LAPORAN PENDAHULUAN COLIC ABDOMEN Pengertian
Colic Abdomen adalah suatu keadaan yangsangat membutuhkan pertolongan secepatnya tetapi tidak begitu berbahaya,karena kondisi penderita yang sangat lemah jadi penderita sangatmemerlukan pertolongan dengan segera (Bare, 2011). Kolik Abdomen adalah gangguan pada aliran normal isi usus sepanjang traktus intestinal,obstruksi terjadi ketika ada gangguan yang menyebabkan terhambatnyaaliran isi usus ke depan tetapi peristaltik normal (Reeves,2011).
Penyebab
a. Mekanis
1. Adhesi/perlengketan pasca bedah.
2. Karsinoma.
3. Volvulus .4. Intusesupsi.
5. Obstipasi.
6. Polip.
7. Striktur
b. Fungsional (non mekanik) 1. Ileus paralitik
2. Lesi medulla spinalis.
3. Enteritis regional.
4. Ketidakseimbangan elektrolit.
5. Uremia
Manifestasi klinis Colic Abdomen
Obstruksi memiliki karakteristik berupa pasial atau komplit dengan sederhana atau strangulasi. Manifestasinya dapat berupa (Mahadevan, 2009):
1. Nyeri perut (karakteristik pada kebanyakan pasien.
2. Nyeri, sering digambarkan sebagai kram dan intermiten, yang lebihmenonjolpada obstruksi sederhana.
3. Seringkali, tampilan klinis dapat memberikan petunjuk kepada perkiraanlokasidan sifat obstruksi. Nyeri berlangsung selama beberapa hari, yang menjadi progresif dan dengan distensi perut, mungkin khas untuk obstruksi yang lebih distal.
4. Perubahan karakter nyeri dapat menunjukkan perkembangan komplikasi yang lebih serius (misalnya, nyeri konstan usus strangulasi atau iskemik).
5. Mual
6. Muntah, yang lebih berhubungan dengan obstruksi proksimal 7. Diare (temuan awal)
8. Sembelit (sebuah temuan akhir) yang dibuktikan dengan tidak adanyagerakanusus atau buang angin.
9. Demam dan takikardia, terjadi belakangan dan mungkin terkait dengan strangulasi.
10. Riwayat operasi abdomen atau pelvis dahulu 11. Riwayat keganasan (terutama ovarium dan usus) Klasifikasi
Secara garis besar sakit perut dapat dibagi menurut datangmya serangan dan lamanya serangan, yaitu akut atau kronik (berulang), kemudian dibagi lagi atas bedah dan non bedah (pediatrik). Dan selanjutnya dibagi lagi berdasarkan umur penderita, yang dibawah 2 tahun dan diastase 2 tahun, yang dimana masing-masing dikelompokkan menjadi penyebab gastrointestinal dan luar gastrointestinal
a. Colic Abdomen viseral berasal dari organ dalam .viseral dimana intervasi berasal dari saraf memiliki respon trauma terhadap distensi dan kontraksi otot , bukan karena iritasi lokal , robekan atau luka karakteristik nyeri viseral diantaranya sulit terlokalisir, tumpul, sumar, dan cenderung beralih ke area dengan struktue embrional yang sama.
b. Colic Abdomen adalah nyeri yang dirasakan jauh dari sumber nyeri akibat perjalaran serabut saraf (Reeves, 2011).
Komplikasi
a. Kolik ureter (tersumbatnya aliran-aliran dari ginjal ke usus) b. Kolik biliaris
c. Kolik intestinal (obstruksi usus lewatnya isi usus yang terhalang) Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Colic Abdomen secara Non farmakologi yaitu:
a. Koreksi ketidak seimbangan cairan dan elektrolit
b. Impementasikan pengobatannya untuk syok dan peritonitis.
c. Hiperalimentasi untuk mengkoreksi defesiensi protein karena obstruksi kronik, ileus paralitik atau infeksi.
d. Reaksi dengan anastomosis dari ujung ke ujung.
e. Ostomi barel ganda jika anastomosis dari ujung ke ujung terlalu berisiko.
f. Kolostomi lingkaran untuk mengalihkan aliran feses dan mendekompresi usus yang dilakukan sebagai prosedur kedu
Patofisiologi Colic Abdomen
Pemeriksaan Penunjang
1. Sinar x abdomen menunjukkan gas atau cairan di dalam usus
2. Barium enema menunjukkan kolon yang terdistensi, berisi udara atau lipatan sigmoid yang tertutup.
3. Penurunan kadar serum natrium, kalium dan klorida akibat muntah; peningkatan hitung SDP dengan nekrosis, strangulasi atau peritonitisdanpeningkatan kadar serum amilase karena iritasi pankreas oleh lipatan usus.
4. Arteri gas darah dapat mengindikasikan asidosis atau alkalosis metabolik.
Penatalaksanaan
Tatalaksana awal di ruang gawat darurat meliputi resusitasi cairan secara agresif, dekompresi usus halus, pemberian analgetik dan antiemeticdengan indikasi klinis, antibiotik dan konsultasi operasi yang dini. Dekompresi dilakukan dengan cara memasang selang NGT untuk dilakukan suction terhadap isis GI dan untuk mencegah aspirasi. Tidak lupa juga untuk selalu memonitor jalan napas, pernapasan dan sirkulasi (Mahadevan, 2009).
Konsep Asuhan Keperawatan 1. Pengkajian
Pengkajian keperawatan adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien. Pengkajian keperawatan merupakan dasar pemikiran dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien. Pengkajian lengkap, dan sistematis sesuai dengan fakta atau kondisi yang ada pada klien sangat penting untuk merumuskan suatu diagnosa keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan respon individu (Budiono, 2016)
2. Diagnosa keperawatan Menurut PPNI, 2017
Diagnosa Keperawatan merupakan suatu penilaian klinis mengenai respon klien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya baik yang berlangsung aktual maupun potensial. Diagnosis keperawatan bertujuan untuk mengidentifikasi respon klien individu, keluarga dan komunitas terhadap situasi yang berkaitan dengan kesehatan. Setelah didapatkan data dari pengkajian yang dilakukan secara menyeluruh, maka dibuatlah analisa data dan membuat kesimpulan diagnosis keperawatan. Berikut adalah uraian dari masalah yang timbul bagi klien dengan pemenuhan kebutuhan aman nyaman dengan menggunakan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) dalam SDKI PPNI 2017 (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017) 1) Nyeri akut ( D.0077)
a. Definisi Pengalaman sensorik atau emosional berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau fungsional, dengan onset mendadak atau lamat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang 3 bulan.
b. Gejala dan tanda mayor
1. Subjektif : ( tidak tersedia)
2. Objektif : tampak meringis, Bersikap protektif ( mis.waspada, posisi menghindari nyeri ), gelisah, frekuensi nadi meningkat, sulit tidur
c. Gejala dan tanda minor
1. Subjektif : (tidak bersedia)
2. Objektif : tekanan darah meningkat, pola napas berubah, nafsu makan berubah, proses berpikir berubah, menarik diri, berfokus pada diri sendiri, diaphoresis
3. Intervensi keperawatan
Intervensi keperawatan adalah segala treatment yang dikerjakan oleh perawat yang didasarkan pada pengetahuan dan penilaian klinis untuk mencapai luaran (outcome) yang diharapkan (menurut PPNI,2017). uraian intervensi yang bisa timbul bagi klien dengan pemenuhan kebutuhan aman nyaman dengan menggunakan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dalam SIKI PPNI 2017 (SIKI PPNI, 2017)
4. Implementasi keperawatan
Implementasi dilakukan untuk meningkatkan dan mempertahankan keamanan klien.Sedangkan pada kenyamanan, implementasi dilakukan untuk mengurangi faktor yang dapat menambah nyeri, misalnya ketidakpercayaan, kesalahpahaman, ketakutan, kelelahan dan kebosanan.
5. Evaluasi keperawatan
Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan yang merupakan perbandingan yang sistematis dan terencana antara hasil akhir yang teramati dan tujuan atau kriteria hasil yang dibuat pada tahap perencanaan. Evaluasi Formatif Hasil observasi dan analisa perawat terhadap respon pasien segera pada saat setelah dilakukan tindakan keperawatan.Ditulis pada catatan perawatan, dilakukan setiap selesai melakukan tindakan keperawatan. Evaluasi Sumatif SOAP Rekapitulasi dan kesimpulan dari observasi dan analisa status kesehatan sesuai waktu pada tujuan.Ditulis pada catatan perkembangan yang merupakan rekapan akhir secara paripurna, catatan naratif, penderita pulang atau pindah.