• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KERJA PRAKTEK DARAT (PRADA)

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN KERJA PRAKTEK DARAT (PRADA)"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek di Bumi (PRADA). Penulis menyadari kerja keras melalui proses bimbingan, arahan dan motivasi dari orang-orang yang berpengalaman, serta doa-doa yang selalu dipanjatkan oleh orang-orang disekitar penulis sehingga penulisan Laporan Praktek Kerja Lahan (PRADA) ini dapat terlaksana dengan baik. diselesaikan dengan aman. Bagus. Bapak Johny Custer, S.T., M.T selaku Rektor Politeknik Negeri Bengkalis yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penempatan kerja.

Ibuk Zusniati, ANT II selaku Ketua Program Studi Ilmu Pelayaran dan Pengurus Dosen Pelayaran Tingkat 3 (tiga). Suzdayan.M M.Tr,Mar selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan, saran dan tata cara penulisan laporan kerja praktek ini. Seluruh civitas akademika Jurusan Kemaritiman Politeknik Negeri Bengkalis yang telah memberikan dukungan moril kepada peneliti.

Seluruh ABK kapal KN.RUPAT yang telah membimbing dan memberikan ilmu kepada penulis selama melaksanakan praktek kerja di kapal. Dan kepada para taruna Politeknik Maritim Negeri Benggala, prodi Ilmu Pelayaran dan KPN angkatan ke 4 yang banyak membantu dalam hal ide dan informasi selama penyusunan Laporan Praktek Kerja Lahan (PRADA).

  • Sejarah Singkat Distrik Navigasi Kelas I Dumai
  • Visi Dan Misi Distrik Navigasi Kelas I Dumai
    • Visi
    • Misi
  • Struktur Organisasi Distrik Navigasi Kelas I Dumai
  • Ruang Lingkup Distrik Navigasi Kelas I Dumai

Tantangan yang dihadapi wilayah navigasi Kelas I Dumai di era globalisasi dan pesatnya perkembangan teknologi informasi semakin menunjukkan intensitas yang cepat dan kompleks. Oleh karena itu, pegawai sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) diharapkan memiliki kemampuan, kompetensi dan profesionalisme dalam menjalankan tugas sesuai dengan tugas dan fungsi bidang pekerjaannya, sehingga mampu mengantisipasi dan menghadapi dinamika persaingan yang kompetitif. dan dapat merebut "kesempatan". 14 Tahun 2000 tentang Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berlaku pada Kementerian Perhubungan harus dapat meningkatkan pengelolaan keselamatan kapal yang dilakukan oleh kabupaten navigasi Kelas I Dumai.

Implikasinya, berbagai upaya dan kebijakan dilakukan oleh Kabupaten Pelayaran Kelas I Dumai, baik dalam bidang kelembagaan, sumber daya manusia maupun kebijakan strategis untuk meningkatkan kinerja pelayaran dalam memberikan pelayanan keselamatan pelayaran yang handal dan prima kepada masyarakat khususnya. pengguna jasa maritim, baik nasional maupun internasional. Mewujudkan optimalisasi fungsi navigasi yang handal sebagai urat nadi penegakan keselamatan transportasi laut di perairan Riau. Struktur organisasi merupakan susunan dan hubungan antara setiap bagian dan kedudukan dalam suatu organisasi atau perusahaan dalam melakukan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan diinginkan.

Bertanggung jawab atas penyusunan rencana, program, operasi, pemeliharaan, pengawasan, analisis, evaluasi dan penyusunan laporan untuk alat bantu navigasi kapal, telekomunikasi kapal, navigasi kapal negara, fasilitas pangkalan, bengkel, pengamatan kelautan dan survei hidrografi sebagai serta saluran dan pemantauan penyeberangan. mempunyai tugas menyusun rencana kebutuhan dan pengadaan, penyimpanan, pendistribusian dan pemusnahan peralatan dan perkakas untuk pengoperasian alat bantu navigasi kapal, telekomunikasi maritim, pengawasan laut, kegiatan hidrografi, saluran dan lintas, navigasi kapal negara, fasilitas dasar dan bengkel. Bertugas melaksanakan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsionalnya masing-masing yang terdiri dari sejumlah staf fungsional yang dibagi dalam kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pegawai Kabupaten Pelayaran Kelas I Dumai baik struktural maupun fungsional berjumlah 158 orang yang sebagian besar ditempatkan pada gugus fungsional yaitu SBNP, KN, SROP, Bengkel dan Observasi Laut. Bahwa kebijakan pimpinan Kecamatan Pelayaran Kelas I Dumai dalam menempatkan tenaga kerja pada setiap bagian/satuan kerja harus disesuaikan dengan kewenangan dan tanggung jawab masing-masing tenaga kerja dalam melaksanakan tugas berdasarkan tingkat pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan kemampuan. yang dimiliki pegawai sesuai aturan yang berlaku untuk melakukan tugas pokok dan fungsi navigasi untuk mencapai tujuan organisasi (the right men in the right place). Wilayah kerja Distrik Navigasi Kelas I Dumai meliputi kawasan-kawasan strategis dan potensial di sekitar Selat Malaka, seperti.

Nakhoda adalah pimpinan di kapal yang bertanggung jawab penuh atas keselamatan kapal, penumpang, dan barang selama dalam perjalanan dari pelabuhan muat ke pelabuhan tujuan. Bertanggung jawab untuk mengawasi oiler dan wiper dalam hal pekerjaan mesin dan melaporkan kepada First Assistant Engineer. Tugas panitera adalah membantu asisten dalam melakukan administrasi; 12 Kepala konsolidasi, bertanggung jawab atas aplikasi dan penyimpanan benih 11 COOK.

Gambar 1.2  Struktur organisasi Distrik Navigasi Kelas I Dumai
Gambar 1.2 Struktur organisasi Distrik Navigasi Kelas I Dumai
  • Spesifikasi Tugas Yang Dilaksanakan
  • Target Yang Di Harapkan
  • Perangkat Lunak/Keras Yang Digunakan
  • Data-data Yang Diperlukan
  • Dokumen Apa Yang Di Hasilkan
  • Kendala yang dihadapi selama Prada di Distrik Navigasi Kelas I Dumai . 16

Wawancara atau perbincangan dengan pegawai, petugas di kapal KN.RUPAT untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan terkait tujuan prada dan penulisan laporan prada. Tujuan yang diharapkan dapat dicapai oleh praktik pertanahan berdasarkan spesifikasi kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut. Dapat digunakan dan diperiksa selama bekerja di kapal, baik saat kapal berlabuh di dermaga maupun selama pelayaran.

Peralatan tersebut merupakan persyaratan teknis dalam menghadapi suatu pekerjaan lapangan, sedangkan peralatan yang digunakan dalam praktek darat di kapal pesiar KN.RUPAT kelas I adalah. Alat kapal yang digunakan untuk mengubah dan menentukan arah gerak kapal, lurus dan bergulir. Merupakan metode pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung semua kegiatan yang sedang berlangsung, baik melalui praktek lapangan di lapangan maupun dengan memperhatikan setiap kegiatan yang sedang dikerjakan.

Merupakan metode pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung kepada orang-orang di dalam instansi dan kepada seluruh awak kapal. Merupakan dokumen pemerintah yang dikeluarkan oleh Syahbandar kepada setiap kapal yang akan berlayar keluar pelabuhan setelah kapal tersebut memenuhi persyaratan laik laut kapal. Adapun kendala – kendala yang dihadapi saat melaksanakan Prada di Kapal Negara Kelas I KN.RUPAT Navigasi yaitu.

Hambatan muncul di awal kegiatan praktikum, karena ilmu yang didapat di perkuliahan berbeda dengan ilmu di lapangan. Dan untuk mengatasi kendala dalam proses menaikkan pelampung ringan ke atas dek kapal, seperti cuaca ekstrim, arus dan kecepatan angin, jaring ikan yang tersebar secara acak. Dan untuk mengatasi kendala dalam proses tolak dan tambat kapal dari dermaga karena bow thruster tidak berfungsi.

Dan untuk mengatasi kendala selama perawatan kapal di dermaga akibat cuaca buruk, nakhoda, perwira lainnya dan seluruh anak buah kapal memutuskan untuk menunda perawatan kapal dan melaksanakannya setelah cuaca normal. Dan untuk mengatasi kendala jaring ikan tersangkut di baling-baling dan rantai jangkar kapal dengan menurunkan perahu kerja dan awak kapal untuk memotong jaring ikan yang masih bisa dijangkau. Dan untuk mengatasi kendala pemeliharaan suar akibat cuaca buruk, maka nakhoda kapal dan seluruh awak kapal menunda pemeliharaan suar dan dilanjutkan kembali bila cuaca sudah membaik dan dapat melakukan perawatan.

Pengertian

  • Pengertian Prosedur
  • Pengertian Perawatan
  • Pengertian Perawatan Saat Di Dermaga

Selanjutnya, setiap orang telah mendapatkan peralatan yang akan digunakan untuk perawatan, dan setiap awak kapal dapat menempati posisi dimana perawatan akan dilakukan. Proses merontokkan karat dengan pukulan palu pada lambung kapal yang rusak. Saat karat diketuk dengan palu, palu langsung dipukul di lambung kapal agar karat dan cat lama bisa terkelupas.

Cat dasar yang melekat pada permukaan dan memberikan perlindungan yang baik untuk permukaan besi agar tidak berkarat. Cat dasar yang berfungsi sebagai dasar cat dan bersifat anti karat serta memiliki daya rekat pada lapisan cat selanjutnya. Setelah selesai pengecatan dasar pada lambung kapal, dan cat dasar harus sudah benar-benar kering untuk proses selanjutnya.

Dan setelah cat dasar benar-benar kering, proses selanjutnya adalah pelapisan cat akhir atau top coat. Saat membersihkan lambung digunakan air bersih yang dipercikkan pada bagian-bagian lambung yang akan dibersihkan. Setelah disemprot dengan air bersih pada bagian-bagian lambung kapal lakukan proses sebagai berikut.

Selanjutnya Bosun menginstruksikan seluruh awak kapal untuk membersihkan lambung kapal yang telah dibilas dengan air bersih, dengan sabun dan kain lap. Dalam proses pembersihan ini, seluruh rok harus disabun hingga bersih pada bagian rok yang kotor. Lambung kapal yang telah disabun bersih kemudian disiram dengan air bersih pada bagian-bagian yang telah disabunkan hingga sabun yang menempel pada lambung benar-benar bersih.

Fungsi pemeliharaan kapal ini sangat penting seperti mengoptimalkan daya dan efisiensi material sesuai fungsi dan manfaatnya, mencegah kerusakan besar secara tiba-tiba, menambah pengetahuan awak kapal serta melatih mereka memiliki rasa tanggung jawab dan disiplin kerja. Peralatan keselamatan yang digunakan untuk perawatan kapal harus diperbarui untuk mengurangi risiko kecelakaan selama bekerja. Alat-alat yang digunakan untuk perawatan kapal harus rutin dirawat untuk memaksimalkan kinerja awak kapal.

Gambar 1.4  Proses Pengecetan Ragum
Gambar 1.4 Proses Pengecetan Ragum

Prosedur Perawaan Kapal Saat Sandar Di Dermaga

Kesimpulan

Tujuan pemeliharaan adalah untuk mencegah kerusakan berat yang tiba-tiba agar kapal tetap dalam kondisi baik di segala kondisi cuaca dan di semua tempat.

Saran

Gambar

Gambar 1.1 Wilayah kerja Distrik Navigasi Kelas I Dumai
Gambar 1.2  Struktur organisasi Distrik Navigasi Kelas I Dumai
Gambar 1.4  Proses Pengecetan Ragum
Gambar 1.5 Proses  Penggunaan alat Gerinda listrik
+4

Referensi

Dokumen terkait

PEDOMAN TATALAKSANA COVID-19 Edisi 4 TIM EDITOR Perhimpunan Dokter Paru Indonesia PDPI Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia PERKI Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit