1
LAPORAN OBSERVASI KE HOME INDUSTRI
OLEH :
XII TKJ 1
YAYASAN BINA INSAN BANGSA NGAMPRAH SMK BINA INSAN BANGSA (BIB)
Jl.Ngamprah No 1A Desa/Kec.Ngamprah Kab Bandung Barat 40552 (022)86814566 e-mail : [email protected]
2023
2
LEMBAR PENGESAHAN KE HOME INDUSTRI
Bandung Barat, Agustus 2023 Menyetujui,
Pemilik Home Industri Guru Pembimbing
3
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ... 1
KATA PENGANTAR ... 4
A. PENDAHULUAN ... 5
B. METODE ... 6
C. PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined. D. PENUTUP ... 9
4 KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan observasi tentang situs di kampung Thintir pada kegiatan wisata Ngenger.
Laporan ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada Home Industri yang telah mengizinkan kita untuk melalukan observasi
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Akhir kata kami berharap semoga laporan observasi tentang Home Industri ini dapat memberikan manfaat..
Ngamprah, 14 Agustus 2023
Penyusun
5 A. PENDAHULUAN
Home Industri adalah suatu unit usaha/perusahaan dalam skala kecil yang bergerak dalam bidang industri tertentu. Biasanya usaha ini hanya menggunakan satu atau dua rumah sebagai pusat produksi, administrasi dan pemasaran sekaligus secara bersamaan.
Adapun secara garis besarnya home industri yang ada di masyarakat memiliki beberapa karakteristik yang kemudian ditarik menjadi ciri khasnya, diantaranya yaitu sebagai berikut;
1. Jenis barang/komoditi yang diusahakan umumnya telah tetap tidak gampang berubah.
2. Lokasi/tempat usaha umumnya telah menetap tidak berpindah-pindah.
3. Pada umumnya telah melakukan administrasi keuangan walau masih sederhana, keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan dengan keuangan keluarga, sudah membuat neraca usaha.
4. Sudah mempunyai izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP.
5. Sumberdaya manusia (pengusaha) mempunyai pengalaman dalam berwira usaha.
6. Sebagian telah akses ke perbankan dalam hal keperluan modal
7. Sebagian besar belum bisa membuat manajemen usaha dengan baik seperti business planning.
6 B. METODE
Laporan ini menggunakan metode observasi di Kampung Ciburial, Desa Margajaya Kecamatan, Ngamprah Kabupaten Bandung Barat. Metode observasi yaitu aktivitas pengamatan terhadap suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan yang sudah diketahui sebelumnya atau lebih singkatnya observasi adalah aktivitas yang digunakan untuk mengetahui sesuatu dari sebuah fenomena yang didasari oleh pengetahuan yang bertujuan untuk memperoleh informasi yang terkait dengan fenomena yang sudah atau sedang terjadi di lingkungan.
Selain mengamati, untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam kami melakukan wawancara kepada pemilik home indutri yang berada disana, salah satunya yaitu Bapak Engkos. Kami menanyakan berbagai hal yang berkaitan dengan produk yang ada di home industri tersebut. Mulai dari sejarah awal mula merintis,dan lain sebagainya
Selain itu dengan metode ini kami menjadi lebih mudah dalam menyerap informasi yang ada dikarenakan narasumber menjelaskan sembari menunjukkan letak dan juga bentuk-bentuk yang ada pada bagian-bagian produk.
7 D.PEMBAHASAN
Pada tanggal 1 Agustus 2023,kami XII TKJ 1 melakukan observasi ke sebuah Home Industri Yang berada di Kampung Ciburial,kami menanyakan beberapa pertanyaan yang terdiri dari:
1. Awal mula merintis produk basreng
Modal Awal yang dikeluarkan oleh pemilik yaitu bapa Engkos senilai Rp.300.000.00 . Yang dilakukan secara kecil-kecilan,produk ini telah berlangsung selama 11 tahun hingga sekarang masih memproduksi secara massal.Produk disuplay ke warung terdekat hingga keluar pulau.Omset yang didapatkan sekarang 800/bulan dan mendapatkan keuntungan 20% dari omset.
2. Proses memproduksi produk basreng secara massal
Basreng dibekukan terlebih dahulu sebelum masuk kedalam mesin pemotongan otomatis.
Masukan basreng kedalam mesin pemotong,setelah terpotong basreng ditaburi terigu agar tidak saling menempel.
Siapkan pengorengan ,lalu masukan 3 kompan minyak goring,ukur terlebih dahulu suhu agar kematangan basreng sesuai.
Angkat dan tiriskan basreng yang sudah matang.
Lalu masukan basreng kedalam mesin pencampur bumbu,bumbu yang tersedia ada 2 yaitu pedas dan asin.
Masukan kedalam mesin pemisah basreng,yang akan memisahkan basreng yang utuh dan yang bubuk.
Basreng yang utuh di masukan kedalam plastic bal yang berukuran besar,sementara yang bubuk di masukan kedalam pack kecil.
8 3. Rencana membuka cabang
Untuk membuka cabang produksi pa Engkos hanya ingin fokus satu tempat saja,namun ingin diperluas ruang produksinya.Tetapi pa Engkos ada rencana ingin memiliki gudang ditempat yang bisa di akses oleh truk agar dapat mengangkut produk dengan mudah dan leluasa.
9 E. PENUTUP
Kegiatan pengunjungan Home Industri ini bertujuan agar kita tahu bagaimana awal mula merintis sesuattu dari nol hingga melonjak tinggi dan proses memproduksi secara massal.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://uk.search.yahoo.com/search?fr=mcafee&type=E210GB91215G0&p=tentang+home+i ndustri
https://gurusains.com/home-industri/
11 LAMPIRAN Situasi dan Tempat di Home industry