Tujuan jangka panjang dari penelitian ini adalah mengembangkan model intensi kewirausahaan untuk memperkuat daya saing UKM. Analisis Determinan Niat Berwirausaha Kalangan Karyawan ini memprediksi determinan minat karyawan hotel berbintang di Bali yang memutuskan keluar dari tempat kerjanya untuk mendirikan dan mengelola usaha sendiri menjadi wirausaha. Peneliti mengidentifikasi intensi kewirausahaan sebagai prediktor ciri-ciri kepribadian pada karyawan hotel berbintang di Bali, mengidentifikasi ciri-ciri kepribadian yang memprediksi efikasi diri pada karyawan hotel berbintang di Bali, mengidentifikasi intensi berwirausaha sebagai prediktor efikasi diri pada karyawan hotel berbintang di Bali, menganalisis peran self-efficacy dalam memediasi dampak dari sifat-sifat kepribadian pada niat kewirausahaan.
Hasil dan pembahasan menunjukkan bahwa hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa ciri-ciri kepribadian karyawan hotel berbintang di Bali secara signifikan dapat mempengaruhi dan meningkatkan minat berwirausaha. Karakter kepribadian karyawan hotel berbintang di Bali secara signifikan dapat mempengaruhi dan meningkatkan efikasi diri. Pengujian hipotesis 4 menunjukkan bahwa efikasi diri secara signifikan memediasi pengaruh ciri-ciri kepribadian karyawan hotel berbintang di Bali terhadap intensi berwirausaha.
Seluruh pengelola hotel dan pegawai instansi dan pemerintah kota di Bali dan instansi yang terkait dengan penelitian sebagai responden yang membantu memberikan informasi yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dalam penelitian ini.
Landasan Teori
Kewirausahaan
Entrepreneurship Intention
Selanjutnya wirausaha dikatakan sebagai individu yang memiliki sikap mental ksatria dan mampu berdiri sendiri terutama untuk mencari nafkah dan kebutuhan hidup (Thoby, 1995; Kolvereid, 1996; Priyanto, 2005). Survei Niat Kewirausahaan dapat secara akurat memperkirakan sikap, norma subyektif, dan kontrol perilaku (R = 0,71: p <0,01). Kajian Nilai-nilai internal (keyakinan) lebih menentukan daripada nilai-nilai eksternal untuk mewujudkan perilaku niat berwirausaha.
Tujuan Penelitian
Lokasi Penelitian
Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
Teknik Analisis Data
Hasil Yang Dicapai
Penelitian Determinant Analysis Of Entrepreneurial Intention Among Employee Hasil Evaluasi Goodnes of Fit Model Penelitian
Ketentuannya adalah jika akar kuadrat dari rata-rata ekstrak (√AVE) variabel laten lebih besar dari koefisien korelasi variabel laten menunjukkan bahwa indikator variabel memiliki validitas diskriminan yang baik. Estimasi evaluasi instrumen pengukuran validitas, terdiri dari: validitas konvergen, yaitu instrumen setiap konstruk memiliki nilai cross-loading lebih besar dari 0,6 dan nilai average variance extract (AVE) lebih besar dari 0,5 dan memenuhi kriteria validitas konvergen. Untuk validitas prediktif diukur berdasarkan nilai q-square variabel endogen model penelitian yaitu: Sikap Wirausaha, Kontrol Pribadi, Niat Wirausaha yang masing-masing memiliki nilai 0,200 dan lebih besar dari 0 (nol). , sehingga memenuhi kriteria validitas prediktif.
Kriteria Discriminant Validity dapat terpenuhi jika nilai (√AVE) variabel laten lebih besar dari koefisien korelasi variabel laten. Model penelitian ini telah memenuhi Discriminant Validity karena setiap konstruk memiliki nilai √AVE lebih besar dari koefisien korelasi variabel latennya, sehingga evaluasi alat ukur dikatakan valid. Mengenai kriteria reliabilitas alat ukur penelitian ditunjukkan dari nilai composite reliability dan nilai cronbach’s alpha bahwa masing-masing alat ukur dalam model penelitian ini memiliki nilai lebih besar dari 0,7, sehingga alat ukur penelitian dikatakan reliabel.
Berdasarkan hasil evaluasi alat ukur (external model) yaitu validitas yang terdiri dari validitas konvergen, prediktif, diskriminan dan reliabilitas alat ukur yang meliputi composite reliability dan Cronbach’s alpha Reliability untuk blok indikator, dapat dikatakan bahwa indikator-indikator tersebut sebagai ukuran variabel laten adalah setiap ukuran yang valid dan dapat diandalkan.
Hasil Estimasi Evaluasi Model Struktural (Structural Model)
Pengujian Hipotesis 4: Business Experience (Bex) berpengaruh positif terhadap Perceived Control (PC)
Pernyataan ini memperkuat hasil (Miranda et al. 2017) yang mengatakan bahwa pengalaman kerja dapat memperkuat kemampuan mengelola perusahaan di masa depan. Pengalaman kerja wirausaha dapat diperoleh dari orang tua yang berprofesi sebagai wirausaha (Deniz et al. 2011). Tingkat keterlibatan seseorang dalam suatu aktivitas bisnis dapat menjadi tolok ukur pengalaman bisnis (Pilkova et al. 2014), yang berdampak signifikan terhadap upaya keberhasilan mengelola bisnis lain selanjutnya (Kumar & Nagendra 2014).
Sehingga hasil penelitian ini tidak signifikan untuk mengkonfirmasi hasil Che et al. 2017), yang menyatakan bahwa pelatihan kewirausahaan mampu meningkatkan kemampuan mengelola usaha. 21 bagian dari sistem pengembangan kewirausahaan (Che et al. 2015b) didasarkan pada karakteristik, minat, bakat, potensi individu. Perencanaan bisnis dirumuskan berdasarkan penentuan jenis usaha, penentuan lokasi usaha, pencarian modal awal, penyiapan kebutuhan investasi, pembuatan rencana kerja dan pasar (Ismail & Zain 2015; Miranda et al. 2017).
Pengujian hipotesis mendukung temuan yang dikemukakan oleh Mioara dan Mihai (2014) bahwa lingkungan dan perusahaan saling mempengaruhi, sehingga perusahaan dengan prinsip adaptasi, penerimaan dan fleksibilitas (Usaci 2015) dapat mengubah tantangan, ancaman dan risiko menjadi peluang untuk membangun keunggulan kompetitif bisnis (Roland et al. 2012; Miranda et al. 2017). Dengan unsur-unsurnya, lingkungan bisnis dapat mendorong sekaligus menghambat aktivitas dan pengembangan bisnis (Che et al. 2015; Atsan 2016). Kemampuan beradaptasi, menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan (Usaci 2015) dan kemampuan memanfaatkan peluang yang muncul di lingkungan bisnis merupakan indikator keberhasilan seorang entrepreneur dalam mewujudkan keunggulan bersaing (Roland et al. 2012; Miranda et al. 2012). lainnya 2017).
Hasil penelitian ini mengkonfirmasi temuan Liñán & Chen (2006); Roland et al.2017) norma subyektif merupakan faktor yang dapat membangkitkan minat menjadi wirausaha. Budaya kerja dan aktivitas masyarakat dapat menjadi faktor yang dapat mendorong individu untuk mengambil peluang bisnis dan menciptakan lapangan kerja (job creators) (Che et al. 2015b). Hasil penelitian ini tidak sependapat dengan hasil penelitian Chen et al.2017 yang menyatakan bahwa sikap kewirausahaan berpengaruh terhadap niat berwirausaha.
Namun, mendorong dan memperkuat keyakinan individu untuk menciptakan nilai yang diharapkan (Valliere 2015; Miranda et al. 2017) termasuk tujuan yang ingin dicapai selama hidup mereka (keadaan akhir keberadaan), melalui cara yang lebih disukai untuk melakukannya (sikap kewirausahaan). ) ) dalam mewujudkan minatnya menjadi wirausahawan (entrepreneurial intention) (Liñán & Chen 2006). Temuan penelitian ini mengkonfirmasi hasil penelitian yang dilakukan oleh Liñán & Chen (2006); Roland dkk. 2012); dan Ismail & Zain (2015) yang menunjukkan bahwa niat kewirausahaan dibentuk oleh kontrol yang dirasakan.
Penelitian Personality Traits: The Mediating Role Of Self Efficacy To Improve Entrepreneurial Intention
Nilai komposit kepercayaan untuk sifat-sifat kepribadian adalah 0,965, self-efficacy adalah 0,962, dan niat kewirausahaan adalah 0,960, yang lebih besar dari 0,7. Nilai alpha Cronbach untuk ciri-ciri kepribadian adalah 0,959, self-efficacy adalah 0,953, dan niat kewirausahaan adalah 0,944, yang lebih besar dari 0,7. Untuk ciri-ciri kepribadian 3,054, efikasi diri 3,352, dan niat berwirausaha 2,904, sehingga bebas dari persoalan kolinearitas vertikal, lateral, dan bias metode umum.
Efikasi diri karyawan hotel berbintang di Bali juga dipengaruhi oleh ciri-ciri kepribadian dengan nilai koefisien jalur 0,790 dan tingkat signifikansi kurang dari 0,01, serta nilai effect size 0,624 artinya kontribusi ciri-ciri kepribadian terhadap efikasi diri berada dalam kategori besar. Artinya efikasi diri mampu memediasi prediksi ciri-ciri kepribadian terhadap intensi berwirausaha karyawan hotel berbintang di Bali. Hal ini berarti self efficacy (SE) disumbangkan oleh variabel Personality Traits (PT) sebesar 66%, dan termasuk dalam kategori pengaruh sedang (sedang), sedangkan sisanya sebesar 34% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diuji dalam penelitian ini. .
Estimasi nilai Q-square dalam penelitian ini untuk variabel self-efficacy (SE) dan entrepreneurial intention (EI) adalah 0,654 dan 0,620. Hal ini dilanjutkan dengan analisis untuk mengetahui peran variabel self-efficacy (SE) sebagai variabel penuh, parsial atau mediasi yang tidak memiliki peran sebagai mediator sifat kepribadian (PT) dan niat kewirausahaan (EI). Hasil pengujian hipotesis 1 menggambarkan bahwa ciri-ciri kepribadian karyawan hotel berbintang di Bali secara signifikan dapat mempengaruhi niat berwirausaha (Luthans & Peterson, 2002; Yan, 2010; Prabhu et al., 2012).
Pengujian Hipotesis 2: Personality Traits Berpengaruh Positif Terhadap Self-Efficacy Hasil pengujian Hipotesis 2 menunjukkan bahwa Personality Traits secara signifikan dapat meningkatkan self-efficacy karyawan hotel berbintang di Bali. Oleh karena itu, ciri-ciri kepribadian adalah semua kekuatan yang ada pada karyawan hotel berbintang di Bali yang memberdayakan, mengarahkan dan mempertahankan perilakunya (Ullah et al., 2013; Farrukh et al., 2017). Sehingga sifat kepribadian dapat membentuk perilaku individu sekaligus memperkuat rasa percaya diri dalam menciptakan keterampilan karyawan hotel berbintang di Bali.
Hasil pengujian hipotesis 3 menunjukkan bahwa efikasi diri karyawan hotel berbintang di Bali mampu menciptakan niat berwirausaha secara luas. 34 Hasil pengujian hipotesis 4 menunjukkan bahwa efikasi diri karyawan hotel berbintang di Bali secara parsial dan signifikan dapat memediasi pengaruh ciri kepribadian terhadap intensi berwirausaha.
Luaran Yang Dicapai
Penelitian ini mendukung hasil penelitian yang telah dilakukan (Llewellyn & Wilson, 2003; Kerr et al., 2017; Chung, 2017), yaitu karyawan menggunakan kemampuan, pengetahuan, karakter dan karakteristik, emosi, suasana hati, keyakinan dan nilai-nilai di tempat kerja ( Pajares, 2002). Keterampilan dan pengetahuan karyawan menunjukkan bagaimana karyawan melakukan tugas yang kompleks dan membantu mereka mempertahankan efikasi diri yang tinggi (Ghufron & Risnawati, 2014; Park, 2017; Nasip et al., 2017). Dimana self-efficacy adalah kemampuan dalam melakukan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan yang menunjukkan karakteristik luas dan karakteristik tanggung jawab yang stabil pada tingkat kinerja maksimal karyawan hotel berbintang di Bali, akibat dari karakteristik kepribadian yang dimiliki karyawan, dan karakteristik tersebut akan dibawa karyawan ketika memasuki lingkungan baru yaitu perusahaan yang akan didirikan (Chen & He, 2011; Popescu et al., 2016; Vuorio et al., 2017; Bellò et al., 2017; Farrukh et al., 2017; Woo, 2018).
Rencana penelitian tahun 2 (dua) adalah melanjutkan pengembangan konsep intensi wirausaha sehingga dibuat model penelitian pada tahun terakhir penelitian tahun 3 (tiga). Proposal penelitian tahun 2 dan tahun 3 telah diunggah di website simlitabmas.ristekdikti.go.id (terlampir).
Penelitian Determinant Analysis Of Entrepreneurial Intention Among Employee Hasil pengujian hipotesis 1 mengindikasikan dan memberikan gambaran bahwa
Penelitian Personality Traits: The Mediating Role Of Self Efficacy To Improve Entrepreneurial Intention
37 menggambarkan bahwa efikasi diri karyawan hotel berbintang di Bali mampu meningkatkan intensi berwirausaha secara signifikan. Hasil pengujian hipotesis 4 menunjukkan dan menggambarkan bahwa efikasi diri karyawan hotel berbintang di Bali secara signifikan dapat mempercepat penguatan sifat kepribadian menuju niat berwirausaha. Niat wirausaha siswa dan pengangguran di Rumania: studi kasus Wilayah Oltenia Tenggara dan Barat Daya.
Risk appetite and entrepreneurial intention of students : An empirical study comparing private and public universities. The power of peers: A new perspective on the influence of creativity, social context, and self-efficacy on entrepreneurial intentions. Exploring the relationship between organizational factors and perceptions of entrepreneurial self-efficacy and desirability in the corporate environment.
The effect of strong ties on entrepreneurial intention: An empirical study based on the mediating role of self-efficacy. Moderation effects of entrepreneurial self-efficacy in the relationship between environmental dimensions and entrepreneurial mindfulness and the effect on entrepreneurial commitment. Measure for goal: Modeling entrepreneurial self-efficacy on instrumental tasks within the new venture creation process.
49 Sertifikat Hak Cipta Article Personality Traits: The Mediating Role of Self-Efficacy to Enhance Entrepreneurial Intent.