LAPORAN STUDI KASUS
LAYANAN BIMBINGAN TERHADAP RENDAHNYA MOTIVASI BELAJAR SISWA
DI UPT SMK NEGERI 2 PANGKEP
Diajukan untuk memenuhi salah satu komponen Uji Tertulis mahasiswa PPG Dalam Jabatan
NAMA : HASMIATY. R NPM : 239020495057 NO. UKG : 201500385271
BIDANG STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2024
A. Deskripsi Stadi Kasus.
Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi dalam proses pemberian layanan dikelas saya teridentifikasi masalah. Permasalahan utama yang ditemukan adalah rendahnya motivasi belajar peserta didik. Hal ini ditunjukkan dengan adanya kecenderungan peserta didik : rendahnya minat peserta didik dalam belajar, tidak ada keinginan peserta didik untuk belajar, selain daripada itu ditemukan juga bahwa sikap dari guru yang tidak bervariasi pada saat memberikan pembelajaran.
Bahkan ada juga kecenderungan peserta didik yang memiliki kemampuan dalam belajar rendah.
Hal ini diketahui pada saat pemberian layanan peserta didik tidak semangat dalam mengikuti layanan.
Dalam pemaparan permasalahan yang diatas perlu tindak lanjut, karena akan berdampak pada hasil atau prestasi belajar peserta didik. Oleh karena itu untuk mengatasi permasalahan peserta didik tersebut adalah dengan menerapkan Teknik dan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
B. Analisis Situasi.
Situasi yang terjadi pada saat pemberian layanan adalah secara umum peserta didik belum mengetahui kiat-kiat meningkatkan motivasi belajar, dan belum pernah dilakukan bimbingan kelompok yang berkaitan dengan kiat meningkatkan motivasi belajar oleh karena itu setelah melakukan observasi secara baik untuk mengidentifikasi masalah tersebut. Layanan ini sangat tepat diberikan kepada peserta didik, hal ini untuk membantu peserta didik dalam meningkatkan motivasi belajar, dan dapat juga dijadikan sebagai referensi dalam mengatasi permasalahan tersebut. Dengan mencoba melakukan pendekatan Teknik metode diskusi kelompok agar memudahkan para peserta didik untuk bisa bertukar pendapat mengenai kiat-kiat meningkatkan motivasi belajar. Adapun penggunaan media video dan PPT dengan model video untuk memperlihatkan kepada peserta didik mengenai kiat-kiat meningkatkan motivasi belajar.
Adapun yang terlibat dalam pelaksanaan rancangan dan evaluasi kegiatan layanan diantaranya adalah saya sendiri sebagai guru Bimbingan Konseling yang melaksanakan kegiatan layanan, guru pamong dan teman sejawat yang membantu melakukan observasi dan evaluasi.
Selain itu kepala sekolah juga turut berperan dalam Upaya mengatasi permasalahan peserta didik.
Tantangan dan hambatan yang dihadapi dalam merancang dan menevaluasi kagiatan layanan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik : (1). Belum pernah dilakukan bimbingan kelompok berkaitan dengan cara meningkatkan motivasi belajar yang dapat dijadikan sebagai Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. (2). Kreativitas guru dalam memilih dan menggunakan metode layanan yang tepat yaitu problem Based Learning yang variatif dan berbasis IT, (3) diskusi kurang efektif karena hanya peserta didik itu saja yang bicara dan masih ada peserta didik yang malu-malu dalam mengutarakan permasalahan atau memberikan masukan pada saat bimbingan kelompok.
C. Alternatif Solusi
Langkah nyata yang saya lakukan untuk mengatasi permasalahan adalah : (a). Melakukan koordinasi dengan pihak sekolah, seperti kepala sekolah, rekan guru, teman sejawat dan pakar, b).Mencari Solusi dari tantangan dari masalah yang akan dihadapi. (c) Melakukan kajian literatur dari berbagai sumber belajar seperti buku dan internet terkait solusi dari tantangan yang dihadapi, (d) merumuskan Solusi yang terpilih dan mengembangkan Solusi yang terpilih
dengan rencana pembelajaran layanan yang tepat yang akan diberikan pada saat pelaksanaan layanan.
Adapun langkah-langkah penerapan teknik Problem Based Learning yang dilakukan untuk mengatasi permasalahn tersebut adalah (a) Orientasi peserta didik terhadap masalah, (b) mengorganisasikan kegiatan pembelajaran kepada peserta didik untuk belajar, (c) membimbing peserta didik dalam penyelidikan individu dan kelompok, (d) mengembangkan dan menyajikan hasil karya, € mengevaluasi dan menganalisis proses pemecahan masalah. Secara rinci langkah pertama guru bersama peserta didik melakukan tanya jawab, langkah kedua peserta didik dibagi secara acak dalam berkelompok, langkah ketiga peserta didik dibimbing oleh guru dalam melaksanakan diskusi dan peserta didik selalu diingatkan mengenai batas waktu pengerjaan diskusi dan peserta didik bersiap untuk menyajikan hasil diskusi, langkah ke empat peserta didik dipandu oleh guru untuk merencanakan, menyiapkan dan menyajikan hasil laporan diskusi untuk dipresentasikan, langkah kelima peserta didik bersama guru menganalisis dan mengevaluasi hasil diskusi dan menanyakan kepada peserta didik hal-hal apa saja yang belum dipahami. Inti dari aktivitas teknik PBL adalah peserta didik dapat melakukan diskusi kelompok bersama dengan peserta didik lainnya sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar.
Penerapan model layanan ini dibantu dengan penggunaan berbagai media yang menarik dalam pemberian layanan, misalnya pemberian kegiatan apersepsi dan refleksi serta menampilkan video.
D. Evaluasi
Hasil dan dampak dari Langkah nyata model Problem Based Learning yang telah saya lakukan adalah peserta didik secara umum sudah bergairah dan bersemangat dalam belajar.
Peserta didik sangat antusias dan tertarik serta merasa senang dalam mengikuti proses pembelajaran. Peserta didik sudah memahami bagaimana cara meningkatkan motivasi belajar melalui diskusi kelompok, peserta didik sudah mampu dan berani untuk saling bertukar pikiran dalam mengemukakan pendapatnya. Bahkan sudah tidak ditemukan lagi peserta didik yang tidak bersemangat atau tidak bergairah dalam mengikuti pembelajaran. Hasil lain yang tidak kalah menariknya adalah hasil belajar peserta didik atau prestasi belajar peserta didik sudah mengalami peningkatan yang signifikan.