LAPORAN KUNJUNGAN KE MUSEUM SOEHARTO, MUSEUM MERAPI DAN MUSEUM DIRGANTARA
Disusun oleh:
1. Rasya Azriel Ibrahim 2. Yusan Arlani
3. Irfan Maulana 4. Disa Fathima Zahra 5. Kayla Khoirunisa
6. Syahila Khanza Az Zahra 7. Raihana Yasmina Saputri
KELAS 3C
SD NEGERI 2 WIJIREJO
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan kunjungan ke Museum Soeharto, Museum Merapi dan Museum Dirgantara.
Lewat laporan ini juga kami mengucapkan terima kasih khususnya kepada Bapak Kepala Sekolah yang telah memberi kesempatan kepada kami untuk melakukan perjalanan wisata ini, serta kepada orangtua kami yang telah mengizinkan kami untuk melakukan perjalanan wisata ini, sehingga kegiatan perjalanan wisata ini dapat berjalan dengan baik.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan, maka dari itu saran dan kritik yang membangun, sangat kami harapkan dari pembaca demi menyempurnakan laporan ini.
Harapan kami semoga penyusunan laporan ini dapat diterima dan dimengerti serta bermanfaat bagi kami khususnya maupun pembaca sekalian.
Bantul, Oktober 2022 Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...1
KATA PENGANTAR...2
DAFTAR ISI...3
PENDAHULUAN ...4
A. Latar Belakang...4
B. Tujuan...4
PEMBAHASAN...5
1. MUSEUM SOEHARTO...5
2. MUSEUM MERAPI...8
3. MUSEUM DIRGANTARA...11
PENUTUP...14
PESAN DAN KESAN...15
PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Pelaksanaan kunjungan museum merupakan program kegiatan wajib bagi siswa. Kunjungan museum ini diikuti oleh Siswa SD Negeri 2 Wijirejo, yang semuanya terdiri dari kelas III. Dipilihnya Museum Soeharto, Museum Merapi dan Museum Dirgantara karena tempat ini adalah tempat yang tepat sebagai objek kegiatan pengamatan bagi siswa dan siswi karena dapat memberikan pengetahuan mengenai semua informasi yang berkaitan dengan sejarah dan ilmu pengetahuan sosial.
Dipilihnya obyek Museum Soeharto, Museum Merapi dan Museum karena disana sebagai wahana pelestarian sejarah tempat dan tokoh Indonesia, sekaligus mengenang sejarah lalu yang luhur yang harus di lestarikan. Hal ini juga sangat penting bagi para pelajar karena selain berlibur para pelajar juga dapat berwisata dan juga bisa menambah wawasan dan pengetahuan.
B. Tujuan
1. Untuk sarana pendidikan.
2. Untuk mengetahui sejarah Presiden Soeharto, Dirgantara dan Peristiwa Meletusnya Gunung Merapi
3. Untuk mengetahui macam-macam peninggalan di Soeharto.
4. Mendapatkan banyak informasi mengenai Soeharto, Dirgantara dan Merapi.
5. Dan juga sebagai sarana rekreasi siswa
PEMBAHASAN
1. MUSEUM SOEHARTO
Suharto lahir di kemusuk argomulyo sedayu bantul. tgl 8 juni 1921.
Ukuran rumah 110mpersegi, nama bapak suharto yaitu kerto sudiro, ibunya Sukirah. Ayahnya petani petugas pengairan desa kemusuk. Sumur dibangun tahun 1887. Sebelah barat rumah pak Soeharto adalah rumah kakek buyudnya bernama bpk Noto Sudiro. Kakek nya bernama Atmo Sudiro. Musium dibangun adiknya pak Soeharto bernama bpk H. Probo Sutedjo. Diresmikan tanggal 8 juni 2013. Makam Bpk. Soeharto di Astana Giribangun Jawa Tengah.
Yang pertama adalah pemutaran video Soeharto sekitar 15 menit.
Dari video itu digambarkan sosok Soeharto yang lahir di Kemusuk, sampai kemudian berperan di peristiwa 1965, menjadi presiden, dan melakukan pembangunan, hingga kemudian meninggal dunia. Tentu saja, karena ini museum dibangun keluarga, tak ada di video itu bagaimana Soeharto didemo mahasiswa dan tumbang.
Setelah menonton video selama 15 menit, para pelajar bisa melihat foto-foto. Di foto itu terlihat Soeharto yang dekat dengan rakyat, pembangunan pertanian, dan lainnya. Selain ruangan berisi foto-foto kesuksesan Soeharto, ada juga ruangan lain yang terbatas untuk dikunjungi.
Pastinya keberadaan museum ini menjadi salah satu destinasi wisata saat para pelajar berkunjung ke Yogyakarta. Sebagai diketahui setelah mundur pada 21 Mei 1998 karena unjuk rasa mahasiswa, ada proses hukum yang dikenakan kepadanya. Pada 3 Agustus 2000, dia ditetapkan sebagai tersangka kasus penyalahgunaan dana yayasan sosial yang didirikannya dan dinyatakan sebagai terdakwa berbarengan dengan pelimpahan berkas perkara ke Kejaksaan Tinggi Jakarta.
Pada persidangan 31 Agustus 2000, Soeharto tidak hadir dalam sidang pengadilan pertamanya. Tim Dokter menyatakan Soeharto tidak mungkin mengikuti persidangan dan Hakim Ketua Lalu Mariyun memutuskan memanggil tim dokter pribadi Soeharto dan tim dokter RSCM untuk menjelaskan perihal kesehatan Soeharto.
Sejumlah proses persidangan terus berlanjut, bahkan Soeharto menjalani pemeriksaan kesehatan di RS Pertamina. Hasil pemeriksaan menunjukkan, Soeharto mengalami berbagai gangguan syaraf dan mental sehingga sulit diajak komunikasi.
Hingga akhirnya pada 28 September 2000 Majelis Hakim menetapkan penuntutan perkara pidana HM Soeharto tidak dapat diterima dan sidang dihentikan. Tidak ada jaminan Soeharto dapat dihadapkan ke persidangan karena alasan kesehatan.
DOKUMENTASI HASIL KUNJUNGAN DI MUSEUM SOEHARTO
2. MUSEUM MERAPI
Awan panas 2010. Pembangunan musium merapi 2005 diresmikan 1 oktober 2009. Gunung yang aktif, prosesnya dr terbentuknya lempeng besar. Jumlah aktif ada 137. Material gunung berapi bisa digunakan untuk bahan bangunan.
Untuk mengetahui gunung merapi akan meletus dengan alat-alat termometer, tiltmeter, ph meter, masker gas.
Museum Gunung Merapi dibangun sejak tahun 2005 atas kerjasama kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral, Pemerintah Propinsi DIY dan Pemerintah Kabupaten Sleman.
Museum Gunung Api Merapi (MGM) diresmikan pada 1 Oktober 2009.
Museum yang dibangun di atas tanah seluas 3,5 hektar dengan bangunan induk museum seluas 4.470 meter persegi tersebut diharapkan menjadi aset geo-wisata baru di wilayah propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Museum Gunungapi Merapi dilengkapi dengan ruangan-ruangan yang mengambil tema Volcano World, On The Merapi Volcano Trail, Manusia dan Gunungapi, Bencana Gempabumi dan Tsunami, Bencana Gerakan Tanah, Diorama, Peralatan Survey, Extra-terrestrial Volcano, Film Show, dan fasilitas penunjang lainnya.
Museum ini dibuat untuk menceritakan gunung api yang ada, khususnya Merapi. Anda dapat mengamati berbagai tipe gunung api dan letusannya di dunia melalui panel museum. Selain itu artefak dari letusan Merapi tahun 2006 berupa bangkai sepeda motor, alat-alat rumah tangga, serta foto-foto erupsi tahun 2010 dapat Anda saksikan melengkapi foto-foto erupsi berbagai gunung api di Chili, Italy, Hawaii, USA, dan lain sebagainya.
DOKUMENTASI FOTO KUNJUNGAN DI MUSEUM MERAPI
DOKUMENTASI FOTO KUNJUNGAN DI MUSEUM MERAPI
3. MUSEUM DIRGANTARA
Museum Pusat TNI AU “Dirgantara Mandala” adalah museum yang digagas oleh TNI Angkatan Udara untuk mengabadikan peristiwa bersejarah dalam lingkungan TNI AU, bermarkas di kompleks Pangkalan Udara Adi Sutjipto, Yogyakarta.
Museum ini sebelumnya berada berada di Jalan Tanah Abang Bukit, Jakarta dan diresmikan pada 4 April 1969 oleh Panglima AU Laksamana Roesmin Noerjadin lalu dipindahkan ke Yogyakarta pada 29 Juli 1978.[1]
Alamat Museum, Komplek Pangkalan TNI AU Lanud Adisutjipto, Yogyakarta Telp. 0274 – 484 453, Jam Kunjungan: Senin – Minggu 08.30 – 15.00.
Sejarah Museum
Atas gagasan pimpinan TNI AU, maka didirikanlah Museum Pusat TNI AU “Dirgantara Mandala” sebagai tempat untuk mengabadikan dan mendokumentasikan seluruh kegiatan dan peristiwa bersejarah di lingkungan TNI AU. Museum ini telah diresmikan pada tanggal 4 April 1969 oleh Panglima Angkatan Udara Laksamana Roesmin Noerjadin . Awalnya, museum berada di Jalan Tanah Abang Bukit, Jakarta. Akan tetapi, museum kemudian dipindahkan ke Yogyakarta karena dianggap sebagai tempat penting lahirnya TNI AU dan pusat kegiatan TNI AU. Dengan pertimbangan bahwa koleksi Museum Pusat TNI AU “Dirgantara Mandala”, terutama Alutsista Udara berupa pesawat terbang yang terus berkembang sehingga gedung museum di Kesatrian AKABRI Bagian Udara tidak dapat menampung dan pertimbangan lokasi
museum yang sukar dijangkau pengunjung, maka Pimpinan TNI-AU memutuskan untuk memindahkan museum ini lagi.
Pimpinan TNI-AU kemudian menunjuk gedung bekas pabrik gula di Wonocatur Lanud Adisutjipto yang pada masa pendudukan Jepang digunakan sebagai gudang logisitik sebagai Museum Pusat TNI-AU Dirgantara Mandala. Pada tanggal 17 Desember 1982, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Ashadi Tjahjadi menandatangani sebuah prasasti. Hal ini diperkuat dengan surat perintah Kepala Staf TNI-AU No.Sprin/05/IV/1984 tanggal 11 April 1984 tentang rehabilitasi gedung ini untuk dipersiapkan sebagai gedung permanen Museum Pusat TNI-AU Dirgantara Mandala. Dalam perkembangan selanjutnya pada tanggal 29 Juli 1984 Kepala Staf TNI-AU Marsekal TNI Sukardi meresmikan penggunaan gedung yang sudah direnovasi tersebut sebagai gedung Museum Pusat TNI AU “Dirgantara Mandala” dengan luas area museum seluruhnya kurang lebih 4,2 Ha. Luas bangunan seluruhnya yang digunakan 8.765 M2.[2]
Koleksi museum
Museum ini menyimpan sejumlah foto tokoh-tokoh sejarah serta diorama peristiwa sejarah Angkatan Udara Indonesia. Sejumlah pesawat tempur dan replikanya juga terdapat di museum ini yang kebanyakan berasal dari masa Perang Dunia II dan perjuangan kemerdekaan, diantaranya:
Pesawat Ki-43 buatan Jepang
Pesawat PBY-5A (Catalina).
Pesawat A6M5 Zero Sen buatan Jepang.
Pesawat pembom B-25 Mitchell, B-26 Invader, TU-16 Badger.
Helikopter Hillier 360 buatan AS.
Pesawat P-51 Mustang buatan AS.
Pesawat KY51 Cureng buatan Jepang.
Replika pesawat Glider Kampret buatan Indonesia.
Pesawat TS-8 Dies buatan AS.
Pesawat Lavochkin La-11, Mig-15, MiG-17 dan MiG-21 buatan Russia.
Rudal SA-75[3]
Museum Pusat TNI-AU Dirgantara Mandala baru-baru ini mendapat tambahan koleksi berupa Prototype Bom sejumlah 9 buah buatan Dislitbangau yang bekerjasama dengan PT.
Pindad dan PT. Sari Bahari. Bom-bom tersebut merupakan bom latih (BLA/BLP) dan bom tajam (BT) yang memiliki daya ledak tinggi (high explosive), sebagai senjata Pesawat Sukhoi Su-30, F-16, F- 5, Sky Hawk, Super Tucano dll.
DOKUMENTASI FOTO KUNJUNGAN DI
MUSEUM DIRGANTARA
PENUTUP
Dari uraian pembahasan karya tulis ini, penulis mengambil kesimpulan yaitu:
1. Museum adalah suatu tempat menyimpan benda-benda yang bernilai sejarah agar tidak hilang dan rusak sehingga dapat dinikmati berbagai generasi, itu diharapkan mereka dapat mengetahui sejarah dan dapat menghargai hasil yang telah dicapai generasi terdahulu sehingga mereka dapat mengambil hikmah dan sejarah itu sendiri,
2. Museum berfungsi menyimpan benda-benda yang bernilai sejarah yang patut mendapat perhatian umum. Selain itu museum merupakan sarana yang efektif untuk mewariskan nilai-nilai luhur perjuangan,
3. Museum berpungsi juga untuk tempat berekreasi dan mendidik
4. Untuk mengatahui wawasan ilmu pengetahuan tinggi yang pernah di capai oleh para pejuang dan para pahlawan udara dalam membina dan merintis angkatan udara Republik Indonesia
5. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang sejarah dan benda-benda peninggalan sejarah yang ada di Indonesia,
6. Menumbuhkan rasa kebanggaan siswa terhadap kebesaran dan kejayaan bangsa Indonesia pada masa lalu.
7. Museum Dirgantara berperan dalam Menambah pengalaman, mengetahui lokasi, serta Memberikan nilai-nilai pendidikan dan pengetahuan
8. Museum Dirgantara berperan dalam Memberikan pengetahuan tentang sejarah yang telah dicapai generasi terdahulu dan dapat mengambil hikmah sejarah itu sendiri.
9. Menambah pengetahuan terhadap kita bahwa pada masa saat itu bangsa Indonesia memiliki banyak sekali pesawat-pesawat yang canggih
PESAN DAN KESAN
1. Dengan mengenal benda-benda bersejarah, tanamkanlah dalam diri kita jiwa dan semangat kepahlawanan,
2. Lestarikan dan peliharalah peninggalan-peninggalan sejarah agar tidak sampai hilang dan rusak,
3. Binalah persatan dan kesatuan bangsa agar peristiwa masa lalu tidak kembali, 4. Teruskanlah perjuangan para pahlawan dengan membangun Bangsa Indonesia
lebih maju.
5. Kepala pengelola objek wisata agar meningkatkan pelayanan dan menarik pengunjung
6. Kepada pemerintah agar melengkapi sarana dan prasarana serta benda yang ada di dalam museum dapat di perbaiki kembali supaya tahan lama keunikannyadala
7. kepada masyarakat agar dapat bersama – sama menjaga objek wisata baik berupa alam maupun peninggalan bersejarah masa lampau dan agar dapat di nikmati sepanjang masa
8. Ikut serta dalam pelestarian Museum Diragantara Mandala sebagai wadah tempat menuntut ilmu sejarah
Demikian saran-saran yang dapat penulis kemukakan, semoga bermanfaat untuk kita semua. Amin.