PENDAHULUAN
Latar Belakang
Low Back Pain (LBP) atau sering disebut low back pain (LBP) merupakan masalah kesehatan hampir di semua negara. Low back pain dapat didefinisikan sebagai suatu gangguan muskuloskeletal pada punggung bagian bawah yang disebabkan oleh berbagai penyakit dan aktivitas fisik yang buruk (Putranto dkk, 2014). Angka kejadian berdasarkan kunjungan pasien baru ke dokter adalah sekitar 14,3%, sedangkan persentase kunjungan pasien nyeri pinggang di beberapa rumah sakit di Indonesia diketahui sekitar 3%-7%.
Masalah yang disebabkan oleh nyeri punggung bawah cukup luas, namun sebagian besar masalah akan hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan. Pasien nyeri pinggang yang tidak melakukan latihan tertentu memiliki peningkatan risiko kekambuhan sebesar 12 kali lipat dalam jangka waktu tiga tahun (Kravitz, 2006 dalam Sudianingrum 2016). Kebanyakan masyarakat di desa tersebut tidak terlalu memperhatikan nyeri pinggang, karena sebagian besar beranggapan bahwa nyeri pinggang dapat hilang dengan sendirinya jika istirahat.
Salah satu upaya untuk mengurangi keluhan nyeri pinggang pada masyarakat pedesaan khususnya pada lansia yang masih aktif melakukan aktivitas fisik di luar rumah adalah dengan memberikan pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan tentang nyeri pinggang akan meningkatkan pengetahuan lansia sehingga meningkatkan derajat kesehatannya.
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan lansia tentang nyeri pinggang di Desa Karangjaya RT 02 RW 03 Kabupaten Karawang Tahun 2021. Penelitian bertajuk pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan lansia tentang nyeri pinggang, penelitian ini dilakukan di Desa Karangjaya RT 02 RW 03 Kabupaten Karawang. 3 Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan lansia tentang nyeri pinggang.
Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan lansia di Desa Karangajaya Kabupaten Karawang sebelum mendapat pendidikan kesehatan tentang nyeri pinggang (low back pain) dari 40 responden, 28 responden (70,0%) mempunyai tingkat pengetahuan rendah, 8 responden (20,0%) memiliki tingkat pengetahuan rendah, pengetahuan cukup dan 4 responden (10,0%) memiliki tingkat pengetahuan baik. Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan lansia di Desa Karangjaya Kabupaten Karawang setelah mendapat pendidikan kesehatan tentang nyeri pinggang (low back pain) sebanyak 40 responden dengan rata-rata 26 responden dengan tingkat pengetahuan baik. tingkat pengetahuan cukup (27,5%), dan hanya 3 responden yang memiliki tingkat pengetahuan rendah (7,5%). Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan lansia tentang nyeri pinggang di desa Karangjaya Rt 02 Rw 03.
Rasa kesemutan yang timbul dari punggung menjalar hingga ke kaki merupakan gejala nyeri pinggang. PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN LANSIA TENTANG NYERI PUNGGUNG DI DESA KARANGJAYA RT 02 RW 03 KECAMATAN KARAWANG TAHUN 2021.
Rumusan Masalah ....................................... Error! Bookmark not defined
TINJAUAN PUSTAKA
- Lansia
- Pengertian Lansia
- Teori Proses Menua
- Batasan-batasan Lanjut Usia
- Perubahan Fisik atau Biologis (Fisiologis) Yang Lazim Pada Usia Lanjut 12
- Usia Dihubungkan Dengan Perubahan Yang Berdampak Pada Fungsi
- Karakteristik Lansia
- Macam-Macam Tipe Lansia
- Tugas Perkembangan Lansia
- Tugas Perkembangan Keluarga Dengan Lansia
- Konsep Pendidikan Kesehatan
- Definisi Pendidikan Kesehatan
- Tujuan Pendidikan Kesehatan
- Sasaran Pendidikan Kesehatan
- Metode Pendidikan Kesehatan
- Konsep Pengetahuan
- Pengertian Pengetahuan
- Tingkat Pengetahuan
- Perilaku
- Sikap
- Konsep Nyeri Punggung Bawah
- Definisi Nyeri Punggung Bawah
- Anatomi dan Fisiologi
- Klasifikasi Nyeri Punggung Bawah
- Etiologi Nyeri Punggung Bawah
- Gejala Nyeri Punggung Bawah
- Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Nyeri Punggung Bawah
- Pencegahan Nyeri Punggung Bawah
- Penatalaksanaan Nyeri Punggung Bawah
Nyeri punggung bawah merupakan suatu gangguan muskuloskeletal yang disebabkan oleh aktivitas fisik yang buruk, sering dialami oleh orang lanjut usia, namun tidak menutup kemungkinan juga dialami oleh kalangan muda. Nyeri punggung nonspesifik meliputi diagnosis seperti sakit pinggang, sindrom myofascial, kejang otot, LBP mekanis, keseleo punggung, dan ketegangan punggung. Nyeri pinggang akut biasanya didefinisikan sebagai periode nyeri kurang dari 6 minggu, nyeri pinggang subakut adalah periode nyeri antara 6-12 minggu, dan nyeri pinggang kronis adalah periode nyeri lebih dari 12 minggu (Van Tulder dkk, 2006).
Sakit punggung dapat dibagi secara anatomi yaitu : nyeri leher, nyeri punggung bawah, nyeri pinggang dan nyeri pada tulang ekor. Nyeri punggung dapat dibagi berdasarkan lama terjadinya, yaitu: akut (±12 minggu), kronis (>12 minggu) dan subakut (6-12 minggu). Nyeri ini biasanya digambarkan sebagai nyeri perut atau panggul, namun disertai nyeri punggung dan biasanya tidak dipengaruhi oleh posisi tubuh tertentu.
Nyeri punggung radikuler biasanya tajam dan menyebar dari tulang belakang lumbal ke ekstremitas tempat perjalanan akar saraf. Etiologi nyeri punggung bawah menurut John W. Engstrom dalam Johannes (2010) dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu kongenital/. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya low back pain Faktor yang mempengaruhi terjadinya masalah pinggang Faktor yang mempengaruhi terjadinya masalah pinggang adalah faktor internal dan faktor eksternal.
Secara teori, nyeri punggung bawah bisa dialami oleh siapa saja dan pada usia berapa pun. Pada orang yang kelebihan berat badan, risiko terjadinya nyeri pinggang lebih tinggi karena beban pada sendi yang menahan beban akan meningkat sehingga memungkinkan terjadinya nyeri punggung bawah. Postur tubuh yang salah merupakan salah satu penyebab nyeri pinggang yang seringkali tidak disadari oleh penderitanya. Terutama postur tubuh yang menjadi kebiasaan sehari-hari. Kebiasaan seseorang seperti duduk, berdiri, tidur, angkat beban dengan posisi yang salah dapat menyebabkan nyeri pinggang.
Selain postur tubuh yang salah yang seringkali menjadi kebiasaan, beberapa aktivitas berat seperti aktivitas dengan posisi berdiri lebih dari 1 jam sehari, melakukan aktivitas dengan posisi duduk monoton lebih dari 2 jam sehari juga dapat meningkat. risiko terjadinya nyeri pinggang bagian punggung (Adelia, 2007). Posisi pinggang yang berisiko terjadinya nyeri pinggang antara lain membungkuk ke depan, memutar, dan mengangkat beban berat dengan tangan terentang. Rehabilitasi bertujuan untuk memulihkan fungsi fisik dan membantu pasien penderita nyeri punggung bawah untuk lebih fokus pada cara mengatasi masalah dan menjalani kehidupan yang lebih normal.
Penderita nyeri punggung bawah yang mengalami obesitas sebaiknya melakukan diet untuk menurunkan berat badan. Dalam dunia kedokteran, terdapat dua jenis obat dalam pengobatan nyeri pinggang, yaitu obat yang bersifat simtomatik dan obat yang bersifat sebab akibat.
METODE PENELITIAN
- Desain Penelitian
- Tahapan Penelitian
- Lokasi Penelitian
- Populasi dan Sampel
- Teknik Pengumpulan Data
- Metode Analisis Data
Pada penelitian ini responden akan diberikan pendidikan kesehatan mengenai pengobatan nyeri pinggang sebagai upaya pencegahan agar lansia dapat mengatasi nyeri pinggang yang berisi tentang pengertian, klasifikasi, etiologi, tanda dan gejala, faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya nyeri pinggang. , pencegahan dan pengelolaan nyeri punggung bawah. Suatu tindakan untuk memberikan informasi mengenai nyeri pinggang agar lansia memahami nyeri pinggang. Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2012) Analisis bivariat pada penelitian ini untuk mengetahui pengaruh tingkat pengetahuan lansia tentang nyeri pinggang di Desa Karangjaya Kabupaten Karawang Tahun 2021 Uji statistik yang dilakukan adalah uji T berpasangan.
Berikut akan dijelaskan analisis univariat mengenai distribusi frekuensi karakteristik responden yaitu untuk menggambarkan tingkat pengetahuan responden sebelum dan sesudah mendapat pendidikan kesehatan tentang nyeri pinggang. Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dari hasil penelitian mengenai “Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan lansia tentang nyeri pinggang di Desa Karangjaya Kabupaten Karawang Tahun 2021 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1 Terdapat pengaruh sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan lansia tentang nyeri pinggang di desa Karangjaya Kabupaten Karawang Tahun 2021. Dibuktikan dengan nilai T hitung sebesar 12,868 > T tabel 2,023 dengan nilai P value yang dihasilkan. = 0,00 <.
Nyeri atau rasa tidak nyaman lainnya pada punggung bagian bawah bukanlah merupakan tanda dan gejala nyeri punggung bagian bawah. Mengenakan sepatu yang nyaman juga merupakan salah satu bentuk pencegahan nyeri pinggang.
BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
Anggaran Biaya
Justifikasi anggaran biaya ditulis secara rinci dan jelas serta disusun sesuai format tabel 4.1 dengan komponen sebagai berikut.
Jadwal Penelitian
Survei dilakukan di Posbindu Mandiri Desa Karangjaya Kabupaten Karawang pada tanggal 17 Juni 2021 hingga 19 Juni 2021. Subjek survei adalah seluruh lansia di Posbindu Mandiri yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Subyek yang diliput berjumlah 40 orang yang terdiri dari laki-laki, laki-laki dan perempuan, Subyek mendapat perlakuan berupa penyuluhan kesehatan tentang nyeri pinggang yang dilakukan selama 1 hari dan berlangsung selama 45 menit. 1. Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan lansia sebelum diberikan pendidikan kesehatan di Desa Karangjaya RT 02 RW 03 Kabupaten. 2. Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan lansia berdasarkan pendidikan kesehatan di Desa Karangjaya RT 02 RW 03 Kabupaten.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi atau masukan mengenai pengaruh pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan lansia tentang nyeri pinggang dan menjadi acuan bagi lansia agar dapat menjaga kesehatannya sehingga dapat menghindari atau mengurangi nyeri pinggang. aktivitas nyeri pinggang yang akan berdampak pada penyakitnya. Hasil penelitian ini direkomendasikan untuk penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh pendidikan kesehatan terhadap nyeri pinggang atau penyakit jenis lain seperti osteoporosis dan osteoartritis dengan jumlah responden yang lebih banyak, kriteria yang lebih spesifik dan waktu pemberian pendidikan kesehatan yang lebih lama. model penelitian eksperimental murni.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
- Profil Posbindu Mandiri Desa Karangjaya Kabupaten Karawang .. Error!
Pobindu ini rutin melaksanakan kegiatan pada hari jumat setiap minggunya, kegiatan yang dilakukan sering kali bertempat di aula mini di halaman Desa Karangjaya. Posbindu ini juga mencakup kegiatan konsultasi kesehatan gratis bagi lansia.Posbindu mandiri ini mempunyai visi untuk memberikan pelayanan kesehatan yang baik kepada lansia.
Hasil Penelitian
- Analisa Univariat
- Analisa Bivariat
Penelitian dilakukan di Posbindu Mandiri Desa Karangjaya Kabupaten Karawang pada tanggal 17 Juni 2021 sampai dengan 19 Juni 2021. Subyek penelitian ini adalah seluruh lansia di Posbindu Mandiri yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Subyek yang diperoleh berjumlah 40 orang yang terdiri dari laki-laki, laki-laki dan perempuan. Subyek diberikan perlakuan berupa pendidikan kesehatan tentang nyeri pinggang yang dilakukan dalam waktu 1 hari dengan durasi 45 menit. 70,0%), responden dengan tingkat pengetahuan cukup sebanyak 8 responden (20,0%) dan responden dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak 4 responden dengan nilai rata-rata (mean = 15,95). Berdasarkan hasil analisis univariat pada Tabel 5.2 menunjukkan bahwa setelah diberikan pendidikan kesehatan, sebanyak 26 responden (n=40) memiliki kategori tingkat pengetahuan baik, 11 responden (65,0%) memiliki kategori tingkat pengetahuan cukup. . 5%) dan responden dengan tingkat pengetahuan kategori kurang sebanyak 3 responden (7,5%) dengan nilai rata-rata (mean = 25,53). Pendidikan kesehatan merupakan suatu alat yang digunakan untuk memberikan informasi yang baik kepada masyarakat, sehingga masyarakat mampu mengenali kebutuhan kesehatan dirinya, keluarga, dan kelompoknya dalam meningkatkan kesehatannya.Pendidikan kesehatan juga dapat diartikan sebagai peningkatan pengetahuan dan kemampuan seseorang. melalui teknik pembelajaran atau pengajaran praktis.
PENUTUP
Kesimpulan
Saran