PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
- Simpang Bersinyal
 - Pengaturan Simpang
 - Pengaturan Sinyal
 - Fase
 - Waktu Siklus
 - Kondisi Lingkungan Simpang
 - Volume Lalu Lintas Simpang
 - Kapasitas Simpang
 - Tingkat Pelayanan Jalan
 - Panjang Antrian
 - Tundaan
 
Arus lalu lintas minimal yang menggunakan simpang tersebut rata-rata diatas 750 kendaraan/jam dan terjadi terus menerus selama 8 jam per hari. Untuk mengurangi angka kecelakaan lalu lintas akibat tabrakan antar kendaraan dari arah berlawanan. Waktu siklus adalah total waktu yang dibutuhkan sinyal lampu lalu lintas untuk menyelesaikan satu siklus.
Volume lalu lintas adalah jumlah kendaraan yang melewati suatu titik dalam satuan waktu (hari, jam, menit). Perhitungan lalu lintas pada jam sibuk (pagi, siang, sore) pada hari kerja. Kinerja jalan merupakan kemampuan suatu ruas jalan dalam melayani arus lalu lintas yang terjadi pada ruas jalan tersebut.
Semakin sepi lalu lintas yang berarti belum tercapainya kapasitas maksimum jalan, maka semakin baik pula tingkat pelayanan jalan tersebut. Namun sebaliknya jika arus lalu lintas melebihi kapasitas jalan maka tingkat pelayanan jalan akan rendah.
METODOLOGI PENELITIAN
- Bagan Alir
 - Metode Pengumpulan Data
 - Metode Pengolahan Data
 - Instrumen Penelitian
 - Tim Suveyor
 - Profil Lokasi Penelitian
 - Waktu Penelitian
 
Pengumpulan data berupa jumlah atau volume lalu lintas pada simpang dengan survei Classified Turning Movement Counting (CTMC) dengan interval 15 menit selama 2 jam pada jam sibuk pada simpang 4 Jl. Lokasi survei lalu lintas berbasis satelit Google Maps 2 dimensi dapat dilihat pada Gambar 3.1 dan 3.2 berikut ini. 19 Visualisasi detail suasana lokasi survei dan simpang lalu lintas dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Volume lalu lintas adalah jumlah kendaraan yang melewati suatu titik atau garis tertentu pada suatu ruas jalan atau suatu jalur dalam selang waktu tertentu. Dalam penelitian ini data mengenai volume lalu lintas diperoleh melalui survei dengan metode observasi pada simpang Ngemplak Simongan 4. Masa sibuk ini juga dapat terjadi pada lalu lintas yang berkaitan dengan volume kendaraan yang melintas.
Dapat diartikan bahwa masa sibuk lalu lintas adalah masa dimana volume lalu lintas mencapai volume yang tinggi dibandingkan waktu-waktu lainnya. Kendaraan tidak bermotor tidak dimasukkan dalam penghitungan volume, melainkan tersendiri atau terpisah karena volume ini hanya digunakan untuk menentukan waktu siklus dan bukan untuk volume lalu lintas. Tujuan utama analisis kapasitas jalan adalah memperkirakan jumlah lalu lintas maksimum yang dapat dilayani oleh ruas jalan tersebut.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Volume Lalu Lintas pada Simpang Bersinyal
Kaki simpang tersebut adalah Jalan Pamularsih Raya-Kaligarang-Gedung Batu Utara V, di sebelah selatan adalah Jalan Pamularsih Dalam, di sebelah timur adalah Jalan Pamularsih Raya, dan di sebelah barat adalah Jalan Ngemlak Simongan. Masa sibuk adalah suatu waktu atau masa yang komposisinya lebih banyak atau lebih tinggi dibandingkan waktu-waktu lainnya. Masa sibuk ini dapat diketahui dengan menganalisis jumlah kendaraan yang lalu lalang pada suatu ruas jalan, sehingga dapat diketahui kapan masa sibuk terjadi pada ruas jalan tersebut.
Untuk menghitung konversi satuan kendaraan/jam ke smp/jam, terdapat ekuivalen mobil penumpang (emp). Kemudian setelah diperoleh hasil nilai smp/jam, untuk setiap ruas simpang dijumlahkan jumlah kendaraan yang berbelok ke kiri, lurus atau kanan, serta untuk jenis kendaraan MC, LV dan HV, untuk menentukan derajat kejenuhan. menghitung.
Kapasitas pada Simpang Bersinyal
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa kapasitas masing-masing kaki simpang pada saat jam hijau lebih rendah dibandingkan dengan kapasitas jalan, hal ini disebabkan adanya faktor berupa isyarat yang menghentikan kendaraan. Penentuan tingkat pelayanan pada suatu simpang bersinyal dipengaruhi oleh beberapa faktor, faktor pertama adalah derajat kejenuhan yang diperoleh dari nilai volume dan kapasitas. Sedangkan tundaan geometri kedua dipengaruhi oleh geometri jalan seperti rasio belok atau percepatan dan perlambatan pada saat memasuki simpang sinyal.
Berdasarkan tabel di atas terlihat total nilai tundaan selama 1 jam yang dilalui SMA simpang Jalan Ngemlak Simongan adalah 208,647 detik. Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa tingkat pelayanan jalan pada Simpang Jalan Ngemlak Simongan berada dibawah tingkat pelayanan F karena nilai rata-rata tundaan >60 detik yaitu sebesar 87,64 detik. Jika waktu siklus lebih pendek dari waktu yang disarankan, maka pejalan kaki akan kesulitan menyeberang jalan.
Jika perhitungan menghasilkan waktu siklus yang jauh lebih tinggi dari batas yang direkomendasikan, maka hal ini menunjukkan bahwa kapasitas rencana simpang tidak mencukupi. Pada simpang Ngemplak Simongan memiliki tipe penggelaran 4 tahap, sehingga waktu siklus yang disarankan berada pada kisaran 80 – 130 detik. Pada analisis ini waktu siklus yang dipilih adalah 126 detik yang merupakan angka yang diperoleh dari pengolahan data. di Microsoft excel pada bagian SIG-IV. Pada simpang bersinyal Jalan Pamularsih Raya-Jalan Simongan memiliki tipe penggelaran 4 fasa, sehingga waktu siklus yang disarankan berkisar antara 80 – 130 detik. Pada analisis ini waktu siklus yang dipilih adalah 126 detik, angka tersebut diperoleh dari pengolahan data pada Microsoft Excel pada bagian SIG-IV.
Dari Gambar 4.1 waktu siklus 126 detik, waktu serba merah 2 detik, dan waktu antar hijau 5 detik. Kapasitas jalan dalam smp/jam pada simpang utara sebanyak 1113, simpang selatan sebanyak 215, simpang timur sebanyak 1227, dan simpang barat sebanyak 414. Berdasarkan rata-rata nilai tundaan simpang yang diperoleh adalah 87,6 detik (lebih dari 60 detik) maka simpang pada simpang bersinyal Jalan Pamularsih Raya-Jalan Simongan masuk kategori F dengan gambaran arus tidak tunak, kecepatan bervariasi rendah dan kapasitas pendekatan volume.
Waktu hijau simpang arah utara adalah 33 detik, simpang arah selatan 18 detik, simpang arah timur 34 detik, simpang arah barat 21 detik. Untuk mengurangi konflik antara pejalan kaki dan kendaraan, alangkah baiknya jika ditambahkan lampu lalu lintas pejalan kaki guna menjamin keselamatan dan kenyamanan pejalan kaki. Dalam jangka panjang tentunya perlu dilakukan peninjauan kembali waktu siklus yang telah dilakukan, terutama pada siklus arah utara dan timur, karena pada fase lampu hijau masih terdapat konflik antara pengemudi yang ingin berbelok dan pengemudi yang ingin berbelok. . mengemudi lurus dan juga pada ruas jalan yang luas sehingga surveyor kesulitan menghitung kendaraan secara akurat.
Tingkat Pelayanan pada Simpang Bersinyal
Optimalisasi Waktu Siklus
Siklus yang melebihi 130 detik harus dihindari kecuali dalam kasus yang sangat khusus (persimpangan sangat besar) karena sering kali menyebabkan hilangnya kapasitas keseluruhan. TENTANG PENETAPAN STATUS JALAN SEBAGAI JALAN PERKOTAAN DAN FUNGSINYA SEBAGAI JALAN LOKAL DAN LINGKUNGAN DI WILAYAH KOTA SEMARANG. "Metode Pengolahan Data: Tahapan Wajib Dilakukan Sebelum Analisa Data." https://dqlab.id/method-pengolahan-data-phase-wajib-yang-dilaksana-prior-analisis-data.
PENUTUP
Kesimpulan
Saran