• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM KARTOGRAFI

N/A
N/A
Mia Saputri

Academic year: 2025

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM KARTOGRAFI"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM KARTOGRAFI

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kartografi

Disusun Oleh:

Abdul Rizal Muladi 471421012

Dosen Pengampuh:

Noviar Akase, S.T., M.SC

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOLOGI JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2024

(2)

KATA PENGANTAR Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji Syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan Rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “LAPORAN PRAKTIKUM KARTOGRAFI” tepat pada waktunya. Laporan ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah kartografi.

Penulis menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan laporan ini, terutama pada bapak Noviar Akase, S.T., M.Sc., selaku dosen pengampu mata kuliah kartografi. Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada para asisten yang telah membantu dan pelaksanaan praktikum kartografi

Laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi sempurnanya laporan ini. Semoga laporan ini memberikan informasi yang bermanfaat bagi pembaca dan untuk pengembangan wawasan serta peningkatan ilmu pengetahuaan bagi kita semua.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Gorontalo, 1 Desember 2024

Abdul Rizal Muladi

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...ii

DAFTAR GAMBAR...iii

DAFTAR TABEL...iv

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang...1

1.2 Tujuan Praktikum... 2

1.3 Manfaat Praktikum...2

BAB II LANDASAN TEORI...3

2.1 Sistem informasi geografis (GIS)... 3

2.2 ArcGIS...5

2.2.1 ArcMap...5

2.2.2 ArcCatalog...6

2.2.3 ArcScene...6

2.2.4 ArcGlobe... 6

2.2.5 ArcReader...6

2.3 Peta...7

BAB III METODE PRAKTIKUM...8

3.1 Alat dan Bahan... 8

3.2 Prosedur Kerja... 9

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...12

4.1 Hasil Praktikum... 12

4.2 Pembahasan...14

BAB V PENUTUP...16

5.1 Kesimpulan... 16

5.2 Saran... 16

DAFTAR PUSTAKA...17

LAMPIRAN...18

(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1Komponen sistem informasi geografis (GIS)... 3

Gambar 4. 1Peta administrasi desa Botutonuo dan sekitarnya...12

Gambar 4. 2 Peta administrasi Provinsi Gorontalo...13

Gambar 4. 3Peta Geologi Regional Lembar Kotamobagu... 13

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1Alat dan Bahan...8

(6)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kartografi adalah ilmu dan Teknik pembuatan dan penggunaan peta serta Teknik dan metodeologi yang terlibat dalam pemetaan ( Prihandito, 1989).

Sederhananya, kartografi merupakan ilmu membuat peta, seni, ilmu dan Teknik pembuatan peta yang melibatkan pengideraan jauh, kompilasi dan reproduksi peta.

Seseorang yang membuat peta disebut dengan kartografer. Kartografi merupakan ilmu dan seni dalam pembuatan peta yang memiliki peran penting dalam berbagai bidang, termasuk geologi. Peta adalah Gambaran permukaan bumi yang ditampilkan pada suatu bidang datar dalam skala tertentu (Archana, 2024).

Kemampuan membuat dan membaca peta sangat relevan bagi seorang geologis karna dapat mendukung dalam melakukan pemetaan, eksplorasi sumber daya alam, analisis resiko bencana, serta navigasi dan survey lapangan. Peta geologi menjadi alat utama untuk menggambarkan distribusi formasi batuan, struktur geologi, dan kondisi lapisan tanah yang penting untuk penelitian maupun eksplorasi sumber daya alam ( Fatoric & Moren, 2013).

Dengan kemajuan teknologi, seperti Sistem Informasi Geografis (SIG), kemampuan untuk mengolah dan menganalisis data geospasial semakin berkembang. Praktikum kartografi ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam memahami prinsip-prinsip kartografi, seperti proyeksi peta, simbolisasi, serta pengolahan data spasial menggunakan perangkat lunak modern. Melalui praktikum ini, mahasiswa akan dilatih untuk mengintegrasikan teori dengan keterampilan teknis, seperti pengumpulan data geografis, manipulasi data spasial, dan visualisasi peta. Praktikum kartografi tidak hanya meningkatkan kompetensi teknis mahasiswa, tetapi juga memperkaya wawasan mereka tentang pentingnya peta dalam berbagai konteks, baik untuk penelitian, perencanaan tata ruang, maupun mitigasi bencana. Praktikum ini diharapkan dapat mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi tantangan di bidang pemetaan modern serta mendukung kebutuhan akan data spasial yang akurat dan informatif di berbagai sektor.

(7)

1.2 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari dilaksanakannya praktikum kartografi adalah sebagai berikut:

1. Memahami fungsi dasar dan fitur utama ArcGIS sebagai alat bantu dalam pemetaan digital.

2. Membuat peta yang sesuai dengan aturan kartografi, termasuk skala, proyeksi, dan elemen peta seperti legenda, judul, dan orientasi.

3. Memahami proses pengelolaan data spasial untuk menghasilkan peta yang akurat dan informatif.

4. Meningkatkan akurasi peta dengan menyesuaikan data spasial terhadap eputu koordinat atau referensi yang benar.

1.3 Manfaat Praktikum

Adapun manfaat dilaksanakannya praaktikum kartografi ini adalah sebagai berikut :

1. Mahasiswa dapat memahami tfungsi dasar dan fitur utama ArcGIS sebagai alat bantu dalam pemetaan digital.

2. Mahasiswa mampu Membuat peta yang sesuai dengan aturan kartografi, termasuk skala, proyeksi, dan elemen peta seperti legenda, judul, dan orientasi.

3. Mahasiswa dapat memahami proses pengelolaan data spasial untuk menghasilkan peta yang akurat dan informatif.

4. Mahasiswa dapat membuat peta secara akurat dengan menyesuaikan data spasial terhadap eputu koordinat atau referensi yang benar.

(8)

BAB II

LANDASAN TEORI 2.1 Sistem informasi geografis (GIS)

Kartografi adalah ilmu yang mempelajari tentang proses pembuatan peta, dimulai dari pengumpulan data, seleksi data, produksi dan analisis. Kartografi memadukan aspek artistik dan ilmiah dalam menyajikan informasi spasial sehingga mudah dipahami dan digunakan. Elemen-elemen utama kartografi meliputi skala, proyeksi, simbolisasi, serta tata letak peta. Dalam geologi, kartografi berperan penting untuk menggambarkan distribusi formasi batuan, pola struktur geologi, dan potensi sumber daya alam secara visual (Dedy, 2017). Kartografi dan GIS memiliki hubungan yang erat dalam proses pembuatan peta. Kartografi menyediakan prinsip- prinsip dan standar dalam pembuatan peta, seperti estetika visual, akurasi, dan simbolisasi, sedangkan GIS memberikan alat dan teknologi yang memudahkan implementasi prinsip-prinsip tersebut secara digital.

GIS atau dikenal sebagai Sistem Informasi Geografis merupakan suatu sistem informasi berbasiskan komputer untuk menyimpan, mengelola dan menganalisis, serta memanggil data bereferensi geografis (Wibowo, dkk., 2015). Menurut Prahasta (2002) GIS adalah sistem komputer yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, mengintegrasikan, dan menganalisa informasi- informasi yang berhubungan dengan permukaan bumi.

Gambar 2. 1Komponen sistem informasi geografis (GIS)

(9)

GIS merupakan system kompleks yang terintregasi dengan lingkungan sistem- sistem computer lain di Tingkat fungsional dan jaringan. GIS terdiri dari beberapa komponen sebagai berikut (Supuwiningsih & Rusli, 2020) :

 Perangkat keras (Hardware) :

Pada saat ini SIG tersedia untuk berbagai platform perangkat keras mulai dari PCdesktop, workstations, hingga multiuser host yang dapat digunakan oleh banyak orang secara bersamaan dalam jaringan komputer yang luas, berkemampuan tinggi, memiliki ruang penyimpanan(harddisk)yang besar, dan mempunyai kapasitas memori (RAM) yang besar. Adapun perangkat keras yang sering digunakan untuk SIG adalah komputer (PC), mouse, digitizer,printer, plotter,danscanner.

 Perangkat lunak (software)

terdiri dari berbagai jenis, baik komersial maupun open-source. Perangkat lunak populer seperti ArcGIS dan MapInfo digunakan untuk analisis dan pembuatan peta profesional, sementara QGIS dan GRASS GIS sebagai solusi open-source menawarkan fitur lengkap secara gratis. Untuk kebutuhan spesifik, ada Global Mapper dan Surfer yang cocok untuk analisis geologi, serta aplikasi berbasis web sepertiGoogle Earth Pro dan ArcGIS Onlineyang mempermudah visualisasi data spasial.

 Data dan informasi geografis :

GIS dapat mengumpulkan dan menyimpan data serta informasi yang diperlakukan baik secara tidak langsung dengan cara mengimpornya dari perangkat-perangkat lunak GIS yang lain maupun secara langsung dengan cara mendigitasi data spasialnya dari peta dan memasukan data atributnya dari table-tabel.

 Sumber daya manusia :

Sumber daya manusia dalam GIS adalah pengguna atau operator yang mengelola, menganalisis, dan memanfaatkan data spasial menggunakan perangkat lunak GIS. Suatu proyek GIS akan berhasil jika dimanage dengan baik dan dikerjakan oleh orang-orang memiliki keahlian yang tepat pada semua tingkatan.

(10)

2.2 ArcGIS

ArcGIS adalah salah satu perangkat lunak yang digunakan untuk membuat sistem informasi geografis (SIG) yang berbasis dekstop. ArcGIS merupakan perangkat lunak yang diproduksi oleh Environmental system research institute (ESRI) sebuah Perusahaan yang telah lama berkecimpung di dalam bidang geospasial. . ArcGis adalah salah satu dari sekian banyak produk yang saling terkait di bidang pemetaan digital yang dikembangkan oleh ESRI (Wijaya & Ayundha, 2014).

Tidak seperti kebanyakan perangkat lunak GIS yang lahir pada tahun 1980-an atau sebelumnya, ArcGIS merupakan perangkat lunak yang terbilang besar.

Perangkat lunak ini menyediakan kerangka kerja yang bersifat scalable ( bisa diperluas sesuai kebutuhan) untuk mengimplementasikan suatu rancangan aplikasi GIS baik pengguna Tunggal (single user) maupun lebih dari satu pengguna untuk memenuhi kebutuhan pengukuran di lapangan. ArcGIS adalah produk system softwareyang merupakan Kumpulan dari produk-produk software lainnya dengan tujuan untuk membangun system GIS yang lengkap.dalam kaitan inilqah pihak pengembang ArcGIS merancangnya sedemikian rupa hingga terdiri dari beberapa framework yang setiap saat berkembang terus dalam rangka mempermudah pembuatan aplikasi-aplikasi GIS yang benabenar sesuai dengan kebutuhan pengguna. Salah satuframework Arcgisadalah ArcGIS desktop ( Prakosa, 2023).

ArcGIS desktop adalah aplikasi yang digunakan untuk membuat, mengedit, dan menganalisis data geografis. ArcGIS desktop hanya dapat diinstal pada system operasi (OS) windows. ArcGIS desktop merupakan Kumpulan software (suite) yang terdiri dari beberapasoftwaresendiri yaitu (Yendri, dkk., 2024) :

2.2.1ArcMap

ArcMapadalah aplikasi utama dalamArcGIS Desktopyang digunakan untuk membuat, mengedit, menganalisis, dan memvisualisasikan data spasial dalam format dua dimensi (2D). Aplikasi ini memungkinkan pengguna menambahkan berbagai jenis data spasial ke dalam peta, seperti data vektor dan raster, untuk

(11)

dianalisis dan divisualisasikan. Selain itu, ArcMap menyediakan alat untuk geoprocessing, analisis spasial, dan penataan tata letak peta sehingga dapat dihasilkan peta yang siap cetak atau publikasi digital.

2.2.2ArcCatalog

ArcCatalogadalah aplikasi yang dirancang untuk memfasilitasi manajemen data dalam proyek GIS. Aplikasi ini digunakan untuk mengorganisasi data, mengelola metadata, dan menghubungkan database spasial. DenganArcCatalog, pengguna dapat memeriksa struktur data tanpa perlu membuka peta langsung, sehingga lebih efisien untuk tugas-tugas seperti mencari data, memeriksa konektivitas, atau mengatur file GIS berdasarkan proyek.

2.2.3ArcScene

ArcScene adalah aplikasi dalam ArcGIS Desktop yang memungkinkan visualisasi data spasial dalam tiga dimensi (3D), terutama untuk area lokal.

Aplikasi ini sering digunakan untuk membuat model medan atau permukaan menggunakan data elevasi, memvisualisasikan bangunan atau infrastruktur, dan menampilkan data spasial dengan representasi vertikal yang realistis.

2.2.4ArcGlobe

ArcGlobe adalah aplikasi yang dirancang untuk menampilkan dan menganalisis data spasial dalam skala global menggunakan model bumi tiga dimensi. Aplikasi ini ideal untuk memvisualisasikan data dengan cakupan luas, seperti peta distribusi sumber daya, data satelit, atau pola iklim.

2.2.5ArcReader

ArcReader adalah aplikasi gratis dari Esri yang memungkinkan pengguna membuka, melihat, dan mencetak peta yang dibuat menggunakan ArcMap.

Meskipun tidak mendukung pengeditan, aplikasi ini berguna untuk mendistribusikan peta kepada pengguna yang tidak memiliki akses ke perangkat lunak GIS penuh. DenganArcReader, pengguna dapat berinteraksi dengan peta

(12)

seperti memperbesar, memfilter, atau mencetak tanpa memerlukan keahlian teknis yang mendalam.

2.3 Peta

Peta adalah Gambaran dari permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan skala tertentu dan dilengkapi dengan tulisan serta symbol dan keterangan ( Maharani & Maryani, 2015). Peta merupakan alat utama bagi seorang geologi saat digunakan dilapangan untuk memahami kondisis geologi suatu wilayah, seperti sebaran batuan, struktur geologi, dan potensi sumber daya alam. Dalam pembuatan peta dalamArcMapmencakup beberapa tahap, sebagai berikut :

 Persiapkan data : kumpulkan data yang akan digunakan, misalnya seperti data vector (shapefile) atau raster (citra satelit), dan pastikan data memiliki format yang kompatibel denganArcMap, seperti .shp, .tif, atau .gdb.

 Input data ke ArcMap : buka ArcMap dan buat proyek baru. Tambahkan data spasial dengan mengklik ikon Add .

 Pengolahan dan analisis data : menggunakan alatgeoprocessing.

 Penyuntingan data ( Editing) : aktifkan mode editor untuk mengedit data.

Tambahkan, hapus atau perbarui informasi atribut. Pastikan data diperbarui dengan benar dan sesuai kebutuhan

 Simbolisasi : terapkan simbolisasi untuk memvisualisasikan data secara informatif. Tambahkanlayer stylingseperti warna, pola dan symbol.

 Map layout : pindahkan ke layout view agar dapat menambahkan elemen seperti legenda, skala, judul dan aarah mata angin.

 Validasi dan koreksi : periksa Kembali peta, misalnya tata letak atau simbolisasinya, pastikan semua elemen peta sudah pas dan sesuai.

 Ekspor peta : ekspor peta dalam format yang diinginkan.

Sebagai alat komunikasi, peta memudahkan seorang geology menyampaikan informasi visual kepada berbagai pihak, sehingga mendukung penelitian, eksplorasi bahkan mitigasi bencana.

(13)

BAB III

3.1 Alat dan Bahan

METODOLOGI

Tabel 3. 1Alat dan Bahan

Nama Gambar kegunaan

Software (ArcGIS)

Digunakan untuk membuat, mengedit, dan

menganalisis peta dengan berbagai fitur pengolahan data

spasial.

Shapefile

Format data yang menyimpan

informasi geografis seperti

titik, garis, atau poligon untuk ditampilkan di

peta.

komputer

Perangkat utama yang digunakan

untuk menjalankan software GIS dan

memproses data spasial.

(14)

3.2 Prosedur Kerja

1) Acara 1 : Pengantar Arcgis

Acara ini di laksanakan dengan tujuan agar praktikan memahami dasar- dasar penggunaan ArcGIS sebagai perangkat lunak system informasi geografi (GIS) dalam membuat, menganalisis, dan mengelola data spasial.

Berikut Langkah-langkah kerja pada praktikum acara 1 :

 Langkah pertama adalah Pengenalan ArcGIS dan ArcMap yang merupakan salah satu software utama dari ArcGIS desktop yang digunakan selama praktikum.

 Selanjutnya pengenalan berbagai tools yang tersedia di ArcMap, misalnya seperti tool selection yang digunakan memilih fitur dari layer.

 Setelah memahami antarmuka dan tools yang tersedia, Langkah selanjutnya adalah praktek membuat peta, yaitu diawali menambah data spasial, mengatur simbolisasi dan label, lalu menyimpan peta.

2) Acara 2 : Membuat peta Gorontalo

Acara ini dilaksanakan dengan tujuan agar praktikan dapat membuat peta yang enunjukan informasi geografis Provinsi Gorontalo. Berikut Langkah- langkah dalam pembuatan peta provinsi Gorontalo :

 Pertama membuka aplikasi ArcMap dan menyiapkan data yang diperlukan untuk pembuatan peta Gorontalo.

 Selanjutnya mengatur table of contents, pastikan semua layer yang relevan telah di-load ke dalam TOC, lalu atur urutan layer, dengan layer peta dasar di bagian bawah dan layer data di atasnya.

 Langkah selanjutnya, Zoom ke Gorontalo. Gunakan alat zoom untuk memperbesar tampilan area Gorontalo, dan pastikan area yang dipetakan terlihat jelas di jendela peta.

 Selanjutnya Membuat peta Gorontalo dan mengatur simbologi. Atur symbol yang sesuai untuk menggambarkan data seperti warna, ukuran serta tambahkan elemen seperti judul, skala, dan juga legenda. Dan tak lupa mengatur label.

 Langkah terakhir yaitu Menyimpan peta.

(15)

3) Acara 3 : Input data

Acara ini dilaksanakan agar praktikan memahami proses input data dalam pembuatan peta menggunakan ArcMapserta menguasai Teknik rektifikasi untuk meningkatkan akurai peta. Berikut Langkah-langkah yang dilakukan dalam praktikum acara ini :

 Pertama, Siapkan file data latihan yang diperlukan dan pastikan ArcMap terinstal dengan benar di komputer. Buka aplikasi ArcMap untuk memulai.

 Selanjutnya, Masukkan data raster ke dalam proyek ArcMap. Data raster adalah representasi digital dari data spasial yang berupa citra atau peta, dan dalam praktikum ini, kita menggunakan peta geologi regional.

 Lakukan rektifikasi citra menggunakan grid. Pertama, buatlah kontrol point dengan memilih titik-titik yang dapat dikenali pada citra dan peta dasar. Kontrol point ini akan membantu menyesuaikan posisi citra agar sesuai dengan sistem koordinat yang tepat. Pastikan kontrol point yang dipilih tersebar merata untuk akurasi yang lebih baik.

 Selanjutnya, rektifikasikan citra menggunakan peta dasar yang telah tersedia. Pastikan citra yang digunakan sesuai dengan referensi peta dasar untuk meningkatkan akurasi spatial. Periksa kembali kontrol point yang telah dibuat untuk memastikan hasil rektifikasi yang optimal.

 Terakhir, input data koordinat yang diperlukan untuk menambah informasi spasial pada peta. Pastikan semua data terintegrasi dengan baik agar peta yang dihasilkan akurat dan informatif.

4) Acara 4 : Editing

Acara ini dilaksanakan dengan tujuan agar praktikan mampu menguasai Teknik pengeditan fitur untuk meningkatkan kualitas data spasial, berikut Langkah-langkah kerjanya:

(16)

 Langkah pertama adalah membuat shapefile untuk berbagai jenis geometri: Polygon, Polyline, danPoint. Pastikan untuk memilih jenis fitur yang tepat sesuai dengan data yang ingin Anda representasikan.

 Setelahshapefiledibuat, lakukan pengeditan pada fitur yang telah Anda buat. Gunakan alat pengeditan yang tersedia untuk memodifikasi bentuk, ukuran, dan atribut dari Polygon, Polyline, dan Point sesuai kebutuhan. Pastikan semua perubahan disimpan dengan baik.

 Langkah terakhir adalah menerapkan fitur perbaikan tingkat lanjutan, sepertitrace tooldansmooth tool.

(17)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil

Pada praktikum kartografi ini, peserta telah melalui serangkaian proses yang meliputi pengumpulan data, pengeditan, dan analisis spasial menggunakan perangkat lunak ArcMap. Praktikum ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang teknik pembuatan peta serta pentingnya data spasial dalam representasi informasi geografis. Melalui langkah-langkah tersebut, peserta berhasil menghasilkan peta-peta yang menggambarkan karakteristik suatu wilayah secara lebih mendalam. Peta-peta ini tidak hanya berfungsi sebagai alat visualisasi, tetapi juga sebagai sumber informasi yang penting untuk memahami aspek administrasi, geografis, dan geologi daerah tersebut. Hasil dari praktikum kartografi ini mencakup tiga peta utama yang telah dibuat, sebagai berikut :

Gambar 4. 1Peta administrasi desa Botutonuo dan sekitarnya

(18)

Gambar 4. 2Peta administrasi Provinsi Gorontalo

Gambar 4. 3Peta Geologi Regional Lembar Kotamobagu

(19)

4.2 Pembahasan

Praktikum ini menghasilkan tiga peta utama yang meliputi peta administrasi Desa Botutonuo dan sekitarnya, peta administrasi Provinsi Gorontalo, dan Peta Geologi Regional Lembar Kotamobagu. Peta administrasi Botutonuo dan sekitarnya yang merupakan peta hasil praktikum acara 1 menampilkan batas-batas administrasi yang jelas, serta infrastruktur yang ada seperti jalan dan pemukiman.

Peta ini sangat penting digunakan untuk memahami struktur pemerintahan lokal dan pengolahan sumber daya. Selain itu, peta ini dapat membantu dalam pengembangan wilayah dan perencanaan penggunaan lahan.

Peta hasil acara 2 yakni peta administrasi Provinsi Gorontalo. Peta ini memberikan Gambaran-gambaran jelas mengenai batas-batas wilayah administratif di Provinsi Gorontalo. Peta ini dapat memudahkan pemahaman tentang struktur pemerintahan dan dapat digunakan oleh Masyarakat untuk memahami batas wilayah dan identitas daerah mereka.

Peta hasil acara 3 dan 4, yakni Peta Geologi Regional Lembar Kotamobagu.

Peta ini memberikan informasi yang mendalam mengenai formasi batuan dan karakteristik wilayah di sekitar Provinsi Gorontalo dan Provinsi Sulawesi Utara.

Dengan menggunakan simbol dan warna yang berbeda, pet aini mengidentifikasi berbagai jenis formasi batuan seperti Tmbv, Tetv, Tmts dan lain sebagainnya.

Pentingnya pet aini tidak hanya terletak pada infprmasi dasar tentang geologi, tetapi juga aplikasinya dalam penelitian dan pengembangan sumber daya. Peta ini dapat digunakan oleh para peneliti untuk menganalisis potensi geologi, termasuk eksplorasi mineral dan pengolahan sumber daya alam.

Meskipun praktikum ini menghasilkan peta yang informatif, terdapat beberapa kendala yang dihadapi, salah satu masalah utama adalah adanya error dan loading yang terjadi saat pengolahan data, yang memperlambat proses pembuatan peta dan menggangu akurasi informasi. Selain itu, keterbatasan data yang akurat dan terkini juga menjadi tantangan tersendiri. Sehingga sebagai Solusi penggunaan perangkat keras dan perangkat lunak yang lebih andal dapat meminimalkan masalah error dan loading yang dihadapi serta penggunaan teknologi pemetaan modern dapat membantu menganalisis data yang lebih akurat dan efektif.

(20)

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Praktikum ini mencapai beberapa tujuan dalam pemetaan digitam menggunakan ArcGIS. Pertama, ArcGIS berfungsi sebagai alat bantu yang efektif dalam pemetaan digital, memungkinkan pengguna untuk mengolah dan menganalisis data spasial dengan efisien, sehingga menghasilkan peta yang informatif dan relevan. Selain itu, pembuatan peta yang mengikuti aturan kartografi yang tepat, termasuk pemilihan skala, proyeksi, serta elemen peta seperti legenda dan judul, yang memastikan bahwa peta dapat dihasilkan tidak hanya akurat, tetapi juga mudah dipahami oleh berbagai kalangan. Proses pengolahan data spasial dilakukan dengan baik, sehingga menghasilkan peta yang informatif dan mencerminkan karakteristik wilayah yang dipetakan. Peningkatan akurasi dapat ditingkatkan dengan menyesuaikan data spasial terhadap sistem koordinat dan referensi yang benar, sehingga informasi yang disajikan menjadi lebih dapat diandalkan untuk pengambilan Keputusan.

Secara keseluruhan, praktikum ini tidak hanya memberikan pemahaman mendalam tentang pemetaan digital, tetapi juga menunjukan bagaimana penggunaan teknologi dapat meningkatkan kualitas dan akurasi peta. Dengan menerapkan prinsip-prinsip yang telah dipelajari, pengguna dapat menghasilkan peta yang lebih baik untuk berbagi keperluan, baik dalam penelitian maupun pengembangan wilayah.

5.2 Saran

Untuk meningkatkan kualitas praktikum pemetaan digital, disarankan agar peserta memperluas akses ke data geospasial yang lebih lengkap dan terkini melalui Kerjasama dengan Lembaga terkait. Pelatihan tambahan tentang penggunaan ArcGIS dan teknik pemetaan lainnya juga sangat dianjurkan untuk meningkatkan keterampilan. Selain itu, penting untuk memastikan penggunaan perangkat keras dan perangkat lunak terbaru guna mengurangi masalah teknis, seperti error dan loading. Dengan langkah-langkah ini, kegiatan pemetaan dapat dilakukan dengan lebih efektif dan hasil yang diperoleh dapat dimanfaatkan secara optimal.

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Archana, D. (2024). Pemetaan dan Sistem Informasi Geografis (SIG). Jurnal Ilmiah Plano Krisna.

Dedy, M. (2017) KARTOGRAFI DASAR. Mobius, Yogyakarta. ISBN 978-602- 50698-1-9

Fatorić, S., & Morén-Alegret, R. (2013). Integrating spatial and social perspectives for sustainable management of historic landscapes: A case study of Cartographic heritage.Landscape Research, 38(6), 729-753.

Maharani, W., & Maryani, E. (2015). Peningkatan Spatial Literacy Peserta Didik Melalui Pemanfaatan Media Peta.Jurnal Geografi Gea,15(1).

Prahasta, E. (2002). Sistem Informasi Geografis: Konsep-Konsep Dasar Informasi Goegrafis. Bandung: Informatika Bandung.

Prakosa, G. G. (2023). PEMETAAN HUTAN DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DASAR. UMMPress.

Prihandito, A. (1989). Dasar-Dasar Kartografi. Jakarta: Penerbit XYZ Supuwiningsih, N. N., & Rusli, M., (2020).Sistem Informasi Geografis: Konsep

Dasar & Implementasi. Penerbit Andi.

Wibowo, K. M. W. M., Kanedi, I., & Jumadi, J. (2015). Sistem informasi geografis (sig) menentukan lokasi pertambangan batu bara di provinsi bengkulu berbasis website.Jurnal Media Infotama,11(1).

Wijaya, A., & Ayundha, O. (2014). Sistem informasi geografis pemetaan kantor dinas pemerintah kota palembang menggunakan arcgis. In Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi Terapan(pp. 129-134).

Yendri, O., dkk., (2024). Buku Ajar Sistem Informasi Geografis. PT. Sonpedia Publishing Indonesia.

(22)

Lampiran 1 Dokumentasi

(23)

Lampiran 2 Peta Hasil Praktikum Peta Hasil Acara 1

(24)

Peta Hasil Acara 1

(25)

Peta Hasil Acara 3 & 4

(26)

Lampiran 3 Kartu Kontrol Praktikum

Gambar

Gambar 2. 1 Komponen sistem informasi geografis (GIS)
Tabel 3. 1 Alat dan Bahan
Gambar 4. 1 Peta administrasi desa Botutonuo dan sekitarnya
Gambar 4. 2 Peta administrasi Provinsi Gorontalo
+2

Referensi

Dokumen terkait

LAPORAN DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI. DISUSUN

LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM OSILATOR JEMBATAN WEIN Disusun untuk memenuhi Tugas Mata kuliah Praktikum Elektronika Telekomunikasi Semester 3 Pembimbing : Lis Diana Mustafa,

Laporan praktikum tanaman jagung yang disusun untuk memenuhi nilai mata kuliah Dasar-dasar

Laporan praktikum biokimia tanaman yang disusun oleh mahasiswa sebagai tugas

Laporan akhir praktikum mata kuliah Biokimia yang disusun oleh Roger

Laporan praktikum higiene industri partikulat sebagai tugas mata

Laporan praktikum Epidemiologi Penyakit dan Kesmavet sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Epidemiologi Penyakit dan Kesmavet di Fakultas Peternakan Universitas

Laporan praktikum Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Mata sebagai tugas mata kuliah Kecerdasan