• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENDAHULUAN REVISI RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN MESUJI TAHUN 2008-2031

N/A
N/A
tiara mitra permai

Academic year: 2024

Membagikan " LAPORAN PENDAHULUAN REVISI RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN MESUJI TAHUN 2008-2031 "

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAHULUAN

REVISI RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW)

KABUPATEN MESUJI TAHUN 2008-2031

(2)

OUTLINE

1. Pendahuluan

2. Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Mesuji 3. Tinjauan Teoritis

4. Tinjauan Kebijakan

5. Pendekatan Dan Metodologi

6. Organisasi Perencanaan Dan Rencana Kerja

(3)

Peninjauan Kembali RTRW

Revisi

RTRW Penyusunan Ranperda Naskah Akademik

KLHS RTRW

Rekomendasi DPRD Gubernur Persetujuan Substansi

ATR/BPN Perda

Legalisasi BIG

Validasi KLHS

Persetujuan Bupati (Rapat DKPRD

Kabupaten)

PENYUSUNAN PERDA RTRW

(4)

1

(5)

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kab. Mesuji

2011–2031.

Telah ditetapkan menjadi Perda No. 6 Tahun 2012.

Dinamika Pembangunan Kab. Mesuji

Terintegrasi dengan perencanaan yang lain.

(Ex; RPJMD)

Faktor Internal

Faktor

Eksternal

(6)

PENDAHULUAN

DASAR HUKUM

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja

Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang

Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN)

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Pulau

Sumatera

(7)

PENDAHULUAN

MAKSUD

Sebagai penyempurnaan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Mesuji yang akan menjadi pedoman pemanfaatan dan

pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kabupaten Mesuji dalam konteks

mengoptimalkan pemanfaatan ruang dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan dan keberlanjutan pembangunan.

Merumuskan arahan perwujudan tata ruang wilayah yang sesuai dengan RTRW Kabupaten, sebagai acuan dalam

pemanfaatan ruang atau pengembangan wilayah.

Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

Kabupaten Mesuji terdiri atas 8 sasaran.

TUJUAN SASARAN

(8)

RUANG LINGKUP PEKERJAAN

KEGIATAN ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA

Pemahaman KAK

Survey Sekunder

Perumusan Rencana Pembahasan Hasil

Perencanaan

Penentuan Metode Perencanaan

Rona Awal (Gamum Wilayah)

Survey Primer

Penginputan Data Analisis

Data Skenario

Perencanaan

(9)

GAMBARAN UMUM WILAYAH

2

(10)

ADMINISTRASI

Kabupaten Mesuji merupakan

pemekaran dari Kabupaten Tulang Bawang. Sesuai dengan UU No. 49 tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Mesuji, ditetapkan

pembentukan Kabupaten Mesuji dengan ibu kotanya Kecamatan Mesuji.

Kabupaten Mesuji memiliki luas 2.184

km

2

, dengan 7 kecamatan dan 105

desa.

(11)

GEOLOGI

Kabupaten Mesuji tersusun dari

Formasi Alluvium, Endapan Danau, Formasi Kasai, dan. Formasi Muara Enim.

Struktur geologi terbesar yang dimiliki Kabupaten Mesuji adalah Endapan Danau dengan luas 65325,94 Ha dan terkecil adalah Formasi Kasai dengan luas 2662,36 Ha.

Sumber Hasil Olahan Arc GIS, 2021

(12)

MORFOLOGI

Morfologi Kabupaten Mesuji cukup beragam, terdiri atas 4 (empat) klasifikasi, yakni Dataran Fluvial

Sumatera, Dataran Gambut Sumatera,

Dataran Pantai Timur Sumatera, dan

Dataran Vulkanik Jalur Bukit Barisan

(13)

HIDROLOGI

Satuan litostratigrafi individu Kabupaten Mesuji terdiri atas Batuan Padu, Batuan Volkanik, dan Endapan Lepas yang memiliki tingkat kelulusan terhadap air yang berbeda-beda.

Sumber Hasil Olahan Arc GIS, 2021

(14)

TOPOGRAFI

Kecamatan dengan ketinggian 0-12 mdpl terluas berada di Kecamatan Rawajitu Utara dengan luas 9810.391 Ha, kecamatan dengan ketinggian 12-24 mdpl terluas berada di Kecamatan

Rawajitu Utara dengan luas 7364.1565 Ha, kecamatan dengan ketinggian 24-36 mdpl terluas berada di Kecamatan Way Serdang dengan luas 9830.2882 Ha, kecamatan dengan ketinggian 36-48 mdpl terluas berada di Kecamatan

Panca Jaya dengan luas 4562.5997 Ha,

dan kecamatan dengan ketinggian 48-60

mdpl terluas berada di Kecamatan Way

Serdang dengan luas 9552.6534 Ha.

(15)

KELERENGAN

Kemiringan lereng Kabupaten Mesuji sebagian besar landai atau berombak dengan luas lahan 77813,09 Ha.

Sumber Hasil Olahan Arc GIS, 2021

(16)

JENIS TANAH

Terdapat 14 (empat belas) jenis tanah yang dapat ditemukan di Kabupaten Mesuji. Jenis tanah yang memiliki luas terbesar di Kabupaten Mesuji ialah Gleisol Molik, sedangkan jenis tanah yang memiliki luas terkecil ialah

Kambisol Gleik.

(17)

KLIMATOLOGI

Pada tahun 2020 jumlah curah hujan tertinggi terjadi pada bulan November dengan rata-rata curah hujan 369 mm, sedangkan yang terendah terjadi pada bulan Juni dengan rata-rata curah hujan 72 mm. Berdasarkan data dari BMKG Stasiun Klimatologi Masgar Lampung, curah hujan rata-rata tahunan

tertinggi terjadi di Gedum Ram dengan 3081 mm, sedangkan curah hujan rata- rata tahunan terendah terjadi di

Sidomulyo dengan 2115 mm.

Sumber Hasil Olahan Arc GIS, 2021

(18)

TUTUPAN LAHAN

Tutupan lahan yang terdapat di

Kabupaten Mesuji memiliki keberagaman terdiri dari danau, sungai, hutan,

tanaman budidaya, perkebunan, dan permukiman. Luasan terluas tutupan lahan pada Kabupaten Mesuji adalah lahan ladang/tegalan dengan tanaman palawija dengan luas 67.120,52 Ha.

Tutupan lahan terkecil yaitu

danau/telaga alami sebesar 5,06 Ha.

(19)

KEPENDUDUKAN

Jumlah penduduk Kabupaten Mesuji pada akhir tahun 2020 sebesar 227,578 jiwa. Diketahui bahwa jumlah penduduk terbesar berada pada Kecamatan Way Serdang yakni 45.536 jiwa. Sedangkan, jumlah penduduk terkecil berada di

Kecamatan Panca Jaya sebesar 18,633 jiwa.

Sumber Hasil Olahan Arc GIS, 2021

(20)

GAMBARAN UMUM WILAYAH PEREKONOMIAN

PDRB Atas Harga Konstan

No Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019 2020

1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 2.748,02 2.803,06 2.885,89 2.938,62 2.962,66

2 Pertambangan dan Penggalian 33,71 36,84 39,12 40,77 42,30

3 Industri Pengolahan 1.271,42 1.390,89 1.509,98 1.652,02 1.569,53

4 Pengadaan Listrik dan Gas 7,50 7,95 8,40 9,05 9,84

5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur

Ulang 1,68 1,78 1,82 1,88 1,95

6 Konstruksi 449,70 502,91 545,95 582,86 558,23

7 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan

Sepeda Motor 714,66 749,44 786,11 847,72 822,95

8 Transportasi dan Pergudangan 100,56 107,11 115,42 125,55 120,12

9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 51,48 55,49 59,87 65,26 61,94

10 Informasi dan Komunikasi 135,44 148,88 159,56 172,54 184,73

11 Jasa Keuangan dan Asuransi 21,75 22,44 23,04 23,55 23,98

12 Real Estate 151,63 160,48 164,28 169,84 167,19

13 Jasa Perusahaan 1,07 1,11 1,14 1,17 1,16

14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial

Wajib 145,99 149,59 160,97 170,60 175,82

(21)

TINJAUAN TEORITIS

3

(22)

Perencanaan Tata Ruang

Suatu proses untuk menentukan Struktur Ruang dan Pola Ruang yang meliputi penyusunan dan penetapan Rencana Tata Ruang.

Pola Ruang

Distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budi daya.

Struktur Ruang

Susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional.

Kawasan Strategis

- Kawasan Strategis Nasional (KSN)

Wilayah Yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara, ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan, termasuk wilayah yang telah ditetapkan sebagai warisan dunia.

- Kawasan Strategis Provinsi

Wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup provinsi terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan serta merupakan bagian tidak terpisahkan dari rencana tata ruang wilayah provinsi.

- Kawasan Strategis Kabupaten/Kota

Wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten/kota terhadap ekonomi, sosial, budata, dan/atau lingkungan serta merupakan bagian tidak terpisahkan dari rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota.

Pemanfaatan Ruang

(23)

TINJAUAN TEORITIS

Perencanaan Tata Ruang Tata ruang merupakan wujud

struktur ruang dan polar uang yang disusun secara nasional, regional, dan local. Tata ruang erat kaitannya dengan perencanaan, untuk melihat struktur ruang pada kota.

Lahirnya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU CK) merubah banyak undang-

undang serta peraturan terdahulu,

salah satu yang terkena dampak

dari lahirnya UU Cipta Kerja ini

adalah Undang-Undang 26 Tahun

2007 tentang Penataan Ruang.

(24)

TINJAUAN TEORITIS

Ubahan UU No. 11/2020 terhadap UU No.

27/2007 dalam UU No.1/2014

Pasal 7A

1. RZWP-3-K sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf a diintegrasikan ke dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi.

2. RZ KSN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf b diintegrasikan ke dalam Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional.

3. RZ KSNT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf c diserasikan, diselaraskan, dan diseimbangkan dengan rencana tata ruang, rencana zonasi kawasan antar wilayah, dan rencana tata ruang laut.

4. Dalam hal RZWP-3-K sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sudah ditetapkan, pengintegrasian dilakukan pada saat peninjauan kembali Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi.

5. Dalam hal RZ KSN sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sudah ditetapkan, pengintegrasian dilakukan pada saat peninjauan

Ubahan UU No. 11/2020 terhadap UU No. 32/2014

Pasal 43

1. Perencanaan ruang laut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (2) meliputi:

a. Perencanaan tata ruang laut nasional;

b. Perencanaan zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil; dan c. Perencanaan zonasi kawasan laut.

2. Perencanaan tata ruang laut nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan perencanaan untuk menghasilkan

rencana tata ruang laut nasional yang diintegrasikan ke dalam perencanaan tata ruang wilayah nasional.

3. Perencanaan zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b menghasilkan rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang

diintegrasikan ke dalam perencanaan tata ruang wilayah provinsi.

4. Rencana zonasi kawasan strategis nasional diintegrasikan ke

(25)

KAJIAN PP. 21 TAHUN 2021

• Jangka waktu penyusunan dan penetapan RTRW dibatasi paling lama 18 bulan, terhitung sejak pelaksanaan penyusunan RTRW.

• Kajian lingkungan hidup strategis diintegrasikan ke dalam materi teknis RTRW, tidak lagi disusun dalam dokumen terpisah.

• Khusus untuk RTRW Kabupaten/Kota, evaluasi Rnaperda RTRW sebelum penetapan dilakukan oleh Gubernur, bukan lagi oleh Kemendagri.

• Penghapusan RTR KS Provinsi dan Kabupaten/Kota, untuk menghindari tumpang tindih produk RTR.

Substansi KS tersebut diintegrasikan ke dalam RTRW Provinsi dan Kabupaten/Kota.

(26)

4

(27)

TINJAUAN KEBIJAKAN

NASIONAL

• RTRWN merupakan Wilayah Sungai (WS), Mesuji – Tulang Bawang (II-IV/A/1)

• RTRWN merupakan kawasan andalan meliputi Kawasan Mesuji dan sekitarnya, sektor unggulan pertanian, perkebunan, industri, dan minyak serta gas bumi

• RTR Pulau Sumatera dilewati Jl. Lintas Timur Pulau Sumatera (Arteri Primer)

• RTR Pulau Sumatera merupakan (WS), Mesuji – Tulang Bawang (Wilayah sungai Lintas Provinsi)

• RTR Pulau Sumatera merupakan Daerah Irigasi (DI), Mesuji dan Rawa Mesuji atas

• Kepmen PU No. 248/KPTS/M2015

peningkatan status jaringan jalan kolektor primer 1 (JKP), Simpang Bujung Tenuk – Batas Kab. Lamteng/Kab. Tuba, Simpang Penawar – Gedong Aji Baru – Rawajitu

• RTRW Provinsi Hirarki Kab. Mesuji Pusat Kegiatan Lokal (PKL)

• RTRW Provinsi Rencana Struktur Ruang: Terminal tipe B, Jembatan Simpang Pematang, Bandara Sungai Merah dan Sungai Buaya, SDA

Mesuji – Tuba – Padang Guci, SPAM Mesuji – Tuba

• RTRW Provinsi Rencana Pola Ruang: Kawasan sempadan danau, waduk, dan bendungan, Kawasan rawan kekeringan dan kebakaran hutan, Kawasan ekosistem

mangrove, Kawasan perikanan dan industri, Kawasan pengembangan pariwisata daerah (KPPD)

Perda Kab. Mesuji No. 11 Tahun 2017 Tentang Rencana

Pembangunan Jangka

Menengah Daerah Tahun 2017 - 2022

PROVINSI DAERAH

(28)

TINJAUAN PK RTRW KAB. MESUJI

PROGRESS CAPAIAN PK RTRW

KAB. MESUJI 2011 - 2031 Penilaian Peninjauan Kembali RTRW Kab. Mesuji 2011 – 2031

Memperhatikan:

• Aspek kualitas RTRW

• Kesesuaian dengan perundang – undangan

• Pelaksanaan pemanfaatan ruang

NILAI AKHIR PENILAIAN:

“48”

(29)

TINJAUAN PK RTRW KAB. MESUJI

PROGRESS CAPAIAN PK RTRW KAB. MESUJI 2011 - 2031

Rekomendasi pertimbangan penyusunan Revisi RTRW Kab. Mesuji:

1. Terjadi perubahan kebijaksanaan pemerintah/sektor untuk pembangunan berskala besar atau kegiatan penting yang tidak dapat ditampung oleh struktur dan pola pemanfaatan ruang dalam Rencana Tata Ruang yang ada

2. Terjadi perubahan faktor-faktor internal dalam pembangunan daerah karena adanya perubahan prioritas, perkembangan kawasan atau sektor yang tidak dipertimbangkan sebelumnya;

3. Terjadi perubahan terhadap faktor eksternal dalam konteks konstelasi regional yang lebih luas sehingga mempengaruhi pemanfaatan ruang di Kabupaten Mesuji;

4. Terjadinya simpangan-simpangan besar dalam struktur dan pola pemanfaatan

ruang.

(30)

IMPLIKASI UU 11/2020 TERHADAP UU 26/2007

Terobosan Kebijakan terkait Perencanaan Tata Ruang

Penyederhanaan Produk RTR

UU CK dan PP No. 21/2021 memandatkan penyederhanaan (streamlining) hierarki penataan ruang.

Penghapusan RTR KS Provinsi dan Kabupaten/Kota, untuk menghindari tumpang tindih antar produk RTR.

Substansi KS tersebut akan diintegrasikan ke dalam RTRW Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Penghapusan Ketentuan Penetapan Kawasan Strategis (KS)

Pasal 15 PP No. 21/2021:

(1) Rencana tata ruang wilayah provinsi paling sedikit memuat:

f. kebijakan pengembangan kawasan strategis provinsi

(31)

IMPLIKASI UU 11/2020 TERHADAP UU 26/2007

Terobosan Kebijakan terkait Perencanaan Tata Ruang

Integrasi Tata Ruang Darat dan Laut

Penataan ruang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang dalam bumi sebagai satu kesatuan (satu dokumen penataan ruang). Pengelolaan sumber daya ruang laut dan ruang udara diatur dengan UU tersendiri.

PP No. 21 Tahun 2021 telah

mengatur

pengintegrasian muatan teknis ruang laut menjadi satu produk rencana tata ruang.

Ruang Udara

Ruang Darat

Ruang Dalam Bumi Ruang Laut

‘One Spatial Planning Policy’

Satu Produk Rencana Tata Ruang

PP No. 21/2021: Pasal 5 dan Pasal 7

(32)

IMPLIKASI UU 11/2020 TERHADAP UU 26/2007

Ketentuan Muatan RTR yang Diintegrasikan pada Pembahasan Lintas Sektor

Pasal 63 PP No. 21/2021:

Pembahasan lintas sektor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 ayat (1) huruf d, dilaksanakan untuk

mengintegrasikan program/kegiatan sektor, kegiatan yang bersifat strategis nasional, Batas Daerah, garis pantai, dan Kawasan Hutan.

PP No. 21/2021 Pasal 64, 78, dan 87 Pengintegrasian menggunakan batas daerah yang ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri.*

*Berdasarkan PP No. 43/2021, penetapan seluruh Batas Daerah dilakukan dalam waktu paling lama 5 bulan (+1 bulan) setelah PP No.

43/2021 terbit.

PP No. 21/2021 Pasal 65, 79, 88 Pengintegrasian menggunakan batas garis pantai dalam Peta RBI termutakhir dan telah ditetapkan oleh BIG.

Apabila terdapat perbedaan dengan kebutuhan RTR dan/atau kepentingan HAT, maka Persetujuan Substansi oleh Menteri mencantumkan:

Garis pantai dalam Peta RBI, dan

Garis pantai sesuai kebutuhan yang digambarkan dengan simbol atau warna khusus

Penyelesaian ketidaksesuaian antara garis pantai dan HAT/HPL berdasarkan PP No.43/2021

PP No. 21/2021 Pasal 66, 80, 89 Pengintegrasian menggunakan:

Delineasi kawasan hutan termutakhir yang ditetapkan oleh Menteri LHK, atau

Batas Daerah

Kawasan Hutan

Garis Pantai

(33)

IMPLIKASI UU 11/2020 TERHADAP UU 26/2007

Proses Penetapan RTRW

Provinsi/Kabupaten/Kota

(34)

5

(35)

TINJAUAN KEBIJAKAN

Prinsip Dasar

a) Penyusunan Rencana Tata Ruang harus mempertimbangkan tiga aspek pokok yakni aspek strategis, aspek teknis dan aspek pengelolaan.

b) Diperlukan rumusan kebijakan pengembangan dengan

mempertimbangkan asas manfaat bagi semua kepentingan secara terpadu,

berdaya guna dan berhasil guna, serasi, selaras, seimbang

c) dirumuskan berdasarkan tipe kemampuan tumbuh dan

berkembangnya daerah serta fungsi dan peranannya.

a) Pendekatan Menyeluruh dan Terpadu

b) Penataan Ruang Yang Partisipatif

c) Berorientasi Pada

Kesejahteraan masyarakat d) Berorientasi Pada Lingkungan

(Sustainable Development) e) Pertumbuhan Ekonomi

Pendekatan

(36)

a) Pemahaman KAK b) Penyelesaian

administrasi pekerjaan

c) Persiapan peralatan dan personil

d) Penyusunan Pendekatan dan metodologi studi e) Penyusunan detail

rencana kerja f) Kegiatan

persiapan/perizinan

Tahap

Persiapan Tahap Pengolahan &

Analisis

METODOLOGI PENYUSUNAN RTRW

Tah ap Pengumpulan Data & Informasi

Tahap Penyusunan Konsep & Rencana

a) Pengumpulan data primer b) Pengumpulan data

sekunder

c) Data dan informasi

a) Analisis kebijakan pembangunan;

b) Analisis regional;

c) Analisis fisik/lingkungan;

d) Analisis Sumber Daya Alam;

e) Analisis Sumber Daya Buatan (SDB);

f) Analisis kependudukan (sumber daya manusia);

g) Analisis sosial budaya;

h) Analisis ekonomi dan sektor unggulan;

1) Rumusan tentang tujuan, kebijakan, dan strategi pengembangan wilayah kabupaten; dan 2) Konsep pengembangan wilayah Kabupaten Mesuji

(37)

Analisis Fisik &

Lingkungan

Analisis Ekonomi

TEKNIK ANALISIS YANG DIGUNAKAN

Analisis

Demografi Analisis

Infrastruktur

Analisis Kelembagaan

a) Analisis Kemampuan Lahan

• SKL morfologi

• SKL kemudahan dikerjakan

• SKL kestabilan pondasi dsb.

b) Analisis Kesesuaian Lahan

• Arahan tata ruang pertanian

• Arahan rasio penutupan lahan

• Arahan ketinggian bangunan dsb.

a) Pertumbuhan penduduk b) Proyeksi

penduduk c) Kepadatan

penduduk d) Sex ratio dan

depemdemcy ratio e) Analisis sosial

budaya

Analisis tabel (IO) input –

output LQ Shift Share

a) Analisis

ketersediaan infrastruktur b) Analisis

kebutuhan sarana dan prasarana c) Analisis

sebaran dan layanan

infrastruktur

Analisis pembiayaan dan

tata kelola Analisis kebijakan

pembangunan

(38)

6

(39)

Laporan Pendahuluan

TAHAP PELAPORAN

Laporan Antara Laporan Akhir

• Laporan Pendahuluan memuat:

• Jadwal rencana kerja

• Tahapan pelaksanaan pekerjaan

• Jumlah personil pendukung Tenaga Ahli

• Dll.

• Hasil Analisis fisik lingkungan

• Analisis satuan kemampuan lahan

• Analisis kemampuan lahan dan kesesuaian lahan

• Analisis sosial, budaya dan kependudukan

• Analisis Ekonomi Wilayah

• Analisis Infrastruktur Wilayah

• Analisis fasilitas umum dan fasilitas sosial

• Analisis sistem permukiman.

• Dll.

• Rumusan hasil pembahasan dan diskusi.

• Perumusan konsepsi rencana yang memuat tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah

• Rencana struktur ruang wilayah kabupaten Rencana pola ruang wilayah

• Arahan pemanfaatan ruang wilayah

• Ketentuan pengendalian pemanfaatan

ruang wilayah

(40)

Lingkup Pekerjaan

RANCANGAN KEGIATAN KONSULTAN

(41)

JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

Referensi

Dokumen terkait

penyusun  meningkatkan  kualitas  ruang  wilayah  merupakan  tujuan  utama  perencanaan 

Ketentuan umum peraturan zonasi sistem jaringan drainase sebagaimana dimaksud dalam Pasal 123 huruf d diatur sesuai dengan rencana detail tata ruang dan peraturan

bahwa berdasarkan ketentuan pasal 26 ayat (4) Undang- Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, jangka waktu rencana tata ruang wilayah Kabupaten adalah 20 tahun,

Ketentuan zonasi RTH sebagaimana dimaksud dalam Pasal 90 ayat (2) huruf d berupa RTH pada kawasan perkotaan diatur sesuai dengan rencana detail tata ruang dan

sesuai dengan rencana tata ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 94. ayat (1) huruf b, dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan dalam Pasal

Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sehingga buku Laporan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa

Ketentuan umum peraturan zonasi sistem transportasi laut sebagaimana dimaksud pada Pasal 113 ayat (2) huruf c berupa sistem transportasi laut yang diatur sesuai dengan rencana

Dalam rencana pemantapan kawasan lindung yang tertuang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi (RTRWP) Kalimatan Barat, telah ditetapkan bahwa ± 44 % kawasan