• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Kunjungan ke Balai Yasa Manggarai

N/A
N/A
18@Revaldo Saputra

Academic year: 2024

Membagikan "Laporan Kunjungan ke Balai Yasa Manggarai"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KUNJUNGAN BALAI YASA MANGGARAI

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH SARANA PENGANGKUT

DOSEN PENGAMPU:

HARTONO A.S., MM.

AZHAR HERMAWAN, MT.

RISKY HARIWAHYUDI, M.Sc.

DISUSUN OLEH:

NAMA : ARYANDI NANDA PRAMADHANI NOTAR : 2203005

KELAS : MTP 2.2

PROGRAM STUDI D-III MANAJEMEN TRANSPORTASI PERKERETAAPIAN

POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA - STTD

BEKASI 2023

(2)

i KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan inayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Sarana Pengangkut yang berjudul “Laporan Kunjungan Balai Yasa Manggarai”.

Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak Hartono A.S., MM., Bapak Azhar Hermawan, MT., dan Bapak Risky Hariwahyudi, M.Sc. yang telah membantu saya baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang telah mendukung saya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah ini tepat waktu.

Saya menyadari, bahwa laporan tugas mata kuliah Sarana Pengangkut yang saya buat ini masih jauh dari kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Semoga laporan tugas mata kuliah Sarana Pengangkut ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Bekasi, 1 Juni 2024

Aryandi Nanda Pramadhani

(3)

ii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 1

C. Tujuan dan Manfaat ... 1

BAB II PEMBAHASAN A. Sejarah dan Perkembangan Balai Yasa Manggarai ... 2

B. Fasilitas dan Kapasitas di Balai Yasa Manggarai ... 3

C. Proses Pemeliharaan Kereta di Balai Yasa Manggarai ... 5

D. Tantangan dan kendala di Balai Yasa Manggarai ... 6

BAB III PENUTUP Kesimpulan ... 9

Saran ... 9

DAFTAR PUSTAKA ... 10

LAMPIRAN ... 10

(4)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Balai Yasa Manggarai merupakan salah satu pusat pemeliharaan kereta api terbesar di Indonesia, terletak di wilayah strategis Manggarai, Jakarta. Balai Yasa ini memiliki sejarah panjang dan penting dalam mendukung operasional perkeretaapian di Indonesia, terutama di kawasan Jabodetabek yang merupakan pusat aktivitas perkeretaapian nasional.

Didirikan pada tahun 1925 oleh pemerintah kolonial Belanda, fasilitas ini awalnya berfungsi untuk mendukung kebutuhan pemeliharaan kereta api yang semakin meningkat seiring dengan perkembangan infrastruktur perkeretaapian di Hindia Belanda. Setelah kemerdekaan Indonesia, Balai Yasa Manggarai terus berkembang dan diperbarui untuk memenuhi standar modern dalam pemeliharaan kereta api.

Namun tidak menutup kemungkinan Balai Yasa Manggarai juga masih terdapat beberapa masalah yang perlu dirumuskan agar dapat memberikan manfaat maksimal.

Rumusan masalah ini meliputi beberapa aspek utama yang berkaitan dengan edukasi, apresiasi, dan operasional pemeliharaan kereta api.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah dan perkembangan Balai Yasa Manggarai?

2. Apa saja fasilitas dan kapasitas yang terdapat pada Balai Yasa Manggarai?

3. Bagaimana proses pemeliharaan Kereta Api di Balai Yasa Manggarai?

4. Apa saja tantangan dan kendala yang dihadapi Balai Yasa Manggarai dalam menjalankan tugas pemeliharaan kereta api?

C. Tujuan dan Manfaat

1. Dapat mengetahui sejarah dan perkembangan Balai Yasa Manggarai

2. Dapat mengetahui fasilitas dan kapasitas yang terdapat pada Balai Yasa Manggarai 3. Dapat mengetahui proses pemeliharaan Kereta Api di Balai Yasa Manggarai

4. Dapat mengetahui tantangan dan kendala yang dihadapi Balai Yasa Manggarai dalam menjalankan tugas pemeliharaan kereta api

(5)

2 BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah dan Perkembangan Balai Yasa Manggarai

Balai Yasa Manggarai, didirikan pada tahun 1925 oleh pemerintah kolonial Belanda, berfungsi sebagai fasilitas perawatan dan perbaikan kereta api untuk mendukung operasional jalur kereta di Hindia Belanda. Terletak di lokasi strategis di Manggarai, Jakarta Selatan, fasilitas ini menjadi pusat perawatan utama karena kedekatannya dengan jalur-jalur kereta penting di Pulau Jawa. Selama pendudukan Jepang pada Perang Dunia II, Balai Yasa Manggarai diambil alih oleh militer Jepang dan mengalami peningkatan infrastruktur untuk keperluan perang. Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, Balai Yasa Manggarai dinasionalisasi dan menjadi bagian dari Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI), yang kemudian menjadi Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA).

Pada periode ini, fasilitas dan kapasitas Balai Yasa ditingkatkan untuk mendukung kebutuhan perawatan armada kereta api nasional. Memasuki era modernisasi pada 1970-an hingga 1990-an, Balai Yasa Manggarai mengadopsi teknologi terbaru untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas perawatan, serta mampu menangani perawatan lokomotif diesel, listrik, dan berbagai jenis gerbong. Transformasi terus berlanjut hingga saat ini, dengan fokus pada adopsi teknologi digital dan peningkatan kualitas sumber daya manusia, menjadikan Balai Yasa Manggarai sebagai salah satu elemen vital dalam sistem perkeretaapian Indonesia yang mendukung operasional PT Kereta Api Indonesia (KAI).

(6)

3 B. Fasilitas dan Kapasitas di Balai Yasa Manggarai

Balai Yasa Manggarai memiliki berbagai fasilitas dan kapasitas yang mendukung operasional perawatan dan perbaikan kereta api. Berikut adalah beberapa fasilitas dan kapasitas yang terdapat di Balai Yasa Manggarai:

➢ Fasilitas di Balai Yasa Manggarai 1. Bengkel Lokomotif :

• Dilengkapi dengan peralatan modern untuk perawatan dan perbaikan lokomotif diesel dan listrik.

• Melakukan perawatan berkala dan perbaikan besar untuk memastikan kinerja lokomotif tetap optimal.

2. Bengkel Gerbong Penumpang dan Barang

• Memiliki fasilitas untuk perawatan dan perbaikan gerbong penumpang serta gerbong barang.

• Termasuk perbaikan struktur, interior, dan sistem kelistrikan gerbong.

3. Bengkel Mesin dan Las

• Fasilitas untuk pembuatan, perbaikan, dan rekondisi komponen mesin kereta api.

• Bengkel las untuk perbaikan struktural dan pengelasan bagian-bagian penting kereta.

4. Area Uji Coba

• Tempat untuk menguji kereta api setelah perawatan atau perbaikan sebelum kembali beroperasi.

• Memastikan semua sistem berfungsi dengan baik dan sesuai standar keselamatan.

5. Gudang Suku Cadang

• Menyimpan berbagai suku cadang yang diperlukan untuk perawatan dan perbaikan kereta.

• Manajemen inventaris yang efisien untuk mendukung ketersediaan suku cadang tepat waktu.

6. Sistem Manajemen Perawatan Terkomputerisasi

• Menggunakan teknologi digital untuk mencatat, mengatur, dan memonitor jadwal perawatan kereta.

(7)

4

• Membantu dalam pengambilan keputusan berbasis data untuk pemeliharaan preventif dan prediktif.

➢ Kapasitas Balai Yasa Manggarai

1. Perawatan dan Perbaikan Lokomotif

• Kapasitas untuk merawat dan memperbaiki puluhan lokomotif setiap tahunnya, termasuk lokomotif diesel dan listrik.

• Menangani perawatan dari minor hingga overhaul besar.

2. Perawatan Gerbong Penumpang dan Barang

• Mampu menangani perawatan dan perbaikan ratusan gerbong penumpang dan barang setiap tahun.

• Termasuk peremajaan dan peningkatan fasilitas interior gerbong penumpang.

3. Pengembangan SDM

• Melibatkan pelatihan dan pendidikan teknis berkelanjutan untuk para teknisi dan insinyur.

• Program pelatihan intensif untuk mengikuti perkembangan teknologi terbaru di bidang perkeretaapian.

4. Implementasi Teknologi Terbaru

• Adopsi teknologi terbaru dalam perawatan kereta api, termasuk analisis data dan Internet of Things (IoT).

• Peningkatan efisiensi operasional melalui sistem manajemen perawatan berbasis digital.

5. Proyek Modernisasi dan Inovasi

• Terlibat dalam proyek modernisasi armada kereta api Indonesia.

• Mendukung pengembangan kereta api listrik dan kereta cepat dengan fasilitas yang ada.

Dengan fasilitas dan kapasitas tersebut, Balai Yasa Manggarai memainkan peran penting dalam memastikan armada kereta api Indonesia tetap dalam kondisi prima, mendukung kelancaran operasional PT Kereta Api Indonesia (KAI), dan memberikan layanan terbaik kepada penumpang.

(8)

5 C. Proses Pemeliharaan Kereta di Balai Yasa Manggarai

Proses pemeliharaan kereta di Balai Yasa Manggarai melibatkan serangkaian langkah sistematis yang memastikan setiap kereta api beroperasi dengan optimal dan aman.

Berikut adalah tahapan utama dalam proses pemeliharaan kereta di Balai Yasa Manggarai:

1. Pemeriksaan Awal

• Penerimaan Kereta: Setiap kereta yang datang ke Balai Yasa Manggarai terlebih dahulu didaftarkan dan diperiksa kondisinya secara umum.

• Diagnosa: Dilakukan pemeriksaan awal untuk mengidentifikasi masalah atau komponen yang memerlukan perawatan atau perbaikan.

2. Perencanaan Pemeliharaan

• Penjadwalan: Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, tim perencana menjadwalkan kegiatan pemeliharaan dan perbaikan yang diperlukan.

• Pengadaan Suku Cadang: Suku cadang yang dibutuhkan dipesan dari gudang untuk memastikan ketersediaan selama proses perawatan.

3. Pemeliharaan dan Perbaikan

• Bongkar Komponen: Kereta dibongkar sesuai dengan bagian yang memerlukan perawatan, seperti mesin, sistem kelistrikan, rem, dan bagian struktural lainnya.

• Pembersihan dan Inspeksi: Semua komponen yang dibongkar dibersihkan dan diperiksa secara mendetail untuk mendeteksi kerusakan atau keausan.

• Perbaikan dan Penggantian: Komponen yang rusak diperbaiki atau diganti dengan yang baru. Ini termasuk pengelasan, penggantian suku cadang, dan rekondisi bagian-bagian penting.

4. Pengujian dan Kalibrasi

• Pengujian Sistem: Setelah perbaikan, setiap sistem (mesin, rem, kelistrikan, dsb.) diuji secara terpisah untuk memastikan fungsionalitasnya.

• Kalibrasi: Semua sistem dikalibrasi sesuai dengan standar operasional untuk memastikan akurasi dan kinerja yang optimal.

5. Perakitan Kembali

• Pemasangan Komponen: Setelah pengujian dan kalibrasi, komponen yang telah diperbaiki atau diganti dipasang Kembali.

• Pemeriksaan Akhir: Dilakukan pemeriksaan menyeluruh untuk memastikan tidak ada kesalahan pemasangan dan semua bagian berfungsi dengan baik.

(9)

6 6. Uji Coba Operasional

• Uji Jalan: Kereta dijalankan dalam lingkungan kontrol untuk menguji kinerja keseluruhan. Ini termasuk uji kecepatan, pengereman, dan stabilitas.

• Penyesuaian: Jika ditemukan masalah selama uji coba, penyesuaian dan perbaikan tambahan dilakukan.

7. Dokumentasi dan Pelaporan

• Dokumentasi Pemeliharaan: Setiap kegiatan pemeliharaan dan perbaikan didokumentasikan secara rinci untuk catatan dan pelacakan historis.

• Laporan Akhir: Laporan lengkap mengenai kondisi kereta dan detail perawatan disiapkan dan disimpan.

8. Serah Terima

• Penyerahan Kereta: Setelah semua tahapan selesai dan kereta lulus uji coba operasional, kereta siap diserahkan kembali untuk operasional.

• Feedback: Feedback dari operasional kereta digunakan untuk meningkatkan proses pemeliharaan di masa depan.

Proses pemeliharaan ini memastikan bahwa setiap kereta yang keluar dari Balai Yasa Manggarai dalam kondisi terbaiknya, siap untuk melayani penumpang dengan aman dan efisien.

D. Tantangan dan kendala di Balai Yasa Manggarai

Balai Yasa Manggarai menghadapi berbagai tantangan dan kendala dalam menjalankan tugas pemeliharaan kereta api. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Keterbatasan Sumber Daya

• Sumber Daya Manusia (SDM): Keterbatasan jumlah teknisi dan insinyur terampil dapat menghambat kecepatan dan kualitas pemeliharaan.

• Peralatan dan Teknologi: Keterbatasan peralatan modern dan teknologi canggih dapat mempengaruhi efisiensi dan efektivitas perawatan.

2. Ketersediaan Suku Cadang

• Pengadaan Suku Cadang: Sulitnya pengadaan suku cadang tertentu, terutama yang harus diimpor, dapat menyebabkan keterlambatan dalam proses perbaikan.

• Stok Suku Cadang: Manajemen inventaris yang kurang optimal dapat menyebabkan kekurangan suku cadang yang dibutuhkan secara mendadak.

(10)

7 3. Fasilitas dan Infrastruktur

• Kapasitas Fasilitas: Kapasitas fasilitas perawatan yang terbatas dapat

menyebabkan bottleneck ketika banyak kereta yang memerlukan pemeliharaan simultan.

• Kondisi Infrastruktur: Infrastruktur yang sudah tua dan memerlukan renovasi dapat mempengaruhi kualitas perawatan dan keselamatan kerja.

4. Teknologi dan Inovasi

• Adopsi Teknologi Baru: Tantangan dalam mengadopsi teknologi baru, termasuk biaya tinggi dan kebutuhan pelatihan, dapat memperlambat proses modernisasi.

• Integrasi Sistem: Kesulitan dalam mengintegrasikan teknologi baru dengan sistem yang sudah ada dapat menimbulkan masalah operasional.

5. Manajemen dan Organisasi

• Koordinasi Internal: Tantangan dalam koordinasi antar departemen di Balai Yasa dapat menghambat kelancaran proses pemeliharaan.

• Perencanaan dan Penjadwalan: Kesalahan dalam perencanaan dan penjadwalan pemeliharaan dapat menyebabkan ketidakefisienan dan keterlambatan.

6. Keamanan dan Keselamatan

• Keselamatan Kerja: Risiko kecelakaan kerja yang tinggi dalam lingkungan bengkel memerlukan perhatian khusus dan penerapan prosedur keselamatan yang ketat.

• Keamanan Fasilitas: Ancaman keamanan terhadap fasilitas, termasuk vandalisme dan pencurian, dapat mempengaruhi operasional.

7. Anggaran dan Pembiayaan

• Keterbatasan Anggaran: Anggaran yang terbatas untuk perawatan dan perbaikan dapat membatasi kemampuan Balai Yasa untuk melakukan pemeliharaan secara optimal.

• Pembiayaan Proyek: Kesulitan dalam mendapatkan pembiayaan untuk proyek- proyek modernisasi dan peremajaan fasilitas.

8. Lingkungan dan Regulasi

• Regulasi Pemerintah: Kepatuhan terhadap regulasi dan standar yang ketat bisa menjadi tantangan, terutama jika regulasi sering berubah.

• Dampak Lingkungan: Pengelolaan limbah dan dampak lingkungan dari proses pemeliharaan harus diperhatikan untuk memenuhi standar lingkungan.

(11)

8 Untuk mengatasi tantangan dan kendala ini, Balai Yasa Manggarai perlu melakukan berbagai langkah strategis, seperti meningkatkan pelatihan dan rekrutmen SDM, memperbaiki manajemen inventaris, mengadopsi teknologi modern, serta meningkatkan koordinasi internal dan efisiensi operasional. Pendanaan yang memadai dan dukungan dari pemerintah juga sangat penting untuk memastikan keberlanjutan dan peningkatan kualitas pemeliharaan kereta api.

(12)

9 BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kunjungan ke Balai Yasa Manggarai memberikan wawasan yang mendalam tentang pentingnya perawatan dan perbaikan kereta api dalam menjaga operasional kereta api Indonesia. Selama kunjungan, kami melihat berbagai fasilitas canggih dan proses pemeliharaan yang sistematis. Selain itu, kami menyaksikan dedikasi tinggi para teknisi dan staf dalam menjalankan tugas mereka untuk memastikan setiap kereta api yang keluar dari Balai Yasa Manggarai dalam kondisi optimal. Penerapan prosedur keselamatan yang ketat juga menunjukkan komitmen Balai Yasa terhadap keamanan kerja.

Secara keseluruhan, kunjungan ini memperlihatkan peran vital Balai Yasa Manggarai dalam mendukung sistem perkeretaapian nasional. Dengan terus mengatasi tantangan yang ada dan berinovasi, Balai Yasa Manggarai diharapkan dapat terus meningkatkan kualitas layanan dan kontribusinya dalam menyediakan transportasi kereta api yang andal dan aman bagi masyarakat Indonesia. Terima kasih atas kesempatan untuk belajar dan mengapresiasi kerja keras yang dilakukan di Balai Yasa Manggarai.

B. SARAN

Berdasarkan pengalaman kunjungan ke Balai Yasa Manggarai, ada beberapa saran yang dapat diajukan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas pemeliharaan kereta di masa mendatang. Pertama, diperlukan peningkatan dalam peningkatan sumber daya, termasuk alokasi anggaran, peralatan, dan tenaga kerja untuk memastikan Balai Yasa dapat menjalankan operasionalnya dengan optimal. Selanjutnya, implementasi teknologi terkini dalam proses pemeliharaan dapat membantu mengatasi kompleksitas kereta modern dan meningkatkan efisiensi di seluruh rantai pemeliharaan. Selanjutnya, upaya untuk terus memperkuat budaya keselamatan dan kepatuhan terhadap standar industri dapat menjadi fondasi yang kokoh untuk operasional Balai Yasa yang berkelanjutan. Balai Yasa harus terus mempertahankan bahkan meningkatkan kualitas pemeliharaan dan perawatannya terhadap sarana perkeretaapian. Hal ini tentu akan meningkatkan kualitas operasi pada sarana perkeretaapian dalam mengangkut penumpang maupun mengangkut barang.

(13)

10 DAFTAR PUSTAKA

Alfaris, A., Muhardono, M., & Ryanto, A. H. (2019). Optimizing Train Maintenance to Minimize Maintenance Delays at Balai Yasa Manggarai. Jurnal Perkeretaapian Indonesia (Indonesian Railway Journal), 3(1), 70-75.

Hidayat, M., Sari, D. I., & Sugiharti, E. (2017). KUALITAS HASIL PERAWATAN AKHIR LENGKAP KERETA API DI UPT BALAIYASA MANGGARAI. Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik, 3(3), 373-382.

Izzani, N. (2024). ANALISIS PENERAPAN ISO 45001: 2018 DI PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) UPT BALAI YASA MANGGARAI TAHUN 2023 (Doctoral dissertation, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta).

Perwira, D. A., Zulkarnain, A., & Prasetya, H. W. (2024, February). Comparative Study of Life Cycle Between New Bearings and Overhoul Bearings on Train Wheels at Balai Yasa Manggarai. In 2nd International Conference on Railway and Transportation 2023 (ICORT 2023) (pp. 98-107). Atlantis Press.

Sugondo, S. (2013). STUDI PENINGKATAN MUTU PEMBUATAN DAN REKONDISI PEGAS ULIR JIS G4801 SUP 9 DI BALAI YASA PT. KERETA API INDONESIA MANGGARAI JAKARTA. PAWIYATAN, 20(2).

(14)

11 LAMPIRAN

Referensi

Dokumen terkait

Laporan ini disusun untuk memenuhi satu syarat kelulusan mata kuliah Kerja Praktek di Jurusan Teknik Elektro.. Oleh :

Intensitas kebisingan, frekuensi kebisingan dan masa kerja tidak berpengaruh terhadap kejadian ketulian akibat bising pada pekerja Bengkel (Workshop) Balai Yasa Pulubrayan

Laporan pelaksanaan Kunjungan Kerja Komisi VIII DPR RI ini dimaksudkan untuk memaparkan hasil kunjungan kerja berupa data, kondisi aktual, masukan, dan aspirasi tentang

Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ke Banggai-SulTeng 2017 Hal 10 Bersih (SPAM) serta sarana penunjangnya, penyehatan PDAM Kabupaten Banggai, pembangunan

Laporan ini dibuat untuk memenuhi salah satu persyaratan mata kuliah Kerja Praktek di Program Studi rekayasa Perangkat Lunak Politeknik Negeri Bengkalis berdasarkan kerja praktek yang

Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas individu dalam mata kuliah

Laporan praktikum kartografi yang disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

HALAMAN JUDUL LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Permagangan Dosen Pengampu Disusun Oleh : NAMA : > NIM : PROGRAM STUDI ILMU