SUMBER DAYA MANUSIA
PENGUJI KENDARAAN BERMOTOR
DI UNIT PENGELOLA PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR JAGAKARSA
LAPORAN MAGANG II
Disusun Oleh:
DEWA NYOMAN NATA PRABAWA TEJA NOTAR. 2201024
PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNOLOGI OTOMOTIF POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT BALI
TABANAN
2025
LAPORAN MAGANG II
SUMBER DAYA MANUSIA
PENGUJI KENDARAAN BERMOTOR
DI UNIT PENGELOLA PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR JAGAKARSA
disusun oleh:
DEWA NYOMAN NATA PRABAWA TEJA NOTAR. 2201024
telah disetujui oleh:
Tanggal, 2025
DOSEN PEMBIMBING 1, DOSEN PEMBIMBING 2,
Arif Devi Dwipayana, S.T., M.M. Surya Aji Ermanto, M.Si.
NIP. 19851102 201902 1 003 NIP. 19910207 201902 1 002
PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNOLOGI OTOMOTIF POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT BALI
TABANAN
2025
LAPORAN MAGANG II
SUMBER DAYA MANUSIA
PENGUJI KENDARAAN BERMOTOR
DI UNIT PENGELOLA PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR JAGAKARSA
disusun oleh:
DEWA NYOMAN NATA PRABAWA TEJA NOTAR. 2201024
Telah diseminarkan di depan Penguji Pada Tanggal, 2025
Dinyatakan lulus dan memenuhi syarat oleh:
DOSEN PEMBIMBING 1, DOSEN PENGUJI 1,
Arif Devi Dwipayana, S.T., M.M. .
NIP. 19851102 201902 1 003 NIP.
DOSEN PEMBIMBING 2, DOSEN PENGUJI 2,
Surya Aji Ermanto, M.Si. .
NIP. 19910207 201902 1 002 NIP.
PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNOLOGI OTOMOTIF POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT BALI
TABANAN
2025
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur atas rahmat dan karunia allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan anugerah-NYA, sehingga penulisan Laporan Magang II di “Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor Jagakarsa” dapat diselesaikan.
Dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan yang sangat baik ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Fatchuri, A.Ma PKB., S.T., MM.Tr., IPM selaku Kepala Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor Jagakarsa;
2. Bapak Aksan Eka Pramudi, A.Ma PKB., S.T., M.M. selaku Kepala Sub Bagian Tata Usaha Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor Jagakarsa;
3. Bapak Dr. Ir. I Made Suraharta, S.T., S.Si.T., M.T., IPM. selaku Direktur Politeknik Transportasi Darat Bali;
4. Bapak Adrian Pradana, S.T., M.Si. selaku Kepala Program Studi Diploma III Teknologi Otomotif Politeknik Transportasi Darat Bali;
5. Bapak Arif Devi Dwipayana, S.T., M.M. selaku Dosen Pembimbing 1;
6. Bapak Surya Aji Ermanto, M.Si. selaku Dosen Pembimbing 2;
7. Kakak – kakak pegawai Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor Jagakarsa;
8. Seluruh dosen Program Studi Diploma III Teknologi Otomotif yang telah memberikan bimbingan selama pendidikan;
9. Orang tua dan Keluarga yang selalu ada untuk mendukung;
10. Rekan – rekan Mahasiswa/i Politeknik Transportasi Darat Bali Angkatan III;
11. Rekan – rekan Mahasiswa/i Program Studi Diploma III Teknologi Otomotif Angkatan III;
12. Adik – adik Mahasiswa/i Politeknik Transportasi Darat Bali Angkatan IV dan V.
Penulis menyadari Laporan Magang II ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu saran dan masukan pembaca sangat diharapkan bagi kesempurnaan penulisan laporan ini. Semoga laporan ini mampu memberikan manfaat bagi kita
semua, khususnya bagi perkembangan ilmu pengetahuan bidang Transportasi Darat dan dapat diterapkan untuk membantu pembangunan transportasi di Indonesia pada umumnya.
Jakarta, 2025 Penulis,
DEWA NYOMAN NATA PRABAWA TEJA Notar. 2201024
DAFTAR ISI
LEMBAR HALAMAN JUDUL...Error! Bookmark not defined.
LEMBAR PENGESAHAN DARI INSTANSI...ii
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN MAGANG II...Error! Bookmark not defined. LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN MAGANG II...Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR...iv
DAFTAR ISI...vi
DAFTAR TABEL...viii
DAFTAR GAMBAR... ix
DAFTAR LAMPIRAN...x
BAB I PENDAHULUAN...1
1.1 Latar Belakang Magang II...1
1.2 Maksud dan Tujuan Magang II...3
1.3 Manfaat Magang II...3
1.4 Tempat Magang II...4
1.5 Jadwal Waktu Magang II...5 BAB II TINJAUAN UMUM TEMPAT MAGANG II...
2.1 Sejarah Instansi...
2.2 Struktur Organisasi...
2.3 Kegiatan Umum Instansi...
BAB III TINJAUAN PUSTAKA...
3.1 Sumber Daya Manusia...
3.2 Pengujian Kendaraan Bermotor...
3.3 Kompetensi Penguji Kendaraan Bermotor...
BAB IV PELAKSANAAN MAGANG II...
4.1 Bidang Kerja...
4.2 Pelaksanaan Kerja...
4.3 Kendala yang Dihadapi...
4.4 Cara Mengatasi Masalah...
BAB V PENUTUP...
5.1 Kesimpulan...
5.2 Saran...
DAFTAR PUSTAKA...
LAMPIRAN...
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 T... 1
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. G...5
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. ...Error! Bookmark not defined.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Magang II
Kendaraan merupakan suatu sarana transportasi yang digunakan untuk memindahkan orang ataupun barang dari suatu titik menuju ke titik lainnya.
Berdasarkan Undang – Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan, kendaraan merupakan suatu sarana angkut di jalan yang terdiri atas kendaraan bermotor dan kendaraan tidak bermotor. Kendaraan bermotor menggunakan tenaga mesin sebagai sumber penggerak, sedangkan kendaraan tidak bermotor digerakkan oleh tenaga manusia atau hewan.
Kendaraan bermotor terus mengalami perkembangan seiring berjalannya waktu baik dari segi desain maupun teknologi yang terdapat didalamnya sehingga memudahkan manusia dalam beraktivitas sehari – hari. Kendaraan bermotor adalah setiap kendaraan yang dioperasikan oleh peralatan teknik yang terdapat dalam kendaraan tersebut (Badan Pusat Statistik, 2023). Pengawasan terhadap kendaraan bermotor perlu dilakukan mengingat saat ini kendaraan bermotor telah menjadi kebutuhan primer bagi manusia. Hal ini didukung dengan data Badan Pusat Statistik Indonesia bahwa pada tahun 2023 jumlah total kendaraan bermotor di Indonesia mencapai 157.080.504 juta unit (Badan Pusat Statistik, 2024). Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan, bahwa setiap kendaraan bermotor yang dioperasikan di jalan harus memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan. Untuk memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan maka setiap kendaraan bermotor wajib melaksanakan pengujian kendaraan bermotor.
Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 19 Tahun 2021 tentang Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor Pasal 1 Ayat 3, pengujian kendaraan bermotor adalah serangkaian kegiatan menguji dan/atau memeriksa bagian atau komponen kendaraan bermotor, kereta gandengan, dan kereta tempelan dalam rangka pemenuhan terhadap persyaratan teknis dan laik jalan. Pelaksanaan uji berkala terhadap kendaraan bermotor merupakan salah satu bentuk pengawasan
terhadap suatu kendaraan bermotor agar terjamin keselamatannya secara teknis.
Pelaksanaan pengujian kendaraan bermotor dapat dilakukan oleh unit pelaksana pengujian pemerintah kabupaten/kota, unit pelaksana agen tunggal pemegang merek, ataupun unit pelaksana pengujian swasta.
Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor (UP PKB) Jagakarsa merupakan salah satu unit pelaksana pengujian pemerintah yang berada dibawah naungan Dinas Perhubungan Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Dalam melaksanakan tugas pengujian kendaraan bermotor, UP PKB Jagakarsa memiliki sumber daya penguji kendaraan bermotor. Penguji kendaraan bermotor merupakan petugas yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan pengujian berkala kendaraan bermotor.
Dalam mewujudkan tujuan dari pengujian kendaraan bermotor serta menyediakan pelayanan pengujian kendaraan bermotor yang baik dibutuhkan sumber daya manusia penguji kendaraan bermotor yang kompeten. Hal ini dapat diperoleh dari pelaksanaan pendidikan dan pelatihan oleh lembaga diklat terkait dimana nantinya akan menghasilkan sumber daya manusia penguji kendaraan bermotor sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 156 Tahun 2016 tentang Kompetensi Penguji Berkala Kendaraan Bermotor dimana terdapat delapan tingkat jenjang kompetensi penguji. Ini menjadikan sumber daya manusia penguji kendaraan bermotor menjadi elemen penting di dalam unit pelaksana pengujian kendaraan bermotor khususnya UP PKB Jagakarsa.
Hal tersebut menjadi dasar penulis dalam menyusun laporan magang II yang terfokus pada bidang sumber daya manusia penguji kendaraan bermotor di UP PKB Jagakarsa. Diharapkan dengan pelaksanaan magang II selama tiga bulan, Mahasiswa/i dapat memberikan solusi terhadap permasalahan sumber daya manusia penguji kendaraan bermotor di UP PKB Jagakarsa melalui analisis yang tepat serta menerapkan dan mengembangkan ilmu yang diperoleh ketika melaksanakan pembelajaran di kampus.
1.2 Maksud dan Tujuan Magang II
Adapun maksud dan tujuan pelaksanaan magang II Mahasiswa/i di UP PKB Jagakarsa adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa/i dapat menerapkan dan mengembangkan ilmu baik teori maupun praktik yang diperoleh selama menjalani pendidikan di kampus;
2. Mahasiswa/i dapat mengidentifikasi permasalahan yang ada terkait pengujian berkala kendaraan bermotor khususnya pada bidang sumber daya manusia penguji kendaraan bermotor di UP PKB Jagakarsa;
3. Mahasiswa/i dapat memberikan masukan ataupun solusi berdasarkan analisis yang telah dilakukan mengenai permasalahan yang ditemukan terkait sumber daya manusia penguji kendaraan bermotor di UP PKB Jagakarsa;
4. Mahasiswa/i dapat mengetahui rangkaian kegiatan proses pengujian berkala kendaraan bermotor di UP PKB Jagakarsa;
5. Mahasiswa/i dapat membangun relasi yang baik dengan pegawai UP PKB Jagakarsa;
1.3 Manfaat Magang II
Adapun manfaat pelaksanaan kegiatan magang II ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Mahasiswa/i:
a. Mahasiswa/i dapat menerapkan pembelajaran yang didapat di kampus serta mengembangkan ilmu meliputi kemampuan soft skill dan hard skill pada dunia kerja;
b. Mahasiswa/i dapat memperoleh pengalaman bekerja secara langsung yang tidak didapat ketika berada di kampus dalam bidang pengujian berkala kendaraan bermotor;
2. Bagi instansi Poltrada Bali:
a. Menjaga kerjasama antara Kampus Poltrada Bali dengan UP PKB Jagakarsa khususnya pada bidang pendidikan;
b. Sebagai media promosi Kampus Poltrada Bali khususnya Program Studi Diploma III Teknologi Otomotif kepada masyarakat sekitar lokasi pelaksanaan magang II;
c. Sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi bagi pihak Kampus Poltrada Bali dalam pengambilan keputusan penentuan lokasi magang selanjutnya.
3. Bagi Unit Pengelola Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor Jagakarsa:
a. Mendapatkan solusi atas permasalahan yang ada berdasarkan analisis yang telah dilakukan mahasiswa/i khususnya pada bidang sumber daya manusia penguji kendaraan bermotor;
b. Sebagai media pengembangan kualitas diri mahasiswa/i khususnya dalam hal kemampuan bekerja meliputi soft skill dan hard skill;
c. Mengenal tingkat kemampuan atau skill mahasiswa/i yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia.
1.4 Tempat Magang II
Pelaksanaan magang II dilaksanakan di UP PKB Jagakarsa yang beralamatkan di Jalan Moch. Kahfi II Nomor 6 RT/6 RW/3, Kelurahan Cipedak, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Penempatan lokasi magang II ditetapkan dengan Keputusan Direktur Politeknik Transportasi Darat Bali Nomor : KP- Poltrada Bali 476 Tahun 2024 Tentang Mahasiswa dan Lokasi Pelaksanaan Magang II Program Studi Diploma III Teknologi Otomotif Angkatan III Politeknik Transportasi Darat Bali 2025. Berikut merupakan gambar titik lokasi pelaksanaan magang II:
Gambar 1. Gambar Peta Lokasi UP PKB Jagakarsa (Sumber:https://maps.app.goo.gl/avEUiu9Y1UXp6BqB7)
1.5 Jadwal Waktu Magang II
Kegiatan magang II merupakan suatu bentuk implementasi pembelajaran Mahasiswa/i Poltrada Bali di dunia kerja guna memperoleh pengalaman dan ilmu pengetahuan baru yang mungkin tidak didapat selama kegiatan di dalam kampus.
Magang II dilaksanakan selama 3 bulan yang dimulai pada tanggal 24 Februari 2025 sampai dengan 23 Mei 2025 dengan jadwal lima hari kerja dalam satu minggu.
Berikut merupakan timeline pelaksanaan magang II di UP PKB Jagakarsa:
Tabel 1. 1 Tabel jadwal pelaksanaan magang II
No Kegiatan Magang II
Bulan
Februari Maret April Mei
I II II
I
IV I
II II
I IV I I
I III IV I II III IV
1
Lapor Diri serta Pengantaran Magang II 2 Pelaksanaan
Magang II
3 Pengumpulan Data
4 Kembali ke Kampus Poltrada 5 Seminar Hasil
Laporan Magang II
BAB II
TINJAUAN UMUM
2.1 Sejarah Instansi
Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor (UP PKB) Jagakarsa merupakan suatu unit pengujian kendaraan bermotor yang berada dibawah naungan Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta. UP PKB Jagakarsa beralamatkan di Jalan Moch. Kahfi II Nomor 6 RT/6 RW/3, Kelurahan Cipedak, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan dengan luas tanah 10.875m2 dengan lima lajur mekanis pengujian kendaraan bermotor. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 331 Tahun 2016 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor pada pasal 2 menyatakan bahwa Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor di lingkup DKI Jakarta dibentuk lima unit dimana salah satunya adalah UP PKB Jagakarsa.
UP PKB Jagakarsa berdiri pada tahun 1996 dengan dikelola oleh pihak swasta dengan Perjanjian Kerja Sama Operasi antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan PT. Suar Adhika Wahana Ujindo. UP PKB Jagakarsa beroperasi hingga tahun 2012 sebelum akhirnya ditutup sementara. Pada tahun 2022, UP PKB Jagakarsa kembali dibuka untuk beroperasi dan diresmikan oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta pada saat itu yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta yaitu Dr. H. Marullah Matali, Lc., M.Ag.
UP PKB Jagakarsa melaksanakan pengujian kendaraan bermotor dengan layanan pengujian berkala untuk jenis mobil penumpang umum, mobil bus kecil, mobil barang, dan angkutan umum lingkungan dengan domisili kepemilikan di wilayah Kota Administrasi Jakarta Selatan. Terkhusus untuk jenis mobil barang terbatas pada mobil barang dengan Gross Vehicle Weight (GVW) maksimum 8 ton.
Susunan organisasi UP PKB Jagakarsa dipimpin oleh seorang Kepala Unit yang dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh Subbagian Tata Usaha, Satuan Pelaksana Pengujian Kendaraan Bermotor, Satuan Pelaksana Prasarana dan Sarana, serta Subkelompok Jabatan Fungsional.
2.2 Struktur Organisasi
2.3.1 Struktur Organisasi UP PKB Jagakarsa
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai bagian dari Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, UP PKB Jagakarsa memiliki struktur organisasi sebagai berikut
Gambar 2. Struktur Organisasi UP PKB Jagakarsa
2.3.2 Visi, Misi, dan Motto a. Visi UP PKB Jagakarsa
Menjadikan Pengujian Kendaraan Bermotor yang Profesional Independent dan Melayani dengan Ramah dan Senyum, berbasis SDM yang memiliki Integritas mengedepankan Inovasi Teknologi IT untuk Keselamatan Lalu Lintas Angkutan Jalan dan Kelestarian Lingkungan
b. Misi UP PKB Jagakarsa
1) Meningkatkan kualitas output pengujian kendaraan bermotor lebih baik;
2) Meningkatkan kenyamanan pelanggan dalam menggunakan fasilitas pengujian kendaraan bermotor;
3) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia;
4) Memiliki sarana dan peralatan uji yang terintegrasi dengan sistem IT;
5) Mewujudkan sistem IT yang online;
6) Melengkapi sarana dan prasarana jasa pelayanan pengujian kendaraan bermotor;
7) Mewujudkan akses informasi kendaraan wajib uji untuk kepentingan masyarakat;
8) Mewujudkan pengujian kendaraan bermotor yang memiliki standar internasional;
9) Mewujudkan kemudahan pelayanan kepada masyarakat.
c. Motto UP PKB Jagakarsa
CAKEP (Cepat, Akuntabel, Kreatif, Efektif, dan Profesional)
2.3.3 SDM UP PKB Jagakarsa
Sumber daya manusia yang kompeten dan profesional diperlukan untuk mencapai apa yang menjadi visi, misi, serta motto bagi UP PKB Jagakarsa. Adapun jumlah sumber daya manusia yang dimiliki UP PKB Jagakarsa sejumlah 91 orang yang terdiri dari 26 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 65 orang Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP). Berikut merupakan rincian jumlah sumber daya manusia di UP PKB Jagakarsa.
Tabel 2.1 Jumlah Sumber Daya Manusia UP PKB Jagakarsa
No Jabatan Jumlah Status
1 Kepala UP PKB 1 PNS
2 Kasubag Tata Usaha 1 PNS
3 Kasatpel 1 PNS
4 Kasatpras 1 PNS
5 Penguji 32 15 PNS, 17 PJLP
6 Administrasi 37 7 PNS, 30 PJLP
7 Cleaning Service 8 PJLP
8 Security 10 PJLP
Total 91 26 PNS, 65 PJLP
(Sumber: UP PKB Jagakarsa Tahun 2025)
2.3.4 Tugas dan fungsi
Tugas dan fungsi masing – masing jabatan di UP PKB Jagakarsa diatur dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 331 Tahun 2016 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor. Berikut merupakan tugas dan fungsi masing – masing jabatan di UP PKB Jagakarsa:
a. Kepala Unit mempunyai tugas:
1) Memimpin dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor;
2) Mengoordinasikan pelaksanaan tugas Subbagian dan Satuan Pelaksana dan Subkelompok Jabatan Fungsional
3) Melaksanakan koordinasi dan kerja sama dengan SKPD/UKPD dan/atau Instansi Pemerintah/Swasta dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor; dan 4) Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan
fungsi Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor.
b. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas:
1) Menyusun bahan rencana strategis, rencana kerja dan anggaran Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor sesuai dengan lingkup tugasnya;
2) Melaksanakan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor sesuai dengan lingkup tugasnya;
3) Mengoordinasikan penyusunan rencana strategis dan rencana kerja dan anggaran dan dokumen pelaksanaan anggaran Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor;
4) Melaksanakan monitoring, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana strategis serta dokumen pelaksanaan anggaran Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor;
5) Melaksanakan kegiatan kerumahtanggaan dan surat-menyurat Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor;
6) Melaksanakan pengelolaan kepegawaian, keuangan dan barang Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor;
7) Melaksanakan penyediaan, penatausahaan, penggunaan, pemeliharaan dan perawatan prasarana dan sarana kerja Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor;
8) Melaksanakan pengelolaan kearsipan Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor;
9) Memelihara keamanan, ketertiban, keindahan, kebersihan dan kenyamanan kantor Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor;
10) Melaksanakan publikasi kegiatan dan pengaturan acara Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor;
11) Melaksanakan koordinasi penghapusan barang dengan dinas;
12) Mengoordinasikan penyusunan laporan keuangan, kinerja dan kegiatan serta akuntabilitas Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor; dan
13) Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Subbagian Tata Usaha.
c. Satuan Pelaksana Pengujian Kendaraan Bermotor
1) Menyusun bahan rencana strategis dan rencana kerja dan anggaran Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor sesuai dengan lingkup tugasnya;
2) Melaksanakan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor sesuai dengan lingkup tugasnya;
3) Menyusun standar dan prosedur dan standar pelayanan pengujian kendaraan bermotor wajib uji;
4) Melaksanan kegiatan pelayanan pengujian kendaraan bermotor wajib uji;
5) Melaksanakan administrasi kegiatan pengujian kendaraan bermotor wajib uji;
6) Menetapkan dan mengesahkan teknis laik jalan;
7) Mencatat dan melaporkan retribusi pengujian kendaraan bermotor wajib uji;
8) Melaksanakan pengelolaan teknologi informasi Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor;
9) Melaksanakan koordinasi, kerja sama dan pengembangan Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor;
10) Melaksanakan pemeliharaan, keamanan, ketertiban dan kenyamanan pengujian kendaraan bermotor wajib uji;
11) Melaksanakan monitoring, pengendalian dan evaluasi pelayanan pengujian kendaraan bermotor; dan
12) Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Satuan Pelaksana Pengujian Kendaraan Bermotor.
d. Satuan Pelaksana Prasarana dan Sarana
1) Menyusun bahan rencana strategis dan rencana kerja dan anggaran Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor sesuai dengan lingkup tugasnya;
2) Melaksanakan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor sesuai dengan lingkup tugasnya;
3) Menyusun standar operasional prosedur dan standar pelayanan prasarana dan sarana pengujian kendaraan bermotor wajib uji;
4) Menyusun standar penggunaan/pemanfaatan peralatan teknis pengujian kendaraan bermotor wajib uji;
5) Mengatur, mengawasi, mengendalikan dan menertibkan penggunaan/pemanfaatan pengujian kendaraan bermotor wajib uji;
6) Merencanakan kebutuhan, pemeliharaan dan perawatan prasarana dan sarana teknis pengujian kendaraan bermotor wajib uji;
7) Melaksanakan optimalisasi penggunaan/pemanfaatan fasilitas pengujian kendaraan bermotor termasuk peng-usahaannya;
8) Menyusun perhitungan biaya tarif pelayanan pengujian kendaraan bermotor wajib uji;
9) Melaksanakan koordinasi dan kerja sama penggunaan/ pemanfaatan fasilitas pengujian kendaraan bermotor wajib uji;
10) Menghimpun, menganalisis dan mengajukan kebutuhan penyediaan, pemeliharaan serta perawatan prasarana dan sarana kerja pada Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor;
11) Pelaksanaan pemeliharaan dan perawatan prasarana dan sarana teknis pengujian kendaraan bermotor wajib uji;
12) Mengoordinasikan dan mengendalikan pemanfaatan dan penggunaan prasarana dan sarana teknis;
13) Melaksanakan pencatatan, evaluasi kelaikan dan kalibrasi prasarana dan sarana teknis pengujian kendaraan bermotor wajib uji; dan 14) Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas
Satuan Pelaksana Prasarana dan Sarana.
e. Subkelompok Jabatan Fungsional
1) Melaksanakan tugas dalam susunan organisasi struktural Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor.
2.3 Kegiatan Umum Instansi 2.3.1 Uji berkala kendaraan bermotor
Uji berkala merupakan kegiatan pengujian yang dilakukan secara berkala terhadap kendaraan bermotor, kereta gandengan, dan kereta tempelan yang dioperasikan di jalan. Uji berkala kendaraan bermotor dilakukan setiap 6 bulan sekali guna memastikan kendaraan bermotor tersebut tetap memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan.
2.3.2 Numpang uji
Numpang uji merupakan pelaksanaan pengujian kendaraan bermotor yang dilakukan diluar wilayah domisili kendaraan tersebut. Numpang uji meliputi numpang uji masuk dan numpang uji keluar. Pelaksanaan numpang uji dapat dilaksanakan apabila pemilik kendaraan memenuhi persyaratan numpang uji antara lain:
a. Mendapat rekomendasi dari Unit Pelaksana Pengujian Kendaraan Bermotor domisili kendaraan bermotor;
b. Memenuhi kewajiban yang ditetapkan oleh Unit Pelaksana Pengujian Kendaraan Bermotor yang dituju.
Numpang uji dilakukan di daerah lain dalam keadaan tertentu seperti:
a. Masa berlaku uji berkala sudah jatuh tempo namun kendaraan berada diluar wilayah domisili;
b. Kendaraan terkena sanksi pelanggaran karena tidak memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan serta terkena kewajiban uji;
c. Peralatan uji di unit pengujian domisili mengalami kendala rusak atau tidak berfungsi;
d. Unit pengujian di wilayah domisili kendaraan tidak terakreditasi.
2.3.3 Mutasi uji
Mutasi uji merupakan pemindahan lokasi pelaksanaan pengujian berkala kendaraan bermotor dari satu wilayah unit pengujian ke unit pengujian lainnya sebagai akibat dari perpindahan domisili pemilik kendaraan bermotor wajib uji.
Mutasi uji yang dimaksud adalah mutasi uji keluar.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Sumber Daya Manusia
Suatu instansi memerlukan sumber daya manusia yang kompeten di bidangnya untuk mencapai kesuksesan. Sumber daya manusia merupakan suatu potensi yang ada didalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai mahluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta potensi yang ada di alam untuk mencapai kesejahteraan kehidupan dan tatanan yang seimbang dan berkelanjutan (Triyono et al., 2019).
3.2 Pedoman Analisis Kebutuhan Penguji
Analisis kebutuhan penguji berkala kendaraan bermotor menggunakan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pedoman Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja.
3.3 Kompetensi Penguji Berkala Kendaraan Bermotor
Penguji Kendaraan Bermotor adalah orang yang telah memiliki kompetensi diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan tugas pengujian kendaraan bermotor. Kompetensi penguji kendaraan bermotor diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 156 Tahun 2016 tentang Kompetensi Penguji Berkala Kendaraan Bermotor.
Seorang penguji kendaraan bermotor dapat memperoleh kompetensi melalui pendidikan dan pelatihan penguji kendaraan bermotor yang dapat dilaksanakan oleh lembaga yang ditunjuk oleh menteri dan dibuktikkan dengan tanda kualifikasi teknis dan sertifikat kompetensi penguji kendaraan bermotor. Dalam melaksanakan pengujian berkala adapun kriteria yang diatur dalam Pasal 3 PM 156 Tahun 2016, bahwa:
1. Uji berkala kendaraan bermotor harus dilakukan oleh penguji yang memiliki kompetensi di bidang pengujian kendaraan bermotor secara berjenjang;
2. Penguji dapat berstatus sebagai Pegawai ASN dan non ASN (pegawai swasta);
3. Pegawai ASN yang dimaksud terdiri atas:
a. Pegawai Negeri Sipil (PNS)
b. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK)
4. Penguji yang telah memiliki kompetensi dan berstatus sebagai PNS dapat diangkat menjadi pejabat fungsional tertentu sebagai penguji kendaraan bermotor sesuai dengan peraturan perundang – undangan.
Seorang penguji kendaraan bermotor memiliki jenjang kompetensi yang diatur dalam Pasal 7 PM 156 Tahun 2016 yang menyatakan bahwa terdapat 8 (delapan) tingkat jenjang dengan urutan dari tingkat paling rendah hingga tingkat paling tinggi sebagai berikut:
1. Pembantu Penguji;
2. Penguji Pemula;
3. Penguji Tingkat Satu;
4. Penguji Tingkat Dua;
5. Penguji Tingkat Tiga;
6. Penguji Tingkat Empat;
7. Penguji Tingkat Lima; dan 8. Master Penguji.
Adapun tugas dan wewenang Pembantu Penguji diatur pada Pasal 8 PM 156 Tahun 2016 meliputi:
1. Tugas Pembantu Penguji:
a. Menerima kendaraan uji;
b. Memeriksa kelengkapan persyaratan administrasi uji berkala perpanjangan masa berlaku uji;
c. Melakukan penataan dokumen administrasi pengujian berkala;
d. Mengumpulkan/mendokumentasikan data hasil uji dan pemeriksaan setiap kendaraan uji;
e. Memeriksa identitas kendaraan sesuai dengan database;
f. Menyiapkan, memeriksa, menghidupkan dan memastikan unjuk kerja genset, compressor, uji kepekatan asap gas buang (smoke tester), uji emisi gas buang (CO-HC tester), uji penunjuk kecepatan (speedometer tester), (noise tester), (side slip tester), (brake tester), (head light tester), alat ukur kedalaman alur ban, alat ukur berat kendaraan (axle load meter), alat ukur dimensi kendaraan, alat uji tembus cahaya pada kaca (tint tester), joint play detector;
g. Mendokumentasikan nomor rangka, nomor mesin dan nomor uji; dan h. Menjaga kebersihan peralatan pengujian berkala kendaraan bermotor.
2. Wewenang Pembantu Penguji:
a. Melakukan verifikasi/validasi persyaratan administrasi uji berkala perpanjangan masa berlaku uji;
b. Melakukan input data base pengujian berkala;
c. Melakukan penetapan pelaksanaan pengujian berkala perpanjangan masa berlaku uji; dan/atau
d. Menyerahkan kendaraan kepada pemilik kendaraan.
Adapun tugas dan wewenang Penguji Pemula diatur pada Pasal 9 PM 156 Tahun 2016 meliputi:
1. Tugas Penguji Pemula:
a. Memeriksa kelengkapan persyaratan administrasi uji berkala pertama dan perpanjangan masa berlaku uji;
b. Melakukan penataan pengujian berkala;
c. Mengumpulkan / mendokumentasikan data hasil uji dan pemeriksaan setiap kendaraan uji;
d. Memeriksa identitas kendaraan sesuai dengan database;
e. Menyiapkan, memeriksa, menghidupkan dan memastikan unjuk kerja genset, compressor, uji kepekatan asap gas buang (smoke tester), uji emisi gas buang (CO-HC tester), uji penunjuk kecepatan (speedometer tester), (noise tester), (side slip tester), (brake tester), (head light tester), alat ukur kedalaman alur ban, alat ukur berat
kendaraan (axle load meter), alat ukur dimensi kendaraan, alat uji tembus cahaya pada kaca (tint tester), joint play detector;
f. Memeriksa nomor uji setelah memperoleh penetapan kesesuaian fisik dari penguji dengan kewenangan sesuai dengan jenis kendaraan;
g. Melakukan perawatan alat uji kendaraan bermotor; darr/ atau
h. Menjaga kebersihan peralatan pengujian berkala kendaraan bermotor.
2. Wewenang Penguji Pemula:
a. Melakukan verifikasi/validasi persyaratan administrasi uji berkala pertama dan perpanjangan masa berlaku uji;
b. Melakukan input database pengujian berkala; dan/atau
c. Melakukan penetapan pelaksanaan pengujian berkala perpanjangan masa berlaku uji.
Adapun tugas dan wewenang Penguji Tingkat Satu diatur pada Pasal 10 PM 156 Tahun 2016 meliputi:
1. Tugas Penguji Tingkat Satu:
a. Memeriksa visual nomor dan kondisi rangka mobil penumpang umum;
b. Memeriksa visual kesesuaian nomor uji dan kondisi tipe motor penggerak, kondisi tangki bahan bakar, corong pengisi bahan bakar, pipa saluran bahan bakar, kondisi dan mengukur posisi pipa pembuangan , ukuran roda dan ban serta kondisi ban, kondisi sistem suspensi, kondisi sistem rem utama, kondisi penutup lampu dan alat pemantul cahaya, kondisi panel instrument pada dashboard, kondisi kaca spion, kondisi spakbor, bentuk bumper, keberadaan dan kondisi perlengkapan, rancangan teknis mobil penumpang umum sesuai peruntukannya, kondisi badan, kaca, engsel, dan tempat duduk, kondisi sistem konverter kit bagi mobil penumpang umum yang menggunakan bahan bakar tekanan tinggi;
c. Memeriksa manual kondisi penerus daya, sudut bebas kemudi, kondisi rem, fungsi lampu dan alat pamantul cahaya, fungsi penghapus kaca, fungsi klakson, kondisi dan fungsi sabuk
keselamatan, ukuran utama, ukuran tempat duduk bagian dalam mobil penumpang umum, teknologi jenis kendaraan bermotor (hybrid, bbg, listrik dan panas menjadi tenaga penggerak;
d. Menguji kepekatan asap gas buang (smoke tester), emisi gas buang (CO-HC), alat penunjuk kecepatan (speedometer tester), kebisingan suara klakson dan/atau knalpot (noise), kincup roda depan (side slip), rem utama, rem parkir, lampu utama (head light) jauh, lampu utama (head light) dekat mobil penumpang umum;
e. Mengukur kedalaman alur ban, berat, dimensi utama, tembus cahaya pada kaca, mobil penumpang umum;
f. Melakukan analisis dan evaluasi secara komprehensif hasil pemeriksaan dan pengujian mobil penumpang umum terhadap ambang batas persyaratan teknis dan laik jalan.
2. Wewenang Penguji Tingkat Satu:
a. Melakukan pengesahan hasil uji berkala mobil penumpang umum.
Adapun tugas dan wewenang Penguji Tingkat Dua diatur pada Pasal 11 PM 156 Tahun 2016 meliputi:
1. Tugas Penguji Tingkat Dua:
a. Memeriksa visual nomor dan kondisi rangka, kesesuaian nomor uji dan kondisi tipe motor penggerak, kondisi tangki bahan bakar, corong pengisi bahan bakar, pipa saluran bahan bakar, sistem konverter kit, kondisi dan mengukur posisi pipa pembuangan, ukuran roda dan ban serta kondisi ban, kondisi sistem suspensi, sistem rem utama, penutup lampu dan alat pemantul cahaya , panel instrument pada dashboard, kondisi kaca spion, spakboar, bumper, keberadaan dan kondisi perlengkapan, badan mobil barang tunggal selain mobil tangki, kaca, engsel, tempat duduk, perisai kolong, dan pengarah angin untuk mobil barang bak muatan tertutup, mobil barang tunggal selain mobil tangki;
b. Memeriksa manual penerus daya, sudut bebas kemudi, kondisi rem parkir, sudut bebas kemudi, kondisi rem parkir mobil barang tunggal selain mobil tangki, fungsi lampu dan alat pamantul cahaya, fungsi
penghapus kaca mobil barang tunggal selain mobil tangki, tingkat kegelapan kaca mobil barang tunggal selain mobil tangki, fungsi klakson, kondisi dan fungsi sabuk keselamatan, ukuran, ukuran tempat duduk bagian dalam mobil barang tunggal selain mobil tangki, teknologi jenis kendaraan bermotor (hybrid, bbg, listrik dan panas menjadi tenaga penggerak);
c. Menguji kepekatan asap gas buang (smoke tester) mobil barang tunggal selain mobil tangki, emisi gas buang (CO-HC) mobil barang tunggal selain mobil Iangki, alat penunjuk kecepatan (speedometer tester) mobil barang tunggal selain mobil tangki, kebisingan suara klakson dan/atau knalpot (noise tester), kincup roda depan (side slip tester), rem utama, rem parkir, lampu utama (head light tester) jauh, lampu utama (head light tester) dekat mobil barang tunggal selain mobil tangki;
d. Mengukur kedalaman alur ban, berat, dimensi utama; dan/atau, tembus cahaya pada kaca mobil barang tunggal selain mobil tangki.
2. Wewenang Penguji Tingkat Dua:
a. Melakukan analisis hasil pemeriksaan dan pengujian mobil barang tunggal selain mobil tangki;
b. Melakukan analisis dan evaluasi secara komprehensif hasil pemeriksaan dan pengujian mobil barang tunggal selain mobil tangki terhadap ambang batas persyaratan teknis dan laik jalan; dan/atau c. Melakukan pengesahan hasil uji berkala mobil penumpang umum dan
mobil barang tunggal selain mobil tangki.
Adapun tugas dan wewenang Penguji Tingkat Tiga diatur pada Pasal 12 PM 156 Tahun 2016 meliputi:
1. Tugas Penguji Tingkat Tiga:
a. Memeriksa visual nomor dan kondisi rangka, kesesuaian nomor uji dan kondisi tipe motor penggerak, kondisi tangki bahan bakar, corong pengisi bahan bakar, pipa saluran bahan bakar, kondisi sistem konverter kit bagi yang menggunakan bahan bakar tekanan tinggi,
Memeriksa visual kondisi dan mengukur posisi pipa pembuangan , ukuran roda dan ban serta kondisi ban, kondisi sistem suspensi, kondisi sistem rem utama, kondisi penutup lampu dan alat pemantul cahaya , kondisi panel instrument pada dashboard, kondisi kaca spion, kondisi spakbor, bentuk bumper, keberadaan dan kondisi perlengkapan, rancangan teknis sesuai peruntukannya, keberadaan dan kondisi fasilitas tanggap darurat , kondisi badan mobil bus tunggal lantai tunggal, kaca, engsel dan tempat duduk;
b. Memeriksa manual kondisi penerus daya, sudut bebas kemudi, kondisi rem parkir, fungsi lampu dan alat pamantul cahaya, fungsi penghapus kaca, tingkat kegelapan kaca, fungsi klakson, kondisi dan fungsi sabuk keselamatan, ukuran, ukuran tempat duduk bagian dalam, dan akses keluar darurat mobil bus tunggal lantai tunggal, teknologi jenis kendaraan bermotor (hybrid, bbg, listrik dan panas menjadi tenaga penggerak);
c. Menguji kepekatan asap gas buang (smoke) mobil bus tunggal lantai tunggal, emisi gas buang (CO-HC), alat penunjuk kecepatan (speedometer) ,kebisingan suara klakson dan/atau knalpot (noise), kincup roda depan (side slip), rem utama, rem parkir, lampu utama (head light) jauh mobil bus tunggal lantai tunggal, lampu utama (head light) dekat mobil bus tunggal lantai tunggal;
d. Mengukur kedalaman alur ban mobil bus tunggal lantai tunggal, berat mobil bus tunggal lantai tunggal, dimensi utama mobil bus tunggal lantai tunggal; dan/atau, tembus cahaya pada kaca mobil bus tunggal lantai tunggal;
2. Wewenang Penguji Tingkat Tiga:
a. Melakukan analisis hasil pemeriksaan dan pengujian mobil bus tunggal lantai tunggal;
b. Melakukan analisis dan evaluasi secara komprehensif hasil pemeriksaan dan pengujian mobil bus tunggal lantai tunggal terhadap ambang batas persyaratan teknis dan laik jalan; dan/atau
c. Melakukan pengesahan hasil uji berkala mobil penumpang umum, mobil bus tunggal lantai tunggal dan mobil barang tunggal selain mobil tangki.
Adapun tugas dan wewenang Penguji Tingkat Empat diatur pada Pasal 13 PM 156 Tahun 2016 meliputi:
1. Tugas Penguji Tingkat Empat:
a. Memeriksa visual nomor dan kondisi rangka rangkaian mobil barang selain rangkaian mobil tangki, kesesuaian nomor uji dan kondisi tipe motor penggerak rangkaian, kondisi tangki bahan bakar, corong pengisi bahan bakar, pipa saluran bahan bakar, kondisi sistem konverter kit bagi rangkaian mobil barang selain rangkaian mobil tangki yang menggunakan bahan bakar tekanan tinggi, kondisi dan mengukur posisi pipa, ukuran roda dan ban serta kondisi ban, kondisi sistem suspensi, kondisi sistem rem utama, kondisi penutup lampu dan alat pemantul cahaya, kondisi panel instrument pada dashboard rangkaian, kondisi kaca spion, kondisi spakbor, bentuk bumper, keberadaan dan kondisi perlengkapan, rancangan teknis rangkaian mobil barang selain rangkaian mobil tangki sesuai dengan peruntukannya, kondisi badan, kaca, engsel, tempat duduk, perisai kolong, dan pengarah angin untuk mobil barang bak muatan tertutup, keberadaan dan kondisi roda kelima (fifth wheel) sesuai dengan iso untuk rangkaian mobil barang selain rangkaian mobil tangki, keberadaan dan kondisi alat penggandeng (towing eye) sesuai iso untuk rangkaian mobil barang selain rangkaian mobil tangki;
b. Memeriksa manual kondisi penerus daya, sudut bebas kemudi, kondisi rem parkir, fungsi lampu dan alat pamantul, fungsi penghapus kaca, tingkat kegelapan kaca, fungsi klakson, kondisi dan fungsi sabuk keselamatan rangkaian mobil barang selain rangkaian mobil tangki, ukuran, ukuran tempat duduk bagian dalam, teknologi jenis kendaraan bermotor (hybrid, bbg, listrik dan panas menjadi tenaga penggerak);
c. Menguji kepekatan asap gas buang (smoke), emisi gas buang (CO- HC), kebisingan suara klakson dan/atau knalpot (noise), kincup roda depan (side slip), rem utama, rem parkir, lampu utama (head light) jauh, lampu utama (head light) dekat rangkaian mobil barang selain rangkaian mobil tangki;
d. Mengukur kedalaman alur ban; dan/atau berat, dimensi utama;
dan/atau, tembus cahaya pada kaca rangkaian mobil barang selain rangkaian mobil tangki.
2. Wewenang Penguji Tingkat Empat:
a. Melakukan analisis hasil pemeriksaan dan pengujian rangkaian mobil barang selain rangkaian mobil tangki;
b. Melakukan analisis dan evaluasi secara komprehensif hasil pemeriksaan dan pengujian rangkaian mobil barang selain rangkaian mobil tangki terhadap ambang batas persyaratan teknis dan laik jalan;
dan/atau
c. Melakukan pengesahan hasil uji berkala mobil penumpang umum, mobil bus tunggal lantai tunggal, mobil barang tunggal selain mobil tangki dan rangkaian mobil barang selain rangkaian mobil tangki.
Adapun tugas dan wewenang Penguji Tingkat Lima diatur pada Pasal 14 PM 156 Tahun 2016 meliputi:
1. Tugas Penguji Tingkat Lima:
a. Memeriksa visual nomor dan kondisi rangka, kesesuaian nomor uji dan kondisi tipe motor penggerak, kondisi tangki bahan bakar, corong pengisi bahan bakar, pipa saluran bahan bakar, kondisi sistem konverter kit bagi yang menggunakan bahan bakar tekanan tinggi, kondisi dan mengukur posisi pipa pembuangan, ukuran roda dan ban serta kondisi ban, sistem suspensi, kondisi sistem rem utama, kondisi penutup lampu dan alat pemantul cahaya, kondisi panel instrument pada dashboard, kondisi kaca spion; kondisi spakbor, bentuk bumper mobil, keberadaan dan kondisi perlengkapan, rancangan teknis mobil tangki, rangkaian mobil tangki, bus tingkat, bus tempel, bus gandeng
dan mobil desain khusus sesuai peruntukannya, kondisi badan, kaca, engsel, tempat duduk, perisai kolong, dan pengarah angin, keberadaan dan kondisi roda kelima (fifth wheel) sesuai iso untuk rangkaian mobil tangki, bus tempel dan mobil desain khusus, keberadaan dan kondisi alat penggandeng (towing eye) sesuai ISO untuk rangkaian mobil tangki, bus gandeng dan mobil desain khusus;
b. Memeriksa manual kondisi penerus daya, sudut bebas kemudi, kondisi rem parkir mobil tangki, rangkaian mobil tangki, bus tingkat, bus tempel, bus gandeng dan mobil desain khusus, fungsi lampu dan alat pamantul cahaya, fungsi penghapus kaca, tingkat kegelapan kaca, fungsi klakson, kondisi dan fungsi sabuk keselamatan, ukuran, teknologi jenis kendaraan bermotor (hybrid, bbg, listrik dan panas menjadi tenaga penggerak), kepekatan asap gas buang (smoke), emisi gas buang (CO-HC), alat penunjuk kecepatan (speedometer, kebisingan suara klakson dan/atau knalpot (noise), kincup roda depan (side slip), rem utama, rem parkir, lampu utama (head light) jauh, lampu utama (head light) dekat mobil tangki, rangkaian mobil tangki, bus tingkat, bus tempel, bus gandeng dan mobil desain khusus;
c. Mengukur kedalaman alur ban, berat, dimensi utama; dan/atau, tembus cahaya pada kaca mobil tangki, rangkaian mobil tangki, bus tingkat, bus tempel, bus gandeng dan mobil desain khusus.
2. Wewenang Penguji Tingkat Lima:
a. Melakukan analisis hasil pemeriksaan dan pengujian mobil bus tunggal lantai tunggal;
b. Melakukan analisis dan evaluasi secara komprehensif hasil pemeriksaan dan pengujian mobil tangki, rangkaian mobil tangki, bus tingkat, bus tempel, bus gandeng dan mobil desain khusus terhadap ambang batas persyaratan teknis dan laik jalan; dan/atau
c. Melakukan pengesahan hasil uji berkala mobil penumpang umum, mobil bus tunggal lantai tunggal, mobil barang tunggal, mobil tangki,
rangkaian mobil tangki, bus tingkat, bus tempel, bus gandeng dan rangkaian mobil barang, dan mobil desain khusus.
Adapun tugas dan wewenang Master Penguji diatur pada Pasal 15 PM 156 Tahun 2016 meliputi:
1. Tugas Master Penguji:
a. Mengajar bidang pengujian kendaraan bermotor;
b. Melakukan penelitian dan pengembangan fasilitas peralatan uji kendaraan bermotor, prasarana gedung pengujian kendaraan bermotor, sistem informasi manajemen unit pengujian kendaraan bermotor;
c. Menjadi narasumber seminar di bidang pengujian kendaraan bermotor;
d. Membuat buku di bidang pengujian kendaraan bermotor; dan/atau e. Melakukan perbaikan pelayanan pengujian kendaraan bermotor.
2. Wewenang Master Penguji:
a. Melakukan evaluasi kinerja unit pengujian kendaraan bermotor;
b. Melakukan analisis dan evaluasi secara komprehensif hasil pemeriksaan dan pengujian mobil penumpang umum, mobil barang tunggal, mobil bus tunggal lantai tunggal, rangkaian mobil barang, mobil tangki, rangkaian mobil tangki, bus tingkat, bus tempel, bus gandeng dan mobil desain khusus terhadap ambang batas persyaratan teknis dan laik jalan;
c. Melakukan pengesahan hasil uji berkala mobil penumpang umum, mobil barang tunggal, mobil bus tunggal lantai tunggal, rangkaian mobil barang, mobil tangki, rangkaian mobil tangki, bus tingkat, bus tempel, bus gandeng dan mobil desain khusus; dan/atau
d. Menetapkan kesesuaian fisik mobil penumpang umum, mobil barang tunggal, mobil bus tunggal lantai tunggal, rangkaian mobil barang, mobil tangki, rangkaian mobil tangki, bus tingkat, bus tempel, bus gandeng dan mobil desain khusus.
Pada Pasal 16 PM 156 Tahun 2016 dinyatakan bahwa penguji yang memiliki tingkatan yang lebih tinggi berwenang untuk melakukan uji dan mengesahkan hasil uji pada tingkatan yang lebih rendah dan setiap penguji wajib mempertanggungjawabkan hasil pelaksanaan tugas dan wewenang di bidang pengujian kendaraan bermotor.
BAB IV
PELAKSANAAN MAGANG II
4.1 Bidang Kerja
Pada pelaksanaan magang II di UP PKB Jagakarsa, mahasiswa/i mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan tugas di bidang kerja loket drive thru in, lajur mekanis uji, loket drive thru out, tata usaha, dan loket pelayanan numpang uji mutasi. Adapun rincian kegiatan yang dilaksanakan selama proses kegiatan magang II yaitu:
1. Loket drive thru in
Kegiatan pada loket drive thru in meliputi:
a. Pengecekan dan verifikasi persyaratan administrasi uji berkala perpanjangan kendaraan bermotor;
b. Pencetakan nomor antrian uji.
2. Lajur mekanis uji
Kegiatan pada lajur mekanis uji meliputi:
a. Pemeriksaan persyaratan teknis (upper carriage) di pos visual 1;
b. Pengujian emisi gas buang dan akurasi alat penunjuk kecepatan (speedometer tester) di pos 2;
c. Pengujian headlight tester dan sound level meter di pos 3;
d. Pengujian side slip tester, axle load meter, dan brake tester di pos 4;
e. Pemeriksaan persyaratan teknis (under carriage) dan axle play detector di pos visual 2.
3. Loket drive thru out
Kegiatan pada loket drive thru out meliputi:
a. Pencetakan dan penyerahan hasil uji.
4. Tata usaha
Kegiatan pada tata usaha meliputi:
a. Pengarsipan berkas pengujian dan kepegawaian.
5. Loket pelayanan numpang uji mutasi
Kegiatan pada loket numpang uji mutasi meliputi:
a. Pelayanan pembuatan surat kuasa bagi kendaraan bermotor wajib uji yang dikuasakan;
b. Pelayanan numpang uji dan mutasi keluar;
c. Perekapan data numpang uji dan mutasi keluar.
Adapun juga bidang yang penulis fokuskan pada kegiatan magang II kali ini adalah pada bidang analisis sumber daya manusia penguji berkala kendaraan bermotor di UP PKB Jagakarsa. Analisis dilakukan menggunakan data – data yang berkaitan dengan sumber daya manusia penguji yang meliputi:
1. Data jumlah sumber daya manusia penguji kendaraan bermotor;
2. Data jenjang kompetensi penguji kendaraan bermotor;
3. Data pemahaman tugas, wewenang, dan tanggung jawab kompetensi penguji kendaraan bermotor;
4. Data peningkatan karir sumber daya manusia penguji kendaraan bermotor;
dan
5. Data perhitungan rasio kebutuhan penguji kendaraan bermotor.
4.2 Pelaksanaan Kerja
4.2.1 Jumlah sumber daya manusia penguji kendaraan bermotor
Sumber daya manusia penguji kendaraan bermotor yang ada di Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor Jagakarsa terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Penyedia Jasa Perorangan Lainnya (PJLP). Jumlah SDM penguji kendaraan bermotor sebagai pelaksana kegiatan pelayanan pengujian secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.1
Tabel 4.1 Jumlah SDM Penguji Kendaraan Bermotor UP PKB Jagakarsa
No Nama Kompetensi Status
1 Ade Erwin Penguji Tingkat 5 PNS
2 Rahadian Penguji Tingkat 5 PNS
3 Hari Hartono Penguji Tingkat 4 PNS
4 Asep Sofyan Penguji Tingkat 2 PNS
5 Tri Manopho Penguji Tingkat 3 PNS
6 Gading Kusuma Penguji Tingkat 4 PNS
7 Rustanto Penguji Tingkat 3 PNS
No Nama Kompetensi Status
8 Sahroni Penguji Tingkat 4 PNS
9 Wahyudin Penguji Tingkat 3 PNS
10 Dedy Syaeffullah Penguji Tingkat 1 PNS
11 Harun Hasan Penguji Tingkat 1 PNS
12 Yulianto Penguji Tingkat 3 PNS
13 M. Slamet Sobarudin Penguji Tingkat 1 PNS
14 Imam Suyudi Penguji Tingkat 1 PNS
15 Jupriadi Penguji Pemula PNS
16 Aditya Yalasena Penguji Tingkat 2 PJLP
17 Maghfiroh Penguji Tingkat 3 PJLP
18 Danang Suryanto Penguji Tingkat 3 PJLP
19 Oktivian Nur Aini Penguji Tingkat 3 PJLP
20 Andreas Decaprio Tampubolon Penguji Tingkat 2 PJLP
21 Amalia Oktafisianti Penguji Tingkat 1 PJLP
22 Ni Luh Ayu S. Penguji Tingkat 2 PJLP
23 Tema Hibaya Nurozi Penguji Tingkat 4 PJLP
24 Siti Ulfa Yustika Penguji Tingkat 3 PJLP
25 Aris Cahyoko Penguji Tingkat 2 PJLP
26 Enggar Bayu Aji Penguji Tingkat 3 PJLP
27 Hilmi Mubarok Penguji Tingkat 3 PJLP
28 Mochamad Andrean Penguji Tingkat 3 PJLP
29 Agus Supriyono Penguji Tingkat 2 PJLP
30 Hendra Satriya Penguji Tingkat 2 PJLP
31 Anggoro Dwi Saputro Penguji Tingkat 2 PJLP
32 Muhammad Bagus Prio Hutomo Pembantu Penguji PJLP
Total 15 PNS, 17 PJLP
(Sumber: UP PKB Jagakarsa Tahun 2025)
4.2.2 Jenjang kompetensi penguji kendaraan bermotor
Kompetensi penguji kendaraan bermotor memiliki jenjang yang dapat diperoleh melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan penguji kendaraan bermotor.
Jenjang kompetensi penguji kendaraan bermotor di UP PKB Jagakarsa dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Jenjang Kompetensi SDM Penguji Kendaraan Bermotor UP PKB Jagakarsa No Kompetensi Jumlah
1 Pembantu Penguji 1 2 Penguji Pemula 1 3 Penguji Tingkat 1 5 4 Penguji Tingkat 2 8 5 Penguji Tingkat 3 11 6 Penguji Tingkat 4 4 7 Penguji Tingkat 5 2 8 Master Penguji -
Jumlah 32
(Sumber: UP PKB Jagakarsa Tahun 2025)
4.2.3 Data pemahaman tugas, wewenang, dan tanggung jawab kompetensi penguji kendaraan bermotor
Tugas, wewenang, maupun tanggung jawab penguji kendaraan bermotor telah diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 156 Tahun 2016 tentang Kompetensi Penguji Berkala Kendaraan Bermotor. Dalam peraturan tersebut mengatur bahwa setiap jenjang kompetensi penguji berkala kendaraan bermotor memiliki tugas dan wewenangnya masing – masing sesuai dengan kompetensinya. Penguji dengan kompetensi yang lebih rendah tidak diperbolehkan melaksanakan tugas dan wewenang penguji yang kompetensinya lebih tinggi, namun penguji dengan kompetensi yang lebih tinggi diperbolehkan melaksanakan tugas dan wewenang penguji yang kompetensinya lebih rendah.
Pada kenyataan di lapangan hal tersebut belum berjalan dengan maksimal.
Berdasarkan hasil pengamatan langsung di lapangan, masih terdapat penguji yang melaksanakan tugas dan wewenang tidak sesuai dengan kompetensinya. Hal tersebut dapat terjadi karena masih kurangnya jumlah sumber daya manusia penguji kendaraan bermotor ataupun jumlah jenis KBWU yang tidak ideal dengan
kompetensi penguji kendaraan bermotor yang ada. Kondisi yang terjadi di lapangan dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Data Kesesuaian Tugas dan Wewenang Penguji Kendaraan Bermotor UP PKB Jagakarsa No Kompetensi Kondisi Lapangan
Keterangan Berdasarkan PM
156 Tahun 2016 1 Pembantu
Penguji
Pembantu Penguji melakukan pengujian laik jalan terhadap KBWU jenis mobil penumpang
umum, mobil barang, dan mobil bus tunggal lantai tunggal
Tidak sesuai dengan tugas kompetensinya
2 Penguji Pemula
Penguji Pemula melakukan pengujian laik jalan terhadap KBWU jenis mobil penumpang
umum, mobil barang, dan mobil bus tunggal lantai tunggal
Tidak sesuai dengan tugas kompetensinya
3 Penguji Tingkat 1
Penguji Tingkat 1 melakukan pengujian laik jalan terhadap KBWU jenis mobil barang dan
mobil bus tunggal lantai tunggal
Tidak sesuai dengan tugas kompetensinya 4 Penguji
Tingkat 2
Penguji Tingkat 2 melakukan pemeriksaan persyaratan teknis dan pengujian laik jalan terhadap KBWU jenis mobil bus tunggal
lantai tunggal
Tidak sesuai dengan tugas kompetensinya
5 Penguji Tingkat 3
Penguji Tingkat 3 melakukan pemeriksaan persyaratan teknis dan pengujian laik jalan terhadap KBWU jenis mobil penumpang umum, mobil barang tunggal selain tangki,
dan mobil bus tunggal lantai tunggal
Sesuai dengan tugas dan wewenang kompetensinya
6 Penguji Tingkat 4
Penguji Tingkat 4 melakukan pemeriksaan persyaratan teknis dan pengujian laik jalan terhadap KBWU jenis mobil penumpang umum, mobil barang tunggal selain tangki,
dan mobil bus tunggal lantai tunggal serta melakukan pengesahan hasil uji berkala mobil
penumpang umum, mobil barang tunggal selain tangki, dan mobil bus tunggal lantai
Sesuai dengan tugas dan wewenang kompetensinya
No Kompetensi Kondisi Lapangan
Keterangan Berdasarkan PM
156 Tahun 2016 tunggal.
7 Penguji Tingkat 5
Penguji Tingkat 5 melakukan pengesahan hasil uji mobil penumpang umum, mobil barang tunggal selain tangki, dan mobil bus
tunggal lantai tunggal
Sesuai dengan tugas dan kompetensinya
8 Master
Penguji
- -
(Sumber: UP PKB Jagakarsa Tahun 2025)
4.2.4 Data peningkatan karir sumber daya manusia penguji kendaraan bermotor Kompetensi penguji berkala kendaraan bermotor merupakan suatu bukti bahwa seseorang telah berhak dan kompeten untuk melaksanakan tugas sebagai seorang penguji kendaraan bermotor. Pada UP PKB Jagakarsa, tentunya seluruh penguji telah memiliki kompetensinya masing – masing dan tidak sedikit juga yang telah melakukan peningkatan jenjang kompetensi. Berikut merupakan data peningkatan kompetensi dari setiap masing – masing penguji yang terdapat di UP PKB Jagakarsa.
Tabel 4.4 Data Peningkatan Karir Penguji Kendaraan Bermotor UP PKB Jagakarsa No Nama Kompetensi Jenjang Kenaikan Kompetensi Tahun
1 Ade Erwin Penguji
Tingkat 5
D-III Penguji Kendaraan Bermotor
(PKTJ Tegal) 1996
Diklat Lanjutan 2 (PKTJ Tegal) 2015 Uji Kompetensi (PKTJ Tegal) 2016 Diklat Lanjutan 3 (PKTJ Tegal) 2019
2 Rahadian Penguji
Tingkat 5
Diklat Dasar (PKTJ Tegal) 2009 Diklat Lanjutan 1 (PKTJ Tegal) 2012 Uji Kompetensi (PKTJ Tegal) 2022 Diklat Lanjutan 2 (PKTJ Tegal) 2023 Uji Kompetensi (PKTJ Tegal) 2024 Diklat Lanjutan 3 (Poltrada Bali) 2024
3 Hari Hartono Penguji Diklat Dasar (PKTJ Tegal) 2009
No Nama Kompetensi Jenjang Kenaikan Kompetensi Tahun Diklat Pelaksana (PKTJ Tegal) 2013
Uji Kompetensi (PKTJ Tegal) 2018 Uji Kompetensi (Banjarmasin) 2023
4 Gading Kusuma Penguji
Tingkat 4
Diklat Dasar (PKTJ Tegal) 2010 Diklat Lanjutan 1 (PKTJ Tegal) 2012 Diklat Lanjutan 2 (Poltrada Bali) 2023 Uji Kompetensi (Banjarmasin) 2023
5 Sahroni Penguji
Tingkat 4
Diklat Dasar (PKTJ Tegal) 2009 Diklat Lanjutan 1 (PKTJ Tegal) 2012 Uji Kompetensi (PKTJ Tegal) 2022 Diklat Lanjutan 2 (PKTJ Tegal) 2023 Uji Kompetensi (PKTJ Tegal) 2024 6 Tema Hibaya Nurozi Penguji
Tingkat 4
D-III Penguji Kendaraan Bermotor 2020 Uji Kompetensi (Jakarta) 2024
7 Tri Manopho Penguji
Tingkat 3
Diklat Dasar (Poltrada Bali) 2020 Diklat Lanjutan 1 (Poltrada Bali) 2022 Uji Kompetensi (Bandung) 2023 Diklat Lanjutan 2 (Poltrada Bali) 2024
8 Rustanto Penguji
Tingkat 3
Diklat Dasar (STTD Bekasi) 2018 Diklat Lanjutan 1 (PKTJ Tegal) 2020 Uji Kompetensi (Poltrada Bali) 2024 Diklat Lanjutan 2 (Poltrada Bali) 2024
9 Wahyudin Penguji
Tingkat 3
Diklat Dasar (STTD Bekasi) 2016 Diklat Lanjutan 1 (PKTJ Tegal) 2020 Uji Kompetensi (Bandung) 2023 Diklat Lanjutan 2 (Poltrada Bali) 2024
10 Yulianto Penguji
Tingkat 3
Diklat Dasar (PKTJ Tegal) 2011 Diklat Lanjutan 1 (Poltrada Bali) 2023 Uji Kompetensi (Makassar) 2023 Diklat Lanjutan 2 (Poltrada Bali) 2024
11 Maghfiroh Penguji
Tingkat 3
D-III Penguji Kendaraan Bermotor
PKTJ Tegal 2020
12 Danang Suryanto Penguji D-III Penguji Kendaraan Bermotor 2020
No Nama Kompetensi Jenjang Kenaikan Kompetensi Tahun
Tingkat 3 PKTJ Tegal
13 Oktivian Nur Aini Penguji Tingkat 3
D-III Penguji Kendaraan Bermotor
PKTJ Tegal 2014
14 Siti Ulfa Yustika Penguji Tingkat 3
D-III Penguji Kendaraan Bermotor
PKTJ Tegal 2020
15 Enggar Bayu Aji Penguji Tingkat 3
D-III Penguji Kendaraan Bermotor
PKTJ Tegal 2020
16 Hilmi Mubarok Penguji
Tingkat 3
D-III Penguji Kendaraan Bermotor
PKTJ Tegal 2020
17 Mochamad Andrean Penguji Tingkat 3
D-III Penguji Kendaraan Bermotor
PKTJ Tegal 2016
18 Asep Sofyan Penguji
Tingkat 2 Uji Kompetensi 2023
19 Aditya Yalasena Penguji Tingkat 2
D-II Penguji Kendaraan Bermotor
STTD Bekasi 2018
20 Andreas Decaprio Tampubolon
Penguji Tingkat 2
D-II Penguji Kendaraan Bermotor
BPPTD Bali 2019
21 Ni Luh Ayu S. Penguji
Tingkat 2
D-II Penguji Kendaraan Bermotor
BPPTD Bali 2017
22 Aris Cahyoko Penguji
Tingkat 2
D-II Penguji Kendaraan Bermotor
PKTJ Tegal 2012
23 Agus Supriyono Penguji
Tingkat 2
D-II Penguji Kendaraan Bermotor
PKTJ Tegal 2010
24 Hendra Satriya Penguji
Tingkat 2
D-II Penguji Kendaraan Bermotor
BPPTD Bali 2010
25 Anggoro Dwi Saputro Penguji Tingkat 2
D-II Penguji Kendaraan Bermotor
BPPTD Bali 2014
26 Dedy Syaeffullah Penguji Tingkat 1
Diklat Dasar (STTD Bekasi) 2021 Diklat Lanjutan 1 (Poltrada Bali) 2023
27 Harun Hasan Penguji
Tingkat 1
Diklat Dasar (STTD Bekasi) 2021 Diklat Lanjutan 1 2023
28 M. Slamet Sobarudin Penguji Tingkat 1
Diklat Dasar (Poltrada Bali) 2021 Uji Kompetensi (Poltrada Bali) 2023 Diklat Lanjutan 1 2023
No Nama Kompetensi Jenjang Kenaikan Kompetensi Tahun
29 Imam Suyudi Penguji
Tingkat 1
Diklat Dasar (Poltrada Bali) 2022 Diklat Lanjutan 1 2023 30 Amalia Oktafisianti Penguji
Tingkat 1
Diklat Dasar (Poltrada Bali) 2022 Diklat Lanjutan 1 (Poltrada Bali) 2023 31 Jupriadi Penguji Pemula Diklat Dasar (STTD Bekasi) 2018 Uji Kompetensi (Poltrada Bali) 2023 32 Muhammad Bagus Prio
Hutomo
Pembantu
Penguji Diklat Dasar (Poltrada Bali) 2022 (Sumber: UP PKB Jagakarsa Tahun 2025)
4.2.5 Data perhitungan rasio kebutuhan penguji kendaraan bermotor
Dalam melakukan perhitungan rasio kebutuhan penguji kendaraan bermotor, mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2020 Tentang Pedoman Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja. Peraturan ini digunakan dikarenakan belum adanya dasar hukum yang menjelaskan terkait jumlah ideal tenaga penguji dalam satu unit pengujian. Perhitungan dilakukan untuk mengetahui beban kerja yang dimiliki oleh masing – masing kompetensi penguji kendaraan bermotor yang terdapat di UP PKB Jagakarsa sebagai dasar penentuan jumlah penguji yang ideal.
Analisis Beban Kerja adalah teknik manajemen yang dilakukan secara sistematis untuk memperoleh informasi mengenai tingkat efektivitas dan efisiensi kerja organisasi berdasarkan volume kerja. Adapun aspek – aspek yang diperlukan dalam melakukan analisis beban kerja yaitu:
a. Aspek analisis beban kerja:
1. Norma waktu
Merupakan waktu tetap yang digunakan untuk menghasilkan atau menyelesaikan produk/hasil kerja. Berikut merupakan uraian norma waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap tugas atau kegiatan pada setiap kompetensi penguji kendaraan bermotor di UP PKB Jagakarsa. Norma waktu yang digunakan sesuai dengan Standar