GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Sejarah Singkat Perusahaan
Cassia Co-op merupakan salah satu perusahaan berstatus Penanam Modal Asing (PMA) di Indonesia yang bergerak di bidang pengolahan kayu manis dan nilam mentah yang berlokasi di Desa Koto Dumo, Kecamatan Tanah Kampung, Kota Sungaipuh, Provinsi Jambi. Cassia Co-op merupakan perusahaan induk pengolahan kulit kayu manis yang berlokasi di Kabupaten Kerinci, sedangkan cabang dari PT. Cassia Co-op bertanggung jawab untuk pembuatan produk, sedangkan Cassia Co-op SCE bertanggung jawab untuk memasarkan produk kayu manis dan nilam olahan ke Eropa dan seluruh dunia.
Didirikan dengan fokus pada keberlanjutan, Cassia Co-op adalah perusahaan pengolahan dan ekspor kayu manis pertama yang didirikan di Kerinca (Sumatera), di tengah perkebunan kayu manis.[1] Cassia Co-op adalah perusahaan yang mengolah kayu manis organik dan non-organik, menjadi perusahaan pengekspor kayu manis bersertifikasi Rainforest Alliance pertama di dunia, dan memiliki sertifikasi Pertanian Organik UE, Biocert, dan USDA Organik serta bekerja sama dengan VECO Indonesia dan Perdagangan Berkelanjutan IDH. Cassia Co-op juga mengadakan pelatihan berdasarkan standar Sustainable Agriculture Network (SAN) bagi para petani, baik petani kayu manis organik maupun petani nilam, yang terdaftar di PT.
Visi dan Misi Perusahaan
Cassia Co-op Training Center dengan tujuan untuk membimbing dan memberikan arahan kepada petani tentang cara menanam dan memelihara tanaman yang sesuai dengan persyaratan sertifikasi yang dimiliki oleh PT. Cassia Co-op membuka jembatan bisnis antara perusahaan dan petani untuk menanam tanaman nilam dengan menjadikan mereka petani tetap di PT. Bentuk kerjasama ini dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan hubungan baik dan membuka lapangan kerja bagi para petani.
Kerja sama ini dilakukan dengan memberikan bibit nilam secara cuma-cuma kepada petani biasa kemudian melakukan treatment agar hasil panen nilam dapat dijual langsung ke PT. Sebagai bentuk kerjasama untuk mendapatkan hasil yang baik maka petani nilam diwajibkan untuk mengikuti pelatihan yang diberikan oleh perusahaan dengan tata cara budidaya nilam seperti penyiapan lahan, penyemaian, penanaman, penyemaian, pemanenan dan pengeposan dengan baik dan akurat sehingga minyak nilam yang dihasilkan dapat memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Cassia Co-op menjembatani kesenjangan antara petani dan pengguna akhir (konsumen) tanpa melalui perantara lain seperti pengepul, eksportir, importir, distributor dan sebagainya.
Struktur Organisasi Perusahaan
- Presiden Direktur
 - Direktur
 - General Manager Officer
 - Departmen Ekspor (Export Depertment)
 - Departemen Pengadaan Bahan Baku (Purchase Depertment)
 - Departemen Laboratorium (Laboratory Depertment)
 - Depertemen Produksi (Production Depertment)
 - Departemen Finansial (Finance Depertment)
 - Estate Department
 - Internal Control System
 - Intercropping
 
Tugas dan tanggung jawab Direktur Utama adalah bertanggung jawab atas kemajuan dan kelancaran kegiatan perusahaan dengan memantau kinerja semua pihak sesuai dengan tujuan dan kebijakan yang telah ditetapkan dan memberikan informasi berupa perintah mengenai ekspor produk. sesuai dengan permintaan pasar, menjalin hubungan atau koneksi yang baik dengan pelanggan eksternal, swasta dan pemerintah, untuk pengembangan proses produksi dan pemasaran produk. Tugas dan tanggung jawab manajer pengadaan bahan baku adalah melaksanakan dan bertanggung jawab atas pengadaan dan penerimaan bahan baku sesuai dengan persyaratan mutu yang telah ditetapkan atau sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP), dengan menetapkan prosedur instruksi pengadaan yang jelas sesuai dengan kualitas yang diinginkan. persyaratan, mengkoordinasikan pemilahan dan penimbangan bahan baku, mengurus negosiasi pengadaan bahan baku dengan pemasok, mengevaluasi kualitas bahan baku, mengurus semua kegiatan di departemennya dan memastikan suasana kerja yang baik. Selain itu, departemen ini juga bertanggung jawab untuk memurnikan minyak nilam yang telah melalui proses penyulingan.
Koordinasi produksi bertanggung jawab atas sistem pengendalian kerja dan koordinasi yang baik untuk mencapai tujuan produksi perusahaan. Bagian keuangan terdiri dari satu orang yang bertanggung jawab atas segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan dalam proses produksi. Tugas dan tanggung jawab estate coordinator adalah pemeliharaan dan perbaikan peralatan produksi, bertanggung jawab atas sistem kendali kerja dan memastikan koordinasi yang baik di bagian yang dipandu, memperbaiki dan mengendalikan instalasi listrik, memperbaiki dan memasang peralatan yang ditugaskan ke bagian kelistrikan, memelihara mengawasi pelaksanaan instruksi kerja pada bagian yang dipandu, memantau catatan mutu yang berlaku pada bagian yang dipandu, melakukan tindakan perbaikan terhadap penyimpangan yang terjadi pada bagian yang dipandu.
Ruang Lingkup Perusahaan
- Ketenaga kerjaan
 - Kegiatan Umum Pabrik
 - Penerimaan Bahan Baku (Incoming Raw Material)
 - Proses Produksi Kulit Kayu Manis Broken and Clean
 - Proses Produksi Kulit Kayu Manis Stick
 
Proses pengeringan kayu manis merupakan proses awal dalam pengolahan kayu manis menjadi produk pecah dan murni. Proses pengeringan diawasi oleh pengawas dan dilakukan oleh beberapa kelompok yang terbagi dalam kayu manis kering. Proses pengeringan kayu manis menggunakan sinar matahari dengan waktu pengeringan tergantung grade yang dikeringkan.
Untuk bahan baku yang masih basah membutuhkan waktu sekitar 3-4 hari untuk mengering, sedangkan kayu manis kering dapat langsung dipilah dan dipisahkan dari bahan asing dengan kipas meja. Crushing adalah proses memecah kulit kayu manis menjadi serpihan atau serpihan dengan menggunakan mesin penghancur. Kulit kayu manis pertama-tama disortir di atas meja sortir sebelum dihancurkan dan kemudian dikirim ke ban berjalan.
Setelah itu kulit kayu manis dihaluskan dan diayak menggunakan ayakan yang menghasilkan dua preparat yaitu Broken dan Clean yang termasuk dalam kategori Course. Kayu manis yang sudah dihaluskan kemudian disortir untuk memisahkan bahan asing yang tidak diinginkan. Di atas meja sortasi terdapat kipas yang berfungsi untuk membantu memisahkan kayu manis dan bahan asing.
Blending adalah proses pencampuran berbagai jenis kulit kayu manis yang telah mengalami proses penghancuran hingga menghasilkan produk akhir (pecah dan bersih) dengan kadar minyak atsiri sesuai permintaan pelanggan. Selama proses pencampuran, bahan asing masih disortir untuk memastikan bahwa pengotor dalam campuran kayu manis berkurang. Bahan baku kulit kayu manis berasal dari kulit kayu manis muda yang berumur 6-8 tahun.
Bahan baku yang tidak memenuhi kriteria berdasarkan grade akan dikantongi kemudian ditimbang untuk menentukan beratnya.
Spesifikasi Kegiatan Kerja Praktek
Membersihkan ruang kerja dan toko Dpt.Estate untuk persiapan audit oleh manajemen perusahaan.
Target YangDiharapkan
Peralatan Yang Digunakan
Data-Data YangDiperlukan
Dokumen-Dokumen YangDihasilkan
Kendala Yang Dihadapi Penulis
Defenisi Elevator
32 Lift barang atau yang lebih dikenal dengan lift barang dapat digunakan di industri, perkantoran dan obat-obatan. Lift barang sering digunakan di gedung bertingkat tinggi yang membutuhkan barang untuk diangkut antar lantai. Lift barang adalah sebuah ruangan kecil atau mobil yang dirancang sedemikian rupa sehingga dapat bergerak naik turun dari satu lantai ke lantai lain sebagai sarana pengangkutan barang di gedung bertingkat.
Seperti prinsip kerja elevator pada umumnya, elevator barang ini juga bekerja berdasarkan instruksi dari tombol panggil dan kirim di setiap lantai [6]. Pemrograman PLC pada aplikasi lift barang ini berdasarkan perintah untuk memindahkan barang dari satu lantai ke lantai lainnya. Pada dasarnya gerakan naik turun elevator akan mengikuti aturan berdasarkan program yang dimasukkan ke dalam PLC sesuai urutan yang telah ditentukan.
Tingkat kerumitan program PLC tergantung pada masalah atau urutan yang diterjemahkan ke dalam program [1]. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa lift barang adalah angkutan barang di gedung (gedung) bertingkat yang bergerak secara vertikal (naik turun) di atas rel pemandu, yang berfungsi untuk memperlancar kegiatan usaha. Seperti alat transportasi lainnya yang berjalan atau bergerak dengan motor atau sistem penggerak, elevator juga memiliki sistem penggeraknya sendiri.
Sistem penggerak hidrolik (hydraulic lift) Sistem penggerak hidrolik ini bekerja dengan cara mengangkat kereta penumpang dengan silinder piston. Sistem penggerak dengan motor listrik (Traction Elevator) Sistem penggerak dengan motor listrik (Traction Elevator) bekerja dengan cara mengangkat kereta dengan tali baja atau wire rope yang dihubungkan dengan puli yang ada pada motor listrik maupun diatasnya. kereta penumpang. Cassia Co-op menggunakan sistem penggerak dengan motor listrik 3 fasa (Traction Elevator) untuk mengangkat kereta dengan rantai baja yang dihubungkan dengan katrol.
Komponen Utama Elevator Barang PT. Cassia Co-op
- Komponen Ruang Mesin (Machine Room)
 - Komponen Ruang Luncur (Hoistway)
 
Permintaan di luar dan di dalam kereta dicatat dan diproses dan kemudian diberikan instruksi untuk memindahkan dan menghentikan elevator atau hoist sesuai permintaan. Berfungsi untuk memandu pergerakan kereta api dan penyeimbang agar kereta api dan penyeimbang tidak bertabrakan. Ada dua jenis limit switch yaitu untuk directional switch dan final limit switch yang dipasang pada rel yang berada di depan lantai ruang mesin dan di depan box.
Sistem Kerja Elevator Barang PT. Cassia Co-op
Push button hijau digunakan saat ingin naik ke lantai 2 (kedua), push button merah digunakan saat ingin turun ke lantai 1 (pertama), sedangkan push button reset digunakan untuk reset. Jika tombol atas ditekan, elevator akan bergerak ke atas hingga mencapai puncak dan menekan limit switch, elevator akan berhenti. Selain itu, jika push button ditekan, elevator akan bergerak turun dan juga melewati limit switch.
Namun jika push button up ditekan dan di tengah jalan kita ingin turun maka yang perlu dilakukan adalah menekan terlebih dahulu push button reset, sehingga lift berhenti, jika langsung menekan tombol down maka lift akan terus bergerak berhenti.
Kesimpulan
Panel kontrol, motor penggerak dan katrol, pengontrol kecepatan, rel pemandu, sakelar batas, dan rantai baja. Sistem kerja elevator Konstruksinya berupa kereta api yang dinaikkan dan diturunkan oleh elevator tanpa roda gigi, dengan bantuan tali baja atau rantai baja, melalui elevator pada bangunan yang dirancang khusus untuk elevator. Untuk membuat kereta berjalan secara vertikal, digunakan rel pemandu setinggi ruang luncur (elevator), yang dipasang di dinding ruang luncur.
Untuk menyeimbangkan berat kereta api dan muatannya digunakan penyeimbang, yaitu beratnya sama dengan berat kereta api ditambah setengah dari berat beban maksimum yang diizinkan. Hal ini untuk meringankan kerja mesin penggerak karena pada saat kereta dibebani dengan beban maksimal, mesin penggerak hanya berusaha mengangkat atau menaikkan setengah dari beban maksimalnya. Sebaliknya, saat kereta dalam keadaan kosong, mesin traksi hanya perlu mengangkat atau menaikkan setengah dari beban maksimal yang terlalu tinggi pada counterweight.
Namun sayangnya belum ada pembimbing khusus mahasiswa atau mahasiswa yang melakukan KP (kerja praktek) di PT. Cassia Co-op, saran kami kedepan adalah perlu adanya Pembimbing Kerja Praktek (KP) khusus untuk mencapai tujuan Kerja Praktek (KP) yang maksimal guna memberikan kesan yang baik kepada setiap instansi luar yang berhubungan dengan PT . Kedepannya, diharapkan karyawan yang bekerja di bagian maintenance diberikan waktu yang lebih khusus mengenai pemeriksaan mesin-mesin produksi terutama mengenai pengecekan dan penggantian suku cadang secara berkala.
Cassia Co-op mampu memperhatikan kesejahteraan karyawan dalam berbagai aspek, termasuk mengadakan semacam upacara sebagai bentuk apresiasi atas hasil kerja karyawan. Kami berharap Cassia Co-op selalu bekerja sama dengan Politeknik Negeri Bengkalis dan menyambut mahasiswa yang ingin melakukan kerja praktek di perusahaan. Penciptaan inovasi baru terkait sistem mesin produksi khususnya sistem produksi pengolahan kulit kayu manis di PT.
Gary Rocki, Glen Mazu, 1992, Electrical Motor Controls: Automated Industrial Systems 3rd ed., American Technical Publishers Inc., USA.
Saran