LAPORAN PRAKTEK LAPANG MATA KULIAH BASIC REMOTE SENSING
“Interpretasi Visual Penutup/penggunaan Lahan dan akusisi data foto udara menggunakan Wahana Drone di Desa Jene’Maddinging, Kab. Gowa”
KELOMPOK I
AKMAL 210109510001
MIFTAAHUL JANNAH 210109510007
AZZAHRA PUTRI WAHDANI 210109511007
CLARISSA INDRI PALIOMO 210109512010
MIRANDA APRILIA 210109511013
NURUL FATIN ATIKA 210109512003
ST. SUMARYANI M ENDANG 210109510002
PENDIDIKAN GEOGRAFI ICP
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2021
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Praktek Lapang Penginderaan Jauh Dasar ini disusun sebagai tugas akhir untuk menyelesaikan Praktek Lapang Penginderaan Jauh Dasar dan sasalah satu syarat lulus mata kuliah Penginderaan Jauh Dasar.
Makassar, 8 Desember 2021
Menyetujui
Asisten Dosen Asisten Lapangan
Nurhamdi S.Si Destri Wahyudin
Menyetujui
Dosen Penanggungjawab Praktikum
Abdul.Malik, ST.,M.Si., Ph. D NIP. 19771011 200604 1 001
ABSTRAK
Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu objek, daerah, atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek, derah, atau fenomena yang dikaji. Perkembanagan teknologi yang sangat pesat ini membawa dampak positif bagi manusia, karena dengan penginderaan jauh tersebut manusia dapat melakukan penelitian tanpa terjun langsung kelapangan melainkan hanya melihat pada citra tersebut.
Dalam penginderaan jauh ada yang dimaksud dengan Fotogrametri, Fotogrametri didefinisikan sebagai seni, ilmu dan teknologi untuk memperoleh informasi terpercaya tentang obyek fisik dan lingkungannya melalui proses perekaman, pengukuran dan interpretasi. Foto yang dimaksud disini adalah foto udara, yaitu rekaman dari Sebagian permukaan bumi yang dibuat dengan menggunakan kamera yang dipasang pada wahana antara lain pesawat terbang.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kaminpanjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat, hidayah, inayah-NYA, serta Kesehatan sehingga laporan ini dapat terselesaikan walaupun masih jauh dari kata sempurna.
Laporan ini dimaksdukan untuk mengembangkan minat dan wawasan mahasiswa dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Sehingga nantinya dapat mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Ucapan terimakasih kepada dosen dan para asisten yang telah memiliki peran penting dalam penyususnan laporan ini, serta teman-teman yang telah berpartisipasi dalam pembuatan laporan ini.
Permohonan maaf yang tidak terkira dihantarkan kepada semua pihak apabila dalam penulisan laporan ini banyak terdapatt kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat diharapkan dari semua pihak demi lengkap dan sempurnanya laporan ini.
Akhir kata, semoga laporan ini dapar membawa wawasan kita sebagai mahasiswa walaupun hanya Sebagian kecil dari ilmu pengetahuan yang ada.
Sekian dan terimakasih……….
Makassar, 5 Desember 2021
Penulis
DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN
RINGKASAN
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN………..1
1.1 Latar Belakang ………1
1.2 Tujuan Praktek Lapang………..1
1.3 Manfaat Praktek Lapang………1
1.4 Ruang Lingkup Praktek Lapang………2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA………...3
2.1 Teknologi Penginderaan Jauh………....3
2.1.1 Penginderaan Jauh Citra Satelit……….3
2.1.2 Penginderaan Jauh Fotogrametri Drone………...4
2.2 Interpretasi Secara Visual………..4
2.2.1 Unsur Interpretasi………4
2.2.2 Teknik Interpretasi………..5
2.2.3 Akurasi Hasil Interpetasi Citra………..6
BAB III METODE PRAKTEK LAPANG………..7
3.1 Waktu dan Lokasi Praktek Lapang………...7
3.2 Variabel Praktek Lapang………7
3.3 Instrumen Praktek Lapang………...7
3.4 Prosedur Keja………...7
3.4.1 Konvergensi Bukti Hasil Interpretasi………...8
3.4.2 Fotogrametri menggunakan wahana Drone………13
3.4.3 Ortho-photo mosaiking data drone………..14
3.5 Analisa Dan Pemrosesan Data………...15
3.5.1 Uji Akurasi Hasil Intepretasi Citra……….. 3.5.2 Layout Ortho-Photo Mosaiking Data Drone………...19
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN……….20
4.1 Gambaran umum lokasi praktek lapang………20
4.2 Hasil dan pembahasan………..20
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……… 24
5.1 Kesimpulan………24
5.2 Saran………..24
DAFTAR PUSTAKA………..25
LAMPIRAN……….26
RIWAYAT HIDUP……….27
DAFTAR GAMBAR
No Halaman
1.1 Drone Phantom DJI 4 pro………..14
1.2 DJI Phantom Drone 4 Pro………..15
1.3 align photos………16
1.4 build desense cloud………17
1.5 build mesh………..17
1.6 build DEM………..17
1.7 build orthomozaic………..18
1.8 export build DEM………..18
1.8 hasil orthomozaic………..19
.1 layout citra jene’maddinging………...20
2.2 menentukan titik kordinat ……….21
2.3 melakukan ground truth……….21
2.4 akusisi citra udara………..22
2.5 olah data………22
2.6 layout data hasil ortomozaic……….23
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 hasil konvergensi bukti
interpretasi……….8
BAB I
PENDDAHULUAN 1.1 Latar belakang
Dewasa ini kemajuan teknologi diberbagai didang berkembang dengan sangat pesat. Remote Sensing atau teknologi penginderaan jauh merupakan suatu pengembang dari teknologi pemotretan udara yang mulai diperkenalkan pada akhir abad ke-19 sebagai suatu pengembangan pemetaan melalui satelit. Manfat potret udara dirasa sangat besar dalam perang dunia pertama dan kedua, sehingga pectral dipakai dalam eksplorasi ruang angkasa. Sejak saat itu istilah penginderaan jauh dikenal dan menjadi popular dalam dunia pemetaan. Peta yang dihasilakan oleh perekaman jarak jauh ini dikenal dengan nama citra penginderaan jauh.
Namun pada dasarnya citra satelit dengan mempunyai perbedaan yang mencolok ddan tidak bisa dikatakan sama.
Perkembanagan teknologi yang sangat pesat ini membawa dampak positif bagi manusia, karena dengan penginderaan jauh tersebut manusia dapat melakukan penelitian tanpa terjun langsung kelapangan melainkan hanya melihat pada citra tersebut. Teknologi penginderaan jauh dapat mengikuti perkembangan kebutuhan masyarakat. Kemampuan penyediaan data dan informasi kebumian yang bersifat dinamik bermanfaat dalam pengembangan di era Otonomi daerah. Data dan informasi muktahir sangat diperlukan. Ketersedian data dan informasi yang diimbangi dengan system informasi geografis (SIG).
Penginderaan jauh ini sendiri banyak bermanfaat bagi bidang kehidupan, khususnya dibidang kelautan, hidrologi, klimatologi, dan lingkungan. Analisis penggunaan dilakukan untuk mengetahui bentuk- bentuk penguasaan, penggunaan, dan kesesuaian pemanfaatan lahan untuk kegiatan budidaya dan lindung. Selain itu, di suatu Kawasan, perubahan, perluasan fungsinkawasan, okupasi kegiatan di suatu Kawasan, benturan kepentingan sektral dalam pemanfaatan ruang, kecenderungan pola
perkembangan Kawasan budidaya dan pengaruhnya terhadap perkembangan Kawasan budidaya dan dan pengaruhnya terhadap perkembangan kegiatan sosial ekonomi serta kelestarian lingkungan.
1.2 Tujuan Praktek Lapang
1. Mahasiswa diharapkan mengetahui arti dan fungsi dari penginderaan jauh . 2. Mahasiswa diharapkan mengetahui spesifikasi landsat 8.
3. Kita Dapat melakukan penelitian tanpa terjun langsung kelapangan.
1.3 Manfaat Praktek Lapang
Manfaat yang didapatkan dari partek lapang ini antara lain:
1. Mahasiswa mengetahui arti dan fungsi penginderaanjauh.
2. Mahasiswa mengetahui spesifikasi landsat 8.
1.3 Ruang lingkup Praktek Lapang
Praktek Lapang Penginderaan Jauh dilaksanakan di Desa Je’ne Madinging Kecamatan Patalassang Kabupaten Gowa, yang dilaksanakan mulai tanggal 26 Desember s/d 28 Desember 2021, yang berlangsung dengan baik dan benar sesuai rencana.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teknologi Penginderaan Jauh
Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu objek, daerah, atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek, derah, atau fenomena yang dikaji.
Penginderaan jauh dalam Bahasa inggris disebut Remote Sensing, Bahasa perancis disebut Teledetection, Bahasa Jerman Fernekundung . (Lilesand 2004)
Sumber tenaga yang digunakan dalam penginderaan jauh yaitu tenaga alami dan tenaga buatan. Tenaga alami berasal dari tenaga matahari disebut system pasif dan yang menggunakan tenaga pulsa disebut tenaga aktif. Sistem pasif dengan cara merekam tenaga pantulan maupun pancaran. Dengan menggunakan pulsa kelebihannya dapat digunakan untuk pengambilan gambar pada malam hari.
Objek penginderaan jauh adalah semua benda yang ada di permukaan bumi, seperti tanah, gunung, air, vegetasi, dan hasil budidaya manusia, kota, lahan pertanian, dan hutan.
2.1.1 Penginderaan Jauh Citra Satelit
Citra merupakan salah satu dari beragam hasil proses penginderaanjauh. Menurut Homby Citra meripakan gambaran yang terekam oleh kamera atau sensor lainnya dan dipasang pada wahana satelit ruang angkasa dengan ketinggian lebih dari 400 km dari permukaan bumi.
Sensor dalam kaitannya dengan penginderaan jauh merekam tenaga yang dipantulkan atau dipancarkan oleh objek di permukaan bumi. Rekaman tenaga ini setelah diproses membuahkan data penginderaan jauh. Data
penginderaan jauh dapat berupa data digital atau data numerik untuk keperluan analisis menggunakan computer. Satelit penginderaan jauh dibedakan menjadi dua macam, yaitu satelit sumber daya alam dan satelit cuaca.(Kompassiana.com,2013).
a. Citra satelit alam terbagi menjadi 2, yaitu citra satelit resolusi rendah, (SPOT, Landsat, dan ASTER) dan citra satelit resolusi tinggi.
b. Citra satelit cuaca terdiri dari MODIES, ATS-1, TIROS-1 dll.
c. Citra satelit memiliki sifat resolusi tinggi dan multispectral, citra satelit awalnya digunakan di bidang militer dan lingkungan. Tetapi semakin banyak digunakan dalam bidang produksi peta, pertanian, kehutanan, perencanaan tanah nasional, pereencanaan kota dll. Ketersediaan citra satelit dikalangan masyarakat umum sekarang kemungkinan semua orang untuk menggunakan gambar satelit lebih banyak sepenuhnya (Upadhyay, 2012).
2.1.2 Penginderaan Jauh Fotogrametri
Fotogrametri didefinisikan sebagai seni, ilmu dan teknologi untuk memperoleh informasi terpercaya tentang obyek fisik dan lingkungannya melalui proses perekaman, pengukuran dan interpretasi. Foto yang dimaksud disini adalah foto udara, yaitu rekaman dari Sebagian permukaan bumi yang dibuat dengan menggunakan kamera yang dipasang pada wahana antara lain pesawat terbang.
Pemotretan udara pada awalnya dilakukan dengan memanfaatkan laying- layang dan balon udara. Kegiatan pemetaan topografi pertama kali dikembangkan oleh Kolonel Aime Laussedat dari Korps Ahli Teknik Angkatan darat Perancis pada tahun 1859 dan pekerjaan ini dapat berhasil dengan baik, sehingga Aime Laussedat dianggap sebagai Bapak Fotogrametri.
a. Penginderaan jauh pectr fotogrametri : pectr perekaman obyek yang didasarkan pada pantulan. Makin besar pantulan tenaga dari obyek rona yang tergambar akan cerah dan sebaliknya tenga dari obyek rona
tergambar akan cerah dan sebaliknya krcil pantulan obyek rona yang terbentuk akan gelap.
b. Obyek yang tegak lurus dengan sumbu kamera dengan pantulan tinggi rona akan cerah dibandingkan obyek yang jauh dari sumbu.
c. Foto grametri adalah suatu metode pemetaan objek-objek dipermukaan bumi yang menggunakan foto udara sebagai media, dimana dilakukan penafsiran objek dan pengukuran geometri untuk selanjutnya dihasilkan peta garis, peta digital maupun peta foto. Secara umum fotogrametri merupakan teknologi geo-informasi dengan memanfaatkan data geo-spasial yang diperoleeh melalui pemotretan foto udara.
2.2 Interpretasi Secara Visual 2.2.1 Unsur Interpretasi
Dalam melakukan kegiatan interpretasi citra, ada beberapa unsur yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan deteksi, identifikasi untuk mengenali sebuah obyek. Unsur-Unsur trsebut jika disusun secaraa hirarki menurut tingkat kesulitan interpretasi.
a. Rona/Warna
Adalah tingkat kegelapan atau tingkat kecerahan objek pada citra. Jadi rona merupakan tingkatan dari hitam ke putih atau sebaliknya. Warna merupakan ujud yang tampak oleh mata dengan menggunakan spektrum sempit, lebih sempit dari spektrum tampak. Sebagai contoh, objek tampak biru, hijau, atau merah bila hanya memantulkan spektrum dengan pectra gelombang.
b. Bentuk
Bentuk merupakan cerminan kerangka obyek, baik bentuk umum maupun bentuk rinci. Salah satu fungsi bentuk adalah untuk
mempermudah pengenalan data. Bentuk merupakan unsur yang jelas, sehingga dengan melihat bentuknya saja dapat dikenali obyeknya.
c. Tekstur
Unsur-unsur yang termasuk dalam ukuran adalah jarak, luas, volume, ketinggian tempat, dan kemiringan.
d. Pola
Pola merupakan kecenderungan bentuk suatu obyek. Selain pemukiman penduduk, pola biasanya juga digunakan untuk mengnali aliran sungai dan jaringan jalan.
e. Bayangan
Bayangan bersifat menyembunyikan detail atau objek yang berada di daerah gelap. Objek atau gejala yang terletak di daerah bayangan pada umumnya tidak tampak sama sekali atau kadang-kadang tampak samar-samar.
f. Situs Adalah letak suatu obyek terhadap obyek lain di sekitarnya.
Contoh pengenalan obyek berdasarkan tekstur adalah hutan memiliki tekstur kasar, semak belukar memiliki tekstur sedang, sementara rerumputan memiliki tekstur yang halus.
g. Asosiasi Adalah keterkaitan antara obyek yang satu dengan obyek yang lain. Misalnya, keberadaan rel kereta api yang bercabang dapat diasosiasikan dengan lokasi stasiun. Keberadaan lapangan sepak bola dapat diasosiasikan dengan sekolah.
h. Ukuran Yaitu atribut obyek yang antara lain berupa jarak, luas, tinggi, lereng, dan volume. Contoh pengenalan obyek berdasarkan ukuran adalah lapangan sepak bola yang biasanya memiliki ukuran sekitar 100 meter x 80 meter. Maka pada foto udara skala 1:10.000, lapangan sepak bola memiliki ukuran 10 milimeter x 8 milimeter.
2.2.2 Teknik Interpretasi
Interpretasi adalah suatu proses untuk menyederhanakan ide-ide atau isu-isu yang rumit dan kemudian membaginya dengan masyarakat awam/umum. Suatu interpretasi yang baik adalah suatu interpretasi yang dapat membangun hubungan antara audiens dengan obyek interpretasi.
Apabila dilakukan secara efektif, interpretasi dapat digunakan untuk meyakinkan orang lain, dapat mendorong orang lain untuk merubah cara berpikir dan tingkah laku mereka.
Untuk melaksanakan kegiatan interpretasi tersebut bisa dilakukan dengan beberapa cara/Teknik.
a. Teknik Secara langsung (attended service)
Adalah kegiatan interpretasi yang melibatkan langsung antara interpreter (penginterpretasi), kelompok sasarn dengan obyek interpretasi yang ada sehingga kelompok sasaran dapat secara langsung melihat, mendengar atau bila mungkin mrncium, tahap pelaksanaannya sebagai berikut:
1) Informasi
Kelompok sasaran akan mendapatkan informasi tentang obyek yang akan dikunjungi.
2) Penyampaian Uraian-Urain
Dengan adanya adanya kontak antara kelompok sasaran dengan penginterpretasi maka ada suatu komunikasi langsung, dan disini peran seorang penginterpretasi sangat besar untuk dapat mengungkapkan secara menarik semua pontesi dalam suatu Kawasan (Rachmawati 2008).
2.2.3 Akurasi Hasil Interpretasi Citra
Kebutuhan untuk menilai akurasi dari peta yang dihasilkan dari data penginderaan jauh, telah menjadi universal dan diakui sebagai komponen proyek yang tidak terpisahkan Congalton, 2000. Dalam beberapa tahun terakhir, pectral besar proyek membutuhkan tingkat akurasi tertentu yang dicapai untuk proyek dan peta yang dianggap akan sukses. Dengan mempekerjakan data penginderaan jauh sebagai lapisan aplikasi luas dari pectr informasi geografis SIG, kebutuhan untuk penilaian semacam itu telah menjadi penting bahkan lebih kritis. Ada sejumlah pectra mengapa penilaian ini sangat penting, termasuk: Kebutuhan untuk melakukan evaluasi diri dan belajar dari kesalahan Anda Kemampuan
untuk membandingkan metode algoritma analis kuantitatif Keinginan untuk menggunakan peta yang dihasilkan informasi spasial dalam beberapa proses pengambilan keputusan Martono 2008 berkesimpulan bahwa penggunaan metode analisis digital citra satelit “Hybrid Supervised Classification” untuk mendeteksi penyebaran lahan sawah dan penggunaanpenutupan lahan telah menghasilkan tingkat ketelitian accuracy analisis yang tertinggi karena dalam analisis dan klasifikasi citra tersebut telah mempertimbangkan masukan keterpisahan nilai pectral dan data.
Penilaian hasil kalsifikasi didefinisikan sebagai derajat dari korespondejsi antara pengamatan dan kenyataan. Akurasi biasanya dinilai terhadap pada peta, foto udara skala besar, atau cek dan perhitungan lapangan. Akurasi dapat dapat diuji dalam beberapa carra:
a. Pemeriksaan lapangan pada poin b. Perkiraan persamaan pada tema kelas
c. Analisis statistic dan numerik yang dikembangkan dalam pengukuran, dan pengolahan data, dengan menggunakan tes.
BAB III
METODE PRAKTEK LAPANG 3.1 Waktu dan Tempat Praktek Lapang
Praktek lapang ini dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 26-28 November2021. Berlokasi di Desa Je’nemaddinging, Kec. Pattalassang, Kab. Gowa.
Gambar 3.1 Peta Lokasi Praktek Lapang 3.2 Variabel Praktek Lapang
a. Interpretasi citra
Interpretasi citra adalah sebuah kegiatan menganalisis citra yang dihasilkan dari suatu alat dengan tujuan untuk mengidentifikasi suatu objek dan peran dari objek yang terdapat dalam citra tersebut. Tujuan dari interprretasi citra yaitu untuk mengidentifikasi suatu objek. Unsur unsur interpretasi citra terbagi atas 8 unsur, yakni rona/warna, bentuk, ukuran, tekstur, pola, bayangan, asosiasi, dan situs
b. Ground truth
Secara etimologi, ground truth berasal dari Bahasa inggris yakni ground yang berarti lapangan dan truth artinya kebenaran. Dari sini dapat di
defenisikan bahwa ground truth adalah memastikan kebenaran dari citra udara yang telah di interpretasi dengan terjun langsung kelapangan untuk membuktikan apakah objek di citra udara sesuai dengan dilapangan.
c. Akusisi data foto udara
Akusisi foto udara adah mengambil, mengumpuulkan dan menyiapkan data dengan cara menerbangkan UAV atau biasa di sebut dengan drone untuk menghasilkan data hingga memprosesnya kemudia menghasilkan citra foto udara.
3.3 Instrumen Praktek Lapang
Adapun beberapa alat dan funggsinya yang digunakan dalam praktik lapangan di desa je’nemaddinging adalah sebagai berikut
Alat Fungsi
Peta citra lokasi praktek lapangan Untuk melihat titik yang ditindai pada citra lokasi
Drone Untuk menghasilkan akusisi citra udara
Handphone Untuk memonitoring jalur pada drone
GPS Untuk menentukan titik kordinat
Laptop Untuk mengelola data hassil akusisi citra udara Aplikasi DJI GO 4 Untuk menyambungkan handphone dengan
Drone
Aplikasi PIX 4 DCAPTURE Untuk mengontrol proses jalannya Drone Aplikasi Marki Untuk mengetahui titik koordinat
3.4 Prosedur Kerja
1. Memilih lokasi yang aman untuk menerbangkn Drone.
2. Menyiapkan wahan Drone, Baterai, Propeller. Kemudian memasangnya pada Drone
3. Memastikan seluruh komponen wahana Drone tepasang dengan baik.
4. Melakukan koneksi antara Remote Kontrol dengan Smartphon dengan bantuan USB
5. Mengaktifkan wahana Drone
6. Membuka aplikasi DJI GO 4 dan DJI 4 DCAPTURE
3.4.1 Fotogrametri Menggunakan Wahana Drone
Fotogrametri adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang pengukuran dan perekaman data sebuah objek di permukaan bumi dari udara menggunakan sebuah wahana udara seperti pesawat terbang, satelit luar angkasa, pesawat tanpa awak (UAV) atau drone yang dilengkapi dengan sebuah kamera atau sensor dalam menghasilkan sebuah citra atau foto.
Hasil dari pengukuran dan pemetaan fotogrametri biasanya adalah peta, gambar atau model 3D dari beberapa objek di permukaan bumi yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam fotogrametri terdapat beberapa proses atau tahaoan yakni tahap perencanaan, akusisi foto udara, penelolahan, dan visualisasi citra foto udara.
a. Tahap perencanaan
pengambilan data citra dengan menggunakan wahana Drone Phantom 4 Pro pada ketinggian 100 m. Rentang waktu yang dibutuhkan 11 menit total lintasan ada 11.
Adapun prosedurnya:
1) Menyiapkan wahan Drone ,Baterai,Remote Drone dan propeller, dan Handphone beserta aplikasi yang digunakan yaitu DJI GO 4 dan PIX 4 DCAPTURE.
2) Memilih Lokasi yang aman untuk menerbangkan wahan Drone.
Drone di terbangkan pada ketinggian ± 100 meter dari lokasi terbang untuk mendapatkan gambar yang jelas dan detail.
b. Akuisisi Data Foto Udara
3.4.3 Orthopotho Mozaiking Data Drone
Secara umum, Drone merupakan salah satu teknologi canggih yang berupa kendaraan udara. Drone adalah pesawat tanpa awak yang dikendalikan oleh roperty atau remote control. Pada perencanaan misi terbang kalli ini menggunakan wahana Drone Phantom 4 Pro.
Gambar 1.1 Drone Phantom DJI 4 pro
Penerbangan Drone Phantom 4 Pro dilaksanakan pada tangggal 27 dan 28 november di desa Jene’maddinging, kecamatan Patalasssang, Kabupaten Gowa. Pada proses penerbangan drone, kali ini menggunakan 2 aplikasi yaitu DJI GO 4 dan PIX4D CAPTURE. Aplikasi DJI GO ini didesain untuk bisa digunakan oleh pengguna ponsel pintar/tablet berbasis Android maupun iOS. Selain digunakan untuk menampilkan record Kamera pada drone dji, aplikasi ini juga mampu mengaktifkan berbagai macam teknologi auto pilot seperti misalnya: ActiveTrack, TapFly, Return-to-Home, dan lain-lain. Sedangkan Aplikasi pix4Dcapture digunakan untuk mengarahkan drone untuk membuat gambar pemetaan ataupun gambar bangunan secara 3D
Proses selanjutnya yaitu menyiapkan drone dan memasang roperty pada wahana drone seperti baling-baling atau propeller dan baterai dan yang paling penting adalah memastikan seluruh komponen Drone telah terpasang dengan baik dan memilih lokasi yang aman untuk menerbangkan wahana Drone. Selanjutnya yaitu Pilot mengatur posisi smartphone pada remot dan memasangkan kabel data pada remot untuk disambungkan dengan smartphone.
Untuk mengaktifkan drone, pertama kita harus menyalakan Remote control, pada remote control terdapat beberapa tombol yang berfungsi untuk mengatur beberapa fitur pada drone atau mengontrol penerbangan pada drone. Dalam remote control terdapat berbagai macam tombol, seperti tombol power, tombol RTH atau Return To Home yang berfungsi untuk antisipasoi keadaan darurat, tombol untuk merekam video, tombol switch mode, dan masih banyak tombol lainnya yang memiliki fitur dan fungsi masing masing; selanjutnya melakukan koneksi antara remote konrtol dengan smartphone dilakukan dengan menggunakan kabel data yang di hubungkan ke remote control dengan smartphone; membuka aplikasi DJI GO 4 untuk menampilkan record kamera pada drone dji, aplikasi ini juga mampu mengaktifkan berbagai macam teknologi auto
pilot seperti misalnya: ActiveTrack, TapFly, Return-to-Home, dan lain- lain; selanjutnya melepas pengaman gimbal dan penutup kameran;
kemudian menyalakan drone. Cara unrtuk menerbangkan drone adalah menarik kedua tuas analog ke belakang pada remote control kemudian kedua analog kersebut di Tarik ketengah lalu secara otomatis drone tersebut akan terbang.
3.5Analisa Dan Pemrosesan Data 3.5.1 Uji Akurasi Hasil interpretasi
objek di lapangan
hasil interpretasi
objek
kebu n
sema k
banguna n
sawa h
jalana n
tota l Kebun
Semak Banguna n
Sawah Jalanan
Hasil interpretsasi awal dimasukkan ke dalam table. Disesuaikan apakah hasil penggunaan lahan berdasarkan interpretasu awal sudah sesuai dengan penggunaan lahan berdasarkan metode Ground Truth. Jika interpretasi benar, diberikan angka 1, jika salah diberikan angka 0. Untuk menghitung tingkat akurasi interpretasi digunakan rumus yakni : TOTAL AKURASI (%) = TOTALOBJEK BENAR
TOTALOBJEK x 100%
3.5.2 Layout Ortho-photo
Penggunaan app global mapper dan arcgis
Untuk mengolah data dari hasil akusisi foto udara yaitu menggunakan aplikasi ARGISOFT dan FASTONE PHOTO REZIZER.
Pertama tam akita menggunakan aplikas Fastone photo resizer yang berfungsi untuk mengompres ukuran file pada hasil akusisi foto udara
yang berujuan agar pada saat mengolah data di ARGISOFT itu tidak terlalu berat dan tidak memakan waktu yang lama. Selanjutnya menggunakan aplikasi Argisoft untuk mengolah data menjadi Orhomozaic.
Adapun tahap dalam mengompres ukuran file pada aplikasi Fastone Photo Rezizer adalah :
1. Membuka aplikasi Fastone Photo Rezizer 2. Kemudian pilih file hasil akusisi foto udara
Gambar 1.2 DJI Phantom Drone 4 Pro
3. Apabila file sudah ditemukan, lalu ADD ALL FILE yang sudah di resize selamjutnya pilih CONVER
4. Setelah di convert pilih lokasi penyimpanan untuk menyimpan file tersebut.
Selanjutnya untuk mengolah data kita menggunakan apllilasi Argisoft untuk menjadikan file dari hasil resize menjadi Orthophoto atau Orthomozaic.
1. Buka aplikasi argisoft
2. Lalu pilih WORKFLOW kemudian pilih file yang sudah di resize
3. Selanjutnya pada tahap pertama yaitu ALIGN PHOTOS terdapat beberapa tahapan lagi seperti:
a). align photos
Gambar 1.3 align photos
Dalam align photos terddapat lagi beberapa bagian seperti:
- detecting points - selecting pairs - matching points
- estimating camera locations
b). build desense cloud
Gambar 1.4 build desense cloud
Dalam buid desense cloud terdapatt beberapa bagian seperti:
- Inaliditing - Loading
- Generating depth map
- Generating desense point cloud
c). build mesh
Gambar 1.5 build mesh
Dalam buld mesh terdapat beberapa bagian seperti:
- Generating mesh - Decimating mesh - Calculating max d). build DEM
Gammbar 1.6 build DEM Dalam build DEM terdapat satu bagian yaitu - Generatiing
e). orthomozaic
Gambar 1.7 build orthomozaic Dalam builds orthomozaic terdapat satu bagian yaitu
- Orthorectifying images
4. Tahap terakhir yaitu mengeksport build DEM dan build orhomozaic Export DEM
Gambar 1.8 export build DEM export Orthomozaic
3.4.2 Layout Ortho-Photo Mosaiking Data Drone
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Praktek Lapang
Desa jene’maddinging adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Patalassang, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan.
Desa jene’maddinging terbagi atas beberapa dusun, yakni Dusun Bangkala, Dusun Baddo baddo, Dusun Macinna, Dusun Embung.
4.2 Hasil dan Pembahasan 4.2.1 Hasil
a. ground Truth 1. kebun
Objek di Citra Foto di lapangan Unsur interpretasi rona/warna:
terang/hijau bentuk: persegi panjang
ukuran: luas tekstur: kasar pola: teratur
bayangan: tidak ada situs:
asosiasi: sawah
Keterangan:
Dilihat dari pola yang teratur dan dan warna yang berwarna hijau menandakan sebuah perkebunan.
2. Semak Belukar
3. Kebun
Objek di Citra Foto di lapangan Unsur interpretasi rona/warna: hijau kecoklatan
bentuk: persegi panjang
ukuran: besar tekstur: sedang pola: terattur
bayangan: tidak ada situs: vegetasi Objek di Citra Foto di lapangan Unsur interpretasi
rona/warna: hijau bentuk:
ukuran: besar tekstur: kasar pola: tidak teratur bayangan: ada situs:
asosiasi: vegetasi Keterangan:
Dillihat pada warna yang berwarna hijau, tekstur yang kasar, dan mempunyai bayangan yang dimana semak belukar ini di dalamnya terdapat vegetasi.
asosiasi:
Keterangan:
Saat di Analisa di citra satelit, kami menyimpulkan bahwa objek yang kami lihat di citra satelit merupakan kebun karena memiliki pola yang teratur.
4. bangunan
Objek di Citra Foto di lapangan Unsur interpretasi rona/warna:
terang/silver
bentuk: memanjang ukuran:
tekstur:
pola: teratur dan memanjang bayangan: ada situs: pemukiman asosiasi: hutan Keterangan:
Kami menyimpulkan bahwa objek pada citra satelit merupakan bangunan karena polanya yang teratur, memanjang, berwarna silver yang menandakan atap bangunan.
5. Kebun
6. bangunan
Objek di Citra Foto di lapangan Unsur interpretasi rona/warna:
terang/orange bentuk: U ukuran:
tekstur: sedang pola: teratur bayangan: ada situs: jalan dan pemukiman asosiasi:
Keterangan:
dari citra satelit yang kami amati, kami menyimpulkan bahwa objek tersebut merupakan sebuah bangunan karena memiliki bentuk yang rapi dan teratur serta terdapat jalanan dan pemukiman di sekitar bangunan tersebut
Objek di Citra Foto di lapangan Unsur interpretasi rona/warna:
terang/hijau bentuk: persegi ukuran: luas tekstur: kasar pola: teratur bayangan: ada situs: sawah asosiasi:
Keterangan:
Dari polanya yang terlihat rapi dan beraturan dapat kami simpulkan bahwa objek tersebut merupakan kebun.
7. sawah
Objek di Citra Foto di lapangan Unsur interpretasi rona/warna:
terang/hijau bentuk: berpetak ukuran: luas tekstur: halus pola: teratur bayangan:
situs asosiasi Keterangan:
Karena dari hasil citranya bisa dilihat dari bentuknya berpetak petak dan teratur serta warnanya hijau.
8. jalan
Objek di Citra Foto di lapangan Unsur interpretasi rona/warna:
terang/abu abu bentuk: memanjang ukuran: panjang tekstur: halus pola: teratur
bayangan:
situs: pemukiman asosiasi: pepohonan Keterangan:
Dilihat dari citra satelit kami menyimpulkan bahwa objek tersebut merupakan jalanan karena memiliki bentuk yang memanjang kemudian terdapat beberapa pemukiman warga disekitar objek tersebut.
9. bangunan
Objek di Citra Foto di lapangan Unsur interpretasi rona/warna:terang/mera h bata
bentuk: persegi panjang ukuran: luas
tekstur: sedang pola: beraturan bayangan: ada situs: vegetasi asosiasi: jalan Keterangan:
Dari hasil pengamatan, kami dapat menyimpulkan bahwa objek tersebut merupakan bangunan karena mamiliki atap yang berwarna merah bata kemudian memiliki pola dan bentuk yang beraturan.
10. sawah
Objek di Citra Foto di lapangan Unsur interpretasi rona/warna:
cerah/hijau bentuk: berpetak ukuran: luas tekstur: halus pola: teratur bayangan:
situs:
asosiasi: vegetasi Keterangan:
Karena dari hasil citranya bisa dilihat dari bentuknya berpetak petak dan teratur serta warnanya hijau.
a. Interpretasi Citra c.Ground Truth d. Fotogrametri
1) Perencanaan 2) Akuisisi 3) Pengolahan 4) Visualisasi
1). Melakukan layout pada citra dengan menggunakan aplikasi Universal Maps Downloader dan Global Mapper.
Gambar 2.1 layout citra jene’maddinging
2). menentukan titik kordinat pada peta yang sudah di layout menggunakan aplikasi Global Mapper. Titik kordinat telah ditentukan pada gambar dibawah melalui persyaratan yakni membuat minimal 10 titik interpretasi, setiap 1 index maksimal 1 titik, pemilihan index sesuai dengan petunjuk penentuan titik.
Gambar 2.2 menentukan titik kordinat 3). Melakukan ground truth
Gambar 2.3 melakukan ground truth
4). Membandingkan interpretasi citra dengan apa yangn terdapat dilapangan kemudian melakukan dokumenttasi menggunakan aplikasi Marki yang berfungsi untuk menentukan titik kordinat dan beberapa fitur lainnya.
5). Melakukan fotogrametri menggunakan wahana drone untuk menghasilksn citra udara.
Gambar 2.4 akusisi citra udara
6). Mengolah data menggunakan dua aplikasi yakni Resize Image yang berfunsi untuk mengurangi atau mengkompres ukuran file pada hasil citra udara menggunakan drone dji 4 pro dan menggunakan aplikasi argisoft yang berfungsi untuk menghasilkan citra Orthophoto atau Orthomozaic.
Gambar 2.5 olah data
7). Melakukan Layout data Othomozaic menggunakan aplikasi arcgis
Gambar 2.6 layout hasil orthomoza
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu objek, daerah, atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek, derah, atau fenomena yang dikaji. Penginderaan jauh ini sendiri banyak bermanfaat bagi bidang kehidupan, khususnya dibidang kelautan, hidrologi, klimatologi, dan lingkungan. Analisis penggunaan dilakukan untuk mengetahui bentuk-bentuk penguasaan, penggunaan, dan kesesuaian pemanfaatan lahan untuk kegiatan budidaya dan lindung.
Selain itu, di suatu Kawasan, perubahan, perluasan fungsinkawasan, okupasi kegiatan di suatu Kawasan, benturan kepentingan sektral dalam pemanfaatan ruang, kecenderungan pola perkembangan Kawasan budidaya dan pengaruhnya terhadap perkembangan Kawasan budidaya dan dan pengaruhnya terhadap perkembangan kegiatan sosial ekonomi serta kelestarian lingkungan.
Dalam penginderaan jauh ada yang disebut dengan interpretasi citra.
Interpretasi citra adalah sebuah kegiatan menganalisis citra yang dihasilkan dari suatu alat dengan tujuan untuk mengidentifikasi suatu objek dan peran dari objek yang terdapat dalam citra tersebut. Dalam interpretasi citra terdapat beberapa unsur, yakni rona atau warna, bentuk, ukuran, tekstur, pola, situs, asosiasi, dan bayangan.
Saran
pada praktek lapangan di desa jene’maddinging, kecamatan patalassang
berjaalan baik. Hanya saja perlu pembenahan pada manajemen waktu maupun kesediaan alat yang masih agak kurang. Sejauh ini kami bersyukur bisa mengikuti praktik lapangan di desa je’nemaddinging sehingga kami mendapatkan pengalaman yang cukup baik.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/doc/246909686/9-Unsur-Interpretasi-Citra
LAMPIRAN
1). Dokumentasi Ground truth yang dilaksanakan pada tanggal 26 november 2021
2). Dokumentasi akusisi citra foto udara dengan menggunakan drone yang dilaksanakan pada tanggal 27 november 2021
DAFTAR RIWAYAT HIDUP DAFTAR RIWAYAT HIIDUP
Akmal adalah penulis laporan ini. lahir di Sinjai, 13 september 2003. penulis adalah anak pertama dari 2 bersaudara yang merupakan anak dari pasangan Muh. Hasan dan Rosmani. beragama islam dan tinggal di Sinjai selatan, provinsi sulawesi selatan. Menyelesaikan Pendidikan Sekolah Dasar hingga Menengah, sekarang menempuh pendidikan di Universitas Negeri Makassar di Program Studi Pendidikan Geografi ICP (S1).
Miftahul Jannah adalah penulis laporan ini. lahir di Manjalling, 18 Juni 2003. penulis adalah anak Kedua dari 2 bersaudara yang merupakan anak dari pasangan Najamuddin dan Rabisamsi S.Ag. beragama islam dan tinggal di Gowa, provinsi sulawesi selatan. Menyelesaikan Pendidikan Sekolah Dasar hingga Menengah Kab. Gowa, sekarang menempuh pendidikan di Universitas Negeri Makassar di Program Studi Pendidikan Geografi ICP (S1).
Clarissa Indri Venesca Paliomo adalah Penulis laporan ini. Lahir di Taliwan, 31 Desember 2002. Penulis adalah Anak Pertama dari 4 bersaudara anak dari pasangan werianti komile dan harjoriah paliomo . Beragama Kristen dan tinggal di Morowali utara , Sulawesi Tengah Menyelesaikan Pendidikan Sekolah Dasar hingga Menengah Kab. Kota Morowali utara, Provinsi Sulawesi Tengah Dan sekarang menempuh Pendidikan Sarjana (S1) di Program Studi Pendidikan Geografi ICP Fakultas Matematika Dan ilmu pengetahuan alam 2021 melalui jalur Mandiri.
Azzahra Putri Wahdani adalah Penulis laporan ini. Lahir di Makassar, 01 April 2003. Penulis adalah Anak Pertama dari 3 bersaudara anak dari pasangan Irwan Abdul Rahim Idrus S.T dan Wahyuningsih S.pd . Beragama Islam dan tinggal di Makassar, Sulawesi Selatan. Menyelesaikan Pendidikan Sekolah Dasar hingga Menengah. Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan Dan sekarang menempuh Pendidikan Sarjana (S1) di Program Studi Pendidikan Geografi ICP Fakultas Matematika Dan ilmu pengetahuan alam 2021 melalui Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Miranda Aprilia adalah Penulis laporan ini. Lahir di Bantaeng, 10 April 2002. Penulis adalah Anak Keempat dari 4 bersaudara anak dari pasangan Sapodding dan Saera.
Beragama Islam dan tinggal di Bantaeng, Sulawesi Selatan Menyelesaikan Pendidikan Sekolah Dasar hingga Menengah Kab. Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan Dan sekarang menempuh Pendidikan Sarjana (S1) di Program Studi Pendidikan Geografi ICP Fakultas Matematika Dan ilmu pengetahuan alam 2021 melalui Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Siti Sumaryani adalah Penulis laporan ini. Lahir di Hoelea, 26 mei 2002. Penulis adalah Anak kedua dari 3 bersaudara anak dari pasangan Maryati dan Muh Zakaria azkar . Beragama Islam dan tinggal di Nusa tenggara timur , Menyelesaikan Pendidikan Sekolah Dasar hingga Menengah Kab. Bone , Provinsi Sulawesi Selatan Dan sekarang menempuh Pendidikan Sarjana (S1) di Program
Studi Pendidikan Geografi ICP Fakultas Matematika Dan ilmu pengetahuan alam 2021 melalui Jalur SNMPTN.
Nurul fatin Atika adalah Penulis laporan ini. Lahir di Enrekang, 13 Januari 2003. Penulis adalah Anak Pertama dari 3 bersaudara anak dari pasangan Hakim dan Nursamsi . Beragama Islam dan tinggal di Enrekang , Sulawesi selatan Menyelesaikan Pendidikan Sekolah Dasar hingga Menengah Kab. Kota Enrekang , Provinsi Sulawesi Selatan Dan sekarang menempuh Pendidikan Sarjana (S1) di Program Studi Pendidikan Geografi ICP Fakultas Matematika Dan ilmu pengetahuan alam 2021 melalui Jalur Mandiri.