP Kaliasin bersama dengan organisasi petani di tingkat BPP/Kecamatan yaitu Kelompok KTNA BPP Kaliasin.
Selanjutnya Programa Penyuluhan Pertanian PP Kaliasin dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian Tahun 2022 oleh setiap penyuluh pertanian di Wilayah BP Kaliasin. Adapun Riwayat singkat dari BPP Kaliasin adalah :
Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kaliasin merupakan salah satu BPP di Kabupaten Tangerang, berlokasi di Jalan Raya Balaraja-Kresek KM 6,5 Desa Sukamulya Kecamatan Sukamulya Kabupaten Tangerang.
❑ BPP dari tahun ke tahun mengalami pasang surut karena perubahan SOTK di Kabupaten Tangerang
❑ BPP berada dalam naungan dinas Pertanian (s.d 1983)
❑ Tahun 1984 berada dalam naungan SPHB
❑ Tahun 1987 berada dalam naungan Dinas Pertanian Tanaman Pangan
16
❑ Tahun 1998 BIPP Kabupaten Tangerang
❑ Tahun 2001 Kembali ke Distanak Kab. Tangerang
❑ Tahun 2008-2014 di dalam naungan Badan Ketahanan Pangan Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat (BKP3M)
❑ Tahun 2014 s/d sekarang di dalam naungan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP)
4.2 Keadaan Umum Desa Bunar
A. Letak dan Luas Wilayah
Desa Bunar adalah bagian wilayah dari Kecamatan Sukamulya yang merupakan salah satu dari empat wilayah binaan dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kaliasin (tiga lainnya : Kec. Kresek, Jayanti, Balaraja). Desa Bunar memiliki luas wilayah 2,42 Km2 dengan bentuk wilayah Segi Empat. Dan dalam Kecamatan Sukamulya terdapat beberapa desa lainnya, yaitu :
1. Sukamulya 2. Kaliasin 3. Merak 4. Parahu 5. Benda 6. Buniayu 7. Kubang
Kecamatan Sukamulya merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Balaraja pada tahun 2007. BPP Kaliasin ini berada diwilayah Kecamatan Sukamulya, Sedangkan jarak Desa Bunar ke pusat pemerintahan Kecamatan berjarak 6,5 Km dan jarak ke Kantor BPP yaitu 7,0 Km.
B. Batas Wilayah
Desa Bunar ini merupakan wilayah desa paling timur dari desa lainnya pada batas wilayah Kecamatan Sukamulya, dan batas wilayah Desa Bunar diantara lain:
• Sebelah Utara : Desa Buniayu dan Legok Suka Maju
• Sebelah Barat : Desa Benda dan Merak
• Sebelah Selatan : Desa Saga
• Sebelah Timur : Desa Badak Anom dan Sidangsono
17 C. Wilayah Administratif
Desa Bunar merupakan salah satu dari 8 Desa yang ada di Kecamatan Sukamulya dan salah satu petugas pertanian yang membina wilayah Desa Bunar yaitu Bapak Rochmatullah, S.P sebagai penyuluh pertanian BPP Kaliasin.
D. Kemiringan dan Ketinggian Lahan
Keadaan topografi wilayah Desa Bunar termasuk ke dalam daerah dataran dengan kemiringan tanah < 3˚, dengan ketinggian tempat 12 meter diatas permukaan laut (DPL).
E. Klasifikasi Jenis dan Tataguna Lahan
Desa Bunar walaupun lahannya masih berpotensi di bidang pertanian, akan tetapi penggunaan lahan pertanian banyak yang tidak ditanami tanaman dikarenakan sumber air yang semakin lama semakin sedikit menjadikan petani tidak ingin mengambil resiko gagal bercocok tanam sehingga banyak lahan yang tidak ditanami. Hal ini disebabkan oleh berkembang pesatnya pabrik-pabrik industri yang banyak memakai sumber air irigasi yang dimana seharusnya dipakai untuk lahan para petani dan dari masalah tersebut juga pabrik-pabrik yang ada membuang limbah hasil produksi mengalir bersama aliran irigasi yang ada. Dan berikut adalah tabel hasil klasifikasi jenis dan tataguna lahan yang ada di Desa Bunar :
Tabel 4. Klasifikasi Jenis dan Tataguna Lahan Desa Bunar
Desa Lahan Sawah (Ha)
Sayura n (Ha)
Rawa / Situ (Ha)
Kuburan (Ha)
Palawij a (Ha)
Sayuran (Ha)
Lainnya (Ha)
Bunar 189 3,5 0 1 11,75 3,5 17
Sumber : Monografi BPP Kaliasin tahun 2021
F. Karakteristik Tanah
Karakteristik tanah di wilayah Desa Kaliasin menurut Monografi BPP Kaliasin tahun 2021 adalah jenis tanah Pods.MK (Podsolik Merah Kuning) yang terbentuk karena curah hujan yang tinggi dan suhu yang sangat rendah dan juga merupakan
18
jenis tanah mineral tua yang memiliki warna kekuningan atau kemerahan. Warna dari tanah podsolik ini menandakan tingkat kesuburan tanah yang relatif rendah karena pencucian.Warna kuning dan merah ini disebabkan oleh longgokan besi dan aluminum yang teroksidasi. Dan berdasarkan Monografi BPP Kaliasin tahun 2021 tanah di Desa Kaliasin memiliki rata-rata PH tanam lahan sawah berkisar 6,1 yaitu berkategori netral.
G. Curah Hujan dan Iklim
Melihat dari klasifikasi iklim di Kabupaten Tangerang berdasarkan data Monografi BPP Kaliasin tahun 2021 yang bersumber dari stasiun penangkar curah hujan BPP Kaliasin, dan berikut adalah tabel hasil pendataan curah hujan dalam waktu 10 tahun terakhir :
Tabel 5. Hasil pendataan curah hujan dalam waktu 10 tahun terakhir
NO BULAN CURAH HUJAN
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 Januari 814 1221 1245 0 203 1221 1245 0 203 333,6
2 Februari 2131 2433 1803 135 137 2433 1803 135 137 603,4
3 Maret 706 1106 588 33 271 1106 588 22 171 152,9
4 April 302 660 450 43 125 660 450 43 125 150,3
5 Mei 488 105 691 172 116 105 691 172 116 45,3
6 Juni 318 557 261 130 50 557 261 130 50 23
7 Juli 205 76 0 205 115 76 0 205 115 0
8 Agustus 55 63 0 139 4 63 0 139 4 47,6
9 September 0 0 0 138 9 0 0 138 9 0
10 Oktober 527 880 42 216 130 880 42 216 130 0
11 November 889 1378 192 106 93 1378 192 106 93 108,5
12 Desember 1355 682 170 219 187 682 170 219 187 242
Jumlah 7790 9161 5442 1523 1339 9161 5442 1523 1339 1706,6
Rata-Rata 649 763 453 127 112 763 454 127 112 142,22
Bulan Basah 10 9 8 9 7 9 8 9 8 5
Bulan Kering 2 3 4 3 5 3 4 3 4 7
Sumber : Monografi BPP Kaliasin tahun 2021
19 4.3 Hasil Kegiatan
A. Alat dan Mesin Pertanian
Dalam kegiatan pertanian dibutuhkan sarana dan prasarana sebagai penunjang kegiatan pertanian yang dimanfaatkan untuk membantu petani dalam kegiatan bertani seperti di Desa Bunar yang dimana memanfatkan alat dan mesin pertanian yang ada untuk mengolah lahan dari sebelum masa tanam hingga masa panen seperti membajak lahan menggunakan Hand Traktor, mengairi lahan menggunakan Pompa Air dan mengolah hasil tanaman padi menggunakan Power Tresher, dan berikut adalah tabel alat dan mesin pertanian yang ada di Desa Bunar :
Tabel 6. Alat dan Mesin Pertanian yang ada di Desa Bunar
B. Observasi dan Pengamatan Sumber Air Irigasi
Sumber mata air yang dimanfaatkan oleh petani di wilayah Desa Bunar ini berasal dari Sungai Cidurian yang dimana aliran ini dimulai dari Kecamatan Balaraja hingga sampai ke Kecamatan Sukamulya yang tepatnya berada dibelakang rumah ketua kelompok tani dan berakhir di laut dan meliputi 4 Kecamatan yaitu Kecamatan Sukamulya, Kecamatan Keronjo, Kecamatan Balaraja, dan Kecamatan Kemeri. Dan berikut adalah gambar Pintu Air yang berlokasi di Bojongloa, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, Banten.
ALAT MESIN PERTANIAN HAND
TRAKTOR
POMPA
AIR HULLER
RONTONGAN LANTAI JEMUR
SABIT
BERGERIGI CAPLAK POWER
TRESHER
BANTING
BERTIRAI UNIT LUAS
10 5 4 1 71 4 600 1,58 395
20
Gambar 3. Pintu air
Gambar 4. Peta Lahan Pertanian Desa Bunar Tahun 2022
C. Observasi dan Pengamatan Pompa Sentrifugal Desa Bunar
Observasi serta pengamatan Pompa Sentrifugal yang berada di Desa Bunar yaitu dengan cara mengunjungi langsung rumah pompa yang berada di samping sungai didekat lahan sawah. Desa Bunar memiliki 2 Pompa Listrik 6 inch dan 8 inch dengan merek NIAGARA tipe GTR yang digunakan untuk mengairi 70 Ha lahan sawah dan menghabiskan listrik 1 kwh/bulan dengan biaya Rp. 4 juta.
Pompa Listrik ini digunakan dari tahun 2002 dan sudah diganti 3 kali dengan mendapatkan bantuan hanya 1 kali.
21
Gambar 5. Pompa 6 inch Gambar 6. Pompa 8 inch
Gambar 7. Rumah Pompa Desa Bunar
D. Observasi dan Pengamatan Penerapan Penggunaan Pompa Sentrifugal Desa Bunar
Penerapan Pompa Sentrifugal yang berada di Desa Bunar memanfaatkan sumber aliran air sungai cidurian dan menghisap volume air sungai dan kemudian dialirkan menggunakan pipa menuju saluran irigasi tersier dengan bentuk trapesium dengan panjang ± 1.200 meter, lebar ± 60-70 cm, dan kedalaman ± 60 cm yang dimana membagi 70 Ha lahan sawah. Penggunaan Pompa Sentrifugal 6 inch dijalankan selama 5 hari dan 2 hari waktu istirahat dalam waktu seminggu, sedangkan untuk pompa 8 inch dijalankan selama 2 hari dalam waktu seminggu.
Dalam penggunaannya pompa di Desa Bunar lebih memilih menggunakan pompa listrik ketimbang pompa diesel yang dimana mulai sulit untuk mendapatkan bahan bakarnya. Berkat penggunaan pompa sentrifugal di Desa Bunar dapat mengisi ± 1.500 meter lahan sawah dengan waktu ± 10 menit.
22 E. Spesifikasi Pompa
Pompa sentrifugal Niagara GTR cocok untuk memompa atau mengalirkan air dalam berbagai aplikasi seperti pertanian, akuakultur, perkebunan, saluran irigasi, dan industri. Pompa ini memiliki keistimewaan yaitu kipas tertutup, perawatan mudah, awet, dan konstruksi sederhana. Dan pompa GTR ini memiliki bahan/material sebagai berikut :
• Rumah pompa / Casing : Besi tuang kelabu / Grey cast iron
• Kipas pompa / Impeller : Besi tuang kelabu / Grey cast iron ( standard ) atau kuningan / Bronze ( pesanan khusus )
• Poros pompa / shaft : Baja / Steel ( standard ) atau Baja anti karat / Stainless steel ( pesanan khusus )
• Cairan / Liquid : Berat jenis = 1
• Suhu / Temperature : Hingga = 40˚ C
• Putaran / Revolution : GTR 6 & GTR 8 = Searah jarum jam, dilihat dari ujung poros.
Tabel 7. Spesifikasi Pompa GTR 6 dan GTR 8
TYPE
Diameter Hisap -
Buang (inch)
Putaran (rpm)
Tenaga yang dibutuhkan
/ Power (HP)
SPESIFIKASI
Kapasitas ( L / min )
Total Head
( M )
Kapasitas ( L / min )
Total
Head ( M )
Kapasitas ( L / min )
Total
Head ( M )
GTR 6 6'' - 6''
1450 9,5 1340 16 2250 12,2 3130 6,4
1750 15,5 1475 22,5 2665 16,7 3595 9
1950 21,5 1690 27,6 2835 20,7 3915 11,2
GTR 8 8'' - 8''
1450 12,75 1935 14,2 3720 10,3 4760 6,4
1650 19,25 2805 16,4 4380 12,5 5155 8,6
1800 25 3010 19,5 4655 15,7 5930 9
Tabel 8. Dimensi Pompa GTR 6 dan GTR 8 DIMENSI POMPA Model
GTR 6 GTR 8
CH 234 225,5
DC 48 44
DH 557 596
23
AD 80 74
PL 597,5 660,8
Q 368,7 387,8
SC 142 150
FA 62 76
SH 334,5 374
BA 24 24
BM 160 180
BL 208 228
BH 19 22
BP 318 355
BW 363 403
h 19 19
Tabel 9. Dimensi Pompa GTR 6 dan GTR 8
Model FLANGE V. PULLEY
Weigh t ( Kgs )
d g n ST DT V - Belt DL TG
GTR 6 163,8 240 8 60 40 150 B 3 160 144 GTR 8 214,6 290 71,5 53 201 B 4 214 240
F. Kelebihan dan Kelemahan Pompa Sentrifugal Desa Bunar
Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan, berikut adalah kelebihan dari sistem irigasi permukaan di wilayah Kecamatan Ranca Bungur sebagai berikut :
• Pompa tidak harus dipersiapkan segala komponennya
• Penggunaan Pompa lebih efisien
• Tidak menimbulkan suara berisik
• Dibandingkan pompa lainnya yang menggunakan bahan bakar bensin atau solar, pompa listrik ini menggunakan listrik sebagai bahan bakar yang dimana listrik ini dapat diperbaharui dan juga tidak mengeluarkan asap sehingga ramah lingkungan
• Penggunaan biayanya lebih murah dibandingkan pompa lainnya yang menggunakan bahan bakar bensin atau solar.
Serta berdasarkan penjelasan diatas, berikut adalah kelemahan dari sistem irigasi
24 permukaan sebagai berikut:
• Biaya pembelian pompa ini lebih tinggi daripada pompa lainnya.
• Karena penggunaannya sedikit yang memakai, maka jika terjadi kerusakan pada pompa hanya sedikit operator yang bisa memperbaiki pompa listrik ini. Bahkan ada petani yang memanggil operator dari luar wilayah, dan juga biaya memperbaikinya lumayan besar.
G. Pemeliharaan Pompa Sentrifugal
Pemeliharaan merupakan inspeksi terhadap peralatan yang terpasang dan dalam keadaan beroperasi. Hal ini dilakukan agar gejala-gejala kerusakan dapat segera diketahui, sehingga kerusakan dapat segera diketahui, sehingga kerusakan yang lebih fatal dapat dihindari. Sedangkan untuk menetapkan kerusakan yang terjadi dilakukan dengan langkah pemeriksaan menggunakan instrumen seperti pada predictive maintenance. Kegiatan yang dilakukan pada saat melakukan pemeliharaan adalah :
• Pemeriksaan kondisi oli.
• Pemeriksaan temperature fluida.
• Memeriksa apakah terjadi vibrasi yang terlalu besar.
• Pemeriksaan baut-baut pada sambungan.
• Predictive Maintenance, yaitu merupakan tindakan perawatan yang bersifat pengamatan terhadap objek dengan melakukan pengukuran- pengukuran tertentu.
Dalam pemeliharaan pompa sentrifugal di Desa Bunar ini, menurut Pak Ahmad Yani selaku Ketua Kelompok Tani pemeliharaan pompa sentrifugal ini hanya mengganti Gemuk (Oli) dalam waktu 4 bulan agar mengurangi panas yang ada dalam pompa dan mencegah terjadinya overheat, sedangkan jika pergantian kawat hanya dilakukan jika mesin mengalami kerusakan. Dan pada dahulu pompa ini pernah mengalami jebol sehingga bagian-bagian pompa diganti dengan yang baru. Dalam pemeliharaan pompa sentrifugal di Desa Bunar, jika terjadi masalah maka sebisanya petani memperbaiki sendiri pompa tersebut tetapi jika pompa yang rusak tidak dapat diperbaiki maka petani memanggil teknisi untuk datang ke
25
desa ataupun petani pergi ke tempat operator pompa. Dan berikut adalah tabel penyelesaian masalah pompa :
Tabel 10. Penyelesaian masalah Pompa
Gejala Penyebab Penanganan
Pompa tak mau menyala
- Motor rusak - Pompa rusak
- Tidak ada arus listrik - Impeller tersumbat
- Perbaikan motor - Memperbaiki pompa - Periksa listrik
- Lakukan
pembersihan impeller Meskipun pompa
mulai bekerja, tetapi air tidak tersedot.
- Katup tertutup - Katup tidak terbuka - Impeller tersumbat
- Buka Katup - Perbaiki katup - Lakukan
pembersihan impeller Tidak ada jumlah air
dan head
- Tekanan head terlalu tinggi
- Pipa pengisapan dan saringan tersumbat - Impeller tersumbat
- Periksa pemasangan pipa pada jalur akhir air
- Lakukan
pembersihan pada pipa
- Lakukan
pembersihan Impeller Motor kelebihan
beban
- Shaft rusak - Casing distorted - Penghantaran arus
terlalu tinggi - Head rendah
- Mengganti shaft dengan yang baru - Periksa kondisi
pompa
- Mengurangi tekanan katup
- Kurangi tekanan katup
Bearing terlalu panas - Pelumas tidak cukup - Pelumas terlalu
banyak
- Isi pelumas - Kurangi pelumas
26
- Bearing tergores dan berkarat
- Shaft bengkok
- Mengganti roller bearing dengan yang baru
- Mengganti shaft dengan yang baru Pompa bergetar - Shaft bengkok
- Getaran saat memompa
- Bearing rusak - Impeller tersumbat
- Mengganti shaft - Memperkuat pipa - Mengganti roller
bearing dan
underwater bearing
H. Permasalahan Pompa Sentrifugal di Desa Bunar
Berdasarkan informasi dari yang didapatkan, di wilayah Desa Bunar ini memiliki beberapa masalah air irigasi dan pada kegiatan penyuluhan masalah air ini juga sering disinggung oleh para petani-petani. Masalah utama yang dirasakan petani mengenai air irigasi ini ialah jumlah volume debit air yang sangat kurang atau bahkan tidak ada, dikarenakan aliran irigasi yang tidak dikelola dengan baik dan banyak sampah-sampah yang menumpuk hingga menghambat aliran air sehingga air dari aliran sekunder tidak mencapai ke daerah lahan petani. Oleh karena itu akibat tidak adanya air maka penggunakan Pompa ini menjadi tidak terpakai.
Menurut informasi dari beberapa pegawai BPP Kaliasin, pada dahulu terdapat petani yang memaksa mengalirkan air irigasi ke daerahnya yang dimana padahal belum waktunya untuk dialirkan ke daerahnya. Sehingga hal ini mengakibatkan lahan petani lain tidak kebagian air, alhasil petani-petani yang tidak mendapatkan air protes kepada petani dan petugas pintu air yang menutup akses air irigasi ke daerahnya. Dan pada akhirnya petani yang kesal membolongi hingga merusak pintu air agar air dapat mengalir, hal ini mengakibatkan rusaknya fasilitas pintu air.
Lalu permasalahan lain yang di hadapi ialah limbah-limbah sampah masyakarakat, seperti botol plastik, kantong plastik, popok bayi, yang menumpuk sehingga limbah ini terkadang masuk ke dalam pipa yang mengakibatkan pompa
27
macet dan akhirnya berhenti bahkan bisa terjadi kerusakan. Selain limbah, terdapat juga hewan-hewan yang masuk kedalam aliran air yang masuk kepompa seperti ular dan ikan.
I. Solusi Permasalahan Pompa Sentrifugal
Berdasarkan dari hasil permasalahan tersebut, penulis disini memberikan beberapa solusi untuk permasalahan diatas ialah, selain mengandalkan air dari sungai petani dapat membuat embung untuk menampung suplai air dari hujan yang turun sehingga dapat digunakan ketika tidak adanya air dari sungai dan penggunaan pompa dapat berjalan.
Kemudian peran aktif masyarakat sekitar bersama seluruh lapisan masyarakat, aparat desa untuk melakukan gerakan pembersihan saluran irigasi, dan diperlukan juga adanya pertemuan antara Lembaga Pemerintahan serta Instansi terkait bersama petani untuk membahas lebih jauh mengenai manajemen tatakola pembagian air dan permasalahan diatas.
Selain itu perlu adanya kesadaran dalam diri warga untuk tidak membuang sampah disungai, selain bisa mengakibatkan banjir & sungai tercemar terdapat petani yg merasakan pengaruh yang begitu besar mengenai permasalahan tersebut.
Selanjutnya saran terakhir dari penulis ialah membuat filter yang terdapat di ujung pipa penghisap untuk mencegah limbah dan hewan-hewan tidak masuk kedalam pipa sehingga pemakaian pompa berjalan dengan aman.
4.4 Kegiatan Tambahan
1. Penanaman Padi
Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 12 Juli 2022 yang dimana kami Mahasiswa PEPI ikut membantu menanam Padi dengan jenis Japonica. Pada awal kegiatan, bibit padi sebelumnya sudah disemai terlebih dahulu oleh pegawai BPP Kaliasin selama 20 hari. Menurut informasi dari pegawai BPP Kaliasin yaitu Bapak Abdul Hadi seharusnya dilakukan pada hari ke 15 sesudah masa tanam
28
persemaian, tetapi penanaman padi dilakukan pada hari ke 20 karena sebelumnya sawah belum mendapatkan air yang cukup untuk menanam dan ketika hujan turun/air sudah cukup maka dapat dilakukan penanaman.
Gambar 8. Kegiatan menanam tanaman Padi
2. Sosialisasi Penyusunan RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) Tahun 2023
Kegiatan ini merupakan kegiatan menyusun data untuk memenuhi kebutuhan produksi seperti alat mesin pertanian ataupun pupuk bersubsidi seperti yang dilakukan Pegawai BPP Kaliasin rutin setiap tahunnya. Sosialisasi ini membahas tentang kesepakatan mengenai pupuk urea dan pupuk MPK, serta pada kali ini saya berkesempatan langsung ikut dalam sosialisasi bantuan Pupuk Hayati Cair yang diberikan pemerintah melalui BPP kepada Kelompok Tani yang ada dibeberapa kecamatan dan dimulai dengan cara pemakaian, dosis pemakaian, dan waktu pemakaian. Pupuk Hayati cair ini bertujuan sebagai penyubur tanah serta penyedia nutrisi untuk tanaman padi ataupun palawija.
Gambar 9. Kegiatan Penyuluhan Desa Bunar Gambar 10. Sosialisasi Pupuk Cair
3. Mengikuti kegiatan Binwil (Bina Wilayah) di Desa Bunar
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengevaluasi
29
kegiatan dan administrasi PKK didesa. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 13 Juli 2022 di Desa Bunar yang diikuti oleh Bu Aan Nuraini, SP sebagai Koordinator BPP Kaliasin dan Pak Rochmatullah, SP sebagai Penyuluh Pertanian Desa Bunar.
Gambar 11. Kegiatan BinWil Desa Bunar Gambar 12. Kegiatan Menanam
4. Membuat Irigasi tetes
Kegiatan ini dilakukan untuk membantu mengairi tanaman-tanaman yang ada di BPP Kaliasin dengan menggunakan botol-botol bekas sehingga dapat menghemat air dan tenaga karena dengan membiarkan air menetes menetes perlahan ke permukaan tanah secara terus menerus hingga air dalam botol tersebut habis.
Gambar 13. Pembuatan Irigasi Tetes
5. Membuat APH (Agen Pengendali Hayati)
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dimana kami Mahasiswa PEPI ikut membantu membuat Agen Pengendali Hayati dengan Pak Saparudin selaku Pos Pengembangan Agen Hayati, Pak Abdul Hadi selaku Cleaning Service BPP Kaliasin, Pak Iman Maryono, SP selaku mantan Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) BPP Kaliasin, dan terdapat kesempatan
30
mempelajari apaitu APH (Agen Pengendali Hayati) bersama Pak Pipin Rohbini selaku Koordinator Penyuluh BPP Kaliasin, BPP Caringin, dan BPP Sepatan yang dulunya sebagai Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) BPP Kaliasin.
Gambar 14. Pembuatan Agens Hayati Gambar 15. Pembelajaran Agens Hayati
Agen Pengendali Hayati adalah mikroorganisme seperti bakteri, virus, ataupun jamur baik yang terjadi secara alami maupun merupakan hasil rekayasa genetika yang digunakan untuk mengendalikan organisme pengganggu tumbuhan (OPT). Dengan tujuan memanfaatkan organisme sebagai musuh alami terhadap pengendalian organisme sasaran sehingga mengatur pertumbuhan populasi organisme pengganggu tanaman. Adapun beberapa Agen Pengendali Hayati yang dibuat, yaitu sebagai berikut :
- Beauveria
APH Beauveria ini menginfeksi tubuh serangga dimulai dengan kontak inang, masuk ke tubuh inang, berkembang biak dalam satu atau lebih jaringan inang, kemudian kontak dan menginfeksi inang baru. Setelah beberapa hari, seluruh permukaan tubuh serangga yang terinfeksi akan tertutup oleh massa jamur berwarna putih. Dan dalam pembuatan APH ini dapat dibuat dengan mudah, yaitu :
1. Cuci beras yang sudah dibersihkan
2. Keringkan beras, dapat dengan cara disebar ditempat agar cepat kering 3. Masukan beras yang sudah dikeringkan ke dalam media plastik
4. Kemudian jika sudah maka dapat dikukus terlebih dahulu agar bakteri yang ada pada beras dan plastik mati
5. Jika sudah masukan ke dalam in case atau ruangan yang steril agar tidak ada bakteri lain yang masuk selain bakteri yang diinginkan
31
6. Masukan isolat kedalam beras yang sudah dimasukan kedalam plastik (lebih baik dalam pengambilan isolat dekat dengan cahaya panas atau lilin agar bakteri lain tidak ikut masuk bersama isolat yang memungkinkan terjadinya terkontaminasi oleh bakteri yang lain). Pengertian isolat bakteri yaitu suatu proses mengambil bakteri dari medium atau dari lingkungan asalnya lalu menumbuhkannya di medium buatan sehingga diperoleh biakan yang murni (Singleton & Sainsbury, 2006).
7. Jika sudah tutup dengan rapat plastik agar bakteri lain tidak masuk.
8. Tunggu 2 minggu hingga bakteri menyatu dengan beras.
- Paenibacillus
APH Paenibacillus ini merupakan bakteri non patogen yang menguntungkan dibidang kesehatan dan lingkungan, dan mampu mengendalikan serangan blast pada tanaman padi. Aplikasi dapat dilakukan pada persemaian tanaman dan pertanaman di lapangan sebanyak 3 kali. Menurut informasi dari Pak Pipin Rohbini selaku Koordinator Penyuluh BPP Kaliasin, BPP Caringin, dan BPP Sepatan APH Paenibacillus ini dapat bertahan dilahan jika pada lahan dikelola dengan baik dan tidak menggunakan pestisida maka bakteri ini dapat terus hidup secara terus menerus. Dalam pembuatan APH ini dapat dibuat dengan mudah, yaitu dengan cara :
1. Rebus kentang yang kemudian akan diambil sari dari air rebusan kentang, kemudian masukan ke dalam galon ataupun tangki
2. Kemudian dalam tahapan ini menggunakan alat sirkulasi udara, dalam pembuatan alat sirkulasi yang ada di BPP Kaliasin menggunakan alat dan bahan seperti Aerator, botol-botol bekas, selang infus, kapas, larutan PK, dan air bersih.
3. Jika sudah terdapat alat sirkulasi maka sambungkan Aerator ke botol yang berisi larutan PK, lalu sambungkan ke botol yang berisi kapas, kemudian sambungkan ke dalam galon atau tangki yang berisi larutan sari kentang, dan yang terakhir sambungkan ke botol yang berisi air bersih.
4. Tunggu hingga 2 minggu sampai bau dan warna larutan berubah.
- PGPR
32
PGPR adalah kelompok bakteri menguntungkan bagi tanaman yang dimana bakteri ini berkolonisasi disekitar zona perakaran tanaman sehingga aktivitas PGPR ini berpengaruh secara positif bagi pertumbuhan tanaman, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Dalam pembuatan APH ini dapat dibuat dengan mudah, yaitu dengan cara :
1. Siapkan alat dan bahan seperti : saringan, beberapa liter air, dedak, terasi, kapur sirih, kacang, minyak, dan micin
2. Rebus air, jika air sudah panas atau mendidih masukan bahan-bahan yang sudah disiapkan seperti dedak, terasi, kacang, dan micin
3. Jika sudah sekitar 30 menit angkat kemudian saring ampas larutan tersebut dan masukan ke dalam tangki ataupun galon, lalu tunggu larutan tersebut dingin
4. Jika larutan tersebut sudah dingin kita dapat memasukan larutan kapur sirih dan minyak kedalam tangki ataupun galon tersebut
5. Kemudian pasangkan alat sirkulasi pada tangki atau galon tersebut.
Menurut informasi dari Pak Saparudin tidak masalah jika tidak menggunakan alat sirkulasi, tetapi dalam pengurusannya kita harus seringkali mengocok tangki atau galon agar tidak terjadi endapan dan seringkali membuka tutup tangka agar gasnya keluar.
6. Tunggu hingga 2 minggu sampai bau dan warna larutan berubah.
6. Penanaman Behih Padi
Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 29 Juli 2022 yang dimana saya mengikuti kegiatan menebar benih Padi dengan jenis Ciherang bersama salah satu pegawai BPP Kaliasin Pak Abdul Hadi dan Pak Janah selaku Petani. Menurut informasi dari Pak Janah, jenis padi ini memiliki beras yang pulen dan jika dilihat benih padi ini lebih besar dari jenis padi lainnya. Dalam penanaman benih ini diadakan di tempat yang dibuat di depan rumah Pak Janah, yang dimana ini mengambil tanah sawah kemudian ditaruh ditempat yang sudah disediakan. Menurut informasi, benih padi yang tumbuh menjadi bibit ini memiliki akar yang saling mengikat satu sama lain dikarenakan tempat yang digunakan tidak terlalu dalam dan jika menggunakan tempat ini cenderung lebih mudah untuk menyiram pupuk dan menjaga dari hama- hama pengganggu seperti burung karena tempatnya yang berada di depan rumah.
33
Gambar 16. Penebaran Benih Padi
7. Penanaman Kacang
Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 21 Juli 2022 yang dimana kami Mahasiswa PEPI ikut membantu menanam Kacang bersama beberapa pegawai BPP Kaliasin. Berdasarkan informasi dari Pak Saparudin pada masa tanam sebelumnya BPP Kaliasin tidak menanam tanaman Kacang tetapi menanam tanaman Jagung, dan pada saat ini dikarenakan mendapatkan benih kacang maka direncanakan akan menanam kacang yang dimana ini pertama kalinya BPP Kaliasin ini menaman kacang dan hanya beberapa tanaman jagung. Penanaman ini dimulai dengan mempersiapkan benih kacang yang kemudian dibuat jalur tanam, pembuatan lubang tanam dan menaburkan 1-2 butir benih kacang pada lubang tanam.
Gambar 17. Penanaman Kacang
8. Penanaman Benih Cabai
Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 2 Agustus 2022 yang dimana kami Mahasiswa PEPI ikut membantu menanam benih cabai dengan memanfaatkan
34
bahan bekas potongan botol untuk irigasi tetes sebelumnya dan menggunakan kompos daun-daun pohon yang ada disekitar BPP Kaliasin. Berdasarkan informasi dari Pak Saparudin lama daun yang disimpan ke karung sekitar 3 bulan, dan daun didalam karung dapat hancur dengan mudah sehingga dapat digunakan untuk media tanam tanaman. Penggunaan kompos ini juga sangat bermanfaat untuk tanaman, yaitu dapat meningkatkan kesuburan tanah, meningkatkan serapan air pada tanah, dan meningkatkan aktivitas mikroba dalam tanah.
Gambar 18. Penyemaian Benih Cabai
9. Membantu membuat umbul-umbul
Kegiatan ini merupakan kegiatan membantu pegawai BPP Kaliasin untuk membuat umbul-umbul yang dimana untuk persiapan hari Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus dengan menggunakan pohon bambu yang sebelumnya sudah dipotong.
Gambar 19. Pembuatan Umbul-Umbul
35 BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan observasi secara langsung dan wawancara dengan beberapa petani dan penyuluh, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa pemanfaatan pompa sentrifugal di Desa Bunar sebagai alat dan mesin pertanian ini dimanfaatkan dengan baik. Petani yang memakai pompa sentrifugal ini paham akan apa yang dibutuhkan pompa supaya pompa memiliki umur kualitas yang Panjang. Bahkan Pak Ahmad Yani selaku Ketua Kelompok Tani Desa Bunar dapat mengubah kualitas pemakaian pompa 1,6 inch sama dengan 1,8 inch tetapi dengan resiko umur pompa akan berkurang.
2. Dalam pemeliharaan pompa sentrifugal yang ada di Desa Bunar ini, dapat dikatakan cukup baik karena petani-petani dapat mengoperasikan dan mengetahui masalah ketika terjadi kerusakan dan cara mengatasinya. Tetapi jika kerusakannya lebih dari yang bisa dilakukan petani, maka petani akan memanggil atau membawa pompa ke tempat operator yang lebih paham tentang masalah pompa.
3. Permasalahan utama dalam pompa sentrifugal dan termasuk kedalam pertanian ini yaitu kekurangan air, jumlah volume dan debit air irigasi dikatakan kurang mencukupi kegiatan pertanian yang ada didesa bunar sehingga petani menggunakan juga embung agar mencukupi kebutuhan air untuk bertani dan penggunaan pompa dapat beroperasi.
4. Berdasarkan hasil observasi wilayah pertanian yang ada disekitar Desa Bunar dan wilayah kerja BPP Kaliasin, banyak lahan sawah yang tidak ditanami dikarenakan kekurangan air dari aliran irigasi sekunder dan curah hujan yang sedikit bahkan jarang terjadi.
5.2 Saran
Penggunaan dan pemanfaatan pompa sentrifugal. di Desa Bunar ini sudah cukup baik, tetapi menurut informasi Pak Ahmad Yani terdapat petani lainnya yang belum mau menggunakan pompa listrik sentrifugal yang dimana ini lebih menguntungkan dan penggunaannya juga lebih mudah ketimbang menggunakan pompa lainnya yang harus di engkol dan menggunakan bahan bakar solar dan
36
bensin yang lebih mahal ketimbang mengunakan bahan bakar listrik. Sehingga semoga kedepannya terdapat sosialisasi penggunaan pompa listrik sentrifugal yang dimana harganya lebih mahal, tetapi penggunaannya lebih mudah dan murah serta pompa listrik ini tidak menimbulkan suara berisik dan ramah lingkungan.
Diperlukan koordinasi serta evaluasi lebih lanjut tentang sistem pengelolaan air irigasi dengan pihak lembaga pengairan air irigasi, petani dan penyuluh.
Dikarenakan air ini menjadi salah satu hal terpenting dalam aspek pertanian, jika tidak adanya air maka petanian tidak dapat berjalan dan alat mesin pertanian menjadi tidak terpakai.
Adapun saran lainnya yaitu membuat kembali petugas pintu air irigasi, yang dimana kehadirannya inilah yang sangat penting untuk mengatur dan menjaga pintu air. Serta adanya kerjasama dari pihak dinas kebersihan untuk ikut menjaga dan membantu membersihkan limbah sampah-sampah yang banyak hingga menghambat di aliran air irigasi sekunder.
37 BAB VI DAFTAR PUSTAKA
Centrifugal, P. (n.d.). Pompa Centrifugal.
Disorders, N., Network, S., & Heart, A. (2017). 1(3), 13–17.
Dr. Vladimir, V. F. (1967). Gastronomía Ecuatoriana y Turismo Local., 1(69), 5 24.
Hariyanto. (2018). Analisis Penerapan Sistem Irigasi untuk Peningkatan Hasil Pertanian di Kecamatan Cepu Kabupaten Blora. Reviews in Civil
Engineering, 02, 29–34.
Kasmir. (2019). Analisis Pemanfaatan Pompa Air Untuk Irigasi Di Desa Rato Kecamatan Bolo Kabupaten Bima. Skripsi. http://repository.ummat.ac.id/441/
Usman, A. (2012). Efisiensi Penggunaan Air Irigasi Sumur Pompa Artesis Pada Usaha tani Lahan Kering Di Lombok Timur Nusa Tenggara Barat. 10(3), 8–
14
PT. LUKES INDONESIA. Centrifugal Self Priming Closed Impeller. Ctg. No. 3 17 10 01. https://www.lukesindonesia.com/katalog-niagara/
BaronScorpionMaster1170. (2017). 21 trouble shooting pompa masalah masalah pada pompa. 22, 16-20.
Aulialia. (2016). Tanah Podsolik Merah Kuning : Pengertian, Karakteristik dan Persebarannya. ilmugeografi.com. https://ilmugeografi.com/ilmu-
bumi/tanah/tanah-podsolik-merah-kuning.
38
JURNAL HARIAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) I
POLITEKNIK ENJINIRING PERTANIAN INDONESIA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
Nama : Ken Sanjaya
NIM : 07.15.20.037
Program Studi : Tata Air Pertanian Lokasi PKL I : BPP Kaliasin
No. Hari
Tanggal Kegiatan Keterangan
Paraf Pembimbing
Eksternal 1 Senin, 11
Juli 2022
•
Pada pagi hari tepatnya pada pukul 08:02 WIB, saya menanyakan beberapa informasi mengenai Profil BPP Kaliasin.
•
Pada pagi hari pukul 09:17 WIB, saya mengikuti kegiatan penyerahan Mahasiswa Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia kepada Pegawai dan Penyuluh BPP Kaliasin dengan Pak Dosen
Pembimbing Andy Saryoko.
2 Selasa, 12 Juli 2022
•
Pada pagi hari, saya
mengikuti kegiatan
penanaman Padi dengan
menggunakan alat Tandur
yang berfungsi untuk
membuat titik tanam padi
agar terlihat rapih dan
teratur jarak antar
tanamannya dengan Pak
Abdullah Hadi yang
dimulai pukul 08:00 WIB.
39
3 Rabu, 13
Juli 2022
•
Pada pagi hari pukul 10:09 WIB, saya mengikuti kegiatan Bimbingan Wilayah di Desa Bunar dengan Bu Aan Nuraini.
S.P selaku Koordinator Penyuluh BPP Kaliasin dan Pak Rohcmatullah, S.P selaku Penyuluh
Kecamatan Sukamulya.
•
Pada siang hari pukul 13:36 WIB, saya mengikuti kegiatan Penyuluhan di Desa Kaliasin dengan Pak Rohcmatullah, S.P.
•
Pada sore hari Pukul 15:41 WIB, saya mengikuti kegiatan Sosialisasi P3- TGAI yang diadakan di Kantor Desa Kaliasin.
4 Kamis, 14 Juli 2022
•
Pada pagi hari pukul 09:51 WIB, saya mengikuti kegiatan penyuluhan dengan Pak Suharna, S.PKP dibeberapa Desa di Kecamatan Kresek.
•
Pada siang hari pukul 11:26 WIB, saya mengamati sumber irigasi lahan yang ada dikampung Sondol.
5 Jum'at, 15 Juli 2022
•
Pada pagi hari pukul 09:48 WIB, saya mengamati saluran aliran air Irigasi yang ada di wilayah kerja BPP Kaliasin dan
sekitarnya dengan Pak Dedi Tarmudji, S.Pt selaku Penyuluh Kecamatan Jayanti, Pak Dedih, S.PKP selaku Penyuluh
Kecamatan Kresek, dan Pak Saparudin selaku pos pengembangan agen hayati.
•
Pada pagi hari pukul 09:57
WIB, saya mengunjungi
lahan sawah yang
menggunakan Alsintan
Pompa untuk menanyai
beberapa informasi yang
40
dapat digunakan sebagai bahan pembuatan Laporan.
•
Pada siang hari pukul 10:39 WIB, saya mengujungi Kampung Sawah yang menjadi tempat wisata desa yang memanfaatkan aliran irigasi.
6 Sabtu, 16 Juli 2022
•
Pada pagi hari pukul 08:58 WIB, saya mengerjakan Laporan PKL 1.
7 Minggu, 17 Juli 2022
•
Pada pagi hari pukul 09:30 WIB, saya membantu pegawai BPP Kaliasin membenarkan alat irigasi satelit.
8 Senin, 18 Juli 2022
•
Pada pagi hari pukul 09:42 WIB, saya mengunjungi desa Bunar untuk mencari informasi-informasi tentang irigasi dan pompa sebagai bahan penunjang Laporan PKL 1.
•
Pada siang hari pukul 13:16 WIB, saya mengerjakan laporan kegiatan PKL.
9 Selasa, 19 Juli 2022
•
Pada pagi hari pukul 09:27 WIB, saya membuat irigasi tetes menggunakan botol- botol bekas yang ada di BPP Kaliasin.
•
Pada siang hari pada pukul 14:28 WIB, saya
menyiapkan bahan pembuatan agens hayati yaitu dengan air rendaman beras dan beras yang sudah dibersihkan sebelumnya.
10 Rabu, 20 Juli 2022
•
Pada pagi hari pukul 08:24
WIB, saya membuat
instalasi irigasi tetes
menggunakan botol-botol
bekas untuk beberapa
tanaman yang ada di BPP
Kaliasin.
41
•
Pada pagi hari pukul 08:40 WIB, saya membantu pegawai BPP Kaliasin membuat agens hayati.
•
Pada pagi hari pukul 09:02 WIB, saya membantu membersihkan kentang untuk sebagai bahan pembuatan agens hayati.
•
Pada pagi hari menjelang siang pukul 10:54 WIB, saya mengikuti
pembelajaran APH atau Agen Pengendali Hayati bersama Pak Pipin Rohbini.
•
Pada malam hari pukul 20:52 WIB, saya membantu membuat agens hayati
11 Kamis, 21 Juli 2022
•
Kegiatan saya pada hari ini yaitu membantu menanam Kacang dengan Pegawai- pegawai BPP Kaliasin.
12 Jum'at, 22 Juli 2022
•
Kegiatan saya pada pagi hari hingga menjelang siang, saya mencari data dan berkomunikasi dengan Ketua Kelompok Tani, Sekretaris Kepala Desa, dan beberapa masyarakat petani disekitar lahan dalam hal untuk mempersiapkan kegiatan PKM yang diadakan oleh Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) yang dilakukan di Desa Bunar.
•
Pada siang hari pukul 13:47 WIB, saya membantu mendata petani yang ada di wilayah Kecamatan Kresek.
•
Pada siang hari pukul 14:59
WIB, saya pergi ke KWT
42
(Kelompok Wanita Tani) di Desa Parahu dalam rangka pemasangan instalasi hidroponik yang dilakukan oleh Organisasi Hidroponik Kabupaten Tangerang (HIKATA).
13 Sabtu, 23 Juli 2022
•
Pada pagi hari pukul 09:58 WIB, saya mengerjakan Laporan PKL 1.
14 Minggu, 24 Juli 2022
•
Pada pagi hari pukul 08:35 WIB, saya mengerjakan Laporan PKL 1.
15 Senin, 25 Juli 2022
•
Pada pagi hari pukul 10:07 WIB, saya membantu menanam tanaman dan membersihkan sampah- sampah disekitar got yang ada didepan BPP Kaliasin.
•
Pada siang hari pukul 11:34 WIB, saya membantu membuat RDKK Kelompok Tani yang ada di
Kecamatan Sukamulya.
16 Selasa, 26 Juli 2022
•
Kegiatan saya pada hari ini
yaitu mengikuti kegiatan
penyuluhan di Kecamatan
Sukamulya dengan
beberapa kelompok tani
yang diantaranya Tarikolot
2, Swadaya, dan Sri rumasa
dengan Bapak Penyuluh
Rochmatullah, SP.
43
17 Rabu, 27
Juli 2022
•
Pada pagi hari menjelang siang pukul 11:22 WIB, saya mengunjungi Desa Bunar untuk menanyai beberapa informasi.
•
Pada siang hari pukul 13:26 WIB, saya menyusun Laporan kegiatan PKL.
18 Kamis, 28 Juli 2022
•
Pada pagi hari pukul 08:57 WIB, saya mengamati pertumbuhan tanaman kacang yang ada di BPP.
•
Pada pagi hari pukul 09:25 WIB, saya membantu menjemur beras karena terkena banyak kutu.
•
Pada pagi hari pukul 09:26 WIB, saya membantu membersihkan tempat untuk pembuatan PGPR.
•
Pada siang hari pukul 12:02 WIB, saya ikut membantu membuat PGPR.
19 Jum'at, 29 Juli 2022
•
Pada pagi hari pukul 10:19 WIB, saya melihat
perkembangan PGPR yang sebelumnya dibuat.
•
Pada sore hari pukul 16:12
WIB, saya ikut membantu
44
menebar benih di Kampung Pondok Gede, Desa
Sukamulya bersama Pak Janah selaku petani.
20 Sabtu, 30 Juli 2022
•
Pada pagi hari pukul 08:43 WIB, saya mengerjakan Laporan PKL 1.
21 Minggu, 31 Juli 2022
•
Pada pagi hari pukul 07:48 WIB, saya melihat
beberapa pintu air irigasi yang ada di dekat tempat tinggal.
22 Senin, 1 Agustus 2022
•
Pada pagi hari pukul 08:24 WIB, saya melihat
<