• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Maluku

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Maluku "

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

22

Pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Penerapan Sistem Informasi Akuntansi dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas

Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Maluku

Siti Rahmi*

Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Maluku, Jl. Pengeringan Waihaong No. 123 Ambon, 334455 Indonesia.

*Penulis Korespondensi e-mail: usitirahmi@gmail.com

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of the internal control system, the implementation of accounting information systems and the utilization of information technology on the quality of financial reports. The population in this study were 32 OPD in the Maluku provincial government with purposive sampling technique. The data was collected using the questionnaire method. From total number of 123 questionnaires, only 121 questionnaires can be processed because 2 questionnaires are declared damaged or unusable. So that the total respondents used in this study were 121. Based on the analysis carried out, it can be concluded that the internal control system does not effect on the quality of financial reports, the application of information systems does not affect the quality of financial statements and the use of information technology affects the quality of financial reports.

Keywords: Accounting Information Systems, Information Technology and Quality of Financial Reports Internal Control System.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem pengendalian internal, penerapan sistem informasi akuntansi dan pemanfaatan teknologi informasi terhadap kualitas laporan keuangan. Populasi dalam penelitian ini adalah 32 OPD di pemerintah provinsi Maluku dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling. Pengumpulan data primer yang digunakan adalah metode kuesioner.

Jumlah sampel yang terkumpul setelah batas waktu yang ditentukan sebanyak 123 kuesioner, namun hanya 121 kuesioner yang dapat diolah karena 2 kuesioner dinyatakan rusak atau tidak dapat digunakan.

Sehingga total responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah 121. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian internal tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan, penerapan sistem informasi tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan dan pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.

Kata Kunci: Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Pengendalian Internal,Teknologi Informasi dan Kualitas Laporan Keuangan.

PENDAHULUAN

Perubahan struktur ekonomi bukanlah hal yang mudah bagi pemerintah, tapi bisa menjadi langkah nyata dalam mengurangi tingkat risiko ekonomi Indonesia yang saat ini masih tinggi dimana, pemerintah perlu usaha kolektif atas seluruh pelaku ekonomi.

Meningkatnya akuntabilitas terhadap lembaga – lembaga atau organisasi publik baik pemerintah yang ada di pusat maupun di daerah menjadi fenomenal di era perkembangan sektor publik di tanah air sekarang ini. Berkaitan dengan tuntutan tersebut, pemerintah saat ini telah menegakkan akuntabilitas keuangan khususnya di daerah, dimana pemerintah daerah memiliki tanggung jawab untuk mempublikasikan laporan keuangan

(2)

23

kepada pemangku kepentingan atau stakeholder (Indriasari dan Ertambang, 2008).

Laporan keuangan ialah laporan terstruktur mengenai transaksi-transaksi keuangan dan posisi keuangan yang mana dilakukan untuk suatu entitas pelaporan, sesuai dengan PP Nomor 71 Tahun 2010 tentang pengertian laporan keuangan. Entitas pelaporan adalah suatu unit pemerintahan yang terdiri dari entitas akuntansi yang didasari atas ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pemerintah akan mampu memperoleh pelaporan keuangan yang berkualitas apabila adanya sistem pengendalian internal yang baik dan berjalan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang berlaku. Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi kualitas laporan keuangan adalah penerapan sistem informasi akuntansi pada pemerintahan yang mana memiliki proses yang baik bagi kondisi laporan keuangan yang benar dan akurat bagi semua pihak yang membutuhkannya serta pemanfaatan teknologi informasi untuk mendukung dan meningkatkan kualitas informasi keuangan bagi Pemerintah Provinsi dengan cepat dan berkualitas.

Permasalahan mengenai kualitas laporan keuangan sangat hangat untuk diperbincangkan, banyaknya kasus-kasus buruknya kualitas laporan keuangan pemerintah daerah di Indonesia masih menjadi isu hangat yang perlu dikaji lebih dalam, dimana merupakan bukti dari kurangnya pemahaman atas standar akuntansi pemerintah dan buruknya sistem pengelolaan keuangan daerah. Kondisi keuangan yang dialami oleh Pemerintah Provinsi Maluku pada tahun 2020 sampai dengan tahun 2021, dimana hasil pemeriksaan atas LKPD Provinsi Maluku Tahun Anggaran 2020, BPK menemukan adanya kelemahan sistem pengendalian internal dan ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dalam pengelolaan keuangan daerah namun kelemahan tersebut tidak berpengaruh secara signifikan dan tidak mempengaruhi secara material terhadap kewajaran penyajian LKPD TA 2020, sehingga BPK memberikan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Maluku Tahun 2020.

Penyajian laporan keuangan pemerintah daerah secara wajar dan berkualitas hal ini diungkapkan oleh BPK dalam memberikan opini WTP terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD), dimana pemerintah daerah setiap tahunnya mendapat penilaian berupa opini dari BPK. Dalam penyiapan pelaporan keuangan, pemerintah menggunakan dasar pengukuran (nilai wajar atau nilai sekarang, nilai historis, nilai pasar dan nilai realisasi) sebagai dasar bagi pengguna laporan keuangan. Berdasarkan landasan pemikiran tersebut di atas, permasalahan dalam penelitian ini adalah :

(3)

24

1. Apakah Sistem Pengendalian Internal (SPI) berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah.

2. Apakah Penerapan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah.

3. Apakah Pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah.

TINJAUAN PUSTAKA Teori Stewardship

Teori Stewardship pertama kali dikembangkan oleh Donaldson dan Davis, dimana teori ini yang menggambarkan situasi dimana para manajemen tidaklah termotivasi oleh tujuan-tujuan individu tetapi ditujukan pada sasarn hasil utama mereka untuk kepentimngan organisasi. Teori tersebut mengasumsikan bahwa adanya hubungan yang kuat antara kepuasan dan kesuksesan organisasi yang menggambarkan maksimalisasi utilitas kelompok ini pada akhirnya akan memberikan hasil yang baik bagi kesuksesan organisasi.

Teori Stewardship memandang bahwa manajemen sebagai pihak yang dapat dipercaya oleh publik untuk melakukan tindakan yang baik dan berguna oleh publik untuk kepentimgan bersama baik secara khusus maupun umum. Implikasi dari teori stewarship pada penelitian ini adalah pemerintah. Pemerintah akan bekerja sebaik-baiknya untuk kepentimgan rakyatnya dalam hal ini transparansi pelaporan keuangan. Pemerintah atau badan publik wajib menyediakan informasi publik yang akurat dan benar, seperti memberikan informasi mengenai laporan keuangan dan pelaporan keuangan yang mudah dijangkau oleh publik (Puspitasari, 2020).

Sistem Pengendalian Internal

Pengawasan internal merupakan salah satu bagian dari kegiatan pengendalian internal yang berfungsi melakukan penilaian independen atas pelaksanaan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah. Ruang lingkup pengawasan internal mencakup lingkup tugas, kode etik, kompetensi sumber daya manusia, kelembagaan, telaah sejawat, pelaporan dan audit. Sistem pengendalian internal meliputi metode, organisasi serta standar atau ukuran yang dikoordinasikan guna menjaga kekayaan organisasi, keandalan data akuntansi, efektifitas dan efisiensi serta kebijakan manajemen (Mulyadi, 2001).

Sementara itu, sistem pengendalian internal merupakan prosedur dan kebijakan untuk

(4)

25

melindungi harta, informasi yang akurat dan relevan serta peraturan dan perundang- undangan yang berlaku dan dipatuhi (Niswonger et al. 1999) .

Sistem Pengendalian Internal adalah proses yang integral dilaksanakan atas tindakan dan kegiatan dan secara terus menerus untuk memberikan keyakinan yang memadai atas pencapaian tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, laporan keuangan yang relevan, pengamanan asset negara dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan, sesuai Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 mengenai pengertian Sistem Pengendalian Internal. Menurut Mulyadi (2013), tujuan sistem pengendalian internal adalah:

1. Melindungi kekayaan organisasi 2. Efisiensi dan efektifitas

3. Adanya kebijakan manajemen

4. Informasi yang relevan dan keandalan data akuntansi Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi keuangan daerah merupakan dasar pengambilan keputusan perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan pertanggungjawaban pemerintah dan merupakan dokumentasi, administrasi, dan olah data pengelolaan keuangan daerah menjadi informasi yang relevan dan disajikan kepada publik (Diani, 2014).

Kieso dan Warfield (2005) mengemukakan bahwa sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sistem, analisa dan proses data transaksi keuangan serta penyajian informasi pelaporan keuangan kepada pihak yang berkepentingan.

Tiga fungsi sistem informasi akuntansi menurut Susanto (2013), adalah:

1. Mendukung aktivitas pemerintah

2. Membantu proses pengambilan keputusan

3. Membantu pemerintah dalam memenuhi tanggung jawab kepada pihak eksternal.

Adapun tujuan dari Sistem Informasi Akuntansi, yaitu : 1. Mendukung kegiatan operasi

2. Mendukung pengambilan keputusan

3. Memenuhi kewajiban terkait dengan pertanggungjawaban.

Teknologi Informasi

ITTA (Information Technology Association of America), mengungkapkan bahwa Teknologi Informasi merupakan suatu studi, perancangan, implementation, pengembangan, dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis komputer, khususnya aplikasi perangkat keras dan perangkat lunak. PP No. 56 tahun 2005

(5)

26

mengenai sistem informasi keuangan daerah pengganti PP No.11 tahun 2001 bahwa Teknologi Informasi sebagai pembuatan, penyimpanan, dan penyebaran data serta informasi mengacu pada suatu item yang bermacam-macam dan dapat digunakan secara maximal.

Teknologi yaitu suatu sistem dalam memenuhi kebutuhan manusia dengan menggunakan bantuan alat dan akal yang seolah-olah memperpanjang, memperkuat, panca indera serta otak manusia, sedangkan Informasi yaitu hasil proses data dan organisasi atau penataan ulang dari kelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan.

Adanya pengoptimalan penggunaan teknologi informasi untuk sistem informasi manajemen dan proses kerja yang memungkinkan pemerintah untuk bekerja secara terpadu dengan menyederhanakan akses antar unit (Nuryanto dan Afiah, 2013).

Tujuan Teknologi Informasi adalah untuk mencari solusi, membuka kreatifitas dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas. Adapun fungsi daripada Teknologi informasi untuk pemprosesan dan penyimpanan data informasi dan untuk penyebaran informasi. Terdapat tiga komponen utama teknologi informasi yaitu komputer, komunikasi dan keterampilan (Simarmata, 2006).

Menurut Triandis (1980), Faktor - faktor yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi yaitu:

1. Konsekuensi; hasil yang diperoleh di masa datang, seperti peningkatan fleksibilitas 2. Faktor sosial; internalisasi atau pencampuran individu dari referensi kelompok

budaya subyektif (norma, peran, dan nilai-nilai)

3. Perasaan individu; emosi, kegembiraan, depresi, ketidaksukaan yang berhubungan dengan individu tertentu

4. Niat; berinovasi dalam mengerahkan pekerjaannya 5. Kebiasaan; perilaku yang rutin dan berulang-ulang

6. Fasilitas; faktor obyektif di dalam lingkungan yang memudahkan pemakai dalam bertindak/bekerja ”.

Kualitas Laporan Keuangan

PP No. 8 Tahun 2006, mengenai laporan keuangan dan kinerja instansi pemerintah bahwa laporan keuangan dan kinerja instansi pemerintah menjelaskan kinerja dan tanggung jawab pengelolaan anggaran keuangan selama periode tertentu sehingga dapat menggambarkan output atau hasil dari kegiatan yang berhubungan dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas terukur.

(6)

27

Menurut Halim dan Kusufi (2007), Keuangan Daerah adalah hak dan kewajiban yang dinilai dengan uang dan menjadi kekayaan daerah yang dikuasai oleh negara atau daerah yang lebih tinggi serta pihak-pihak lain sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku

Kualitas merupakan kesesuaian yang dilakukan dengan standar dan diukur berdasarkan standar ketidaksesuaian, serta dicapai melalui pemeriksaan (Mulyana, 2010). Sedangkan, laporan keuangan adalah bentuk pertanggungjawaban pemerintah kepada rakyat terhadap pengelolaan dana publik yang berasal dari dana pajak, retribusi dan lainnya.

PP No. 71 Thn 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan bahwa penerapan kebijakan akuntansi akan membantu pengguna laporan keuangan dalam menghindari adanya kesalahpahaman terhadap laporan keuangan. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (1999), Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) no. 01, Kebijakan Akuntansi merupakan prinsip khusus, peraturan dan praktik yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan. Apabila belum ada pengaturan oleh Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), maka pemerintah menggunakan pertimbangannya untuk menetapkan kebijakan akuntansi yang memberikan informasi yang bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan. Adapun pertimbangan-pertimbangan yang harus diperhatikan dalam menetapkan kebijakan akuntansi pemerintah adalah:

 Adanya prasyarat pemerintah yang mengatur mengenai hal-hal dengan masalah terkait;

 Adanya kerangka dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan mengenai definisi, kriteria pengakuan dan pengukuran aktiva, kewajiban, penghasilan serta beban yang ditetapkan

 Adanya pernyataan yang lazim dibuat oleh badan pembuat standar dengan aturan yang berlaku.

Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Adanya pengaruh sistem pengendalian internal terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah provinsi Maluku

2. Adanya penerapan sistem informasi akuntansi terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah provinsi Maluku

(7)

28

3. Adanya pemanfaatan teknologi informasi terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah provinsi Maluku.

METODE PENELITIAN

Populasi pada penelitian ialah organisasi perangkat daerah (OPD) yang terdapat dalam lingkup pemerintah provinsi Maluku sebanyak 32 OPD. Sementara sampel pada penelitian adalah responden dan terdiri dari pimpinan OPD, sekretaris OPD, kepala bagian dan kepala bidang serta staf di bagian keuangan.

Alasan pemilihan pejabat esselon 2 (dua) dan 3 (tiga) sebagai responden dalam penelitian ini adalah peneliti dapat memperoleh hasil data atau informasi cepat dan akurat, relevan dan berkualitas serta dapat dipertanggungjawabkan, hal ini dikarenakan mereka terlibat secara langsung dalam proses penyusunan laporan keuangan pada setiap OPD, sehingga responden bisa menjawab setiap pertanyaan pada kuesioner yang disediakan oleh peneliti.

Model analisa data yang dipergunakan pada penelitian ialah model analisis regresi linear. Analisis regresi linear merupakan hubungan antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2, ..., Xn) dengan variabel dependen (Y). Pada penelitian ini analisis data menggunakan program aplikasi SPSS Versi 22 for Windows.

Persamaan Linear berganda :

Y’ = a + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e (1) Di mana,

Y’ = Kualitas laporan keuangan

X1 = Pengaruh sistem pengendalian internal X2 = Penerapan sistem informasi akuntansi X3 = Pemanfaatan teknologi informasi

a = Konstanta (nilai Y’ apabila X 1, X 2…Xn = 0)

β = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan) e = Error

HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Validitas Data

Pengujian keakurasian pertanyaan-pertanyaan dalam suatu instrument dalam pengukuran variabel suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan kuesioner mampu memberikan sesuatu yang diukur dengan kuesioner itu sendiri (Ghozali, 2006). Uji

(8)

29

validitas data dengan uji homogenitas data adalah merupakan uji korelasional antara skor masing-masing butir dengan skor total (Pearson Correlation) yang ditunjukan dengan korelasi positif diatas 0,30 dan ditingkat signifikasi pada level 0,000. Hasil pengujian tersebut terlihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Hasil Uji Validitas

No Variabel Kisaran

korelasi Signifikansi Ket 1 Pengaruh sistem

pengendalian internal 0.620-0.796 0 Valid 2 Penerapan sistem

informasi akuntansi 0,422-0.786 0 Valid 3 Pemanfaatan teknologi

informasi 0,522-0.700 0 Valid

4 Kualitas laporan

keuangan 0.712-0.900 0.000 Valid

Sumber: Diolah, Data Primer, 2021.

Uji Reliabilitas Data

Hasil pengujian realiabilitas suatu variabel dikatakan reliabel, apabila variabel tersebut memberikan Cronbach Alpha > 0,70 (Nunnally, 1994), sepeti terlihat pada Tabel 2. Pada uji reliabilitas data terdapat konsistensi nilai Cronbach’s Alpha yang ditunjukan dengan tidak adanya koefisien yang kurang daripada nilai batas minimal 0,70. sehingga indikator-indikator untuk masing-masing variabel dikategorikan reliabel atau handal.

Tabel 2

Hasil Uji Reliabilitas

No Variabel Nilai Cronbach

Alpha Ket.

1 Pengaruh sistem pengendalian

internal 0.87 Reliabel

2 Penerapan sistem informasi akuntansi

0.93

Reliabel 3 Pemanfaatan teknologi

informasi 0.87 Reliabel

4 Kualitas laporan keuangan 0.95 Reliabel Sumber: Diolah Data Primer, 2021.

Uji normalitas

Pengujian normalitas adalah salah satu asumsi dasar analisis regresi linier yang meliputi variabel-variabel independen dan dependen serta berdistribusi normal atau mendekati normal (Ghozali, 2005). Pengujian data-data yang dikumpulkan adalah apakah

(9)

30

akan berdistribusi normal dengan model grafik dan statistik. Uji normalitas data dengan menggunakan metode grafik seperti terlihat pada Gambar 1.

Gambar 1.

Grafik Normal Probability Plot

Gambar 1, nampak bahwa sebaran (pencaran) data berada di sekitar garis yaitu garis diagonal dan tidak berpencar jauh, sehingga asumsi terhadap uji normalitas data bisa dilakukan/dipenuhi.

Uji Multikolienieritas

Menurut Gozali (2006), tujuan uji multikolonieritas data adalah untuk menguji apakah benar metode regresi linier didapatkan dalam korelasi antar variabel bebas (independen) penelitian. Tidak adanya korelasi antar variabel independen adalah merupakan metode regresi linier yang baik. Ada tidaknya korelasi antar variable-variabel tersebut, dapat dideteksi dengan menggunakan angka tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF), jika angka tolerance lebih dari > 0,01 dan VIP kurang dari < 10 sehingga , maka dinyatakan tidak adanya korelasi sempurna antara variable independen dan sebaliknya. Tabel 3 menunjukkan angka tolerance dari variabel pengaruh sistem pengendalian, penerapan sistem informasi dan pemanfaatan teknologi informasi lebih dari > 0,1 yang artinya bahwa tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari > 95%. Selain itu, perhitungan hasil Variance Inflantion Factor (VIF) menunjukan hasil yang sama, dimana belum ada satupun variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari > 1

(10)

31 Tabel 3

Hasil Uji Multikolonieritas

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

(Constant)

Pengaruh sistem pengendalian

intern 0.39 2.52

Penerapan sistem informasi

akuntansi 0.29 3.42

Pemanfaatan teknologi informasi 0.24 4.14

Sumber: Diolah data primer, 2021.

Uji Heterokedastisitas

Tujuan heteroskedastisitas adalah pengujian model regresi apakah terdapat perbedaan variance dari residual antara satu observasi ke observasi lainnya. Jika variance residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka hal tersebut dinamakan homoskedastisitas dan sebaliknya berbeda dinamakan heteroskedastisitas.

Metode regresi linier yang baik merupakan uji homoskedastisitas atau belum terjadi uji heteroskedastisitas, (Ghozali, 2005). Teknik yang dipergunakan pada ada tidaknya heteroskedastisitas terhadap penelitian ialah dengan memperlihatkan grafik sebaran nilai residual dan berdasarkan analisis dasar yang terlihat pada Gambar 2.

Gambar 2.

Uji Heterokesadtisitas Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji-t Statistik)

Uji-t statistik ditunjukan dengan seberapa besar pengaruh variabel independen atas variabel yang dapat menjelaskan variasi variabel dependen. Hasil Uji-t juga merupakan hasil hipotesis yang diusulkan dalam penelitian tersebut guna memberikan

(11)

32

gambaran apakah hipotesis yang diusulkan tersebut diterima ataukah ditolak.

Berdasarkan usulan hipotesis penelitian yang diangkat pada penelitian ini, hasilnya dapat dilihat dalam Tabel 4.

Dari hasil Uji-t statistik berdasarkan tabel di atas, pengujian hipotesis yang diusulkan bahwa variabel sistem pengendalian intern berhubungan positif (0.90) dengan nilai probabilitas 0.445 dan jika diukur dengan derajat signifikan adalah 0,05 , bahwa pengaruh sistem pengendaian intern memiliki hubungan yang positif tetapi tidak signifikan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah provinsi Maluku maka hipotesis yang diusulkan pada penelitian tersebut ditolak.

Variabel penerapan sistem informasi akuntansi berhubungan negatif (-0.57) dengan nilai probabilitas 0.510 dan jika diukur dengan derajat signifikan ialah 0,05, bahwa terdapat hubungan yang negative dan tidak signifikan penerapan sistem informasi akuntansi terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah provinsi Maluku sehingga hipotesis yang diusulkan pada penelitian ini adalah ditolak.

Tabel 4

Hasil Uji t – Statistik Hipotesis Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta 1

(Constant) 3.413 3.723 917 .368

SPI .090 .116 .121 775 .445

PSIA -.057 .086 -.122 -.668 .510

PTI .744 .172 .686 4.320 .000

a. Dependent Variable: KLKPD

Sumber: Data primer diolah, 2021.

Variabel teknologi informasi berhubungan positif (0.744) dengan nilai probabilitas 0.00 dan jika diukur dengan derajat signifikan ialah 0,05 dan dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan pemanfaatan teknologi informasi terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah provinsi Maluku, maka hipotesis yang diusulkan pada penelitian adalah diterima.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil uji statistik, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif dan tidak signifikan pengaruh sistem pengendalian internal terhadap kualitas laporan keuangan. Terdapat hubungan yang negatif dan tidak signifikan penerapan sistem informasi akuntansi atas kualitas pelaporan keuangan Sedangkan pemanfaatan

(12)

33

teknologi informasi memiliki hubungan positif serta signifikan terhadap kualitas pelaporan keuangan

Penelitian mendatang sebaiknya dilakukan dengan metode wawancara langsung dengan kelompok yang terfokus untuk mengumpulkan data penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Diani, D.I. 2014. Pengaruh Pemahaman Akuntansi Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah dan Peran Internal Audit Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Study Empiris pada SKPD di Kota Pariaman)

Ghozali, I. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS. Semarang: Badan Penerbit UNDIP.

Ghozali, I. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS. Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Halim, A dan Kusufi, S. 2007. Akuntansi Sektor Publik : Teori, Konsep dan Aplikasi.

Jakarta: Salemba Empat

Ikatan Akuntan Indonesia /IAI, 1999. Standar Akuntansi Keuangan 1. Salemba Empat, Jakarta

Ikatan Akuntan Indonesia /IAI, 1999. Standar Akuntansi Keuangan 2. Salemba Empat, Jakarta

Indriasari, D dan Ertambang 2008. Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi, dan Pengendalian Internal Akuntansi Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Daerah: Studi Pada Pemerintah Kota Palembang dan Kabupaten Organ Ilir. Simposium Nasional Akuntansi XI, Pontianak.

Kieso, W dan Warfield. 2005. Intermediate Accounting, 11th edition,Willey, USA Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi Kesatu, Cetakan Pertama, Erlangga, Jakarta.

Mulyadi. 2013. Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Keempat, Salemba Empat.

Jakarta.

Mulyana, I. 2010. Manajemen dan Kehidupan Manusia. Kanisisus. Yogyakarta Niswonger, W, at al. 1999. “ Prinsip-prinsip Akuntansi ”. Edisi 19. Jakarta: Erlangga Nunnally, J.C. 1994. Psychometric Theory, Edisi Ke -3. New York : McGraw Hill

Puspitasari, et. al. 2020. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa; Jurnal Aset (Akuntansi Riset), 10 (1), 2018, 105- 112;ISSN:2541-0342 (Online). ISSN:2086-2563 (Print).

http://ejournal.upi.edu/index.php/aset

Nuryanto, M dan Afiah N.N, 2013, The Impact of Apparatus Competence, Information Technology Utilization and Internal Control on Financial Statement Quality (Study on Local Government of Jakarta Province -Indonesia) Word Review of Business Research Vol.3 No.4 Issue Hal 157 – 171

Simarmata, J. 2006. Pengenalan Teknologi Komputer dan Informasi. Andi : Yogyakarta Susanto, A. 2013. Sistem Informasi Akuntansi : Struktur Pengendalian Risiko

Pengembangan. Bandung: Lingga Jaya

Triandis, H. C. 1980. Values, Attitudes, and Interpersonal Behavior. In University of Nebraska (Lincoln campus). Dept. of Psychology. (Ed.), Nebraska Symposium on Motivation (pp. 196-259). [Lincoln, Neb.]: University of Nebraska Press

Referensi

Dokumen terkait

Hasil Pengujian Parameter Model regresi Poisson Secara Serentak Statistik uji Keputusan uji Menolak Berdasarkan Tabel 3 nilai statistik , pada pengujian hipotesis ini