• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan penelitian dosen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "laporan penelitian dosen"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg dalam dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan istirahat/tenang yang cukup. Tekanan darah tinggi yang berlangsung dalam jangka waktu lama (persisten) dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal (gagal ginjal), jantung (penyakit jantung koroner), dan otak (menyebabkan stroke) bila tidak terdeteksi sejak dini dan diberikan pengobatan yang memadai. Pengelolaan hipertensi pada usia lanjut dapat dicegah atau diatasi dengan perubahan gaya hidup, seperti mengatur pola makan, mengurangi stres, mengonsumsi obat penurun tekanan darah, dan rutin berolahraga (Kowalski, 2010 dalam Erlya 2014).

Modifikasi pola makan seperti diet rendah garam sangat dianjurkan bagi lansia memasuki usia pra lansia (45 tahun) dan lansia (65 tahun ke atas). Bagi penderita hipertensi berat, diet rendah garam yang dianjurkan adalah 200- 400 mg Na/hari, sedangkan anjuran diet rendah garam 600-800 mg Na/hari bagi penderita hipertensi tidak terlalu berat dan bagi penderita hipertensi ringan anjuran diet rendah garam adalah 1000-1200 mg Na/hari. Sebaiknya penderita hipertensi mempunyai pengetahuan tentang diet rendah garam, karena tingkat pengetahuan yang baik tentang diet hipertensi akan memudahkan perubahan perilaku dengan mengontrol tekanan darah. Pasien hipertensi sebaiknya tetap mengikuti pola makan hipertensi setiap hari, terlepas dari ada tidaknya nyeri dan gejala.

Hal ini bertujuan agar tekanan darah penderita hipertensi tetap stabil sehingga terhindar dari hipertensi dan komplikasinya (Agrina, 2011). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kurniawati (2016) yang meneliti pengaruh pendidikan kesehatan terhadap kepatuhan diet pada pasien hipertensi, hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pemberian pendidikan kesehatan terhadap kepatuhan diet pada pasien hipertensi.

Tujuan Penelitian

  • Tujuan Umum
  • Tujuan Khusus

Target Luaran

TINJAUAN PUSTAKA

  • Pendidikan Kesehatan
    • Definisi Pendidikan Kesehatan
    • Tujuan Pendidikan Kesehatan
    • Metode Pendidikan Kesehatan
    • Media Pendidikan Kesehatan
    • Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap kepatuhan
  • Kepatuhan
    • Definisi
    • Faktor yang mempengaruhi kepatuhan
    • Manfaat kepatuhan
  • Diet Rendah Garam
    • Definisi rendah garam
    • Macam dan indikasi pemberian
    • Makanan yang boleh dan tidak oleh dikonsumsi oleh penderita
    • Cara mengurangi konsumsi garam
    • Daftar Bahan makanan sehari-hari
  • Lansia
    • Karakteristik Lansia
    • Tipe lansia
    • Tugas perkembangan lansia
    • Perubahan Akibat Proses Menua
  • Hipertensi
    • Klasifikasi
    • Manifestasi Klinis
    • Pathway
    • Pemeriksaan Penunjang
    • Penatalaksanaan
    • Komplikasi
  • Kerangka Teori

Tujuan dari diet rendah garam adalah untuk membantu menghilangkan retensi garam atau air di jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Peningkatan permeabilitas kapiler ini memungkinkan tubulus menyerap kembali air ke dalam sistem pembuluh darah, meningkatkan volume darah dan pada akhirnya meningkatkan tekanan darah. Hipertensi adalah suatu kondisi dimana terjadi peningkatan tekanan darah yang tidak normal dan terus-menerus pada berbagai pemeriksaan tekanan darah, yang disebabkan oleh satu atau lebih faktor risiko yang tidak berfungsinya pemeliharaan tekanan darah normal.

Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah tinggi jangka panjang dengan tekanan sistolik di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg. Orang Amerika berkulit hitam cenderung memiliki tekanan darah lebih tinggi dibandingkan orang Amerika berkulit putih (Loyd-Jones et al., 2009). Peningkatan kecil pada tekanan darah terjadi pada sebagian besar wanita yang memakai kontrasepsi oral, namun terkadang terjadi peningkatan besar.

Alat kontrasepsi estrogen akan meningkatkan tekanan darah sebesar 3-6/2-5 mmHg, dengan sekitar 5% wanita yang menggunakan kontrasepsi oral jangka panjang memiliki tekanan darah di atas 140/90 mmHg. Konsumsi garam dapat menyebabkan kekakuan otot polos pembuluh darah, sehingga konsumsi garam yang berlebihan dapat memicu terjadinya hipertensi. peningkatan asupan natrium 100 mmol/hari dapat meningkatkan tekanan darah hingga 6 mmHg. Kopi dapat meningkatkan tekanan darah secara akut dengan memblokir reseptor vasodilator adenosin dan meningkatkan norepinefrin plasma.

Minum dua hingga tiga cangkir kopi akan meningkatkan tekanan darah secara akut, dengan variasi yang luas antar individu, dari ¾ mmHg hingga 15/13 mmHg. Pemeriksaan fisik tidak menunjukkan kelainan selain tekanan darah tinggi, namun dapat juga ditemukan perubahan pada retina seperti perdarahan, eksudat (retensi cairan), penyempitan pembuluh darah dan pada kasus yang parah dapat terjadi edema pupil. Sakit kepala saat bangun tidur, kadang disertai mual dan muntah, akibat peningkatan tekanan darah intrakranial.

Dengan penurunan kadar Na+ maka tekanan darah akan turun dan efek hipotensinya menjadi kurang kuat.Obat yang umum tersedia adalah spironolactone, HTC, chiortalidone dan indopanide. Obat yang dapat memblokir reseptor alfa dan menyebabkan vasodilatasi perifer dan turunan tekanan darah. Sebab efek hipotensinya ringan sedangkan efek sampingnya cukup kuat. Obat yang bekerja secara sentral dapat mengurangi pelepasan noradrenalin sehingga menurunkan aktivitas saraf adrenergik perifer dan tekanan darah turunannya.

Jika tekanan darah tidak ditangani dan dikendalikan, maka akan menyebabkan kerusakan jangka panjang pada arteri di tubuh hingga organ yang menerima darah dari arteri tersebut. Tekanan darah tinggi juga menyebabkan kerusakan pada ginjal, tekanan darah tinggi dapat merusak sistem penyaringan pada ginjal, akibatnya ginjal lambat laun tidak mampu mengeluarkan zat-zat yang tidak dibutuhkan tubuh, yang masuk ke dalam aliran darah dan menumpuk di dalam tubuh. .

Tabel 2. 1 bahan makanan
Tabel 2. 1 bahan makanan
  • Desain Penelitian
  • Tahapan Penelitian
  • Lokasi Penelitian
  • Populasi dan Sampel
    • Populasi Penelitian
    • Sampel Penelitian
  • Metode Analisis Dat
    • Univariat
    • Bivariat
  • BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
    • Anggaran Biaya
    • Jadwal Penelitian

Variabel yang akan dilakukan analisis univariat pada penelitian ini adalah variabel independen yaitu Pendidikan Kesehatan mengenai kepatuhan diet rendah garam dan variabel dependen yaitu tekanan darah pada lansia hipertensi di Desa Pahlawan Setia Kota Bekasi Tahun 2018. Analisis bivariat pada penelitian ini merupakan teknik analisis data yang digunakan untuk melihat pengaruh pendidikan kesehatan mengenai kepatuhan diet rendah garam terhadap tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di desa Pahlawan Setia, Bekasi pada tahun 2018. Setelah itu dilakukan analisis bivariat pada penelitian ini. Hasil lembar observasi sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan tekanan darah pada lansia hipertensi dianalisis.

Di bawah ini akan dijelaskan analisis univariat mengenai distribusi frekuensi tekanan darah sistolik dan diastolik sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan pada lansia penderita hipertensi. Berdasarkan tabel 5.2 distribusi frekuensi tekanan darah diastolik sebelum dilakukan pendidikan kesehatan, Dari 14 responden (100%), 7 responden (50,0%) nilai tekanan darah diastoliknya >100 mmHg, 4 responden (28,6%) ) yang nilai tekanan darah diastoliknya >100 mmHg. nilai tekanan darah >100 mmHg, tekanan darah diastolik 90-99 mmHg, 3 responden (21,4%) mempunyai nilai tekanan darah diastolik 80-89 mmHg. Berdasarkan tabel 5.3 distribusi frekuensi tekanan darah sistolik setelah diberikan pendidikan kesehatan, dari 14 responden (100%), terdapat 1 responden (7,1%) nilai tekanan darah sistolik > 160 mmHg, 4 responden (28,6%) mempunyai tekanan darah sistolik nilai tekanan darah 140-159 mmHg, dan 9 responden (64,3%) memiliki nilai tekanan darah sistolik 120-139 mmHg.

Berikut ini akan dijelaskan analisis pengaruh pendidikan kesehatan mengenai kepatuhan diet rendah garam terhadap tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di desa Pahlawan Setia Bekasi dengan menggunakan analisis komparatif uji t berpasangan. Pengaruh pendidikan kesehatan sebelum dan sesudah terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi di desa Pahlawan Setia. Berdasarkan hasil penelitian mengenai “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Kepatuhan Pola Makan Rendah Garam Terhadap Tekanan Darah Pada Lansia Penderita Hipertensi Di Kelurahan Setia Pahlawan Bekasi Tahun 2021”, dan pembahasan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa disimpulkan seperti di bawah ini.

Distribusi frekuensi tekanan darah diastolik sebelum pendidikan kesehatan dilakukan sebanyak 14 responden (100%), 7 responden (50,0%) nilai tekanan darah diastolik >100 mmHg, 4 responden (28,6%) nilai tekanan darah diastolik 90,- 99 mmHg, 3 responden (21,4%) memiliki nilai tekanan darah diastolik 80-89 mmHg. Distribusi frekuensi tekanan darah sistolik setelah dilakukan pendidikan kesehatan sebanyak 14 responden (100%) mempunyai nilai tekanan darah sistolik 1 responden (7,1%) > 160 mmHg, 4 responden (28,6%) nilai tekanan darah sistolik 140-159 mmHg. , dan 9 responden (64,3%) memiliki nilai tekanan darah sistolik 120-139 mmHg. Distribusi frekuensi tekanan darah diastolik setelah diberikan pendidikan kesehatan yaitu sebanyak 14 responden (100%), 10 responden (71,4%), nilai tekanan darah diastolik 80-89 mmHg, dan 4 responden (28,6%). yang nilai tekanan darah diastoliknya 90-99 mmHg.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang pola makan rendah garam pada lansia penderita hipertensi untuk mengontrol tekanan darah. 2017 Hubungan Pengetahuan Garam dengan Tekanan Darah pada Lansia di Puskesmas Bahu Kota Manado. “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Kepatuhan Pola Makan Rendah Garam Terhadap Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi Di Desa Pahlawan Setia Bekasi Tahun 2021”.

Tabel 3. 2 Kriteria Inklusi dan Ekslusi
Tabel 3. 2 Kriteria Inklusi dan Ekslusi

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan penelitian

Sebelum dan sesudah pelaksanaan pendidikan kesehatan, tekanan darah responden diukur terlebih dahulu dengan alat ukur, sfigmomanometer, dan stetoskop. Selanjutnya seluruh responden mendapatkan penyuluhan kesehatan yang berlangsung bersama di teras dengan bimbingan peneliti sebagai mentor dibantu oleh 2 orang peneliti (Desi Anggraini dan Siti Khairunnisa). Pendidikan kesehatan dilakukan sebanyak 3 kali masing-masing 30 menit, kemudian dilakukan pengukuran tekanan darah setelah 1 hari intervensi untuk mengevaluasi hasil pendidikan kesehatan terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi.

Hasil Penelitian

  • Analasia Univariat
  • Analisa Bivariat
  • Uji Normalitas
  • Uji Paired Samples T-Test

Berdasarkan tabel 5.6 hasil bivariat menggunakan uji t berpasangan perbandingan tekanan darah sistolik dan diastolik sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan pada lansia hipertensi dengan jumlah sampel 14 responden (n=13), data menunjukkan T hitung tekanan darah sistolik (3,832) > T tabel (2,160) dan P-value (0,000) < alpha-value (0,05), maka Ho ditolak yang berarti terdapat pengaruh pendidikan kesehatan tentang kepatuhan diet rendah garam terhadap sistolik. tekanan darah pada lansia hipertensi, sedangkan untuk T tekanan darah diastolik (3,239) > T tabel (2,160). Distribusi frekuensi tekanan darah sistolik sebelum dilakukan distribusi frekuensi tekanan darah sistolik sebelum dilakukan pendidikan kesehatan. Dari 14 responden (100%) terdapat 4 responden (28,6%) yang nilai tekanan darah sistoliknya >160 mmHg, dan 10 responden ( 71,4%) dimana nilai tekanan darah sistoliknya 140-159 mmHg. Terdapat pengaruh sebelum dan sesudah diberikan intervensi pendidikan kesehatan pada lansia hipertensi dengan jumlah sampel 14 responden (n=13) Data menunjukkan T tekanan darah sistolik (3,832) > T tabel (2,160) dan nilai P hitung mempunyai pengaruh (0,000) < nilai alpha (0,05), maka Ho ditolak yang berarti terdapat pengaruh pendidikan kesehatan tentang kepatuhan diet rendah garam terhadap tekanan darah sistolik pada lansia hipertensi, sedangkan untuk T terhadap tekanan darah diastolik (3,239 ) ) > T-tabel (2,160) dan P-value (0,000) < alpha-value (0,05) Maha Ho ditolak yang berarti ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang kepatuhan diet rendah garam terhadap tekanan darah sistolik pada hipertensi tua.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan data yang obyektif mengenai pengobatan lansia penderita hipertensi untuk meningkatkan kepatuhan diet rendah garam disertai pendidikan kesehatan. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi pada penelitian selanjutnya dan tidak hanya fokus pada materi diet rendah garam saja, namun juga kepatuhan terhadap terapi lainnya, karena kepatuhan terhadap diet rendah garam hanya sekedar one no- Cara farmakologis pengendalian tekanan darah pada pasien hipertensi dan pemberian pendidikan kesehatan tidak hanya terfokus pada lansia saja namun perlu adanya keluarga lansia sebagai dukungan keluarga dalam menjalankan terapinya. Saya menyatakan telah memahami sepenuhnya penjelasan yang diberikan oleh Husliyah dan saya bersedia untuk mengajukan penelitian tentang “Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Kepatuhan Diet Rendah Garam pada Lansia Penderita Hipertensi di Desa Pahlawan Setia Kota Bekasi”.

Tabel 5. 3  Distribusi Frekuensi Tekanan Darah Sistole Sesudah  Diberikan Pendidikan Kesehatan pada Lansia
Tabel 5. 3 Distribusi Frekuensi Tekanan Darah Sistole Sesudah Diberikan Pendidikan Kesehatan pada Lansia

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

  • Lansia Desa Pahlawan Setia Bekasi
  • Desa Pahlawan Setia Bekasi
  • Bagi Peneliti Selanjutnya

Tersedia di http://www.depkes.go.id/download/Buletin Lansia.pdf, 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan. Diambil dari http://www.depkes.go.id/resources/download/profile/PROFIL_KES_PROVINSI _2015/12_Jabar_2015.pdf.

Gambar

Tabel 2. 1 bahan makanan
Tabel 2.  1Klasifikasi Hipertensi Berdasarkan The Joint National Committee on Detection   Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 7 (JNC 7)
Tabel 3. 2 Kriteria Inklusi dan Ekslusi
Tabel 4. 1Anggaran Biaya Penelitian yang Diajukan
+5

Referensi

Dokumen terkait

I ngener al ,st udentact i vi t ywi l lber educedi ft hesubj ectmat t erpr ovi ded byt het eacherdoesnotat t r acthi sat t ent i on,l ear ni ngmat er i alal soneeds t obesel ect