• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENELITIAN INTERNAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN PENELITIAN INTERNAL"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kinerja guru sekolah dasar di UPTD Pendidikan Banyumanik Kota Semarang. Sampel penelitian ini berjumlah 162 orang guru sekolah dasar yang dipilih dengan teknik random sampling, setelah itu guru pada masing-masing sekolah diambil sampelnya secara acak dengan alasan agar setiap sekolah dan guru pada masing-masing sekolah mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar penilaian, Lembar penilaian terdiri dari 64 item pernyataan, dan 3 indikator Kinerja Guru Sekolah Dasar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap indikator Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran sangat baik (90,9%), pelaksanaan pembelajaran baik 83,4%, penilaian pembelajaran baik (82,8%). Hasil tersebut menunjukkan bahwa guru UPTD SD Banyumanik Kota Semarang dapat menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, melaksanakan pengajaran dan menilai pembelajaran di sekolah dasar.

PENDAHULUAN

Berdasarkan latar belakang masalah, penelitian ini menyelidiki kompetensi pedagogik dan kinerja guru sekolah dasar. Selanjutnya untuk lebih memperdalam penelitian, dipilih empat variabel yang relevan dengan masalah utama penelitian, antara lain penyusunan rencana pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran. Apakah guru mempunyai kemampuan menyusun RPP, melaksanakan pembelajaran dan menilai pembelajaran di sekolah dasar?Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kinerja guru sekolah dasar di UPTD Pendidikan Banyumanik Kota Semarang.

Mengenai permasalahan praktis dalam pengembangan, hasil penelitian ini dapat menjadi masukan, saran dan memberikan informasi kepada pembaca dan pihak-pihak yang berkepentingan khususnya sekolah tentang hubungan penyusunan RPP, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran di sekolah dasar. Penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh pimpinan sekolah untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan penilaian pembelajaran di sekolah dasar.

TINJAUAN PUSTAKA

Indikator keterlaksanaan pembelajaran yang kedua dari kegiatan pendahuluan adalah pemberian sensasi dan motivasi, transfer kompetensi dan rencana kegiatan, dalam kegiatan pembelajaran inti meliputi penguasaan materi pelajaran, penerapan strategi pembelajaran yang mendidik, penerapan pendekatan pembelajaran saintifik. (pendekatan berbasis proses saintifik), Penerapan pembelajaran tematik terpadu. /Tematik intra mata pelajaran, pembelajaran berbasis mata pelajaran, pemanfaatan sumber/media belajar dalam pembelajaran, keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran, penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran, penutupan pembelajaran. RPP dikembangkan dari silabus untuk memandu kegiatan belajar siswa dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada suatu satuan pendidikan wajib menyusun rencana pembelajaran secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, berdaya guna, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, dan memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian dalam mengajar. sesuai dengan bakat, minat, serta perkembangan fisik dan psikis peserta didik.

RPP dikembangkan dari kurikulum untuk memandu kegiatan belajar siswa dalam upaya mencapai Kompetensi Inti (KC). Setiap pendidik pada suatu satuan pendidikan wajib menyusun rencana pembelajaran secara menyeluruh dan sistematis agar pembelajaran dapat dikembangkan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, berdaya guna, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif dan memberikan ruang yang cukup untuk prakarsa, kreativitas. dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, serta perkembangan fisik dan psikis peserta didik. Kegiatan inti Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran, perangkat pembelajaran dan sumber pengajaran yang disesuaikan dengan karakteristik siswa dan mata pelajaran. Seluruh kegiatan pembelajaran berorientasi pada tahapan kompetensi yang mendorong peserta didik untuk melakukan kegiatan tersebut.

Untuk mendorong siswa menghasilkan karya yang kreatif dan kontekstual, baik secara individu maupun kelompok, disarankan agar mereka menghasilkan karya berdasarkan pemecahan masalah (project-based learning). Seluruh isi materi (topik dan subtopik) pada mata pelajaran turunan keterampilan hendaknya mendorong siswa untuk melakukan proses mulai dari observasi hingga penciptaan. Kegiatan akhir Pada kegiatan akhir, guru dan siswa melakukan refleksi, baik secara individu maupun kelompok, untuk mengevaluasi: a.seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran dan hasil yang diperoleh, kemudian bersama-sama mencari manfaat langsung dan tidak langsung dari hasil belajar tersebut. telah terjadi; b.memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; c.melaksanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas, baik tugas individu maupun tugas kelompok; dan D. menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikutnya.33.

Sifat penilaian adalah serangkaian kegiatan memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data proses dan hasil belajar siswa, yang dilakukan secara sistematis, akurat, dan berkesinambungan dengan menggunakan alat ukur tertentu, seperti soal, lembar observasi, sehingga menjadi informasi yang berarti dalam mengambil keputusan mengenai pencapaian kompetensi peserta didik.34. Penilaian Penilaian hasil belajar adalah suatu tindakan atau proses untuk mengetahui nilai keberhasilan belajar siswa setelah mengalami proses belajar selama jangka waktu tertentu. Dalam lampiran Mendicnasi No. 20 Tahun 2007 tentang Standar Evaluasi Pendidikan, evaluasi hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara terus menerus dan bertujuan untuk memantau proses pembelajaran dan kemajuan peserta didik serta meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran.

Uji keterampilan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam menggunakan pengetahuan dalam melaksanakan tugas tertentu.Penilaian pengetahuan dan keterampilan dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan/atau negara. Penilaian yang dilakukan guru dalam penelitian ini meliputi komponen penilaian penguasaan pengetahuan, penilaian produk pembelajaran, penilaian iklim pembelajaran dan penilaian siswa.

METODE PENELITIAN

Rata-rata persentase perencanaan pelaksanaan pembelajaran guru UPTD Pendidikan Banyumanik berada pada kriteria sangat baik (Tabel 4.1). 2 Kegiatan inti; Penguasaan materi pelajaran, penggunaan strategi pembelajaran pedagogik, penggunaan pendekatan pembelajaran saintifik (scientific process-based approach), penggunaan pembelajaran tematik terpadu/intra mata pelajaran, pembelajaran berbasis mata pelajaran, penggunaan sumber/media belajar dalam pembelajaran, keterlibatan siswa dalam pembelajaran, menggunakan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran. Hasil perencanaan pelaksanaan pembelajaran oleh guru SD Pendidikan UPTD Banyumanik berada pada kriteria sangat baik (Tabel 4.2).

Hasil tertinggi terdapat pada sub-indikator Kegiatan Inti; Penguasaan materi pelajaran, penerapan strategi pembelajaran edukatif, penerapan pendekatan pembelajaran saintifik (scientific process-based approach), penerapan pembelajaran tematik terpadu/intra mata pelajaran, pembelajaran berbasis mata pelajaran, pemanfaatan sumber/media belajar dalam pembelajaran, keterlibatan siswa dalam pembelajaran, menggunakan bahasa yang benar dan sesuai dalam pembelajaran yaitu dengan kriteria baik. Menghubungkan materi pembelajaran saat ini dengan pengalaman siswa atau pembelajaran sebelumnya sebesar 86,1% (Baik), Ajukan pertanyaan yang menantang. Hasil penyampaian kompetensi dan rencana kegiatan terdiri dari hasil item pernyataan sebagai berikut: Transfer kompetensi yang akan dicapai peserta didik (interaksi AI 3 dan AI 4 yang berimplikasi pada pengembangan AI 1 dan AI 2 ) sebesar 83,5% (Baik), Penyampaian rencana kegiatan misalnya individu, kerja kelompok, dan melakukan observasi sebesar 83,5% (Baik), sehingga secara keseluruhan kriteria penyampaian kompetensi dan rencana kegiatan kegiatan sebesar 83,5% dengan kriteria baik.

Hasil penerapan pendekatan pembelajaran saintifik (scientific process-based approach) terdiri dari hasil butir pernyataan sebagai berikut: Memfasilitasi siswa mengamati sebesar 88,1 (Baik), Memprovokasi siswa untuk bertanya sebesar 86,4% (Baik), Memberi siswa pertanyaan untuk alasan (logika proses dan berpikir sistematis) sebesar 86,3% (Baik), Memudahkan siswa dalam mengerjakan soal sebesar 86,7% (Baik), Penyajian aktivitas siswa dalam berkomunikasi sebesar 85,8% (Baik), Mengenai hasil keseluruhan untuk subindikator penerapan pendekatan pembelajaran saintifik (based pendekatan proses saintifik) sebesar 86,7%. Hasil penggunaan sumber belajar/media dalam pembelajaran terdiri dari hasil pernyataan sebagai berikut: Mendemonstrasikan keterampilan dalam menggunakan sumber belajar sebesar 83,6% (Baik), Menunjukkan keterampilan dalam menggunakan media pembelajaran sebesar 82,3% (Baik), Menghasilkan pesan-pesan yang menarik sebesar . 82,3% (Baik), Keterlibatan siswa dalam penggunaan sumber belajar sebesar 86,6% (Baik), untuk keseluruhan penggunaan sumber belajar/media dalam pembelajaran sebesar 83,7% dengan kriteria baik. Hasil kegiatan yang melibatkan siswa dalam pembelajaran terdiri dari hasil butir pernyataan sebagai berikut: Menumbuhkan partisipasi aktif siswa (mental, jasmani dan sosial) melalui interaksi antara guru, siswa, sumber belajar dengan 87,8% (Baik), Merespon positif terhadap partisipasi siswa sebesar 91,4% (Sangat Baik), Menunjukkan sikap terbuka terhadap jawaban siswa 90,3% (Sangat Baik), Menunjukkan.

Hasil akhir kegiatan pembelajaran terdiri dari pernyataan sebagai berikut: Merenungkan atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa sebesar 85,0% (Baik), Memberikan tes lisan atau tertulis sebesar 84,3% (Baik), Mengumpulkan hasil pekerjaan sebagai bahan portofolio sebesar 81,2% ( Bagus). ), kinerja tindak lanjut dengan memberikan arahan pada kegiatan selanjutnya dan tugas pengayaan sebesar 81,8% (Baik), sedangkan hasil keseluruhan keberhasilan kegiatan penutup sebesar 83,1% dengan kriteria (Baik). Penilaian hasil belajar merupakan suatu tindakan atau proses untuk mengetahui nilai keberhasilan belajar siswa setelah mengalami proses belajar dalam jangka waktu tertentu. Berdasarkan analisis data, hasil penilaian hasil belajar guru UPTD Pendidikan Bayunamanik disajikan pada Tabel 4.3.

Berdasarkan indikator kinerja guru SD pada UPTD Pendidikan Banyumanik Kota Semarang yang terdiri dari kemampuan menyusun rencana pelaksanaan. Gambaran kinerja guru SD pada UPTD Pendidikan Banyumanik Kota Semrang memenuhi kriteria baik dengan skor sebesar 85,7%.

Tabel 4.1. Kemampuan menyusun Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran
Tabel 4.1. Kemampuan menyusun Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran

HASIL DAN PENELITIAN

SIMPULAN DAN SARAN

Hasil penelitian menunjukkan masing-masing indikator Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran sangat baik (90,9%), pelaksanaan pembelajaran baik sebesar 83,4%, penilaian pembelajaran baik (82,8%). Hasil tersebut menunjukkan bahwa guru UPTD SD Banyumanik Kota Semarang dapat menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dan menilai pembelajaran di sekolah dasar. Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian sebagaimana diuraikan di atas, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: Bagi kepala sekolah diharapkan selalu meningkatkan lingkungan kerja yang baik sehingga akan tercipta perasaan nyaman dan betah dalam bekerja.

Guru membentuk kelompok dalam melaksanakan pekerjaannya, karena dengan membentuk kelompok guru dapat melaksanakan kegiatan sekolah dengan lancar dan sesuai dengan tujuan pendidikan. Pengaruh intervensi pengelolaan kelas berdasarkan pelatihan guru dan umpan balik kinerja terhadap hasil kerja pasangan guru-siswa di kelas inklusif. Borges, A & Dorta, M.R Penilaian Kualitas Pengajaran Guru Pendidikan Dasar dan Khusus, Jurnal Penelitian Pendidikan.

Kadir, Statistika Terapan, Konsep, Contoh Analisis Data dengan Program SPSS/Lisrel dalam Penelitian, (Jakarta: Rajawali Press. 2015). Makalah disampaikan pada Pelatihan Penilaian Otentik Guru SMP di Wonosari tempat penerapan Kurikulum 2013, pada tanggal 29 Agustus 2014. Kusnendi, Analisis Jalur, Konsep dan Aplikasi dengan Program SPSS dan LISREL 8 (Bandung: Badan Penerbit Perekonomian UPI Departemen Pendidikan, 2005).

Penelitian Model Evaluasi Kinerja Guru Perguruan Tinggi Berdasarkan Metode Analisis Improved Gray Clustering. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan (Jakarta: Kemdikbud, 2016). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.

Gambar

Tabel 4.1. Kemampuan menyusun Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran
Gambar 4.1. Hasil Kinerja Guru Sekolah Dasar UPTD Pendidikan Banyumanik  Gambaran  secara  umum,    kinerja  guru  sekolah  kinerja  guru  Sekolah  Dasar  di  UPTD  Pendidikan  Banyumanik  Kota  Semarang  berada  pada  kriteria  Baik  dengan  nilai  85.7%

Referensi

Dokumen terkait

Based on the researcher's plan, this qualitative descriptive study will investigate how the teacher implements whispering games in teaching listening and what