• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Kinerja Simpang Tak Bersinyal Pada Jalan Gegerkalong Hilir-Sukahaji Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Evaluasi Kinerja Simpang Tak Bersinyal Pada Jalan Gegerkalong Hilir-Sukahaji Bandung."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL

PADA JALAN GEGERKALONG HILIR - SUKAHAJI

Delima Agustina NRP : 0421061

Pembimbing : Tan Lie Ing, ST., MT.

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

ABSTRAK

Simpang Gegerkalong Hilir - Sukahaji merupakan jenis simpang tidak bersinyal yang menghubungkan antara ruas jalan Gegerkalong Hilir dengan ruas jalan Sukahaji. Persimpangan merupakan bagian terpenting dari jalan raya karena sebagian besar dari efisiensi, keamanan, kecepatan, biaya operasi dan kapasitas lalu lintas tergantung pada perencanaan persimpangan. Perkembangan dan peningkatan aktivitas suatu kota menyebabkan peranan lalu lintas sebagai mobilitas sangat penting serta turut menentukan kualitas dan kenyamanan kota tersebut.

Tingkat keselamatan dan efisiensi pemanfaatan persimpangan sangat bergantung pada keadaan geometrik persimpangan dan cara pengendalian lalu lintas. Oleh karena itu dilakukan penelitian mengenai kinerja lalu lintas terhadap Simpang Gegerkalong Hilir-Sukahaji Bandung. Dalam proses analisis, data yang didapat dianalisis dan dibandingkan dengan persyaratan standar dari Bina Marga.

(2)

DAFTAR ISI

Halaman

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR... i

SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR... ii

ABSTRAK ... iii

(3)

2.5.3 Tundaan (D) ... 14

2.5.4 Peluang antrian (QP %) ... 17

2.5.5 Prosedur Perhitungan Kinerja Simpang ... 17

2.6 Geometrik ... 17

2.6.1 Penentuan Lebar Jalur dan Bahu Jalan ... 19

2.6.2 Gradien ... 20

2.7 Rambu Lalu Lintas ... 21

2.8 Marka Jalan ... 24

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian ... 26

3.2 Lokasi dan Waktu Survei ... 28

3.3 Alat-Alat yang Digunakan ... 30

(4)

4.5 Rambu Lalau Lintas ... 54 4.6 Marka Jalan ... 55 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

(5)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Emp Setiap Pendekat Pada Persimpangan... 6

Tabel 2.2 Penentuan Frekuensi Kejadian... 8

Tabel 2.3 Kelas Hambatan Samping Untuk Jalan Perkotaan... 9

Tabel 2.4 Simpang Empat-Lengan... 10

Tabel 2.5 Simpang Tiga-Lengan... 10

Tabel 2.6 Ringkasan Variabel-Variabel Masukan Model Kapasitas... 11

Tabel 2.7 Kapasitas Dasar Menurut Tipe Simpang... 11

Tabel 2.8 Faktor Penyesuaian Median jalan Utama... 11

Tabel 2.9 Faktor Penyesuaian Ukuran Kota... 12

Tabel 2.10 Faktor Penyesuaian Tipe Lingkungan, Hambatan Samping dan Kendaraan tidak Bermotor... 12

Tabel 2.11 Penentuan Lebar Jalur dan Bahu Jalan Pada Jalan Arteri... 19

Tabel 2.12 Penentuan Lebar Jalur dan Bahu Jalan Pada Jalan Kolektor... 19

Tabel 2.13 Penentuan Lebar Jalur dan Bahu Jalan Pada Jalan Lokal... 20

Tabel 2.14 Kemiringan Medan ... 21

Tabel 4.1 Data Keadaan Saat Ini Simpang Gegerkalong Hilir-Sukahaji ... 33

Tabel 4.2 Hambatan Samping... 35

Tabel 4.3 Volume Arus lalu Lintas... 36

Tabel 4.4 Penentuan Gradien... 38

Tabel 4.5 Volume Hambatan Samping Pada Jam Sibuk... 39

(6)

Tabel 4.7 Perhitungan MKJI... 43

Tabel 4.8 Lebar Pendekat dan Tipe Simpang... 50

Tabel 4.9 Kapasitas... 50

Tabel 4.10 Perilaku Lalu Lintas... 50

(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Alih Gerak (manuver) Kendaraan... 7

Gambar 2.2 Tipe Simpang Tak Bersinyal... 9

Gambar 2.3 Faktor Penyesuaian Lebar Pendekat... 12

Gambar 2.4 Faktor Penyesuaian Belok Kiri... 13

Gambar 2.5 Faktor Penyesuaian Belok Kanan... 13

Gambar 2.6 Tundaan Lalu Lintas Simpang VS Derajat Kejenuhan... 15

Gambar 2.7 Tundaan lalu Lintas jalan Utama VS Derajat Kejenuhan... 15

Gambar 2.8 Faktor Penyesuaian Arus Jalan Minor... 16

Gambar 2.9 Rentang Peluang Antrian Terhadap Derajat Kejenuhan... ... 17

Gambar 2.10 Diagram Alir Prosedur Perhitungan Simpang... 18

Gambar 2.11 Penentuan Gradien Dengan Theodolit ... 21

Gambar 2.12 Contoh Rambu Peringatan... 22

Gambar 2.13 Contoh Rambu Petunjuk... 22

Gambar 2.14 Contoh Rambu Larangan... 23

Gambar 2.15 Contoh Rambu Perintah... 23

Gambar 2.16 Contoh Marka Garis ... 24

Gambar 2.17 Contoh Marka Tanda Panah ... 25

Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Penyelesaian Masalah... 27

Gambar 3.2 Peta Lokasi ... 28

Gambar 3.3 Simpang Gegerkalong Hilir-Sukahaji... 29

Gambar 4.1 Peta Situasi Simpang Jalan Gegerkalong Hilir-Sukahaji... 32

(8)

Gambar 4.3 Konflik yang Terjadi pada Simpang Gegerkalong Hilir-Sukahaji.. 34

Gambar 4.4 Posisi Survei Hambatan Samping... 34

Gambar 4.5 Posisi Survei Volume Arus Lalu Lintas Kendaraan... 36

Gambar 4.6 Posisi Survei Penentuan Gradien... 38

Gambar 4.7 Hambatan Samping Berupa PKL ... 53

Gambar 4.8 Hambatan Samping Berupa Pangkalan Ojeg ... 54

(9)

DAFTAR NOTASI

DG = Tundaan geometrik simpang DS = Derajat kejenuhan

DTI = Tundaan lalu lintas simpang DTMA = Tundaan lalu lintas jalan utama DTMI = Tundaan lalu lintas jalan minor E = Elevasi

EEV = Kendaraan masuk dan keluar halaman FCS = Faktor penyesuaian ukuran kota FLT = Faktor penyesuaian belok kiri

FM = Faktor penyesuaian tipe median jalan utama FMI = Faktor penyesuaian arus jalan minor

FRSU = Faktor penyesuaian tipe lingkungan jalan, hambatan samping dan kendaraan tak bermotor

FRT = Faktor penyesuaian belok kanan

(10)

HV = Kendaraan berat

(11)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Delima Agustina

NRP : 0421061

Menyatakan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir atau Skripsi ini adalah hasil karya

sendiri dan bukan duplikasi dari orang lain.Serta apabila di kemudian hari diketahui

pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi berupa pencabutan gelar

dan pembatalan ijazah yang telah dikeluarkan.Demikian pernyataan saya.

Bandung, Januari 2007

Yang menyatakan,

(12)
(13)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

(14)

2 harus dipenuhi oleh pihak pemerintah. Keterbatasan akan sumber daya yang tersedia menyebabkan penambahan akan prasarana transportasi, hal tersebut akan menimbulkan dampak negatif antara lain kemacetan lalu lintas yang semakin hari semakin tinggi dengan tingkat keselamatan lalu lintas yang semakin rendah dan menimbulkan ketidaknyamanan dalam penggunaan jalan. Maka dalam penyelesaian permasalahan yang terjadi diatas perlu diupayakan cara yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas prasarana baik yang terlibat langsung atau tidak langsung dalam sektor lalu lintas.

Sebagai contoh nyata dari salah satu permasalahan lalu lintas yang ada di Kota Bandung dapat dilihat pada simpang di ruas Jalan Gegerkalong Hilir dan Jalan Sukahaji. Simpang tersebut merupakan simpang tak bersinyal dengan intensitas lalu lintas yang cukup besar maka pada simpang tersebut akan terjadi permasalahan lalu lintas berupa tingkat kemacetan dan resiko kecelakaan yang tinggi. Tingginya tingkat kemacetan dan resiko kecelakaan adalah akibat konflik yang terjadi, sehingga dibutuhkan adanya pengaturan terhadap simpang tersebut. Oleh karena itu dalam mengevaluasi permasalahan tersebut dilakukan penelitian mengenai Evaluasi Kinerja Simpang Jalan Gegerkalong Hilir-Sukahaji.

1.2 Tujuan Penelitian

(15)

3

1.3 Pembatasan Masalah

Dalam penelitian Tugas Akhir, ruang lingkup pembatasannya adalah : 1. Simpang tak bersinyal yang ditinjau yaitu Gegerkalong Hilir-Sukahaji

Bandung.

2. Metoda Perhitungan kinerja jalan dengan menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI’97).

3. Geometrik yang dibahas adalah mengenai dimensi (lebar jalan) dan gradiennya.

1.4 Sistematika Pembahasan

(16)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

(17)

57 5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian mengenai kinerja lalu lintas pada Simpang Gegerkalong Hilir-Sukahaji Bandung, didapat hasil evaluasi yang berupa kesimpulan yaitu :

1. Lebar Jalan Gegerkalong Hilir yaitu 6,5m memenuhi persyaratan, sedangkan Jalan Sukahaji lebar jalannya 5,3m tidak memenuhi persyaratan.

2. Gradien dari Jalan Gegerkalong Hilir yaitu 0,1295% sedangkan gradien Jalan Sukahaji yaitu 0,034%, jalan tersebut memenuhi syarat yang dikategorikan sebagai jalan datar.

3. Volume lalu lintas jam rata-rata (VLJR) maksimum selama pelaksanaan survei volume arus lalu lintas kendaraan adalah 2004,4 smp/jam dengan jumlah kendaraan yang melintasi simpang sebesar 2701 kend/jam. Distribusi volume arus lalu lintas kendaraan yang terbesar berasal dari arah pergerakan dari Jalan Gegerkalong Hilir (A) menuju Jalan Gegerkalong Hilir (B).

(18)

58

5. Dari hasil alternatif solusi pelarangan belok kanan bagi kendaraan yang berasal dari Jalan Sukahaji, setelah dianalisis didapatkan nilai derajat kejenuhan sebesar 0,6, tundaan simpang sebesar 10,93 dan peluang antriannya 15% - 32%.

6. Pada Jalan Gegerkalong Hilir perlu dibuat marka jalan karena lebar jalannya melebihi 5,5m, sedangkan pada Jalan Sukahaji belum memerlukan marka jalan.

5.2 Saran

(19)

DAFTAR PUSTAKA

1. A.M, Semawi, Konstruksi jalan Raya, Diktat, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung.

2. Direktorat Binkot, BM, (1997), Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), Jakarta.

3. Direktorat Jenderal Bina Marga, (1990), Petunjuk Perencanaan Marka Jalan, Jakarta.

4. Direktorat Jenderal Bina Marga, (1997), Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar kota, Jakarta.

5. Google search engine, didapat http: //id. Wiki pedia.org/rambu-lalu-lintas.

6. Hendarsin, Shirley L., (2000), Perencanaan Teknik Jalan Raya, Bandung, Politeknik Negeri Bandung.

7. McShane William, Roess Roger, (1990), Traffic Engineering, Prentice Hall Polytechnic Series, New Jersey.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan observasi yang diadakan pada tanggal 25 Oktober 2010 dengan metode MKJI didapatkan angka derajat kejenuhan 1,1423 pada lengan timur, panjang antrian

Dari hasil analisis diperoleh derajat kejenuhan adalah 0,6742, tundaan simpang 11det/smp serta peluang antrian 18% - 24% yang berarti bahwa persimpangan Jalan Cipedes – Jalan

Dalam penelitian ini akan diteliti bagaimana perbandingan antara perhitungan kinerja simpang bersinyal baik berupa kapasitas dari simpang, tundaan, derajat kejenuhan, antrian

Maksud dari penelitian ini adalah Untuk megetahui kapasitas simpang, volume kendaraan, antrian dan tundaan pada simpang Kembaran - Sumbang dan Jalan Penghubung Purbalingga

Perbandingan Kinerja Simpang Bersinyal Berdasarkan Program Kaji dan Sidra ini di Evaluasi dengan menghitung besar tundaan, kapasitas, derajat kejenuhan, Level

Dari hasil analisis data kondisi existing, untuk aspek lalu lintas, volume arus lalu lintas yang terjadi melebihi kapasitas simpang yaitu mempunyai Derajat Kejenuhan sebesar 0,86

1.Berdasarkan data-data yang diperoleh, maka dapat dilakukan perhitungan kapasitas (C), derajat kejenuhan (DS), panjang antrian (QL), tundaan simpang (DI), jumlah kendaraan

Kata kunci : Simpang Tak bersinyal, Derajat Kejenuhan, Kinerja Jalan Latar belakang Jalan Padat Karya merupakan salah satu daerah dikelurahan Sungai Andai Kecamatan Banjarmasin Utara