• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENELITIAN - Repository Unpak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN PENELITIAN - Repository Unpak"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

1

LAPORAN PENELITIAN

PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) SAVANA RESULT DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN DAN DAYA SAING (STUDI KASUS DESA TEGALWARU, KEC. CIAMPEA - KAB.BOGOR)

Sumber Dana : FE

2019

Kode : 199-FEUP

(2)
(3)

2 LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Penelitian : Peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Savana Result Dalam Meningkatkan Perekonomian dan Daya Saing (Studi kasus Desa Tegalwaru, Kec. Ciampea – Kab.

Bogor) 2. Bidang Penelitian : Ekonomi 3. Ketua

a. Nama Lengkap : Eka Patra, SE., MM.

b. NIP/NIK & NIDN/NIDK : 1.0815.027.659 / 0401117607 c. Disiplin Ilmu : Ekonomi

d. Jabatan Akademik : -

e. Prodi : Manajemen

f. Alamat : Perumahan Erfina Kencana Regency Blok Volley Ball No.31 RT.001 RW.10 – Kel. Nanggewer Mekar Kec.

Cibinong, Kab. Bogor 16912

g. Telpon/e-mail : 081219349278 / ephat61@yahoo.co.id 4. Anggota Peneliti 1

a. Nama Lengkap : Sri Hidajati Ramdani, SE., MM.

b. NIP/NIK & NIDN/NIDK : 1.0699.036.351 / 0411117102 c. Disiplin Ilmu : Ekonomi

Anggota Peneliti 2

a. Nama Lengkap : Nizam Mohammad Andrianto, SP. MM.

b. NIP/NIK & NIDN/NIDK : 1.0815.027.655 / 0420087405 c. Disiplin Ilmu : Ekonomi

5. Jumlah Anggota Mahasiswa : 2 6. Jangka Waktu Kegiatan : 8 bulan 7. Usulan/Realisasi Anggaran

a. Dana internal : Rp. 4.000.000,- b. Sumber dana lain : Rp.

Bogor, 16 Desember 2019 Mengetahui

Kepala PURI,

Fredi Andria, STP., MMA NIK: 1.0216.019.718

Ketua Peneliti,

Eka Patra, SE., MM.

NIK: 1.0815.027.659 Menyetujui,

Dekan Fakultas Ekonomi,

Dr. Hendro Sasongko, Ak., MM., C.A NIP: 1.1211.059.568

(4)

3

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ………... 2

DAFTAR ISI ……….. 3

RINGKASAN ………. 4

BAB 1. PENDAHULUAN ………. 5

1.1. Latar Belakang ………. 5

1.2. Tujuan Penelitian ………. 8

1.3. Urgensi Penelitian ……… 8

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ………... 9

2.1. Otonomi Daerah ………... 9

2.2. Otonomi Desa ……….. 9

2.3. Teori Partisipasi ………... 10

2.4. Teori Kemitraan ………... 11

2.5. Desa ……….. 11

A. Definisi Desa ……….. B. Pemerintahan Desa ………. 11 11 2.6. Badan Usaha Milik Desa ……….. 12

2.7. Roadmap Penelitian ………. 12

BAB 3. METODE PENELITIAN ……… 13

A. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ……… 13

B. Gambaran Umum Responden ……… 13

C. Instrumen Penelitian ……….. 13

3.1. Metode Analisis Data ………... 13

3.2. Analisa SWOT ………. 14

3.3. Target Luaran dan Indikator Pencapaian ………. 15

BAB 4. ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL ……….. 17

4.1. Anggaran Biaya ……… 17

4.2. Jadwal Penelitian ……….. 18

DAFTAR PUSTAKA ………. 19

LAMPIRAN ………... 20

Lampiran 1 : Biodata Ketua dan Anggota Tim ………... 20

Lampiran 2 : Pakta Integritas Ketua Tim ……… 27

DAFTAR GAMBAR Gambar 1 : Kemajuan BUMDes berkontribusi terhadap peningkatan PADes ……… 6

Gambar 2 : BUMDes Savana Result Desa Tegalwaru Kec. Ciampea Kab. Bogor ………. 7

Gambar 3 : Target Luaran dan Capaian ………... 15

Gambar 4 : Alur Penelitian ……….. 16

DAFTAR TABEL Tabel 1 : Roadmap Penelitian BumDes ………... 12

Tabel 2 : Jadwal Penelitian ……….. 18

(5)

4 RINGKASAN

BUMDes adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki desa melalui penyertaan modal langsung yang berasal dari kekayaan desa. Lembaga ini digadang-gadang sebagai kekuatan yang akan bisa mendorong terciptanya peningkatan kesejahteraan dengan cara menciptakan produktivitas ekonomi bagi desa dengan berdasar pada ragam potensi yang dimiliki desa.

BUMDes harus lahir atas kehendak seluruh warga desa yang diputuskan melalui Musyawarah Desa (Musdes). Musdes adalah forum tertinggi melahirkan berbagai keputuan utama dalam BUMDes mulai dari nama lembaga, pemilihan pengurus hingga jenis usaha yang bakal dijalankan.

Sejatinya, perkembangan Bumdes di Kabupaten Bogor cukup masif. Dari 416 desa yang ada di Bumi Tegar Beriman, 280 desa sudah memiliki Bumdes. Hanya, belum semuanya yang aktif. Baru 183 Bumdes yang sudah berkegiatan. Berdasarkan data dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, dari 183 Bumdes yang aktif, baru dua yang berkategori maju. Selebihnya ada pula 22 Bumdes berkategori berkembang. Sisanya, 165 desa berkategori dasar. Salah satu tujuan BUMDes adalah untuk meningkatkan kesejahteraan asli desa. Berangkat dari tujuan ini, sebenarnya tidak ada patokan bagaimana cara agar desa bisa lebih sejahtera. Semua harus kembali pada apa yang dimiliki desa dan bagaimana mengembangkan potensi tersebut.

Perubahan Peraturan Pelaksana Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 membuat peneliti mempunyai asumsi banyak penyimpangan dalam pengelolaan dana desa yang mengakibatkan tujuan menyejahterakan masyarakat desa tidak tercapai. Hal ini selain disebabkan karena beberapa hal yang diantaranya yaitu, pertama; kualitas SDM dimana peningkatan kualitas SDM pengelola BUMDes diperlukan untuk memaksimalkan potensi BUMDes di Kabupaten Bogor, sehingga, pengelolaannya tepat sasaran. Kedua; besaran anggaran yang dialokasikan kurang maksimal, penentuan jenis usaha yang tanpa melalui uji kelayakan usaha, serta terbentur pergantian kepala desa sehingga terkadang susunan keanggotaan BUMDes itu juga berganti dan harus kembali lagi dari awal. Dan ketiga; kurang ide kreatif dan kurang nya pengetahuan tentang bagaimana meningkatkan daya saing serta cara pemasarannya.

Kata kunci :. BUMDes_Kompetensi_Pemasaran_Pengelolaan Anggaran

(6)

5 BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sebagai sebuah entitas baru, BUMDes masih belum sepenuhnya tersosialisasi pada seluruh warga desa di berbagai belahan Indonesia. Akses informasi yang terbatas karena kondisi geografi sebagian besar desa menjadi kendala yang membuat warga kesulitan mendapatkan penjelasan menyeluruh mengenai apa itu BUMDesa. Misalnya desa-desa di wilayah kepulauan terpencil.

Perkembangan Bumdes di Kabupaten Bogor cukup masif. Dari 416 desa yang ada di Bumi Tegar Beriman, 280 desa sudah memiliki Bumdes. Hanya, belum semuanya yang aktif. Baru 183 Bumdes yang sudah berkegiatan. Berdasarkan data dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, dari 183 Bumdes yang aktif, baru dua yang berkategori maju. Selebihnya ada pula 22 Bumdes berkategori berkembang. Sisanya, 165 desa berkategori dasar. Salah satu tujuan BUMDes adalah untuk meningkatkan kesejahteraan asli desa. Berangkat dari tujuan ini, sebenarnya tidak ada patokan bagaimana cara agar desa bisa lebih sejahtera.

Semua harus kembali pada apa yang dimiliki desa dan bagaimana mengembangkan potensi tersebut.[2]

Kendala kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) juga menjadi agenda yang menghambat perkembangan BUMDes. Tingkat pendidikan sebagian kepala desa dan para perangkat desa adalah salahsatunya. Kualitas SDM sangat mempengaruhi kemampuan seorang kepala desa untuk merumuskan kebijakan ekonomi bagi desanya.

Tetapi yang paling krusial adalah, seorang kepala desa harus memahami bahwa sekarang ini posisinya sangat berpengaruh terhadap pengembangan ekonomi desanya.

Berlakunya UU Desa No 6 Tahun 2014 menempatkan seorang kepala desa pada beberapa peran baru yang sangat berpengaruh terhadap kemampuan desa membangun ekonominya dengan berbasis potensi dan aset desa.[3] Peran ini sangat berbeda dengan apa yang dijalankan kepala desa pada saat sebelum UU Desa diberlakukan. Selain bertanggungjawab pada berbagai urusan administrasi, kini kepala desa juga harus memiliki visi yang kuat dalam mengembangkan kesejahteraan ekonomi desanya. Kepala desa harus berperan sebagai seorang arsitektur ekonomi dengan melakukan analisa pasar dan merumuskan apa saja peluang pasar yang bisa dimanfaatkan oleh potensi yang dimiliki desanya. Setelah itu merumuskan langkah-langkah strategis untuk menangkap peluang itu sehingga bisa menciptakan efek ekonomi bagi desanya baik melalui BUMDes maupun lembaga ekonomi desa lainnya.

(7)

6 Sebenarnya BUMDesa bisa berperan sebagai lembaga bisnis sosial, yakni lembaga bisnis yang beriorentasi memberikan pelayanan pada warga desa sehingga warga bisa memaksimalkan potensi mereka.[7] Meski bukan lembaga usaha yang menonjolkan perolehan keuntungan dalam bentuk profit namun BUMDesa tidak boleh dikelola dengan cara yang serampangan. BUMDesa harus dikelola secara profesional oleh SDM yang kompeten dan tetap berhitung untuk mendapatkan keuangan, minimal bisa membiayai segala operasionalnya, memperbesar kapasitas perusahaan dan mengembalikan investasi awal yang digelontorkan padanya. Tanpa komitmen seperti itu, BUMDesa akan jatuh menjadi program yang hanya menghabiskan anggaran saja. Soalnya, investasi sebesar apapun, jika dikelola dengan cara yang salah, hasilnya adalah kerugian semata.

Jika sebuah desa memiliki potensi pertanian maka BUMDesa bergerak pada bagaimana melindungi hasil tani warga desa agar tidak jatuh harga, menyediakan bibit yang baik dan murah atau menyediakan pupuk dengan harga yang murah pula. Bentuk usaha BUMDesa harus berangkat dari kondisi yang sudah ada yang selama ini menjadi potensi desa.[6] Contoh lain adalah membangun lembaga keuangan yang mampu mendukung kegiatan ekonomi warga dengan pola simpan-pinjam mendukung permodalan warga desa.

Lembaga keuangan adalah salahsatu model usaha BUMDesa yang banyak dilakukan.

Namun tidak boleh lembaga keuangan seperti ini berpraktik seperti halnya bank umum yang selama ini tidak berpihak pada masyarakat di pedesaan.

Gambar 1

Kemajuan BUMDes berkontribusi terhadap peningkatan PADes.

https://katadata.co.id/infografik/2018/12/05/bumdes-meningkatkan-pendapatan-asli-desa

(8)

7 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Savana Result berdiri tanggal 13 Mei 2019, yang di latarbelakangi dengan bertemunya tokoh-tokoh masyarakat Desa Tegalwaru dalam acara musyawarah Desa (MUSDES) yang melihat kondisi keuangan desa yang bersumber dari Pendapatan Asli Desa (PAD) sangat minim dan melihat potensi desa yang sangat bagus, sehingga terjadi kesepakatan untuk memberikan wadah yang mampu untuk mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya dengan nama BUMDes Savana Result. Dengan adanya pendirian BUMDes ini di harapkan dapat membantu dalam meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Tegalwaru.

Gambar 2

BUMDes Savana Result Desa Tegalwaru Kec. Ciampea Kab. Bogor

Nuriyah selaku Kepala Desa Tegalwaru Kec. Ciampea BUMDesa “SAVANA RESULT” terbentuk dari berbagai elemen tingkat Desa yaitu : BPD, Pemdes, RT, RW, LPMD, dan tokoh masyarakat, dana yang di kelola oleh BUMDes “SAVANA RESULT”

ini Rp. 100.000.000 (seratus juta rupiah). Dengan semangat dan antusias yang tinggi dari Pemerintah Desa dan pengurus BUMDesa serta didukung oleh segenap warga masyarakat, maka saat ini BUMDesa “SAVANA RESULT” sudah berhasil mengembangkan permodalan yang ada di BUMDesa dan ke depan berencana mengembangkan unit-unit usaha lainya dan meningkatkan laba pendapatan pada setiap tahunnya.

Dengan adanya potensi desa yang bisa dikembangkan serta menjadi mitra bagi UMKM di sekitar, pengelola BUMDesa berencana melakukan sosialisasi kepada warga desa mengenai pengembangan potensi dan berbagai layanan BUMDes. Adapun modal BUMDes bersumber dari:

1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (dana desa & PAD);

2. Bantuan dari pihak lain yang tidak mengikat;

3. Penyertaan modal dari pihak ketiga

(9)

8 1.2. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Mengidentifikasi peran BUMDes di lingkungan desa Tegalwaru.

2. Analisis kondisi dan kontribusi BUMDes dalam masalah dan kendala yang dihadapinya.

3. Mengidentifikasi sumber-sumber dan konsepsi kontribusi sharing pendanaan yang dikelola BUMDes bagi pelaksanaan kegiatannya.

4. Mengidentifikasi apa saja yang dapat dikembangkan oleh BUMDes guna meningkatkan perekonomian masyarakat dan menciptakan daya saing.

1.3. Urgensi Penelitian

Urgensi penelitian ini adalah dapat memberikan masukan kepada para stakeholder dan pemangku kepentingan mengenai bagaimana tata kelola manajemen yang baik, bagaimana meningkatkan kualitas SDM yang baik serta bagaimana melakukan pemasaran yang baik agar dapat menciptakan daya saing serta meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakatnya. Berdasarkan pengamatan ini, maka peneliti berusaha untuk mengangkat hal ini sebagai object penelitian, agar kedepan dapat bermanfaat dan menghasilkan suatu perubahan.

(10)

9 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Otonomi Daerah

Apabila berbicara mengenai otonomi daerah, merupakan bagian dari sistem tatanegara yang salah satu tujuan adalah diharapkan memberi kesempatan dan kebebasan bagi warga negara untuk lebih mampu menyumbangkan kontribusinya. Selanjutnya penjelasan mengenai otonomi daerah menurut UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan daerah yaitu: “bahwa penyelenggaraan pemerintahan daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, dan kekhasan suatu daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia”. Tujuan utama dikeluarkannya kebijakan otonomi daerah yaitu membebaskan pemerintah pusat dari berbagai beban dan menangani urusan suatu daerah yang bisa diserahkan kepada pemerintah daerah. Oleh karenanya pemerintah pusat memiliki kesempatan untuk mempelajari, merespon, memahami berbagai kecenderungan global dan menyeluruh serta dapat mengambil manfaat daripadanya.

2.2. Otonomi Desa

Indonesia sebagai sebuah negara dibangun diatas dan dari desa. Dan desa adalah pelopor sistem demokrasi yang otonom dan berdaulat penuh. Sejak lama, desa telah memiliki sistem dan mekanisme pemerintahan serta norma sosial masing-masing. Inilah yang menjadi cikal bakal sebuah negara bernama Indonesia ini. Namun, sampai saat ini pembangunan desa masih dianggap seperempat mata oleh pemerintah. Kebijakan pemerintah terkait pembangunan desa terutama pembangunan sumber daya manusianya sangat tidak terpikirkan. Istilah desa disesuaikan dengan asal-usul, adat istiadat, dan nilai- nilai budaya masyarakat di setiap daerah otonom di Indonesia.

Menurut Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa Pasal 18 kewenangan desa meliputi kewenangan di bidang penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan masyarakat desa berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan adat istiadat desa.[3] Dan menurut Pasal 19 Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa kewenangan desa meliputi:

1. Kewenangan berdasarkan hak asal usul;

2. Kewenangan lokal berskala Desa;

(11)

10 3. Kewenangan yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; dan

4. Kewenangan lain yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah

Menurut Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa Pasal 18 Kewenangan Desa meliputi kewenangan di bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan adat istiadat Desa.[3] Dan menurut Pasal 19 Kewenangan Desa meliputi:

1. Kewenangan berdasarkan hak asal usul;

2. Kewenangan lokal berskala Desa;

3. Kewenangan yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; dan

4. Kewenangan lain yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.

Yang lebih fundamental mengindikasikan bahwa keberadaan unit pemerintahan daerah bertujuan unuk melayani kebutuhan masyarakat. Ini berarti tiap daerah akan mempunyai keunikan sendiri-sendiri baik dari aspek penduduk, maupun karakter geografisnya. Basis pemikiran dalam pengaturan mengenai Pemerintahan Desa adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi, dan pemberdayaan masyarakat.[12]

2.3. Teori Partisipasi

Secara etimologi, partisipasi berasal dari bahasa Inggris “participation” yang berarti mengambil bagian/keikutsertaan. Dalam kamus lengkap Bahasa Indonesia dijelaskan

“partisipasi” berarti: hal turut berperan serta dalam suatu kegiatan, keikutsertaan, peran serta.

Secara umum pengertian dari partisipasi masyarakat dalam pembangunan adalah keperansertaan semua anggota atau wakil-wakil masyarakat untuk ikut membuat keputusan dalam proses perencanaan dan pengelolaan pembangunan termasuk di dalamnya memutuskan tentang rencana-rencana kegiatan yang akan dilaksanakan, manfaat yang akan diperoleh, serta bagaimana melaksanakan dan mengevaluasi hasil pelaksanaannya. Bahwa partisipasi merupakan suatu keikutsertaan maka secara jelas didalam melaksanakan suatu

(12)

11 kelembagaan haruslah didukung dengan keikutsertaan masyarakat dalam mensukseskan program-program yang telah direncanakan oleh badan usaha milik desa ini.

2.4. Teori Kemitraan

Hubungan kemitraan antara pemerintah utamanya pemerintah desa dengan pihak swasta maupun masyarakat dalam mendukung keberadaan badan usaha mlik desa sebagai penguatan ekonomi desa dapat berjalan dengan baik jika dilandasi oleh prinsip-prinsip yang mendukungnya, menurut Candra (2006, h. 51) ialah:

a. Saling percaya dan menghormati b. Otonomi dan kedaulatan

c. Saling mengisi

d. Keterbukaandan pertanggungjawaban

Dalam mendukung keberadaan badan usaha milik desa sebagai penguatan ekonomi desa, prinsip-prinsip diatas sangat penting. Sehingga jika prinsip dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang terjalin antara pemerintah dengan swasta, maupun masyarakat, maka kemitraan akan berjalan dengan baik pula.

2.5. Desa A. Definisi Desa

Desa menurut Permendagri nomor 39 tahun 2010 bab 1 tentang badan usaha milik desa yang menyebutkan: “desa atau yang disebut dengan nama lain, yang selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.”

B. Pemerintahan Desa

Dalam UU No.6 tahun 2014, UU tersebut disinggung pula perihal pemerintahan desa, yang kemudian secara spesifik diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No.72 tahun 2005 tentang Desa sebagai salah satu aturan pelaksana dari UU No.6/2014. Kemudian pada Permendagri nomor 39 tahun 2010 tentang badan usaha milik desa yang menyebutkan:

“Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam

(13)

12 sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemerintah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa.

2.6. Badan Usaha Milik Desa

Yang dimaksud dengan BUM Desa, BUMDes, atau Badan Usaha Milik Desa, dalam UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa dijelaskan dalam Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 Ayat 6 bahwa "Badan Usaha Milik Desa, yang selanjutnya disebut BUM Desa, adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar- besarnya kesejahteraan masyarakat Desa."[3]

Dalam hal perencanaan dan pembentukannya, BUMDes dibangun atas prakarsa (inisiasi masyarakat), serta mendasarkan pada prinsip-prinsip kooperatif, partisipatif dan emansipatif. Seperti yang telah dikemukakan diatas bahwa berdirinya Badan Usaha Milik desa ini karena sudah diamanatkan bahwa dalam meningkatkan pendapatan masyarakat dan desa, pemerintah desa dapat mendirikan badan usaha milik desa. Pilar lembaga BUMDes ini merupakan institusi sosial ekonomi desa yang betul-betul mampu sebagai lembaga komersial yang mampu berkompetisi ke luar desa. BUMDes sebagai institusi ekonomi rakyat lembaga komersial, pertama-tama berpihak kepada pemenuhan kebutuhan (produktif maupun konsumtif) masyarakat adalah melalui pelayanan distribusi penyediaan barang dan jasa.

2.7. Roadmap Penelitian

Tahun Jenis Riset Luaran

2019 Peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Savana Result Dalam Meningkatkan Perekonomian dan Daya Saing (Studi kasus Desa Tegalwaru, Kec.

Ciampea – Kab. Bogor)

Jurnal Internal (JIMFE) Jurnal Nasional (Tidak Terakreditasi)

Banner 2020 Penerapan Strategi Pemasaran dan e-commerce

di dalam menciptakan daya saing yang unggul pada BUMDes Savana Result desa Tegalwaru, Kec. Ciampea – Kab. Bogor

Jurnal Internal (JIMFE) Banner

Buku Panduan 2021 Analisa pencapaian daya saing dan penerapan

manajemen operasional

Tabel 1

Roadmap Penelitian BumDes

(14)

13 BAB 3. METODE PENELITIAN

Dalam penelitian kualitatif, sampel atau informasi dipilih secara purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu atau dimana peneliti menentukan pengambilan sampel dengan cara menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian sehingga diharapkan dapat menjawab permasalahan penelitian. Misalnya orang tersebut dianggap paling tahu tentang apa yang akan diteliti.

Jumlah informasi dalam penelitian ini adalah (jumlah orang yg ditanya) orang untuk memperoleh data yang akurat, relevan, dan dapat dipertanggungjawaban maka penulis menggunakan beberapa teknik dalam pengumpulan beberapa data karena masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan.

A. Teknik Pengumpulan Data Penelitian

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu:

a. Wawancara, yaitu proses percakapan dengan maksud tertentu yang dipandu dengan daftar pertanyaan. Percakapan ini dilakukan oleh dua pihak berupa Tanya Jawab kepada sejumlah informasi untuk memperoleh informasi dan gagasan yang berkaitan erat dengan penelitian ini. Dalam wawancara ini, digunakan pedoman wawancara yang telah disiapkan terlebih dahulu.

b. Observasi, yaitu proses pengambilan data dalam penelitian dimana peneliti atau pengamat dengan mengamati kondisi yang berkaitan dengan objek penelitian.

B. Gambaran Umum Responden

Pada penelitian ini, data yang akan diperoleh dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner di kalangan pemerintah desa, pengelola BUMDes, dan masyarakat Desa Tegalwaru. Kuesioner yang disebarkan sebanyak ± 25 kuesioner.

C. Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini alat pengumpul data berupa kuesioner dan responden diminta memberi jawaban. Isi dari kuesioner ini terdiri dari dua bagian:

a. Data demografi responden yang meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan.

b. Pertanyaan tentang peran BUMDes terdiri dari 5 pertanyaan dan pengembangan ekonomi desa terdiri dari 5 pertanyaan.

3.1. Metode Analisis Data

Analisis data adalah proses penyusunan data agar data yang diperoleh dapat ditafsirkan, yaitu dengan menggolongkan ke dalam berbagai pola, tema, atau kategori,

(15)

14 kemudian data-data yang telah disusun tersebut dijelaskan dan dianalisis dengan mencari hubungan antara berbagai konsep yang ada. Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif yang bersifat deskriptif analisis, yaitu penelitian yang menuturkan dan menganalisa dengan panjang lebar yang pelaksanaanya tidak hanya terbatas pada pengumpulan data, tetapi meliputi analis data dan interpretasi data.

Hasil dari pengamatan (observasi) dan wawancara di lapangan dengan pihak BumDes, kemudian diolah dengan menyusun dalam uraian yang lengkap, data tersebut direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok dan difokuskan pada hal-hal yang penting serta berkaitan dengan masalah sehingga data yang direduksi memberi gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan dan wawancara.

Fokus dalam penelitian ini adalah: (1) Keberadaan Badan Usaha Milk Desa (2) Kontribusi Badan Usaha Milik Desa dalam Penguatan Ekonomi Desa (3) Faktor Penghambat dan Pendukung Keberadaan Badan Usaha Milik Desa sebagai Penguatan Ekonomi Desa. Lokasi dan situs penelitian adalah Badan Usaha Milik Desa, BUMDes Savana Result Desa Tegalwaru Kec. Ciampea Kab. Bogor. Berdiri berdasarkan Perdes Nomor : 04 Tahun 2019. Sumber data diperoleh dari data primer dan data sekunder.

Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan observasi.

3.2. Analisa SWOT

Dalam menjalankan kegiatan operasional BUMDes, segenap komponen Desa yang akan membangun desanya harus melakukannya secara terencana yaitu berdasarkan analisis atau kajian yang menyeluruh terhadap segenap potensi (kekuatan dan peluang) dan permasalahan (kelemahan dan hambatan ) yang dihadapi oleh desa. Tentu saja yang dimaksudkan ini agar pendirian BUM Desa sesuai dengan potensi dan kompetensi SDM dan SDA yang ada. Keberhasilan dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sangat ditentukan oleh strategi yang diambil oleh pengelola atau pengurus BUMDes. Strategi dapat didefinisikan sebagai suatu arah tindakan atau rencana, termasuk didalamnya sumber daya tertentu yang dibutuhkan, untuk mencapai suatu tujuan BUMDes. Perbedaan antara sebuah strategi yang handal dengan yang lemah adalah pada kemampuan manajemen untuk mamadukan serangkaian perubahan, baik yang berasal dari luar (pasar) maupun di dalam (organisasi), yang menempatkan produk dan jasa BUMDes pada posisi yang memiliki keunggulan bersaing yang berkelanjutan dibandingkan dengan para pesaingnya. Dalam konteks bisnis, Analisis SWOT membantu bisnis mengelola ceruk pasar berkelanjutan dari organisasi. Dalam konteks pribadi digunakan untuk membantu seseorang mengembangkan

(16)

15 karir dengan cara memanfaatkan keunggulan terbaik dari bakat, kemampuan, dan kesempatan. Dalam konteks pengembangan atau pengelolaan BUMDes, analisis SWOT digunakan untuk merumuskan rencana strategis BUMDes. Alat kajian yang menyeluruh atas kekuatan dan peluang serta kelemahan dan hambatan, ini lah yang disebut dengan analisa SWOT (S-Strength (Kekuatan), W-Weakness (Kelemahan), O–Opportunity (Peluang), T- Threats (Hambatan/Ancaman)).

3.3. Target Luaran dan Indikator Pencapaian

Berikut adalah target luaran dan indikator capaian yang diharapkan oleh peneliti, yaitu :

Gambar 3

Target Luaran dan Capaian

(17)

16 ALUR FLOWCHART PENELITIAN

Gambar 4 Alur Penelitian

BUMDes Savana Result Desa Tegalwaru Kec. Ciampea Kab. Bogor

1

• Proposal

2

• Observasi

• Wawancara

3

• Studi Literatur

• Diskusi

4

• Usulan Kegiatan

5

• Laporan Penelitian

(18)

17 BAB 4. BIAYA DAN JADWAL

4.1. Anggaran Biaya

Total RAB 8 Bulan : Rp. 4.000.000,- Jenis

Pembelanjaan

Item Satuan Vol. Biaya

Satuan Total

Bahan 1. ATK

2. Bahan Pelaksanaan Penelitian

3. Barang Persediaan

200.000 200.000 200.000

Pengumpulan Data

(Pelaksanaan Penelitian)

1. FGD Persiapan Pelaksanaan Penelitian

2. Honor Pembantu Pelaksana Penelitian

3. Honor

Sekretariat/Admistrasi Pelaksanaan Penelitian

4. Honor Petugas Survei lokasi Pelaksaan Penelitian

5. Honorarium Narasumber

6. Transport

7. Biaya Konsumsi

100.000

300.000 300.000

300.000

300.000 300.000 200.000 Analisis Data

(Capaian Paska Pelaksanaan Penelitian )

1. Honor Sekretariat

2. /Administrasi Pelaksaan Penelitian

3. Honorarium Narasumber

4. Transport Lokal

200.000 200.000 300.000 500.000 Pelaporan ,

Luaran Wajib, dan Luaran Tambahan

1. Honor

Sekretariat/Administra si pelaksanaan

Penelitian

2. Biaya Publikasi Artikel di Jurnal Nasional

50.000

350.000

(19)

18 4.2. Jadwal Penelitian

JADWAL PENELITIAN

No Nama Kegiatan Bulan (Des 2019 – Aug 2020) 12 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Observasi awal

2 Penyusunan proposal 3 Penelitian lapangan 4 Pengolahan data

5 Penyusunan laporan penelitian 6 Monev 70%

7 Monev 100%

8 Finalisasi laporan dan luaran

Tabel 2 Jadwal Penelitian

(20)

19 DAFTAR PUSTAKA

1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2010 tentang Badan Usaha Milik Desa (c.2). Jakarta. Menteri Dalam Negeri. https://jdih.bpk.go.id/?p=20949

2. https://bogorkab.go.id/post/detail/bupati-bogor-minta-kepala-desa-maksimalkan-potensi- desanya

3. Perubahan Peraturan Pelaksana Undang-Undang No. 6 Tahun 2014

https://peraturan.bkpm.go.id/jdih/userfiles/batang/PP%2047%202015%20Perubahan%20P P%2043%202014%20tentang%20Peraturan%20Pelaksanaan%20UU%206%202014%20te ntang%20Desa.pdf

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 20 tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa http://gurudesa.com/index.php/2018/09/22/permendagri-no-20-tahun-2018-tentang- pengelolaan-keuangan-desa-2/

5. http://desablt.blogspot.com/2017/05/tahapan-penyusunan-apbdesa.html

6. Syahran Firdaus. (2018) Fenomena Elite Capture dalam Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Jurnal Politika, Universitas Gadjah Mada, Indonesia.

https://ejournal.undip.ac.id/index.php/politika/article/view/17877

7. Maria Rosa Ratna Sri Anggraeni, Peranan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Pada Kesejahteraan Masyarakat Pedesaan Studi Pada BUMDes di Gunung Kidul, Yogyakarta 2017.

https://scholar.google.co.id/scholar?safe=strict&hl=id&uact=5&um=1&ie=UTF8&lr&q=r elated:l0E6vliUM_zHlM:scholar.google.com/

8. Freddy Rangkuti. (2015) Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta, Gramedia.

9. Sudaryono. (2016) Manajemen Pemasaran: Teori dan Implementasi

10. Philip Kotler, Hermawan Kartajaya, Iwan Setiawan. (2019) Marketing 4.0 Bergerak dari Tradisional ke Digital, Jakarta, Gramedia.

11. Samadi, Arrafiqur Rahman, Afrizal. Peran Badan Usaha Milik Desa (BumDes) Dalam Peningkatan Ekonomi Masyarakat (Studi pada BumDes Desa Pekan Tebih Kecamatan Kepenuhan Hulu Kabupaten Rokan Hulu).

http://ejournal.upp.ac.id/index.php/fekon/article/view/378

12. Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. (2017) Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa.

(21)

20 Lampiran 1 :

BIODATA KETUA TIM 10 – PENELITI A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Eka Patra, SE., MM 2 Jenis Kelamin Laki – laki

3 Jabatan Fungsional -

4 NIP / NIK 1.0815.027.659

5 NIDN / NIDK 0401117607

6 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 1 Nopember 1976

7 E-mail ephat61@yahoo.co.id

8 Nomor Telpon 0812 1934 9278

9 Alamat Kantor Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan Jl. Pakuan Ciheuleut PO Box 452 Bogor 10 Lulusan yang Telah

Dihasilkan -

11 Mata Kuliah yang Diampu 1. Manajemen Operasional 2. Manajemen Pemasaran 3. Etika Bisnis

4. Pengantar Bisnis 5. Pengantar Manajemen

6. Teori Pengambilan Keputusan B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan Tinggi

Universitas

Gunadarma STIE Perbanas

Bidang Ilmu Manajemen Manajemen

Pemasaran

Tahun Lulus 2001 2007

Judul

Skripsi/Tesis/Disertasi

Penerapan

Manajemen Sumber Daya Manusia pada PT. Patra Jasa

Pengaruh Strategi Promosi dan Harga Terhadap Volume Penjualan Alat – alat Kesehatan (Hospital Bed) pada PT.

Sarandi Karya Nugraha Nama

Pembimbing/Promotor

Dr. Choirul Djamhari

(22)

21 C. Pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat dalam 5 tahun terakhir

No Tahun Judul Pengabdian kepada Masyarakat

Pendanaan

Sumber Jumlah (juta Rp) 1 2019

Pengelolaan Usaha Peternakan Melalui Manajemen Operasional dan Feasibility Study Sederhana dan Modern

Hibah Internal 3,5

D. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 tahun terakhir

No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/

Nomor/Tahun 1 Pengaruh Strategi Promosi dan Harga

Terhadap Volume Penjualan Alat – alat Kesehatan (Hospital Bed) pada PT.

sarandi Karya Nugraha

JIMFE Vol I / 2015

2 Pengelolaan Usaha Peternakan Melalui Manajemen Operasional dan Feasibility Study Sederhana dan Modern

ABM-Mengabdi Vol 6 No.1 / VII / 2019 3

E. Karya Buku (5 tahun terakhir)

No Judul Buku Tahun Jumlah Halaman Penerbit

1

Pengelolaan Usaha Peternakan Melalui Manajemen Operasional dan Feasibility Study Sederhana dan Modern

2019 41 ISBN

F. Penghargaan (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi lainnya) (5 tahun terakhir) No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun

1

Peserta Diskusi Panel

“Penerapan Renograf di Bidang Kesehatan”

Badan Tenaga Nuklir Nasional,

Jakarta 2017

(23)

22 Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan proposal penelitian.

Bogor, 16 Desember 2019

Materai 6000

Eka Patra, SE., MM

(24)

23 BIODATA ANGGOTA 1 TIM 10 – PENELITI

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Sri Hidajati Ramdani, SE., MM

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Jabatan Fungsional Lektor

4 NIP / NIK 1.0699 036 351 / 410400173

5 NIDN / NIDK 0411117102

6 Tempat dan Tanggal Lahir Bogor, 11 Nopember 1971

7 E-mail ramdani1171@unpak.ac.id

8 Nomor Telpon 0857 7722 9954

9 Alamat Kantor Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan Jl. Pakuan Ciheuleut PO Box 452 Bogor 10 Lulusan yang Telah

Dihasilkan -

11 Mata Kuliah yang Diampu 1. Riset Operasi 2. Riset Pemasaran

3. Teori Pengambilan Keputusan B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan Tinggi

Universitas Pancasila Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

Bidang Ilmu Manajemen Magister Manajemen

Tahun Lulus 1990 – 1995 2000 – 2002

Judul

Skripsi/Tesis/Disertasi

Perencanaan dan Pengawasan Produksi pada PT. Super Mitory Utama Sidoarjo

Analisis Perencanaan Strategik Kebun Raya Bogor

Nama

Pembimbing/Promotor

Drs. Asril Yusuf Ir. Achmad Djamil

Prof. Dr. Ir. Bunasor Sanin, MSc.

Ir. Setiadi Djohar, MSM, DBA C. Pengalaman Penelitian dalam 5 tahun terakhir

No Tahun Judul Penelitian

Pendanaan

Sumber Jumlah

(juta Rp) 1 2014 Pengawasan dan Verifikasi Pendistribusian

dan Penyusunan Basis Data Penerima Paket Perdana LPG Tabung 3 kg

Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

(25)

24 2 2014 Survey Kepuasan Pelanggan PDAM Tirta

Pakuan Kota Bogor Tahun 2014

Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia 3 2014 Kajian Tingkat Kepuasan Konsumen Listrik

Sektor Industri dan Bisnis dalam Rangka Mendukung Peningkatan Pelayanan PT PLN (Persero) Tahun Anggaran 2014

PDAM Tirta Pakuan Bogor

D. Pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat dalam 5 tahun terakhir

No Tahun Judul Penelitian

Pendanaan

Sumber Jumlah

(juta Rp) 1 2019 Pengelolaan Usaha Peternakan Melalui

Manajemen Operasional dan Feasibility Study Sederhana dan Modern

Hibah Internal 3,5

E. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 tahun terakhir

No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/

Nomor/Tahun 1 Pengelolaan Usaha Peternakan Melalui

Manajemen Operasional dan Feasibility Study Sederhana dan Modern

ABM-Mengabdi Vol 6 No.1 / VII / 2019 Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan proposal penelitian.

Bogor, 16 Desember 2019 Materai 6000

Sri Hidajati Ramdani, SE., MM

(26)

25 BIODATA ANGGOTA 2 TIM 10 – PENELITI

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Nizam Mohammad Andrianto, SP. MM 2 Jenis Kelamin Laki – laki

3 Jabatan Fungsional Penata Muda

4 NIP / NIK 1.0815.027.655

5 NIDN / NIDK 0420087405

6 Tempat dan Tanggal Lahir Yogyakarta 20-08-1974

7 E-mail nizam.andrianto@gmail.com

8 Nomor Telpon 0877 7000 9292

9 Alamat Kantor Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan Jl. Pakuan Ciheuleut PO Box 452 Bogor 10 Lulusan yang Telah

Dihasilkan -

11 Mata Kuliah yang Diampu 1. Manajemen Pemasaran 2. Strategi Pemasaran 3. Riset Pemasaran 4. e-commerce B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan Tinggi

Institut Pertanian

Bogor PPM

Bidang Ilmu Ekonomi Pertanian Manajemen Pemasaran

Tahun Lulus 2000 2003

Judul

Skripsi/Tesis/Disertasi

Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor- Faktor Produksi dan Pendapatan

Usahatani Cabai Merah

Strategi Pemasaran PT. Pantes Motor Untuk Produk Isuzu Panther

Nama

Pembimbing/Promotor

Prof. Dr. Bunasor Sanim

Ir. Achsan Permas, MBA

(27)

26 Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan proposal penelitian.

Bogor, 16 Desember 2019

Materai 6000

Nizam Mohammad Andrianto, SP. MM

(28)

27 Lampiran 2 :

PAKTA INTEGRITAS

KETUA PELAKSANA PENELITIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Peneliti : Eka Patra, SE., MM.

NIP/NIK : 1.0815.027.659

NIDN/NIDK : 0401117607

Program Studi : Manajemen

Dalam rangka melaksanakan kegiatan penelitian dengan judul Peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Savana Result Dalam Meningkatkan Perekonomian dan Daya Saing (Studi kasus Desa Tegalwaru, Kec. Ciampea – Kab. Bogor), dengan ini menyatakan bahwa saya :

1. Memiliki komitmen, kemampuan, dan kesanggupan untuk memberikan hasil terbaik dalam pelaksanaan penelitian sesuai waktu yang telah ditetapkan dan memenuhi semua kewajiban saya sebagaimana tertera dalam Perjanjian Pelaksanaan Penelitian.

2. Proposal kegiatan penelitian yang diusulkan bersifat orisinal dan belum mendapat sumber pendanaan lain, dan

3. Laporan Hasil Penelitian atau Luaran Penelitian saya tidak mengandung unsur plagiasi.

Apabila saya melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam Pakta Integritas ini, saya bersedia menerima sanksi administratif, menerima sanksi dipublikasi melalui media massa, digugat secara perdata, dan/atau dilaporkan secara pidana.

Bogor, 16 Desember 2019 Materai 6000

Eka Patra, SE., MM

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan Fungsi sosial, yang dapat dilakukan oleh BUM Desa adalah: 1 Tidak langsung, dengan memberikan transfer keuangan bagi kas Desa melalui penambahan Pendapatan Asli Desa PADesa