Alhamdulillahi Robbil 'Alamin segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan pertolongan-Nya sehingga kami dapat menyusun laporan khidmat masyarakat yang bertajuk "Pemberdayaan Masyarakat dalam Penggunaan Totok Backgung, Jus Labu Siam dan Teh Rosella sebagai terapi alternatif untuk hipertensi di Desa Sumberporong, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang”. Bagi kampung Sumberporong Ibu Idhinningrum, S.sos yang telah memberi kebenaran untuk berkhidmat kepada masyarakat di kampung Sumberporong 4. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah membantu menyempurnakan perkhidmatan kepada masyarakat ini.
Tekanan darah tinggi sendiri dapat meningkatkan penyakit kardiovaskular dan terutama mempengaruhi kesehatan jantung, penyakit serebrovaskular, gagal ginjal, retinopati dan neuropati (G. H. Wold, 2012), B. M. H. Darmojo, 2009. Berdasarkan wawancara dengan lansia yang menderita hipertensi ditemukan bahwa mereka belum pernah tahu ada akupresur punggung, jus labu siam, teh rosella untuk menurunkan tekanan darah. Oleh karena itu, upaya pencegahan komplikasi hipertensi sangatlah penting melalui upaya menurunkan tekanan darah pada penderitanya.
Mekanisme umum tanaman obat dalam mengendalikan tekanan darah antara lain efek melebarkan pembuluh darah dan menghambat enzim pengubah angiotensin (ACE). Salah satu nutrisi yang berperan dalam menurunkan tekanan darah terdapat pada buah-buahan dan sayur-sayuran. Buah dan sayur dipercaya dapat membantu menurunkan tekanan darah karena mengandung serat, kalium, magnesium, asam folat, vitamin C, dan flavonoid. Hasil penelitian Rista Fauziningtyas (2020) menunjukkan bahwa konsumsi jus labu siam optimal untuk menurunkan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi.
Latar belakang di atas membuat para pelayan merasa tertarik untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat terkait dengan “pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan akupresur punggung, jus labu siam dan rosella sebagai alternatif terapi hipertensi”.
Identifikasi dan Perumusan Masalah
Tujuan Kegiatan a. Tujuan Umum
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini memberikan ruang bagi anggota pengabdian untuk mengabdikan ilmunya kepada masyarakat luas, khususnya masyarakat di Desa Sumberporong, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Selain itu, pengabdian juga banyak mendapat masukan dari masyarakat untuk pengembangan ilmu pengetahuan ke depan dan mendapatkan gambaran nyata permasalahan kesehatan yang ada di masyarakat.
Sasaran
Target
Luaran
Metode Kegiatan
Langkah-langkah Kegiatan
Pelaksanaan pendampingan, monitoring dan tindak lanjut pelaksanaan akupresur punggung dan pemanfaatan jus labu siam dan rosella untuk pengobatan hipertensi. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat setempat untuk menerapkan materi dan pelatihan yang diperoleh dalam praktek sehari-hari, tentunya dengan bantuan staf dan tim. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui tekanan darah masyarakat setelah masyarakat melakukan latihan akupresur punggung dan mengkonsumsi jus labu siam dan teh rosella setiap hari di rumah.
Tempat dan Waktu
Alat/ Bahan yang Dibutuhkan 1) Modul materi
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui tekanan darah masyarakat setelah masyarakat setiap hari melakukan akupresur punggung di rumah dan mengkonsumsi jus labu siam dan teh rosella. Saya.
Hasil yang Dicapai
- Karakteristik Peserta Pengabmas yang Diberikan Tindakan Tabel 4.1 Karakteristik Peserta Pengabmas
- Tekanan Darah Sistolik Sebelum Implementasi Pengabmas
- Tekanan Darah Diastolik Sebelum Implementasi Pengabmas
- Perbedaan Darah Sistolik dan Diastolik Setelah Impelementasi Pengabmas
Tekanan darah sistolik terendah sebesar 80 mmHg dan tertinggi sebesar 94 mmHg dengan standar deviasi tekanan darah sistolik setelah melakukan pengabdian masyarakat. Tekanan darah sistolik terendah sebesar 138 mmHg dan tertinggi sebesar 167 mmHg dengan standar deviasi tekanan darah diastolik setelah melakukan pengabdian masyarakat. Hasil uji statistik Paired t-test terhadap tekanan darah diastolik menunjukkan p=0,000 yang berarti terdapat perbedaan tekanan darah diastolik yang signifikan antara sebelum dan sesudah akupresur punggung, jus labu siam dan teh rosella.
Pembahasan
Apabila dilakukan akupresur tulang belakang pada daerah yang mengalami sumbatan dapat menyebabkan terjadinya perpindahan asam laktat ke dalam jaringan yang akan dimanifestasikan dengan keluhan nyeri (Agus S, 2018). Seringkali pasien mengeluh nyeri (jarem) setelah menjalani akupresur punggung, hal ini sebaiknya dikurangi oleh praktisi atau ahli terapi akupresur punggung. Ketika seorang terapis akupresur punggung menghadapi hal ini, ia tidak perlu fokus melakukan penetrasi dalam waktu yang lama, namun memberikan kesempatan asam laktat diserap oleh pembuluh darah sehingga meningkatkan konsentrasi asam laktat pada kondisi tersebut. akan membuat pasien yang menjalani akupresur punggung merasa nyaman (Agus S, 2018).
Sebaiknya akupresur punggung dilakukan 2-3 kali dalam seminggu, jangan dilakukan setiap hari atau terus menerus karena akan merusak saraf refleks. Kegunaan akupresur punggung dalam bidang kesehatan meliputi pendeteksian masalah kesehatan, pengobatan masalah kesehatan dan penanganan keadaan darurat. Kebanyakan penyakit terjadi akibat buruknya sirkulasi darah dalam tubuh manusia. Akupresur punggung dapat melancarkan aliran darah dalam tubuh sehingga ketika aliran darah lancar maka penyakit akan sembuh dengan sendirinya (Agus, 2018).
Cucurbitaceae) adalah tanaman yang dikenal sebagai labu siam dan berasal dari Meksiko bagian selatan (negara bagian Veracruz, Puebla dan Oaxaca) (G. Lombardo-Earl et al, 2018). Hasil penelitian Nurul Hidayah (2018) menunjukkan bahwa pemberian jus labu siam dan rosella dapat menurunkan tekanan darah tinggi pada pasien menopause lanjut usia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsumsi jus labu siam optimal untuk menurunkan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi.
Para peneliti berpendapat bahwa penyajian labu siam dengan jus merupakan proses pemasakan yang tidak mengubah komposisi labu siam, melainkan hanya proses perubahan wujud dari padat menjadi cair. Dalam penyajiannya, 100 gram labu siam diparut lalu diperas sehingga menghasilkan dua jenis produk yaitu sari pati dan ampasnya. Labu siam yang dikonsumsi responden hanya diambil sarinya dan ampasnya dibuang. mengurangi komposisi kalium dan serat labu siam, dibandingkan labu siam yang diperas.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Beretta, M.V et al. 2018) diketahui terdapat korelasi antara peningkatan konsumsi serat dengan penurunan tekanan darah pada penderita diabetes. Rosella mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan menjadi obat herbal antihipertensi, bunga rosella ini dapat tumbuh di lingkungan masyarakat. Di sisi lain, sudah banyak penelitian yang menunjukkan dan membuktikan kandungan dan manfaat di dalamnya, namun belum banyak penelitian atau bukti ilmiah yang mendukung bunga rosella sebagai antihipertensi.
Luaran yang Dicapai
Lewu M.N dkk (2010) menyatakan terjadi penurunan kandungan kalium colocasia esculenta (L.) Schott yang signifikan setelah proses pengukusan. Bethke P.C dkk (2008) menyatakan bahwa mengukus kentang putih (Solanum tuberosum L.) dapat menurunkan kadar kalium.
Simpulan
Saran
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2012) Masalah Hipertensi di Indonesia, Kementerian Kesehatan. 2016) ‘Terapi akupresur memberikan rasa tenang dan nyaman serta dapat menurunkan tekanan darah pada lansia’, Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan, 1(1), hal. Widodo, “Pengaruh Labu Siam (Cucurbitaceae) terhadap Tekanan Darah dan Kolesterol pada Penderita Hipertensi di Desa Tlogomas Malang,” Nurs. Dewi, “Efektivitas Kombinasi Terapi Labu Siam Kukus dan Senam Anti Stroke Untuk Menurunkan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi”, J.